Diana Chilmawati
Department Of Aquaculture, Faculty Of Fisheries And Marine Science, Diponegoro University, Jln. Prof Soedarto, SH, Tembalang, Semarang 50275 Indonesia

Published : 27 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

PENINGKATAN PRODUKSI BIOMASSA SIDAT (Anguilla bicolor) MELALUI PEMANFAATAN FERMENTASI PAKAN DAN TEPUNG CACING TANAH (Lumbricus sp) (Production increase of Anguila Biomass by using food fermentation and earth worms flour) Diana Chilmawati; Suminto Suminto; Tristiana Yuniarti
Saintek Perikanan : Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology Vol 12, No 2 (2017): SAINTEK PERIKANAN
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (132.516 KB) | DOI: 10.14710/ijfst.12.2.86-92

Abstract

 Sidat (Anguilla bicolor) merupakan jenis ikan yang pertumbuhan lambat, karena kemampuan daya cerna dan efisiensi pemanfaatan pakan sidat rendah. Salah satu usaha untuk mempercepat laju pertumbuhannya yaitu dengan memfermentasikan pakan buatan dan penambahan tepung cacing (Lumbricus sp.) untuk memperbaiki kandungan nutrisi pakan sehingga pertumbuhan sidat akan meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh dan  menentukan kombinasi fermentasi pakan buatan dan penambahan tepung cacing tanah yang memberikan pertumbuhan, efisiensi pakan, dan kelulushidupan sidat (A. bicolor) terbaik. Elver sidat yang digunakan adalah 320 ekor dengan berat rata-rata 15±1,2 g yang dibudidayakan dalam enam belas akuarium berukuran 80 l yang diisi 40 L air dan diaerasi.  Kepadatan awal 20 ekor/akuarium. Pergantian air dilakukan setiap hari 10% dari total air dan dilakukan pemberian pakan 5% dari biomassa sidat dengan frekuensi pemberian pakan 3 kali sehari, pakan yang diberikan mempunyai kadar protein >50%. Pola rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah A, B, C, dan D masing-masing ditambahkan dengan tepung cacing tanah 0%, 5%, 10%, dan 15% dari total pakan yang diberikan dalam pakan buatan yang telah difermentasi. Variabel yang diukur adalah PER, SGR, EPP, FCR, dan SR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fermentasi pakan buatan dan penambahan tepung cacing tanah dalam pakan berbentuk pasta berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap pertumbuhan (RGR) ,efisiensi pakan (EPP) dan rasio konversi pakan (FCR) namun tidak berpengaruh nyata terhadap kelulushidupan (SR) sidat (A. bicolor) dan kombinasi fermentasi pakan buatan dan penambahan tepung cacing tanah dengan dosis 5% (perlakuan B) memberikan pertumbuhan, efisiensi pakan, dan rasio konversi pakan sidat (A. bicolor) terbaik. Kualitas air pada media pemeliharaan masih pada kondisi layak untuk budidaya sidat. The elver of Anguilla bicolor is the kind of fish that the late growth, due to low in digestability and inefficiency to the feed utilization. One of the solutions to accelerate the growth rate is by adding earthworm powder (Lumbricus sp.) and the fermented artificial feed to improve feed nutrition content so the increasing growth. The obyective of this research was to know the effect of  fermented artificial feed and the addition of earthworm powder in pasta artificial feed on the best of growth, feed utilization, and survival rate of A. bicolor in the culture. Elvers of 320 individuals  with an average weight of 15 ± 1.2 g were cultivated in sixteen of  the  circular aquarium with 80 L in volume. Every aquarium was added 40 L of tap water and weekly aeration with initial density of 20 individuals/aquarium.  Everyday was changed 10 % of tap water and added the pasta artificial feed 5 % of elver body weight for three time feeding habit per day with protein content of  >50%.  The treatments were designed by using a completely randomized design (CRD) with 4 treatments and 4 replicates.  The culture of treatments A was not added  earthworm powder in the fermented pasta artificial feed. Treatments of B, C, and D were added by earthworm powder of 5 %, 10 %, and 15 % in the fermented pasta artificial feed, respectively.  The variables measured were PER, SGR, EPP, FCR, and SR.  The result showed that the artificial feed with different protein levels highly significant influenced (P<0,05) on the RGR, EPP, and FCR, and there was no significant influences (P>0,05) on the SR of elver.  The treatment B (5 % of earthworm) however showed the best one treatment dosage for elvers growth rate than the other treatments. Water quality in culture media was still in decent condition for the cultivation of eels.  
Pengaruh Kombinasi Pakan Alami Tigriopus sp. dan Artemia sp. Terhadap Pertumbuhan, Perkembangan dan Kelulushidupan Larva Udang Windu (Penaeus monodon Fabricius) Muhammad Latif Usman; Suminto Suminto; Johannes Hutabarat; Diana Chilmawati
Sains Akuakultur Tropis : Indonesian Journal of Tropical Aquaculture Vol 5, No 2 (2021): SAT edisi September
Publisher : Departemen Akuakultur FPIK UNDIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/sat.v5i2.10700

Abstract

Udang Windu (Penaeus monodon), merupakan jenis udang yang tumbuh dan mendominir di perairan laut wilayah Indo-pasifik. Teknologi pembenihan udang windu sangat tergantung dengan pakan alami, Artemia sp. sebagai pakan utama. Pakan alami yang diberikan diharapkan untuk memberikan pertumbuhan yang baik dalam proses pembenihan yang ditunjukkan melalui perkembangan larva udang windu. Tigriopus sp. merupakan salah satu pakan alami yang potensial sebagai pakan alternatif dan memiliki kandungan asam lemak yang lebih tinggi dari artemia juga asli dari perairan Indonesia sehingga lebih murah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbandingan pakan alami Tigriopus sp. dan Artemia sp. yang berbeda dalam strategi pemberian pakan larva udang windu terhadap kelulushidupan dan perkembangan larva udang windu. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengembangan Wilayah Pesisir (LPWP), Universitas Diponegoro, Jepara. Kultivan uji adalah larva udang windu Mysis 3 dipelihara didalam wadah tabung plastik volume air 2 Liter dengan kepadatan 100 indv/Liter dan dilakukan kultur selama 10 hari. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen rancangan acak lengkap (RAL) terdiri atas 5 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan yang diterapkan dalam penelitian ini adalah perbandigan Artemia sp. dengan Tigriopus sp. A (100:0), B(75:25), C(50:50), D(25:75), E(0:100). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perbandingan pakan alami berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap TKP, perkembangan larva, SGR dan kelangsungan hidup (SR). Perlakuan C menunjukkan TKP Artemia sp. (127,3±1,94 ind/ekor) dan Tigriopus sp. (800,6±12,22 ind/ekor) serta memberikan nilai terbaik untuk perkembangan stadia larva pada PL 10 (76,81±2,05), SR (77,00±1,80), berat akhir (10,83±0,76), SGR (5,58±0,12).
PRODUKSI PEMBENIHAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus) STRAIN MUTIARA DAN PAYTON DENGAN PAKAN ALAMI CACING SUTERA DARI KULTUR YANG MEMANFAATKAN LIMBAH PERTANIAN Suminto Suminto; Titik Susilowati; Sarjito Sarjito; Diana Chilmawati
Sains Akuakultur Tropis : Indonesian Journal of Tropical Aquaculture Vol 3, No 1 (2019): SAT edisi Maret
Publisher : Departemen Akuakultur FPIK UNDIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (574.036 KB) | DOI: 10.14710/sat.v3i1.4199

Abstract

Ikan lele dumbo (C. gariepinus) merupakan salah satu ikan konsumsi air tawar yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Jenis ikan lele strain mutiara dan payton, sebagai hasil pemuliaan mulai dikembangkan produksi benihnya guna memenuhi konsumsi pasar. Peningkatan produksi benih ikan lele, baik strain mutiara maupun payton, dapat dilakukan dengan penggunaan jenis pakan alami berupa cacing sutera yang dikultur di media dari limbah pertanian sehingga dapat mengurangi biaya produksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui produksi benih ikan lele dari strain mutiara dan payton dengan pemberian jenis pakan alami berupa cacing sutera yang dikultur menggunakan limbah pertanian. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental, rancangan acak lengkap (RAL) dengan 2 perlakuan 5 kali ulangan. Ikan uji yang digunakan yaitu induk lele dumbo strain mutiara (rerata bobot betina 2.6±0.3 kg dan bobot jantan 1.5±0.1 kg) dan strain payton (rerata bobot betina 2.4±0.5 kg dan bobot jantan 1.2±0.2 kg). Perlakuan yang digunakan yaitu perlakuan A (strain mutiara) dan perlakuan B (strain payton). Variabel data yang diukur meliputi data produksi benih diantaranya jumlah telur (butir), HR (%) dan jumlah larva (ekor). Data lain yaitu TKP, FCR, RGR dan SR. Kualitas air pada media pemeliharaan tergolong dalam kisaran yang layak untuk pemeliharaan. Hasil penelitian menunjukkan produksi telur strain mutiara 94510±1423.7 butir dan strain payton 93010±1970.3 butir. Nilai HR strain mutiara 85.35±0.51% dan strain payton 84.02±1.29%. Jumlah larva yang dihasilakn induk strain mutiara 81064.8±1034.3 ekor dan strain payton 78595.6±2400.3 ekor. Hasil TKP strain mutiara sebesar 7.92±0.51 gr/ind dan payton 5.53±0.52gr/ind. Nilai FCR benih lele mutiara sebesar 1.15±0.00 dan lele payton 1.25±0.00. Nilai RGR benih lele mutira sebesar 7.1±0.00% dan strain lele payton sebesar 6.9±0.00% dan nilai SR benih lele mutiara 85.00±0.00% dan benih lele payton sebesar 80.00±0.00%.
PERFORMA PERTUMBUHAN HARPATICOIDA Tigriopus sp. DALAM KONDISI KULTUR SEMI MASSAL DENGAN DIET MIKROALGA YANG BERBEDA Suminto Suminto; Diana Chilmawati
Sains Akuakultur Tropis : Indonesian Journal of Tropical Aquaculture Vol 2, No 2 (2018): SAT edisi September
Publisher : Departemen Akuakultur FPIK UNDIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/sat.v2i2.3080

Abstract

Tigriopus sp. is a copepod included harpacticoid ordo which is a live food organism for marine fish and shrimp larvae. The lack of information about the appropriate microalgae diet is an obstacle in the semi-mass culture of Tigriopus sp. The purpose of this study was to determine the effect of different microalgae diets and the type of microalgae diet which provides the best growth performance of Tigriopus sp. in semi-mass culture conditions. The experimental design used was a Completely Randomized Design (CRD) with 4 treatments and 4 repetitions namely Tigriopus sp. with a microalgae diet; A. Chlorella vulgaris; B. Tetraselmis chuii; C. Chaetoceros calcitrans; and D. Isochrysis galbana. The results showed that giving C. calcitrans microalgae diet has significant effect (p<0.05) and provides growth performance of Tigriopus sp. Best total density reached 9,75±0,50 inds.mL-1; specific growth rate of the population was 0,114±0,003 inds.day-1 and egg production was 9.26 ± 0.09 eggs.ind.-1 Keywords: Tigriopus sp., growth performance, semi-mass culture, microalgae diet
Pertumbuhan dan produksi telur harpacticoida, Tigriopus sp. dengan salinitas media yang berbeda Suminto Suminto; Sarjito Sarjito; Rosalina Safitri; Diana Chilmawati
Sains Akuakultur Tropis : Indonesian Journal of Tropical Aquaculture Vol 3, No 2 (2019): SAT Edisi September
Publisher : Departemen Akuakultur FPIK UNDIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (708.648 KB) | DOI: 10.14710/sat.v3i2.3957

Abstract

Tigriopus sp. merupakan salah satu copepoda harpaticoida yang digunakan sebagai pakan alami zooplankton untuk pakan ikan air laut dan udang. Tigriopus sp. lebih toleran terhadap perubahan kondisi lingkungan seperti suhu dan salinitas, yang dapat berpengaruh terhadap produktivitas dan kepadatan individu. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh salinitas media kultur yang berbeda terhadap pertumbuhan dan produksi telur Tigriopus sp. dan mengetahui salinitas terbaik serta salinitas optimal bagi pertumbuhan dan produksi telur Tigriopus sp. Rancangan yang digunakan ialah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan dan 5 kali ulangan. Tigriopus sp. dengan kepadatan awal 1 ind/ml pada masing-masing perlakuan, dikultur pada media dengan salinitas yang berbeda selama 20 hari pemeliharaan. Salinitas media tersebut diantaranya 14 ppt (perlakuan A), 18 ppt (perlakuan B), 22 ppt (perlakuan C), 26 ppt (perlakuan D), 30 ppt (perlakuan E) dan 34 ppt (perlakuan F). Diet mikroalga yang diberikan ialah dari jenis Chaetoceros calcitrans dan Isochrysis galbana dengan kebutuhan 511.349:231.129 sel/ind/hari. Hasil menunjukkan bahwa salinitas berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap pertumbuhan namun tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap produksi telur Tigriopus sp. Hasil terbaik ditunjukkan pada perlakuan B (salinitas media 18 ppt) yang menghasilkan pertumbuhan dengan jumlah individu diakhir pemeliharaan sebanyak 47,8±0,31 ind/10 ml dan produksi telur Tigriopus sp. sebanyak 17,67±0,58 ind/10 ml. Jumlah individu terdiri dari stadia nauplii sebanyak 39,4±2,3 ind/10 ml, stadia copepodit sebanyak 3,8±1,1 ind/10 ml dan stadia dewasa sebanyak 5,4±2,1 ind/10 ml.
Pengaruh Protein dalam Pakan terhadap Efisiensi Pemanfaatan Pakan dan Pertumbuhan Juvenil Vaname (Litopenaeus vannamei) Ardi Muhti Fahrudin; Subandiyono Subandiyono; Diana Chilmawati
Sains Akuakultur Tropis : Indonesian Journal of Tropical Aquaculture Vol 7, No 1 (2023): SAT edisi Maret
Publisher : Departemen Akuakultur FPIK UNDIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/sat.v7i1.17284

Abstract

Vaname (Litopenaeus vannamei) merupakan salah satu spesies udang laut yang memiliki pasar besar. Budidaya vaname dilakukan dengan harapan dapat memacu pertumbuhannya secara maksimum, sehingga dapat menyesesuaikan permintaan pasar yang selalu meningkat. Pemberian pakan dengan protein yang tinggi dan sesuai dengan kebutuhannya diharapkan mampu meningkatkan laju pertumbuhan juvenile vaname.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh pakan dengan berbagai kadar protein yang berbeda terhadap tingkat konsumsi pakan (TKP), tingkat efisiensi pemanfaatan pakan (EPP) dan pertumbuhan juvenil vaname (L. vannamei)Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 3 perlakuan dan 4 ulangan. Ke 3 perlakuan tersebut adalah pakan dengan kadar protein 38%, 32% dan 28. Variabel yang diamati meliputi tingkat konsumsi pakan (TKP) efisiensi pemanfaatan pakan (EPP), food conversion ratio (FCR), retensi protein, retensi lemak, relative growth rate (RGR) dan survival rate (SR). Parameter kualitas air seperti dissolved oxcygen (DO), suhu, pH, dan salinitas diukur setiap hari pada waktu pagi dan sore hari, parameter ammonia (NH3) diukur pada awal dan akhir penelitian.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pakan dengan kadar protein yang berbeda memberikan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap nilai EPP, FCR, RP, RGR, namun tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap nilai TKP, RL dan SR. Nilai EPP, FCR, RP dan RGR terbaik diperoleh pada perlakuan A dengan hasil masing-masing adalah 4704,37±960,47%, 0,02±0,004, 96,33±20,76% dan 884,87±180,66%. Berdasarkan hasil yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa kadar protein pakan yang baik adalah pada perlakuan A, yaitu 38%.
Pola pertumbuhan Thalassiosira sp. pada media walne dengan rasio N/P berbeda Muhammad Kukuh Prihardianto; Subandiyono Subandiyono; Diana Chilmawati
Sains Akuakultur Tropis : Indonesian Journal of Tropical Aquaculture Vol 7, No 2 (2023): SAT edisi September
Publisher : Departemen Akuakultur FPIK UNDIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/sat.v7i2.17283

Abstract

Thalassiosira sp. merupakan fitoplankton yang termasuk dalam sel diatom yang sering digunakan sebagai pakan alami larva udang. Pertumbuhan diatom dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya yaitu nutrien. Nitrogen dan fosfor merupakan makro nutrien yang membatasi pertumbuhan diatom dan produktivitas primer. Nitrogen merupakan nutrisi utama untuk pertumbuhan diatom dan fosfor berperan dalam metabolisme sel. Fosfor digunakan reaksi yang berkaitan dengan energi seperti peredaran dan transfer energi dalam metabolisme sel.Tujuan penelitian ini untuk mengkaji pengaruh rasio N/P terhadap pola pertumbuhan dan mengetahui rasio N/P terbaik terhadap pola pertumbuhan Thalasssiosira sp.. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium CV. Riz Samudra, Marine Science Techno Park Undip, Jepara, Jawa Tengah. Thalassiosira sp. yang digunakan sebagai uji berasal dari stok inokulan laboratorium algae BBPBAP Jepara, Jawa Tengah. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan, yaituperlakuan A (rasio N:P=1:1), perlakuan B (rasio N:P = 4:1), perlakuan C (rasio N:P=8:1), perlakuan D (rasio N:P=12:1), perlakuan E (rasio N:P=16:1). Thaalassiosira sp. dikultur dengan kepadatan inokulan 100.000 sel/ml. Kultur dilakukan selama 14 hari untuk mengetahui pola pertumbuhan sel diatom Thalassiosira sp.. Media yang digunakan untuk kultur yaitu media walne modifikasi dengan sumber N dan P berasal dari (NH2)2CO dan Na3PO4.Hasil penelitian didapatkan bahwa rasio N:P berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap pola pertumbuhan Thalassiosira sp. Hasil laju pertumbuhan Thalassiosira sp. dari nilai tertinggi ke terendah berturut-turut yaitu perlakuan A (0,39±0,04) sel/hari, perlakuan E (0,38±0,03) sel/hari, perlakuan C (0,29±0,02) sel/hari, perlakuan D (0,28±0,01) sel/hari dan perlakuan B (0,27±0,02) sel/hari. Rasio N:P=1:1 yang merupakan rasio N:P terbaik yang menghasilkan waktu lag phase (2,31±0,17 hari), laju pertumbuhan (0,39±0,04 sel/hari), puncak populasi (6,35±0,11 log sel/ml), kepadatan sel akhir (5,84±0,03 log sel/ml).