Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : JURNAL PANGAN

Efisiensi dan Prospektif Usaha Tani Ubi Jalar (Studi Kasus Desa Petir, Dramaga, Jawa Barat, Indonesia) Asmarantaka, R.W.
JURNAL PANGAN Vol 26, No 1 (2017): PANGAN
Publisher : Perum BULOG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (961.903 KB) | DOI: 10.33964/jp.v26i1.348

Abstract

Ubi jalar merupakan salah satu sumber pangan utama setelah beras dan ubi kayu yang mempunyai potensi ekonomi untuk dikembangkan. Tujuan penelitian ini adalah i) untuk menganalisis tingkat efisiensi teknis, alokatif, dan ekonomi usaha tani ubi jalar; ii) untuk mempelajari faktor-faktor yang memengaruhi efisiensi produksi ubi jalar; dan iii) untuk mendeskripsikan prospek pengembangan usaha tani ubi jalar. Analisis data dilakukan dengan menggunakan fungsi produksi Cobb Douglass stochastic frontier dan fungsi biaya dual frontier. Hasil analisis menunjukkan bahwa usaha tani ubi jalar Desa Petir telah efisien secara teknis dengan nilai rata-rata sebesar 0,95, namun belum efisien secara alokatif (0,61) dan ekonomi (0,57). Faktor yang berpengaruh nyata terhadap inefisiensi teknis adalah pendidikan, umur, proporsi pendapatan ubi jalar, keikutsertaan kelompok tani, modal usaha tani, varietas ubi jalar dan dummy irigasi. Usaha tani ubi jalar sangat prospek untuk dikembangkan karena mempunyai tingkat keuntungan dan produktivitas yang tinggi, serta permintaan ubi jalar yang terus meningkat.
ANALISIS POTENSI PRODUKSI TEBU DENGAN PENDEKATAN FUNGSI PRODUKSI FRONTIR (Studi Kasus di PT. Perkebunan Nusantara X) Ahmad Zainuddin
JURNAL PANGAN Vol. 27 No. 1 (2018): PANGAN
Publisher : Perum BULOG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33964/jp.v27i1.404

Abstract

Salah satu kondisi yang dihadapi industri gula nasional dalam bidang on-farm adalah ketersedian lahan tebu yang terbatas. Pertumbuhan lahan tebu secara nasional mengalami penurunan. Produktivitas tebu nasional hanya berkisar antara 60-70 ton/ha (idealnya lebih dari 100 ton/ha). Oleh karena itu, perlu dilakukan identifikasi adanya peluang untuk meningkatkan potensi produktivitas tebu melalui peningkatan efisiensi, besaran nilai efisiensi dan faktor-faktor penentu inefisiensi usahatani tebu. Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja PTPN X. Sampel diambil secara purposive dengan memilih 35 orang responden petani tebu. Pendugaan parameter fungsi produksi frontier stokastik (SFPF). Hasil Penelitian menunjukkan bahwa variabel yang berpengaruh signifikan adalah luas lahan, pupuk anorganik, pestisida dan tenaga kerja. Nilai indeks rata-rata efisiensi teknis, alokatif, dan ekonomi usahatani tebu di wilayah kerja PTPN X berturut-turut adalah sebesar 0,77, 0,60, dan 0,45 yang mengindikasikan bahwa usahatani tebu efisien secara teknis, namun belum efisien secara alokatif dan ekonomi karena biaya produksi yang masih tinggi dengan harga gula yang masih belum memberikan keuntungan kepada petani tebu. Potensi produksi tebu di wilayah kerja PTPN X masih dapat ditingkatkan menjadi 151,40 Ton/Ha bahkan mampu meningkat sampai dengan 156,67 Ton/Ha dengan menggunakan teknologi bud chip, peningkatan kompetensi dan melakukan manajemen produksi yang baik.
PREFERENSI PETANI TERHADAP VARIETAS TEBU (Studi Kasus di PT. Perkebunan Nusantara X) Ahmad Zainuddin; Rudi Wibowo
JURNAL PANGAN Vol. 28 No. 1 (2019): PANGAN
Publisher : Perum BULOG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33964/jp.v28i1.409

Abstract

Permasalahan dari segi perbibitan yang menyebabkan rendahnya efisiensi industri gula nasional adalah tidak seimbangnya komposisi varietas-varietas tebu yang ditanam yaitu antara varietas masak awal, masak tengah dan masak akhir sehingga rendemen tidak optimal. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis preferensi petani terhadap atribut bibit/varietas tebu. Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja PTPN X. Sampel diambil secara purposive dengan memilih 45 orang responden petani tebu. Preferensi petani dianalisi dengan menggunakan pendekatan multiatribut Fishbein. Hasil Penelitian menunjukkan terdapat 10 atribut yang dianggap paling penting bagi petani dalam menentukan pemilihan varietas bibit tebu. Selain itu, sikap responden petani berbeda-beda terhadap ketiga jenis varietas tebu. Petani tebu cenderung lebih menyukai varietas masak akhir dibandingkan masak awal dan akhir. Petani juga lebih menyukai tebu varietas masak awal dibandingkan dengan varietas masak akhir. Hal ini dikarenakan varietas masak akhir diyakin oleh petani memiliki potensi produktivitas dan rendemen yang lebih tinggi dibandingkan dengan varietas masak awal atau tengah.
Dampak Kebijakan Kartu Tani terhadap Produksi dan Efisiensi Usahatani Padi di Kabupaten Jember Zainuddin Ahmad; Rudi Wibowo
JURNAL PANGAN Vol. 30 No. 2 (2021): PANGAN
Publisher : Perum BULOG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33964/jp.v30i2.540

Abstract

Kebijakan Kartu Tani ditujukan guna mendukung pembangunan pertanian, khususnya peningkatanproduktivitas tanaman padi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak kartu tani terhadap produksidan efisiensi usahatani padi di Kabupaten Jember. Sampel yang digunakan adalah 60 petani yang terdiriatas 48 petani penerima kartu tani dan 12 petani non penerima. Analisis data menggunakan analisisfungsi produksi dan efisiensi stochastic frontier, dan analisis perbandingan dengan uji-t. Hasil penelitianmenunjukkan variabel luas lahan, jumlah benih, jumlah pupuk urea, jumlah pupuk ZA, jumlah tenaga kerjaberpengaruh positif terhadap produksi padi. Hasil lainnya menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaanproduktivitas petani penerima dan non penerima kartu tani yaitu 53,80 kuintal/ha dan 53,07 kuintal/ha.Variabel usia, jumlah anggota keluarga, pengalaman usahatani, dan dummy kartu tani berpengaruh nyataterhadap efisiensi teknis usahatani padi. Nilai rata-rata efisiensi teknis usahatani padi penerima kartutani sebesar 0,82 dan petani non penerima sebesar 0,88. Usahatani padi penerima kartu tani dan bukanpenerima kartu tani dapat dikatakan efisien secara teknis karena berada di atas nilai 0,70. Artinya, kartutani belum menunjukkan produktivitas dan efisiensi yang lebih baik dari petani non kartu tani. Oleh karenaitu, perlu adanya sosialisasi penggunaan dan manfaat dari kartu tani kepada petani di Kabupaten Jember.