Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Deteksi Gen Penyandi Resistansi blaTEM, blaSHV, dan blaCTXM pada Pseudomonas aeruginosa Ayam Petelur di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat Safika Safika; Fauzan Arisandi; Fachriyan Hasmi Pasaribu; Yamin Yaddi
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 9, No 1 (2022): JITRO, Januari 2022
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (414.859 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v9i1.20448

Abstract

ABSTRAKPseudomonas aeruginosa merupakan bakteri oportunistik patogen yang mampu meninfeksi bagi hewan dan manusia. Resistansi terhadap banyak antibiotik memberikan tantangan yang cukup besar dalam pengobatan infeksi Pseudomonas aeruginosa. Penelitian ini bertujuan mendeteksi adanya resistansi antibiotik dan gen penyandi resistansi pada isolat bakteri Pseudomonas aeruginosa yang diisolasi dari peternakan ayam petelur di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Sampel diisolasi dan identifikasi sebanyak enam puluh enam melalui usap kloaka. Sampel yang dikoleksi dilakukan kultur pada media selektif (MacConkey agar), dilanjutkan dengan uji mikroskopik, uji biokimia, dan dikonfirmasi dengan secara molekuler dengan polymerase chain reaction (PCR). Sampel yang positif diuji kepekaan terhadap antibiotik menggunakan metode Kirby-Bauer disk diffusion dan mendeteksi gen penyandi resistansi. Hasil penelitian 8 sampel bakteri Pseudomonas aeruginosa dilakukan uji kepekaan antibiotik menunjukkan tingkat resistansi terhadap golongan antibiotik beta laktam (ampisilin 75%) dan aminoglikosida (gentamisin 0%). Dekteksi gen penyandi resistansi secara berturut-turut menunjukkan gen blaTEM (100%), blaCTXM (100%) terdeteksi, sedangkan gen blaSHV tidak terdeteksi pada isolat yang diuji. Perlunya dilakukan penelitian lanjutan untuk mendeteksi sampel dari lingkungan, tempat air minum, pakan maupun karyawan di peternakan tersebut. Sehingga memeberikan informasi dan kajian ilmiah untuk pengaturan regulasi penggunaan antibiotik di peternakan.Kata Kunci: antibiotik, ayam petelur, gen resisten, Pseudomonas aeruginosaDetection of blaTEM, blaSHV, and blaCTXM Resistance Coding Genes in Pseudomonas aeruginosa Layer Chickens in Cianjur Regency, West JavaABSTRACTPseudomonas aeruginosa is a pathogenic opportunistic bacteria capable of infecting animals and humans. Resistance to many antibiotics presents considerable challenges in the treatment of Pseudomonas aeruginosa infections. This study aims to detect the presence of antibiotic resistance and genes encoding resistance in isolates of Pseudomonas aeruginosa isolated from laying hens in Cianjur Regency, West Java. Sixty-six samples were isolated and identified through cloacal swab. The collected samples were cultured on selective media (MacConkey agar), followed by microscopic tests, biochemical tests, and confirmed molecularly by polymerase chain reaction (PCR). Positive samples were tested for susceptibility to antibiotics using the Kirby-Bauer disk diffusion method and detected genes encoding resistance by PCR. The results of the study of 8 samples of Pseudomonas aeruginosa bacteria were tested for antibiotic sensitivity showing the level of resistance to beta-lactam antibiotics (ampicillin 75%) and aminoglycosides (gentamicin 0%). The detection of resistance coding genes, respectively, showed that blaTEM (100%), blaCTXM (100%) genes were detected, while the blaSHV gene was not detected in the tested isolates. Further research is needed to detect samples from the environment, drinking water, feed and employees on the farm. So that it provides information and scientific studies to regulate the regulation of the use of antibiotics in livestock.Keywords: antibiotic, laying hens, Pseudomonas aeruginosa, resistant genes
Identifikasi Tingkahlaku Reproduksi dan Karakteristik Telur Ayam Hutan Sebagai Upaya Pelestarian Sumberdaya Genetik di Merauke Nurcholis Nurcholis; Ahmad Furqon; Ayu Lestari; Yamin Yaddi
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 8, No 2 (2021): JITRO, Mei 2021
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (374.605 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v8i2.16303

Abstract

ABSTRAK Plasma nutfah di Merauke perlu di lesatrikan sebagai sumber daya genetik salah satunya adalah ayam hutan. Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai informasi awal tentang habitat, proses reproduksi, karakteristik telur, hingga proses penetasan. Lokasi penelitian dipilih secara purposive, penelitian menggunakan metode survey, dan pengamatan secara langsung. Data di analisis secara deskriptif dan rerata menggunakan standar deviasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa habitat alami ayam mulai di tiga wilayah secara umum diareal “deek” hutan sedang hingga lebat. Sarang ayam hutan terbuat dari daun kering, ranting serta dibuat diantara tumpukan kayu lapuk ataupun pada kayu yang masih hidup diatas tanah. Rata-rata diameter sarang mencapai 53-61 cm dengan ketinggian mencapai rata-rata 163-174 cm. Ayam hutan betina mampu bertelur antara 4-5 butir per ekor, rata-rata berat telur ayam hutan mencapai 67- 69 gr dengan warna dominan adalah coklat muda serta bentuk telur oval.  Karakteristik fenotipik warna bulu ayam hutan adalah berwarna coklat dan hitam, sedikit berjambul dibagian kepala.  Habitat ayam hutan di tiga wilayah mulai terganggu, yang berdampak pada tingkahlaku mencari pakan, reproduksi hingga produksi telur ayam hutan. Namun demikian potensi sumber genetik ini perlu dilestarikan di kabupaten merauke.Kata Kunci: tingkahlaku, reproduksi, telur, ayam hutan Identification of Reproductive Behavior and Characteristics a Partridge as an Effort to Preserve Genetic Resources in MeraukeABSTRACT Plasmanutfah needs to be located as a genetic resource, one of which is partridge. The purpose of this research is as initial information about habitat, reproductive process, egg characteristics, and hatching process. The research location was chosen purposively, the study used survey methods and direct observation. Data were analyzed descriptively and averaged using standard deviation. The results showed that the natural habitat of the chickens was starting to be disturbed, the habitat of the forest fowl in the three areas was generally in the middle of the dense forest “deek” area. Forest chicken nests are made of dry leaves, twigs and made between piles of weathered wood or wood that is still alive on the ground. The average nest diameter reaches 53-61 cm with an average height of 163-174 cm. Female jungle fowl can lay between 4-5 eggs per head, the average egg weight of partridge reaches 67-69 grams with the dominant color being light brown and oval egg shape. The phenotypic characteristics of the color of the jungle fowl are brown and black, with a slight crust on the head. The habitat of partridge in these three areas has begun to be disturbed, resulting in the foraging behavior, reproduction, and production of partridge eggs. Therefore, the potential of this genetic source needs to be preserved in Merauke Regency.Keywords: behavior, reproduction, eggs, partridge
Analisis Residu Tetrasiklin pada Hati Ayam Potong di Kota Kendari Yamin Yaddi; Abdul Rizal; Fitrianingsih Fitrianingsih; Restu Libriani; Deki Zulkarnain
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 6, No 1 (2019): JITRO, Januari
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (129.482 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v6i1.5573

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan  untuk menganalisis dan menentukan keberadaan serta tingkat residu antibiotik terutama golongan tertasiklin pada sampel lapang hati ayam broiler yang berada di Kota Kendari. Metode yang digunakan meliputi observasi lapang, pengambilan sampel dan pengujian sampel di laboratorium. Penentuan lokasi pengambilan sampel secara purposive sampling. Lokasi sampling (pasar) yang dijadikan sebagai tempat pengambilan sebanyak 5 (lima) pasar sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Jenis sampel yang digunakan adalah hati ayam potong yang berasal dari beberapa pedagang dengan kisaran bobot karkas/bobot hati yang berbeda.  Pengambilan sampel hati dilakukan dengan metode simple random sampling. Pengujian sampel digunakan sesuai dengan Standar Nasional Indonesia dengan metode Tapis. Pengujian residu dilakukan melalui uji skrining test. Hasil penelitian menunjukkan pemeriksaan residu antibiotik pada semua sampel adalah negatif. Kesimpulannya adalah produk peternakan dari ayam potong yang di pasarkan di Kota Kendari sebagian besar tidak mengandung residu antibiotik. Peternak ayam potong yang ada di Kota Kendari sudah mulai bijak dalam penggunaan antibiotik serta penentuan waktu panen.Kata kunci: ayam broiler, hati ayam, residu antibitikABSTRACT               This study aimed to analyze and determine the presence and level of antibiotic residue, especially tetracycline group in broiler chicken liver in Kendari. The methods used in this study were field observations, sampling, and laboratory testing. Determination of sampling location was done by purposive sampling. The sampling location (market) chosen for this study were 5 (five) markets based on predetermined criteria. The type of sample collected was broiler liver from several butchers with different ranges of carcass / liver weight. Liver sampling was done using simple random sampling method. The sample was tested using Tapis method in accordance to Indonesian National Standard (SNI). Tetracycline residue was tested by screening test. The results showed negative antibiotic residues in all samples. It can be concluded that livestock products from broiler chicken in Kendari market are mostly free from antibiotic residue. It can be assumed that the broiler farmers in Kendari have become wise in using antibiotics and the determination of harvest after antibiotic treatment.  Keywords: antibiotic residues, broilers liver, broiler meat
Uji Resistensi Terhadap Beberapa Antibiotika pada Escherichia coli yang Diisolasi dari Kucing di Klinik Hewan Kota Bogor Yamin Yaddi; Safika Safika; Fachriyan Hasmi Pasaribu
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 7, No 3 (2020): JITRO, September
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (109.938 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v7i3.13442

Abstract

ABSTRAKPermasalahan resistensi Antibiotika pada hewan kesayangan menjadi kendala kesehatan hewan di seluruh dunia. World Health Organisation (WHO) menyebutkan bahwa pada masa mendatang resistensi antibiotika akan menjadi tantangan yang terbesar dalam dunia kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat resistensi antibiotika terhadap Escherichia coli yang diisolasi dari kucing pada klinik hewan di Kota Bogor. Hasil penelitian menunjukan bahwa resistensi Escherichia coli tertinggi terjadi pada golongan β-laktam (ampisilin 66% dan amoksisilin 60%) yang diikuti oleh golongan tetrasiklin (oksitetrasiklin 54% dan dosisiklin 24%), serta golongan kuinolon (enrofloksasin 38% dan ciprofloksasin 28%). Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan medis bagi praktisi hewan kesayangan dalam penggunaan antibiotika.Kata Kunci: Escherichia coli, klinik hewan, kucing, resistensi antibiotikaABSTRACTThe problem of antibiotic resistance in pets is obstacles to animal health throughout the world. World Health Organization (WHO) states that in the future, antibiotic resistance will become the biggest challenge in the health concern. This study aims to measure the level of Escherichia coli resistance to antibiotics which is isolated from cats on veterinary clinics in Bogor City. The results showed that the highest resistance of Escherichia coli occurred in the β-lactam group (ampicillin 66% and amoxicillin 60%) followed by tetracycline (oxytetracycline 54% and doxycycline 24%), and quinolone group (enrofloxacin 38% and ciprofloxacin 28%). This study is expected to become medical considerations for pet practitioners in the use of antibiotics.Keywords: animal clinic, antibiotic resistance, cats, Escherichia coli
Sistem Pemeliharan Dan Pertambahan Populasi Ternak Kambing di Kabupaten Muna, Indonesia Achmad Selamet Aku; Harapin Hafid; Muh Rusdin; Yamin Yaddi; La Ode Muh Munadi
AGRIBEST Vol 6, No 1 (2022): Maret
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/agribest.v6i1.5828

Abstract

Pemeliharaan ternak kambing di Kabupaten Muna masih bersifat tradisional, dimana kambing dipelihara secara ekstensif, semi intensif dan intensif.Populasi kambing di Kabupaten Muna terbilang cukup besar dan tersebar luas dengan jenis kambing kacang. Tujuan Penelitian untuk mengetahui hubungan antara sistem pemeliharaan dan pertambahan populasi Kambing kacang di Kabupaten Muna. Penelitian dilaksanakan pada 50 desa sebagai sampel yang tersebar pada 22 kecamatan menggunakan metode survey dengan jumlah  responden 124 orang menggunakan purposive sampling, yang merupakan peternak kambing kacang. Populasi kambing yang dipelihara peternak pada lokasi penelitian sebesar 1025 ekor atau 29.23 persen dari total populasi kambing di Kabupaten Muna pada tahun 2019. Hasil Penelitian menunjukkan dengan sistem pemeliharaan ekstensif tradisional, dapat mendorong pertambahan populasi sebesar 1,69% dari total populasi dan atau mampu meningkatkan pertambahan populasi secara alami sebesar 55.02 persen dari total induk kambing kacang yang ada di  Kabupaten Muna. Dapat disimpulkan sistem pemeliharaan kambing kacang dikabupaten Muna masih didominasi sistem pemeliharaan ekstensif tradisional.
The Blood Haematology of Balitnak Native Chicken that Given Turmeric Meal Rahim Aka; Yamin Yaddi; Hamdan Has; Sahrul Sahrul; La Ode Muh. Munadi; Rusli Badaruddin
Journal of Tropical Animal Science and Technology Vol 4 No 2 (2022): Journal of Tropical Animal Science and Technology
Publisher : Animal Husbandry Study Program, Faculty of Agriculture, Timor University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to examine the hematological profile of the blood of Kampung Unggul Balitnak (KUB) chickens given turmeric additives because the curcumin content in turmeric increases appetite and has antioxidant activity. The study was carried out from July to August 2021 at the Poultry Animal Science Laboratory, Faculty of Animal Science, Halu Oleo University, Kendari using a completely randomized design (CRD) with 5 treatments and 4 replications with the research sample consisting of 40 KUB chickens aged 4 months. The variables observed in the study were blood sugar levels, cholesterol levels and uric acid. The results of the study showed that the administration of turmeric flour at a level of 0.5 grams – 2 grams did not have a significant effect (P>0,5) on blood sugar, cholesterol and uric acid levels. Thus, it can be concluded that the blood hematology of superior balitnak free-range chickens with turmeric flour does not have a significant effect on blood sugar, cholesterol and uric acid.
Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa) Terhadap Gambaran Darah Ayam Pejantan yang Dipelihara pada Kandang Umbaran Andini Sulfitrana; Yamin Yaddi; Restu Libriani
Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo Vol 4, No 4 (2022): JIPHO (Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56625/jipho.v4i4.28712

Abstract

Abstrak Penggunaan ekstrak daun mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) pada ternak unggas merupakan salah satu upaya penguatan status kesehatan hewan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat dosis yang ideal untuk ekstrak daun mahkota dewa sebagai alternatif obat herbal dalam penguatan status kekebalan ternak unggas. Penelitian ini dilakukan pada Laboratorium Unit Ilmu Ternak Unggas Fakultas Peternakan dan Laboratorium Kesehatan Hewan Provinsi Sulawesi Tenggara. Sebanyak 1 kg daun mahkota dewa diblender dengan ditambahkan 200 cc air mineral sampai halus dan kemudian disaring. Ekstrak daun mahkota dewa diberikan pada ayam pejantan dengan dosis bertingkat (0, 1, 3, dan 5) ml selama 5 hari berturut-turut pada minggu kedua dan keempat selanjutnya dilakukan pengambilan darah dan dialinalisa laboratorium. Parameter gambaran darah meliputi eritrosit, hemoglobin, dan hematokrit. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian ekstrak daun mahkota dewa (dosis bertingkat) pada ayam pejantan yang dipelihara dikandang umbaran tidak berbeda nyata (P>0.05) terhadap eritrosit, hemoglobin dan hematokrit.Kata Kunci: ayam pejantan, daun mahkota dewa, gambaran darah, kandang umbaran
Trypanosomiasis pada Sapi Akseptor Program UPSUS SIWAB di Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi Tengggara Laode Muhammad Sentot Alibasa; Achmad Selamet Aku; Yamin Yaddi; Takdir Saili
Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo Vol 3, No 3 (2021): JIPHO (Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56625/jipho.v3i3.19686

Abstract

PenyakitTrypanosomiasis pada sapi umumnya disebabkan oleh kuman protozoa yangdisebarkan melalui lalat. Laporan tentang distribusi penyakit ini belum banyak diungkap, terutama diSulawesi Tenggara terlebih di Kabupaten Muna.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensiTrypanosomiasis pada sapi akseptor Program UPSUS SIWAB di Kabupaten Muna Provinsi SulawesiTenggara. Sebanyak 45 sampel darah yang diperoleh dari sapi akseptor di sembilan kecamatan(Kecamatan Bone, Lasalepa, Watopute, Kabangka, Tongkuno, Tongkuno Selatan, Parigi, Napabalanodan Kecamatan Kabawo) di Kabupaten Muna, diuji di laboratorium dengan metode ELISA untukmemastikan ada tidaknya protozoa penyebab Trypanosomiasis pada sampel darah tersebut. Hasil ujilaboratorium memperlihatkan bahwa ada enam kecamatan (Kecamatan Bone, Lasalepa, Watopute,Parigi, Napabalano dan Kecamatan Kabawo) yang sapinya terpapar Trypanosomiasis dengan tingkatprevalensi yang berbeda dan tiga kecamatan (Kecamatan Kabangka, Tongkuno dan KecamatanTongkuno Selatan) dinyatakan bebas. Rataan tingkat prevalensi Trypanosomiasis pada sapi akseptorprogram UPSUS SIWAB di sembilan kecamatan tempat pengambilan sampel di Kabupaten Munaadalah sebesar 64%.
Upaya Peningkatan Kesadaran Masyarakat Terhadap Vaksinasi Rabies Hewan Kesayangan pada Hari Rabies Sedunia di Kota Kendari Menuju Indonesia Bebas Penyakit Rabies 2030 Fadli Ma'mun Pancar; Restu Libriani; Yamin Yaddi; Putu Nara Prasanjaya; Purnaning Dhian; Qurniawati Qurniawati; Nichlah Rifqiyah; Apriliani Apriliani; Titah Aprilia
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 3 No 3 (2023): JAMSI - Mei 2023
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jamsi.757

Abstract

Penyakit rabies merupakan penyakit zoonosis yang disebabkan oleh virus dan ditularkan melalui gigitan hewan penular rabies (HPR) seperti anjing, kucing, kera dan mamalia lainnya dapat menyebabkan kematian hingga 100%. Penyakit rabies dapat dicegah, namun kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya vaksinasi rabies masih kurang sehingga menyebabkan penyakit ini masih endemik di Kota Kendari. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melindungi hewan yang beresiko dari virus rabies. Kegiatan ini bertempat di MTQ Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, melalui sosialisasi penyakit rabies dan vaksinasi rabies. Hasil kegiatan adalah sebanyak 145 ekor yang terdiri dari anjing dan kucing telah divaksin rabies dan kegiatan ini melibatkan 15 dokter hewan yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia Cabang Sulawesi Tenggara (PDHI Sultra). Proses sosialisasi dan vaksinasi rabies berlangsung secara lancar dan masyarakat antusias dalam mengikuti kegiatan. Melalui kegiatan ini diharapkan adanya pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap penanggulangan dan pencegahan penyakit rabies di Kota Kendari menuju Indonesia Bebas Rabies 2030.
Kadar Kolestrol, Glukosa dan Asam Urat Ayam Broiler yang Diberi Tepung Daun Ubi Jalar Fermentasi Predy Sujanata; Yamin Yaddi; Rusli Badaruddin
Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo Vol 5, No 2 (2023): JIPHO (Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56625/jipho.v5i2.34829

Abstract

Abstrak. Kebutuhan daging ayam setiap tahun mengalami peningkatan, karena harga yang relatif terjangkau. Broiler adalah jenis unggas yang memiliki laju pertumbuhan yang sangat cepat, karena dapat dipanen dalam rentang waktu yang cukup pendek. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kadar kolestrol, glukosa dan asam urat ayam broiler yang diberi tepung daun ubi jalar fermentasi. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas 4 perlakuan dan 4 ulangan, setiap ulangan terdiri dari 5 ekor ayam broiler. Perlakuan yang diberikan meliputi pemberian tepung daun ubi jalar fermentasi dalam pakan yaitu: P0: Ransum basal, P1: Ransum basal + tepung daun ubi jalar fermentasi 5 %, P2: Ransum basal + tepung daun ubi jalar fermentasi 10 %, P3: Ransum basal + tepung daun ubi jalar fermentasi 15 %, Variabel yang diamati meliputi  kadar kolestrol, glukosa dan asam urat ayam broiler. Data penelitian yang diperoleh kemudian dianalis secara sidik ragam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian tepung daun ubi jalar fermentasi tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap        kolesterol, asam urat dan glukosa darah ayam broiler.Kata kunci: Kadar Kolestrol, Glukosa, Asam Urat, Ayam Broiler, Tepung Daun Ubi Jalar, Fermentasi.