Pemurnian minyak goreng bekas penggorengan ayam dan lele telah dilakukan dengan memanfaatkan biosorben serbuk biji salak (Salacca zalacca). Penelitian ini dilakukan dengan cara memasukkan serbuk salak ke dalam minyak goreng bekas dengan beberapa variasi. Setelah itu serbuk biji salak sebelum dan sesudah perendaman dikarakterisasi menggunakan spektroskopi inframerah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan waktu perendaman selama dua minggu total kolesterol, trigliserida, MDA (Malondialdehydes), dan LDL (Low Density Lipoprotein)terendah terdapat pada berat biosorben serbuk biji salak 20 g yakni berturut-turut 109,88 mg/dL, 261,06 mg/dL, 7,91 nmol/mL, dan 17,1 mg/dL. Rendahnya nilai tersebut disebabkan karena sisi aktif pada biosorben berfungsi secara efektif dalam mengikat gugus fungsi yang terdapat pada minyak jelantah, hal ini juga diperkuat dengan spektra infrared. Gugus hidroksil dan metil pada biosorben diduga berperan penting dalam pengikatan gugus-gugus fungsi pada minyak jelantah.