Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH MACAM BAHAN ORGANIK DAN INOKULUM RHIZOBIUM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L.) Merril) Putra, Herry Pratama; Sumarni, Titin; Islami, Titiek
Jurnal Produksi Tanaman Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/382

Abstract

Kedelai (Glycine max (L.) Merril) merupakan tanaman pangan yang penting di Indonesia. Sebagai tanaman golongan Leguminoceae, tanaman kedelai mampu mengadakan simbiosis dengan bakteri tertentu sehingga dapat langsung memfiksasi nitrogen dari udara. Tujuan penelitian ini ialah mempelajari pengaruh interaksi macam bahan organik dan dosis legin terhadap peningkatan pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai (Glycine max (L.) Merril). Hipotesis yang diajukan ialah macam bahan organik dapat mempengaruhi kebutuhan dosis legin untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai (Glycine max (L.) Merril). Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian desa Jatikerto, kecamatan Kromengan, kabupaten Malang. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2014 sampai bulan September 2014. Alat yang digunakan pada penelitian ialah Leaf Area Meter (LAM), timbangan analitik, meteran dan oven. Bahan yang digunakan adalah benih kedelai varietas Grobogan. Perlakuan yang diberikan yaitu faktor satu adalah pemberian bahan organik yang terdiri dari: B1=tanpa aplikasi bahan organik, B2=residu biochar dan B3= kompos 10 ton ha-1. Faktor kedua adalah penggunaan legin yang terdiri dari: L1 = tanpa legin, L2 = dosis legin 8 g kg-1 dan L3 = dosis legin 12 g kg-1. Hasil penelitian menunjukkan penambahan bahan organik kompos 10 ton ha-1 dan residu biochar tidak mempengaruhi kebutuhan dosis legin. Kompos 10 ton ha-1 nyata untuk meningkatkan jumlah polong per tanaman kedelai (Glycine max (L.) Merril) sebesar 71,21 %. Dosis legin tidak nyata terhadap hasil panen tanaman kedelai (Glycine max (L.) Merril).
PENGARUH PEMANGKASAN PUCUK DAN PUPUK GANDASIL D PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max.L) Anggarsari, Dias; Sumarni, Titin; Islami, Titiek
Jurnal Produksi Tanaman Vol 5, No 4 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/414

Abstract

Pertumbuhan tanaman umumnya ditandai dengan adanya dominansi apikal yang dapat menyebabkan persaingan antara pertumbuhan tunas apikal dan tunas lateral. Selain itu pada fase pertumbuhan yang berbeda tanaman juga membutuhkan suplai hara yang cukup untuk melakukan metabolisme tanaman.Pemangkasan pucuk dan pemupukan pupuk Gandasil D merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menghambat pertumbuhan tunas apikal serta dapat menyediakan unsur hara bagi tanaman secara efisien melalui pupuk daun. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh pemangkasan pucuk dan pemupukan pupuk Gandasil D terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai. Penelitian ini telah dilaksanakan di Desa Pendem, Junrejo, Batu, Malang pada bulan Februari hingga Mei 2015, menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial dengan 3 kali ulangan dan 2 faktor yaitu pemangkasan pucuk terdiri dari P0 (tanpa pemangkasan), P1 (pemangkasan pada awal vegetatif), dan P2 (pemangkasan pada awal generatif). Pemupukan pupuk Gandasil D terdiri dari W0 (tanpa pemupukan), W1 (pemupukan 15 g lt-1), W2 (pemupukan 20 g lt-1) dan W3 (pemupukan 25 g lt-1). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terjadi interaksi antara perlakuan pemangkasan pucuk dan pemupukan Gandasil D. Pemangkasan pucuk nyata dapat menekan tinggi tanaman dan meningkatkan seluruh parameter hasil, sedangkan pemupukan Gandasil D tidak berpengaruh pada seluruh parameter yang diamati. Hasil terbaik dalam penelitian ini diperoleh pada perlakuan pemangkasan pucuk awal vegetatif yang dapat meningkatkan 14% hasil kedelai ton ha-1, jika dibandingkan dengan perlakuan tanpa pemangkasan pucuk.
PENGARUH PEMBERIAN BERBAGAI MULSA ORGANIK TERHADAP VARIETAS JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt.) Paramaditya, Intan; Islami, Titiek; Guritno, Bambang
Jurnal Produksi Tanaman Vol 5, No 5 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/437

Abstract

Seiring dengan kebutuhan yang semakin meningkat diperlukan teknik budidaya yang tepat untuk memperoleh kualitas hasil jagung manis yang baik. Salah satunya ialah penggunaan bahan penutup tanah atau mulsa telah lama dikenal pada bidang pertanian. Tujuan penelitian ini ialah mempelajari pengaruh pemberian berbagai mulsa pada pertumbuhan dan hasil jagung manis. Rancangan percobaan ialah Rancangan Acak Kelompok yang terdiri dari 12 macam perlakuan dan diulang 3 kali sehingga didapatkan 36 petak percobaan. Penelitian dilaksanakan di BPTP Karangploso pada bulan Februari–Mei  2015. Pemberian berbagai mulsa organik pada pertumbuhan tiga varietas jagung  manis memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan tanaman jagung manis, tetapi tidak memberikan pengaruh terhadap hasil tanaman. Pemberian mulsa organik (jerami padi, daun jagung, daun pisang) memiliki pertumbuhan dan hasil yang sama dengan tanpa mulsa. Tetapi, pada varietas Bonanza mulsa jerami padi memiliki kandungan gula hingga 18,07 brix dibandingkan tanpa mulsa 14,73 brix  dengan R/C sama diatas 1.
KOMPOSISI ATONIK DAN AIR KELAPA PADA PERTUMBUHAN BUD CHIPS TEBU (Saccharum officinarum L.) Rachmawati, Destalia Lanny; Roviq, Mochammad; Islami, Titiek
Jurnal Produksi Tanaman Vol 5, No 5 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/452

Abstract

Produksi tebu di Indonesia yang rendah dapat ditingkatkan menggunakan metode bud chips untuk mendapatkan bibit yang berkualitas. Namun salah satu kendala metode bud chips ialah pertumbuhan akar dan tunas yang tidak seragam dan agak lambat yang berasal dari bagian tengah batang serta pertumbuhan anakannya masih sedikit (Selvia, Meiriani, dan Hasanah, 2015). Upaya untuk mengatasi kendala pembibitan bud chips ialah melalui pemberian komposisi Atonik dan Air Kelapa sebagai zat pemacu tumbuh. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi yang terbaik dari komposisi Atonik dan Air Kelapa pada pertumbuhan bud chips tebu varietas Bululawang. Penelitian dilakukan pada bulan Februari hingga Juni 2015 di Pusat Penelitian Perkebunan Gula PT. Perkebunan Nusantara X (Persero), Djengkol, Kediri, Jawa Timur. Metode yang digunakan ialah Rancangan Acak Kelompok dengan komposisi Atonik dan Air Kelapa yang berbeda sebagai faktor yang ingin diketahui pengaruhnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan Atonik dan Air Kelapa sebagai zat pemacu tumbuh pada bud chips varietas Bululawang mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman.
RESPON TIGA VARIETAS KEDELAI (Glycine max L. Merill) PADA INOKULASI Rhizobium Fatmayanti, Nadya; Guritno, Bambang; Islami, Titiek
Jurnal Produksi Tanaman Vol 5, No 6 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/456

Abstract

Rendahnya produksi kedelai lokal menyebabkan semakin tergantungnya masyarakat pada kedelai impor. Peningkatan produksi kedelai dapat didukung dengan inokulasi Rhizobium karena dapat membentuk bintil akar yang berfungsi dalam pengikatan nitrogen yang akan meningkatkan pertumbuhan vegetatif tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh inokulasi Rhizobium pada tiga varietas kedelai dan untuk mendapatkan dosis inokulasi terbaik bagi pertumbuhan dan hasil kedelai. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret hingga Juni 2015 di Desa Karangduren, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial dengan dua faktor perlakuan. Faktor pertama adalah varietas yang terdiri dari Grobogan (V1), Wilis (V2), dan Gepak Kuning (V3), sedangkan faktor kedua yaitu inokulasi Rhizobium, terdiri dari dosis 0 g kg-1 benih atau tanpa inokulasi (R0), 3 g kg-1 benih (R1), 5 g kg-1 benih (R2), dan 7 g kg-1 benih (R3), dimana perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan ukuran biji pada masing-masing varietas tidak menentukan tinggi rendahnya dosis inokulan Rhizobium yang dibutuhkan tanaman. Inokulasi Rhizobium dengan dosis 0 g kg-1 benih hingga 7 g kg-1 benih menunjukkan peningkatan hasil yang linear pada seluruh parameter pengamatan. Perlakuan varietas dengan inokulasi Rhizobium mampu meningkatkan jumlah bintil akar efektif pada umur 21, 28, dan 49 HST berturut-turut sebesar 61,19%, 58,42%, dan 62%. Inokulasi Rhizobium dengan dosis 7 g kg-1 benih mampu meningkatkan hasil panen hingga 37,30% dibandingkan perlakuan tanpa inokulasi, sehingga didapatkan dosis terbaik sebesar 7 g kg-1 benih.
PENGARUH SISTEM OLAH TANAH DAN PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L.) Merill) Nainggolan, Alexander; Guritno, Bambang; Islami, Titiek
Jurnal Produksi Tanaman Vol 5, No 6 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/470

Abstract

Kedelai merupakan salah satu komoditas pangan utama setelah padi dan jagung. Data BPS (2014) menyebutkan bahwa produktivitas kedelai nasional pada tahun 2013 hanya sebesar 1,45 ton ha-1. Produktivitas kedelai yang rendah tersebut dapat ditingkatkan karena melihat potensi hasil dari tanaman kedelai yang masih cukup tinggi. Pada kedelai varietas Anjasmoro memiliki rata-rata hasil sebesar 2-2,3 ton ha-1 sehingga upaya yang dilakukan yaitu dengan aplikasi sistem olah tanah dan penambahan bahan organik. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh sistem pengolahan tanah dan pemberian pupuk organik pada pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai varietas Anjasmoro serta untuk menentukan sistem olah tanah yang tepat dan jenis pupuk yang sesuai pada pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai varietas Anjasmoro. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan November 2014 sampai Februari 2015 di Balai Benih Induk Palawija, Jln. Raya Randuagung, Kec. Singosari, Kab. Malang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Petak Terbagi dengan faktor pertama sistem olah tanah dan faktor kedua pupuk anorganik dan organik. Hasil analisis ragam dari perlakuan sistem olah tanah dan pemberian pupuk anorganik dan organik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai terlihat menunjukkan adanya interaksi nyata pada jumlah daun (56 HST), jumlah polong pertanaman, dan jumlah biji pertanaman. Sementara hasil analisis ragam menunjukkan bahwa sistem olah tanah dan pemberian pupuk anorganik dan organik menunjukkan pengaruh yang nyata pada parameter tinggi tanaman (56HST) dan bobot kering total (28 HST).
KAJIAN ABU VULKANIK GUNUNG KELUD DAN AMPAS TEBU DALAM BERBAGAI KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays L. saccharata Sturt.) El Fitroh, Muhamad Azhim; Nugroho, Agung; Islami, Titiek
Jurnal Produksi Tanaman Vol 5, No 6 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/471

Abstract

Tanaman jagung manis (Zea mays saccharata Sturt L.) ialah tanaman yang dapat dipanen lebih cepat dari umur jagung biasa (+70 hari setelah tanam). Tujuan penelitian mendapatkan komposisi media tanam yakni antara tanah, abu vulkanik gunung Kelud, dan ampas tebu terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis. Penelitian dilakukan di Ds Bendosari, Kec Kras, bulan April-Juni 2015. Alat dan bahan meliputi cangkul, timbangan analitik, meteran, polybag ukuran 10 kg. Bahan penelitian: benih varietas Bonansa, Pupuk Urea TSP KCl, ampas tebu dan abu vulkanik gunung Kelud. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 7 taraf perlakuan. Data yang diperoleh dari hasil pengamatan diuji analisis ragam (uji F) taraf  5 %. Jika terdapat pengaruh pada setiap perlakuan dilanjutkan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) taraf 5 %. Hasil penelitian membuktikan komposisi media tanam terbaik ialah perlakuan P7 dengan komposisi tanah (20%), abu vulkanik gunung Kelud (20%), ampas tebu (60%) meningkatkan pertumbuhan antara lain panjang tanaman, luas daun. Perlakuan P7 meningkatkan hasil panen antara lain berat segar dan kering total tanaman, panjang tongkol dengan kelobot dan tanpa kelobot, diameter tongkol dengan kelobot dan tanpa kelobot, bobot tongkol dengan kelobot dan tanpa kelobot dan kadar gula.
KAJIAN UMUR TRANSPLANTING TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BERBAGAI VARIETAS PADI (Oryza sativa L.) Widiana, Aris Nikmatul; Tyasmoro, Setyono Yudo; Islami, Titiek
Jurnal Produksi Tanaman Vol 5, No 6 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/473

Abstract

Padi merupakan sumber tanaman pokok sebagian besar penduduk Asia di dunia. Para petani sebagian besar melakukan persemaian yang memakan waktu lama dan diikuti dengan memindahkan tanaman padi ke lahan budidaya. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mendapat umur transplanting terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil pada tiga varietas tanaman padi. Penelitian dilaksanakan  pada bulan Maret sampai bulan Juni 2015 di Desa Sidorejo Kecamatan Ponggok Kabupaten Blitar. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok pola faktorial yaitu dengan dua faktor. Faktor pertama umur transplanting (7, 14 dan 21 hari) dan faktor kedua varietas dengan 3 macam varietas (Bundha Srimadrim, Intani-2 dan Ciherang). Faktor pertama dan faktor kedua tersebut diperoleh 9 kombinasi perlakuan, setiap perlakuan diulang 3 kali sehingga didapat 27 petak percobaan. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa tidak terdapat interaksi antara umur transplanting dan varietas, namun secara terpisah terdapat berbeda nyata. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa perlakuan varietas Bundha Srimadrim, Intani-2 dan Ciherang pada umur transplanting 14 hari menunjukan hasil tertinggi yaitu 7,60 ton   ha-1 dibanding dengan umur transplanting 7 dan 21 hari yaitu 4,82 dan 4,04 ton ha-1.
RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG MANIS (Zea mays L. saccharata) DALAM SISTEM TUMPANGSARI DENGAN KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) Wahyuni, Pipit; Barunawati, Nunun; Islami, Titiek
Jurnal Produksi Tanaman Vol 5, No 8 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/508

Abstract

Kebutuhan jagung manis di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, namun produksinya belum dapat mencukupi permintaan pasar. Upaya dalam mengembangkan jagung manis untuk meningkatkan hasil perlu dilakukan. Tujuan ini adalah untuk mengetahui pola tanam yang tepat pada tanaman jagung manis yang ditumpangsarikan dengan kacang hijau. Penelitian ini dilaksanakan di lahan sawah di Desa Pehwetan Kecamatan Papar Kabupaten Kediri pada Juni  sampai dengan bulan September 2015. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Ortogonal Kontras terdiri dari 6 perlakuan dengan 4 ulangan : J : Jagung manis monokultur, K : Kacang hijau monokultur, P1 : Jagung manis baris tunggal tumpangsari, P2 : Jagung manis baris ganda, P3 : jagung manis baris tiga tumpangsari, P4 : jagung manis baris empat tumpangsari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan jagung manis barisan tunggal dalam tumpangsari dengan kacang hijau (P1) mampu menghasilkan luas daun jagung manis, tinggi tanaman kacang hijau, jumlah cabang produktif, dan luas daun tanaman kacang hijau lebih tinggi dari perlakuan lain dan dapat meningkatkan hasil tongkol jagung manis mencapai 19,24 ton ha-1 serta hasil kacang hijau mencapai 1,92 ton ha-1. Berdasarkan Nilai NKL semua perlakuan pada sistem tumpangsari menghasilkan nilai lebih dari 1, yang artinya secara umum memiliki potensi untuk meningkatkan produktivitas lahan.
PENGARUH PEMOTONGAN BUNGA JANTAN (TOPPING) DAN PUPUK KANDANG SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays var. saccharata) Nindita, Ajeng Devi; Koesriharti, Koesriharti; Islami, Titiek
Jurnal Produksi Tanaman Vol 5, No 9 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/540

Abstract

Jagung manis adalah salah satu komoditas pangan yang diminati masyarakat Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh pemotongan bunga jantan dan pupuk kandang sapi pada pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis. Penelitian dilaksanakan di Desa Mulyoagung, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang pada bulan April-Juni 2015. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok faktorial yang diulang tiga kali. Faktor pertama, pemotongan bunga jantanterdiri dari tanpa pemotongan bunga jnatan (P1) dan pemotongan bunga jantan (P2). Faktor kedua, dosis pupuk kandang sapi terdiri dari 0 ton ha-1(D0), 5 ton ha-1(D1), 10 ton ha-1(D2), 15 ton ha-1(D3) dan 20 ton ha-1(D4). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara pemotongan bunga jantan dan dosis pupuk kandang sapi terhadap index panen. Perlakuan pemotongan bunga jantan (topping) tidak memberikan pengaruh terhadap peubah pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis. Perlakuan dosis pupuk kandang sapi hanya berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 28, 42 dan 56 hari setelah tanam, diameter batang tanaman jagung pada umur 56 hari setelah tanam dan jumlah daun tanaman jagung pada 28 hari setelah tanam.
Co-Authors Afeiro, Mohamad Ricky Afrinda, Miftakhus Solikha Amir Hamzah Andi Kurniawan Anggara, Abi Anggarsari, Dias Anna Satyana Karyawati Anwar, Mukhlisa Zuhuddina Arinal Hasni, Gerry Pradhana Armita, Deffi Arsetia, Reanida Tri Ashari, Sinta Ayu Dewi Bambang Guritno Barunawati, Nunun El Fitroh, Muhamad Azhim Fadhila, Syahada Amalia Fatmayanti, Nadya Febrianto, Riyadi Akbar Fitriana, Diah Asih Guntoro, Andi Yuono Hardiman, Tomy Hendardi, Bramantyo Irfany, Auliy Kanwal, N. D. S. Khumairoh, Uma Koesriharti Koesriharti Kurniawati, Dwi Mertin Lestari, Aryani Trie Lutfi, Rizqy Jamaludin Luvitasari, Desy Indah Maghfour, Mochammad Dawam Marzuki, Marzuki Meganada, Ika Kartika Megawati, Rina Moch. Dawam Maghfoer Mochammad Dawam Maghfoer Mochammad Roviq Muhyidin, Hidayatul Mukti, Muhammad Saifullah Muntashilah, Ummi Hadiyati Murdiono, Wisnu Eko Murdiono, Wisnu Eko Muthoharoh, Nurul Nainggolan, Alexander Nasution, Kharisma Hapsarini Nawawi, Mochammad Nihayati, Ellis Nindita, Ajeng Devi Ningtyas, Rizky Putri Diarsari Nugroho, Agung Nur Edy Suminarti Nurhidayati, Titik Nurjanah, Risda Yunita Paramaditya, Intan Purwati, Rima Dwi Putra, Herry Pratama Putri, Aldilla Dezjona Putri, Ponco Nurmi Rachmawati, Destalia Lanny Rahmat Nugraha Rismawan, Safetian Fauzi Riyani, Norma Winda Runik Dyah Purwaningrahayu Sa’adah, Nailis Safitri, Nurma Delia Sandiwantoro, Riko Tri Sari, Rahma Pramita Sebayang, Husni Thamrin Septiana, Asep Setiawan, Ariesta Yudha Setyono Yudo Tyasmoro Sipayung, Daniel Siswati, Jiana Budi Sopia Fransina Wambrauw Subagio, Yudhistira Afnan Malay Sudiarso, Sudiarso Sugari, Didit Sunaryo Sunaryo Sunaryo, Sunaryo Surya Pradana, Gede Bayu Sutoyo Sutoyo Syakur Syakur Syukur Makmur Sitompul, Syukur Makmur Tatik Wardiyati Titin Sumarni Titin Sumarni Tristanti, Nur Azizah Ubaidillah, Adib W.H. Utomo W.H. Utomo Wahyuni, Pipit Wardani, Fajarany Ratih Widiana, Aris Nikmatul Yogi Sugito Zakiah, Suci Gita