Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Teras Jurnal

Pengaruh sepeda motor terhadap kapasitas bagian jalinan pada perencanaan bundaran di Simpang Tujuh Ulee Kareng Sugiarto Sugiarto; Ruhdi Faisal; Mohammad Reyhan
TERAS JURNAL Vol 8, No 2 (2018): Vol 8 No 2 September 2018
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (742.846 KB) | DOI: 10.29103/tj.v8i2.173

Abstract

Kapasitas jalinan sangat berperan penting untuk perencanaan bundaran lalu lintas terutama pada lalu lintas campuran dengan komposisi lalu lintas didominasi kendaraan roda dua (sepeda motor). Simpang Tujuh Ulee Kareng merupakan simpang tak bersinyal dengan kondisi lalu lintas campuran dengan proporsi roda dua sangat tinggi. Maka, penelitian ini bertujuan untuk meninjau pengaruh proporsi roda dua terhadap kapasitas bagian jalinan. Metode analisis digunakan simulasi lalu lintas dengan menggunakan simulator VISSIM 6.00-22. Lokasi penelitian dipilih Simpang Tujuh Ulee Kareng dimana berdasarkan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kawasan Simpang Tujuh Ulee Kareng yang direncanakan oleh pemerintah Kota Banda Aceh dengan konstruksi Bundaran. Hasil penelitian dengan menggunakan simulator lalu lintas VISSIM 6.00-22 kapasitas bagian jalinan hanya mengalami perubahan kecil pada skenario komposisi roda dua 40% - 90%. Penurunan kapasitas bagian jalinan terjadi saat komposisi roda dua/motorcycle (MC) pada skenario 10% - 30% yang diakibatkan meningkatnya komposisi kendaraan ringan/light vehicle (LV) sehingga membuat banyaknya ruang antara (gap) kendaraan yang kosong. Panjang antrian dan tundaan yang terjadi semakin rendah saat komposisi roda dua (MC) pada skenario 40% - 90%. Dari hasil simulasi dapat dilihat bahwa roda dua (MC) memberikan keleluasaan pada ruang jalan sehingga arus menjadi lebih lancar. Seiring meningkatnya komposisi kendaraan ringan (LV) atau roda empat mengakibatkan ruang jalan menjadi lebih sempit. Kendaraan yang berada di jalinan cukup sulit untuk bergerak sehingga kecepatan menurun yang berdampak pada antrian kendaraan yang panjang dan menyebabkan menurunnya kapasitas bagian jalinan Bundaran.
STUDI REKAYASA LALU LINTAS PADA SIMPANG TUJUH ULEE KARENG DENGAN MERENCANAKAN BUNDARAN (ROUNDABOUT) Ruhdi Faisal
TERAS JURNAL Vol 9, No 1 (2019): Volume 9, Nomor 1, Maret 2019
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (396.286 KB) | DOI: 10.29103/tj.v9i1.177

Abstract

Simpang Tujuh Ulee Kareng merupakan persimpangan dengan jumlah pertemuan ruas jalan yang paling banyak di Kota Banda Aceh tanpa adanya pengaturan lalu lintas, sehingga mengakibatkan terjadi tundaan dan kemacetan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat sebuah rekayasa lalu lintas dari simpang tak bersinyal menjadi persimpangan dengan bundaran. Data volume lalu lintas diambil dengan bantuan kamera video dan data kecepatan diambil dengan alat bantu speed gun. Data yang dikumpulkan adalah data geometrik jalan, volume lalu lintas dan kecepatan setempat. Data awal yang digunakan untuk adalah volume jam puncak (VJP) dari volume yang diamati dan kemudian disimulasikan ke software VISSIM 6.00-22 dengan tipe bundaran R10-22. Kapasitas terbesar di ruas jalinan yaitu 6629 kend/jam. Arus bagian jalinan terbesar di ruas jalinan AB yaitu 3184 kend/jam. Tundaan terbesar di ruas jalinan AB yaitu 2,30 detik/kendaraan. Untuk Derajat Kejenuhan (DS) didapat dari perbandingan arus bagian jalinan dengan kapasitas. DS  terbesar di ruas jalinan AB yaitu 0,50 dan Peluang Antrian terbesar dari pembacaan grafik MKJI adalah 6%-13,5%. 
PERBANDINGAN METODE BINA MARGA DAN METODE PCI (PAVEMENT CONDITION INDEX) DALAM MENGEVALUASI KONDISI KERUSAKAN JALAN (STUDI KASUS JALAN TENGKU CHIK BA KURMA, ACEH) Ruhdi Faisal
TERAS JURNAL Vol 10, No 1 (2020): Volume 10 Nomor 1
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (588.083 KB) | DOI: 10.29103/tj.v10i1.256

Abstract

Penentuan kondisi permukaan jalan merupakan salah satu tahapan dalam mengatasi permasalah jalan, baik untuk jalan yang telah mencapai umur rencana maupun jalan yang rusak. Metode yang umum digunakan di Indonesia untuk menilai kerusakan jalan adalah metode Bina Marga dan metode PCI (Pavement Condition Index). Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan nilai kondisi ruas Jalan Tengku Chik Ba Kurma berdasarkan kedua metode tersebut. Data primer pada penelitian ini beru survey kerusakan jalan dan data lalu lintas. Data lalu lintas hanya dipergunakan pada metode Bina Marga. Berdasarkan pengukuran dilapangan jalan ini memiliki panjang 3,2 km dan lebar 5 meter. Menurut status ruas Jalan Tengku Chik Ba Kurma merupakan jalan kolektor dengan tipe jalan 2/2 UD serta mempunyai kelas jalan IIIC. Urutan prioritas penanganan jalan dengan metode Bina Marga didasarkan pada rentang nilai 0 sampai lebih besar dari 7, sedangkan metode PCI merangking kondisi perkerasan jalan dai nilai 0% sampai 100%. Metode Bina Marga memiliki 3 penangan, yiatu peningkatan jalan, pemeliharaan berkala dan pemeliharaan rutin. Berdasarkan hasil penilai dengan Metode Bina Marga dapat diketahui penangan yang cocok untuk jalan tersebut adalah pemiliharaan berkala. Metode PCI menunjukkan bahwa Jalan Tengku Chik Ba Kurma memiliki nilai 42,75% termasuk pada tingkatan (fair).