Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Pengaruh Harga Dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Suplemen Kesehatan Wellness Di Kecamatan Banjarmasin Timur Mahda Safina; Melviani Melviani; Angga Irawan
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 5 (2023): Innovative: Journal of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i5.5969

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi adanya kebutuhan suplemen kesehatan Wellness di masyarakat. Kebutuhan suplemen ini menunjukan adanya peningkatan keputusan pembelian konsumen pada produk suplemen kesehatan Wellness, sehingga dapat dirumuskan dalam penelitian ini bahwa bagaimana konsumen mengambil keputusan pembelian suplemen kesehatan Wellness berdasarkan pengaruh harga dan kualitas produk. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi harga terhadap keputusan pembelian produk suplemen kesehatan Wellness di kecamatan Banjarmasin Timur, mengidentifikasi kualitas produk terhadap keputusan pembelian suplemen kesehatan Wellness di kecamatan Banjarmasin Timur, dan menganalisis pengaruh harga dan kualitas produk bersama-sama terhadap keputusan pembelian suplemen kesehatan Wellness di kecamatan Banjarmasin Timur. Penelitian ini menggunakan metode Kuantitatif. Data dikumpulkan dengan teknik kuesioner. Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2022-Juli 2023 di Kecamatan Banjarmasin Timu. Responden dalam penelitian ini sebanyak 100 responden. Tiga hipotesis diformulasikan dan diuji menggunakan uji regresi linear berganda dan uji hipotesa. Berdasarkan hasil Uji Parsial (T) hipotesis variabel harga dan kualitas produk diperoleh bahwa keduanya memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian dengan nilai t hitung harga (2,591) dan kualitas produk (2,613) > t tabel (1,988), dan nilai signifikansinya <0,05. Kemudian hasil uji F diperoleh nilai f hitung sebesar (59,524) > f tabel, yang artinya harga dan kualitas produk secara bersama-sama berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Hasil Penelitian menunjukan bahwa harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada produk suplemen kesehatan Wellness, kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada produk suplemen kesehatan Wellness, dan secara bersama-sama harga dan kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada produk suplemen kesehatan Wellness.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen Dalam Pengambilan Keputusan Penggunaan Produk Suplemen Penambah Berat Badan di Banjarmasin Timur Estyqomah Estyqomah; Melviani Melviani; Putri Vidiasari Darsono
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 5 (2023): Innovative: Journal of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i5.5971

Abstract

Fase remaja pada perkembangan fisik, mental, emosional dan sosial paling tinggi. Pada masa ini remaja menjadi lebih memperhatikan penampilan dirinya, terutama dengan bentuk tubuh yang dimiliki. Remaja rentan terpengaruh oleh penggambaran media tentang bentuk tubuh yang ideal. Usaha yang paling umum dilakukan para remaja untuk mencapai bentuk tubuh idaman mereka adalah dengan berolahraga dan mengkonsumsi suplemen. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan menggunakan suplemen penambah berat badan diantaranya adalah faktor budaya, faktor stosial, faktor pribadi dan faktor psikologis. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam pengambilan keputusan penggunaan produk suplemen penambah berat badan di Banjarmasin Timur. Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan menggunakan studi cross sectional. Teknik sampling yang digunakan yaitu purposive sampling dimana responden yang dipilih berdasarkan kriteria. Sampel yang digunakan sebanyak 100 orang. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Pemurus Luar pada Bulan Juni 2023. Responden yang menggunakan suplemen penambah berat badan dalam satu bulan terakhir memiliki pengetahuan baik sebanyak 34%, pengetahuan cukup sebanyak 1%. Sedangkan responden yang tidak menggunakan suplemen penambah berat badan sebagian besar memiliki pengetahuan yang cukup sebanyak 54% dan pengetahuan yang kurang sebanyak 11%. Responden yang mengetahui suplemen penambah berat badan melalui media promosi TV sebanyak 10%, melalui keluarga sebanyak 21%, melalui sosial media sebanyak 49% dan melalui brosur sebanyak 20%. Pengetahuan memiliki pengaruh terhadap pengambilan keputusan penggunaan suplemen dengan nilai p-value 0,000, sedangkan media promosi tidak memiliki pengaruh terhadap pengambilan keputusan penggunaan suplemen dengan nilai p-value 0,177.
Aktivitas Antibakteri Akar Kayu Bangkal (Nauclea subdita) Terhadap Staphylococcuc aureus Vita Mayasari; Dede Mahdiyah; Melviani Melviani; Kunti Nastiti
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 6 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i6.7396

Abstract

Senyawa bioaktif tanaman bangkal (Nauclea subdita) menghasilkan senyawa metabolit sekunder seperti tanin, fenolik, steroid dan senyawa alkaloid. Tetapi belum ditemukan bukti penelitian ilmiah yang menyatakan bahwa akar tanaman bangkal (Nauclea subdita) dapat digunakan sebagai antibakteri. Menguji aktivitas antibakteri ekstrak akar kayu bangkal (Nauclea subdita), konsentrasi hambat minimun (KHM) ekstrak akar kayu bangkal (Nauclea subdita) dan konsentrasi bunuh minimun (KBM) ekstrak akar kayu bangkal (Nauclea subdita) terhadap Staphylococcus aureus. Penelitian eksperimental sesungguhnya (True Eksperimental Research) untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak etanol akar kayu bangkal (Nauclea subdita) terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Desain penelitian Posttest-Only Control Group Design. Posttest-Only Control Group Design dilakukan secara kelompok eksperimen maupun kelompok control, baik dalam kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol akan dibandingkan yang dimana kelas eksperimen akan mendapatkan perlakuan sedangkan kelas kontrol tidak mendapatkan perlakuan. Akar kayu bangkal (Nauclea subdita) terhadap Staphylococcus aureus, memiliki kemampuan sebagai antibakteri terhadap Staphylococcus aureus dengan zona hambat 13,2 mm yang termasuk kedalam kategori zona hambat kuat sesuai hasil skrining aktivitas antibakteri serta memiliki kemampuan daya hambat (KHM) pada konsentrasi 100 mg/L dengan nilai sig. Kruskal-Wallis Test adalah 1.000 dan nilai signifikansi pada Mann-Whitney Test adalah 1.000. Akar kayu bangkal (Nauclea subdita) tidak memiliki kemampuan daya bunuh (KBM) terhadap Staphylococcus aureus. Penelitian ini menunjukkan bahwa akar kayu bangkal (Nauclea subdita) memiliki kemampuan sebagai antibakteri terhadap Staphylococcus aureus, tetapi tidak memiliki kemampuan daya bunuh (KBM) terhadap Staphylococcus aureus.
Profil Pengelolaan dan Biaya Obat Tidak Digunakan pada Mahasiswa Farmasi Universitas Sari Mulia Banjarmasin Juliana Safitri Kamah; Melviani Melviani; Eirene E.M Gaghauna
Jurnal Farmasi & Sains Indonesia Vol 5 No 1 (2022)
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Nusaputera

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52216/jfsi.vol5no1p1-7

Abstract

Introduction: Health care as a whole is based on spending on drugs. Use of drugs that are not optimal also arise which will cause losses or cost losses due to drugs that are unusedObjective: Find the management of drugs and cost of unused drugs for Pharmacy students at Sari Mulia University, Banjarmasin. Methods: Research method used a survey type. Sampling technique used purposive sampling method with a total sample of 81 respondents. Data were analyzed using Microsoft Excel program. Results: Drug management for pharmacy students, most students get drugs at pharmacies, have paid attention to drug labels or brochures when using drugs, store drugs in place protected from sunlight, and dispose of drugs when drugs have expired. Drug costs based on the highest therapeutic class, namely analgesic, antipyretic, and anti-inflammatory therapy classes, namely Rp. 182,501. Reason the drug was unused was because it was cured at a cost of Rp. 289,038,-. The method or plan managing unused drugs is plan dispose of them in the trash a cost of Rp. 302,843 of the total cost obtained is Rp. 646,695,-. Conclusion: Conclusion of study is most of the students get their drugs at pharmacies, have paid attention to drug labels or brochures when using drugs, store drugs in a place protected from sunlight, and dispose of drugs when the drug has expired. Cost of drugs that are unused in this study is Rp. 646,695,- . Keywords: Drug Management, Cost, and Drug Unused
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGELOLAAN OBAT MANDIRI DI MASYARAKAT KELURAHAN BELIMBING RT.12 KABUPATEN TABALONG Fatimatuzahra Fatimatuzahra; Melviani Melviani
Jurnal Farmasi & Sains Indonesia Vol 5 No 1 (2022)
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Nusaputera

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52216/jfsi.vol5no1p30-36

Abstract

Introduction: Efficient drug management greatly determines the success of the overall management, to avoid inaccurate and irrational calculation of drug requirements so that appropriate drug management is necessary. Drug management aims to ensure the availability of good quality drugs, Purpose : The general purpose of this study was to determine the factors associated with self-administration of drugs in the community in Belimbing Village, rt 12, Murung Pudak District, Tabalong Regency.Method : The method used in this research is using the Cross Sectional method. The sampling technique used in this research is purposive sampling. Data analysis using Spearman Rho test..Results : The results obtained from 70 respondents to self-administration of drugs have a sufficient value (91.4%). There is no relationship between drug management and 3 factors, namely education, income, and information that have a value (p-value > 0.05)Conclusion :Based on the research that has been done, the results show that there is no significant relationship between factors and self-medication management