Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika

Efektivitas Model Pembelajaran Core (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) dan Model Pembelajaran Cooperative Script Terhadap Kemampuan Representasi Matematis Siswa SMP Dwita Sofiarum; Supandi Supandi; Rina Dwi Setyawati
Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 2, No 2 (2020): Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/imajiner.v2i2.5777

Abstract

Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan saintific pada modelpembelajaran CORE (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) danCooperative Script.Penelitian ini dilatarbelakangi karena rendahnya kemampuan representasi matematis siswa di sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas model CORE (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) danCooperative Scriptterhadap Kemampuan Representasi Matematis Siswa SMP. Penelitian ini adalah penelitiankuantitatif yang dilakukan dengan metode penelitian Quasi Eksperiment di kelas VII SMP Institut Indonesia. Teknik sampling yang digunakan adalah ClusterRandom Sampling dengan sampel kelas VII C kelompok eksperimen 1, VII B kelompok eksperimen 2, dan VII A kelompok kontrol. Teknik pengumpulan data dengan cara pemberian tes kemampuan representasi matematis, dan dokumentasi. Instrumen berupa post test kemampuan representasi matematis. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan uji anava satu arah, uji t, dan ketuntasan belajar. Hasil penelitian menunjukkan pada taraf signifikansi 5% dapat disimpulkan: (1) terdapat perbedaan hasil belajarsiswa yang menggunakan model pembelajaran CORE (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) dan model pembelajaran Cooperative Script dengan model pembelajaran konvensional; (2) hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran CORE (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending lebih baik daripada model pembelajaran konvensional; (3) hasil belajarsiswa yang menggunakan model pembelajaran Cooperative Script lebih baik daripada model pembelajaran konvensional; (4) tidak terdapat perbedaan hasil belajarsiswa yang menggunakan model pembelajaran CORE (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) dan model pembelajaran Cooperative Script;(5) hasil belajar yang menggunakan model pembelajaran CORE (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) dan model pembelajaran Cooperative Script mencapai ketuntasan belajar secara individual maupun klasikal; (6) terdapat perbedaan kemampuanrepresentasi matematis siswa yang menggunakan model pembelajaran CORE (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) dan model pembelajaran Cooperative Script dengan model pembelajaran konvensional.
Pengembangan Modul Pembelajaran Hanna Haristah Al Azka; Rina Dwi Setyawati; Irkham Ulil Albab
Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 1, No 5 (2019): Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/imajiner.v1i5.4473

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul pembelajaran dengan pendekatan PMRI pada Materi SPLDV kelas VIII. Metode penelitian yang digunakan adalah 4D (Define, Desain, Development, Dissamination). Penelitian ini dilakukan pada siswa–siswa SMP Negeri 1 Wirosari. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata penilaian uji validasi materi diperoleh 86,25%(sangat baik), rata-rata penilaian uji validasi ahli media pembelajaran diperoleh 86%(sangat baik)dan rata-rata angket kepraktisan media diperoleh 87,8%. Uji keefektifan dengan posttest. Dari analisis nilai posttest dapat disimpulkan bahwa hasil belajar kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol. Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan modul pembelajaran dengan pendekatan PMRI pada Materi SPLDV kelas VIII yang dikembangkan valid, praktisdan efektif untuk digunakan sebagai media pembelajaran matematika pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel kelas VIII.
ANALISIS KEMAMPUAN SISWA BERPIKIR KREATIF DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI GAYA BELAJAR Muminu Muminu; Supandi Supandi; Rina Dwi Setyawati
Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 2, No 3 (2020): Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/imajiner.v2i3.5884

Abstract

Penelitian ini mendiskripsikan analisis tahapan berpikir kreatif siswa ditinjau dari gaya belajar pada materi pertidaksamaan kuadrat. Metode penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Subjek penelitian ini adalah 3 siswa kelas IX B SMP Hasanuddin 6. Data diambil melalui angket, tes, dan wawancara kemudian dilakukan deskripsi kualitatif untuk mengetahui deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa berdasarkan gaya belajarnya. Analisis tes berpikir kreatif matematis mengacu pada empat indikator berpikir kreatif yaitu kelancaran, kelenturan, keaslian dan elaborassi. Kemudian diidentifikasi ke dalam tingkat berpikir kreatif matematis (TBKM) yang meliputi sangat kreatif (level 4), kreatif (level 3), cukup kreatif (level 2), kurang kreatif (level 1), dan tidak kreatif (level 0). Dan hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa pada siswa visual berada pada Tingkat Berpikir Kreatif Matematis Level 4. Berdasarkan data tersebut terdapat 21% siswa atau 5 siswa yang memiliki gaya belajar visual. Pada siswa kinestetik berada pada Tingkat Berpikir Kreatif Matematis Level 3. Berdasarkan data tersebut terdapat 38% siswa atau 9 siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik, yang tergolong siswa kinestetik Pada siswa auditorial berada pada Tingkat Berpikir Kreatif Matematis Level 1. Berdasarkan data tersebut terdapat  37% siswa atau 9 siswa yang memiliki gaya belajar auditorial, yang tergolong siswa auditorial.  
Deskripsi Newman’s Error Analysis dalam Menyelesaikan Soal Cerita pada Peserta Didik Kelas Viii D SMP Institut Indonesia Semarang Tahun Pelajaran 2019/2020 Is Tekaeni; Supandi Supandi; Rina Dwi Setyawati
Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 2, No 1 (2020): Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/imajiner.v2i1.5758

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untukmengetahui presentase kesalahan yang mendeskripsikan jenis kesalahan yang dilakukan peserta didik dalam menyelesaikan soal cerita berdasarkan Newman’s Error Analysis.Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskripsi yang dilaksanakan di SMP Institut Indonesia Semarangtahunajaran 2019/2020, dengan subjek penelitian kelas VIII D. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal tesberupa soal cerita matematika dengan materi segiempatdan pedoman wawancara. Penelitian ini dimulai dengan penentuan subjek penelitian yaitu 2 peserta didik kelompok tingkat tinggi, 2 peserta didik kelompok tingkat sedang, dan 2 peserta didik kelompok tingkat rendah.Kemudian pemberian tes tertulis berisi soal ceritadan dilanjutkan dengan wawancara mendalam terhadap subjek penelitian. Penelitian menggunakan triangulasi teknik,yaitu mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda dengan cara membandingkan data hasil tes yang diverivikasi dengan wawancara. Berdasarkan hasil deskripsi analisis penelitian dapat disimpulkan bahwa kelompok tingkat tinggi melakukan jenis kesalahan pada tahap transformationsebesar 25% dan tahapprocess skill sebanyak 20%. Kelompok tingkat sedang melakukan jenis kesalahan tahapcomprehension sebanyak 8,34%, tahap transformation sebesar 25%, tahap process skill sebanyak 30%, dan tahap encoding sebanyak 50%.Sedangkan kelompok tingkat rendah melakukan jenis kesalahan pada tahap tahap comprehensionsebanyak 25%, tahap transformation sebesar 37,5%, tahap process skill sebanyak 60%, dan tahap encoding sebanyak 75%.Hasil penelitian menunjukkan kesalahan jawaban lebih dominan pada tahap encodingyang disebabkan karena proses perhitungan yang dikerjakan pada tahap sebelumnya juga mengalami kesalahan.
Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA dalam Menyelesaikan Soal Open-Ended Ditinjau dari Gaya Kognitif Visualizer dan Verbalizer Zulvina Rizka Vianjaya; Muhammad Saifuddin Zuhri; Rina Dwi Setyawati
Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 4, No 3 (2022): Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/imajiner.v4i3.10506

Abstract

Kemampuan berpikir kritis dan menyelesaikan masalah merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh siswa yang nantinya dapat bersaing pada abad 21. Untuk melihat kemampuan berpikir kritis dapat dilakukan dengan cara memberikan suatu permasalahan bersifat menantang yaitu dengan memberikan soal open-ended dalam pembelajaran matematika. Dalam menyelesaikan soal open-ended membutuhkan strategi, strategi tersebut dapat dipengaruhi oleh gaya kognitif visualizer dan verbalizer. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis siswa SMA dalam menyelesaikan soal open-ended ditinjau dari gaya kognitif visualizer dan verbalizer. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah kelas X MIPA 1 SMA Negeri 3 Rembang yang terdiri dari empat subjek dengan ketentuan dua subjek bergaya kognitif visualizer dan dua subjek bergaya kognitif verbalizer. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan kuisioner VVQ, tes tertulis, dan wawancara. Hasil data tes tertulis dan wawancara selanjutnya dipaparkan dan dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Uji keabsahan data menggunakan triangulasi metode. Kesimpulan dari penelitian ini diperoleh bahwa: (1) siswa yang memiliki gaya kognitif visualizer yang sama memiliki strategi penyelesaian yang berbeda dalam menyelesaikan soal open-ended. (2) siswa yang memiliki gaya kognitif verbalizer memiliki kesamaan yakni cara siswa dalam mengidentifikasi masalah cenderung menuliskan secara lengkap apa yang diketahui dan yang ditanyakan dari permasalahan. Kedua siswa juga mengimplementasikan dalam memberikan bukti penyelesaian cenderung menggunakan kata-kata atau verbal.
Analisis Kesalahan dalam Menyelesaikan Masalah Matematika SMP Purnama Adi Sasangka; Aryo Andri Nugroho; Rina Dwi Setyawati
Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 4, No 5 (2022): Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/imajiner.v4i5.11111

Abstract

Pada pembelajaran matematika, banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal matematika yang mengakibatkan siswa melakukan kesalahan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui jenis kesalahan apa dan faktor-faktor penyebab yang dilakukan oleh siswa kelas VIII dalam menyelesaikan berdasarkan prosedur Newman. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Subjek penelitian ini terdiri dari 6 siswa kelas VIII C dengan 2 siswa yang berkemampuan matematika tinggi, 2 siswa yang berkemampuan matematika sedang dan 2 siswa yang berkemampuan matematika rendah. Pengumpulan data yang dilakukan yaitu ter tertulis dan wawancara. Teknik analisis data dilakukan dengan 3 tahapan yaitu reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan. Keabsahan data menggunakan triangulasi sumber yaitu dengan cara memeriksa data melalui beberapa sumber. Analisis dikembangkan berdasarkan indikator kesalahan Newman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesalahan yang dilakukan siswa yang berkemampuan matematika tinggi adalah kesalahan penulisan jawaban akhir (encoding error). Kesalahan yang dilakukan siswa yang berkemampuan sedang adalah kesalahan ketrampilan proses (proses skill) dan kesalahan penulisan jawaban akhir (encoding error). Siswa yang berkemampuan matematika rendah adalah kesalahan transformasi (transformation error), kesalahan ketrampilan proses (proses skill) dan kesalahan penulisan jawaban akhir (encoding error).