Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN SIRIH MELALUI AIR MINUM TERHADAP EDIBLE OFFALS BROILER Yanto K. A. U; I M. Nuriyasa; I P. A. Astawa
Jurnal Peternakan Tropika Vol 9 No 1 (2021): Vol. 9 No. 1 Tahun 2021
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun sirih melalui air minum terhadap edible offals broiler. Penelitian dilaksanakan di Br. Pande, Desa Dajan Peken, Tabanan, selama 6 minggu. Ayam yang digunakan merupakan DOC yang dibesarkan selama 2 minggu. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 10 ulangan. Masing-masing ulangan berisi 2 ekor broiler sehingga jumlah ayam yang dipergunakan adalah 60 ekor. Perlakuan tersebut adalah (R0) pemberian air minum tanpa menggunakan ekstrat air daun sirih (Piper betle L.), (R1) pemberian 2% ekstrak air daun sirih (Piper betle L.) melalui air minum dan (R2) pemberian 4% ekstrat air daun sirih (Piper betle L.) melalui air minum. Variabel yang diamati adalah persentase kepala, kaki, jantung, hati, usus halus, dan ampela. Hasil penelitian menunjukkan persentase kepala, kaki, jantung, hati, usus halus, dan ampela tidak berbeda nyata (P>0,05) diantara ketiga perlakuan. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak daun sirih melalui air minum sampai 4% tidak berpengaruh terhadap persentase edible offals broiler. Kata Kunci: broiler, daun sirih, dan edible offals
PENGARUH PENGGUNAAN JENIS MINYAK BERBEDA DALAM RANSUM TERHADAP KOMPOSISI FISIK KARKAS DAN DISTRIBUSI LEMAK AYAM KAMPUNG Dewantara I P.E.; I K. Sukada; I M. Nuriyasa
Jurnal Peternakan Tropika Vol 10 No 3 (2022): Vol. 10 No. 3 Tahun 2022
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi fisik karkas dan distribusi lemak ayam kampung. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Masing-masing ulangan menggunakan 3 ekor ayam kampung sehingga total ayam kampung yang dipergunakan sebanyak 60 ekor. Perlakuan ransum (R) terdiri atas: R0: Ransum tanpa menggunakan minyak, R1: Penggunaan 3% minyak kelapa sawit dalam ransum, R2: Penggunaan 3% minyak jelantah dalam ransum, R3: Penggunaan 3% minyak ikan dalam ransum, dan R4: Penggunaan 3% minyak babi dalam ransum. Variabel yang diamati meliputi bobot potong, bobot karkas, persentase komposisi fisik karkas (daging, kulit, dan tulang), dan persentase distribusi lemak abdomen (lemak bantalan, lemak mesentrium, dan lemak ventrikulus). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan 3% minyak babi pada ransum menghasilkan rataan tertinggi dan berbeda nyata pada variabel bobot potong dan bobot karkas. Penggunaan jenis minyak berbeda dalam ransum menunjukkan hasil yang nyata terhadap persentase distribusi lemak abdomen tetapi tidak berpengaruh terhadap persentase komposisi fisik karkas ayam kampung. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan 3% minyak babi pada ransum dapat meningkatkan bobot potong dan bobot karkas ayam kampung serta penggunaan 3% minyak kelapa sawit, minyak jelantah, minyak ikan, dan minyak babi pada ransum dapat meningkatkan distribusi lemak abdomen pada ayam kampung. Kata kunci: Ayam kampung, jenis minyak, karkas, distribusi lemak
PENGARUH PENGGUNAAN JENIS MINYAK BERBEDA DALAM RANSUM TERHADAP POTONGAN KOMERSIAL KARKAS AYAM KAMPUNG JOPER Arini, N.P.T.; I K. Sukada; I M. Nuriyasa
Jurnal Peternakan Tropika Vol 11 No 1 (2023): Vol. 11 No. 1 Tahun 2023
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan jenis minyak berbeda dalam ransum terhadap potongan komersial karkas ayam kampung. Penelitian dilaksanakan di Tabanan pada bulan Juli-Agustus selama 8 minggu. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Masing-masing unit percobaan menggunakan 3 ekor ayam kampung sehingga total ayam kampung yang dipergunakan sebanyak 60 ekor. Perlakuan ransum (R) terdiri dari: R0: Ransum tanpa menggunakan minyak, R1: Penggunaan 3% minyak kelapa sawit dalam ransum, R2: Penggunaan 3% minyak jelantah dalam ransum, R3: Penggunaan 3% minyak ikan dalam ransum, dan R4: Penggunaan 3% minyak babi dalam ransum. Variabel yang diamati meliputi bobot potong, bobot karkas, persentase karkas, persentase dada, persentase sayap, persentase paha, dan persentase punggung. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan 3% minyak babi pada ransum (R4) menghasilkan rataan tertinggi dan nyata pada variabel bobot potong dan bobot karkas. Penggunaan jenis minyak berbeda pada ransum tidak berpengaruh terhadap persentase karkas, persentase dada, persentase sayap, persentas paha, dan persentase punggung ayam kampung. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan 3% minyak babi dalam ransum ayam kampung menghasilkan bobot potong dan bobot karkas ayam kampung yang lebih tinggi.Kata kunci: Ayam kampung, ransum, minyak, potongan komersial, karkas
PENGGUNAAN KULIT PISANG TERFERMENTASI DALAM RANSUM TERHADAP KOMPOSISI FISIK KARKAS DAN DISTRIBUSI LEMAK ABDOMEN AYAM JOPER Simamora C.; A. W. Puger; I M. Nuriyasa
Jurnal Peternakan Tropika Vol 11 No 1 (2023): Vol. 11 No. 1 Tahun 2023
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui komposisi fisik karkas dan distribusi lemak ayam kampung Jowo dan Super (Joper) yang diberi ransum berisi kulit pisang terfermentasi. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan. Masing-masing ulangan menggunakan 3 ekor ayam joper dengan umur 2 minggu. Perlakuan yang diberikan adalah ransum tanpa kulit pisang terfermentasi (TP) sebagai kontrol, Penggunaan kulit pisang terfermentasi dalam ransum sebanyak 3%, 6% dan 9% sebagai perlakuan P1, P2 dan P3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan kulit pisang (Musa paradisiaca L. var sapientum) terfermentasi dengan kadar 6% menghasilkan rataan tertinggi dan nyata (P<0,05) pada komposisi fisik karkas berat potong, berat karkas, dan berat daging. Distribusi lemak tidak berbeda nyata pada semua perlakuan (P>0,05). Dari hasil penelitan ini dapat disimpulkan bahwa pemberian kulit pisang terfermentasi dalam ransum dengan kadar maximal 6% mampu meningkatkan komposisi fisik karkas ayam kampung pada variabel berat potong, berat karkas, dan berat daging. Kulit pisang terfermentasi dalam ransum belum dapat mempengaruhi komposisi fisik karkas ayam joper pada variabel persentase tulang dan persentase kulit. Kulit pisang terfermentasi dalam ransum belum dapat mempengaruhi komponen lemak abdomen ayam joper. Kata kunci: ayam joper, ransum, kulit pisang terfermentasi, karkas, distribusi lemak abdomen
PENGARUH PENGGUNAAN KULIT PISANG FERMENTASI DALAM RANSUM TERHADAP KARKAS DAN POTONGAN KOMERSIAL KARKAS AYAM JOPER Noviyanti K.R.; I M. Nuriyasa; A. W. Puger
Jurnal Peternakan Tropika Vol 11 No 1 (2023): Vol. 11 No. 1 Tahun 2023
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to determine the effect of the use of fermented banana peel in the ration on carcasses and commercial pieces of joper chicken. The research was conducted in Tabanan for 8 weeks. The study used a completely randomized design (CRD), with 4 treatments and 5 replications. Each experimental unit used 3 joper chickens so that a total of 60 joper chickens were used. The ration treatment consisted of: TP: the use of 0% fermented banana peel in the ration; P1: the use of 3% fermented banana peel in the ration; P2: the use of 6% fermented banana peel in the ration; P3: the use of 9% fermented banana peel in the ration. Banana peel fermentation was carried out with EM4 material. The Variables observed included slaughter weight, carcass weight, carcass percentage, and the percentage of commercial pieces of carcasses (chest percentage, wing percentage, thigh percentage, drumstick percentage, and back percentage). The results showed that the weight of the carcass and the percentage of carcasses in the treatment of P1 and P2 were actually higher (P<0.05) than TP, while in P3 showed an unreal difference result (P>0.05). Commercial deductions of carcasses on P1, P2, and P3 treatments show no noticeable difference (P>0.05) with TP. In the results of the study, it can be concluded that the use of fermented banana peels in rations by as much as 6% can increase the weight of carcasses and the percentage of carcasses in joper chicken, but give the same result to commercial pieces of joper chicken carcasses. Keywords : joper chicken, fermented banana peel, carcass, carcass commercial pieces
Co-Authors A. W. Puger A.A. P.P Wibawa Adhitya R.P Akbar Y. K. Anak Agung Ayu Sri Trisnadewi Anak Agung Putu Putra Wibawa Arini, N.P.T. Arsana I. B. G. S. Atmaja C. G. R. Budi Rahayu Tanama Putri Budiari N. L. G. Bulu, Sosiawan Candradiarta IP.M DESAK PUTU MAS ARI CANDRAWATI Dewantara I P.E. Dewi E. K. Dewi G. A. M. K. Dewi, G.A.M.K. Dioksa I M. R. Eny Puspani Ermelia Maria F. R. Lodang G. A. M. K. Dewi Gulita S. S. Gunawijaya, Gusti Putu Gusti Ayu Mayani Kristina Dewi Gusti Putu Gunawijaya Hartona T.A I G. Lanang Oka Cakra I Gede Mahardika I Gusti Bagus Basudewa I K. Sukada I Ketut Mangku Budiasa I Ketut Nopa Artawiguna I Ketut Sumadi I M. Suasta I NYOMAN ARDIKA I P. A. Astawa I Putu Andhika Putra Setiawan I Putu Ari Astawa I W. Wirawan I WAYAN WIRAWAN I. G. M. Rusdianta I. K. SUKADA I. K. Sukada I. M. Mastika I.W Kasa Johannes E.O.P KUSUMA, I. G. P. E. Lodang, Ermelia Maria F. R. M. E. D. PERTIWI M. SUARJAYA M. Wirapartha M.Pd S.T. S.Pd. I Gde Wawan Sudatha . Mayana M.I N. M. INTAN W. Y. K. N. M. S. Sukamawati N. N. Suryani NI LUH GEDE BUDIARI Ni Luh Putu Sriyani Ni Nyoman Candraasih Kusumawati Ni Wayan Siti Ni Wayan Siti Noviyanti K.R. Nugraha G. A. Nugroho E. Paramartha D. B. K. G. R. Pertiwi I G. N. S. D. PERTIWI M. E. D Pratita N. P. R. Purwaningsih M. R. Rochi Resla M. S. Rochi, R. Roni N. G. K. Saputra E.D Setiawan I P. A. P. Simamora C. Sosiawan Bulu Sudarmawan T Sugiarta I M. P. Sukerta I P. B. TAMI, I W. Wayan Sayang Yupardhi Wiguna I G. D. A. WIRA SUSANA I W. Wirawan I W. yadnya T. G. B Yanto K. A. U Yasa I W. S.