Claim Missing Document
Check
Articles

Identifikasi dan Prevalensi Jamur Curvularia pada Anjing dan Kucing di Kabupaten Badung, Bali Tahun 2020 Sudipa, Putu Henrywaesa; Gelgel, Ketut Tono Pasek; Jayanti, Putu Devi
Indonesia Medicus Veterinus Vol 10 (3) 2021
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19087/imv.2021.10.3.432

Abstract

Curvularia adalah genus Pleosporalean monophyletic dengan banyak jenis spesies, termasuk jenis fitopatogenik, jamur patogen pada hewan dan manusia. Curvularia juga menyebabkan phaeohyphomycosis yang mana ditemukan pada invertebrata, vertebrata berdarah dingin, burung dan spesies mamalia termasuk ruminansia, kuda, anjing, kucing dan manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengetahui prevalensi Curvularia pada anjing dan kucing. Sampel diambil dengan cara menggunakan teknik sitologi kulit dengan menggunakan plester selotip (tape) yang ditempelkan pada bagian tubuh yang mengalami infeksi jamur kemudian ditempelkan pada gelas objek yang sudah diberikan beberapa tetes pewarna methylene blue. Sampel menggunakan 34 sampel (26 ekor anjing dan 8 ekor kucing) dan sampel diperiksa dibawah mikroskop cahaya dengan pembesaran 100 kali. Pemeriksaan mikroskopis sampel melihat karakteristik jamur, terutama pigmentasi, septasi, morfologi, ukuran hifa, konidiofor dan konidia. Dari data jenis jamur yang teridentifikasi kemudian data ditabulasi dan dijelaskan secara deskriptif. Hasil yang didapatkan adalah prevalensi Curvularia pada anjing adalah 19%, pada kucing 50% dan total infeksi Curvularia dari seluruh sampel berjumlah 26%. Culvularia yang teridentifikasi adalah tipe konidia tipikal yang bentuk konidiumnya obovoid, melengkung, agak membengkak pada satu sel, gelap, dan dindingnya tebal dan tipe konidia atipikal yang bentuknya lurus dan menyempit ke arah ujung, konidiofor tidak bercabang, dan berbentuk zigzag serta jumlah septa berjumlah 3-4 atau eusepta.
Isolasi dan Identifikasi Escherichia coli Babi Penderita Porcine Respiratory Disease Complex Serta Uji Sensitivitas Terhadap Antibiotik Pratanto, Aditya; Suarjana, I Gusti Ketut; Gelgel, Ketut Tono Pasek
Indonesia Medicus Veterinus Vol 11 (1) 2022
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19087/imv.2022.11.1.105

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi Escherichia coli dari babi penderita Porcine Respiratory Disease Complex (PRDC) serta untuk mengetahui pola kepekaan E. coli terhadap kanamycin, doxycycline dan kotrimoksazol. Bakteri E. coli juga merupakan indikator resistensi antimikrob karena mampu menghasilkan Extended Spectrum Broad Lactamase (ESBL). Sampel dalam penelitian ini adalah swab nasal babi yang menunjukkan gejala klinis PRDC yang diambil sebanyak 21 sampel. Sampel diambil dari dua kabupaten di Bali yaitu Kabupaten Badung dan Kabupaten Tabanan. Isolasi E. coli dilakukan pada 21 media Eosin Methylene Blue Agar yang selanjutnya dikultur pada Sheep Blood Agar. Kemudian dilakukan dengan penegasan identifikasi bakteri melalui Pewarnaan Gram dan uji biokimia. Selanjutnya dilakukan uji sensitivitas E. coli terhadap kanamycin, doxycycline dan kotrimoksazol menggunakan metode modifikasi Kirby-Bauer dengan difusi cakram. Penelitian ini bersifat observasional dan data hasil penelitian yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 21 isolat ditemukan empat (19%) isolat terdapat E. coli beta hemolitik. Hasil uji sensitivitas terhadap kanamycin empat isolat sensitif (100%). Uji sensitivitas terhadap doxycycline empat isolat resistan (100%). Uji sensitivitas terhadap kotrimoksazol satu isolat intermedier (25%) dan tiga isolat resistan (75%). Ditemukan E. coli ? hemolitik yang berpotensi patogen pada saluran pernapasan babi penderita PRDC dan isolat E. coli sensitif terhadap kanamycin dan resistan terhadap doxycycline dan kotrimoksazol.
Bakteri Klebsiella sp. Asal Babi Penderita Porcine Respiratory Disease Complex Resistan Terhadap Ampicillin dan Peka Sulfamethoxazole-Trimethoprim dan Kanamycin Nazara, Agustina Lesmauli; Suarjana, I Gusti Ketut; Gelgel, Ketut Tono Pasek
Indonesia Medicus Veterinus Vol 11 (1) 2022
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19087/imv.2022.11.1.66

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana pola kepekaan bakteri Klebsiella sp. asal babi penderita Penyakit Respirasi Kompleks pada Babi atau Porcine Respiratory Disease Complex (PRDC) terhadap antibiotik ampicillin, sulfamethoxazole-trimethoprim dan kanamycin. PRDC adalah penyakit saluran pernapasan pada babi yang disebabkan oleh multimikrob, salah satunya adalah bakteri Klebsiella sp. Klebsiella sp. merupakan bakteri Gram negatif yang mempunyai kemampuan memproduksi enzim Extended Spectrum Beta Lactamase (ESBL) yang menyebabkan resistansi terhadap antibiotik golongan beta-lactam. Penelitian ini menggunakan sampel isolat bakteri Klebsiella sp. bersifat ? hemolitik sebanyak tiga sampel yang telah diisolasi dan diidentifikasi secara konvensional dengan uji primer dan uji biokimiawi. Metode yang digunakan adalah metode difusi cakram menurut Kirby-Bauer dengan membuat suspensi bakteri yang kekeruhannya sesuai standar McFarland 0,5. Kemudian dilanjutkan dengan mengukur diameter killing zone (mm) yang terbentuk pada masing-masing paper disc. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dan disesuaikan dengan tabel standar diameter killing zone masing-masing antibiotik. Pola kepekaan yakni resistan, intermediet, dan sensitif disajikan dalam tabel persentase. Hasil yang diperoleh dari tiga sampel Klebsiella sp. menunjukkan yakni ketiga sampel resistan terhadap ampicillin 100%, terhadap sulfamethoxazole-trimethoprim sensitif 100%, dan terhadap kanamycin sensitif 100%. Klebsiella sp. resistan terhadap ampicillin, dan ketiga sampel sensitif terhadap sulfamethoxazole-trimethoprim dan kanamycin.
Isolasi dan Identifikasi Klebsiella sp. Asal Rongga Hidung Babi Penderita Porcine Respiratory Disease Complex Bolla, Nelci Elizabeth; Suarjana, I Gusti Ketut; Pasek Gelgel, Ketut Tono
Indonesia Medicus Veterinus Vol 10 (6) 2021
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19087/imv.2021.10.6.917

Abstract

Penyakit saluran pernapasan pada babi dikenal dengan nama porcine respiratory disease complex (PRDC). Penyakit ini disebabkan oleh berbagai agen penyakit antara lain bakteri, virus, dan parasit atau gabungan agen tersebut sehingga dikenal sebagai multi microbial disease. Klebsiella sp. merupakan salah satu bakteri yang berpotensi patogen menyebabkan terjadinya PRDC pada babi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bakteri Klebsiella sp. yang berpotensi patogen pada saluran pernapasan atas babi penderita PRDC. Penelitian ini menggunakan sampel swab rongga hidung babi yang menunjukkan gejala klinis penyakit saluran pernapasan atas dengan jumlah 21 sampel yang berasal dari Kabupaten Badung dan Kabupaten Tabanan. Isolasi Klebsiella sp. dilakukan pada media Eosin Methylene Blue Agar (EMBA) dan Sheep Blood Agar (SBA). Identifikasi bakteri selanjutnya dilakukan dengan pewarnaan Gram, uji katalase, uji oksidase, Triple Sugar Iron Agar (TSIA), Sulfide Indole Motility (SIM), Methyl Red Voges Proskauer (MRVP), Simmon Citrate Agar (SCA) dan uji gula-gula seperti sukrosa, laktosa, glukosa, dan manitol. Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tabung Eppendorf, cotton swab, cool box, masker, hands glove, cawan petri, hot plate, magnetic stirrer, inkubator, autoclave, osse, laminar air flow, bunsen, gelas beker, labu Erlenmeyer, tabung reaksi, objek gelas, mikroskop, kertas label, timbangan digital, aluminium foil, kamera, gunting dan alat tulis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 21 sampel yang diisolasi, tiga sampel menunjukkan hasil positif bakteri Klebsiella sp. dengan kemungkinan spesies yaitu K. Pneumoniae. Dapat disimpulkan bahwa ditemukan bakteri Klebsiella sp. pada saluran pernapasan atas babi penderita PRDC sebanyak 14% (tiga dari 21 sampel) yang berasal dari Kabupaten Badung.
Uji Kepekaan Streptococcus spp. yang Diisolasi dari Penyakit Saluran Pernapasan Kompleks Babi terhadap Kanamycin, Streptomycin dan Doxycycline Dwi Arso Purba; Ketut Tono Pasek Gelgel; I Gusti Ketut Suarjana
Buletin Veteriner Udayana Vol. 14 No. 3 June 2022
Publisher : The Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.769 KB) | DOI: 10.24843/bulvet.2022.v14.i03.p02

Abstract

Respiratory diseases in pigs often occur in the production of modern pigs around the world and known as Porcine Respiratory Disease Complex (PRDC). Prevention of PRDC can only be done if the infecting agent is bacteria. The bacteria that are most often isolated in complex pig duct disease are Streptococcus spp. This study was conducted to determine the sensitivity pattern of Streptococcus spp. isolated from animals with PRDC symptoms on kanamycin, streptomycin and doxycycline. Isolates were taken from the results of the PRDC case study of pig origin in Tabanan, Gianyar and Badung regencies. Pure isolates were then planted in blood agar and a sensitivity test was carried out using the Kirby-Bauer method for each antibiotic. Bacteria can be resistant, intermediate and sensitive to antibiotics tested. This gives rise to a pattern of sensitivity to antibiotics so that resistant germs will cause treatment failure. The results showed that hemolytic ? Streptococcus isolates were 60% sensitive to kanamycin, 100% sensitive to streptomycin, 40% resistant to kanamycin and 100% resistant to doxycycline. While hemolytic ? Streptococcus isolates were 100% sensitive to kanamycin and streptomycin but 100% were resistant to doxycycline.
Pengobatan Penyakit Pernapasan pada Babi dalam Upaya Meningkatkan Produktivitas Ternak di Desa Penarukan, Kerambitan, Tabanan I Gusti Ketut Suarjana; I Nengah Kerta Besung; Aida Lousie Tenden Rompis; Ketut Tono Pasek Gelgel
Buletin Veteriner Udayana Vol. 12 No. 1 Pebruari 2020
Publisher : The Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.649 KB) | DOI: 10.24843/bulvet.2020.v12.i01.p10

Abstract

Community service has been conducted on the treatment of respiratory diseases in pigs in an effort to increase livestock productivity in Desa Penarukan, Kerambitan, Tabanan. This dedication aims to provide knowledge to the community about how to manage pigs intensively, the prevention and eradication of diseases of pigs effectively and efficiently so that the maximum production of the livestock. Methods of service include house-to-house acts, especially to sickly breeders, initiating treatment with antibiotics, worm medicines, vitamins and minerals and providing counseling on how to prevent respiratory respiratory complex desease (PRDC) disease in pigs known as porcine respiratory complex desease (PRDC). The result obtained as follows: the community is give a positive response to activities and teams held home-to-home services to tens of breeders pigs whose reportedly suffered from PRDC spread over five banjar adat in Penarukan village. The sick pigs generally ranged from 1 to 3 months and treated as many as 20. Furthermore, based on the monitoring of the team and the report of breeders on the seventh day after being given treatment of the pigs showed no clinical symptoms and was declared cured.
Sensitivitas Isolat Escherichia coli Patogen dari Organ Ayam Pedaging Terinfeksi Koliseptikemia terhadap Oksitetrasiklin, Ampisilin dan Sulfametoksazol Yusmaniar Galuh Adi Luhung; I Gusti Ketut Suarjana; Ketut Tono Pasek Gelgel
Buletin Veteriner Udayana Vol. 9 No. 1 Pebruari 2017
Publisher : The Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (687.978 KB)

Abstract

This study aims to determine the sensitivity pattern pathogenic E. coli against antibiotics: oxytetracycline, ampicillin and sulfamethoxazole, in broilers in the Mangesta Village, Penebel, Tabanan Regency. The samples used in this research were 15 samples of colisepticaemia infected broiler’s organs . Sampels were isolated on media EMBA then identified with a Gram staining and biochemical tests with a TSIA, SIM, SCA and MRVP. Positive isolates of the bacterium E. coli were tested sensitivity to antibiotics oxytetracycline, ampicillin and sulfamethoxazole. The results showed that the sensitivity test of E. coli bacteria were isolated from the organs broilers suffered from colisepticaemia: 73.3% of E. coli resistant, 20% intermediate, and 6.7% was sensitive to the antibiotic oxytetracycline, 100% resistant to the antibiotic ampicillin, 53.3% and 46.7% intermediate resistance against sulphamethoxazole.
Total Bakteri Feses Ayam Petelur pada Berbagai Periode Pemeliharaan Dewa Putu Pradipta Baskara; I Nengah Kerta Besung; Ketut Tono PG
Buletin Veteriner Udayana Vol. 13 No. 1 Pebruari 2021
Publisher : The Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (165.966 KB) | DOI: 10.24843/bulvet.2021.v13.i01.p08

Abstract

This study aims to determine the total number of bacteria isolated from laying hens at various ages. The sample used was healthy laying hens' feces with 24 samples using the pouring method. This study uses a completely randomized design (CRD). The data obtained were tested with the Least Significant Difference Test (LSD). The results showed the total number of bacteria in the starter phase of layer was 52.83x107 CFU/ml, grower phase of layer was 208.50x107 CFU/ml, developer phase of layer was 409.5x107 CFU/ml, and layer phases of layer was 208x107 CFU/ml. It can be concluded that the total number of bacteria in the layer is significantly different at each age phase.
Efek Toksisitas Ekstrak Daun Sirih Merah Terhadap Gambaran Mikroskopis Ginjal Tikus Putih Diabetik yang Diinduksi Aloksan Ni Made Rina Yulinta; Ketut Tono Pasek Gelgel; I Made Kardena
Buletin Veteriner Udayana Vol. 5 No. 2 Agustus 2013
Publisher : The Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (171.092 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek toksik dari ekstrak daun sirih merah terhadap gambaran mikroskopis ginjal tikus putih diabetes mellitus yang diinduksi aloksan. Sebanyak 20 ekor tikus putih jantan galur Sprague-dawley umur ± 3 bulan digunakan dalam penelitian ini. Seluruh sampel tersebut dibagi secara acak menjadi lima kelompok perlakuan yaitu: (P0) tikus sehat yang hanya diberikan aquades; (P1) tikus yang diberikan aloksan 120 mg/kg bb/intraperitoneal; (P2) tikus yang diberikan aloksan 120 mg/kg bb/intraperitoneal dan ekstrak daun sirih merah 50 mg/kg bb/peroral; (P3) tikus yang diberikan aloksan 120 mg/kg bb/intraperitoneal dan ekstrak daun sirih merah 100mg/kg bb/peroral; (P4) tikus yang diberikan aloksan 120mg/kg bb/intraperitoneal dan suspensi glibenklamid 1 mg/kgbb/peroral. Perlakuan diberikan selama 30 hari. Pada hari ke-31 semua tikus dieuthanasi dan dinekropsi untuk melihat gambaran mikroskopis ginjal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak daun sirih merah (Piper crocatum) dosis 50 mg/kg bb dan 100 mg/kg bb tidak menunjukkan perubahan patologi terhadap gambaran mikroskopis ginjal. Hal ini menunjukkan ekstrak daun sirih merah dosis 50 mg/kgbb dan dosis 100 mg/kgbb tidak toksik terhadap jaringan ginjal tikus putih diabetes mellitus.
Deteksi Bakteri Berpotensi Patogen Pada Penyakit Saluran Pernapasan Komplek Babi I Gusti Ketut Suarjana; I Nengah Kerta Besung; Ketut Tono Pasek Gelgel; Putu Henrywaesa Sudipa
Buletin Veteriner Udayana Vol. 14 No. 3 June 2022
Publisher : The Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (394.062 KB) | DOI: 10.24843/bulvet.2022.v14.i03.p11

Abstract

This study aims to detect bacterial infectious agents in pigs with complex respiratory tract disease known as porcine respiratory disease complex (PRDC) in some pig herds in Bali and look for the right medication is use to handle the incidence. The research sample comes from Tabanan, Badung and Gianyar totaling 48 Samples were isolated and identified by methods: isolation, the primary test, biochemical test. Test of sensitivity to antibiotics using disc diffusion method according to Kirby-Bauer method. The result showed that bacterial agents isolated from pigs were among others Streptococcus spp. alfa hemolytic non-coagulase (41,6%), Staphylococcus spp. beta hemolytic noncoagulase (41,6%) and Escherichia coli. Staphylococcus spp. beta hemolytic non-coagulase and E. coli were sensitive to streptomycin, kanamycin, doxicyclin, clindamycin and bacitracin. To conclude, Streptococcus spp. alfa hemolytic non-coagulase were sensitive to streptomycin, kanamycin, clindamycin and bacitracin, but resisten to doxicyclin.