Claim Missing Document
Check
Articles

MONUMEN PERJUANGAN AMARTA YUDA DI DESA PATAS, GEROKGAK, BULELENG ( Latar Belakang Pendirian, Bentuk dan Potensinya Sebagai Sumber Pembelaran IPS di SMP) ., Ilham Yahya; ., Dr. Drs. I Made Pageh, M.Hum.; ., Ketut Sedana Arta, S.Pd., M.Pd.
Widya Winayata: Jurnal Pendidikan Sejarah Vol 8, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjps.v8i2.18980

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hal berikut (1) Latar belakang berdirinya Monumen Amartha Yudha desa Patas (2) bentuk Monumen Perjuangan Amartha Yudha (3) Potensi apa saja dari Monumen Perjuangan Amartha Yudha yang dapat dikembangkan sebagai media pembelajaran IPS di SMP . Dalam penelitian ini, dapat dikumpulkan dengan menggunakan metode sejarah dengan tahap-tahap penelitian sebagai berikut; (1) Tahap Pengumpulan Data, (observasi, wawancara, studi dokumen), (2) Trianggulasi ( verifikasi), (3) dan Interpretasi, ( Analisis Data) Adapun Hasil Dari penelitian ini menunjukkan bahwa, (1) Latar belakang berdirinya Monumen Amartha Yuda adalah untuk mengenang perlawanan pemuda dalam memepertahankan kemerdekaan (2) Bentuk Monumen Perjuangan Amartha Yudha merupakan monument non figure, bentuknya menyerupai MONAS. (3) Potensi Monumen Perjuangan Amartha Yudha yang dapatl dikembangkan sebagai media pembelajaran IPS sesuai dengan kurikulim 2013 di SMP berupa Artefak dan Sejarah monumen amartha YudhaKata Kunci : Monumen Amartha Yudha, Bentuk Monumen, Media Pembelajaran. The purpose of this study was to find out the following (1) The background of the establishment of Amartha Yudha Monument in Patas village (2) the form of Amartha Yudha Struggle Monument (3) Any potential of the Amartha Yudha Monument of Struggle which can be developed as a medium for social studies learning in junior high schools. In this study, it can be collected using historical methods with the following stages of research; (1) Data Collection Phase (observation, interview, document study), (2) Trianggulasi (verification), (3) and Interpretation (Data Analysis) The results of this study indicate that, (1) Background of the establishment of the Amartha Monument Yuda is to commemorate the resistance of youth in maintaining independence (2) Form of Monument of Struggle Amartha Yudha is a non-figure monument, its shape resembles that of MONAS. (3) Potential of Amartha Yudha Struggle Monument which can be developed as social studies learning media in accordance with the 2013 curriculum in junior high school in the form of artefacts and history of the amartha Yudha monumentkeyword : Amartha Yudha Monument, Shape of Monument, Learning Media.
Prasasti Cempaga sebagai Simbol Pemersatu Masyarakat Cempaga, Bangli, Bali dan Sumber Belajar Sejarah Lokal di SMA ., Ni Komang Arya Kusuma Dewi; ., Dra. Tuty Maryati,M.Pd; ., Drs. I Made Pageh,M.Hum.
Widya Winayata: Jurnal Pendidikan Sejarah Vol 7, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjps.v7i3.11304

Abstract

Penelitian dilakukan di Desa Pakraman Cempaga, Bangli, Bali yang bertujuan untuk mengetahui: (1) Persebaran Penduduk Desa Cempaga Batur Kintamani; (2) Isi Prasasti Cempaga sebagai Simbol Pemersatu Masyarakat Cempaga; dan (3)Nilai-nilai dari Prasasti Cempaga dalam mempersatukan desa Cempaga yang dapat diimplementasikan sebagai sumber belajar sejarah lokal di SMA. Penelitian ini merupakan penelitian sejarah, sehingga langkah yang dilakukan adalah (1) teknik penentuan informan, (2) Heuristik pengumpulan data (observasi, wawancara, studi dokumen), (3) Kritik Sumber, (4) Interpretasi, dan (5) Penulisan Sejarah Historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Desa Pakraman Cempaga sudah ada di abad ke XIII. Dalam Prasasti Cempaga dapat ditemukan petunjuk bahwa Desa Cempaga merupakan sebuah desa yang awalnya terletak di Batur, Kintamani karena konflik dengan Tampurhyang kemudian masyarakat desa Cempaga tersebar ke Bangli dan Buleleng. Prasasti Cempaga menyebutkan bahwa Raja Bhatara Sri Mahaguru memberikan perlindungan dan agar masyarakat desa Cempaga kembali membangun desanya, masyarakat Cempaga yang terpisah masih memiliki identitas yang sama dalam bidang adat istiadat, budaya dan masyarakat Cempaga sebagai masyarakat Bali Aga. Prasasti Cempaga dalam mempersatukan desa Cempaga sebagai sumber pembelajaran sejarah lokal dapat diambil (a) nilai sejarah, (b) nilai persatuan dan kesatuan, dan (b) nilai cinta damai. Diharapkan peneliti lainnya untuk dapat menyempurnakan penelitian iniKata Kunci : Desa Pakraman Cempaga, Prasasti Cempaga This research was conducted in Desa Pakraman Cempaga, Bangli, Bali which aims to know: (1) Spreading of Cempaga Batur Kintamani Village Population; (2) Contents of Cempaga Inscription as a Unifying Symbol of Cempaga Community; And (3) Cempaga inscriptions in unifying Cempaga village as a source of local history learning. This is a historical research, so the steps taken are (1) informant determination technique, (2) data collection heuristics (observation, interview, document study), (3) Source Criticism, (4) Interpretation, and (5) Historiography. Desa Pakraman Cempaga there is already XIII Saka century. Cempaga is a village originally located in Batur, Kintamani then Cempaga village community spread because of attacks by Tampurhyang village. The Cempaga inscription states that King Bhatara Sri Mahaguru gave protection and for people of Cempaga village to rebuild their village, the separate Cempaga community still has the same identity in their place customs, culture and society of Cempaga as a Bali Aga community. Cempaga inscriptions in unifying Cempaga village as a source of local history learning can be taken (1) historical value, (2) the value of unity and unity, and (3) the value of peace love. For other researchers are expected to be able enhance this research.keyword : Desa Pakraman Cempaga, Inscription Cempaga
Tradisi Ngejot di Desa Lenek, Aikmel, Lombok Timur (Potensinya Sebagai Media Pendidikan Karakter Melalui Pembelajaran Sejarah di SMA Negeri 2 Aikmel) ., Fiani Yulistia; ., Dr. I Ketut Margi, M.Si; ., Dr. Drs. I Made Pageh, M.Hum.
Widya Winayata: Jurnal Pendidikan Sejarah Vol 7, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjps.v7i3.12552

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Lenek, Kecamatan Aikmel, Kabupaten Lombok Timur, NTB. penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui latar belakang adanya tradisi ngejot di Desa Lenek, (2) mengetahui tradisi ngejot dapat dipertahankan oleh masyarakat Desa Lenek, (3) mengetahui nilai-nilai karakter yang ada dalam tradisi ngejot di Desa Lenek, (4) mengetahui cara memamfaatkan tradisi ngejot sebagai media pendidikan karakter melalui pembelajaran sejarah di SMA Negeri 2 Aikmel. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan langkah-langkah, (1) metode penentuan informan, (2) metode pengumpulan data (teknik observasi, teknik wawancara, teknik studi dokumentasi), (3) metode validitas data, (4) metode analisis data, (5) penulisan hasil penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) latar belakang adanya tradisi negejot di Desa Lenek, untuk mempererat silaturhomi, menjaga solidaritas antar sesama, (2) tradisi ngejot dipertahankan oleh masyarakat Desa Lenek, karena adanya faktor kepercayaan, faktor budaya, meningkatkan solidaritas sosial, faktor pendidikan, pemenuhan kebutuhan akan keselamatan, (3) nilai-nilai karakter yang ada dalam tradisi ngejot yaitu religius, cinta damai, disiplin, tanggung jawab, peduli lingkungan, (4) pemanfaatan tradisi ngejot sebagai media pendidikan karakter melalui pembelajaran sejarah di SMA Negeri 2 Aikmel yaitu sebagai ajang pengenalan budaya terhadap siswa, agar nantinya budaya tersebut bisa memperkaya materi pembelajaran sejarah dan karakter siswa.Kata Kunci : Ngejot, Media Pendidikan Karakter, Pembelajaran Sejarah. This research was conducted in the Lenek village, Aikmel district, East Lombok Regency, NTB. The aims of study: (1) to know the background of the tradition of ngejot in the village of Lenek, (2) to know the tradition of ngejot can be maintained by the villagers of Lenek, (3) to know the values of characters that exist in tradition ngejot in Lenek Village, (4) ) to know how to utilize tradition ngejot as character education media through learning history in SMA Negeri 2 Aikmel. This reseach used descriptive qualitative method with steps, (1) determination the informant, (2) data collection (observation , interview technique, engineering studies document ), (3) data validity, (4)data analysis, (5) writing the research result. The results showed that (1) Background of the negejot tradition in the village of Lenek, (2) the tradition of ngejot is maintained by the people of Lenek Village, due to the belief, cultural factor, social solidarity, the education factor, the fulfillment of the need for safety, (3) the values of the characters that exist in the tradition ngejot (rligius, love of peace, discipline, responsibility, care for the environment), (4) the use of ngejot tradition ngejot as a medium of character education through learning history in SMA Negeri 2 Aikmel that is as a place of cultural recognition of the side, so that later culture can enrich the learning material of history and character of student.keyword : Ngejot, Media Character Education, Teaching History
SEJARAH BERDIRINYA MASJID KERAMAT KUNO DI JALAN HASANUDDIN KAMPUNG KAJANAN, SINGARAJA BALI, SEBAGAI SUMBER BELAJAR SEJARAH DI MA.AT-TAUFIQ ., SHOLEH; ., Dr. Drs. I Made Pageh, M.Hum.; ., Dr. Tuty Maryati,M.Pd
Widya Winayata: Jurnal Pendidikan Sejarah Vol 8, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjps.v8i2.19098

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan (1) sejarah Berdirinya Masjid Keramat Kuno di jalan Hasanuddi Kampung Kajanan, Singaraja Bali. (2) Fungsi Masjid Keramat Kuno Singaraja (3) Aspek-Aspek Apa saja dari Masjid Keramat Kuno Kampung Kajanan, Singaraja Bali, yang dapat dijadikan sebagai Sumber belajar Sejarah di MA. At-Taufiq. Lokasi penelitian ini adalah di Kampung Kajanan, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng. Penelitian ini merupakan penelitian sejarah. Data dikumpulkan dengan metode observasi, studi dokumen, wawancara, selanjutnya kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Masjid Keramat Kuna Singaraja Bali ditemukan warga pada tahun 1654 M, Masjid ini menjadi kebanggaan masyarakat singaraja, karena nilai sejarahnya menjadi saksi masu’nya Agama Islam di pulau dewata ini. (2) Fungsi masjid keramat ini selain tempat ibadah masjid ini di gunakan berbagai keperluan (3).hasil penelitian ini dapat di jadikan sebagai sumber belajar sejarah di (MA)at-Taufiq karena memiliki nilai-nilai karakter seperti nilai religius, tolerasansi dan muntikulturalisme, dan gotong royong.Kata Kunci : Masjid, Sumber Belajar, Nilai Karakter. This study aims to describe (1) the history of the Establishment of the Ancient Sacred Mosque on the Hasanud road in Kajanan Village, Singaraja, Bali. (2) Functions of the Singaraja Ancient Sacred Mosque (3) Any Aspects of the Ancient Sacred Mosque of Kajanan Village, Singaraja Bali, which can be used as a Historical Learning Resource in the MA. At-Taufiq. The location of this study was in Kajanan Village, Buleleng District, Buleleng Regency. This research is historical research. Data is collected by observation, document study, interview, then source criticism, interpretation, and historiography. The results showed that (1) the Singaraja Ancient Sacred Mosque of Bali was found by residents in 1654 AD, this mosque became the pride of the Singaraja community, because its historical value became a massive witness of Islam on this island of the gods. (2) The functions of this sacred mosque in addition to the place of worship of this mosque are used by various purposes (3). The results of this study can be used as a source of historical learning in (MA) at-Taufiq because they have character values such as religious values, tolerance and vomiting. and mutual cooperationkeyword : Mosque, learning resources,character values
JEJAK KEPAHLAWANAN KHR. ASAD SYAMSUL ARIFIN SEBAGAI SUMBER BELAJAR SEJARAH DI MA IBRAHIMI PONDOK PESANTREN SYALAFIYAH SYAFI'IYAH SUKOREJO, SITUBONDO JAWA TIMUR ., M BUSAR; ., Dr. Drs. I Made Pageh, M.Hum.; ., Ketut Sedana Arta, S.Pd., M.Pd.
Widya Winayata: Jurnal Pendidikan Sejarah Vol 8, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjps.v8i2.18267

Abstract

ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) Jejak kepahlawanan Kyai As’ad Samsul Arifin melawan Sekutu dan Belanda, (2) Nilai-nilai yang terkandung dalam perjuangan Kyai As’ad Samsul Arifin, (3) Nilai-nilai kepahlawanan Kyai As’ad Samsul Arifin dikemas menjadi sumber belajar Sejarah. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif yaitu:(1)Teknik penentuan lokasi penelitian; (2) Teknik penentuan informan; (3) Teknik pengumpulan data (observasi, wawancara, Studi dokumen dan studi fustaka); (4) Teknik validasi data (Triangulasi data, triangulasi metode); (5) Teknik analisis data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, Kyai As’ad Samsul Arifin merupakan tokoh yang baru diangakat menjadi pahlawan nasional, beliau adalah ulama NU yang dikenal kharismatik dan sangat disegani oleh ulama lainnya. Selama hidupnya, Kyai As’ad berjuang untuk mengangkat harkat dan martabat bangsa. Pada masa penjajahan Jepang kyai As’ad Syamsul Arifin pernah berinisiatif mencuri senjata dan amunisi dari gedung senjata Jepang yang ada di Kecamatan Kalisat, Jember.Pada masa perjuangan fisik, Kyai As`ad Syamsul Arifin bergabung dengan laskar Sabilillah yang pernah terlibat kontak senjata dengan Belanda di Surabaya, dan di masa pemerintahan Orde Baru peranan Kyai As’ad syamsul Arifin sangat menentukan keutuhan NKRI, akibat diterapkannya Pancasila Sebagai Asas Tunggal. Nilai-nilai kepahlawanan yang terkandung dari Kyai As’ad Syamsul Arifin anatar lain: (1) Nilai Keberanian (2 ) Nilai Patriotisme (3) Nilai Kemandirian. Nilai kepahlawanan Kyai As’ad Syamsul arifin dapat dikemas menjadi sumber belajar sejarah pada materi perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan dari ancaman Sekutu dan Belanda. Kata Kunci : Kata kunci: Kyai As’ad Samsul Arifin, Pahlawan Nasional, Sumber Belajar Sejarah ABSTRACT The purpose of this study was to find out (1) the heroic traces of the As'ad Kyai Samsul Arifin against the Allies and the Netherlands, (2) The values contained in the struggle of Kyai As'ad Samsul Arifin, (3) The heroic values of Kyai As'ad Samsul Arifin is packaged as a source of learning history. This study uses a qualitative descriptive approach, namely: (1) Techniques for determining the location of research; (2) Informant determination techniques; (3) Data collection techniques (observation, interviews, document studies and literature studies); (4) Data validation techniques (data triangulation, method triangulation); (5) Data analysis techniques. The results of this study indicate that, Kyai As'ad Samsul Arifin is a new figure who has been deemed to be a national hero, he is a NU cleric known for being charismatic and highly respected by other scholars. During his life, Kyai As’ad struggled to uplift the dignity of the nation. During the Japanese occupation kyai As'ad Syamsul Arifin had taken the initiative to steal weapons and ammunition from Japanese weapons buildings in Kalisat District, Jember. in Surabaya, and during the New Order government the role of Kyai As'ad syamsul Arifin greatly determined the integrity of the Unitary Republic of Indonesia, due to the implementation of Pancasila as the Sole Principle. The heroic values contained in Kyai As’ad Syamsul Arifin are: (1) Value of Courage (2) Value of Patriotism (3) Value of Independence. The heroic value of Kyai As'ad Syamsul arifin can be packaged as a source of learning history in material struggle in defending independence from the threat of the Allies and the Netherlands. keyword : Keyword: Kyai As'ad Samsul Arifin, National Hero, Historical Learning Source
PURA PAJENENGAN DI DESA PAKRAMAN PANJI, BULELENG, BALI (SEJARAH, STRUKTUR, FUNGSI PURA DAN POTENSINYA SEBAGAI SUMBER BELAJAR SEJARAH BERBENTUK RANCANGAN BUKU SUPLEMEN DI SMA) ., I Made Cita Adnyana; ., Prof. Dr. Nengah Bawa Atmadja,MA; ., Drs. I Made Pageh,M.Hum.
Widya Winayata: Jurnal Pendidikan Sejarah Vol 7, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjps.v7i3.11402

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memecahkan masalah terkait dengan tujuan penelitian: (1) Sejarah Pura Pajenengan di Desa Pakraman Panji, Sukasada, Buleleng, Bali, (2) Struktur dari Pura Pajenengan di Desa Pakraman Panji, Sukasada, Buleleng, Bali, (3) Fungsi dari Pura Pajenengan di Desa Pakraman Panji, Sukasada, Buleleng, Bali, (4) Potensi dari Pura Pajenengan di Desa Pakraman Panji, Sukasada, Buleleng, Bali sebagai sumber belajar yang berbentuk rancangan buku suplemen. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif yang terdiri dari penentuan lokasi, penentuan informan, pengumpulan data (observasi, keabsahan data dan analisis data. Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa (1) Berdirinya Pura Pajenengan di Desa Pakraman Panji, Sukasada, Buleleng, Bali yang berawal dari sebuah puri yang lengkap dengan pemerajan dan pemereman raja Buleleng yang beranama Panji Sakti, putra dari Raja Dalem Segening, Gelgel, (2) Struktur Pura Pajenengan ini menggunakan konsep Tri Mandala yang terdiri dari Nista Mandala (Jaba Sisi), Madya Mandala (Jaba Tengah), dan Utama Mandala (Jeroan), (3) Fungsi Pura Pajenengan meliputi Fungsi Religius, Sosial, Budaya, Rekreasi, dan Pendidikan, (4) Potensi dari Pura Pajenengan sebagai sumber sumber belajar sejarah dapat di lihat dari segi Historis dan segi Peninggalan-peninggalan yang nantinya berbentuk sebuah buku sebagai materi tambahan dalam pembelajaran sejarah. Kata Kunci : Sejarah, Pura Pajenengan, Sumber Belajar This research is aimed to solved the problems which is related to the research objectives: (1) the History of the Pajenengan Temple In the Pakraman Village of Panji, Sukasada, Buleleng, Bali, (2) the Structure of Pajenengan temple In the Pakaraman Village of Panji, Sukasada, Buleleng, Bali, (3) the Function of Pajenengan temple In the Pakraman Village of Panji, Sukasada, Buleleng, Bali, (4) the Potential of Pajenengan temple In the Pakraman Village of Panji, Sukasada, Buleleng, Bali as a source of learning in form of a draft book supplements. The method used in this research is a qualitative research method that consists of determination of location, determination of informants, data collection (observation, data validity and data analysis. From these results it can be seen that (1) the Establishment of Pajenengan temple in the Pakraman Village of Panji, Sukasada, Buleleng, Bali which originated from a castle that is complete with pemerajan and pemereman of the king of Buleleng named Panji Sakti, the son of King Dalem Segening, Gelgel, (2) the Structure of the Pajenengan temple using the concept of Tri Mandala, which consists of the Nista Mandala (Jaba Sisi), Madya Mandala (Jaba Tengah), and the Utama Mandala (Jeroan), (3) the Function of Pajenengan temple include the functions of Religious, Social, Cultural, Recreational, and Education, (4) the Potential of Pajenengan temple as a source of learning history can be viewed in terms of Historically and in terms of relics which later become a book as additional material in the teaching of history.keyword : History, Pura Pajenengan, Learning Resources
CANDI JAWI DI KABUPATEN PASURUAN, JAWA TIMUR SEBAGAI SUMBER BELAJAR SEJARAH BAGI SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS ., Mukti Ali Asyadzili; ., Dr. Luh Putu Sendratari, M.Hum.; ., Dr. Drs. I Made Pageh, M.Hum.
Widya Winayata: Jurnal Pendidikan Sejarah Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjps.v8i1.12675

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui sejarah berdirinya Candi Jawi di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur (2) Mengetahui struktur Candi Jawi (3) Mengetahui fungsi Candi Jawi (4) Mengetahui pemanfaatan Candi Jawi untuk dijadikan sumber belajar sejarah bagi siswa Sekolah Menengah Atas . Dalam penelitian ini, menggunakan metode kualitatif dengan tahap-tahap: (1) Menentukan lokasi penelitian di Desa Candi Wates, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur (2)Teknik penentuan informan (3)Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan studi dokumen, Dalam penelitian ini menghasilkan temuan, yakni: (1) Candi Jawi dapat dijadikan sumber belajar sejarah kepada siswa sekolah menengah atas mengenai pembelajaran sejarah dengan menggunakan media komik Candi Jawi sehingga mampu memberikan sumbangan atau kontribusi positif dalam dunia pendidikan dalam hal ini meningkatkan motivasi belajar siswa (2) Candi Jawi ini dapat dijadikan sumber belajar sejarah mengenai perbedaan pemahaman konsep belajar sejarah berbantuan media komik Candi Jawi sehingga mampu memberikan sumbangan atau kontribusi positif dalam dunia pendidikan dalam hal ini meningkatkan pemahaman konsep siswa (3) Hasil penelitian ini memberikan informasi mengenai referensi pemahaman konsep siswa dengan menggunakan media komik Candi Jawi sehingga mampu memberikan sumbangan atau kontribusi positif dalam dunia pendidikanKata Kunci : Candi Jawi , Sumber Belajar Sejarah, Sekolah Menegah Atas This research aims to (1) Know the history of the founding of Jawi Temple in Pasuruan, East Java (2) Knowing the structure of Jawi Temple (3) Knowing the function of Jawi Temple. (4) Knowing the utilization of Jawi Temple to be a source of history learning for high school students. In this research, using qualitative method with stages: (1) Determine the location of research in the Village Temple Wates, District Prigen, Pasuruan, East Java ((2) Technique determination of informant (3) Technique of collecting data through observation, interview, and document study, In this research, the findings are: (1) The results of this study can provide information on learning history of comic media assisted Candi Jawi so as to contribute or a positive contribution in the world of education in this case improve student learning motivation and further research (2) The results of this study can provide information about the different understanding of the concept of learning history-aided comic comic Candi Jawi so as to contribute or a positive contribution in the world of education in this case improves students' understanding of concepts and further research (3) The results of the study provide information about the reference understanding of student concepts by using comic media Jawi Temple so as to contribute or positive contribution in the world of educationThe results of the study provide information about the reference understanding of student concepts by using comic media Jawi Temple so as to contribute or positive contribution in the world of educationkeyword : Jawi Temple, Source of Learning History, Senior High School
CANDI JABUNG DI DESA JABUNG CANDI, PAITON, PROBOLINGGO, JAWA TIMUR (SEJARAH, FUNGSI, DAN POTENSINYA SEBAGAI SUMBER BELAJAR SEJARAH DI SMA) ., NAJI SHOLEH; ., Dr. Drs. I Made Pageh, M.Hum.; ., Dra. Desak Made Oka Purnawati,M.Hum
Widya Winayata: Jurnal Pendidikan Sejarah Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjps.v7i1.15154

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) Sejarah Candi Jabung (2) Struktur Candi Jabung (3) Fungsi Candi Jabung (4) Candi Jabung sebagai sumber belajar sejarah di SMA. Lokasi penelitian ini berada di Desa Jabung Candi, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah dengan menggunakan langkah-langkah penulisan (1) heuristik (pengumpulan data) melalui tahapan observasi, studi dokumen, dan wawancara (2) kritik sumber (3) interpretasi melalui penafsiran deskriptif kualitatif, dan (4) historiografi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Candi Jabung diperkirakan telah berdiri pada tahun 1236 Saka atau 1354 Masehi berdasarkan angka tahun yang ada diatas pintu masuk candi pada masa pemerintahan Hayam Wuruk zaman Kerajaan Majapahit (2) Struktur bangunan candi bersifat agama Budha yang memiliki ciri-ciri dengan adanya kamadhatu, rupadhatu, dan arupadhatu serta berfungsi sebagai tempat pemujaan leluhur keluarga raja, saat ini Candi Jabung berfungsi sebagai objek wisata sejarah (3) Penelitian ini bertujuan untuk mengenalkan Candi Jabung sebagai sumber belajar secara konkrit kepada peserta didik di sekolah, karena banyak nilai-nilai yang terkandung didalamnya yang belum diketahui. Di harapkan penelitian ini dapat memberi manfaat sebagai sumber belajar sejarah di SMA.Kata Kunci : Candi Jabung, Sejarah, Struktur, Fungsi, dan Sumber Belajar This study aims to describe (1) History of Jabung Temple (2) Building structure (3) Function of Jabung Temple (4) Candi Jabung as a source of history in high school. The location of this research is located in Jabung Candi Village, Paiton Subdistrict, Probolinggo Regency, East Java. The method used in this research is historical method by using writing steps (1) heuristics (data collection) through the stages of observation, document studies, and interviews (2) source critic (3) interpretation through qualitative descriptive interpretation, and (4) historiography. The results of this study indicate that (1) Jabung Temple is estimated to have been established in 1236 Saka or 1354 AD based on the number of years that existed above the entrance of the temple during the reign of Hayam Wuruk era Majapahit Kingdom (2) The structure of the temple building is a Buddhist religion that has characteristics with the presence kamadhatu, rupadhatu, and arupadhatu and serves as a place of worship ancestor of the royal family, today Jabung Temple serves as a historical tourist attraction (3) This study aims to introduce Jabung Temple as a source of learning in concrete to students in schools, because many of the values contained therein which is unknown. Hopefully this research can give benefit as a source of learning history in high school.keyword : Jabung Temple, History, Structure, Function, and Learning Resources
THE IMPLICATION OF SYMBOLIC VIOLENCE CULTURE TO INTROVERTED STUDENTS OF BALI UNIVERSITIES ON THE EDUCATIONAL PROCESS Desi Wulandari, Ni Putu; Ardhana, I Ketut; Pageh, I Made; Arjani, Ni Luh
E-Journal of Cultural Studies Volume 14, Number 1, February 2021
Publisher : Cultural Studies Doctorate Program, Postgraduate Program of Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/cs.2021.v14.i01.p02

Abstract

This article is aimed at describing the implications of symbolic violence towards introvert students in English education departments of universities in Bali on the educational process. There were three universities to be decided as the setting of this research; (1) Mahasaraswati University Denpasar, (2) Ganesha University of Education Singaraja and (3) IKIP Saraswati Tabanan. The subject of this study was the introvert students and distinctive lecturers of those three English education departments. The result of this study reveals that the implication on process can be perceived through class’ behavioral management, classroom learning management and classroom physical space management. Those kinds of managements were applied reversely from the critical pedagogy and emancipatory learning idealism that leads to symbolic violence, especially to the introvert students. The application was not considering the personality uniqueness of introverted students and created a one-size-fits-all idealism by adopting extroverted idealism and force introverted students to fit in it. Key words: symbolic violence, introvert, English education, critical pedagogy
Penataan Kota Singaraja Zaman Kolonial Belanda (Perspektif Sejarah Kota) Arta, K.S.; Pageh, I.M.; Yasa, I.W.P.
Jurnal IKA Vol 19, No 1 (2021): Maret
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/ika.v19i1.33446

Abstract

Tujuan tulisan ini adalah 1) untuk mengetahui gambaran jelas tentang kosepsi dan tata ruang yang berciri tradisional di Kerajaan Buleleng, 2) untuk memperoleh gambaran jelas landcape Kota Singaraja sebagai kota kolonial Belanda. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metodologi kesejarahan yang meliputi langkah-langkah: heuritik, kritik, interpretasi, dan Hinstoriografi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa landcape kota Singaraja dibangun berdasarkan perpaduan landcape tradisional (geo-religius) dengan landcape modern yang berorientasi pada kehidupan duniawi, sifat rasional ini ditunjukkan dengan adanya sanitasi lingkungan, jalan raya besar untuk transportasi modern, tempat hiburan, sekolah, pusat tentara, penjara, pengadilan dan wujud orientasi dunia barat lainnya. Sarana kota modern tersebut dimaksudkan untuk mengukuhkan kekuasaan kolonial Belanda. Tulisan dengan pendekatan ekohistoris ini dapat dikembangkan menjadi bahan pembelajaran untuk memahami strategi kolonial Belanda dalam mengurung kekuasaan tradisional  yang sangat sacral dengan kekuasaan serba nyata, propan, serba iptek dan bernilai kekuasaan politik, ekonomis dan prestige sosial. Rekomendasi yang diberikan adalah diharapkan pengembangan kota Singaraja sekarang juga memperhatikan pengembangan wilayah pada masa pemerintahan kolonial Belanda, dan tetap menjaga artefak-artepak/ bangunan kolonial yang bisa dijadikan daya Tarik pariwisata Kata Kunci: Penataan Kota; Landcape tradisional; Landcape modern. 
Co-Authors ., ABDUL GOFAR ., DAFID RAHMAN ., Dania Fakhrunnisa ., Fiani Yulistia ., FIRDAUS RAMADANI ., FITRIYANAH ., I Komang Edi Heliana ., I Made Cita Adnyana ., Ilham Yahya ., Jro Kadek Mudiartha ., Komang Gede Arya Bawa ., M BUSAR ., Meri Yuliani ., Mukti Ali Asyadzili ., NAJI SHOLEH ., Ni Komang Arya Kusuma Dewi ., Ni Luh Sulandari ., NUR MINAH ., Nurus Shobah ., Purwa Aditya ., SHOLEH ABDUL GOFAR . Albertus Agas Anak Agung Bagus Wirawan Anak Agung Ngurah Anom Kumbara Andi Noprizal Sahar Arta, K.S. DAFID RAHMAN . Dania Fakhrunnisa . Desak Made Oka Purnawati Desak Oka Purnawati Desi Wulandari, Ni Putu Dr. Tuty Maryati,M.Pd . Dra. Luh Putu Sendratari,M.Hum . Drs. I Wayan Mudana,M.Si. . Fahrizal Yunus Fiani Yulistia . FIRDAUS RAMADANI . FITRIYANAH . Hedwi Prihatmoko Heni Nursafitri I Gusti Made Aryana I Kadek Adi Widiastika I Kadek Meiana Adi Putra I Ketut Ardhana Ardhana, I Ketut Ardhana I Komang Edi Heliana . I Made Cita Adnyana . I Nengah Suastika I Nyoman Ananta Wasistha I Nyoman Tri Esaputra I Wayan Pardi I Wayan Putra Yasa I Wayan Sumerata I Wayan Surya Eka Saputra I.W.P. Yasa Ida Ayu Gede Megasuari Indria Ida Ayu Made Rai Saraswati Ilham Yahya . J. Susetyo Edy Yuwono Jro Kadek Mudiartha . K.S. Arta Ketut Sedana Arta Ketut Sedana Artha Komang Gede Arya Bawa . Krisna Hendro Setiono M BUSAR . M Fathurrahim Alviansyah M.Si Drs. I Ketut Margi . Meri Yuliani . Muhammad Rivai Mukti Ali Asyadzili . NAJI SHOLEH . Nana Supriatna Ni Ketut Anggriani Ni Komang Arya Kusuma Dewi . Ni Luh Arjani Ni Luh Sulandari . NUR MINAH . Nursafitri, Heni Nurus Shobah . Prof. Dr. Nengah Bawa Atmadja,MA . Purnawati, Desak Oka Purwa Aditya . Putu Adi Sanjaya Putu Sukardja R. Ahmad Ginanjar Purnawibawa Riza Rizki Sukmarini Saraswati, Ida Ayu Made Rai Seruni, Yuri Sekar SHOLEH . Wayan Sugiartha Wirawan, I Gusti Made Arya Suta Yasa, I.W.P. Yunus, Fahrizal Yuri Sekar Seruni