Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : AGRITEPA: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian

Pengaruh Aplikasi Mikoriza Dari Sumber Yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan Bibit Kakao Di Tanah Ultisol Edi Susilo
AGRITEPA: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian Vol 5 No 1 (2018)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.05 KB) | DOI: 10.37676/agritepa.v5i1.720

Abstract

Mikoriza yang berasal dari sumber yang berbeda dimungkinkan mempunyai potensi yang berbeda terhadap pertumbuhan bibit kakao khususnya di tanah Ultisol. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan sumber mikoriza terbaik pada pertumbuhan bibit kakao di tanah Ultisol. Penelitian dilaksanakan di rumah plastik Fakultas Pertanian Universitas Ratu Samban Arga Makmur Kabupaten Bengkulu Utara pada bulan Nopember 2016 sampai Maret 2017. Bahan penelitian yang digunakan adalah benih kakao Hibrida F1, isolat mikoriza, dan tanah Ultisol. Penelitian dilaksanakan menggunakan Rancangan Acak Lengkap faktor tunggal. Perlakuan sumber mikoriza terdiri atas lima taraf yaitu tanpa isolat mikoriza, isolat mikoriza berasal dari Kepahyang, Rejang Lebong, Bengkulu Utara, dan Kaur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sumber isolat mikoriza berpengaruh nyata terhadap variabel tinggi tanaman, panjang daun dan luas daun. Sumber isolat mikoriza dari Kepahyang menghasilkan tinggi tanaman tertinggi sebesar 19,82 cm namun tidak berbeda nyata dengan Kaur, Rejang Lebong maupun Bengkulu Utara kecuali kontrol. Sumber isolat mikoriza yang berasal dari Kaur menghasilkan panjang daun dan luas daun tertinggi masing-masing 12,47 cm dan 38,31 cm2, namun tidak berbeda nyata dengan semua sumber mikoriza lainnya, kecuali kontrol.
Perbaikan Pertumbuhan dan Hasil Kacang Tanah Di Tanah Ultisol dengan Aplikasi Pupuk P dan K Edi Susilo; Parwito Parwito; Hesti Pujiwati
AGRITEPA: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian Vol 6 No 1 (2019)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (446.237 KB) | DOI: 10.37676/agritepa.v6i1.804

Abstract

Kacang tanah merupakan salah satu tanaman pangan penting di Indonesia dan mempunyai peran strategis dalam perekonomian nasional, mengingat fungsinya yang multiguna, sebagai sumber pangan, pakan, dan bahan baku industri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuai dan mendapatkan dosis pupuk P dan K yang tepat untuk perbaikan tanaman kacang tanah di tanah Ultisol. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Ratu Samban Arga Makmur Kabupaten Bengkulu Utara pada bulan Desember 2018 sampai Maret 2019. Bahan penelitian yang digunakan adalah benih kacang tanah varietas Talam, pupuk organik, pupuk TSP, KCl, Urea dan tanah Ultisol. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan Rancangan Acak Kelompok pola faktorial dua faktor. Faktor pertama perlakuan pupuk P berasal dari TSP terdiri atas empat taraf yaitu 3 g tan-1, 4 g tan-1, 5 g tan-1, dan kontrol. Faktor kedua perlakuan pupuk K berasal dari KCl terdiri atas empat taraf yaitu 3 g tan-1, 4 g tan-1, 5 g tan-1, dan kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan TSP 4 g tan-1 menghasilkan komponen vegetatif dan generatif kacang tanah terbaik. Pada perlakuan kalium tidak terdapat perbedaan yang nyata terhadap semua variabel pengamatan, namun terdapat kecenderungan, perlakuan pupuk KCl 4 g tan-1 menghasilkan komponen generatif yang lebih baik. Tidak terdapat interaksi antara phosfor dan kalium yang nyata terhadap semua variabel pengamatan kacang tanah. Kata kunci : kacang tanah, phosfor, kalium, Ultisol.
Penerapan Teknologi Budidaya Jenuh Air Pada Empat Varietas Kedelai Di Rawa Lebak Dengan Penambahan Amelioran Yang Mengandung Kalsium Alami Edi Susilo; Hety Novitasari; Novita Hamron
AGRITEPA: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian Vol 6 No 2 (2019)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.399 KB) | DOI: 10.37676/agritepa.v6i2.881

Abstract

Kebutuhan kedelai semakin meningkat seiring meningkatnya jumlah penduduk dan kesadaran gizi, tetapi produksi nasional belum mencukupi. Program ekstensifikasi pertanian dapat dilakukan di lahan sub-optimal. Salah satunya adalah lahan rawa lebak. Budidaya jenuh air merupakan penanaman dengan memberikan irigasi terus-menerus dari awal tanam sampai panen. Terdapat masalah budidaya di lahan rawa lebak ini, diantaranya masih rendahnya pH, Al dan Fe tinggi. Salah satu strategi yang dapat ditempuh adalah pemberian amelioran. Amelioran yang mengandung kalsium mempunyai potensi terhadap perbaikan sifat kimia tanah. Penelitian dilaksanakan Maret sampai Juni 2019, di Rumah Plastik Fakultas Pertanian Universitas Ratu Samban Arga Makmur Bengkulu Utara. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan dua faktor. Faktor pertama varietas kedelai terdiri atas : V1 : varietas Detam 1. V2 : varietas Detam 3, V3 : varietas Detam 4, V4 : varietas Anjasmoro. Faktor kedua sumber amelioran terdiri atas : A0 : tanpa amelioran (kontrol), A1 : amelioran batu karang, A2 : amelioran cangkang telur, A3 : amelioran cangkang lohan, A4 : amelioran tulang sapi. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang amelioran untuk perbaikan budidaya kedelai di rawa lebak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa varietas Anjasmoro menghasilkan komponen vegetatif (tinggi, jumlah daun, jumlah cabang) dan komponen generatif (bobot 100 butir dan bobot biji per tanaman) tertinggi. Varietas Detam 3 atau Detam 4 menghasilkan bobot biji per tanaman lebih baik. Amelioran tulang sapi menghasilkan komponen vegetatif dan generatif yang lebih tinggi. Tidak terdapat interaksi antara perlakuan varietas dan amelioran. Kata kunci : jenuh air, varietas, rawa lebak, amelioran.
Growth And Production Of Porang (Amorphophallus Muelleri Blume) Plant Due To Sunlight Intensity And Different Plant Media Formulation Mita Lestari; Susi Handayani; Edi Susilo; Hesti Pujiwati
AGRITEPA: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian Vol 10 No 1 (2023)
Publisher : UNIVED Press, Dehasen University Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37676/agritepa.v10i1.3557

Abstract

The porang plant is a tuber-producing plant developed because it can increase farmers' income. Sunlight intensity and the growing environment are essential factors that affect the growth and yield of porang plants. The research aims to get the best shade, planting media formulation, and their interaction for the development and outcome of porang plants. This study applied a randomized group design with the factorial pattern. The first factor is 50%, 70%, and 90% shade. The second factor of planting media formulation is soil or control (100%), soil (50%) + rice husk (16.7%) + coffee husk (16.7%) + manure (16.7%), soil (33.3%) + rice husk (33.3%) + waste (33.3%), soil (66.7%) + coffee husk (16.7%) + rice husk 16.7%). The results showed that 90% shading and planting media formulation of soil (33.3%) + rice husk (33.3%) + manure (33.3%) produced the highest growth (plant height, number of leaves, stem diameter) and porang yield (tuber weight).
Potential of Aqueous Extracts From Root Organs of Ratoon Plants Sorghum Cultivated on Inceptisols Soil as Bioherbicide Andreani Kinata; Edi Susilo; Hesti Pujiwati
AGRITEPA: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian Vol 11 No 1 (2024)
Publisher : UNIVED Press, Dehasen University Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37676/agritepa.v11i1.5530

Abstract

Purpose: This study aims to determine the best inhibitory effect of water extracts from the ratoon root organs of sorghum plants grown on Inceptisol soil on the germination of test plants. Methodology: The study used a single-factor completely randomized design with four treatments: control, Numbu roots, Super 1 roots, and Suri 4 roots. The experiment units were petri dishes, and the experiment was repeated four times. The bioassay method in petri dishes was applied, with 10 ml of water extract added to each dish, and 25 Vima 1 mung bean seeds were incubated for three days. Results: The water extracts from the ratoon roots of Numbu and Suri 4, as well as all other sorghum ratoon root extracts, significantly inhibited the germination of test plants compared to the control. Findings: Sorghum ratoon root extracts exhibit potent bioherbicidal properties. Novelty: This research provides insights into the allelopathic potential of different sorghum varieties. Originality: The study offers a detailed analysis of the bioherbicidal effects of sorghum ratoon root extracts on seed germination. Conclusions: Water extracts from sorghum ratoon roots, especially Numbu and Suri 4, effectively inhibit test plant germination. Type of Paper: Empirical Research Article