Claim Missing Document
Check
Articles

Found 79 Documents
Search
Journal : eProceedings of Engineering

Analisis Kebutuhan Produk Keripik Kentang Usaha Kecil Menengah Cumelly Menggunakan Integrasi Food Quality Dan Model Kano Abd. Karim Basir; Agus Achmad Suhendra; Sari Wulandari
eProceedings of Engineering Vol 2, No 3 (2015): Desember, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

UKM Cumelly merupakan salah satu UKM yang berada di Pangalengan yang bergerak dibidang pengolahan hasil pertanian yaitu kentang memproduksi olahan kentang dengan produk keripik kentang sebagai produk unggulannya. Dalam menghadapi persaingan, UKM Cumelly dituntut untuk mempertahankan kualitas makanan sehingga dapat memenuhi kepuasan dan kebutuhan pelanggan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan kualitas makanan ringan keripik kentang Cumelly menggunakan integrasi food quality dengan model Kano Penelitian ini diawali dengan mengidentifikasi 26 atribut kebutuhan pelanggan berdasarkan wawancara dan studi literatur. Food Quality dilakukan untuk mengukur kepuasan pelanggan dengan mengetahui nilai kepuasan pelanggan (NKP). Model Kano dilakukan untuk mengelompokkan atribut kebutuhan yang telah teridentifikasi. Berdasarkan hasil integrasi Food Quality dan Model Kano terdapat 13 atribut kebutuhan yang diperlu untuk ditingkatkan. Perumusan rekomendasi diperoleh berdasarkan hasil analisis atribut yang perlu untuk dikembangkan atau ditingkatkan. Kata kunci: Kepuasan Pelanggan, Food Quality, Model Kano
Perancangan Model Bisnis Ukm Fourstreak Dengan Menggunakan Pendekatan Business Model Canvas Dia Dhonnimuh BKL; Budi Praptono; Sari Wulandari
eProceedings of Engineering Vol 2, No 2 (2015): Agustus, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak UKM Fourstreak merupakan sebuah UKM bergerak di industri fashion dimana saat ini berada di Komplek Bumi Pasundan Kelurahan Pasir Impun Kecamatan Sindanglaya Kota Bandung. Saat ini UKM Fourstreak telah membuat produk kemeja kotak-kotak sebagai awal mula penjualan dengan membawa merek sendiri. Namun terdapat berbagai permasalahan internal dan eksternal selama masa produksi hingga penjualan, pada akhirnya menyebabkan produk yang ditawarkan sulit laku terjual. Oleh karena itu butuh gambaran dan panduan dalam rangka mengarahkan usaha penjualannya. Perancangan model bisnis merupakan solusi karena dapat memetakan,merancang, dan mengarahkan komponen apa saja yang dapat mendukung penjualan bisnis UKM Fourstreak. Perancangan model bisnis UKM Fourstreak pada penelitian ini dilakukan dengan pendekatan Business Model Canvas. Hasil dari penelitian ini sembilan komponen model bisnis UKM Fourstreak, yaitu segmen yang akan dilayani UKM Fourstreak pasar ceruk. Proposisi nilai yang tawarkan ialah kualitas produk, karakter merek dan harga. Saluran yang digunakan ialah offline dan online. Hubungan pelanggan melalui bantuan personal dan kokreasi. Arus pendapatan melalui sistem konsinyasi dan penjualan langsung. Sumberdaya yang harus dimiliki ialah sumber daya manusia, fisik, dan intelektual. Mitra yang bekerjasama ialah penyedia bahan baku, konveksi, dan pengecer. Kegiatan utama UKM ialah produksi, pemasaran, dan menjalin kerjasama dengan pengecer. Struktur biaya dengan rincian biaya sumber daya, biaya mitra utama dan aktifitas utama. Kata kunci : Model Bisnis Kanvas, Identitas Merek, UKM Fashion
Analisis Perbaikan Produk Pakaian Tenun Milik Atelier Prana Menggunakan Model Kano Dan Integrasi Dimensi Kualitas Produk Nurul Fauziah; Sari Wulandari; Boby Hera Sagita
eProceedings of Engineering Vol 5, No 2 (2018): Agustus 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Atelier Prana atau biasa disebut Prana, merupakan salah satu UKM yang bergerak dibidang fesyen yang berbasis di Jakarta. Prana menjual pakaian dan aksesoris yang berbahan dasar tenun menggunakan pewarna alam Indigo dan menggunakan teknik pencelupan shibori. Namun, Prana memiliki permasalahan pada produk pakaian tenun yang kurang diminati masyarakat dan omset yang belum stabil. Perbaikan produk pakaian tenun perlu dilakukan oleh Prana dengan menggunakan dimensi yang tepat agar mendapatkan kualitas produk yang baik dan minat yang tinggi di masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan perbaikan dan rekomendasi produk pakaian tenun prana menggunakan metode product quality dan model Kano. Product quality digunakan untuk mencari dimensi apa saja yang dibutuhkan pada perbaikan produk eksisting dan Model Kano digunakan untuk mencari fungsional dan disfungsional produk. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner, Penelitian diawali dengan mewawancarai pelanggan untuk menentukan atribut kebutuhan pada dimensi product quality. Kata kunci: Product quality Dimension, Model Kano, Customer Satisfaction Index, Customer Satisfaction Coeficient, Atelier Prana. Abstract Atelier Prana or commonly called Prana, is one of the UKM engaged in fashion based in Jakarta. Prana sells woven underwear and accessories using Indigo natural dyes and uses the shibori dyeing technique. However, Prana has a problem on the product of woven clothing that is less desirable of the community and its unstable turnover.. Improvement of woven garment products needs to be done by Prana using the right dimensions to get good product quality and high interest in the community. This study make improvements and recommendations of prana tenun clothes products using product quality method and Kano model. Product quality is used to find out what dimensions are needed on existing product improvements and the Kano Model is used to find functional and dysfunctional products. The measuring tool used is questionnaire, Research begins by interviewing customers to determine the attribute needs on the dimension of product quality. Kata kunci: Product quality Dimension, Model Kano, Customer Satisfaction Index, Customer Satisfaction Coeficient, Atelier Prana.
Pengembangan Program Sertfikasi Web Development Professional (wdp) Di Telkom Professional Certification Center (tpcc) Menggunakan Metode Quality Function Deployment (qfd) Annisa Falimantik; Yati Rohayati; Sari Wulandari
eProceedings of Engineering Vol 3, No 2 (2016): Agustus, 2016
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan zaman di dunia ini sangat pesat, dengan didukungnya kemajuan teknologi, sehingga seluruh pertumbuhan industri di sektor manapun ikut berkembang. TPCC (Telkom Professional Certification Center) merupakan salah satu program pelatihan dan sertifikasi yang berdiri sebagai afiliasi dari Telkom Professional Development Center (TPDC) melalui Yayasan Pendidikan Telkom (YPT) yang menyediakan CCDP (Certified Development and Professional Program) sebagai salah satu program yang dirancang bagi lulusan SMA/SMK/MA atau mahasiswa/alumni perguruan tinggi yang ingin memiliki keterampilan nyata sebagai solusi atas kesenjangan kompetensi tenaga kerja saat ini dan pada masa yang akan datang. Namun, CCDP saat ini mengalami permasalahan mengenai jumlah peserta yang tidak sesuai target, khususnya pada program sertifikasi Web Development Professional (WDP), karena kurang diminati oleh calon peserta. Oleh karena itu, CCDP akan melakukan pengembangan salah satu produk sertifikasinya yaitu, Web Development Professional untuk mencapai tujuannya. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan rekomendasi pengembangan produk berdasarkan 9 true customer needs. Penelitian ini menggunakan metode Quality Function Deployment (QFD). Metode QFD merupakan salah satu teknik yang dapat menerjemahkan kebutuhan pelanggan ke dalam karakteristik produk dengan mempertimbangkan kemampuan CCDP untuk mewujudkannya. Metode QFD dilakukan dengan menggunakan dua tahap dan satu tahap lainnya yaitu, pengembangan konsep. Pada tahap pertama yaitu House of Quality untuk menentukan prioritas karakteristik teknis. Tahap selanjutnya adalah pengembangan konsep. Pada tahap ini, dibuat konsep-konsep alternatif baru yang nantinya akan dipilih oleh CCDP untuk dikembangkan. Tahap terakhir pada penelitian ini yaitu QFD iterasi dua yaitu, Part Deployment untuk menentukan prioritas critical part. Tahap ketiga ini akan menghasilkan prioritas critical part berdasarkan prioritas karakteristik teknis yang telah didapatkan pada QFD iterasi satu. Rekomendasi yang dibuat adalah penetapan jumlah konsep pembelajaran, jumlah prosedur pembelajaran, penempatan ruang pelatihan, penetapan kriteria tingkat pendidikan minimal untuk pendidik, jenis sertifikasi yang dimiliki pendidik, minimal pengalaman kerja pendidik, jenis kompetensi yang dimiliki pendidik, jenis program peningkatan mutu pendidik dan tenaga kerja, program peningkatan mutu pendidik dengan badan penyelenggara lain untuk pendidik dan tenaga kerja, program kerja sama dengan perusahaan, penetapan rincian kurikulum dan penetapan jadwal penyusunan kurikulum. Kata Kunci: Quality Function Deployment, True customer needs, House of Quality, Part Deployment, WDP
Rancangan Program Komunikasi Pemasaran Restoran Kumaramen Menggunakan Pendekatan Benchmarking Raditya Artha Prasetyo; Husni Amani; Sari Wulandari
eProceedings of Engineering Vol 2, No 3 (2015): Desember, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Restoran Kumaramen adalah salah satu restoran khas Jepang yang menawarkan ramen “leveling” di kota Bandung. Karena ketatnya persaingan usaha restoran di kota Bandung restoran Kumaramen mengalami penurunan pendapatan dan brand awareness. Sehingga pemilik restoran Kumaramen memiliki keinginan untuk meningkatkan kembali brand awareness dan meningkatkan kembali pendapatannya. Oleh karena itu, dilakukan sebuah penelitian untuk merumuskan rancangan program komunikasi pemasaran yang tepat untuk restoran Kumaramen agar dapat memberikan informasi produk, program-program promosi yang dapat menarik minat pembeli dan membuat restoran Kumaramen dikenal kembali oleh masyarakat kota Bandung. Penelitian ini menggunakan pendekatan benchmarking dengan membandingkan program komunikasi pemasaran eksisting restoran Kumaramen dengan usaha yang lebih sukses. Usaha restoran yang dijadikan obyek adalah restoran sejenis yang sukses dan restoran beda jenis namun masih masuk pesaing di kota Bandung. Dalam penentuan program komunikasi pemasaran dilakukan identifikasi komunikasi pemasaran eksisting antara restoran Kumaramen dan pesaing yang dijadikan pembanding dan ditentukan indikator pembandingnya, setelah itu dilakukan proses benchmarking untuk mengetahui perbedaaan diantara ketiganya. Setelah didapatkan kesenjangan diantara ketiga objek tersebut maka akan dilakukan analisis gap untuk menentukan indikator yang dijadikan sebagai acuan dalam melakukan perbaikan. Sehingga akan dihasilkan rancangan program komunikasi pemasaran yang tepat bagi restoran Kumaramen. Berdasarkan hasil benchmarking restoran Kumaramen mendapatkan suatu rekomendasi program komunikasi pemasaran yang sesuai dengan kemampuan sumber daya yang dimiliki. Program komunikasi pemasaran yang dapat diterapkan antara lain perbaikan packaging, program membership, optimalisasi media sosial, menjalin kerja sama dengan komunitas Jepang dan word of mouth. Rekomendasi yang diusulkan tersebut telah disesuaikan dengan sumber daya, sehingga dapat diimplementasi oleh restoran Kumaramen. Kata Kunci : Komunikasi Pemasaran, Benchmarking, Gap, Word of mouth
Perbaikan Kualitas Pelayanan Produk T-cash Di Kota Bandung Menggunakan Integrasi Metode E-service Quality Dan Model Kano Dewa Ayu Putu Indah Prabasari; Husni Amani; Sari Wulandari
eProceedings of Engineering Vol 5, No 2 (2018): Agustus 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cita- cita pemerintah untuk mewujudkan cashless society perlu didukung oleh pelaku usaha, bukan hanya perbankan namun juga perusahaan rintisan financial technology. PT. Telekomunikasi Selular (Telkomsel) sebagai operator telekomunikasi selular terbesar di Indonesia turut serta dalam menyukseskan program pemerintah terkait dengan penggunaan uang elektronik dengan mengeluarkan produk T- Cash. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis kebutuhan konsumen layanan T-Cash di Kota Bandung menggunakan integrasi metode E-service Quality dan Model Kano. Pada penelitian ini terdapat 22 atribut kebutuhan konsumen T-Cash yang akan dimelompokkan dalam 6 dimensi. Penelitian menggunakan kuesioner untuk mengukur tingkat kepentingan, kenyataan, dan harapan serta untuk mengkategorikan setiap atribut.Kata Kunci: Atribut Kebutuhan, E-service Quality, Model Kano, Integrasi E-service Quality dan Model Kano, True Customer Needs, T-Cash.
Analisis Kelayakan Penambahan Paket Honeymoon Pada Serious Paradise Tour & Travel Nirwan Aprido; Budi Praptono; Sari Wulandari
eProceedings of Engineering Vol 3, No 2 (2016): Agustus, 2016
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Serious Paradise Tour & Travel merupakan usaha yang bergerak dibidang jasa, yaitu melayani segala perjalanan / Tour ke segala lokasi wisata di dalam negeri maupun luar negeri . Dalam penelitian ini aspek pasar didapatkan dengan menyebar kuesioner kepada 95 responden yang pernah memakai jasa Serious Paradise Tour & Travel untuk mengetahui berapa banyak pasar potensial, pasar tersedia, dan pasar sasaran. Sedangkan untuk aspek teknis dan finansial digunakan data sekunder yang didapat dari berbagai sumber. Hasil penyebaran kuesioner menunjukkan persentase pasar potensial sebesar 100%, pasar tersedia 98%, dan untuk pasar sasaran perusahaan membidik 1% dari pasar tersedia. Hasil perhitungan finansial menunjukkan bahwa nilai NPV untuk periode 2016-2020 adalah Rp 6.594.312.735,86 presentase IRR sebesar 62,62%, dan PBP 1,700 tahun. IRR yang diperoleh lebih besar dari nilai MARR yaitu 15% dan NPV bernilai positif. Dari parameter tersebut, maka Penambahan Paket honeymoon pada Serious Paradise Tour & Travel dapat dikatakan layak. Kata kunci: Serious Paradise Tour & Travel, analisis kelayakan, NPV, IRR, PBP
Analisis Kebutuhan Pengembangan Program Sertifikasi Web Development Professional Di Telkom Professional Certification Center Menggunakan Integrasi Education Quality Dan Model Kano Iftitah Noor Pratomo; Yati Rohayati; Sari Wulandari
eProceedings of Engineering Vol 3, No 2 (2016): Agustus, 2016
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telkom Professional Certification Center (TPCC) merupakan salah satu afiliasi dari Yayasan Pendidikan Telkom (YPT) yang berupa Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP). Salah satu produk yang ditawarkan oleh TPCC adalah Certified Competency Development and Professional (CCDP) yang menyasar lulusan SMA dan sederajat. CCDP memiliki tujuh pilihan program sertifikasi yang salah satunya adalah Web Development Professional (WDP). CCDP mengalami penurunan jumlah pendaftar setiap tahunnya, terutama program WDP. Untuk itu pihak TPCC berencana melakukan pengembangan produk dari program pendidikan non-degree untuk lulusan SMA dan sederajat menjadi program pelatihan dan sertifikasi yang ditujukan untuk semua kalangan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan calon pelanggan program pelatihan dan sertifikasi WDP yang baru menggunakan integrasi EduQUAL dan Model Kano untuk meningkatkan kualitas layanan nantinya. Pada penelitian ini didapatkan 25 atribut kebutuhan calon pelanggan yang digunakan untuk menentukan atribut kebutuhan yang berpengaruh pada pengembangan layanan program WDP yang baru. Berdasarkan hasil pengolahan kuesioner EduQUAL, diperoleh 12 atribut kuat dan 13 atribut lemah. Selanjutnya, berdasarkan pengklasifikasian Model Kano, diperoleh 12 atribut kebutuhan yang perlu dikembangkan dan diprioritaskan. Rekomendasi dirumuskan berdasarkan hasil pengolahan data serta analisis yang melibatkan pihak TPCC. Dari 12 atribut yang direkomendasikan, terdapat 9 atribut yang menjadi True Customer Needs yang terdiri dari 2 atribut yang akan dikembangkan dan 7 atribut yang akan diprioritaskan. Kata Kunci: Atribut Kebutuhan, Pengembangan Produk, Integrasi EduQUAL dan Kano, True Customer Needs
Positioning Analysis Of Tirta One’s Mineral Water Based On Perceptual Map With Multidimensional Scalling Method Nur Shiyaam; Husni Amani; Sari Wulandari
eProceedings of Engineering Vol 3, No 2 (2016): Agustus, 2016
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dewasa ini, industri AMDK berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Perkembangan ini ditandai dengan banyaknya merek-merek baru yang mulai bermunculan dan membuat persaingan di industri AMDK menjadi sangat ketat. PT. Syahid Global Internasional merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam industri AMDK dengan menjual produk air mineral dengan merek Tirta One. Perusahaan tersebut telah melakukan penjualan ke beberapa kota di Jawa Barat seperti; Kuningan, Majalengka, Indramayu, Cirebon, Tasikmalaya, Tangerang, Jakarta dan Kabupaten Bandung. Akan tetapi total penjualan dari Tirta One belum memenuhi target penjualan yang ditentukan oleh perusahaan. Terkait hal tersebut, maka perlu dilakukan penelitian mengenai positioning agar diketahui atribut-atribut yang menjadi keunggulan dari Tirta One. Sehingga, atribut-atribut tersebut dapat membentuk brand image dari Tirta One dan membantu perusahaan menjalankan strategi promosi untuk memperkenalkan Tirta One kepada masyarakat agar dapat meningkatkan hasil penjualan. Melalui penelitian ini, akan dilakukan pemetaan positioning dari delapan merek produk AMDK terhadap lima variabel (kualitas produk, fitur produk, desain kemasan produk, harga produk dan merek produk). Positioning dalam penelitian ini menggunakan metode Multidimensional Scalling yang akan menghasilkan perceptual map. Melalui perceptual map yang dihasilkan dapat diketahui keunggulan dan kelemahan atribut yang dimiliki oleh Tirta One serta untuk mengetahui pesaing terdekat dari Tirta One yang berada di kuadran atau wilayah yang sama. Rekomendasi yang diusulkan pada penelian ini bedasarkan atribut yang menjadi kelemahan Tirta One, serta atribut tersebut dapat menunjang tujuan positioning dari Tirta One. Kata Kunci: Positioning, Perceptual Map, Multidimensional Scalling, Produk AMDK
Analisis Kebutuhan Pay Tv Transvision Daerah Dki Jakarta Dengan Servqual Dan Model Kano Leo Cahya Trias Putra Rachman; Maria Dellarosawati Idawicasakti; Sari Wulandari
eProceedings of Engineering Vol 2, No 2 (2015): Agustus, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract The trend of Pay TV and its penetration in Indonesia has the potential to continuously grow annually and attracts a bigger number of audience. The result of this trend is that the competition in the industry of Pay TV services has become more competitive every year. Pay TV is a service that broadcasts television channels for the audience who are willing to subscribe and pay frequently. Transvision is one of the providers of Pay TV service in Indonesia, and has to have the power to compete in this industry. The approach to the solution of this problem is to identify and classify the attributes of needs based on SERVQUAL and Kano model. The expected result of this research is to develop and to escalate the quality of service provided by Transvision, using SERVQUAL method and Kano model. This research identifies 26 attributes of customers needs based on interviews with loyal customers. SERVQUAL is used to measure customers satisfaction so that we can define the weak attributes of the attributes of needs. The result of data processing using SERVQUAL defines 18 weak attributes of the attribute of needs. Kano model is used to understand the relation between customers satisfaction and the means to achieve it. The result of data processing using Kano model defines 6 attributes categorized as a must-be attribute, 10 attributes as one dimensional, and 10 attributes as attractive. Based on SERVQUAL and Kano model integration resulting 20 attributes of customers needs which become the priorities to develop further. Keywords: Analysis of needs, SERVQUAL, Kano Model, Transvision.
Co-Authors Abd. Karim Basir Ade Mulyono Agung Pramasatya Agus Achmad Suhendra Almira Fawnia Alviera Suci Damayanti Andika Bayu Andrea Dewi Linggani Annisa Falimantik Anwar Firdaus Ash-shiddiq Ardian Cahya Utama Arnol Hendra Manyu Atya Nur Aisha Aulia Ananta Siregar Bobby Hera Sagita Boby Hera Sagita Budhi Yogaswara Budi Praptono Chairul Hazmi Daffa Raihan Dityo Dani Aji Pratama Daru Bintang Perkasa Della Azka Dwigifari Dewa Ayu Putu Indah Prabasari Dia Dhonnimuh BKL Diningtyas Anisarahma Eliza Anggraini Joefatha Endang Chumaidiyah Erlangga Femayuga Femayuga Esa Purnama Fadila Rahmasari Farhan Ihza Imran Farid Ardika Dasum Fauzia Latifa Ainaya Fitra Akbarokah Geofani Andreyana Badrun Ghina Atha Ghina Zhafirah Hagie Pradivio Harry Nurmi Suari Husni Amani I Made Agung Sagita Astiwiguna Iftitah Noor Pratomo Ika Arum Puspita Ika Puspita Ima Normalia K Ima Normalia Kusmayanti Ivan Ashiva Khalif Abdul Aziz Leo Cahya Trias Putra Rachman Litasari Widyastuti Suwarsono Luthfi Faqihuddin Mulyana Mardhiyyah Mardhiyyah Maria Dellarosawati Idawicaksakti Maria Dellarosawati Idawicasakti Meilana Fatharany Meldi Rendra Mentari Hardyaningrum Mohamad Subkhi Priono Muchammad Izdihar Zalfa Aulia Muhammad Arfidh Muhammad Arya Furqon Muhammad Athfal Muhammad Firdho Muhammad Firmansyah Putra Muhammad Giga Rizky Arsyadi Muhammad Iqbal Muhammad Januar Rasyid Muhammad Rafi Rupiantoro Muhammad Ravi Ismail Muhammad Reza Muhammad Rizky Hasya Muhammad Zamzam Nihan Ufaira Rizagana Nirwan Aprido Nur Atikah Nur Shiyaam Nurdinintya Athari Supratman Nurul Fauziah Nuryskha Nuryskha Putra Fajar Alam Putri Aprilia Putri Fatimah Suri Oktavia R. Yuan Abdiel Gama Bandoro Raden Farhan Ashadiar Raditya Artha Prasetyo Reza Dinar Ekananda Reza Fajrul Rahmadi Reza Gilang Pramono Ridho Fadrian Putra Rika Rachmawati Putri Rio Aurachman Rizky Alif Pratama Rizqi Ghani Faturrahman Romy Seftivani Anggita Putri Rosad Ma’ali El Hadi Rosad Ma’ali El Hadi Sevy Safira Handini Shinta Hidayat Sindy Sinthia Dewi Siti Fatimah Zainatun Nisa Tara Aldiera Timmy Permana Putra Trigo Septia Trisyan Admaja Kuncoro Wawan Tripiawan Widia Zulhafizah Yandri Illham ZR Yati Rohayati Yulian Mutiara Yunita Dewi Trianawati