Claim Missing Document
Check
Articles

Uji Antagonis Bacillus sp. dan Pseudomonas berfluorescens dari Rhizosfer Bambu, Rumput Gajah dan Putri Malu dalam Menekan Bakteri Ralstonia solanacearum Defa Yulia Irfanti; Yusriadi Marsuni; Elly Liestiany
JURNAL PROTEKSI TANAMAN TROPIKA Vol 4 No 1 (2021): Februari 2021
Publisher : www.ulm.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jptt.v4i1.671

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis serangga pada pertanaman rockmelon (Cucumismelo var reticulatus). Penelitian ini dikerjakan dari bulan Maret - Agustus 2020, pada fase vegetatif dangenerative, Penelitian dilaksanakan di lahan pertanaman rockmelon di Daerah Jalan Aneka TambangKelurahan Loktabat Selatan Kota Banjarbaru. dan di Laboratorium Entomologi Fakultas PertanianUniversitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru. Dengan menggunakan metode survey eksploratif.Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan perangkap lalat buah, perangkap likat kuning,pengambilan secara langsung menggunakan tangan dan jaring serangga. Serangga yang diperolehdiletakan didalam botol koleksi yang telah berisi alkohol 70%. Hasil akhir menunjukkan seranggatertangkap di fase vegetatif ada 216 ekor, terdiri atas 10 ordo, 10 famili. sedangkan pada fase generatifserangga yang tertangkap terdiri dari 10 ordo dan 23 famili dengan jumlah populasi serangga lebih besaryaitu 666 ekor. Status serangga yang paling dominan pada pertanaman rockmelon adalah sebagai hama,dengan persentase 56%, terdiri 7 ordo, 19 spesies serta 14 famili, serangga predator sebanyak 26%, 4ordo, 9 spesies dan 6 famili. Polinator sebanyak 18 %, 3 ordo, 6 spesies dan 4 famili.
Inventarisasi dan Identifikasi Serangga Pada Tanaman Rockmelon (Cucumis melo Var Reticulatus) Rias Rahmi; Herlda Orbani Rosa; Yusriadi Marsuni
JURNAL PROTEKSI TANAMAN TROPIKA Vol 4 No 2 (2021): Juni 2021
Publisher : www.ulm.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jptt.v4i2.760

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis serangga pada pertanaman rockmelon (Cucumis melo var reticulatus). Penelitian ini dikerjakan dari bulan Maret - Agustus 2020, pada fase vegetatif dan generative, Penelitian dilaksanakan di lahan pertanaman rockmelon di Daerah Jalan Aneka Tambang Kelurahan Loktabat Selatan Kota Banjarbaru. dan di Laboratorium Entomologi Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru. Dengan menggunakan metode survey eksploratif. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan perangkap lalat buah, perangkap likat kuning, pengambilan secara langsung menggunakan tangan dan jaring serangga. Serangga yang diperoleh diletakan didalam botol koleksi yang telah berisi alkohol 70%. Hasil akhir menunjukkan serangga tertangkap di fase vegetatif ada 216 ekor, terdiri atas 10 ordo, 10 famili. sedangkan pada fase generatif serangga yang tertangkap terdiri dari 10 ordo dan 23 famili dengan jumlah populasi serangga lebih besar yaitu 666 ekor. Status serangga yang paling dominan pada pertanaman rockmelon adalah sebagai hama, dengan persentase 56%, terdiri 7 ordo, 19 spesies serta 14 famili, serangga predator sebanyak 26%, 4 ordo, 9 spesies dan 6 famili. Polinator sebanyak 18 %, 3 ordo, 6 spesies dan 4 famili.
Eksplorasi Cendawan Rizosfer Asal Taman Hutan Raya Sultan Adam yang Berpotensi Sebagai Antagonis untuk Mengendalikan Jamur Akar Putih (Rigidoporus Lignosus) Elfirdha Anas Mufidah; Yusriadi Marsuni; Dewi Fitriyanti
JURNAL PROTEKSI TANAMAN TROPIKA Vol 4 No 2 (2021): Juni 2021
Publisher : www.ulm.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jptt.v4i2.766

Abstract

Rigidoporus lignosus atau yang sering kita sebut Jamur Akar Putih adalah penyakit utama yang sangat merugikan pada tanaman karet, menyebar melalui tanah (penyakit tular tanah), R. lignosus menular melalui akar tanaman sakit dan basidiospora yang dibawa melalu angin yang menyebabkan pohon mati dan kerugian produksi yang besar. Penelitian sebelumnya melaporkan biofungisida trico atau pengendalian hayati mampu mengendalikan Jamur Akar Putih. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan plasma nutfah pada tanah Taman Raya Sultan Adam Mandiangin (Tahura) yaitu cendawan antagonis dan mengetahui cendawan rizosfer asal tahura yang berpotensi dalam menekan pertumbuhan R. lignosus secara in vitro. Penelitian ini menggunakan uji antagonis terhadap patogen R. lignosus dengan RAL 1 faktor dan diulang 3 kali. Hasil penelitian ini menunjukan 6 cendawan pada rizosfer mampu menekan pertumbuhan R. lignosus secara in vitro dari 10 yang didapat. Berdasarkan persentase daya hambat >50% dan kemampuan kompetisi ruang di dapat isolat uji Trichoderma spp. sebesar (66.00%).
Eksplorasi Cendawan Rizosfer Asal Tahura Sultan Adam Yang Dapat Bersifat Sebagai Agens Antagonis Terhadap Fusarium Oxysporum Secara In Vitro Irfan Irfan; Yusriadi Marsuni; Dewi Fitriyanti
JURNAL PROTEKSI TANAMAN TROPIKA Vol 4 No 2 (2021): Juni 2021
Publisher : www.ulm.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jptt.v4i2.767

Abstract

Tanah adalah suatu susunan yang mengandung mikroba di dalamnya. Rizosfer adalah komponen tanah yang berkaitan dengan sistem akar tanaman dan umumnya jumlah penghuni rizosfer lebih dominan dibandingkan dengan tanah bukan rizosfer. Mikroorganisme dalam tanah khususnya rizosfer, mempunyai manfaat yang besar bagi tanaman dan berpotensi sebagai agen hayati. Eksplorasi cendawan telah dilakukan pada rizosfer asal TAHURA SA dengan tujuan untuk mendapatkan mikroorganisme yang bersifat antagonis yang dapat menekan penyakit layu Fusarium (Fusarium oxysporum) secara in vitro. Metode penelitian saat di lapangan yaitu metode eksploratif kemudian dilanjutkan dengan kegiatan di laboratorium yang meliputi isolasi, pemurnian, uji antagonis berdasarkan persentase daya hambat, pengamatan mekanisme interaksi dan identifikasi cendawan antagonis. Penelitian ini disusun dengan RAL satu faktor yaitu agens antagonis. Hasil eksplorasi didapatkan 10 isolat cendawan asal rizosfer tarap dan meranti putih. Pada hasil uji antagonis berdasarkan daya hambat hanya empat isolat yang terpilih sebagai agens antagonis yaitu I1T, I2T, I5T dan I3M dengan masing - masing daya hambat 75,66%, 72,66%, 63,33% dan 69,66%. Cendawan antagonis menghambat cendawan patogen dengan mekanisme interaksi kompetisi ruang dan parasitisme. Hasil pengamatan makroskopis dan mikroskopis menunjukkan cendawan tersebut berasal dari Trichoderma sp., dan Aspergillus.
Pengaruh Cara Pemberian PGPR Terhadap Kejadian Penyakit Antraknosa Pada Cabai di Lahan Basah Fauji Rahman; Yusriadi Marsuni; Elly Liestiany
JURNAL PROTEKSI TANAMAN TROPIKA Vol 5 No 1 (2022): Edisi 5(1): Februari 2022
Publisher : www.ulm.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jptt.v5i1.1029

Abstract

Production of large red chili (Capsicum annuum L) in South Kalimantan decreased below the national production in 2019, this was due to anthracnose disease. Environmentally friendly control using materials from plants, namely PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria). This study aims to determine how to give PGPR to anthracnose in chili in wetlands and the benefits of providing information about how to give PGPR to anthracnose in chili. The study used roots from bamboo as the main ingredient for making PGPR, which was applied in various ways to chili plants, the research took place in a vegetable plantation in a wetland environment and was carried out for 125 days from sowing to 10 harvests. This study used a one-factor Completely Randomized Design (CRD) method consisting of 4 treatments with 5 replications. The results showed a significant effect on the incidence of disease in the 9th observation, the plant height given by flow (C) and spray (B) had the highest average value, the number of fruits was influenced by plant conditions and fruit weight seen from the quality and quantity of fruit. The thickness of the flesh of the fruit will increase its weight
Pengaruh Tanaman Refugia Kenikir (Cosmos Caudatus) Kombinasi Jarak Tanam Untuk Menghindari Serangan Penyakit Antraknosa Pada Tanaman Cabai Besar Siti Fatimah; Yusriadi Marsuni; Helda Orbani Rosa
JURNAL PROTEKSI TANAMAN TROPIKA Vol 5 No 1 (2022): Edisi 5(1): Februari 2022
Publisher : www.ulm.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jptt.v5i1.1030

Abstract

Chili is one type of vegetable that is often cultivated by farmers because of its high economic value and high nutritional value. Anthracnose (Colletotrichum spp.) is the main disease that often attacks large chili plants which can cause yield loss and destroy all cultivated plants. This study aims to determine the effect of the plant refugia kenikir (Cosmos caudatus) combined with plant spacing to avoid anthracnose disease. The method used was a factorial randomized block design (RAKF) with 2 factors, Refugia kenikir (C. caudatus) (R) and Planting Distance (J), there were 6 treatments and 4 groups so that there were 24 experimental units with each unit planted 4 plants, so we got 96 plants. Which was tested by observing the percentage of disease incidence and wet weight of fruit. The results showed that refugia kenikir (C. caudatus) plant spacing combination had no significant effect on the incidence of anthracnose disease, but the spacing treatment did affect the wet weight of fruit observed on days 105 and 120 with the highest average production in treatment J3R1 (60x120 cm). ; 60 kenikir trees) of 63.5 grams and 91.25 grams.
Tingkat Kesukaan Tikus Terhadap Berbagai Umpan Pada Perangkap Semi Otomatis Mahmudah Mamudah; M Indar Pramudi; Yusriadi Marsuni
JURNAL PROTEKSI TANAMAN TROPIKA Vol 5 No 1 (2022): Edisi 5(1): Februari 2022
Publisher : www.ulm.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jptt.v5i1.1033

Abstract

Field rats can be controlled by biological control, technical culture, physical mechanics or chemistry, while the most effective and efficient way is to use traps, in addition to reducing environmental pollution. This method is also safe and economical and can be used repeatedly. This control also uses bait to attract rats, bait used by rice field crabs, salted tuna, roasted coconut, roasted coconut and shrimp paste. This study aims to determine the bait that can attract the attention of field rats in semi-automatic traps and the benefits of being able to provide information for farmers to overcome rice field rat pests by using bait to attract rats into the trap. The research method used was a one-factor Completely Randomized Design (CRD) experiment with 5 treatments. The results showed that the treatment of each bait seen statistically had no significant effect, but the baits that were preferred by rice field rats were roasted coconut and roasted coconut. This bait can trap three species of rats, namely Rattus exulans, Rattus rattus diardii and Rattus argentiventer.
Pemberian Mol Bonggol Pisang Diperkaya Dalam Menekan Penyakit Layu Bakteri (Ralstonia solanacearum) Pada Tanaman Tomat Lisna Erliana; Yusriadi Marsuni; Dewi Fitriyanti
JURNAL PROTEKSI TANAMAN TROPIKA Vol 5 No 2 (2022): Edisi5(2): Juni 2022
Publisher : www.ulm.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jptt.v5i2.1254

Abstract

Produktivitas tomat (Lycopesicum esculentum Mill.) perlu ditingkatkan untuk memenuhi permintaan tersebut, baik dari segi kuantitas dan kualitas, hal ini karena serangan penyakit layu bakteri Ralstonia solanacearum. Serangan penyakit layu bakteri R. solanacearum hingga saat ini masih menjadi salah satu penyebab menurunnya produktivitas tanaman tomat upaya pengendalian yang ramah lingkungan menjadi pilihan yang bijak salah satunya adalah dengan memanfaatkan MOL (mikroorganisme lokal). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemberian MOL bonggol pisang diperkaya dalam menekan penyakit layu bakteri R. solanacearum pada tanaman tomat. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Fitopatologi Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan dan Lahan di Desa Jingah Habang Ilir Kec. Karang Intan Kab. Banjar. Lingkupnya dari bulan Agustus sampai bulan November 2021 yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan dengan 4 ulangan, yaitu MOL bonggol pisang (kontrol positif), MOL bonggol pisang + larutan rendaman cangkang telur, MOL bonggol pisang + larutan rendaman jeroan ikan nila, MOL bonggol pisang + larutan rendaman kulit udang, MOL bonggol pisang + larutan rendaman keong mas. Hasil penelitian menunjukan bahwa MOL bonggol pisang yang diperkaya dengan larutan rendaman keong mas menunjukkan perlakuan terbaik karena mampu menekan intensitas serangan layu bakteri (rata-rata intensitas serangan 0%).
Pengaruh Pemberian PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) dan Kompos Kotoran Kelinci terhadap Serangan Antraknosa (Colletothricum sp.) pada Tanaman Tomat Siti Munawaroh; Yusriadi Marsuni; Ismed Setya Budi
JURNAL PROTEKSI TANAMAN TROPIKA Vol 5 No 2 (2022): Edisi5(2): Juni 2022
Publisher : www.ulm.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jptt.v5i2.1256

Abstract

Penyakit busuk buah tomat (Colletotrichum sp.) menyebabkan kerusakan dan mempengaruhi kualitas dan kuantitas hasil. Tanda-tanda busuk tersebut diawali dengan adanya lesi kecil, gelap, cekungan yang tampak basah, kemudian diameternya membesar dan menyatu sehingga menyebabkan titik lunak menghilang atau mengering pada bagian cekungan yang melebar dan cekung. Colletotrichum sp. dapat menyebabkan penyakit pada tanaman, seperti cabai, terong, tomat, pepaya, pisang dan tanaman hortikultura lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh PGPR dan kompos kotoran kelinci terhadap serangan antraknosa pada tanaman tomat. Penelitian dilakukan dengan menggunakan rancangan acak lengkap dua faktor, yaitu faktor dosis PGPR dan distribusi kompos kotoran kelinci. Hasil penelitian menunjukkan bahwa distribusi PGPR dan kompos kotoran kelinci pada pengamatan 46 hari setelah tanam dengan penambahan PGPR dosis 15 ml dengan kompos kotoran kelinci sebanyak 15 g dan PGPR dalam 30 ml dengan kompos kotoran kelinci sebanyak 30 g, 10,03% dan 11,52% masing-masing dapat menurunkan intensitas serangan antraknosa dibandingkan dengan kontrol yaitu 28,13%. Selanjutnya kompos kotoran kelinci berpengaruh terhadap jumlah buah tomat dengan perlakuan terbaik yaitu pemberian kompos kotoran kelinci sebanyak 22,5 g dan 15 g dengan hasil 3,52 tomat dan 90,10 g. tomat, masing-masing.
Pengaruh Ekstrak Umbi Gadung (Discorea hispida Dennst) Tarhadap Hama Daun Sawi Sitti Nuur Jannah; Muhammad Indar Pramudi; Yusriadi Marsuni
JURNAL PROTEKSI TANAMAN TROPIKA Vol 5 No 3 (2022): Edisi 5(3): Oktober 2022
Publisher : www.ulm.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jptt.v5i3.1507

Abstract

Pests that often attack mustard plants are armyworm (Spodoptera litura F.), tritip caterpillar (Plutella xylostella L.), leaf caterpillar (Crocidolomia binotalis Z.), a common pest that also often attacks mustard plants is the cabbage caterpillar (Hellula undalis F. ), green steamed grasshopper (Atractomorpha crenulata), and snail (Helix pomatia). One of the efforts in controlling Plant Pest Organisms (OPT), this study aims to determine the effect of gadung tuber extract (Discorea hispida Dennst) in controlling the level of damage caused by mustard leaf pests. This vegetable pesticide comes from plants that contain toxins but the residue left does not interfere with the surrounding environment. The treatment of gadung tuber extract given in this study were water control, chemical control and four treatments of botanical pesticide concentration. This research lasted for 35 days from seeding to harvest. The results showed that each treatment had a different attack intensity level. The treatment of gadung tuber extract has the effect of being used as a botanical pesticide against mustard leaf pests because the K4 treatment (10 ml) with an attack intensity percentage of 7.97 showed the best results in controlling the level of damage to mustard leaf pests.