Claim Missing Document
Check
Articles

Found 79 Documents
Search
Journal : eProceedings of Engineering

Perancangan Proses Bisnis Marketing Communication Produk Strawberry Frozen Pada Barokah Tani Agro Farm Dengan Metode Model-based And Integrated Process Improvement (mipi) Daru Bintang Perkasa; Sari Wulandari; Maria DellaRosawati Idawicaksakti
eProceedings of Engineering Vol 3, No 3 (2016): Desember, 2016
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu komoditas buah-buahan yang terpenting di dunia adalah strawberry, terutama untuk negara-negara beriklim subtropis. Permintaan dunia akan buah strawberry, cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Barokah Tani Agro Farm adalah Usaha Kecil dan Menengah produsen stroberi terbesar di Pasirjambu, Ciwidey, Kab. Bandung yang berdiri sejak tahun 2002. Terdapat 2 jenis stroberi pada UKM ini, yaitu stroberi fresh dan stroberi frozen. Stroberi frozen merupakan stroberi fresh yang telah melalui proses pembekuan selama 3 sampai 5 hari. Produksi stroberi frozen mengalami peningkatan, tetapi penjualan mengalami penurunan. Hal ini disebabkan oleh kurang efektifnya komunikasi pemasaran yang dilakukan karena masih mengandalkan distributor dalam proses pemasaran. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan rekomendasi perbaikan komunikasi pemasaran untuk meningkatkan pangsa pasar dan penjualan. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah Model-based and Integrated Process Improvement (MIPI) yang diciptakan oleh Sola Adesola dan Tim Baines. Terdapat tujuh tahap yang ada pada metode MIPI tetapi, pada penelitian ini hanya digunakan sampai tahap ke-empat. Tahapan pada metode MIPI yang digunakan pada penelitian ini adalah identifikasi kebutuhan bisnis, identifikasi proses bisnis eksisting, memodelkan dan menganlisis proses, dan mendesain ulang proses usulan. Implementasi MIPI diharapkan dapat mencapai proses bisnis yang lebih efektif dan efisien untuk dapat bersaing dalam pasar yang dinamis dan kompetitif dengan menghilangkan penggunaan distributor. Kata Kunci : Perancangan Proses Bisnis, Komunikasi Pemasaran, Metode Model-based and Integrated Process Improvement (MIPI).
Perbaikan Program Komunikasi Pemasaran Pada Ukm Inkra Batant Stride Menggunakan Metode Benchmarking Trigo Septia; Sari Wulandari; Wawan Tripiawan
eProceedings of Engineering Vol 5, No 3 (2018): Desember 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak UKM Inkra Batant Stride atau biasa disebut Batant Stride merupakan UKM yang bergerak dibidang pembuatan sepatu pria seperti sepatu formal dengan model sepatu pantofel dan oxford selain itu ada juga sepatu kasual dengan model sepatu boot dan ventura. Produk unggulan dari Batant Stride adalah sepatu boot. Dalam segi pendapatan dan penjualan mengalami penurunan. Hal tersebut dikarenakan program komunikasi pemasaran yang kurang efektif. Pada penelitian ini merekomendasikan perbaikan program komunikasi pemasaran dengan menggunakan metode Benchmarking. Metode ini digunakan untuk mencari program komunikasi pemasaran yang terbaik dari partner benchmark untuk dilakukan penyesuaian dan diimplementasikan pada Batant Stride. Pendekatan Analytical Hierarchy Process (AHP) dilakukan untuk menentukan partner benchmark yang berdasarkan pembobotan kriteria dari program komunikasi pemasaran dan pembobotan alternatif partner benchmark dengan berdasarkan pada program komunikasi pemasaran. Dengan berdasarkan kemampuan Batant Stride didapatkan output penelitian ini yaitu rekomendasi program komunikasi pemasaran pada pemasaran online dan media sosial, promosi penjualan, pemasaran langsung dan database, mobile marketing, acara dan pengalaman, hubungan masyarakat dan publisitas, penjualan perorangan. Kata kunci: Batant Stride, Benchmarking, Analytical Hierarchy Process, Partner Benchmark, Pembobotan, Program Komunikasi Pemasaran Abstract UKM Inkra Batant Stride or usually called as Batant Stride is a small medium enterprise which is focus on men shoes production such as formal shoes with pantofel and oxford model, beyond that as casual shoes with boot models and ventura.Favorite product of Batant Stride is Boot shoes. In terms of revenue and selling revenue decline. It is because of ineffective marketing communication. This research recommends a marketing communication program using a benchmarking method. This method has benefit to finding the best marketing communication program from benchmarking’s partner to be suited and implemented on Batant Stride. Approaching of Analytical Hierarchy Process (AHP) is done to decide the best sample based on weighting on criteria of marketing communication and weighting on alternative partner based on their own marketing communication.Based on current ability of Batant Stride, the output of this research is a recommendation on marketing communication program including on online marketing & social media, sales promotion, direct marketing & database, Mobile Marketing, event & experience, public relations and publicity and direct selling. Keyword: Batant Stride, Benchmarking, Analytical Hierarchy Process, Partner Benchmark, Pembobotan, Marketing Communication Program
Perancangan Program Komunikasi Pemasaran Untuk Produk Keripik Pisang Ukm Keripik Ilil Dengan Menggunakan Pendekatan Benchmarking Sindy Sinthia Dewi; Sari Wulandari; Ika Arum Puspita
eProceedings of Engineering Vol 5, No 3 (2018): Desember 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK: Keripik Ilil adalah UKM yang bergerak di bidang makanan yang berada di kota Bandung sejak tahun 2013, Keripik Pisang Ilil terbuat dari bahan dasar pisang nangka dan pisang kapas. UKM Keripik Ilil ingin memperluas area pemasarannya dan meningkatkan penjualan, namun masih memiliki keterbatasan dalam biaya, SDM, dan pengetahuan dalam komunikasi pemasaran. Sehingga, penelitian ini dilakukan untuk merancang program komunikasi pemasaran yang sesuai dan dapat diaplikasikan oleh UKM Keripik Ilil. Penelitian ini dimulai dengan menggunakan metode benchmarking dengan pendekatan Analytical Hierarchy Process (AHP) terhadap UKM yang memiliki produk yang sama yang telah sukses di pasaran melalui bauran komunikasi pemasaran. Metode ini dilakukan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah kuisioner, wawancara mendalam, memanfaatkan buku-buku literature. Berdasarkan hasil dari perbaikan komunikasi pemasaran UKM Keripik Ilil, maka rekomendasi komunikasi pemasaran yang perlu diperbaiki adalah acara & pengalaman, promosi penjualan, pemasaran langsung & berbasis data, pemasaran daring & sosial media, pemasaran mobile, dan hubungan masyarakat & publisitas. Kata kunci : UKM Keripik Ilil, Bauran Komunikasi Pemasaran, Benchmarking, Analytical Hierarchy Process. ABSTRCT: Keripik Ilil is a SME engaged in the field of food located in the city of Bandung since 2013, Keripik Pisang Ilil made from basic ingredients of Pisang Nangka and Pisang Kapas. SMEs Keripik Ilil want to expand their marketing area and increase sales, but still have limitations in cost, human resources, and knowledge in marketing communications. Thus, this research is conducted to design the appropriate marketing communication program and can be applied by SME Keripik Ilil. This research begins by using benchmarking method with Analytical Hierarchy Process (AHP) approach to SMEs that have the same product that has been successful in the market through marketing communication mix. This method is done to collect data in this research is a questionnaire, in-depth interviews, utilizing literature books. Based on the results of the improvement of marketing communications of SMEs Keripik Ilil, the marketing communication recommendations that need to be improved are events & experiences, sales promotion, direct marketing & data-based, online marketing & social media, mobile marketing, and public relations & publicity. Keywords: SMEs Keripik Ilil, Marketing Communication Mix, Benchmarking, Analytical Hierarchy Process.
Rancangan Perbaikan Kualitas Aplikasi I-gracias Universitas Telkom Menggunakan Metode Qfd (studi Kasus: Mahasiswa Fakultas Teknik) Diningtyas Anisarahma; Sari Wulandari; Ika Puspita
eProceedings of Engineering Vol 4, No 3 (2017): Desember, 2017
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Saat ini, kemajuan dalam bidang teknologi informasi sudah sangat pesat dan sangat memberikan pengaruh yang sangat besar bagi sebagian masyarakat. Sebuah teknologi informasi berbasis online diharapkan dapat membantu suatu Perguruan Tinggi untuk melakukan penyebaran informasi secara luas dan cepat, serta membantu mahasiswa mendapatkan informasi terbaru mengenai kegiatan perkuliahaannya seperti registrasi ulang, jumlah tagihan, jadwal matakuliah, nilai tiap matakuliah, absensi, dan materi perkuliahan. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi atribut website I-Gracias yang dapat ditingkatkan dan dikembangkan sesuai urutan prioritas untuk mencapai kepuasan Mahasiswa Universitas Telkom. Langkah pertama yang dilakukan adalah memperoleh true customer needs. Data tersebut kemudian diidentifikasi menjadi karakteristik teknis. Selanjutnya, setiap karakteristik teknis dinilai keterkaitannya dalam House of Quality (HoQ) yang menjadi tahap Quality Function Deployment (QFD). Metode QFD dapat membantu memprioritaskan kebutuhan user yang dapat dikembangkan sesuai kemampuan I-Gracias. Tahap selanjutnya adalah pengembangan konsep dengan membuat konsep-konsep alternatif baru yang nantinya akan dipilih oleh tim pengembang I-Gracias. Tahap terakhir adalah part deployment atau QFD Iterasi dua. Tahap ini untuk menentukan prioritas critical part. Prioritas critical part dihasilkan berdasarkan prioritas karakteristik teknis yang telah didapatkan pada karakteristik teknis yang diperoleh dari QFD Iterasi satu. Rekomendasi yang dibuat adalah jenis istilah yang digunakan, jumlah informasi pada footer, jumlah konten yang ditampilkan, jumlah menu, jumlah sub menu, dan bentuk sosialisasi yang diberikan. Kata kunci: Aplikasi, , House of Quality, I-Gracias, Layanan Pendidikan, Part Deployment , Quality Function Deployment.
Analisis Kebutuhan Siswa Untuk Mengevaluasi Layanan Pendidikan Di Smk Telkom Bandung Dengan Menggunakan Metode Education Quality Integrasi Kano Harry Nurmi Suari; Sari Wulandari; Wawan Tripiawan
eProceedings of Engineering Vol 6, No 1 (2019): April 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak SMK Telkom Bandung merupakan sekolah yang berada dibawah naungan Yayasan Pendidikan Telkom (Telkom Foundation). SMK Telkom Bandung terletak di Jalan Radio Palasari, Dayeuhkolot – Kabupaten Bandung. SMK Telkom Bandung memiliki tiga program keahlian yang terdiri dari program studi Teknik Komputer Jaringan, Teknik Jaringan Akses dan Multimedia. Jumlah pendaftar serta jumlah siswa yang diterima pada 5 tahun terakhir terus melonjak. Namun pihak sekolah juga harus tetap memperhatikan kualitas pelayanan baik dari segi kinerja pengajar atau fasilitas fisik yang ada dilingkungan sekolah. Hal tersebut sebagai langkah antisipasi menurunnya jumlah siswa yang ingin mendaftar pada SMK Telkom Bandung pada tahun berikutnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi layanan pendidikan yang kinerjanya belum dapat memuaskan siswa dan merekomendasikan perbaikan layanan dengan menggunakan dimensi Education Quality integrasi Kano. Education Quality bertujuan untuk mengukur kinerja tiap-tiap atribut, sementara Kano bertujuan untuk mengkategorikan atribut berdasarkan pernyataan functional dan disfunctional. Dari pengintegrasian ini, kemudian diputuskan apakah atribut dipertahankan, ditingkatkan, dikembangkan dan diabaikan. Berdasarkan identifikasi atribut Eduqual yang telah dilakukan terdapat 30 atribut pada penelitian ini. 21 atribut Menghasilkan NKP Positif dan 9 atribut menghasilkan NKP negatif. Sementara berdasarkan kuesioner Functional dan disfunctional Kano yang telah diolah terdapat 9 atribut yang harus ditingkatkan serta 1 atribut yang harus dikembangkan. Atribut tersebut yang menjadi True Customer Needs yang akan direkomendasikan perbaikannya. Kata Kunci: SMK Telkom, Education Quality, Kano, Atribut Abstract Telkom Vocational High School Bandung is a school under the auspices of the Telkom education foundation. Bandung Telkom Vocational High School is located on Radio Palasari Road, Dayeuhkolot - Kabupaten Bandung. Telkom Vocational High School Bandung has three expertise programs consisting of Computer Network Engineering study programs, Network Access and Multimedia Engineering. The number of registrants and the number of students received in the last 5 years increase. However, the school must also pay attention to the quality of service both in terms of the instructor and facilitation in the school environment. This as an anticipation step decreases the number of students who want to enroll in Telkom Bandung Vocational High School the following year. This study aims to evaluate educational services whose performance has not been able to satisfy students and recommend service improvements by using the dimensions of Kano's Education Quality integration. Education Quality aims to measure the performance of each attribute, while Kano aims to categorize attributes based on functional and disfunctional statements. From this integration, it was decided whether the attributes were maintained, improved, developed and ignored. Based on the identification of Eduqual attributes that have been carried out there are 30 attributes in this study. 21 attributes Produce Positive NKP and 9 attributes produce negative NKP. While based on the Functional and disfunctional Kano questionnaire that has been processed there are 9 attributes that must be improved and 1 attribute that must be developed. The attribute that becomes True Customer Needs will be recommended for improvement. Keywords: Telkom Bandung Vocational High School, Education Quality, Kano, Attributes
Rancangan Kebutuhan Pengguna Aplikasi Manajemen Pergudangan Dengan Menggunakan Integrasi Software Quality Dan Refined Kano Siti Fatimah Zainatun Nisa; Yati Rohayati; Sari Wulandari
eProceedings of Engineering Vol 6, No 1 (2019): April 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Pengembangan aplikasi manajemen pergudangan saat ini banyak dilakukan oleh perusahaan yang bergerak di bidang teknologi sistem informasi. Beberapa aplikasi manajemen pergudangan yang dikenal di pasar Indonesia adalah Odoo, Pawoon, MokaPOS, dan Forstok. Pada penerapannya, aplikasi-aplikasi tersebut masih memiliki kekurangan yang dikeluhkan oleh pengguna. Hal tersebut menjadi dasar bagi Inagri (PT. Insan Agritama Teknologi) sebagai perusahaan yang bergerak di bidang konsultan manajemen pergudangan untuk melakukan evaluasi dan pengembangan melalui penelitian agar menghasilkan aplikasi yang lebih baik dari kompetitor. Penelitian ini dilakukan dengan metode integrasi Software Quality dan Refined Kano. Metode ini berfungsi untuk mengetahui kebutuhan aplikasi manajemen pergudangan melalui identifikasi atribut berdasarkan dimensi Software Quality dan Refined Kano. Adapun dimensi yang relevan dengan aplikasi manajemen pergudangan diantaranya adalah dimensi functionality, usability, realiability, maintainability, efficiency, portability, dan compliance. Dari dimensi tersebut diperoleh 24 atribut kebutuhan aplikasi manajemen pergudangan. Hasil penelitian menunjukan dari 24 atribut kebutuhan terdapat 13 atribut sebagai True Customer Need yang harus dikembangkan dan diprioritaskan. Rekomendasi atribut kebutuhan ini dirumuskan berdasarkan integrasi Software Quality dan Refined Kano. Kata Kunci: Rancangan Kebutuhan, Aplikasi Manajemen Pergudangan, Software Quality, Refined Kano Abstract The current development of warehousing management applications is carried out by companies engaged in information system technology. Some of the warehousing management applications known in the Indonesian market are Odoo, Pawoon, MokaPOS, and Forstok. But in its application, these applications still have shortcomings that users complain about. Inagri (PT. Insan Agritama Teknologi) as a company engaged in warehousing management consultants to conduct evaluation and development through research to produce better applications from competitors. This research was conducted with an integrated method of Software Quality and Refined Kano. This method serves to study the requirement of warehousing management applications through the assessment of attributes based on the dimensions of Software Quality and Refined Kano. Dimensions relevant to management applications are functionality, usability, maintainability, efficiency, portability, and compliance. From these dimensions 24 attributes are needed for warehousing management applications. The results of the study show that from 24 attributes there are 13 needed attributes as True Customer Needs that must be developed and prioritized. The recommendations for this need attribute were formulated based on the integration of Software Quality and Refined Kano. Keywords: Requirement Design, Warehousing Management Application, Software Quality, Refined Kano
Perancangan Perbaikan Atribut Kebutuhan Pada Situs Web Tel-u Career Menggunakan Metode Quality Function Deployment Esa Purnama; Agus Achmad Suhendra; Sari Wulandari
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Universitas Telkom adalah salah satu institusi pendidikan perguruan tinggi swasta yang memiliki situs web karir. Namun, Tel-U Career belum mampu memberikan kualitas terbaik untuk layanan website karena masih ditemukan keluhan pelanggan mengenai layanan website. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan rekomendasi perbaikan atribut kebutuhan pada situs web Tel-U Career berdasarkan 14 true customer needs menggunakan metode Quality Function Deployment (QFD). QFD berguna untuk menerjemahkan kebutuhan pelanggan ke dalam karakteristik layanan serta mempertimbangkan kemampuan perusahaan. QFD dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama adalah QFD Iterasi Satu (House of Quality) untuk mengidentifikasi true customer needs dan menentukan karakteristik teknis prioritas. Tahap kedua adalah QFD Iterasi Dua (Part Deployment) untuk menentukan critical part prioritas berdasarkan karakteristik teknis prioritas. Berdasarkan QFD Iterasi Satu, diperoleh 12 karakteristik teknis prioritas yang harus dilanjutkan ke tahap selanjutnya. Berdasarkan QFD Iterasi Dua, diperoleh 16 critical part prioritas untuk perbaikan layanan website Tel-U Career. Perumusan rekomendasi disusun berdasarkan hasil pengolahan data, analisis, brainstorming dengan perusahaan dan melakukan benchmarking terhadap pesaing perusahaan. Kata Kunci: House of Quality, Tel-U Career, Part Deployment, Quality Function Deployment (QFD)
Pengukuran Kepuasan Pelanggan Indihome Bandung Barat Menggunakan Integrasi Model Kano Dan Metode Service Quality Andrea Dewi Linggani; Husni Amani; Sari Wulandari
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak IndiHome adalah produk layanan komunikasi data multimedia yang lengkap dan praktis dari PT. Telekomunikasi Indonesia (Telkom). Secara resmi diluncurkan pada tahun 2015, IndiHome awalnya merupakan satu proyek utama Telkom, yang termasuk ke Indonesia Digital Network 2015. IndiHome berusaha memberikan layanan yang terbaik kepada setiap pelanggan serta menawarkan tarif yang sesuai dengan kualitas layanan yang diberikan. Namun, kenyataann yaIndiHome memiliki banyak keluhan karena dinilai tidak mampu memberikan layanan sesuai harapan pelanggan. Oleh karena itu, IndiHome perlu mengidentifikasi kebutuhan layanan dan meningkatkan kualitasnya agar kepuasan pelanggan meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi true customer needs berdasarkan voice of customer sehingga didapatkan atribut kebutuhan yang diprioritaskan untuk ditingkatkan. Servqual digunakan untuk mendefinisikan kualitas pelayanan sebagai seberapa jauh perbedaan antara kenyataan dengan harapan atas layanan yang diterima pelanggan. Model Kano digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh masing–masing atribut dengan tingkat kepuasan yang diterjemahkan dalam kategori Kano. Dengan mengintegrasikan Servqual dan Model Kano menghasilkan rekomendasi atribut yang perlu dikembangkan dan ditingkatkan oleh layanan IndiHome. Berdasarkan hasil integrasi Servqual dan Model Kano, diperoleh 26 atribut kebutuhan layanan IndiHome yang termasuk 15 atribut kuat dan 11 atribut lemah berdasarkan NKP, yang mana 15 atribut diantaranya merupakan true customer needs yang perlu ditingkatkan dan dikembangkan Kata Kunci: IndiHome,Atribut kebutuhan, Servqual, Model Kano, True Customer Needs Abstract IndiHome is a complete and practical multimedia data communication service product from PT. Telekomunikasi Indonesia (Telkom). Officially launched in 2015, IndiHome was originally one of Telkom's main projects, which was included in the 2015 Indonesia Digital Network. IndiHome strives to provide the best service to each customer and offer rates that are in line with the quality of services provided. However, the fact is that IndiHome has many complaints because it is considered not able to provide services according to customer expectations. Therefore, IndiHome needs to identify service needs and improve its quality so that customer satisfaction increases. This study aims to identify true customer needs based on the voice of the customer so that the priority attributes to be prioritized to be obtained. Servqual is used to define service quality as the difference between reality and the expectation of services received by customers. The Kano model is used to find out how much influence each attribute has with the level of satisfaction translated in the Canoe category. By integrating Servqual and the Kano Model, it produces recommendation attributes that need to be developed and improved by IndiHome services. Based on the results of Servqual and Kano Model integration, 26 attributes of IndiHome service needs were obtained which included 15 strong attributes and 11 weak attributes based on NKP, of which 15 attributes including true customer needs that need to be improved and developed. Keywords: IndiHome, Attribute needs, Servqual, Kano Models, True Customer Needs
Analisis Positioning Aplikasi Mybluebird Berdasarkan Perceptual Maping Menggunakan Metode Multidimensional Scaling Nur Atikah; Sari Wulandari; Rio Aurachman
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak MyBluebird adalah salah satu aplikasi transportasi mobil online yang ada di Indonesia. MyBluebird memiliki beberapa gejala permasalahan seperti tingkat awareness pada merek MyBluebird yang rendah, rendahnya tingkat preferensi pengguna MyBluebird daripada merek lain dan menurunnya laba yang didapatkan oleh Bluebird maka dapat disimpulkan bahwa merek MyBluebird Lemah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui positioning MyBluebird diantara kompetitornya berdasarkan perceptual mapping dengan metode multidimensional scaling. Atribut yang digunakan dalam penelitian ini adalah tarif, keamanan, spesifikasi mobil, interaction Quality, merek, promosi, waktu tunggu, kemudahan penggunaan aplikasi, reputasi brand aplikasi, kenyamanan, informasi lokasi driver, kesediaan driver menjemput penumpang yang berlokasi jauh, review driver, ketersediaan armada driver. Sampel penelitian ini berjumlah 180 responden pengguna aplikasi transportasi mobil online. Melalui perceptual mapping didapatkan bahwa MyBluebird menempati wilayah yang sama dengan AA Klik. Pesaing utama dari MyBluebird adalah AA Klik. Pada penelitian ini Gojek menempati posisi yang paling unggul walaupun berada di wilayah yang berbeda dengan MyBluebird dan dijadikan acuan untuk penyusunan perbaikan posisi dengan keunggulan yang dimiliki oleh MyBluebird adalah keamanan. Strategi positioning dapat dilakukan pada atribut tarif, spesifikasi mobil, interaction Quality, merek, promosi, waktu tunggu, kemudahan penggunaan aplikasi, reputasi brand aplikasi, kenyamanan, informasi lokasi driver, kesediaan driver menjemput penumpang yang berlokasi jauh, review driver, ketersediaan armada driver untuk memenangkan persaingan. Kata Kunci: Positioning, Transportasi Mobil Online, Perceptual Mapping dan Multidimensional Scaling. Abstract MyBluebird is one of the online car transportation applications in Indonesia. MyBluebird has several symptoms of problems such as the level of awareness on the low MyBluebird brand, the low level of preference of MyBluebird users than other brands and the decrease in profits earned by Bluebird, so it can be concluded that the brand MyBluebird is Weak. The purpose of this study was to find out the MyBluebird positioning among its competitors based on perceptual mapping with multidimensional scaling methods. Attributes used in this study are rates, security, car specifications, interaction Quality, brand, promotion, waiting time, application ease, application brand reputation, convenience, driver location information, willingness to pick up passengers located far away, driver reviews, availability fleet driver. The sample of this study amounted to 180 respondents using online car transportation applications. Through perceptual mapping it was found that MyBluebird occupies the same area with AA Klik. The main competitor of MyBluebird is AA Klik. In this study Gojek occupies the most superior position even though it is located in a different area with MyBluebird and is used as a reference for the preparation of position improvements with the advantages possessed by MyBluebird is security. Positioning strategies can be done on attributes of rates, car specifications, interaction Quality, brands, promotions, waiting times, ease of use of applications, application reputation, convenience, driver location information, willingness of drivers to pick up passengers located far away, review drivers, availability of fleet drivers for win the competition. Keywords: Positioning, Transportation Car Online, Perceptual Mapping and Multidimensional Scaling
Perancangan Perbaikan Pelayanan Pada App My bluebird Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) Fitra Akbarokah; Sari Wulandari
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Blue Bird Group adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang transportasi. Blue Bird Group merupakan salah satu perusahaan jasa transportasi yang terkenal di Indonesia. Layanan yang paling dikenal masyarakat dari Blue Bird Group adalah jasa transportasi taksi. Semakin hari nama dari Blue Bird Group semakin besar, dan ini memacu Blue Bird Group untuk terus menjadi jasa transportasi terbaik dan memberikan kemudahan transportasi offline bagi masyarakat dalam beraktifitas seharihari.Namun,Mybluebird mulai di tinggalkan di sebabkan munculnya pesaingan yang bergerak di bidang jasa yang sama namun lebih baik karena menggunakan system online pada jasa mereka dan itu menyebabkan pengaruh besar untuk Blue Bird Group, jasa transportasi offline Taksi Blue Bird mulai ditinggalkan oleh masyarakat dan beralih ke transportasi online lain seperti GO-JEK dan Grab. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan rekomendasi penigkatan kualitas layanan aplikasi Mybluebird setelah melakukan penelitian sebelumnya menggunakan metode kano dan di dapatkan 15 true customer needs untuk mendapatkan rekomendasi menggunakan metode Quality Function Deployment (QFD). QFD berguna untuk menerjemahkan kebutuhan pelanggan ke dalam karakteristik layanan serta mempertimbangkan kemampuan perusahaan. QFD dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama adalah QFD Iterasi Satu (House of Quality) untuk mengidentifikasi true customer needs dan menentukan karakteristik teknis prioritas. Tahap kedua adalah QFD Iterasi Dua (Part Deployment) untuk menentukan critical part prioritas berdasarkan karakteristik teknis prioritas. Berdasarkan QFD Iterasi Satu, diperoleh 19 karakteristik teknis prioritas yang harus dilanjutkan ke tahap selanjutnya. Berdasarkan QFD Iterasi Dua, diperoleh 8 critical part prioritas untuk perbaikan layanan aplikasi Myblubird. Perumusan rekomendasi disusun berdasarkan hasil pengolahan data, analisis, brainstorming dengan perusahaan dan melakukan benchmarking terhadap pesaing perusahaan. Kata Kunci: House of Quality, Mybluebird, Part Deployment, Quality Function Deployment (QFD)
Co-Authors Abd. Karim Basir Ade Mulyono Agung Pramasatya Agus Achmad Suhendra Almira Fawnia Alviera Suci Damayanti Andika Bayu Andrea Dewi Linggani Annisa Falimantik Anwar Firdaus Ash-shiddiq Ardian Cahya Utama Arnol Hendra Manyu Atya Nur Aisha Aulia Ananta Siregar Bobby Hera Sagita Boby Hera Sagita Budhi Yogaswara Budi Praptono Chairul Hazmi Daffa Raihan Dityo Dani Aji Pratama Daru Bintang Perkasa Della Azka Dwigifari Dewa Ayu Putu Indah Prabasari Dia Dhonnimuh BKL Diningtyas Anisarahma Eliza Anggraini Joefatha Endang Chumaidiyah Erlangga Femayuga Femayuga Esa Purnama Fadila Rahmasari Farhan Ihza Imran Farid Ardika Dasum Fauzia Latifa Ainaya Fitra Akbarokah Geofani Andreyana Badrun Ghina Atha Ghina Zhafirah Hagie Pradivio Harry Nurmi Suari Husni Amani I Made Agung Sagita Astiwiguna Iftitah Noor Pratomo Ika Arum Puspita Ika Puspita Ima Normalia K Ima Normalia Kusmayanti Ivan Ashiva Khalif Abdul Aziz Leo Cahya Trias Putra Rachman Litasari Widyastuti Suwarsono Luthfi Faqihuddin Mulyana Mardhiyyah Mardhiyyah Maria Dellarosawati Idawicaksakti Maria Dellarosawati Idawicasakti Meilana Fatharany Meldi Rendra Mentari Hardyaningrum Mohamad Subkhi Priono Muchammad Izdihar Zalfa Aulia Muhammad Arfidh Muhammad Arya Furqon Muhammad Athfal Muhammad Firdho Muhammad Firmansyah Putra Muhammad Giga Rizky Arsyadi Muhammad Iqbal Muhammad Januar Rasyid Muhammad Rafi Rupiantoro Muhammad Ravi Ismail Muhammad Reza Muhammad Rizky Hasya Muhammad Zamzam Nihan Ufaira Rizagana Nirwan Aprido Nur Atikah Nur Shiyaam Nurdinintya Athari Supratman Nurul Fauziah Nuryskha Nuryskha Putra Fajar Alam Putri Aprilia Putri Fatimah Suri Oktavia R. Yuan Abdiel Gama Bandoro Raden Farhan Ashadiar Raditya Artha Prasetyo Reza Dinar Ekananda Reza Fajrul Rahmadi Reza Gilang Pramono Ridho Fadrian Putra Rika Rachmawati Putri Rio Aurachman Rizky Alif Pratama Rizqi Ghani Faturrahman Romy Seftivani Anggita Putri Rosad Ma’ali El Hadi Rosad Ma’ali El Hadi Sevy Safira Handini Shinta Hidayat Sindy Sinthia Dewi Siti Fatimah Zainatun Nisa Tara Aldiera Timmy Permana Putra Trigo Septia Trisyan Admaja Kuncoro Wawan Tripiawan Widia Zulhafizah Yandri Illham ZR Yati Rohayati Yulian Mutiara Yunita Dewi Trianawati