Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : MUSTEK ANIM HA

ANALISIS NILAI EFISIENSI MOTOR INDUKSI DENGAN DIAGRAM LINGKARAN Jayadi, Jayadi
MUSTEK ANIM HA Vol 1 No 1 (2012): MUSTEK ANIM HA
Publisher : Faculty of Engineering, Musamus University, Merauke, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

   Penggunaan motor induksi sebagai tenaga penggerak semakin banyak dijumpai baik di industri maupun rumah tangga. Salah satu parameter motor listrik yang perlu diketahui dalam penggunaannya yaitu nilai efisiensi. Dalam perencanaan dan pemasangan motor listrik, nilai efisiensi berguna bagi penetuan kapasitas daya yang harus disediakan. Nilai efisiensi semestinya dinyatakan pada data tekniknya namun beberapa produk motor listrik tidak menyatakannya.Untuk mengetahui nilai efisiensi dimaksud dapat dilakukan analisis berdasarkan data teknik dan data hasil pengujian. Dalam penelitian ini dilakukan analisis nilai efisiensi dengan menggunakan diagram lingkaran yang didasarkan hasil pengujian beban nol dan hubung singkat. Pengujian beban nol dan hubung singkat akan menentukan garis daya keluaran dan titik pusat diagram lingkarannya. Analisis efisiensi dilakukan pada berbagai kondisi kerja motor dengan menentukan daya keluaran dan masukan melalui diagram lingkaran dimaksud.Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai efisiensi pada beban penuh (nominal) motor induksi induksi rotor sangkar 3 fase; 50 Herz ;1380 rpm;1,9/11 A;220/380 V; 0,37 Kw mencapai 73,19 %. 
ANALISIS HUBUNGAN ARUS BOCOR DAN PENYEBABNYA TERHADAP KERUGIAN PEMBAYARAN REKENING BULANAN KONSUMEN INSTALASI RUMAH TANGGA PADA PT.PLN (Persero) CABANG MERAUKE Mangera, Paulus; Jayadi, Jayadi
MUSTEK ANIM HA Vol 1 No 1 (2012): MUSTEK ANIM HA
Publisher : Faculty of Engineering, Musamus University, Merauke, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

  Kondisi dimana jumlah pembayaran beban rekening listrik sering dinilai kurang masuk akal oleh konsumen karena nilainya berbeda dengan perhitungan pemakaian dan beban terpasang pada rumah konsumen diperkirakan salah satunya disebabkan oleh adanya arus bocor. Pada Instalasi rumah tangga perlu diteliti apakah jumlah pembayaran rekening yang berlebihan itu disebabkan karena arus bocor yang tidak disadari oleh konsumen akan menyebabkan banyaknya pemakaian dalam pencatatan meteran listrik . Penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan antara kedua hal tersebut, termasuk faktor-faktor penyebab arus bocor itu sendiri.Penelitian dilakukan di dua kelurahan diwilayah Kota Merauke. Dilakukan dengan metode observasi dan wawancara dilapangan. Jumlah responden yang diikutkan adalah 89 KK di Kelurahan mandala dan 62 KK di Sringgu Jaya dengan mengambil sampel masing-masing lima daya 450 VA, 900 VA,1300 VA dan diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu referensi untuk perbaikan pelayanan dan sekaligus menjadi penyadaran akan kondisi kelistrikan yang ada saat ini 
KONDISI LINGKUNGAN SEKITAR TERHADAP KENYAMANAN TERMAL RUMAH SEWA (STUDI KASUS RUMAH SEWA DI KEL. SERINGGU JAYA MERAUKE) Alahudin, Muchlis; Jayadi, Jayadi
MUSTEK ANIM HA Vol 3 No 1 (2014): MUSTEK ANIM HA
Publisher : Faculty of Engineering, Musamus University, Merauke, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mengetahui pengaruh orientasi bangunan dan kondisi lingkungan mempengaruhi kenyamanan termal pada rumah sewa di Kelurahan Seringgu jaya. Penelitian menggunakan metode pendekatan kuantitatif. Variabel yang diamati adalah temperatur, kelembaban, kecepatan angin dan keadaan lingkungan sekitar rumah sewa. Data pengukuran diperoleh dengan menggunakan alat ukur antara lain: Thermo-Hygrometer, Envirotment meter, dan Anemometer. Hasil perekaman dan pengukuran dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan standar kenyamanan penelitian terdahulu.Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu didalam bangunan adalah 29o – 32,5oC sedangkan suhu diluar berkisar antara 28,5o – 31,5oC sementara kelembaban didalam bangunan rata-rata 75,5 % dan diluar dengan kelembaban 76,28%, sedangkan untuk kecepatan angin didalam bangunan rata-ratanya 0.01 m/s sementara diluar 0,5 m/s. Tinggi suhu didalam bangunan masuk pada kondisi Hangat Nyaman menuju ke kondisi panas. Untuk kondisi didalam maupun diluar bangunan masuk pada kategori Nyaman Optimal. Tinggi suhu didalam  bangunan disebabkan karena aliran angin tidak mengalir dengan sempurna, disamping itu kecepatan angin memang rendah yaitu 0,4 m/s untuk diluar bangunan. Selain itu kondisi vegetasi yang kurang baik vegetasi ground cover maupun vegetasi perdu membuat kondisi disekitar rumah sewa sangat panas serta keberadaan bangunan yang tidak tertata dengan konsep yang baik (pola tata masa bangunan yang tidak rapi) menghambah aliran udara 
DESAIN MODUL PENGUKURAN POTENSI POMPA LISTRIK TENAGA ANGIN (STUDI KASUS PTL-ANGIN KAPASITAS 100 WATT) Jayadi, Jayadi; Hardiantono, Damis
MUSTEK ANIM HA Vol 3 No 3 (2014): MUSTEK ANIM HA
Publisher : Faculty of Engineering, Musamus University, Merauke, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Department of Electrical Engineering, in its further development, is planning to build a Renewable Energy Center especially in the southern region of Papua. In order to support this plan, the data and preliminary research or laboratory are needed as important instruments to develop the renewable energy.This research aims to make a measurement device for measureable variables such as voltage, current, power, and wind speed so that the generation characteristics can be observed. The result of the research is expected to support the laboratory especially for some subjects such as Practicum of Magnitude of Electrical Measurement and Practicum of Renewable Energy and be empirical description for the potential of the wind power electric water pump to support the research / the fulfillment of the need of water for agricultural land in Merauke regency.The method used is the experimental method by making a wind power generator with the capacity of 100 watts, then the output of the generator will be led to a measurement module inside the Electrical Engineering Laboratory. The result shows that the potential of the wind power water pump from July to November (160 days) reached 4.7792 m3 only or about 29.87 liters / day, this result is small according to  the design of small capacity turbine utilization. Then, for next development, it would be able to design a turbine with the larger capacity or can be done by using solar cell and integrated installed wind turbines.
EVALUASI PENYEDIAN ENERGI LISTRIK DI KAMPUNG NASEM DISTRIK MERAUKE Jayadi, Jayadi; Sumbung, Frederik Haryanto; Ponadi, Acep
MUSTEK ANIM HA Vol 2 No 1 (2013): MUSTEK ANIM HA
Publisher : Faculty of Engineering, Musamus University, Merauke, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Energi listrik telah menjadi kebutuhan yang mendasar dalam kehidupan dewasa ini. Hal ini dapat dilihat dari pemanfaatan energi listrik mulai dari kegiatan rumah tangga di rumah sampai pada kegiatan kerja di kantor banyak memanfaatkan energi listrik sebagai sumber utamanya. Dengan ini penyediaan energi listrik merupakan bagian utama yang perlu mendapatkan perhatian, tidak terkecuali bagi masyarakat di kampung-kampung ataupun desa.Komponen penting yang perlu mendapat perhatian dalam penyediaan listrik adalah kapasitas dan kualitas pelayanan sumber daya listrik, kebutuhan, dan perkembangan masyarakat dalam memanfaatkan energi listrik. Dalam hal ini, penyediaan energi listrik yang diharapkan hendaknya dapat melayani seluruh masyarakat dan dengan kualitas pelayananan yang memuaskan. Untuk memberikan perhatian bagi masyarakat “Kampung Binaan” Universitas Musamus dilakukan evaluasi penyediaan energi listrik  bagi Kampung Nasem Distrik Merauke.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasokan energi listrik yang ada pada Kampung Nasem saat ini memiliki sumber energi konvensional PLTD/genset dan sumber energi alternatif  Solar Home System (SHS). Pasokan dari PLTD/genset belum mencapai kebutuhan nominal beban sedangkan pasokan dari SHS baru mencapai 56,7 % masyarakat. Secara umum jangkauan pasokan listrik telah mencapai 79,65 % masyarakat(kepala keluarga) namun pasokan dari PLTD/genset dewasa ini mengalami kendala oleh ketersediaan bahan bakar karena alasan ekonomi masyarakat yang kurang mampu membayar iyuran/bantuan operasional. Kondisi ini menunjukkan bahwa meskipun secara data pasokan telah menjangkau sebagian besar masyarakat namun kualitas penyediaan energi listrik masih jauh dari harapan. Upaya peningkatan pasokan energi listrik dengan memanfaatkan sumber energi alternatif perlu mendapat perhatian.
REDUKSI HARMONISA MENGGUNAKAN CASCADED H-BRIDGE MULTILEVEL INVERTER (MLI) SATU FASA DENGAN TEKNIK MULTICARRIER SPWM Rusdi, Muhamad; Andika, Adik Putra; Jayadi, Jayadi; Mangera, Paulus
MUSTEK ANIM HA Vol 11 No 1 (2022): MUSTEK ANIM HA
Publisher : Faculty of Engineering, Musamus University, Merauke, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/mustek.v11i1.4632

Abstract

Gangguan harmonik keluaran tegangan listrik pada inverter dapat menyebabkan peralatan yang terhubung mengalami kerusakan. Inverter konvensional dengan topologi full bridge menggunakan filter pasif untuk mengatasi gangguan harmonik. Namun, membutuhkan nilai komponen yang cukup besar sehingga menambah biaya dan ruang pada inverter. Topologi multilevel inverter (MLI) menghasilkan keluaran yang cukup baik karena bentuk gelombang tegangan keluaran bertingkat dan dapat mendekati bentuk sinusoidal. Selain itu, dengan menggunakan topologi MLI dapat mereduksi biaya dan ruang dari komponen filter pasif. Cascaded H-Bridge MLI menawarkan kinerja yang baik dengan efesiensi daya yang baik, jumlah level tegangan dua kali dari jumlah Separate DC Source (SDCS) dan mudah untuk di desain. Teknik multicarrier SPWM digunakan sebagai pengontrol saklar daya untuk menghasilkan tegangan keluaran bertingkat. Multicarrier SPWM bekerja dengan membanding gelombang carrier bertingkat dengan sebuah gelombang sinusoidal murni. Filter LC tetap digunakan untuk membantu dalam mengatasi gangguan harmonic. Penelitian ini membuat suatu pemodelan Cascaded H-Bridge MLI dan menguji coba dengan menggunakan software MATLAB. Hasil yang diperoleh memenuhi standard persentase THD yaitu 2,09% untuk tegangan dan arus luaran.
ANALISIS RUGI TEGANGAN JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV PADA PENYULANG KOMPI C PT.PLN (Persero) UP3 MERAUKE Mangera, Paulus; Jayadi, Jayadi
MUSTEK ANIM HA Vol 12 No 01 (2023): MUSTEK ANIM HA
Publisher : Faculty of Engineering, Musamus University, Merauke, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/mustek.v12i01.5386

Abstract

Sistem Distribusi merupakan salah satu bagian penting dalam penyaluran energi listrik. Dalam penyalurannya, energi listrik yang disalurkan tidak seluruhnya diterima oleh konsumen. Hal ini disebabkan karena terdapatnya rugi – rugi tegangan sepanjang saluran distribusi. Rugi tegangan yang terjadi pada Jaringan distribusi dipengaruhi oleh besar arus, luas penampang dan panjang saluran. Penelitian ini bertujuan menganalisis rugi tegangan yang terjadi pada jaringan distribusi 20 kV atau Jaringan distribusi Primer. Metode kuantitatif digunakan untuk menganalisis rugi tegangan pada Jaringan Distribusi Primer dengan mengambil data arus beban puncak siang dan arus beban puncak malam, pada Penyulang atau Feeder Kompi C1 dan Kompi C2 yang terpasang pada PLTD Kelapa Lima Merauke. Hasil analisis menunjukkan bahwa rugi tegangan yang terjadi pada pada penghantar A3CS A= 150 mm2 Feeder Kompi C1 rugi tegangan pada kondisi beban puncak siang dan malam berturut-turut 276,85 Volt (1,38 %) dan 309,91 Volt ( 1,55 %). Pada Feeder Kompi C2 rugi tegangan yang terjadi pada kondisi beban puncak siang dan malam berturut-turut 80,44 Volt (0,40 %) dan 105,26 Volt (0,53 %). Sedang penghantar A3CS A= 70 mm2 Feeder Kompi C1 rugi tegangan pada kondisi beban puncak siang dan malam 1657,46 Volt (8,29 %) dan 1855,36 Volt (9,28 %). Pada Feeder Kompi C2 rugi tegangan yang terjadi pada kondisi beban puncak siang dan malam berturut-turut 123,14 Volt (0,62 %) dan (161,03) Volt (0,81 %). Dengan ini pada Feeder Kompi C1 untuk penampang penghantar A3CS 70 mm2, sudah melebihi standar 5% dari Persyaratan Umum Instalasi Listrik.