Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan

PENGARUH TINGKAT PENGGUNAAN ENCENG GONDOK (Euchornia crassipes) TERFERMENTASI Aspergillus niger PADA PAKAN LENGKAP TERHADAP PERSENTASE KARKAS DAN KEEMPUKAN DAGING KELINCI LOKAL Achmad Burhanuddin; Badat Muwakhid; Irawati Dinasari
REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan Vol 2, No 1 (2020): REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (109.593 KB) | DOI: 10.33474/rekasatwa.v2i1.6349

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat penggunaan enceng gondok terfermentasi aspergillus niger sebagai complete feed terhadap persentase karkas dan keempukan daging pada kelinci lokal lepas sapih. Penelitian ini menggunakan kelinci lokal lepas sapih dan complete feed. Penelitian menggunakan metode percobaan dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 perlakuan dan 3 kelompok, P0 = complete feed tanpa enceng gondok, P1 = complete feed menggunakan enceng gondok terfermentasi 10%, P2 = complete feed menggunakan enceng gondok terfermentasi 20%, P3 = complete feed menggunakan enceng gondok terfermentasi 30% dan dilanjutkan dengan uji BNT. Variabel yang diamati adalah persentase karkas dan keempukan daging. Hasil analisis ragam menunjukan bahwa tingkat penggunaan enceng gondok yang di fermentasi dalam pakan lengkap memberikan pengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap persentase karkas dengan menghasilkan rataan, P0=48,82a, P1=49,93a, P2=50,43 a, P3=53,92b sedangkan terhadap keempukan nilai keempukan daging memberikan pengaruh nyata (P<0,05), dengan rataan masing-masing perlakuan P3 =5,40a, P2=5,83ab, P1=6,43b, P0=7,10 b. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, tingkat penggunaan enceng gondok terfermentasi paling baik yaitu  30% hal ini dapat mengoptimalkan persentase karkas hingga 53,92 % dan keempukan daging kelinci hingga termasuk kategori empuk yaitu 5,40. Disarankan menggunakan penambahan enceng gondok terfermentasi 30% untuk menghasilkan persentase karkas dan keempukan daging yang baik . Kata kunci : Kelinci, enceng gondok, Aspergillus niger, persentase karkas, keempukan daging.
PENGARUH FREKUENSI PEMUPUKAN BIO URIN PLUS ZAT PENGATUR TUMBUH ORGANIK SEBAGAI PUPUK DAUN PADA RUMPUT ODOT (Pennisetum Purpureum CV. Mott) TERHADAP NILAI KECERNAAN IN VITRO BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK Moch Ahsanun Ni&#039;am; Badat Muwakhid; M Farid Wadjdi
REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan Vol 1, No 1 (2019): REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.367 KB) | DOI: 10.33474/rekasatwa.v1i1.2163

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai kecernaan in vitro bahan kering, dan bahanorganik dalam rumput odot pengaruh frekuensi pemupukan bio urin plus zat pengatur tumbuhorganik sebagai pupuk daun. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rumput Odotumur 40 hari, bio urin yang mengandung zat pengatur tumbuh. Penelitian menggunakan metodepercobaan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola Faktorial ortogonal 3 x 3, masingmasing diulang sebanyak 3 kali dengan faktor Penyemprotan 1 kali, 2 kali dan 3 kali dan dosissebesar 5%, 10% dan 15% dalam air kontrol. Data hasil yang diperoleh dianalisis ragam(ANOVA) dua arah jika ada pengaruh nyata dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT).Dari Hasil analisa ragam menunjukkn pengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap nilaikecernaan in vitro bahan kering dan bahan organik. Nilai rata-rata kecernaan in vitro bahankering dan bahan organik masing-masing adalah pada P1B1=52,48a, P3B1=55,85b,P1B2=55,95b, P1B3=56,40b, P2B2=58,14bc, P2B3=58,48bc, P2B1=59,42cd, P3B2=60,32cd ,P3B3=62,18d, dan bahan organik P1B1=38,76a, P3B1=42,19b, P1B2=43,41b, P1B3=43,65b,P2B2=47,82c, P2B3=48,72cd, P2B1=49,37cd, P3B2=49,56cd, P3B3=50,80d. Nilai rata-rataperlakuan kontrol pada kecernaan in vitro bahan kering dan organik masing-masing yaitu51,53% dan 38,53%. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa frekuensi pemupukan bio urinplus zat pengatur tumbuh dan dosis bio urin dapat meningkatkan kecernaan in vitro bahankering dan kecernaan in vitro bahan organik yaitu 57,69% dan 46,03%.Kata kunci :biourin, ZPT, kecernaan in vitro bahan kering dan bahan organik.
PENGARUH TINGKAT PENGGUNAAN ECENG GONDOK TERFERMENTASI DALAM PAKAN TERHADAP PERFORMAN ITIK PEDAGING JENIS HIBRIDA UMUR 30 – 45 HARI Luqman Sumarsono; M. Farid Wadjdi; Badat Muwakhid
REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan Vol 2, No 1 (2020): REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.99 KB) | DOI: 10.33474/rekasatwa.v2i1.6370

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penggunaan eceng gondok terfermentasi dalam pakan terhadap performan itik pedaging jenis hibrida umur 30 – 45 hari.  Penelitian di laksanakan di desa Bangelan Kecamatan wonosari Kabupaten Malang.  Menggunakan metode Percobaan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 5 perlakuan dan 4 ulangan.  Perlakuan terdiri atas 5 ransum yang berbeda tingkat penggunaan eceng gondok terfermentasi (EGTF) yaitu 0%, 5%, 10%, 15% dan 20% dari hasil penelitian menunjukkan bahwa rata - rata jumlah konsumsi pakan P0 = 1881,25a g/ekor. ; P1 = 1900,00 ab g/ekor. ; P2 = 1918,75 abc g/ekor. ; P3 = 1937,50bc g/ekor. dan P4 = 1943,75c g/ekor.   pertambahan bobot badan tidak memberikan pengaruh  nyata (P> 0,05).  Nilai rata - rata  P0 = 621,00 g/ekor. ; P1 = 611,25 g/ekor. ; P2 = 595,00 g/ekor. ; P3 = 590,00 g/ekor. ; P4 = 565,00 g/ekor.  Perlakuan pakan memberikan pengaruh yang nyata (P<0,05).  Terhadap konversi pakan dari hasil diperoleh nilai rata - rata dan uji BNT (5%).  Pada konversi pakan selama penelitian yaitu P0 = 3,03a. ; P1 = 3,12ab. ; P2 = 3,23abc. ; P3 = 3,29bc dan P4 = 3,45c. Dengan Penggunaan Sampai (10%) menunjukkan pengaruh yang sama terhadap  konversi pakan dan pertambahan bobot badan. Kata kunci : Eceng Gondok, Itik Pedaging, Aspergillus niger, Pemberian
PENGARUH PENGGUNAAN DAUN KALIANDRA MERAH (Calliandra calothyrsus) DALAM COMPLETE FEED UNTUK PENGGEMUKAN DOMBA EKOR GEMUK Eka Maria Ulfa; Usman Ali; Badat Muwakhid
REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan Vol 1, No 1 (2019): REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.886 KB) | DOI: 10.33474/rekasatwa.v1i1.2155

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penggunaanhay daun kaliandra merah dalam pakan lengkap untuk penggemukandomba ekor gemuk terhadap konsumsi pakan, pertambahan bobot badan,konversi pakan dan income over feed come (IOFC). Metode dalampenelitian ini adalah eksperimen dengan menggunakan Rancangan AcakLengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Hasil penelitianmenunjukkan penggunaan hay daun kaliandra merah dalam completefeed berpengaruh tidak nyata (P>0.05) terhadap konsumsi pakan,pertambahan bobot badan, konversi pakan dan IOFC. Kesimpulanpenelitian ini adalah penggunaan hay daun kaliandra merah tidakberpengaruh pada peningkatan konsumsi pakan, pertambahan bobotbadan dan konversi pakan tetapi berpengaruh pada peningkatan IOFC.Disarankan untuk meningkatkan pendapatan peternak, sebaiknyamenggunakan 45% hay daun kaliandra merah dalam complete feed untukpenggemukan domba.Kata kunci : Kaliandra merah, complete feed, penggemukan, domba ekorgemuk.
PENGARUH ALKALINASI AIR KAPUR DAN FERMENTASI JERAMI JAGUNG MENGGUNAKAN Aspergilus niger TERHADAP KANDUNGAN BAHAN KERING (BK), BAHAN ORGANIK (BO) DAN SERAT KASAR (SK) Ahmad Hofit; Badat Muwakhid; Inggit Kentjonowaty
REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan Vol 1, No 1 (2019): REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (46.183 KB) | DOI: 10.33474/rekasatwa.v1i1.2178

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai kandungan Bahan kering (BK), Bahan Organik (BO) dan SeratKasar (SK). Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah jerami jagung umur 90 hari sebanyak 15 kg.Metode penelitian ini adalah percobaan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola Faktorial ortogonal 3 x 3,masing-masing diulang sebanyak 3 kali. Penambahan kapur Ca(OH)2 4%, 5% dan 6% dari berat sampel,kemudian masing-masing difermentasi Aspergillus niger 1,02 x 108 dengan dosis 3ml, 4ml dan 5ml dari beratsampel ditambah kontrol tanpa alkalinasi dan fermentasi. Data hasil yang diperoleh dianalisis ragam (anova) duaarah jika ada pengaruh nyata dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Dari Hasil analisa ragammenunjukkn pengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap nilai kandungan Bahan Kering (BK) dan Serat Kasar(SK), sedangkan pada kandungan Bahan Organik (BO) berpengaruh nyata (P<0,05). Nilai rataan BK, BO danSK masing-masing berkisar (86,99%-89,67%), (85,25%-95,86%) dan (29,26%-37,21%). Nilai rataan kontrolBK, BO dan SK (89,79%, 98,97%, 39,19%). disimpulkan bahwa perlakuan alkalinasi dan fermentasi padajerami jagung sangat berpengaruh terhadap kandungan BK, BO dan SK .Kata kunci : jerami jagung, alkalinasi, fermentasi, BK, BO, SK
PENGARUH PENAMBAHAN CAMPURAN BIJI LAMTORO DAN GAPLEK TERFERMENTASI Rhizopus oligosporus PADA PAKAN BROILER TERHADAP KECERNAAN PROTEIN KASAR DAN PROTEIN EFISIENSI RASIO Novalina Geraldine; Badat Muwakhid; M. Farid Wadjdi
REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan Vol. 4 No. 2 (2022): Rekasatwa : Jurnal Ilmiah Peternakan
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penambahan campuran biji lamtoro dan gaplek terfermentasi Rhizopus oligosporus (LGF) pada pakan broiler terhadap kecernaan protein kasar dan protein efisiensi rasio. Materi yang digunakan broiler fase finisher, biji lamtoro, gaplek dan Rhizopus oligosporus. Penelitian percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) 4 perlakuan dan 4 kelompok, P0: 100% pakan komersial, P1 : penambahan 10% campuran LGF dalam pakan komersial, P2: penambahan 20% campuran LGF dalam pakan komersial, P3: penambahan 30% campuran LGF dalam pakan komersial. Variabel yang diamati berupa kecernaan protein kasar dan protein efisiensi rasio. Data yang diperoleh dianalisis ragam. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa penambahan campuran LGF pada pakan broiler menunjukkan adanya pengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap kecernaan protein kasar dan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap protein efisiensi rasio. Rata-rata nilai kecernaan protein kasar perlakuan P0: 76,14%, P1: 76,94%, P2: 77,13%, dan P3: 77,64%. Rata-rata protein efisiensi rasio pada perlakuan P0: 1,74a, P1: 1,75ab, P2: 1,77bc, dan P3: 1,78c. Kesimpulan penelitian bahwa penambahan campuran LGF pada pakan komersial sampai dengan taraf 30% masih memberikan pengaruh yang sama dengan pemberian 100% pakan komersial, namun dapat meningkatkan protein efisiensi rasio hingga 1,78. Kata kunci: biji lamtoro, gaplek, kecernaan protein kasar, protein efisiensi rasio