Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Komunikasi Matematis Tulis Mahasiswa pada Mata Kuliah Geometri Menggunakan Penggaris dan Busur Sari, Asdini
EDU-MAT Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Unlam Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Matematika memiliki peran sebagai bahasa simbolik yang memungkinkan terwujudnya komunikasi secara cermat dan tepat. Matematika tidak hanya sekedar alat bantu berfikir tetapi matematika sebagai wahana komunikasi antar siswa dan guru dengan siswa. Semua orang diharapkan dapat menggunakan Bahasa matematika untuk mengkomunikasikan informasi maupun ide-ide yang diperolehnya. kemampuan komunikasi siswa sangat terbatas hanya pada jawaban pendek untuk masalah yang diajukan oleh guru terutama masalah menentukan besar sudut suatu objek geometri. Melihat hal di atas maka tentulah komunikasi merupakan bagian yang sangat penting pada matematika dan pendidikan matematika. Komunikasi matematis pada geometri bias dilihat dari penggunaan alat peraga. Oleh karena itu, penelitian ini bermaksud mengetahui komukasi matematis tulis mahasiswa pada mata kuliah geometri menggunakan penggaris dan busur. Penelitian ini merupakan studi kasus salah satu strategi dalam sebuah penelitian kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Lambung Mangkurat pada bulan Oktober 2016 Pengumpulan data dilakukan langsung oleh peneliti dalam situasi yang sesungguhnya. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yang digunakan adalah mengamati hasil pekerjaan dan cara penyelesaian mahasiswa tentang kasus geometri yang diberikan.
Pengembangan LKPD Berbasis Masalah Open Ended Untuk Menumbuhkan Berpikir Kreatif Peserta Didik Kelas X Dan Menunjang Pembelajaran Daring Arrasyid, Maulana Fatiehurrizqie; Karim, Karim; Sari, Asdini
Mandalika Mathematics and Educations Journal Vol 3 No 2 (2021): Edisi Desember
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jm.v3i2.2829

Abstract

This study aims to produce teaching materials in the form of open-ended problem-based student worksheets on trigonometry material to support online learning and foster creative thinking skills in class X students and find out the responses of teachers and students to the developed student worksheets. This study used a 4-D model, but only three out of four stage are done which are define, design, and develop. Data collection techniques were carried out using validation sheets and questionnaires for teacher and student. Validation was carried out by three experts and the response questionnaire was tested in response to five teachers and five students. The data obtained will be analyzed qualitatively and quantitatively. The score obtained from the validation sheet is 88.14% with very valid criteria. While the score obtained from the teacher response questionnaire is the number of teachers whose scores are in the practical category more than the number of teachers whose scores are in the impractical category and the score obtained from the student response questionnaire is the number of students whose scores are in the readable category more than the total number of students whose scores fall into the illegible category. This means that student worksheets meets the criteria of practicality and legibility.
MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 BANJARMASIN Febriyanti Lusiana Hasibuan; Hidayah Ansori; Asdini Sari
EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/edumat.v6i2.5683

Abstract

Pada jenjang Pendidikan, pembelajaran matematika memiliki suatu tujuan salah satunya supaya siswa mempunyai kemampuan untuk memahami konsep matematika. Observasi pendahuluan saat Praktik Pengalaman Lapangan yang dila­kukan peneliti, diketahui hasil belajar yang diperoleh siswa SMP Negeri 1 Ban­jar­masin di kelas VII tahun pelajaran 2017/2018 masih rendah terlihat dari hasil penilaian tengah semester genap (PTS) yang masih berada pada ketuntasan yang rendah. Terdapat faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya hasil belajar salah satunya adalah pemahaman konsep. Dalam usaha mengembangkan pemahaman konsep pada siswa salah satu upaya yang bisa dilakukan dalam proses pembelajaran yaitu penggunaan model advance organizer. Adapun suatu tujuan dipenelitian ini yaitu untuk mengetahui ada atau tidak ada perbedaan suatu pemahaman siswa akan kon­sep matematis antara siswa kelas model pembelajaran advance organizer dengan sis­wa kelas model pembelajaran langsung. Penggunaan metode untuk penelitian kali ini yaitu quasi experimental design. Subjek yang ada pada penelitian ini adalah siswa di kelas VII G dan siswa di kelas VII H. Objek dipenelitian ini adalah pemahaman konsep matematis siswa kelas VII pada kelas VII G yang merupakan kelas eks­perimen dan siswa kelas VII H yang merupakan kelas kontrol. Penggunaaan model pembelajaran advance organizer dilaksanakan di kelas eksperimen dan penggunaan model pembelajaran langsung dilaksanakan di kelas kontrol. Teknik dan alat pe­ngumpul data pada penelitian ini menggunakan dokumentasi dan tes. Hasil penelitian yang didapatkan menunjukkan bahwa pemahaman konsep siswa pada kelas model pembelajaran advance organizer berada pada kategori baik dan pemahaman konsep siswa pada kelas model pembelajaran langsung berada pada kategori cukup, serta terdapat adanya perbedaan yang signifikan pemahaman konsep matematis siswa di kelas model pembelajaran advance organizer dengan siswa di kelas model pembe­lajaran langsung pada pembelajaran. Kata kunci: Pemahaman konsep matematis, model pembelajaran advance organizer.
KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL QUICK ON THE DRAW Rossyda Rahma Damayanti; Iskandar Zulkarnain; Asdini Sari
EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/edumat.v8i1.8352

Abstract

Kemampuan komunikasi matematis dalam proses pembelajaran sangat diperlukan oleh siswa. Salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan ini yaitu melaksanakan  model pembelajaran Quick on the Draw. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) kemampuan komunikasi matematis siswa dalam pembelajaran dengan model Quick on The Draw di SMPN 3 Banjarmasin, (2) kemampuan komunikasi matematis siswa dalam pembelajaran dengan pembelajaran langsung di SMPN 3 Banjarmasin, (3) perbedaan kemampuan komunikasi matematis siswa dalam pembelajaran antara menerapkan model Quick On The Draw dengan pembelajaran langsung di SMPN 3 Banjarmasin. Metode penelitian yang digunakan yaitu kuasi eksperimen dengan the static-Group Comparison. Populasi penelitian adalah siswa kelas VIII SMPN 3 Banjarmasin. Sampel pada penelitian ini yaitu kelas VIIIG dan VIIIH. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Teknik pengumpulan data yaitu dengan dokumentasi dan tes evaluasi. Teknik analisis yang digunakan yaitu nilai rata-rata, uji normalitas, uji homogenitas, dan uji beda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan komunikasi matematis siswa SMPN 3 Banjarmasin yang diajar dengan model pembelajaran Quick on the Draw dan model pembelajaran langsung. Kemampuan komunikasi matematis siswa dengan model Quick on the Draw berada pada kategori baik, sedangkan dengan model pembelajaran langsung berada pada kategori cukup. Kata Kunci: Kemampuan komunikasi matematis, quick on the draw, pembelajaran langsung Abstract: Mathematical communication skills in the learning process are needed by students. One of the efforts made to improve this ability is by implementing the Quick on the Draw learning model. The purpose of this study was to determine: (1) students 'mathematical communication skills in learning by Quick on The Draw model at SMPN 3 Banjarmasin, (2) students' mathematical communication skills in learning by direct learning model at SMPN 3 Banjarmasin, (3) the differences of students' mathematical communication skills in learning between applying the Quick on The Draw model and direct learning model at SMPN 3 Banjarmasin. The research method used is quasi experiment with the static-Group Comparison. The study population was students of grade VIII SMPN 3 Banjarmasin. The sample in this study is the students of grade VIIIG and VIIIH. The sampling technique uses purposive sampling. Data collection techniques used documentation and evaluation tests. The analysis techniques used are mean, normality test, homogeneity test, and t-test. The results showed that there were significant differences in the students’ mathematical communication skills of SMPN 3 Banjarmasin who were taught with the Quick on the Draw learning model and the direct learning model. Students’ mathematical communication skills with the Quick on the Draw model are in the good category, while the direct learning model is in the sufficient category. Keywords: Mathematical communication skills, quick on the draw, direct learning
PENGEMBANGAN SOAL MATEMATIKA BERBASIS KONFLIK KOGNITIF UNTUK MENUMBUHKAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA KELAS XII Asdini Sari; Karim Karim; Agni Danaryanti; Maulana Fatiehurrizqie Arrasyid
EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 9, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/edumat.v9i2.11945

Abstract

Berdasarkan Kurikulum 2013 perlunya mengembangkan soal matematika berbasis konflik kognitif untuk siswa SMA. Informasi yang diperoleh dari sekolah adalah, ketersediaan soal matematika yang memenuhi karakteristik konflik kognitif pada buku pegangan siswa sangat sulit ditemukan. Kondisi seperti ini menuntut untuk dilakukannya penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan perangkat soal matematika berbasis konflik kognitif untuk menumbuhkan berpikir kritis siswa SMA. Metode penelitian yang digunakan adalah metode pengembangan (Research and Development). Penelitian ini mengembangkan soal matematika berbasis konflik kognitif untuk menumbuhkan berpikir kritis siswa SMA. Sebagai prototipe, materi matematika yang dikembangkan adalah materi SMA kelas XI. Pengembangan soal matematika berbasis konflik kognitif ini menggunakan model 4 D. Untuk keperluan uji coba soal, subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas XI SMAN 5 Banjarmasin. Hasil penelitian ini adalah tujuh soal Matematika berbasis konflik kognitif tersebut telah divalidasi oleh validator dan telah diujicobakan kepada peserta didik. Berdasarkan hasil validasi dan ujicoba keterbacaan dan keefektifan jawaban siswa, maka soal matematika yang dikembangkan dapat dikatakan menumbuhkan bepikir kritis siswa SMA.Kata kunci: Soal Matematika, Konfik Kognitif, Berpikir Kritis, Siswa SMAAbstract: Based on the 2013 curriculum, it is necessary to develop cognitive conflict-based math problems for high school students. Information obtained from schools is that the availability of math problems that meet the characteristics of cognitive conflict in student handbooks is very difficult to find. Conditions like this require research that aims to get a set of cognitive conflict-based math problems to foster critical thinking in high school students. The research method used is the development method (Research and Development). This study develops cognitive conflict-based math problems to foster critical thinking in high school students. As a prototype, the mathematics material developed is material for high school class XI. The development of this cognitive conflict-based mathematical problem uses the 4 D model (four D model). For the purposes of testing the questions, the subjects of this study were students of class XI SMAN 5 Banjarmasin. The results of this study are the seven cognitive conflict-based Mathematics questions that have been validated by the validator and have been tested on students. Based on the results of the validation and testing of the readability and effectiveness of students' answers, the mathematical problems developed can be said to foster critical thinking in high school students.Keywords: Math Problems, Cognitive Confiction, Critical Thinking, High School Students
Pelatihan Pembuatan Video Pembelajaran menggunakan Microsoft PowerPoint bagi Guru di Kabupaten Barito Kuala Kalimantan Selatan Chairil Faif Pasani; Asdini Sari; Juhairiah Juhairiah; Rabiatul Adawiah
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v3i3.2471

Abstract

Salah satu hal yang dipertimbangkan untuk mendukung pembelajaran daring adalah penggunaan media pembelajaran salah satunya adalah media berbentuk video pembelajaran. Guru dapat membuat video pembelajaran menggunakan aplikasi yang sudah umum dimiliki dan digunakan yaitu Microsoft PowerPoint. Tujuan kegiatan ini adalah memberikan pelatihan kepada guru tentang cara membuat video pembelajaran dengan menggunakan Microsoft PowerPoint. Peserta kegiatan ini terdiri dari 39 orang guru di Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan. Pelatihan dilaksanakan secara daring dengan metode sinkronus dan asinkronus. Secara sinkronus berupa pemberian materi oleh narasumber pada 9 Oktober 2020, kemudian dilanjutkan dengan penugasan dan bimbingan secara asinkronus dari 9 – 19 Oktober 2020. Hasil kegiatan ini adalah 29 dari 39 guru yang mengikuti pelatihan, bisa menghasilkan video pembelajaran atau minimal berupa rancangan slide presentasi yang siap diubah menjadi video pembelajaran. Setelah kegiatan ini diharapkan peserta dapat lebih banyak membuat video pembelajaran sendiri sebagai sumber belajar siswa, khususnya pada pelaksanaan pembelajaran jarak jauh, khususnya yang dilaksanakan secara daring, dapat dilaksanakan secara optimal. The utilization of learning media is one of the determining factors to aid online learning. Learning videos are one of the forms of media. Teachers can develop learning videos employing Microsoft PowerPoint, which is a widely used and owned tool. Therefore, the objective of this community service is to train teachers how to use Microsoft PowerPoint to create learning videos. A total of 39 teachers from the Barito Kuala Regency in South Kalimantan took part in this activity. The training was conducted online, with both synchronous and asynchronous techniques being used. On October 9, 2020, the speakers would provide materials synchronously. Then, from October 9 to October 19, 2020, it was continued asynchronously with tasks and guidance. The results of this activity revealed that 29 of the 39 teachers who attended the training were able to create learning videos, or at the very least, presentation slide designs that could be converted into a learning video. Following this activity, it is envisaged that participants would be able to create more videos of their learning as a source of student learning, notably in the implementation of distance learning, mainly those conducted online, which may be carried out optimally.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA Dyah Ayu Wulandari; Noor Fajriah; Asdini Sari
JURMADIKTA Vol 1 No 1 (2021): JURMADIKTA
Publisher : Pendidikan Matematika FKIP ULM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (430.974 KB) | DOI: 10.20527/jurmadikta.v1i1.728

Abstract

Kemampuan pemecahan masalah adalah kemampuan pokok bagi siswa dalam pembelajaran matematika. Tetapi, rata-rata siswa tidak terbiasa mengerjakan soal pemecahan masalah dan kesulitan dalam memahami soal. Model pembelajaran yang memberikan kesempatan siswa mendiskusikan permasalahan dari sebuah soal dan mencari strategi penyelesaian untuk memecahkan sebuah masalah adalah model pembelajaran kooperatif tipe Rotating Trio Exchange (RTE). Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh dari model pembelajaran kooperatif tipe RTE terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Eksperimen kuasi adalah metode yang diterapkan dengan desain Nonequivalent Posttest-Only Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini yakni siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Banjarmasin dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling, sehingga diperoleh dua kelas yang menjadi sampel dimana kelas kontrol di kelas VIII C dan kelas eksperimen di kelas VIII G. Teknik pengumpulan data berupa dokumentasi dan tes. Teknik analisis data menggunakan statistika deskriptif dan statistika inferensial. Hasil dari penelitian menyatakan bahwa: model pembelajaran RTE tidak ditemukan pengaruh terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Hal tersebut bahwa kualifikasi kemampuan siswa dalam memecahkan masalah matematis yang pembelajarannya mengaplikasikan model pembelajaran langsung dan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah matematis yang pembelajarannya mengaplikasikan model pembelajaran kooperatif tipe RTE sama-sama pada kualifikasi cukup.
ANALISIS SELF EFFICACY MATEMATIS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMPN SE-KOTA BANJARMASIN Suci Anggraini Lestari; Karim Karim; Asdini Sari
JURMADIKTA Vol 1 No 1 (2021): JURMADIKTA
Publisher : Pendidikan Matematika FKIP ULM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (447.125 KB) | DOI: 10.20527/jurmadikta.v1i1.732

Abstract

Pembelajaran matematika selalu dianggap sebagai pelajaran yang tidak menyenangkan. Anggapan-anggapan tersebut ada dikarenakan keyakinan siswa yang kurang terhadap pembelajaran matematika. Keyakinan seseorang bahwa dia memiliki kemampuan dalam dirinya ini biasa disebut dengan self efficacy. Penelitian dengan tujuan mendeskripsikan self efficacy matematis dan mengetahui hasil belajar matematika siswa, serta menganalisis hubungan antara self efficacy matematis dengan hasil belajar siswa SMPN Se-kota Banjarmasin. Metode dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yang mana populasinya merupakan seluruh siswa kelas VIII SMPN Se-Kota Banjarmasin sebanyak 6705 siswa, dan sampelnya berjumlah 555 siswa. Penarikan sampel menggunakan teknik cluster random sampling. Data penelitian berupa self efficacy matematis siswa dikumpulkan menggunakan angket, dan untuk hasil belajar digunakan dokumentasi berupa hasil murni ulangan akhir semester. Teknik Analisis dalam penelitian ini yaitu uji korelasi Pearson dan uji regresi linear sederhana. Hasil penelitian menunjukkan tingkat self efficacy matematis siswa pada kategori sedang, adapun rata-rata hasil belajar siswa dalam klasifikasi kurang. Hasil penelitian mengindikasikan adanya hubungan yang positif dan signifikan antara self efficacy matematis dengan hasil belajar matematika siswa SMPN Se- Kota Banjarmasin.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MEMBINA KARAKTER TOLERANSI DAN KOMUNIKATIF SISWA Hairullah Hairullah; Chairil Faif Pasani; Asdini Sari
JURMADIKTA Vol 1 No 2 (2021): JURMADIKTA
Publisher : Pendidikan Matematika FKIP ULM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (584.747 KB) | DOI: 10.20527/jurmadikta.v1i2.800

Abstract

Berdasarkan pengamatan di SMPN 14 Banjarmasin banyak siswa yang kurang toleran dan bersahabat terhadap teman. Model pembelajaran kooperatif tipe Group Invenstigation (GI) menekankan aktivitas saling tukar pikiran siswa melalui komunikasi yang terbuka sehingga mendorong untuk belajar menghargai satu sama lain. Tujuan penelitian ini untuk membina karakter toleransi dan komunikatif, memperbaiki hasil belajar siswa, serta menganalisis hubungan karakter toleransi dan komunikatif dengan hasil belajar. Penelitian ini menggunakan metode kuasi-eksperimen dengan time series design sebanyak enam kali pertemuan. Hasil penelitian: penerapan model pembelajaran kooperatif tipe GI dapat membina karakter toleransi dan komunikatif, memperbaiki hasil belajar, dan terdapat hubungan kuat antara karakter toleransi dan komunikatif dengan hasil belajar.
ANALISIS KESALAHAN SISWA SMA NEGERI SE-BANJARMASIN UTARA DALAM MENYELESAIKAN SOAL PROGRAM LINEAR BERDASARKAN KRITERIA WATSON Khusnatun Khusnatun; Agn Danaryanti; Asdini Sari
JURMADIKTA Vol 1 No 3 (2021): JURMADIKTA
Publisher : Pendidikan Matematika FKIP ULM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (650.892 KB) | DOI: 10.20527/jurmadikta.v1i3.969

Abstract

Salah satu materi matematika yang dianggap sulit adalah materi program linear dan siswa sering melakukan berbagai kesalahan dalam menyelesaikan persoalannya. Materi ini mempunyai peranan yang sangat penting, karena memuat permasalahan-permasalahan kontekstual yang sesuai dengan kehidupan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis jenis kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal yang berkaitan dengan program linear berdasarkan kriteria Watson. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan populasi seluruh siswa kelas XI MIPA SMA Negeri Se-Kecamatan Banjarmasin Utara. Pengumpulan sampel dilakukan menggunakan teknik purposive sampling dan simple random sampling dengan sampel penelitian kelas XI MIPA 1, XI MIPA 4, dan XI MIPA 5 pada SMA Negeri 5 Banjarmasin, kelas XI MIPA 1 dan XI MIPA 3 pada SMA Negeri 11 Banjarmasin, serta kelas XI MIPA 1 dan XI MIPA 2 pada SMA Negeri 12 Banjarmasin. Teknik pengumpulan data dilakukan menggunakan tes soal uraian dan dianalisis berdasarkan kriteria Watson. Hasil penelitian menunjukkan jenis kesalahan kategori kecil terjadi pada kesalahan “data hilang”, “kesimpulan hilang”, “prosedur tidak tepat”, dan “masalah hierarki keterampilan”, sedangkan kategori sangat kecil terjadi pada kesalahan “konflik level respon”, “selain ketujuh kategori”, “manipulasi tidak langsung”, dan “data tidak tepat”.