Claim Missing Document
Check
Articles

Identification of missing eastern cultural values during the Covid-19 pandemic in early childhood learning Joko Pamungkas
JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia) Vol 7, No 3 (2021): JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia)
Publisher : Indonesian Institute for Counseling, Education and Theraphy (IICET)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29210/020211238

Abstract

The purpose of this study was to identify Eastern Cultural Values Lost During the Covid-19 Period in Early Childhood Learning. The research method used is a survey. The subject of this research is a kindergarten institution. The data collection technique uses a questionnaire containing what values have been lost during this pandemic. The results of this study are that this pandemic has an impact on the education sector. Learning that used to be face-to-face is now online learning. This has an impact on the loss of missing eastern cultural values, including shaking hands, sitting side by side, recreation together, holding hands, kissing hands, embracing, performing arts, ceremonies, eating together, extra art learning, field trips, gymnastics together, smiling. who bloomed, and in uniform. 
Identification of Religious and Cultural Elements in Arts Learning Materials at Indriyasana Somoitan Kindergarten and Mosque Syuhada Kindergarten Joko Pamungkas; Adi Dieni Maulana Rizka
International Journal of Integrated Science and Technology Vol. 2 No. 1 (2024): January 2024
Publisher : MultiTech Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59890/ijist.v2i1.1175

Abstract

This research aims to describe religious and cultural elements in art learning materials in kindergarten. Art learning in early childhood is often carried out to develop various aspects of intellectual, social and spiritual maturity. This can be supported by the school's background under a religious foundation so that the learning carried out can be adapted to the existence of a religious environment in each school. The two schools use different cultural and religious elements in art learning at school. The writing of this article is the result of observations, interviews and documentation carried out using qualitative research methods with triangulation of data sources. The data analysis carried out obtained the results that the religious elements that appeared in arts learning in the two kindergartens were religious stories, religious singing, prayer activities with tunes, projects through stories in books, dancing with religious songs, playing angklung with spiritual songs, and playing gamelan with religious songs such as prayers. Meanwhile, the cultural elements applied are the introduction of traditional musical instruments, the introduction of traditional dance, the singing of children's songs, the use of traditional games associated with learning, making batik, and the use of traditional clothing in art learning.
Pengembangan Kompetensi Pedagogik Guru Paud Dikabupaten Way Kanan Lampung Cepi Safruddin Abd Jabar; Joko Pamungkas; Shely Cathrin S; Macchiavelli Herman T; Erina Putri Anggraeni
COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 07 (2023): COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/comserva.v3i07.1073

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Upaya pengembangan daerah oleh universitas melalui pendidikan yang ada di Way Kanan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan triangulasi. Data diperoleh dari Observasi, Wawancara, dan dokumentasi. Hasil dari dari penelitian ini adalah program Kerjasama yang dapat dilakukan universitas dalam pengembangan daerah melalui pendidikan anak usia dini, diantaranya yaitu pendampingan untuk meningkatkan kualitas SDM, pendampingan dalam penyusunan karya pendidik, dan Inovasi pembelajaran berbasis kearifan lokal.
Management Pengelolaan Sembilan Berkah Pada Kampung Emas Krapyak Ix Seyegan Cepi Safruddin Abd Jabar; Joko Pamungkas; Septika cahya rahmawati; Ad Dieni Maulana Rizka; Doni Fathurrahman; Erina Putri Anggraeni
COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 11 (2024): COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/comserva.v3i11.1245

Abstract

Pembangunan desa wisata merupakan salah satu wujud pembangunan sejalan dengan program pemerintah yaitu nawa cita. Nawa cita merupakan sebuah gagasan pembangunan yang dilakukan tidak hanya bertujuan untuk kepentingan pertumbuhan ekonomi, tetapi lebih menekankan pada perubahan yang luar biasa yang ada di luar lingkup ekonomi, sehingga membentuk pemerintahan yang demokratis, bersih, dan partisipatif yang melibatkan masyarakat. Penelitian ini bertujuan mengetahui pola manajemen pengelolaan Sembilan berkah di Desa Wisata Kampung Emas Krapyak Seyegan melalui kelompok sadar wisata. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pengambilan data melalui musyawarah dan forum group discussion bersama warga, tokoh masyarakat, ahli manajemen pariwisata, serta mahasiswa dan dosen. Selain itu dilakukan praktik, dan dokumentasi. Hasil dari pelaksanaan penelitian ini yaitu terdapat enam tahapan dalam proses manajemen desa wisata kampung emas yaitu mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, koordinasi, pengawasan, serta dilengkapi dengan pengimplementasian. Output penelitian berupa manajemen sumber daya manusia, manajemen kegiatan sebelum dan pelaksanaan program. Kesimpulan penelitian ini menunjukan bahwa dalam pelaksanaan pokdarwis yang dilakukan di Desa Wisata Kampung Emas ini dapat terlaksana dengan baik dilihat dari pelaksanaan implementasi program yang direncanakan dapat terlaksana seperti yang diharapkan.
Management Pengelolaan Sembilan Berkah Pada Kampung Emas Krapyak IX Seyegan Cepi syafruddin Abd jabar; Joko Pamungkas; Septika Cahya Rahmawati; Ad Dieni Maulana Rizka; Doni Fathurrahman; Erina Putri Anggraeni
Advances In Social Humanities Research Vol. 1 No. 7 (2023): ADVANCES in Social Humanities Research
Publisher : Sahabat Publikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/adv.v1i7.110

Abstract

Penelitian disusun dengan tujuan mengetahui pola manajemen pengelolaan Sembilan berkah di Desa Wisata Kampung Emas Krapyak Seyegan melalui kelompok sadar wisata. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pengambilan data melalui musyawarah dan forum group discussion bersama warga, tokoh masyarakat, ahli manajemen pariwisata, serta mahasiswa dan dosen. Selain itu dilakukan praktik, dan dokumentasi. Hasil dari pelaksanaan penelitian ini yaitu terdapat enam tahapan dalam proses manajemen desa wisata kampung emas yaitu mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, koordinasi, pengawasan, serta dilengkapi dengan pengimplementasian. Output penelitian berupa manajemen sumber daya manusia, manajemen kegiatan sebelum dan pelaksanaan program.
Analisis tahapan pembelajaran seni tari anak usia dini di tk bakti 6 kowang Rosa Virginia Ratih Krisnani; Joko Pamungkas
Jurnal Pendidikan Anak Vol 11, No 2 (2022): Jurnal Pendidikan Anak
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpa.v11i2.52250

Abstract

Tidak semua taman kanak-kanak menyelenggarakan pembelajaran seni tari. Fokus penelitian ini yaitu analisis tahapan pembelajaran seni tari anak usia dini di TK Bakti 6 Kowang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tahapan pembelajaran seni tari anak usia dini di TK Bakti 6 Kowang. Pendekatan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara umum tahapan pembelajaran seni tari anak usia dini di TK Bakti 6 Kowang sudah sesuai pada aspek eksplorasi, ekspresi, dan apresiasi. Aspek eksplorasi bertujuan untuk mengeksplorasi tubuh anak-anak supaya sanggup dalam mengerjakan sesuatu yang kreatif, aspek ekspresi bertujuan menambah rasa percaya diri dalam diri anak untuk mengekspresikan kreasi mereka, dan aspek apresiasi bertujuan supaya anak dapat menilai dan menanggapi ragam seni serta pengalaman seni. Melalui aspek-aspek tersebut, anak akan semakin mudah dan memahami materi pembelajaran seni tari yang diberikan oleh guru. Dengan begitu, anak dapat membangun imajinasinya akan gerakan yang dilakukan.
Analisis kemampuan menggambar sederhana guru paud mulyodadi, bantul Prayitno Prayitno; Sudaryanti Sudaryanti; Harun Harun; Amir Syamsudin; Joko Pamungkas
Jurnal Pendidikan Anak Vol 12, No 2 (2023): Jurnal Pendidikan Anak
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpa.v12i2.67521

Abstract

Kegiatan menggambar di PAUD adalah kegiatan yang sering dilakukan sebagai media bermain sekaligus belajar anak-anak. Kemampuan menggambar sederhana bagi guru-guru PAUD merupakan salah satu keterampilan yang mendasar. Keterampilan tersebut untuk membekali guru saat proses pembelajaran, baik untuk memberikan tutorial menggambar ataupun hanya untuk menstimulasi anak didiknya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana kemampuan menggambar sederhana guru PAUD. Metode dalam penelitian ini adalah qualitatif dengan pendekatan deskriptif analisis. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 37 guru PAUD di Kalurahan Mulyodadi, Bambanglipuro, Bantul. Teknik pengumpulan data penelitian ini yaitu observasi dan dokumentasi karya gambar. Teknis analisis data pada penelitian ini yaitu karya gambar dianalisis menggunakan instrumen atau penilaian karya gambar, kemudian disajikan dalam bentuk kualitatif dan kuantitatif sederhana. Hasil dari penelitian ini terdapat 17 guru memiliki kategori terampil atau sekitar 46%, 15 guru memiliki kategori cukup terampil atau sekitar 41%, dan 5 guru memiliki kategori kurang terampil atau sekitar 13% dari 37 guru PAUD.
Kurikulum PAUD, Gamelan, dan Wayang Orang: Refleksi Kebermaknaan Jurusan PAUD bagi Masyarakat Bejiharjo, Karangmojo, Gunungkidul Joko Pamungkas
Jurnal Pendidikan Anak Vol 8, No 2 (2019): Jurnal Pendidikan Anak
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpa.v8i2.29158

Abstract

Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PPM) ini terdapat tiga seri workshop yang diselenggarakan, yaitu workshop bedah kurikulum PAUD dan pembelajaran saintifik; workshop seni gamelan dan karawitan; dan workshop pementasan seni wayang orang. Subjek sasaran PPM adalah guru-guru PAUD, dan remaja karang taruna di Sokoliman, Bejiharjo, Karangmojo, Gunungkidul. Keterampilan guru dalam bermain gamelan masih kurang karena  belum ada pelatihan karawitan dan gamelan. Setelah dilakukan workshop gamelan dan karawitan, dapat dilihat bahwa Guru-guru PAUD di Gugus VI Karangmojo memiliki potensi untuk melestarikan karawitan. Pementasan wayang uwong bertujuan untuk memberikan kegiatan kepada karang taruna berbasis budaya, serta menjalin kerjasama antara karang taruna Sokoliman dengan Universitas Negeri Yogyakarta.
Implementasi Pembelajaran Seni Rupa PAUD di Masa Pandemi Covid-19 Prayitno Prayitno; Amir Syamsudin; Joko Pamungkas; Harun Harun; Sudaryanti Sudaryanti
Jurnal Pendidikan Anak Vol 10, No 2 (2021): Jurnal Pendidikan Anak
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpa.v10i2.44103

Abstract

Masa pandemi Covid-19 membuat pembelajaran seni rupa di lembaga PAUD dilakukan secara daring atau jarak jauh. Fokus penelitian ini yaitu Implementasi pembelajaran seni rupa PAUD di masa pandemi Covid-19. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana gambaran implementasi pembelajaran seni rupa di Lembaga PAUD di masa pandemi Covid-19. Jenis penelitian ini kualitatif deskriptif, data dikumpulkan dengan cara self-assessment. Subjek penelitian ini sebanyak 66 orang guru di Kota Yogyakarta dan sekitarnya. Teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif, kemudian menyajikan data dalam bentuk grafik dan penjelasan naratifnya. Berdasarkan hasil penelitian ini bahwa pembelajaran seni rupa yang paling banyak diterapkan oleh guru TK selama pandemi ini adalah kegiatan menggambar dan mewarnai yaitu 64 responden atau sekitar 97% dari 66 responden, dibandingkan dengan melukis, membatik, menganyam, kolase, montase, dan mozaik. Alasan utama menerapkan kegiatan menggambar dan mewarnai adalah karena alat dan bahan mudah didapat, serta anak dapat mengerjakan secara mandiri tanpa bantuan orang tuanya.