Sujinah Sujinah
Pasca Sarjana Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia UMSurabaya

Published : 21 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Penguatan Kemampuan Guru Dalam Mengembangkan Perangkat Pembelajaran Tematik Berbasis Student Centre Learning (SCL) di SDN Petemon IX Surabaya Endang Suprapti; Sujinah Sujinah; Wiwi Wikanta; Suher Suher
Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1, No 1 (2017): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (529.387 KB) | DOI: 10.30651/aks.v1i1.309

Abstract

Current elementary education, the first decade of the 21st century, is faced with a global challenge where the pattern of people's lives is changing very rapidly, fueled mainly by the development of information technology and global challenges. Devotion to the community is offered to solve the problems faced by a group of elementary school teachers Petemon, Sawahan, Surabaya. Seeing the problem of partner of implementation method offered in dedication to solve the problems faced by teacher group of SDN Patemon IX are (1) Training of applying of learning model of Student Center Learning on Mathematics, Biology and Bahasa Indonesia subjects to SDN Patemon IX, (2) Evaluation of training result of SCL instructional model implementation in Mathematics, Biology and Bahasa Indonesia subjects to teachers of SDN Patemon IX, (3) Review and Assistance in the preparation of fourth-, fourth and fourth-grade thematic RPP, (4) Assistance in Implementation of RPP in Thematic Class IV, V and VI learning, (5) Evaluation of compilation result and Assistance of implementation of RPP in thematic learning of class IV, V and VI. Proposal method to solve the problem that has been formulated is divided into three stages: preparation, implementation and reflection. Strengthening teacher's ability in developing thematic learning tool based on Student Center Learning (SCL) at SDN PATEMON IX Surabaya, get very positive response shown from Reflection result at end of mentoring. To design a mentoring program that suits the training needs some things are needed in designing the mentoring.
Deiksis Sosial Kumpulan Esai Buku Republik #Jancukers Karya Sujiwo Tejo Agus Budiman; Sujinah Sujinah; Ngatma'in Ngatma'in
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 9, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/st.v9i2.1177

Abstract

Permasalahan dalam penelitian ini adalah keragaman makna ungkapan bahasa yang terdapat pada deiksis sosial dalam kumpulan esai buku Republik #Jancukers karya Sujiwo. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk dan fungsi deiksis sosial yang terdapat dalam kumpulan esai buku Republik #Jancukers karya Sujiwo Tejo. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Data penelitian diperoleh dari kumpulan esai buku Republik #Jancukers karya Sujiwo Tejo yang mengandung deiksis sosial. Teknik pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi. Instrumen penelitian menggunakan tabel pengodean. Prosedur penelitian mempunyai empat tahap, yakni tahap membaca, mengidentifikasi, mengumpulkan, menganalisis. Analisis data menggunakan metode deskripsi. Hasil penelitian pada bentuk dan fungsi deiksis sosial meliputi gue sebagai bentuk keakraban, mbah sebagai bentuk penghormatan, anjing sebagai bentuk keakraban, jeng sebagai bentuk keakraban, mas sebagai bentuk penghormatan, mas sebagai bentuk keakraban, bung sebagai bentuk keakraban, bung sebagai bentuk penghormatan, jancuk sebagai bentuk keakraban, jancuk sebagai bentuk merendahkan, anjing sebagai bentuk merendahkan, gus sebagai bentuk keakraban dan ding sebagai bentuk keakraban.
Tantangan dan Solusi Pembelajaran Bahasa Indonesia di Era Covid-19 Sujinah Sujinah
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 13, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/st.v13i2.5444

Abstract

Mata pelajaran  bahasa Indonesia termasuk salah satu mata pelajaran yang diujiannasionalkan, namun nasibnya tidak seperti mata pelajaran yang diujiannasionalkan yang lain, apalagi di sekolah kejuruan. Mata pelajaran ini terkesan tidak penting karena bahasa Indonesia adalah bahasa peserta didik sendiri  dan manfaatnya dipertanyakan. Sementara di beberapa Negara seperti  Kanada, Jepang, Vietnam, Australia, Ukraina, Korea Selatan, Kepulauan Hawaii Amerika, Suriname Amerika Selatan, Thailand, Tiongkok, Maroko bahasa Indonesia dipelajari sebagai bahasa kedua sejajar dengan bahasa Inggris. Asumsi ini dibuktikan di beberapa sekolah kejuruan di Indonesia. Pembelajaran Bahasa Indonesia terkesan tidak menarik, membosankan, tidak ada untungnya, ironisnya siswa merasa kesulitan dalam proses pembelajarannya. Ada apa dengan pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah kejuruan? Pembelajaran Bahasa Indonesia membuat gurunya bersedih karena saat proses pembelajaran merupakan  kesempatan bagi peserta didik untuk istirahat atau tidur. Mengapa hal ini terjadi? Artikel ini bertujuan mendeskripsikan ada apa dengan pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah kejuruan/vokasi, yang dirinci ke pertanyaan-pertanyaan (1) mengapa mata pelajaran Bahasa Indonesia tidak diminati; (2) bagaimana solusi untuk mengatasi agar minat peserta didik terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia muncul?  Jenis penelitian ini kualitatif dengan teknik pengumpulan data  wawancara dan dokumentasi. Analisis data dilakukan secara deskriptif. Berdasarkan hasil wawancara dan dokumentasi disimpulkan bahwa (1) tidak semua pendidik mata pelajaran bahasa Indonesia di sekolah  vokasi berlatar belakang keilmuan bahasa Indonesia (2) kreativitas  tenaga pendidik  dalam memecahkan persoalan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia kurang (pendidik terpaku dengan kurikulum yang ada); (3) rendahnya persepsi peserta didik terhadap pembelajaran bahasa Indonesia.(4) solusi yang ditawarkan antara lain berupa pembelajaran dengan menggunakan teknologi gawai dan internat: membuat video rekaman misalnya rekaman membaca puisi, menulis karikatur untuk materi teks anekdot, dan membuat main mapping untuk materi teks eksposisi. Saran dari hasil penelitian ini diperlukan penataan kembali guru mata pelajaran Bahasa Indonesia dan perlu peninjauan kurikulum Bahasa Indonesia untuk sekolah vokasi dan pembekalan mendesain media pembelajan yang inovatif bagi guru perlu ditingkatkan.
Pengaruh Lagu Terhadap Penguasaan Kosakata Anak Down Syndrome (Studi Kasus pada Shinta) Fancy Anggraini Angwidya; Sujinah Sujinah; Ngatma’in Ngatma’in
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 10, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/st.v10i2.1345

Abstract

Penelitian ini membahas tentang pengaruh lagu terhadap penguasaan kosakata anak down syndrome. Permasalahan dalam penelitian ini adalah kurangnya kosakata yang dimiliki subjek penelitian, lemah dalam penguasaan pengucapan dan pemahaman kosakata. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh lagu terhadap penguasaan pengucapan dan pemahaman kosakata terhadap anak down syndrome. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain pretest-posttest. Subjek penelitian ini adalah Shinta, anak yang mengalami down syndome. Penelitian ini dilaksanakan di Lamongan. Variabel dalam penelitian ini pengaruh lagu dan penguasaan kosakata. Teknik analisis menggunakan rumus persentase dan T-test. Simpulan hasil penelitian menunjukkan lagu memiliki pengaruh terhadap penguasaan pengucapan dan pemahaman kosakata, hal tersebut sejalan dengan hasil SPSS yang menunjukkan bahwa nilai Pvalue nya kurang dari 0,05.
PEMBENTUKAN KARAKTER PERSONAL MAHASISWA PBSI FKIP UMSURABAYA MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW Sujinah -; R. Panji Hermoyo; Maria Endang Pudyastuti; Pheny Cahya Kartika; Insani Wahyu Mubarok; Ngatmain -
Didaktis: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Vol 14, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (105.039 KB) | DOI: 10.30651/didaktis.v14i1.53

Abstract

ABSTRAKPermasalahan dalam artikel ini adalah bagaimanakah pelaksanaan model kooperatif tipe jigsaw pada mata kuliah Teknik Jurnalistik melalui lesson study? (2) bagaimanakah karakter personal yang terbentuk pada pelaksanaan model kooperatif tipe jigsaw melalui lesson study? (3) bagaimanakah prestasi mahasiswa dalam pembelajaran Teknik Jurnalistik dengan model kooperatif tipe jigsaw melalui lesson study? Subjek penelitian adalah mahasiswa semester tiga. Lesson Study terdiri atas empat siklus. Teknik pengumpulan adalahpengamatan dan tes. Instrumen pengumpulan data meliputi (1) lembar pengamatan kegiatan dosen model, (2) lembar penilaian proses mahasiswa, dan (3) soal subjektif. Analisis data menggunakan deskriptif kualitatif. Simpulan hasil penelitian (1) pelaksanaan model kooperatif tipe jigsaw pada mata kuliah Teknik Jurnalistik melalui lesson study dapat berlangsung dengan baik, (2) karakter personal yang terbentuk pada pelaksanaan model kooperatif tipe jigsaw melalui lesson study meliputi keberanian mengemukakan pendapat, bersedia mendengarkan, bertanya, melakukan klarifikasi, menghargai orang lain,mengendalikan diri, bekerja sama dengan orang lain, kesediaan berbagi pengetahuan yang dimiliki, bersedia meminta bantuan orang lain, memotivasi teman, dan mengomunikasikan hasil diskusi, (3) prestasi mahasiswa dalam pembelajaran Teknik Jurnalistik dengan model kooperatif tipe jigsaw melalui lesson study tergolong amat baik dengan perolehan nilai 73,54.
Wacana Ular pada Legenda Telaga Ngebel Analisis Wacana Kritis Ala Teun Van Dijk sujinah sujinah
Lingua Franca:Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (155.687 KB) | DOI: 10.30651/lf.v3i2.4024

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat makna ular yang dihasilkan oleh legenda Telaga Ngebel menggunakan analisis wacana kritis. Metode yang digunakan adalah awk milik Teun Van Dijk, yang terdiri dari tiga analisis yaitu analisis teks, kognisi dan sosial. Hasil penelitian menunjukkan analisis teks yang mewacanakan ular sebagai akibat perbuatan melanggar adat, ular sebagai mahluk utusan dewa, dan ular sebagai bahan makanan. Pada analisis kognisi menghasilkan dugaan pengarang adalah suku Jawa, sebab legenda ini berada di Jawa Timur. Suku Jawa percaya bahwa ular merupakan bentuk renkasrnasi dari manusia yang telah mati, artinya ular mewarisi sifat dan sikap manusia. Terakhir analisis sosial menunjukkan bahwa wacana ular pada zaman dahulu sebagai hewan yang ditakuti, diburu dan dibunuh bergeser menjadi hewan yang layak disayangi dan hidup berdampingan dengan manusia.
Gambaran Kampung Nelayan Kenjeran Surabaya Sujinah Sujinah; Dian Prasetyawati; Dedy Wahyudi; Indah Kurniawati
Humanism : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1, No 1 (2020): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/hm.v1i1.8056

Abstract

Abstrak Surabaya merupakan salah satu daerah dengan penduduk yang berprosi sebagai nelayan cukup tinggi, terutama bagian Surabaya timur, tepatnya pantai pesisir kecamatan Kenjeran, yang banyak dikenal karena lokasinya dekat dengan jempatan suramadu. Berdasarkan catatan Profil Perikanan Kota Surabaya 2012 milik Dinas Pertanian Surabaya bidang perikanan dan kelautan, terdapat 2.226 orang penduduknya berprofesi sebagai nelayan yang tersebar di 12 kecamatan. Pada tahun 2011, hasil tangkapan nelayan bisa mencapai 7.119,89 ton, yang banyak diperoleh dari hasil tangkatan dari laut. Metode dalam kegiatan ini menggunakan metode survey. Dari hasil kegiatan ini, ditemukan beberapa gambaran, situasi struktur social dan kondisi dan persoalan, yang dihadapi oleh masyarakat nelayan, diantaranya, kepadatan pendiuduk, sanitasi dan lingkungan kumuh, cuaca alam yang juga menjadi penghambat bagi para nelayan untuk mengkap ikan, lapangan pekerjaan yang sempit serta ketimpangan social lainnya. Luaran yang diharapkan melalui program ini adalah modul pembuatan strategi penyelesaian masalah dan pengembangan keterampilan masyarakat dalam pengelolaan ikan, hasil tangkat dari laut yang berada di sekitar pesisir pantai kenjeran.Kata Kunci: Kenjeran, Laut dan Nelayan
Simbol dalam Kumpulan Puisi Seribu Kekupu Karya Surachman Radea Maman Fajarisman Gunawan; Sujinah Sujinah
Lingua Franca:Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (157.75 KB) | DOI: 10.30651/lf.v2i1.1443

Abstract

Tujuan dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan blank symbol, natural symbol, dan private symbol dalam kumpulan puisi Seribu Kekupu karya Surachman Radea Maman. Pisau bedah dalam penelitian ini menggunakan teori semiotik, yakni teori yang membahas tentang tanda dan petandanya (signifie dan signified). Metode yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif dengan teknik analisis secara deskriptif karena yang dihadapi dalam penelitian berupa data tentang simbol dalam kumpulan puisi Seribu Kekupu karya Surachman Radea Maman. Berdasarkan analisis data dapat disimpulkan bahwa simbol-simbol dalam kumpulan puisi Seribu Kekupu karya Surachman Radea Maman ini, hampir pada semua judul larik terdapat sajak-sajak yang menyimbolkan sesuatu yang lain. Hal tersebut terlihat pada (1) blank symbol, misalnya: mati suri, julukan manjamu, muara cinta, maha penentu, asuhan hati, kulit baja, juita, dll.; (2) natural symbol, misalnya: tinggi ujung rumput liar, dedaun tak harum atau dedaur igau, melukiskan warna langit begitu selesai hujan, dll.; (3) private symbol, misalnya: lubang kecil seperti pintu rumah merpati, hingga keujung arah buana, pada muara rahim bumi yang perawan, mengerti satuhari diri semadi, dll.
KREATIVITAS DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI BERKARAKTER LINGKUNGAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KREATIF PRODUKTIF MELALUI LESSON STUDY Sujinah -; Ngatmain -; Maria Endang Widyastuti; Pheni Cahya Kartika; Insani Wahyu Mubarok; R. Panji Hermoyo
Didaktis: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Vol 13, No 3 (2013)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (136.894 KB) | DOI: 10.30651/didaktis.v13i3.52

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan mendeskripsikan kreativitas dalam pembelajaran menulis puisi berkarakter lingkungan dengan menerapkan model kreatif produktif melalui lesson study mahasiswa program studi pendidikan bahasa dan sastra Indonesia. Kreativitas yang dimaksud meliputi kreativitas dosen dalam pembelajaran, kreativitas mahasiswa dalam pembelajaran, dan kreativitas dalam puisi yang dihasilkan. Masing-masing kreativitas dilihat dengan menggunakan observasi, angket, penilaian produk. Penelitian ini dilakukan empat siklus. Kreativitas dosen dalam pembelajaran dari siklus ke siklus semakin meningkat, yang ditandai pada siklus 1 dosen bisa menghargai hasil pikiran kreatif siswa; pada siklus 2 dosen bisa membantu mahasiswa mengintegrasikan materi belajar kedalam situasi yang nyata; siklus 3 dosen lebih kreatif dalam pemanfaatan media belajar mereduksi hal-hal yang terlalu abstrak dalam materi belajar; dan siklus 4 dosen bisa membantu siswamengintegrasikan materi belajar ke dalam situasi yang nyata. Kreativitas mahasiswa dalam pembelajaran semakin meningkat yang ditandai dengan penggunaan media yang bervariasi dan adanya refleksi yang dilakukan pada setiap siklus dan kreativitas menulis puisi semakin meningkat, yang didominasi pada orisinal (tema, tipografi, gaya penulisan), kebaruan (tema, nama baru yang diciptakan sendiri, gaya penulisan), penggunaan imajinasi, emosi (kaya pengungkapan perasaan), simpati terhadap lingkungan, diksi, dan daya fantasi.Kata kunci: kreativitas; kreatif produktif; menulis puisi
MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM SISWA CERDAS ISTIMEWA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA Sujinah Sujinah
Bahasa dan Seni: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Pengajarannya Vol 40, No 2 (2012)
Publisher : Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (148.672 KB)

Abstract

Without  the provision  of differentiation  service  for gifted students,  the program would be so called gifted student without gifted program. The predicted danger that would arise for gifted students  in normal  service is that the students experience underachievement;  therefore, it is necessary to apply the differentiated- curriculum model for gifted students. This article describes not only a curriculum model that is used in the school with its gifted students program or acceleration class but also the validity, practicality, and effectiveness of the model. The method used was a combination model of RDR  (research,   development,   research) with R2D2 (recursive, reflective, design, and development) with     adaptations,   modifications, and/or  a particular   transformation.  The data were gathered through documentation of   data   collection   techniques,   unstructured   interviews,   questionnaires,    and observation. The curriculum was developed under the procedures of: Pemendiknas No. 22 of 2006, Identification, Escalation, Essence, Mapping, organization and allocation of time