Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI CERITA RAKYAT PADA PELAJARAN BAHASA INGGRIS DI PERGURUAN TINGGI Engliana Engliana; Nina Dwiastuty; Ira Miranti; Nurjanah Nurjanah
Jurnal Pendidikan Karakter Vol. 11, No. 1 (2020)
Publisher : LPPM Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (262.792 KB) | DOI: 10.21831/jpk.v10i1.28814

Abstract

Cerita rakyat dan dongeng dianggap materi tidak formal dalam penyusunan materi di perguruan tinggi karena struktur narasi sederhana, pemakaian kalimat dan kosakata sehari-hari, dan isi cerita yang tidak ada kaitan dengan materi formal yang dibahas dan dikerjakan dalam tugas atau ujian. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis alasan, keuntungan, dan batasan penggunaan cerita rakyat dan dongeng sebagai materi yang patut diperhitungkan oleh para pendidik tingkat perguruan tinggi untuk penguatan pendidikan karakter. Penelitian ini merupakan kajian pustaka dengan menggunakan teknik analisis wacana. Sumber data utama berupa kumpulan pustaka berupa artikel hasil eksperimen, wacana atau gagasan tertulis dalam artikel, dan hasil pemaparan ide lewat seminar tentang cerita rakyat pada pelajaran bahasa Inggris di perguruan tinggi. Pengumpulan data dengan teknik pembacaan teks. Data yang terkumpul dianalisis dengan teknik analisis isi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cerita rakyat tidak hanya dapat dipakai dalam pelajaran budi pekerti dan perkembangan karakter, tetapi juga bermanfaat untuk pembelajaran bahasa Inggirs dalam konteks pendidikan formal di perguruan tinggi. Kesadaran akan konten naratif khusus budaya dan nilai moral dalam setiap cerita lokal atau internasional dapat membantu mahasiswa perguruan tinggi untuk penguatan karakternya.Kata Kunci: cerita rakyat, perguruan tinggi, pendidikan karakter, pengajaran bahasa asing.STRENGTHENING CHARACTER EDUCATION THROUGH FOLKSTALES IN ENGLISH LESSONS IN HIGHER EDUCATION Abstract: Folktales and fairy tales are considered informal material in the preparation of material in higher education because of the simple narrative structure, daily use of sentences and vocabulary, and story content that has no connection with formal material that is discussed and worked on in assignments or examinations. The purpose of this research paper is to analyze the reasons, advantages, and limitations of using folktales and fairy tales as material that should be taken into college-level educators to strengthen character education. This research is a literature study using discourse analysis techniques. The main data source in the form of a collection of literature in the form of articles of experimental results, discourse or ideas written in the article, and the results of the presentation of ideas through seminars about folktale in English lessons in college. Data were collected by text reading techniques. The collected data ware analyzed using content analysis techniques. The results showed that folkltales can not only be used in the lessons of character building and character development, but also beneficial for English language learning in the context of formal education in higher education. Awareness of specific cultural narrative content and moral values in any local or international story can help college students to strengthen their character.Keywords: folktales, higher education, character education, foreign language teaching
TEENAGE EDUCATION AND CHARACTER BUILDING – A REPORT OF THE APPLICATION OF HYPNOPARENTING METHOD Nurjanah Nurjanah; Muhammad Sulhan; Engliana Engliana
Journal of English Language Studies Vol 1, No 2 (2016): Available online in September 2016
Publisher : English Department - University of Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (562.495 KB) | DOI: 10.30870/jels.v1i2.958

Abstract

Recently many adolescents have not received adequate character education either in their families or school environments and probably even both; it is to say that the result shows delinquent behaviors occurred among adolescents. In regards to these environments, there are other aspects may influence such behaviors, and to name a few, we have technology in hand. Technology and the Internet give us access to sufficient information – due to its nature is accessible to many - both advantages and disadvantages. These two-sided effects, however, are possible to control and minimize if proposed actions are taken to achieve the maximum benefits for building strong characters in adolescents. This writing reports the predetermined actions that took place in a community group (Rukun Warga or RW) in Cibereum, in the district of Cisarua, Bogor. It focuses on the members of Family Welfare Movement or Pemberdayaan dan Kesejahateraan Keluarga (PKK); the members are mothers with young children and adolescents of the community group. The program used in encouraging and raising awareness of the PKK members was a hypnoparenting method in their parenting style. At the end of the program, the PKK members could apply the skills learned throughout the program into their parenting practices.  Keywords: character building; hypnoparenting; family; young adult education
Manajemen Emosi pada Anak Usia Dini Nurjanah Nurjanah; Ira Miranti; Nina Dwiastuty
Jurnal PkM Pengabdian kepada Masyarakat Vol 2, No 03 (2019): Jurnal PkM Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/jurnalpkm.v2i03.4588

Abstract

Saat melakukan manajemen emosi pada anak usia dini, orangtua harus dalam kondisi tenang dan terkendali. Bukannya meneriaki balik si anak, menceramahinya panjang-lebar, atau bahkan menekannya dengan tujuan ia sadar terhadap kesalahannya. Semua itu akan sia-sia ketika kondisi si anak, juga kita, masih panas. Jadi, pertama-tama, tenangkan diri sendiri dulu, baru setelah itu tenangkan si anak. Kunci keberhasilan anak mengendalikan diri dimulai dari orangtua yang mampu berbuat demikian lebih dulu. Hal ini tidak akan tercapai apabila ayah atau ibunya masih mudah marah dalam menyelesaikan masalah. Setelah tenang, berikut hal-hal yang hendaknya orangtua lakukan saat si anak sedang emosi yaitu mengetahui penyebabnya, mengalihkan perhatiannya, bersikap tenang, memberikan perhatian dan pelukan, dan membiarkan anak tenang terlebih dahulu sebelum diajak berdiskusi.
Penggunaan Permainan dalam Pengajaran Bahasa Inggris bagi Guru-Guru Madrasah Ibtidaiyah Muta’alimin dan Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Ira Miranti; Nurjanah Nurjanah; Nina Dwiastuty
Jurnal PkM Pengabdian kepada Masyarakat Vol 3, No 3 (2020): Jurnal PkM: Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/jurnalpkm.v3i3.6839

Abstract

Dalam pembelajaran Bahasa Inggris hal yang terpenting adalah bagaimana menarik siswa untuk menyukai pelajaran bahasa Inggris, apabila mereka sudah menyukai dan menyenangi suatu pelajaran maka mereka dapat menguasai pelajaran tersebut.Jadi konsep pembelajaran bahasa Inggris di Madrasah Ibtidaiyah dapat dilakukan dengan learning by playing (belajar sambil bermain). Apabila guru mengajarkan bahasa Inggris dengan metode ceramah maka anak-anak akan merasa bosan. Pembelajaran bahasa Inggris dengan permainan dapat membuat suasana belajar menjadi asik, menarik dan menyenangkan  sehingga siswa termotivasi  untuk mempelajari dan memahami materi yang diajarkan.
Pendidikan Karakter dalam Kearifan Lokal Masyarakat Cisarua Nurjanah Nurjanah; Ira Miranti; Nina Dwiastuty
Jurnal PkM Pengabdian kepada Masyarakat Vol 1, No 01 (2018): Jurnal PkM Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/jurnalpkm.v1i01.2358

Abstract

Di Cisarua, Bogor dapat kita temukan turis-turis asing yang berasal dari Timur Tengah yang tinggal sementara maupun menetap. Kehadiran mereka di desa Choblong membuat masyarakat khawatir, karena para turis tersebut juga membawa budaya asli mereka yang mungkin dapat memengaruhi budaya lokal masyarakat. Ternyata masyarakat Choblong yang beragama Islam telah menerapkan kekuatan karakter pada masyarakatnya walaupun mereka tidak menyadari kondisi, hal ini dapat dilihat pada aktivitas keagamaan rutin dan tertentu, seperti pengkajian Al Qur’an. Berdasarkan situasi ini, tujuan artikel ini ditulis adalah untuk mendeskripsikan kearifan lokal yang dimiliki masyarakat dan pendidikan karakter yang mewakili setiap aktivitas.Kata kunci: Pendidikan Karakter, Kearifan Lokal
SOSIALISASI KOMUNIKASI NONVERBAL UNTUK KOMUNIKASI EFEKTIF DENGAN ANAK DI POSYANDU DURIAN 1 Nurjanah Nurjanah; Engliana Engliana
Jurnal PkM Pengabdian kepada Masyarakat Vol 4, No 6 (2021): Jurnal PkM : Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/jurnalpkm.v4i6.11170

Abstract

Posyandu merupakan wadah pemberdayaan masyarakat dalam memenuhi kesehatan dan gizi keluarga. namun tidak hanya di bidang kesehatan saja, melainkan juga dapat mendukung perbaikan perilaku hidup kita sehari-hari. dalam hal ini orang tua dapat mengajarkan anak-anak mereka sedini  mungkin tentang komunikasi non-verbal yang notabenenya dapat saling menguatkan rasa kasih sayang antara ibu dan anak. selama ini, Tujuan kegiatan penyuluhan ini adalah memperkenalkan dan meningkatkan kesadaran pentingnya komunikasi non-verbal antara orang tua dan anak demi terciptanya kompetensi komunikasi yang lebih baik. Kemampuan kompetensi komunikasi yang baik dan terlatih dari lingkungan keluarga dapat membantu mendidik anak menjadi manusia peka dan fasih membaca komunikasi non-verbal dan verbal. 
Error Analysis of the Use of Question Words in English Sentences Nurjanah Nurjanah; Doni Anggoro; Nina Dwiastuty
Scope : Journal of English Language Teaching Vol 2, No 1 (2017): Scope: Journal of English Language Teaching
Publisher : Pusat Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Inggris

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (516.258 KB) | DOI: 10.30998/scope.v2i01.2274

Abstract

 The research aims to analyze the error in using questions word on second grade students of MTs. Hidayatussalafiyah. Question is one of important aspect that students need to master not only in writing but also speaking. There are several types of questions that students need to learn. The types of questions that discuss in this research are “Yes/No-Questions” and “Wh-Questions”. The data are collected through observation, discussion, books and also documentation. By the data, the research finds the most error the students made in each category. The research findings also prove the students need more explanation in forming questions especially in writing. Based on the result, the student faced more difficult in forming “Yes/No-Questions” than in “Wh-Questions” category. They made mistake for 298 or 65.07% in “Yes/No-Questions and 160 or 34.93% in “Wh-Questions” from the total mistakes. The most difficult question for them in “Yes/No-Questions” is to form “are you studying your grammar book?” or using “be (is/am/are) in present progressive tense”. The total number of mistakes for this questions are 26 or 8.4%. And, for the “Wh-Questions”, they made more mistake to form “what time did you eat lunch?” or using “what time” to ask about the time. Key words: error, analysis, question words
The Correlation Between Students’ Habit In Listening Song And Students’ English Listening Skill Nurjanah Nurjanah; Ira Miranti; Nina Dwiastuty
Deiksis Vol 10, No 01 (2018): Deiksis
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI, Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (346.328 KB) | DOI: 10.30998/deiksis.v10i01.2125

Abstract

The purpose of this research is to find out The Correlation between Students’ Habit in Listening Song and Student’s English Listening Skill. The research conducted at the senior high school of Trampil for the twelve grade students. The school is located in East Jakarta. The method used is a survey with correlational analysis. The result of the research are there is positive and significant correlation between students’ habit in listening song and English listening skill. It is shown in the score of Fobserved is 39.286 and Sig is 0.000. The score of Fobserved is more than Ftable (> 3.25), and the score of Sig is less than 0.05 (<0.05). Based on that, we can conclude that the better of students’ habit in listening song, the better students’ listening skill.  Keywords: Correlation, Listening Song, English Listening skill.
PENERAPAN PENGGUNAAN MODAL AUXILIARY VERBS DALAM PERCAKAPAN SEHARI-HARI DI YAYASAN AL-MUHAJIRIN AR ROHMANIYAH TANGERANG SELATAN Arif Triyuono; Ulfah Ridhwan Dirham; Nurjanah Nurjanah
Jurnal PkM (Pengabdian kepada Masyarakat) Vol 5, No 6 (2022): Jurnal PkM: Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/jurnalpkm.v5i6.16038

Abstract

Bahasa Inggris mempunyai ketentuan yang menjadi tuntutan untuk dipahami, terkait dengan keberadaannya sebagai bahasa asing bagi pelajar Indonesia. Oleh karenanya, mata pelajaran Bahasa Inggris pada jenjang Sekolah Menengah Pertama dan Atas merupakan mata pelajaran yang membutuhkan usaha keras bagi peserta didik untuk mampu menguasainya.Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat adalah untuk memberikan pelatihan kepada anak asuh di Yayasan Panti Asuhan Yatim Piatu Al-Muhajirin Ar Rohmaniyah tentang penerapan modal auxiliary verbs dalam peningkatan kemampuan berbahasa Inggris. Metode pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini diawali dengan melakukan observasi melalui wawancara dengan pengasuh maupun anak asuh yang akan jadi peserta terkait dengan permasalahan dalam pembelajaran Bahasa Inggris. Selain observasi, meode yang digunakan adalah ceramah (pemaparan materi) dan tanya jawab terkait dengan materi modal auxiliary verbs. Hasil dari kegiatan ini adalah terdapat peningkatan pemahaman peserta pada penggunaan “Modal Auxiliary Verbs in Everyday Speech” pada bagian “Form” sebanyak 6% dan pada bagian “Meaning” sebanyak 14 % dari hasil Pretest dan Post test. 
The Analysis of the Use of Prepositional Phrase in National Column of The Jakarta Post Bilal Amru; Nurjanah Nurjanah; Nina Dwiasatuty
Deiksis Vol 15, No 1 (2023): Deiksis
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI, Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/deiksis.v15i1.14858

Abstract

The aim of this research is to know the use of prepositional Phrases especially of the use of Adjectival Prepositional Phrases and also Adverbial Prepositional Phrases. This research was taken from “The Jakarta Post” newspaper” which is a daily published English newspaper in Jakarta. The approach of this research using the descriptive qualitative which drive at the facts that are found sistematically and factually. The writers involve themselves as an instrument of the research because in doing the research, the writers can make other people involve in collecting the data since the technic of the research itself is literary works that will be conducted by the writers themselves.The research revealed that: from the 1st, to the 2nd , to the 3rd, to the 4th edition of the news available in National Column of “The Jakarta Post” newspaper that the amount of the existence of the Adverbial Prepositional Phrases are higher than the amount of the existence of the Adjectival Prepositional Phrases.