Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Interaksi Default-Intervionist (DI) Siswa Sekolah Dasar dalam Memecahkan Masalah Geometri Puguh Darmawan
Kognitif: Jurnal Riset HOTS Pendidikan Matematika Vol. 3 No. 1 (2023): Januari - Juni 2023
Publisher : Education and Talent Development Center Indonesia (ETDC Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51574/kognitif.v3i1.657

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengkaji interaksi default-intervionist (DI) siswa sekolah dasar. Interaksi DI adalah interaksi berpikir yang melibatkan sistem 1 dan sistem 2. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus. Instrumen penelitian ini terdiri dari peneliti sebagai instrumen utama, rubrik indikator interaksi DI, masalah geometri, pedoman wawancara semi-terstruktur, catatan peneliti, dan alat rekam video. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada tiga jenis interaksi DI. Jenis 1 melibatkan proses otomatis, proses subjektif-empiris, dan proses menyadari. jenis 2 melibatkan proses otomatis dan proses menyadari. Jenis 3 melibatkan proses otomatis, proses tanpa menyadari dan proses menyadari. Pada interaksi DI jenis 1 proses otomatis terjadi ketika subjek menggambar sketsa segitiga siku-siku tanpa mengukur secara cermat, proses subjektif-empiris terjadi ketika subjek menganggap telah mengahsilkan sudut siku-siku segitiga siku-siku melalui kesan visual, dan proses menyadari terjadi ketika subjek mencermati gambar sketsa segitiga siku-siku dan menghasilkan anggapan bahwa gambar sketsa yang dihasilkan memenuhi sebagai gambar segitiga siku-siku. Pada interaksi DI jenis 2, proses otomatis terjadi ketika subjek memilih bilangan bulat sebagai ukuran sisi dan proses menyadari terjadi ketika subjek memutuskan untuk menghitung bilangan yang dipilih melalui cara bersusun karena tidak hafal hasil operasinya. Pada interaksi DI jenis 3, proses tanpa menyadari dan proses otomatis terjadi ketika subjek menggambar sketsa segitiga siku-siku tanpa mencermati ukurannya dan proses menyadari terjadi ketika subjek mengitung persegi satuan di daerah dalam gambar sketsa segitiga siku-siku yang dihasilkan
Analisis Kesalahan Pemahaman Konsep Perkalian Siswa dan Solusinya: Penerapan Metode APKL dan Diagram Fishbone Sri Wahyuni; Puguh Darmawan
Kognitif: Jurnal Riset HOTS Pendidikan Matematika Vol. 3 No. 1 (2023): Januari - Juni 2023
Publisher : Education and Talent Development Center Indonesia (ETDC Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51574/kognitif.v3i1.745

Abstract

Pentingnya penelitian ini untuk dibahas karena menyajikan permasalahan yang aktual, problematik, dan bersangkutan dengan konsep matematika yang lain. Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan akar-akar permasalahan atau penyebab dari kesalahan siswa dalam memahami konsep perkalian sebagai penjumlahan berulang beserta solusinya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Systematic Literature Review (SLR). Penelitian dianalisis menggunakan diagram fishbone yang terdiri dari aspek machine, man, method, material, measurement, dan environment. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penyebab dari kesalahan siswa dalam memahami konsep perkalian sebagai penjumlahan berulang adalah tidak menggunakan alat peraga dalam menjelaskan konsep, jika menggunakan alat peraga biasanya jumlahnya minimum dan sulit diakses banyak siswa, kesalahan guru dalam menjelaskan konsep, siswa tidak bisa membedakan pengali dengan bilangan yang dikali, metode pembelajaran yang digunakan berfokus pada guru, konsep diajarkan secara abstrak bukan konkret, penilaian orang sekitar yang salah, kesalahan dibiarkan secara terus menerus, dan penggunaan sumber bacaan atau pengetahuan yang salah.
Pengenalan Numerasi kepada Siswa SMAN 2 Pare Kediri untuk Meningkatkan Berpikir Kritis Puguh Darmawan; I Made Sulandra; Barep Yohanes
Room of Civil Society Development Vol. 2 No. 2 (2023): Room of Civil Society Development
Publisher : Lembaga Riset dan Inovasi Masyarakat Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59110/rcsd.v2i2.209

Abstract

Pelatihan pengenalan numerasi untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis sangat penting dikembangkan bagi anak sekolah menengah atas. Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Pare Kediri melakukan kolaborasi dengan departemen Matematika Universitas Negeri Malang untuk melakukan pelatihan pengenalan numerasi untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Pelatihan dilakukan oleh dosen Pendidikan Matematika dan mahasiswa S3 Pendidikan Matematika, Universitas Negeri Malang. Numerasi merupakan salah satu penilaian dalam Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) di tingkat sekolah menengah atas. Kemampuan Berpikir Kritis dikembangkan dengan memberikan stimulus numerasi yang selanjutnya dianalisis dengan mengacu pada 9 tipe pertanyaan. Metode yang digunakan dalam pelatihan ini adalah diskusi dan tanya jawab. Hasil pelatihan ini adalah meningkatnya berpikir kritis siswa yang ditunjukkan dengan angket.
Model Anita Dewi Utami; Puguh Darmawan; Tomi Listiawan; Ramadhan Fazrianto Sawarman; Imam Rofiki; Sri Wahyuni
Jurnal Pendidikan Edutama Vol 10, No 2 (2023): July 2023
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30734/jpe.v10i2.3278

Abstract

Pandemi covid-19 yang terjadi sejak 2020 mempengaruhi sektor pendidikan dalam penerapannya. Ditambahkan dengan perkembangan zaman yang memanfaatkan teknologi untuk kebutuhan sehari-hari membuat pendidik harus menerapkan metode pembelajaran yang tepat, yaitu dengan menerapkan model blended learning berbantuan VAKSIN (Video Animasi untuk Sistem Pembelajaran Online) yang mendukung berpikir komputasional, yang memang dibutuhkan oleh peserta didik untuk menyelesaikan sebuah masalah, pada mata kuliah tren pembelajaran matematika. Penelitian ini adalah penelitian Study Literature Review (SLR).Tahapan yang digunakan adalah (1) merumuskan pertanyaan penelitian, (2) mencari artikel-artikel yang sesuai dengan tujuan penelitian, (3) mengevaluasi artikel, (4) meringkas artikel, dan (5) menginterpretasikan temuan artikel ke dalam bentuk deskripsi Data didapatkan dengan mereview beberapa artikel yang sesuai dengan kriteria. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model blended learning berbantuan VAKSIN (Video Animasi untuk Sistem Pembelajaran Online) mendukung berpikir komputasional pada mata kuliah tren pembelajaran matematika.  
Analysis of Prospective Mathematics Teachers’ Critical Thinking Disposition Based on Self-Confidence Hasan Basri; Wilda Syam Tonra; Farida Hanim Yahya; Puguh Darmawan; Dian Kurniati; Rohmah Indahwati; Sitti Fithriani Saleh
Tadris: Jurnal Keguruan dan Ilmu Tarbiyah Vol 8, No 1 (2023): Tadris: Jurnal Keguruan dan Ilmu Tarbiyah
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/tadris.v8i1.15996

Abstract

The disposition of critical thinking plays an important role for teachers, particularly in responding to mathematical problems. However, several studies have shown that the disposition to think critically is still low. This descriptive-qualitative research aims to analyze and describe prospective mathematics teachers’ critical thinking dispositions based on their self-confidence. Three subjects were selected from a total of 25 prospective mathematics teachers who were given a self-confidence questionnaire, with very good, good, and poor self-confidence criteria. Data collection was conducted by administering a critical thinking disposition test of the Problems With No Specified Universal Set Given (PWNSUS) type and conducting interviews. The results of this research indicate that prospective mathematics teachers’ self-confidence influences their critical thinking disposition. Prospective mathematics teachers with very good self-confidence fulfill the components of a critical thinking disposition, namely systematicity, self-confidence, inquisitiveness, open-mindedness, and analyticity. Meanwhile, prospective mathematics teachers with good self-confidence fulfill the components of self-confidence, inquisitiveness, open-mindedness, and analyticity. However, prospective mathematics teachers with poor self-confidence only fulfill inquisitiveness and analyticity. Two of the three subjects were unable to achieve two critical thinking components, namely truth and maturity, which can be developed through various exercises.
Berpikir Mahasiswa dalam Menyelesaikan Masalah Kurva Tertutup Sederhana Ditinjau dari Gaya Belajar Berdasarkan Dual Process Theory Sri Wahyuni; Puguh Darmawan; Syarifudin Syarifudin
JURNAL PENDIDIKAN MIPA Vol 13 No 3 (2023): JURNAL PENDIDIKAN MIPA
Publisher : Pusat Publikasi Ilmiah, STKIP Taman Siswa Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37630/jpm.v13i3.1138

Abstract

Berpikir adalah hal penting yang harus dilibatkan dalam menyelesaikan masalah. Berpikir dipengaruhi oleh gaya belajar. Berdasarkan dual process theory, kerugian akibat aktifnya sistem 1 ditunjukkan dalam studi pendahuluan bahwa mahasiswa mendapatkan jawaban yang salah apabila tidak aktifnya sistem2. Keterlibatan sistem 2 berfungsi untuk meminimalisir kekeliruan dalam menyelesaikan masalah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis studi kasus jamak yang bertujuan untuk mengkaji berpikir mahasiswa berdasarkan gaya belajar dalam memecahkan masalah kurva tertutup sederhana dari perspektif dual process theory. Subjek penelitian ini adalah satu mahasiswa bergaya belajar visual, satu mahasiswa bergaya belajar auditori, dan satu mahasiswa bergaya belajar kinestetik. Seluruh subjek merupakan mahasiswa pendidikan matematika Data penelilian berupa hasil angket gaya belajar, jawaban tertulis subjek, rekaman wawancara, dan catatan Peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa S1, S2, dan S3 memiliki kecenderungan aktifnya sistem 1, yaitu proses otomatis. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa S1, S2, dan S3 memiliki kecenderungan aktifnya sistem 1, yaitu proses otomatis untuk menjawab masalah. Sistem 2 aktif ketika mencocokkan informasi pada masalah sehingga didapatkan hasil yang sesuai dan ketika melakukan perhitungan dalam mencari luas. Penelitian ini menemukan bahwa jawaban yang dihasilkan sistem 1 tidak selalu benar dan jawaban benar ketika sistem 2 aktif. S3 merupakan subjek yang memiliki gaya belajar kinestetik hanya mampu membuat satu desain karena memiliki kecenderungan untuk meminta contoh terlebih dahulu untuk menerima informasi. Lebih lanjut, Peneliti menyimpulkan bahwa proses berpikir mahasiswa dalam menyelesaikan masalah kurva tertutup sederhana dapat dijangkau berdasarkan dual process theory dengan indikator yang telah ditetapkan. Pemahaman tentang proses berpikir tersebut dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan strategi pembelejaran yang tepat.
Berpikir Siswa SMA dalam Memecahkan Masalah AKM Numerasi Bangun Ruang Sisi Lengkung Berdasarkan Teori Dual-Process Mustika Manik Tri Candrama; Puguh Darmawan; Hasan Basri
Jurnal Riset Pendidikan dan Inovasi Pembelajaran Matematika (JRPIPM) Vol. 7 No. 1 (2023): JRPIPM SEPTEMBER 2023
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jrpipm.v7n1.p1-25

Abstract

AKM numerasi merupakan salah satu program peningkatan kemampuan numerasi yang dilakukan terhadap siswa kelas 5, 8 dan 11. AKM numerasi memuat permasalahan matematika salah satunya materi bangun ruang sisi lengkung yang menerapkan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Dalam proses pemecahan masalahnya, siswa akan bernalar untuk menghasilkan solusi. Berdasarkan teori Dual-Process, bernalar digolongkan menjadi dua jenis yaitu sistem 1 dan sistem 2. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pelibatan sistem 1 dan sistem 2 siswa SMA dalam memecahkan masalah AKM numerasi bangun ruang sisi lengkung. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif studi kasus jamak. Subjek penelitian terdiri dari dua siswa kelas 11 SMA yang melibatkan sistem 1 dan sistem 2 dalam memecahkan masalah AKM numerasi bangun ruang sisi lengkung. Instrumen penelitian ini adalah Peneliti, masalah AKM numerasi bangun ruang sisi lengkung, alat rekam audio-visual, catatan peneliti dan pedoman wawancara. Data penelitian ini adalah jawaban tertulis subjek dan rekaman wawancara subjek. Data penelitian dianalisa menggunakan rubrik karakteristik sistem 1 dan sistem 2 subjek. Hasil dari penelitian ini adalah siswa dengan karakteristik berpikir dominan sistem 1 tanpa melibatkan sistem 2 untuk mengevaluasi jawabannya, menghasilkan solusi masalah yang salah. Di sisi lain, siswa dengan karakteristik berpikir melibatkan sistem 1 dan diiringi aktifnya sistem 2 sebagai evaluator, menghasilkan solusi masalah yang benar. Kesimpulan penelitian ini adalah sistem 2 sangat diperlukan dalam proses pemecahan masalah karena dapat digunakan sebagai pengendali jawaban yang dihasilkan oleh sistem 1.
PENDAMPINGAN MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA DENGAN KARTU PERMAINAN KARTU PECAHAN BIASA-DESIMAL Puguh Darmawan; Barep Yohanes; Anita Dewi Utami
Jurnal Gembira: Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1 No 05 (2023): OKTOBER 2023
Publisher : Media Inovasi Pendidikan dan Publikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembelajaran matematika merupakan kegiatan interaksi antara Pendidik, peserta didik, dan sumber belajar dalam kegiatan belajar matematika. Calon Pendidik matematika memiliki kesempatan untuk dapat melakukan praktik pembelajaran matematika. Mahasiswa Pendidikan Matematika yang melakukan program Kampus Mengajar angkatan V tahun 2023 di SD Negeri 6 Macan Putih memiliki kesempatan untuk dapat belajar melakukan pembelajaran matematika. Kesulitan dialami dalam segi pembelajaran yang disebabkan oleh kurangnya minat belajar matematika siswa kelas V SD Negeri 6 Macan Putih. Pengabdian dilakukan untuk mendampingi kegiatan pembelajaran matematika yang diharapkan dapat meningkatkan minat belajar matematika siswa. Metode pendampingan dilakukan dengan melakukan Analisa situasi yang dialami oleh mahasiswa dalam praktik mengajar pada program Kampus Mengajar angkatan V tahun 2023 di SD Negeri 6 Macan Putih. Hasil Analisa masalah selanjutnya dilakukan diskusi dan pembahasan dengan ahli dalam bidang pembelajaran matematika. Hasil diskusi diberikan masukan perihal pemanfaatan alat peraga kartu pecahan biasa-desimal untuk dapat meningkatkan minat belajar. Pendampingan yang dilakukan mendapatkan hasil bahwa kegiatan pembelajaran menggunakan permainan kartu pecahan biasa-desimal dapat meningkatkan minat belajar siswa kelas V SD Negeri 6 Macan Putih dengan hasil peningkatan sebesar 84, 61%.
Penalaran Deduktif Mahasiswa dalam Membuktikan Sifat Tertutup Operasi Perkalian pada Himpunan Bilangan Rasional Puguh Darmawan; Barep Yohanes
Kognitif: Jurnal Riset HOTS Pendidikan Matematika Vol. 4 No. 1 (2024): Januari - Juni 2024
Publisher : Education and Talent Development Center Indonesia (ETDC Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51574/kognitif.v4i1.1259

Abstract

Sifat tertutup pada operasi perkalian bilangan real memiliki imbas terhadap pembuktian sifat tertutup pada perkalian bilangan rasional. Masalah yang dialami mahasiswa dalam pembuktian tidak akan terjadi jika pengajar atau mahasiswa mengetahui aspek atau langkah dalam melakukan penalaran dalam pembuktian. Pentingnya kemampuan penalaran mahasiswa maka tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan penalaran deduktif mahasiswa dalam membuktikan sifat tertutup operasi perkalian pada himpunan bilangan rasional. Kami melibatkan 30 mahasiswa pendidikan matematika, dua diantaranya kami wawancarai untuk memperdalam temuan penelitian. Data penelitian dikumpulkan dengan melakukan pembelajaran yang melibatkan proses penalaran dalam pembuktian sifat tertutup operasi perkalian pada bilangan rasional. Data penelitian dianalisis dengan menggunakan metode triangulasi data dari hasil pembuktian subjek dan juga hasil wawancara. kami menemukan bahwa terdapat subjek penelitian yang dapat menyimpulkan dengan jelas dan kurang jelas. Kejelasan dalam pembuktian hanya dibedakan pada akhir kesimpulan dalam pembuktian yang dijelaskan secara rinci. Kesimpulan penelitian yang diperoleh bahwa penalaran deduktif dilakukan dengan tahapan pemanfaatan data, aturan matematika, dan penarikan kesimpulan
Pengaruh Implementasi Pembelajaran Berdiferensiasi dalam Kurikulum Merdeka Di Sekolah Dasar Tasya Maulidiawati; Puguh Darmawan
Journal of Innovation and Teacher Professionalism Vol. 2 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um084v2i22024p150-156

Abstract

Pembelajaran berdiferensiasi merupakan suatu teknik pembelajaran yang bertujuan untuk mengakomodasi kebutuhan berbagai peserta didik adalah pembelajaran yang dibedakan. Metode seperti penelitian kepustakaan atau studi literatur digunakan untuk menulis artikel ini. Tujuan dari tinjauan literatur adalah untuk mengumpulkan data dan informasi yang berkaitan dengan proyek penelitian dari publikasi ilmiah, buku, dan penulis. Untuk memberikan landasan yang kuat untuk menghasilkan temuan ilmiah, peneliti melakukan tinjauan literatur untuk mengumpulkan pengetahuan teoritis. Penggunaan istilah “Pembelajaran Diferensiasi” dalam pencarian di Google Cendekia dan website jurnal merupakan pendekatan online yang digunakan dalam makalah ini. Pembelajaran yang dibedakan, menurut penelitian konseptual, adalah jenis pengajaran yang memberikan peserta didik lebih banyak kelonggaran untuk menyesuaikan pengalaman belajar mereka dengan kekuatan, minat, dan kelemahan mereka sendiri di berbagai bidang seperti kesiapan, minat, dan profil. Jelas bahwa setiap individu mempunyai kemampuan terpendam yang berbanding lurus dengan tingkat pengalaman dan perkembangan mentalnya. Kata kunci: pembelajaran berdiferensiasi, kurikulum Merdeka, sekolah dasar The Effect of Implementing Differentiated Learning in the Merdeka Curriculum in Primary Schools A learning technique that aims to accommodate the requirements of various pupils is differentiated learning. Methods such as library research or literature study were used to write this article. The purpose of a literature review is to compile data and information pertinent to a research project from scholarly publications, books, and writers. In order to provide a solid groundwork for generating scientific findings, researchers conduct this literature review to gather theoretical knowledge. Using the term "Differentiated Learning" in a search on Google Scholar and journal websites constituted the online approach employed in this paper. Differentiated learning, according to conceptual research, is a kind of instruction that allows students more leeway to tailor their learning experience to their own strengths, interests, and weaknesses in areas like preparedness, interest, and profile. It is clear that every individual has latent abilities that are directly proportional to their rate of experience and mental development. Keywords: differentiated learning, Merdeka curriculum, elementary school