Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

PENGARUH PEMBERIAN TERAPI TABLET BESI DAN ASAM FOLAT TERHADAP PERUBAHAN RED CELL DISTRIBUTION WIDTH PADA IBU HAMIL YANG ANEMIA Silvi Zaimy; Arni Amir; Nur Indrawaty Lipoeto
Jurnal Kesehatan Medika Saintika Vol 9, No 2 (2018): Desember 2018
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.903 KB) | DOI: 10.30633/jkms.v9i2.233

Abstract

Anemia merupakan masalah gizi yang sering terjadi pada ibu hamil. Anemia pada ibu hamil sangat terkait dengan mortalitas dan morbiditas pada ibu dan bayi. 40% kematian Ibu di negara berkembang berkaitan dengan anemia dalam kehamilan. Red Cell Distribution Width (RDW) merupakan salah satu parameter laboratorium yang digunakan untuk mendeteksi anemia defisiensi besi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh pemberian terapi tablet besi dan asam folat terhadap perubahan Red Cell Distribution Width (RDW) pada ibu hamil yang anemia. Penelitian ini menggunakan desain eksperimental dengan pendekatan pre test and post test control design yang dilaksanakan di Puskesmas Anak Air dan Puskesmas Alai. pada bulan Juni 2017-Juli 2018. Populasi adalah ibu hamil dengan anemia yang terdata mulai dari januari-april 2018. Sampel penelitian berjumlah 35 ibu hamil anemia dengan pemberian terapi tablet besi dan 35 ibu hamil anemia dengan pemberian terapi tablet besi dan asam folat Pengamnilan sampel menggunakan teknik puposive sampling. Pemeriksaan kadar hemoglobin dan RDW menggunakan Hematology Analizer. Uji normalitas data menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov (n>50). Analisis data komparatif menggunakan uji Paired sample t-Test dan Independence Sample t-Test. Hasil penelitian menunjukkan rerata RDW setelah pemberian terapi pada kelompok terapi tablet besi (15,58%) lebih rendah dibandingkan sebelum pemberian  terapi (16,31 %) dengan nilai p= 0,00 (p<0,05). RerataRDW setelah pemberian terapi tablet besi dan asam folat  (15,19%) lebih rendah dibandingkan sebelum pemberian  terapi (16,20 %) dengan nilai p= 0,00 (p<0,05). Delta RDW pada kelompok pemberian terapi tablet besi dan asam folat lebih tinggi (1,03%) dibandingkan pada kelompok pemberian terapi tablet besi (0,77%). Terdapat perbedaan yang bermakna RDW sebelum dan setelah pemberian terapi tablet besi . Terdapat perbedaan bermakna RDW sebelum dan setelah pemberian terapi tablet besi dan asam folat. Tidak terdapat perbedaan yang bermakna perubahan RDW setelah pemberian terapi antara kelompok terapi tablet besi dengan terapi tablet besi dan asam folat.Kata kunci: Anemia, Red Cell Distribution Width, tablet besi, asam folat
PERBANDINGAN KADAR INTERLEUKIN 6 PADA PERSALINAN PRETERM DAN KEHAMILAN NORMAL Visti Delvina; Arni Amir; Ermawati Ermawati
Maternal Child Health Care Vol 1, No 3 (2019): Maternal Child Health Care
Publisher : Universitas Fort de Kock Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32883/mchc.v1i3.961

Abstract

Preterm labor occurs between 20 weeks and before 37 weeks of pregnancy. It is indicated by regular contractions of the uterus and it may cause the thinning and flattening of the cervix. Preterm labor also causes the high rates of perinatal morbidity and mortality. Increasing levels of interleukin 6 during pregnancy can stimulate the preterm labor. The design of this reseacrh was a comparative cross sectional study. It was conducted in Rasidin District Hospital, Siti Rahmah Hospital and Biomedical Laboratory, Faculty of Medicine, Andalas University, Padang on March to June 2018. There were 50 samples in this reseach. It was selected by consecutive sampling. The samples were divided into two groups: preterm labor and normal pregnancy. The interleukin 6 levels were examined by the ELISA method. Then, the data were analyzed by using the t test. The results of this reseach showed that the mean level of IL-6 in the preterm labor group was 90.22 ± 21.41ng / L. Then, 75.57 ± 14.01 ng / L for the mean level of IL-6 in the normal pregnancy group with p= 0.006. Moreover, statistical test inffered that there were significant differences between IL-6 levels in preterm labor and normal pregnancy. In short, it can be concluded that IL-6 levels in the preterm labor group were higher than normal pregnancy group.Keywords: IL-6 levels, preterm labor
Uji Efektivitas Putih Telur Ayam Kampung (Gallus domesticus) Terhadap Penyembuhan Luka Bakar Derajat II pada Mencit (Mus musculus) Sri Juleli Sakerebau; Arni Amir; Joserizal Serudji
Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia Vol 1 No 2 (2020): Juli 2020
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1029.342 KB) | DOI: 10.25077/jikesi.v1i2.97

Abstract

Luka bakar merupakan masalah kesehatan yang terjadi secara global. Luka bakar menyebabkan morbiditas dan mortalitas yang cukup signifikan. Pengembangan terapi untuk mengobati luka bakar telah dilakukan bertahun-tahun, salah satunya dengan putih telur. Putih telur mengandung protein yang dapat melepaskan fakor pertumbuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas putih telur terhadap penyembuhan luka bakar derajat II pada mencit. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan desain studi Posttest Only Control Group. Subjek penelitian ini berupa mencit jantan (Mus Musculus) sebanyak 36 ekor dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok perlakuan dengan pemberian putih telur dan kelompok kontrol dengan pemberian NaCl 0,9%. Pengambilan jaringan dilakukan setelah terminasi hewan coba pada hari ke-3, hari ke-7 dan hari ke-14 kemudian dilakuan pembuatan preparat histologis untuk menilai pembuluh darah dan fibroblast. Data dianalisis dengan menggunakan Uji Mann Whitney. Penelitian ini menunjukan jumlah rerata pembuluh darah pada pengamatan hari ke-3 dan hari ke-7 antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan secara statistik tidak terdapat perbedaan yang bermakna. Sedangkan jumlah rerata pembuluh darah pada pengamatan hari ke-14 antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan secara statistik terdapat perbedaan yang bermakna. Jumlah retara fibroblast pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan tidak mempunyai perbedaan yang bermakna pada semua periode pengamatan.
Karakteristik Penderita Laryngopharyngeal Reflux di Bagian THT-KL RSUP Dr. M. Djamil Padang Tahun 2019 Fitrahul Afifah; Fachzi Fitri; Arni Amir
Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia Vol 2 No 1 (2021): Maret 2021
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1285.728 KB) | DOI: 10.25077/jikesi.v2i1.310

Abstract

Background: LPR is often not diagnosed by ENT doctors because of its atypical symptoms, so patients often go to a doctor for help with the same symptoms, but although the doctor gives treatment, the symptops keep recurring.Objective: This study aims to determine the characteristics of patients with laryngopharyngeal reflux in the ENT department of RSUP Dr. M. Djamil Padang in 2019.Methods: This study was a retrospective descriptive study by taking secondary data in medical records of LPR patients at RSUP Dr. M. Djamil Padang period 1 January – 31 December 2019 and used a total sampling technique. The data were analyzed univariately to find the frequency distribution.Results: The total number of LPR patients was 106 patients with 50 people fulfilling the inclusion criteria; the majority of LPR suffers are women (70%); the largest age group is 51-60 years (34%); the most BMI group were 18.5–25.0 (46%); the most symptom is globus pharyngeus (88%); the most common finding of flexible laryngoscopy is erythema (60%); the most prescribed was lansoprazole (82%), whereas the most combination therapy was lansoprazole, N.Acetylcysteine, and sucralfate (14%).Conclusion: The majority of LPR suffers have a normal body mass index, the most combination theraphy are lansoprazole, N. Acetylcysteine, and sucralfate.
Relationship between Blood Lead Levels and Nitric Oxide (NO) Levels in Preeclampsia Rina Oktaviana; Yusrawati Yusrawati; Arni Amir
Indonesian Journal of Obstetrics & Gynecology Science Volume 5 Nomor 2 September 2022
Publisher : Dep/SMF Obstetri & Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/obgynia/v5n2.423

Abstract

Objective: This study aims to determine the relationship between blood lead levels and NO levels in preeclampsia.Methods: This research applied analytical survey research with a cross-sectional design. Moreover, the samples were 99 pregnant women, 33 with normal pregnancies, 33 with preeclampsia living >10km from Semen Padang factory, and 33 with preeclampsia who lived ≤10km from Semen Padang factory. Spearman correlation test and logistic regression analysis is used for data analysis.Result: The result of this study shows that the blood lead level median in preeclampsia ≤10km is 26.23 g/dL, and the lead level median in preeclampsia >10km is 23.52 g/dL. Meanwhile, the NO level median in preeclampsia ≤10km is 22.50µmol/L and NO level median in preeclampsia >10km is 28.00µmol/L. There is a relationship between blood lead levels and NO levels in preeclampsia ≤10km, with r-value = -0.601 and p-value <0.001, in preeclampsia >10km, there is no relationship with p-value >0.500 and the strength of the correlation is fragile. In addition, the results of multivariate analysis of reduced levels of NO in preeclampsia with high blood lead levels are two times compared to preeclampsia with normal blood lead levels with 95% CI (0.652-6.362) after being controlled by distance of residence, smoking status and living environment variables.Conclusion: there is a relationship between blood lead levels and NO levels in preeclampsia.Hubungan Kadar Timbal dengan Kadar Nitric Oxide (NO) pada Ibu Hamil PreeklampsiaAbstrakTujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kadar timbal dengan kadar Nitric Oxide (NO)  pada ibu hamil preeklampsia. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian survei analitik, dengan rancangan cross sectional. Sampel diteliti sebanyak 99 orang ibu hamil, 33 orang ibu hamil normal dan 33 orang preeklampsia yang tinggal yang tinggal radius >10km, dan 33 orang preeklampsia yang tinggal radius ≤10km. Kadar timbal diperiksa menggunakan metode AAS dan Kadar Nitric Oxide (NO)  diperiksa menggunakan metode ELISA. Analisis data menggunakan uji korelasi Spearman dan analisis regresi logistik.Hasil: Hasil penelitian ini median kadar timbal pada preeklampsia ≤10km adalah 26,23 µg/dL, dan median kadar timbal preeklampsia >10km adalah 23,52 µg/dL. Median kadar Nitric Oxide (NO)  preeklampsia ≤10km adalah 22,50µmol/L, median kadar Nitric Oxide (NO) preeklampsia >10km adalah 28,00µmol/L. Terdapat hubungan kadar timbal dengan kadar Nitric Oxide (NO) pada preeklampsia ≤10km, diperoleh nilai r = -0,601 dan nilai p < 0,001, pada preeklampsia  >10km tidak terdapat hubungan dengan nilai p > 0.500 dan kekuatan korelasi sangat lemah. Hasil analisis multivariat penurunan kadar Nitric Oxide (NO) preeclampsia yang memiliki kadar timbal tinggi adalah 2 kali dibandingkan ibu hamil preeclampsia dengan kadar timbal normal dengan 95% CI (0.652-6.362) setelah dikontrol variabel jarak tempat tinggal, status merokok dan lingkungan tempat tinggal.Kesimpulan: Terdapat hubungan kadar timbal dengan kadar Nitric Oxide (NO)  pada ibu hamil preeklampsia.Kata kunci: Timbal, Nitric Oxide, Preeklampsia
Kontaminasi Parasit pada Uang Kertas yang Beredar di Pasar Raya Kota Padang Tahun 2021 Rendi Aulia; Arni Amir; Nurhayati Nurhayati
Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia Vol 3 No 1 (2022): Maret 2022
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jikesi.v3i1.733

Abstract

Latar Belakang: Uang kertas merupakan alat yang digunakan untuk melakukan transaksi jual-beli terutama di pasar. Kebiasaan masyarakat yang kurang memperhatikan bagaimana cara memperlakukan uang mengakibatkan uang tersebut rusak dan kotor sehingga meningkatkan risiko menempelnya parasit. Objektif: Tujuan penelitian ini untuk melihat kontaminasi parasit pada uang kertas yang beredar di Pasar Raya Kota Padang Tahun 2021 Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain cross sectional yang berlangsung pada bulan Juli 2020-Desember 2021 yang menggunakan teknik pengambilan sampel random sampling dengan total 100 sampel uang kertas uang kertas yang ada pada pedagang bahan pangan sayur dan daging, dengan nominal Rp.2000, Rp.5000, Rp.10000 dan Rp.20.000. Setiap uang dicuci menggunakan normal saline,cairan kemudian di sentrifugasi dan sedimen diamati dengan pembesaran x100 dan x400 Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa 5% uang kertas terkontaminasi parasit. Parasit yang mengontaminasi adalah G.lamblia (40%) dan parasit E histolytica (60%). Uang Rp.5.000,- menjadi uang dengan tingkat kontaminasi tertinggi Kesimpulan: Uang yang beredar di Pasar Raya Kota Padang terkontaminasi oleh G. Lamblia dan E. Histolytica. Direkomendasikan kepada pengelola pasar untuk melakukan promosi dan konseling kesehatan kepada pedagang dan mengimplementasikan transaksi menggunakan QRIS.
Correlation between Zinc and Folic Acid Intake with Hemoglobin Levels in Pregnancy Eka Darmayanti Putri Siregar; Arni Amir; Nuzulia Irawati
Science Midwifery Vol 10 No 5 (2022): December: Science Midwifery
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35335/midwifery.v10i5.896

Abstract

The deficiency of micronutrients and anemia are nutritional problems in pregnancy. WHO in 2019 and Riskesdas in 2018 reported that anemic pregnant women in Indonesia were 44.2% and 48.9%. Public Health Service also reported there was an increased prevalence of this problem in West Sumatra and Padang City in 2019 which was 18.1% and 11.2%. Micronutrient deficiency affected the hemoglobin (Hb) level, which is one of the indicators marking anemia in pregnancy. The objective was to determine the correlation between zinc and folic acid with hemoglobin levels in the third trimester of pregnancy. This analytical cross-sectional research was held in the Health Center and laboratory of Lubuk Kilangan on May-July 2022. The population and samples were 64 third-trimester pregnant women with total sampling. Intake data were collected through interviews using the Food Frequency Questionnaire (FFQ). Hemoglobin levels were examined by a hematology analyzer. Pearson correlation was used to identify the correlation of the variables (P< 0.05) . The mean levels of zinc and folic acid intake and hemoglobin levels were 7.35 mg, 215.56 mcg, and 11.08 g/dL. There was a positive correlation between zinc (p=0,015) and folic acid (p=0.004) with hemoglobin levels in the third trimester of pregnancy.
The consumption of protein, zinc, and vitamin a associated with ferritin levels in pregnancy Eka Darmayanti Putri Siregar; Arni Amir; Nuzulia Irawati
Jurnal Gizi dan Dietetik Indonesia (Indonesian Journal of Nutrition and Dietetics) VOLUME 10 ISSUE 3, 2022
Publisher : Alma Ata University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21927/ijnd.2022.10(3).100-108

Abstract

 ABSTRAKLatar Belakang: Permasalahan gizi dalam kehamilan berupa defisiensi makronutrien, mikronutrien, dan anemia. Kejadian anemia defisiensi besi pada ibu hamil di Indonesia berdasarkan data WHO tahun 2019 dan Riskesdas 2018 adalah 44,2% dan 48,9%. Persentase kasus anemia pada ibu hamil di Sumatera Barat dan Kota Padang tahun 2019 adalah 18,10% dan 11,2% dengan penyebab antara lain defisiensi makronutrien dan mikronutrien dan pola konsumsi. Defisiensi besi dapat diidentifikasi dengan pemeriksaan kadar ferritin. Tujuan: Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan asupan protein, asupan zink, dan  vitamin A dengan kadar ferritin ibu hamil trimester III.Metode: Penelitian analitik cross sectional ini dilaksanakan di Puskesmas Lubuk Kilangan dan Laboratorium Biomedik Universitas Andalas pada November 2021-Juli 2022. Subjek penelitian sebanyak 64 orang ibu hamil trimester III dan teknik sampling menggunakan total sampling. Asupan protein, zink, dan vitamin A diperoleh melalui wawancara menggunakan kuesioner SQ-FFQ dan kadar ferritin diperiksa dengan metode ELISA. Uji normalitas data mengunakan Kolmogorov Smirnov sementara analisis bivariat dan multivariat menggunakan uji korelasi Pearson dan regresi linear (p<0,05). Hasil: Rerata asupan protein adalah 92.56 gr, asupan zink 7.35 mg, vitamin A 824,98 µgRE dan kadar ferritin 16,267 µg/L. Asupan protein (p=0,001; r= 0,714), zink (p=0,001; r=0,428) dan vitamin A (p=0,001; r=0,531) memiliki hubungan bermakna dengan kadar ferritin. Hasil uji regresi linear menunjukkan asupan protein merupakan factor yang paling berhubungan dengan kadar ferritin (p= 0,001; β=0,598).Kesimpulan: Penelitian ini menyimpulkan terdapat hubungan bermakna antara asupan protein, zink, dan vitamin A dengan kadar ferritin ibu hamil trimester III. Pada kelas ibu hamil perlu diberikan edukasi gizi mengenai jenis dan peran gizi dalam mencegah anemia dan defisiensi besi  KATA KUNCI: asupan protein;  ferritin; kehamilan; vitamin A; zink;   ABSTRACTBackground: Macronutrient and micronutrient deficiencies, as well as anemia, are nutritional issues during pregnancy. According to WHO in 2019 and Basic Health Research in 2018, 44.20% and 48.90% of pregnant women in Indonesia were anemic. In 2019 there were 18.10% and 11.20% respectively of pregnant women who were anemic in West Sumatra Province and Padang City. Macro and micronutrient deficiencies as well as poor eating habits were the main causes of anemia in pregnancy. A trustworthy sign to detect iron deficiency anemia was the ferritin level.Objectives: This research aimed to determine the association between protein, zinc, and vitamin A consumption  with ferritin level in third trimester of pregnancy.Methods: This analytical cross-sectional research was held in Lubuk Kilangan Health Center and the Biomedical Laboratory of Andalas University on November 2021-July 2022. The subject were 64 third trimester pregnant women. Protein, zinc, and vitamin A consumption were obtained by the SQ-FFQ questionnaire and the ferritin levels were examined by ELISA method. Normality test used Kolmogorov Smirnov. The bivariate and multivariate analysis used Pearson correlation and linear regression (p <0,05).Results: The mean level of protein, zinc, and vitamin A consumption  were 92.56 g, 7.35 mg and 824.98 µgRE and ferritin level 16.26 µg/L. Protein (p=0.001; r=0.771), zinc (p=0.001; r=0.428) and vitamin A consumption (p=0.001; r=0.531) were significantly associated with ferritin levels. The linear regression test revealed protein consumption was the most associated factor with ferritin levels (p = 0.001; β= 0.598).Conclusions: There was a significant association of protein, zinc, and vitamin A consumption with ferritin levels in third trimester of pregnancy. Nutritional education about the types and roles of nutrients should be given to pregnant women in the antenatal class to prevent anemia and iron deficiency. KEYWORD: ferritin; protein; pregnancy; vitamin A consumption; zinc
Pendekatan Berpikir Sistem dalam Pencegahan Penyimpangan Orientasi Seksual Pada Remaja Putri Azzahroh; Helmi Helmi; Arni Amir; Adang Bachtiar; Firdawati Firdawati
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 14 (2023): Nomor Khusus Februari 2023
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf14nk102

Abstract

The spread of LGBT groups is currently increasingly unstoppable and increasingly growing attacking Adolescent, where Adolescent are the nation's successor assets. If left unchecked, this crucial problem will trigger social change and trigger the emergence of a hedonic society that is immoral, permissive, and physically and psychologically ill. To fight sexual orientation deviation, a system thinking approach is needed as an effective control strategy, because the influence of system damage caused has an impact on various fields such as health, society, education, and religion. Through system thinking, a strategy is designed that is seen from the input, process, output, and feedback from the sexual orientation prevention system in the form of a sexual orientation prediction model to stem the flow of the massive LGBT movement and spread in Indonesia. The search for the root of the problem in screening adolescent sexual orientation deviations will use iceberg tools and mapped in Causal Loop diagrams. Knowing the root of the problem is an important key in screening, providing education, and therapy so that it suits the needs of each individual. This sexual orientation deviation prevention strategy is expected to be one of the KRR programs and to run effectively, it certainly requires the involvement of various parties, both families, community leaders, religious leaders, educators, health workers, and of course also control from the government as policyholders.Keywords: system thinking; adolescent; lgbt; sexual orientation deviations ABSTRAK Penyebaran kelompok LGBT saat ini semakin tidak terbendung dan semakin berkembang menyerang para remaja, dimana remaja merupakan aset penerus bangsa. Apabila dibiarkan, masalah krusial ini akan memicu perubahan sosial dan munculnya masyarakat hedonis yang amoral, permissif, dan sakit secara fisik maupun psikologis. Sebagai upaya melawan penyimpangan orientasi seksual dibutuhkan pendekatan berpikir sistem sebagai strategi pengendalian yang efektif, karena pengaruh kerusakan sistem yang ditimbulkan berdampak pada berbagai aspek seperti bidang kesehatan, sosial, pendidikan, dan keagamaan. Melalui berpikir sistem dirancang sebuah strategi yang dilihat dari input, proses, output, dan feedback dari sistem pencegahan penyimpangan orientasi seksual yaitu berupa model prediksi orientasi seksual untuk membendung arus massif gerakan dan penyebaran LGBT di Indonesia. Pencarian akar masalah dalam skrining penyimpangan orientasi seksual remaja akan menggunakan alat bantu iceberg tools dan dipetakan dalam Causal Loop Diagram. Diketahuinya akar masalah merupakan kunci penting dalam melakukan skrining, pemberian edukasi, dan terapi sehingga sesuai dengan kebutuhan masing-masing individu. Strategi pencegahan penyimpangan orientasi seksual ini diharapkan dapat menjadi salah satu program KRR dan agar dapat berjalan dengan efektif tentunya diperlukan keterlibatan dari berbagai pihak, baik keluarga, tokoh masyarakat, tokoh agama, tenaga pendidik, tenaga Kesehatan dan pastinya juga kontrol dari pemerintah sebagai pemegang kebijakan.Kata kunci: berpikir sistem; remaja; lgbt; penyimpangan orientasi seksual
Pengaruh Video Animasi terhadap Perilaku Pencegahan COVID-19 pada Anak Sekolah Dasar Farah Sevnell Yanti; Fathiya Juwita Hanum; Firdawati Firdawati; Rizki Rahmadian; Arni Amir; Siti Nurhajjah
Health and Medical Journal Vol 5, No 2 (2023): HEME May 2023
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33854/heme.v5i2.1289

Abstract

Pendahuluan: Coronavirus Disease (COVID-19) merupakan penyakit infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyerang sistem pernapasan manusia. Penyakit ini memiliki tingkat penularan yang tinggi sehingga diperlukan upaya pencegahan untuk menghambat penularannya. Anak sekolah dasar termasuk kelompok yang berisiko menjadi carrier dan menularkan virus ini kepada orang lain meskipun tidak bergejala. Promosi kesehatan pada kelompok ini penting dilakukan melalui media penyampaian informasi yang menarik agar mereka menyadari pentingnya melakukan upaya pencegahan penyakit COVID-19. Tujuan penelitian: Untuk melihat pengaruh video animasi tentang pencegahan COVID-19 terhadap pengetahuan, sikap, dan tindakan siswa sekolah dasar kelas 3-5 SDN 10 Lambung Bukit Padang. Metode: Ini adalah penelitian analitik menggunakan pre experimental design dengan one-group pretest-posttest design. Terdapat sebanyak 52 sampel siswa SDN 10 Lambung Bukit Padang. Data diambil menggunakan kuesioner dan dianalisis dengan uji wilcoxon signed rank test. Hasil: Sebelum dilakukan intervensi mayoritas sampel memiliki tingkat pengetahuan yang kurang (48,1%), sikap yang baik (61,5%) dan tindakan yang baik (75,0%). Setelah diberikan intervensi, mayoritas memiliki tingkat pengetahuan yang cukup (57,7%), sikap yang baik (84,6%) dan tindakan yang baik (84,6%). Hasil analisis bivariat pre dan post intervensi menggunakan Uji Wilcoxon mendapatkan nilai p-value < 0,05 untuk variabel pengetahuan, sikap, dan tindakan. Hal ini menunjukkan setelah dilakukan intervensi terdapat perubahan yang bermakna (signifikan) dari  pengetahuan, sikap, dan tindakan responden tentang pencegahan COVID-19. Kesimpulan: Terdapat pengaruh video animasi tentang pencegahan COVID-19 terhadap pengetahuan, sikap, dan tindakan siswa sekolah dasar kelas 3-5 SDN 10 Lambung Bukit.