Irawaty Irawaty
Program Studi Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara Jl. Tridarma Ujung No.1 Kampus USU, Medan 20155

Published : 15 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

ALIONDA DAN ASPEK PENDIDIKAN TERHADAP ANAK PEREMPUAN PADA MASYARAKAT DI DESA WAODE BURI Dahniar, Dahniar; irawaty, irawaty
Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 6, No 1 (2021): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO
Publisher : Jurusan Pendidikan Sejarah, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/jpps.v6i1.19072

Abstract

Tujuan dalam penelitian ini adalah: 1) Untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk permainan Alionda pada masyarakat Desa Waode Buri Kecamatan Kulisusu Utara Kabupaten Buton Utara. 2) Untuk mendeskripsikan nilai-nilai pendidikan yang ada dalam Alionda pada anak perempuan di Desa Waode Buri Kecamatan Kulisusu Utara Kabupaten Buton Utara?. Metode penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Metode penelitian kualitatif dengan tahapan-tahapan sebagai berikut: 1) Teknik pengumpulan data terdiri dari observasi, wawancara, dan dokumentasi, 2) Teknik analisis data terdiri dari reduksi data, penyajian data dan kesimpulan 3) Validitas data terdiri dari meningkatkan ketekunan dan triangulasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) Bentuk-bentuk permainan Alionda, khususnya sesi pekoka (bermain kerang-kerangan) terdiri dari 18 rangkaian, yaitu a) Bhangkoka (koka diletakan di atas punggung kaki); b) Bhawande (membawa koka dengan satu kaki); c) Bhampu  (melempar koka dengan mta tertutup); d) Bhahiu Laro (melempar koka dengan tangan menyilang kaki kiri); e) Bhahiu Bungku (melempar koka dengan tagan menyilang kaki kanan; f) Bhantete (koka diletakan ditentangan siku); g) Bhaeko (koka diletakan dalam siku yang ditekuk kedalam); h) Bhangkubu (meletakan koka diatas lengan yang ditekuk); i) Bhadhagu (koka dijepit antara leher dan dagu); j) Bhalemba (koka diletakan diatas bahu); k) Bhabelenga (koka diletakan diatas pipi); l) Bhaenge (koka diletakan diatas hidung); m) Bhamata (koka diletakan diatas mata); n) Bhankansili (koka diletakan diatas pelipis); o) Bhansu’u (koka diletakan di ubun-ubun); p) Bhancundu (koka diletakan di belakang kepala; q) Bhantapa (melempar koka dengan mata tertutup); r) Bhancumburi (berjalan bersama dengan membawa koka); 2) Dalam aspek pendidikan terhadap anak perempuan dalam sesi pekoka (bermain kerang-kerang) ini banyak sekali nilai pendidikan yang dipertahankan dan diwariskan secara turun temurun dan mempunyai pengaruh nyata dalam kehidupan dan perkembangan masyarakat, terlihat dalam setiap rangkaian pekoka bahwa dalam pendidikan perempuan harus bisa menjaga pandangannya terhadap hal-hal yang kurang baik, dan perempuan juga harus mempunyai tujuan hidup, selain itu perempuan harus bisa berpikir, harus bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk dan perempuan juga harus bisa bekerja dalam hal apapun itu Kata Kunci: Alionda, Pendidikan, Anak Perempuan
METATULUNGI SEBAGAI SIKAP PERSAUDARAAN DI DESA KOBURU KECAMATAN BUNGKU SELATAN KABUPATEN MOROWALI M, Rahmi Rafirda; Irawaty, Irawaty
Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 5, No 4 (2020): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO
Publisher : Jurusan Pendidikan Sejarah, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/jpps.v5i4.15677

Abstract

ABSTRAK: penelitian ini bertujuan menjelaskan proses dan mengurakan nilai-nilai sosial yang terkandung dalam budaya metatulungi di Desa Koburu Kecamatan Bungku Selatan Kabupaten Morowali. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Sedangkan validitas data yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi. Proses terbentuknya budaya metatulungi sebagai sikap persaudaraan yaitu: (a) perhatian, yaitu seseorang menyadari bahwa adanya keadaan darurat; b) Interpretasi situasi, yaitu menafsirkan situasi sebagai keadaan darurat; c) Mengasumsikan sebagai tanggung jawab, yaitu menganggap bahwa sudah merupakan tanggung jawabnya untuk menolong; d) Pengetahuan dan Keterampilan, yaitu mengetahui dan terampil mengenai apa yang harus dilakukan; e) Pengambilan keputusan, yaitu merupakan tahap yang paling rumit dalam perilaku tolong menolong. Nilai-nilai yang terkandung dalam budaya metatulungi yaitu:  (a) Nilai agama seperti mendapatkan balasan dari manusia dan juga tatkala pentingnya mendapatkan balasan pahala dari Allah SWT; b) Nilai ekonomi dapat meringankan beban sesama masyarakat yang membutuhkan; c) Nilai sosial merupakan mahluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri melainkan adanya keterlibatan manusia lain dalam berbagai aspek kehidupan; d) Nilai persatuan dan kesatuan yang merupakan kebiasaan dalam hal mengerjakan suatu hal yang menciptakan rasa saling memiliki dan menjaga akan kepentingan bersama; e) Nilai kekeluargaan merupakan asas penting yang banyak diterapkan di berbagai tempat, aspek, organisasi dan sebagainya; f) Nilai kebersamaan dimana tolong menolong mencerminkan adanya kebersamaan yang tumbuh dalam lingkungan dan kehidupan masyarakat. Kata Kunci: Proses, Nilai, Metatulungi ABSTRACT: This study aims to explain the process and reduce the social values contained in the metatulungi culture in Koburu Village, Bungku Selatan District, Morowali Regency. The method used in this research is qualitative research methods. The data collection techniques used in this research were observation, interview and documentation. The data analysis techniques used in this study were data reduction, data presentation and conclusion drawing. While the validity of the data used in this study is triangulation. The process of forming the metatulungi culture as a brotherly attitude, namely: (a) attention, that is, someone realizes that there is an emergency; b) Interpretation of the situation, namely interpreting the situation as an emergency; c) Assuming responsibility, namely assuming that it is his responsibility to help; d) Knowledge and Skills, namely knowing and being skilled about what to do; e) Decision making, which is the most complicated stage in helping behavior. The values contained in the metatulungi culture are: (a) Religious values such as getting rewards from humans and also when it is important to get rewards from Allah SWT; b) Economic value can ease the burden on fellow citizens in need; c) Social values are social creatures that cannot live alone, but the involvement of other humans in various aspects of life; d) The value of unity and integrity which is a habit in doing things that create a sense of belonging and protect the common interest; e) Family values are an important principle that is widely applied in various places, aspects, organizations and so on; f) The value of togetherness which helps reflect the existence of togetherness that grows in the environment and community life.  Keywords: Process, Value, Metatulungi
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKAKAN HASIL BELAJAR PPKn SISWA KELAS VIII.A SMP NEGERI 2 TONGKUNO PADA MATERRI SUMPAH PEMUDA DALAM BINGKAI BHINEKA TUNGGAL IKA Hanadira, Siti; Irawaty, Irawaty; Nerlin, Nerlin
SELAMI IPS Vol 13, No 2 (2020): Selami IPS
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/selami.v13i2.14301

Abstract

Tujuan penelitian ini: (1) untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran Snowball Throwing pada siswa kelas VIII.A SMP Negeri 2 Tongkuno materi Sumpah Pemuda Dalam Bingkai Bhineka tunggal ika. (2) Untuk meningkatkan Aktivitas mengajar guru melalui penerapan model  penerapan model pembelajaran Snowball Throwing pada siswa kelas VIII.A SMP Negeri 2 Tongkuno materi Sumpah Pemuda Dalam Bingkai Bhineka tunggal ika. (3) untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran Snowball Throwing pada siswa kelas VIII.A SMP Negeri 2 Tongkuno materi Sumpah Pemuda Dalam Bingkai Bhineka tunggal ika. Jenis penelitian, yaitu penelitian tindakan kelas (PTK) subjek penelitian adalah guru PPKn 1 orang, dan seluruh siswa kelas VIII.A SMPN Negeri 2 Tongkuno berjumlah 22 orang siswa yang terdiri dari 11 orang perempuan dan 11 orang laki-laki. Jenis data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan  kualitatif. Data kuantitatif adalah tes hasil belajar siswa pada setiap aktivitas siklus, sedangkan data kualitatif berupa hasil observasi aktivitas mengajar guru dan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa kelas VIII.A SMPN Negeri 2 Tongkuno yang ditunjukkan dari setiap siklus. Siklus I sebesar 60% dan pada siklus II sebesar 80%, peningkatanya sebesar 20%. (2) terjadi peningkatan aktivitas mengajar guru kelas VIII.A SMPN Negeri 2 Tongkuno. siklus I sebesar 70% dan siklus II sebesar 90% penigkatanya meningkat sebesar 20%. (3) Hasil belajar siswa kelas VIII.A SMPN Negeri 2 Tongkuno peningkatanya meningkat. Hasil tes  tindakan  dari siklus I diperoleh hasil belajar siswa secara klasikal 68,18% dan  hasil tes pada  siklus II maka diperoleh hasil belajar siswa secara klasikal dengan persentase 86.36% diperoleh selisih persentase ketuntasan belajar pada siklus  I ke sikulus II sebesar 18.88% dengan  ketuntasan belajar siswa secara klasikal adalah 80% siswa telah memenuhi nilai KKM yaitu sebesar 64. Kesimpulan penelitian dengan penerapan model model pembelajan Snowball  Throwing pada materi pokok Sumpah Pemuda dalam Bingkai Bhineka Tunggal Ika dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, aktivitas mengajar guru dan meningkatkan hasil belajar siswa. 
PERSEPSI PEMBELI TERHADAP TREND PENJUALAN FASHION JILBAB ONLINE PADA MAHASISWA FKIP UNIVERSITAS HALU OLEO yanti, Irma; Halim, Muliha; irawaty, irawaty
Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 6, No 3 (2021): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO
Publisher : Jurusan Pendidikan Sejarah, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/jpps.v6i3.21803

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Menjelaskan alasan mahasiswa  FKIP UHO belanja online di media sosial. (2) Mengidentifikasi persepsi pembeli terhadap trend penjualan fashion jilbab online pada mahasiswa FKIP UHO. Kajian ini dilakukan pada Mahasiswi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Halu Oleo Kota Kendari. Perkembangan pengguna jilbab saat ini menjadikan jilbab sebagai sebuah fashion atau gaya hidup yang digemari diberbagai kalangan. Mahasiswi adalah salah satu konsumen jilbab saat ini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Metode penelitian kualitatif dengan tahapan-tahapan sebagai berikut: (1) Teknik pengumpulan data terdiri dari beberapa bagian, yaitu: observasi, wawancara, dan dokumentasi; (2) Teknik analisis data; (3) Validitas data. Dalam penelitian ini ada sebanyak 17 informan yang keseluruhannya merupakan Mahasiswi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Mahasiswi di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan cenderung melakukan pembelian fashion jilbab secara online di media sosial dikarenakan lebih memudahkan serta menghemat waktu dan tenaga. Belanja online di media sosial merupakan salah satu cara instan yang memungkinkan konsumen untuk memperoleh barang yang diinginkan tanpa harus ke pasar atau pusat perbelanjaan lainnya dan membuang banyak waktu. Media sosial yang paling banyak digunakan konsumen dalam melakukan pembelian secara online pada fashion jilbab yaitu Facebook. Media sosial tidak hanya dinilai lebih mudah dan praktis tapi juga produk yang ditawarkan juga lebih menarik. Sehingga media sosial sangat mempengaruhi pembeli untuk melakukan pembelian secara online, sebagian mahasiswi lebih memilih berbelanja secara online dibandingkan berbelanja offline.
PERAN KEPALA DESA DALAM MENGOPTIMALKAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DESA KOLOWA KECAMATAN GU Naim, Ali Muh.; Hadara, ali; Irawaty, Irawaty
Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 6, No 4 (2021): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO
Publisher : Jurusan Pendidikan Sejarah, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/jpps.v6i4.23953

Abstract

ABSTRAK: Tujuan dalam penelitian ini adalah: 1) Untuk mendeskripsikan Peran Kepala Desa dalam Mengoptimalkan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Desa Kolowa Kecamatan Gu Kabupaten Buton Tengah 2) Untuk mendeskripaikan hambatan-hambatan yang dialami Kepala Desa dalam Mengoptimalkan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Desa Kolowa Kecamatan Gu Kabupaten Buton Tengah. 3) Untuk mendeskripikan Indikator Pendorong yang mempengaruhi Peran Kepala Desa dalam Mengoptimalkan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Desa Kolowa Kecamantan Gu Kabupaten Buton Tengah. Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan tahapan-tahapan sebagai berikut: 1) Teknik pengumpulan datayang terdiri dari beberapa bagian yaitu: a) obserfasi, b). wawancara, c). dokumentasi. 2) Teknik analisis data terdiri dari: a) Reduksi data, b) Penyajian data, c) Penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Peran Kepala Desa Dalam Mengoptimalkan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Desa Kolowa Kecamatan Gu Kabupaten Buton Tengah : a). Sebagai Dinamisator, kepala desa harus memiliki kemampuan dalam memberikan bimbingan, pengarahan, maupun dalam mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam setiap pembangunan. b). Sebagai Katalisator, kepala des harus mampu mengawasi bagaimana kegiatan pembangunan itu bisa berjalan baik. 2) Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Peran Kepala Desa dalam Mengoptimalkan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Desa Kolowa: a). Faktor Pendorong anatara lain kewibawaan, kekuasaan dan kemampuan.  b). Faktor penghambat antara lain kurangnya pastisipasi masyarakat pada saat di adakan kerja bakti selain kurangnya partisipasi masyarakat fasilitas dan peralatan juga sebagi pendukung dalam hal pemberdayaan masyarakat 3). Prestasi Dan Penghargaan Yang di capai Kepala Desa dalam Mengoptimalkan Partisipasi Masyarakat dalam Pembagunan Desa Kolowa Kecamatan Gu Kabupaten Buton Tengah.