Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

PENGARUH TEMPERATUR DAN WAKTU REAKSI PADA KARAKTERISTIK BIODIESEL HASIL TRANSESTERIFIKASI MINYAK SAWIT DENGAN SISTEM PELARUT PETROLEUM BENZIN Abdullah Abdullah; Ayu Savitri; Azidi Irwan
Jurnal Sains dan Terapan Kimia Vol 11, No 1 (2017)
Publisher : Program Studi Kimia, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (341.679 KB) | DOI: 10.20527/jstk.v11i1.3171

Abstract

Transesterifikasi pada minyak sawit dengan pelarut petroleum benzin untuk mendapatkan biodiesel telah dilakukan. Pada penelitian ini dipelajari pengaruh perubahan temperatur dan waktu reaksi terhadap beberapa karakteristik biodiesel. Transesterifikasi dilakukan dengan mereaksikan minyak sawit dengan metanol pada perbandingan mol 1:6, menggunakan katalis  KOH 1,5% b/v.  Temperatur reaksi pada penelitian ini adalah 30,5; 40; 50; 60 oC dan 70oC, dengan waktu reaksi 10 menit untuk transesterifikasi tahap pertama dan 5 menit untuk tahap kedua.  Percobaan selanjutnya dilakukan dengan memvariasi waktu reaksi, yaitu 10, 20, 30, 40, 50 menit (untuk reaksi tahap pertama).  Biodiesel hasil transesterifikasi kemudian dikarakterisasi melalui penentuan viskositas, bilangan asam, kadar air, yield dan berat jenis dan kemudian dibandingkan dengan standar ASTM.  Biodiesel yang dihasilkan pada kondisi optimum  (temperatur dan waktu), selanjutnya dianalisis dengan menggunakan GCMS. Berdasarkan data hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa temperatur optimum reaksi transesterifikasi adalah 30,5oC, dengan waktu reaksi 10 menit tahap pertama dan 5 menit untuk reaksi tahap kedua. Viskositas kinematik biodiesel yang dihasilkan adalah 5,60 cSt, dan telah sesuai dengan standar ASTM. Hasil analisis dengan GC-MS menunjukkan bahwa biodiesel hasil transesterifikasi minyak sawit pada penelitian ini mengandung metil palmitat dan metil oleat sebagai komponen utama.  Kata Kunci: Transesterifikasi, minyak sawit, metil ester, temperatur optimum, waktu reaksi optimum.
TUMBUHAN BERKHASIAT OBAT MASYARAKAT DAYAK MERATUS BALAI ADAT CABAI DESA PATIKALAIN KECAMATAN HANTAKAN KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH Abdullah Abdullah; Kissinger Kissinger; Abdi Fithria
Jurnal Hutan Tropis Vol 8, No 1 (2020): Jurnal Hutan Tropis Volume 8 No 1 Edisi Maret 2020
Publisher : Lambung Mangkurat University-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jht.v8i1.8156

Abstract

Meratus Mountain,which lies across some regencies of South Borneo, is a forest area considered as main source of society who resides in the area. Dayak Meratus Ethnic Balai Adat Cabai of Patikalain Hantakan, Hulu Sungai Tengah, South Borneo is one of the communities whose life depends on the forest of Meratus Mountain. The utilization of plants as medicine by society is conducted by selecting and designating the plant variety to heal certain disease, the taking method, the process, and the usage. Each of them would be varied in every ethnic. This study aimed at analyzing the medicinal plants utilization of Dayak Meratus Society Balai Adat Cabai of Patikalain, Hantakan, Hulu Sungai Tengah, South Borneo. The result of this study found that 32 varieties of plants were utilized as medicine of 24 different families
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL, CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) UNTUK MENINGKATKAN LITERASI SAINS PADA MATERI SUHU DAN PERUBAHANNYA Devi Dini Paramitha; Rahmat Yunus; Abdullah Abdullah
Journal of Banua Science Education Vol 3, No 2: 2023
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jbse.v3i2.166

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan bahan pembelajaran dan media yang mendukung proses pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan serta dapat mengembangkan metode pemecahan masalah secara kreatif (creative problem solving). Perangkat pembelajaran meliputi silabus, RPP, materi ajar, LKPD, dan LP. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan menggunakan model pengembangan Tessmer yang meliputi evaluasi diri, uji ahli, uji perorangan, uji kelompok kecil, dan uji lapangan. Subjek uji coba penelitian adalah 27 peserta didik kelas VIIA dan 25 peserta didik kelas VIIB SMP Negeri 2 Sampanahan. Data hasil penelitian menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran ini telah memenuhi nilai validitas, kepraktisan dan keefektifan perangkat pembelajaran. Perangkat Pembelajaran CPS layak untuk meningkatkan literasi sains pada peserta didik karena perangkat pembelajaran yang di kembangkan sudah valid, praktif, serta efektif.
Pengembangan Urban Permaculture di Kelompok Wanita Tani (KWT) Permata Bersemi Banjarbaru Rizki Fitria; Sunardi Sunardi; Abdullah Abdullah; Wiwin Tyas Istikowati
Jurnal Pengabdian ILUNG (Inovasi Lahan Basah Unggul) Vol 3, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/ilung.v3i2.10291

Abstract

Kelompok Wanita Tani (KWT) Permata Bersemi di Kelurahan Sungai Ulin mengelola lahan kosong di area komplek untuk ditanami sayuran. KWT ini menanam sayuran untuk memenuhi kebutuhan sayur harian. KWT beranggotakan 19 orang warga dengan beragam latar belakang dan tinggal di Komplek Bukit Permata Indah (BPI) Kelurahan Sungai Ulin, Banjarbaru. KWT telah terbentuk setelah pandemi COVID-19 mereda. Mitra menanami lahan di komplek BPI dengan menggunakan media tanah dan pengolahan tanah seadanya. Pengetahuan dalam memelihara tanaman juga masih terbatas. Penanaman sayuran juga belum dikonsep dengan baik sehingga terlihat berantakan. Dari hasil olahan lahan, mereka dapat memenuhi kebutuhan mereka sendiri akan sayuran. Hal ini berdampak pada pengeluaran harian yang seharusnya digunakan untuk membeli sayur dapat dialihkan ke kebutuhan lain. Akan tetapi, usaha yang dijalankan oleh KWT masih belum ditekuni dengan serius karena mereka hanya ingin mengisi waktu luang. Anggota KWT juga hanya memilih jenis sayuran yang cepat panen seperti bayam, kangkung, sawi, dll. Berdasarkan pengamatan tersebut, usaha mereka memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan. Namun, mitra belum mengerti tentang persiapan lahan, penataan tanaman, dan sistem pemeliharaan. Sehingga, pada program pengabdian masyarakat ini dilakukan pelatihan sistem pertanian terintegrasi model urban permaculture pada lahan garap dan pelatihan dalam pemeliharaan tanaman (pelatihan pembuatan ecoenzim dan pupuk organik cair). Hasil dari pelatihan ini adalah mitra KWT menjadi mengetahui mengenai pengolahan lahan dan cara pemeliharaan tanaman yang lebih baik diantaranya dengan menggunakan ecoenzim dan pupuk organik cair, lahan mitra menjadi lebih tertata dan mitra juga mengetahui cara pembuatan ecoenzim dan pupuk organik cair tersebut.