Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

PENGGUNAAN ALAT PERAGA PEREDARAN DARAH MANUSIA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DI SEKOLAH DASAR Sastra Wijaya; Uvia Nursehah; Farhah Safiana Dewi
Ibtida'i Vol 8 No 1 (2021): Januari-Juni 2021
Publisher : Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32678/ibtidai.v8i1.4261

Abstract

Rendahnya hasil belajar siswa kelas V SDN Singapadu disebabkan karena kurangnya keterlibatan siswa secara langsung dalam proses pembelajaran. Untuk mengatasi masalah tersebut, perlu dilakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) melalui penggunaan media alat peraga Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar kognitif siswa dengan menggunakan media alat peraga IPA di kelas V SDN Singapadu Kecamatan Curug Kota Serang. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Adapun desain yang digunakan yaitu model Kurt Lewin dengan langkah-langkah yaitu : (1) Perencanaan (Planning), (2) Tindakan (Acting), (3) Pengamatan (Observasi), (4) Refleksi (Reflecting). Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SDN Singapadu dengan jumlah siswa sebanyak 20 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian yaitu instrument lembar soal post-test, lembar observasi siswa, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa pada prasikus, siklus I dan siklus II. Hasil belajar siswa pada prasiklus diperolah siswa yang tuntas secara individu sebanyak 9 siswa dari 20 siswa dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar 45%. Pada siklus I diperolah siswa yang tuntas secara individu sebanyak 12 siswa dari 20 siswa dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar 60% sedangkan hasil belajar pada siklus II mengalami peningkatan yang signifikan yaitu ketuntasan siswa sebanyak 18 siswa dari 20 siswa dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar 90%. Rata-rata nilai hasil belajar pada prasiklus sebesar 51.75. Pada siklus I rata-rata nilai sebesar 58.25 dan siklus II rata-rata nilai meningkat menjadi sebesar 74.5. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, pembelajaran menggunakan media alat peraga IPA dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN Singapadu Kecamatan Curug Kota Serang.
DEVELOPMENT OF AUDIO VISUAL BASED NUMBERED HEADS TOGETHER LEARNING MODEL TO IMPROVE LEARNING OUTCOMES IN MULTIPLES AND NUMBER FACTORS Sastra Wijaya; Ari Gunardi; Nadia Ilannur
JPSD (Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar) Vol 7, No 1 (2021): JPSD (Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar)
Publisher : Department of Primary education, Faculty of Teacher Training and Education, Universitas Su

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/jpsd.v7i1.9332

Abstract

AbstractAudio-visual-based numbered heads together (NHT) learning model to improve the learning outcomes in multiples and number factors of mathematics subjects (This study uses a Classroom Action Research Approach for fourth grade Students of Walantaka 1 Elementary School, Walantaka District, Serang City, 2020). This research is a collaborative study between researchers, observers, and the subject under study. The purpose of this study was to improve the learning outcomes of mathematics in the fourth grade students through developing audio-visual based numbered heads together (NHT) learning models. The subjects of this research were 25 fourth grade students. The research process was carried out in three cycles. Each meeting consists of four main actions, namely planning, implementing, observing, and reflecting. At the end of each cycle a test was held using a question instrument. The results showed that the learning completeness in cycle 1 was 24%, in cycle 2 was 48%, and in cycle 3 was reached 100%. Student activeness in cycle 1 was 63.8%, increased in cycle 2 to 67.6%, and in cycle 3 reached 78.67%. The increase in the implementation of learning, in cycle 1 the score of learning implementation reached 53.2%, in cycle 2 it reached 71.6%, and in cycle 3 with an average score of learning 82.8%. This research concluded that the development of the audio-visual based numbered heads together learning model succeeded in improving students' learning outcomes in Mathematics subject of fourth grade Walantaka 1 Elementary School, Walantaka District, Serang City.Keywords: NHT, Mathematics, Multiples and Number Factors
STUDI PENELUSURAN LULUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH DAN KETERKAITAN KEAHLIAN YANG DIPELAJARI DI PERGURUAN TINGGI DALAM DUNIA KERJA Sastra Wijaya
Jurnal Eksistensi Pendidikan Luar Sekolah (E-Plus) Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : FKIP Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (386.982 KB) | DOI: 10.30870/e-plus.v2i2.2960

Abstract

STUDI PENELUSURAN LULUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH DAN  KETERKAITAN KEAHLIAN YANG DIPELAJARI DI PERGURUAN TINGGI DALAM DUNIA KERJA(Penelitian ini dengan Pendekatan Tracer Study pada alumni Program Studi Pendidikan Luar Sekolah Universitas Negeri Sultan Ageng Tirtayasa Tahun 2012) Oleh : Sastra Wijaya Abstrak                                                       Program studi   Pendidikan Luar Sekolah (PLS) Fkip Untirta memiliki akses atau road map dan pelaksanaan penelitian yang menunjang terwujudnya visi dan terlaksananya misi program studi dan institusi, serta akses yang luas terhadap dunia kerja yang menunjang bagi para alumni Program Studi Pendidikan Luar Sekolah (PLS) Fkip Untirta. Dalam proses penelitian yang dilakukan, peneliti beranggapan bahwa pentingnya mengetahui hubungan antara pendidikan tinggi dengan pekerjaan alumni program studi pendidikan luar sekolah (PLS) Fkip Untirta gelombang II tahun 2009, karena keterkaitan tersebut akan mempengaruhi terhadap kualitas dan propesionalitas para lulusan dalam kecakapan dunia kerja. Mengingat pentingnya keterkaitan keilmuan yang dipelajari di perguruan tinggi dengan dunia kerja, karena keterkaitan tersebut akan mempengaruhi terhadap kualitas dan propesionalitas para lulusan dalam kecakapan dunia kerja. Oleh sebab itu program studi pendidikan luar sekolah seharusnya memilki para lulusan atau alumni yang mampu berdaya saing tinggi dan memiliki keterkaitan dunia kerja sesuai dengan keilmuan yang didapatkan di program studi PLS. Penelitian yang dilakukan nantinya diharapkan akan berguna bagi  proses pengembangan pendidikan luar sekolah dan berguna bagi prrguruan tinggi dan para alumni  program studi pendidikan luar sekolah baik yang berkaitan dengan peningkatan karir, informasi kerja, hubungan personal ataupun bentuk-bentuk lainnya. Untuk itu peneliti melakukan penelitian penelusuran (tracer study). Jumlah alumni Program Studi Pendidikan Luar Sekolah (PLS) Fkip Untirta Gelombang II Tahun 2009 yang bekerja sebanyak 32 orang alumni atau sebesar 86,5 %, sedangkan jumlah alumni Program Studi Pendidikan Luar Sekolah (PLS) Fkip Untirta Gelombang II Tahun 2009 yang tidak bekerja sebanyak 5 orang alumni atau sebesar 13,5 %. Dari hasil penelitian telah di ketahui bahwa dari 37 (tiga puluh tujuh) alumni atau lulusan program studi pendidikan luar sekolah (PLS) Fkip Untirta gelombang II tahun 2009 keseluruh alumni pernah berada pada dunia kerja, diantara alumni yang masih berada di dunia kerja atau memiliki pekerjaan hingga penelitian ini dilakukan adalah sebanyak 32 (tiga puluh dua) orang alumni dan 5 (lima) alumni sudah tidak bekerja. Alumni atau lulusan program studi pendidikan luar sekolah (PLS) Fkip Untirta gelombang II tahun 2009 yang bekerja berada pada jenis institusi pemerintah sebanyak 14 (empat belas) orang alumni, swasta 17 (tujuh belas) orang alumni, dan wirausaha sebanyak 1 (satu) orang alumni, sedangkan status alumni dalam pekerjaan terdiri dari pegawai tetap/ PNS sebanyak 5 (lima) orang alumni, tenaga kerja kontra sebanyak 10 (sepuluh) orang alumni, honorer/ tenaga kerja sementara sebanyak 16 orang, dan sukarelawan sebanyak 1 (satu) orang alumni. Adapun posisi atau jabatan alumni dalam pekerjaan terdiri dari 1 (satu) orang alumni sebagai manajemen puncak, 3 (tiga) orang alumni sebagai manajemen menengah, 6 (enam orang alumni sebagai staf, dan 22 (dua puluh dua) orang alumni sebagai guru dan pisisi atau jabatan lainnya. Kesulitan yang Dihadapi Alumni Program Studi Pendidikan Luar Sekolah (PLS) Fkip Untirta Gelombang II Tahun 2009 dalam Mencari Pekerjaan Pertama adalah 15 (lima belas) orang alumni atau sebesar 40,5% menyatakan bidang minat tidak sesuai, 5 (lima) orang alumni atau sebesar 13,5% menyatakan kemampuan berkomunikasi, tidak ada alumni yang menyatakan IPK (indeks prestasi komulatif) atau sebesar 0%, 1 (satu) orang alumni atau sebesat 2,7% menyatakan kemampuan berbahasa asing, tidak ada atau sebesar 0% alumni yang menyatakan kemampuan penguasaan IPTEK, 8 (delapan) atau sebesar 21,7% orang alumni yang menyatakn gaji yang ditawarkan tidak sesuai dengan harapan, 2 (dua) orang alumni atau sebesar 5,4% menyatakan persyaratan pengalaman pekerjaan, 1 (satu) orang alumni atau sebesar 2,7% yang menyatakan penampilan diri, dan 5 (lima orang) atau sebesar 13,5% orang alumni yang menyatakan Kesulitan yang Dihadapi Alumni Program Studi Pendidikan Luar Sekolah (PLS) Fkip Untirta Gelombang II Tahun 2009 dalam Mencari Pekerjaan Pertama karena lingkungan pekerjaan, jarak dan kesulitan lainnya. Setelah penelitian paparkan pada bagian diatas sebelumnya, pada bagian ini peneliti akan memaparkan saran/ rekomendasi yang kiranya penting dan fositif sebagai bahan pertimbangan kepada phak-pihak terkait, rekomendasi diajukan kepada. Kepada Program studi pendidikan luar sekolah (PLS) fkip untirta, agar melakukan penelitian tracer setudi secara berkelanjutas setiap tahun, sehingga nantinya mampu untuk dijadikan sebagai bahan masukan untuk perbaikkan proses belajar mengajar institusi dan juga tracer studi dapat menjadi sebagai bahan untuk mengevaluasi kurikulum yang berlaku. yang dievaluasi, sehingga institusi dapat mengetahui  apakah kurikulum sudah sesuai dengan kebutuhan stakeholder atau belum. Selain dari hal tersebut tracer study juga dapat dijadikan sebagai bahan untuk mengevaluasi materi-materi perkuliahan. Dari informasi tracer study akan diperoleh sesuai atau tidaknya materi perkuliahan dengan kebutuhan di pasar kerja. Bagi para alumni, maka  rencana tracer study ini perlu disosialisasikan kepada mereka. Sosialisasi ini amat berguna agar terbentuk saling pengertian di antara para alumni, sehingga alumni  akan berusaha memberikan informasi secara akurat. Alumni termotivasi membantu tracer study tentu saja karena hasil tracer study nantinya akan berguna bagi  masa depan alumni baik yang berkaitan dengan peningkatan karir, informasi kerja, hubungan personal ataupun bentuk-bentuk lainnya
GERAKAN LITERASI DALAM PERTEMUAN PENINGKATAN KEMAMPUAN KELUARGA (P2K2) MASYARAKAT PRA SEJAHTERA (Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan di Kecamatan Walantaka Kota Serang) Sastra Wijaya
Jurnal Eksistensi Pendidikan Luar Sekolah (E-Plus) Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : FKIP Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/e-plus.v4i2.7308

Abstract

GERAKAN LITERASI DALAM PERTEMUAN PENINGKATAN KEMAMPUAN KELUARGA (P2K2) MASYARAKAT PRA SEJAHTERA(Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan di Kecamatan Walantaka Kota Serang)Sastra WijayaSTKIP Pelita PratamaSastrawijaya0606@gmail.com ABSTRAKPertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2) atau yang dikenal dengan family development session (FDS) merupakan sebuah intervensi perubahan perilaku yang terstruktur. P2K2 diberikan pada semua KPM PKH sejak tahun pertama kepesertaan PKH. Materi P2K2 disampaikan melalui pertemuan kelompok setiap bulan yang disampaikan oleh Pendamping Sosial PKH terhadap kelompok- kelompok dampingannya. Kegiatan P2K2 memiliki pola pembelajaran yang terstruktur dan sistematis hal ini dap dilihat dari terdapatnya beberapa bentuk pembelajaran yang diberikan kepada KPM PKH, melalui modul-modul tertentu yang disesuaikan dengan kebutuhan KPM yang disampaikan oleh pendamping dapat meningkatkan kualitas pengetahuan dan keahlian para penerima manfaat. Modul-modul tersebut dibagi kedalam beberapa sesi pertemuan dengan alokasi dan kurikulum yang sudah ditentukan. Sehingga memudahkan bagi pesertanya dalam mengikuti proses pembelajaran yang diberikan. KPM (Keluarga penerima manfaat) PKH di Kota Serang Provinsi Banten berjumlah 8.598 peserta pada tahap 4 tahun 2019 dengan jumlah pendamping sebanyak 29 orang pendamping yang tersebar di 6 kecamatan (Walantaka, Taktakan, Kasemen, Serang, Cipocok Jaya dan Curug). Peneliti hanya berfokus pada KPM program keluarga harapan (PKH) kecamatan walantaka sebagai subjek penelitian dalam penelitian ini. Yaitu sebanyak 777 KPM dengan 2 orang pendamping dengan wilayah binaan 14 kelurahan. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 777 KPM. Dan sampel sebanyak 150 orang atau sebesar 19,3% KPM program keluarga harapan (PKH) di kecamatan walantaka kota serang-Banten yang diambil dari masing-masing kelompok yang ada (14 kelompok). Sebagai masukan dari hasil penelitian yang berjudul “Gerakan literasi dalam pertemuan peningkatan kemampuan keluarga (P2K2) masyarakat pra sejahtera (keluarga penerima manfaat program keluarga harapan di kecamatan walantaka kota serang)” yang dilakukan peneliti berkesimpulan bahwa: Tempat yang diminati dan dianggap refesentatif untuk dilaksanakan P2K2 oleh KPM adalah rumah ketua kelompok sebesar 40% atau sebanyak 60 orang KPM. Waktu yang diminati dan dianggap refesentatif untuk dilaksanakan P2K2 oleh KPM sebesar 45,3% atau sebanyak 68 orang KPM adalah siang hari. Modul yang diminati dan lebih banyak dipilih untuk dipelajari dalam kegiatan P2K2 oleh KPM sebesar 48% atau sebanyak 72 orang KPM adalah Modul 1 tentang Pengasuhan dan Pendidikan Anak. Media yang diminati dan dianggap menarik dalam kegiatan P2K2 adalah filem (audio visual) yang dipilih oleh KPM sebesar 38% atau sebanyak 57 orang. Aktifitas pembelajaran yang diminati dan dianggap menarik dalam kegiatan P2K2 adalah praktek (simulasi) yang dipilih oleh KPM sebesar 24% atau sebanyak 36 orang KPM. Alasan KPM menghadiri kegiatan P2K2 adalah karena kegiatan P2K2 dianggap perlu untuk dilakukan dan dipilih oleh sebesar 83% atau sebanyak 83 orang KPM. Materi-materi dalam kegiatan P2K2 dianggap sangat bermanfaat oleh KPM hal ini dapat dilihat dari pilihan KPM sebesar 62% atau sebanyak 62 orang KPM yang memilih kegiatan P3K2 sangat bermanfaat. Materi-materi dalam kegiatan P2K2 yang didapatkan dan dipraktekan dalam kehidupan sehari-hari oleh KPM hanya sebanyak 52 orang atau sebesar 23,3% KPM, sebanyak 27 orang atau sebesar 18% KPM tidak mempraktekannya, sedangkan 71 orang atau sebesar 43,7 % KPM mengaku tidak mengetahui. Kesimpulan dan saran dalam penelitian ini diharapkan dapat membrikan gambaran khusunya bagi pendamping PKH untuk terus meningkatkan kualitas penyelenggaraan P2K2 kedepan yang lebih baik dalam upaya memberikan pemahaman bagi KPM bahwa materi dalam kegiatan P2K2 bermanfaat dan perlu dipraktekan dalam kehidupan keseharian KPM sebagai bentuk perubahan pola prilaku yang menjadi salah satu tujuan kegiatan P2K2. Dan mendorong kehidupan KPM menuju kehidupan yang lebih sejahtera baik dari sisi ekonomi mapun kualitas diri. Kata Kunci : Gerakan Literasi, P2K2, Masyarakat Pra Sejahtera.
INCREASING TEACHERS' COMPETENCE THROUGH WEB-BASED INTERACTIVE MEDIA TRAINING IN MATHEMATICS LEARNING Teti Trisnawati; Sastra Wijaya
Pasundan International of Community Services Journal (PICS-J) Vol 3 No 1 (2021): Volume 03 Number 1 June 2021
Publisher : LPM Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/pics-j.v3i1.4336

Abstract

Community Service Program (PKM) Improving Teacher Competence Through WEB-Based Interactive Media Training in Mathematics Learning aims to overcome the problems faced by SMAN 1 Bayah. The limited basic knowledge of teachers regarding interactive media that can be used to support the passage of an effective teaching and learning process, especially WEB-based. The solution offered is to provide mentoring and training to teachers directly regarding WEB-based interactive media. The training aims to improve teacher competence through WEB-based interactive media training in mathematics learning. The training activities are carried out for 5 (five) days by reviewing the plan of learning and training programs as well as guidance in creating and running the WEB in its role to support the learning process. The results of this PKM showed an increase in scientific capacity and competence by 19.8% for WEB-based interactive media training in Mathematics learning at SMAN 1 Bayah.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM Sastra Wijaya
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Vol. 5 No. 1 (2020): Volume 5 Nomor 1 Juni 2020
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (355.327 KB) | DOI: 10.23969/jp.v5i1.1738

Abstract

Discussion of cycle I research results 1 meeting, from observations of the implementation of learning by using inquiry learning models in the first cycle of data. The first meeting obtained data that the observations on learning only reached 53.2, the results of observations on student activities 63, 87, and the level of mastery learning only reaching 24% with a class average value of 52. From observations of the implementation of learning by using inquiry learning models in the first cycle the second meeting obtained data that the observations on learning have experienced an increase, namely with the acquisition of 71.6, the results of observations on student activities 67.6, and the level of student mastery only reaches 48% with a class average value of 59.2. From observations in this second cycle of learning, learning using Inquiry learning models has been going well and smoothly because all students with experience capital in learning the first cycle of meetings II and II and the guidance from the teacher, the students have learned as well as possible and in the second cycle there were no students who were noisy themselves. From learning with the Inquiry learning model in the second cycle of data obtained, that student learning activities have increased with a percentage of 78.67%. With this data, it can be said that student learning activities have succeeded because they have achieved indicators of success. Then for student learning outcomes also increase, because the results of the evaluation given after learning is completed by telling students to work on the problems previously made by the teacher, respectively. each student gets good grades.
PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN ATRAKTIF ROPIBEL TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF PADA MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SDN SINGAPADU KECAMATAN CURUG KOTA SERANG Ika Evitasari Aris; Sastra Wijaya; Nadia Ilannur
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Vol. 6 No. 1 (2021): Volume 6 Nomor 1 Juni 2021
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/jp.v6i1.3714

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media pembelajaran atraktif ROPIBEL terhadap hasil belajar kognitif siswa kelas IV SDN Singapadu kecamatan curug kota serang. Jenis penelitian yang digunakan yaitu Pre-Experimental Design dengan bentuk desain one-group pretest posttest design. Populasinya adalah seluruh siswa kelas IV di SDN Singapadu Kecamatan Curug Kota Serang. Peneliti mengambil sampel kelas IV berjumlah 37 orang. Teknik pengambilan sampel memakai sampling jenuh. Teknik pengumpulan data menggunakan tes, angket, dan dokumentasi. Berdasarkan perbandingan hasil pretest dan postest yaitu kemampuan pretest pada siswa dengan rata-rata hasil belajar 39,45 yaitu hanya 3 dari 37 siswa yang berhasil mencapai nilai KKM sedangkan kemampuan postest pada siswa dengan rata-rata hasil belajar 71,89 yaitu sebanyak 34 dari 37 siswa telah berhasil mencapai nilai KKM sehingga mendapatkan nilai presentase 91,8 %. Teknik analisis data menggunakan uji “t". Hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: hasil pengujian uji “t” terhadap hasil belajar pretest dan posttest diperoleh thitung = -12.108 sedangkan ttabel dengan df 72 pada taraf signifikan yaitu 0,000. Dengan demikian nilai signifikasi 0.000 < 0.05 yang berarti kerja (H1) dalam penelitian ini diterima, yaitu terdapat pengaruh media pembelajaran atraktif ROPIBEL terhadap hasil belajar kognitif pada mata pelajaran IPS siswa di SDN Singapadu Kecamatan Curug Kota Serang.
HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN MOTIVASI BERPRESTASI SISWA DENGAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) Sastra Wijaya
Pedagonal : Jurnal Ilmiah Pendidikan Vol 3, No 2 (2019): Pedagonal : Jurnal Ilmiah Pendidikan
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (869.049 KB) | DOI: 10.55215/pedagonal.v3i2.1305

Abstract

ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara Kecerdasan Emosional dan motivasi berprestasi siswa dengan hasil belajar IPS siswa di SDN Kota Serang. Penelitian ini dilaksanakan dilaksanakan di SDN Walantaka Kota Serang, dengan subyek penelitian siswa kelas IV yang berjumlah 30 siswa. Penelitian ini menggunakan penelitian metode kuantitatif untuk mengetahui sejauh mana hubungan atara kecerdasan emosional dan motivasi berprestasi siswa dengan hasil belajar IPS siswa di kelas IV. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan positif antara variabel kecerdasan emosional sebagai variabel X1 dan variabel motivasi berprestasi siswa sebagai X2 dengan variabel hasil belajar IPS siswa sebagai variabel Y. nilai R square sebesar 0.880, yang berarti peran atau kontribusi variabel Kecerdasan Emosional  dan motivasi berprestasi siswa mampu menjelaskan variabel hasil belajar IPS siswa sebesar 88.0%. Implikasi dalam penelitian ini mengindikasikan bahwa hasil belajar IPS siswa dapat mempengaruhi kecerdasan emosional dan motivasi berprestasi siswa. Berdasarkan data hasil penelitian yang dilaksanakan dapat disimpulkan: (1) Adanya suatu hubungan yang positif antara variabel X1 dengan variabel Y. dapat dikatakan bahwa kecerdasan emosional yang dimiliki oleh siswa dapat meningkatkan dan mengembangkan kemampuan serta bakatnya dalam bidang Ilmu Pengetahuan Sosial; (2) Terdapat hubungan yang positif antara kemampuan motivasi berprestasi siswa (X2) terhadap hasil belajar IPS (Y) dan (3) Secara bersamaan terdapat hubungan positif antara kedua variabel bebas dengan variabel terikat yaitu kecerdasan emosonal dan motivasi berprestasi siswa terhadap hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Jadi hasil belajar IPS dapat dipengaruhi dengan adanya motivasi berprestasi dan kemampuan berpikir kritis siswa secara bersamaan. Sehingga penelitian ini mengatakan bahwa variabel Y sangat dihubungakan dengan kedua variabel bebas yaitu kecerdasan emosional dan motivasi berprestasi siswa. Kata kunci: kecerdasan emosional, motivasi berprestasi siswa, dan hasil belajar IPS  ABSTRACTThe purpose of this study was to determine the relationship between emotional intelligence and student achievement motivation of students with learning outcomes of students at SDN Serang City. This research was conducted in SDN Walantaka Serang, with the fifth grade students study subjects who were 30 students. This study used quantitative research methods to determine the extent of the relationship only between emotional intelligence and student achievement motivation of students with learning outcomes social science students in the class IV. The results of this study showed a positive relationship between emotional intelligence variable as variable X1 and X2 as student achievement motivation ability student with social science student outcome variables as the dependent variable Y. R square value of 0.880, which means the role or contribution of variable emotional intelligence and and ability variables student achievement motivation are able to explain the variable results of social science students at 88.0%. The implications of this research indicate that the social science student learning outcomes can affect emotional intelligence and student achievement motivation. Based on the results of the research carried out it can be concluded: (1) There is a positive relationship between variables X1 with variables Y. It can be said that emotional intelligence possessed by students can improve and develop their abilities and talents in the field of Social Sciences; (2) There is a positive relationship between the ability of student achievement motivation (X2) on social studies learning outcomes (Y) and (3) Simultaneously there is a positive relationship between the two independent variables with dependent variables namely emotional intelligence and student achievement motivation on learning outcomes of Science Social (IPS). So social studies learning outcomes can be influenced by the presence of achievement motivation and students' critical thinking skills simultaneously. So that this study says that the Y variable is closely related to the two independent variables namely emotional intelligence and student achievement motivation. Keywords: emotional intelligence, students’ achievement motivation, and student’ social science results.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN (ROLE PLAYING) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Sastra Wijaya
Pedagonal : Jurnal Ilmiah Pendidikan Vol 4, No 1 (2020): Pedagonal : Jurnal Ilmiah Pendidikan
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (160.292 KB) | DOI: 10.55215/pedagonal.v4i1.1988

Abstract

APPLICATION OF THE ROLE TO PLAY LEARNING MODEL TO IMPROVE RESULTS LEARN IN LESSONS SOCIAL SCIENCESApplication of Role Play Learning Model to Improve Learning Outcomes in Social Science Learning (This Study with Classroom Action Research Approach for Class IV Students of State Elementary School 1 Walantaka Walantaka District Serang City 2017/2018 Academic Year). This research is a Classroom Action Research (CAR). From the results of observations of the cycle I data on student learning outcomes in learning, teachers only get a score of 61.3. Students have started to be active, this is evidenced by the results of student observations that have reached 61.3. Then from the results of student learning in the first cycle of Meeting 1 obtained data, student learning completeness only reached 45.83 with an average value of 54.17. From the data of student learning outcomes in the first cycle of meeting 2 results of learning observation, the teacher gets a score of 74.9. students have started active, this is evidenced by the results of student observations that have reached 74.9. Then from the results of student learning in the first cycle of Meeting 2 obtained data, student learning completeness only reached 70.83 with an average value of 67.35. From the data of student learning outcomes in cycle II learning observation results, the teacher gets a score of 86.4., Students have begun to be active, this is evidenced by the results of student observations that have reached 88.89 Then from student learning outcomes in cycle II obtained data, student learning completeness reaches 100% with an average value of 77.39. Based on the above data it is concluded that the application of role playing learning models can improve learning outcomes in social studies lessons at SD Negeri 1 Walantaka, Walantaka District, Serang City in 2017/2018.
PENDEKATAN ANDRAGOGI DALAM MENUMBUHKAN KESADARAN WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN DASAR PADA WARGA BELAJAR KELOMPOK PENYANYI JALANAN DI KOTA SERANG Sastra Wijaya; Teti Trisnawati
Hermeneutika : Jurnal Hermeneutika Vol 7, No 2 (2021)
Publisher : Pendidikan Sosiologi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/hermeneutika.v7i2.11322

Abstract

Dalam kegiatan pendidikan atau belajar, orang dewasa bukan lagi menjadi obyek sosialisasi yang seolah-olah dibentuk dan dipengaruhi untuk menyesuaikan dirinya dengan keinginan memegang otoritas di atas dirinya sendiri, akan tetapi tujuan kegiatan belajar atau pendidikan orang dewasa tentunya lebih mengarah kepada pencapaian pemantapan identitas dirinya sendiri untuk menjadi dirinya Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kesadaran warga belajar terhadap wajib belajar di sektor pendidikan maka dapat digunakan  salah satu indikator yang  juga  dapat dijadikan sebagai bahan informasi untuk mengukur keberhasilan dibidang pendidikan  yaitu dengan melihat tingkat partisipasi masyarakat terhadap pendidikan itu sendiri, dilihat melalui Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM). Andragogi menempatkan orang dewasa dalam layanan pendidikan yang bersifat demokratis, bertumpu kepada kesejajaran, kesepadanan dan persamaan perilaku kegiatan belajar. Dengan demikian andragogi adalah proses pembelajaran yang dapat membantu orang dewasa menemukan dan menggunakan hasil temuannya yang berkaitan dengan lingkungan sosial, adanya interaksi dan saling pengaruh antara tutor dengan peserta didik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif untuk dapat mengumpulkan, menyusun serta menganalisis hasil penelitian tentang pendekatan andragogi dapat menumbuhkan kesadaran wajib belajar pada kelompok penyanyi jalanan di kota serang. Dari hasil penelitian yang dilakukan maka ditemuakan beberapa faktor yang menjadi pengaruh dalam meningkatkan kesadaran wajib belajar bagi anggota KPJ serang diataranya faktor penghasilan atau pendapatan, faktor pendidikan orang tua, faktor ekonomi keluarga, faktor kemampuan kognitif kecerdasan, dan faktor loksi sekolah. Program wajib belajar merupakan program pemerataan dan perluasan kesempatan pendidikan yang sangat esensial dalam membentuk masyarakat yang mempunyai potensi memadai untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan. Dengan program ini diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup, kecerdasan dan kesejahteraan seluruh rakyat yang makin adil dan merata.