Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

Karakteristik Nutrisi Korban dan Pelaku Bullying Pada Anak Usia Sekolah Dasar Reny Noviasty; Rahmi Susanti; Ika Wulan Sari
Al-Sihah : The Public Health Science Journal Volume 9, Nomor 2, Tahun 2017
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (641.867 KB) | DOI: 10.24252/as.v9i2.3761

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat karakteristik gizi terkait kebiasaan makan diantaranya frekuensi makan dalam sehari, kebiasaan sarapan, konsumsi fast food, soft drink, dan cemilan, serta status gizi dengan indeks IMT/U anak usia sekolah yang menjadi korban maupun pelaku bullying serta kecenderungan perilaku bullying terjadi pada anak dengan status gizi tidak normal. Metode dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan studi kecenderungan atau prediksi. Penelitian ini dilakukan pada anak SD kelas 5 usia 10-12 tahun. Siswa-siswi yang berpartisipasi dalam penelitian ini sebanyak 46 anak. Pada penelitian ini akan dilakukan Penilaian Kebiasaan konsumsi dan Perilaku Bullying dilakukan dengan menggunakan kuesioner sementara status gizi diukur menggunakan pengukuran antropometri.  Hasil penelitian memperlihatkan bahwa sebanyak dari 26 anak (56,5%) yang menjadi korban bullying, 12 anak (46,2%) terkategori status gizi normal, 14 anak (53.5%) terkategori malnutrisi (11,5% kurus, 15,4% gemuk, 26,9% obesitas), sementara terdapat 17 anak (36,9%) yang menjadi pelaku bullying dimana 8 anak (47.1%) terkategori status gizi normal dan 9 anak (52.9%) terkategori malnutrisi (17,6% gemuk, 35,3% obesitas). Penelitian ini juga memperlihatkan bahwa terdapat 3 anak (6,5%) yang terkategori menjadi korban sekaligus pelaku bullying dengan status gizi 100% mengalami obesitas. Tidak terlihat perbedaan yang significant pada karakteristik gizi antara korban dan pelaku bullying pada anak SD. Tapi terlihat adanya kecenderungan bahwa yang menjadi korban maupun pelaku bullying adalah mereka yang terkategori gemuk dan obesitas. Diperlukan peran orang tua maupun pihak sekolah untuk memantau pola konsumsi dan status gizi dalam upaya pencegahan bullying yang disebabkan oleh ukuran tubuh. 
Status Tekanan Darah Mahasiswa Dengan Riwayat Non Communicable Disease Pada Orangtua Rahmi Susanti; Eka Nur Annisa Rahmayanti; Najla Sari
Al-Sihah : The Public Health Science Journal Volume 10, Nomor 2, July-December 2018
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (513.429 KB) | DOI: 10.24252/as.v10i2.6845

Abstract

Non Communicablediseases atau penyakit tidak menular sebanyak 70% bertanggungjawab atas kematian didunia, yang mayoritas terjadi di negara dengan pendapatan menengah dan rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh status riwayat kesehatan orangtua (hipertensi, hiperkolesterolmia dan diabetes melitus) pada tekanan darah mahasiswa. Penelitian ini menggunakan desain survei analitik dengan metode cross sectional. Sampel diperoleh sebanyak 31 mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Mulawarman dengan teknik purposive sampling.Analisis statistik menggunakan Uji Kruskal Wallis dengan tingkat kesalahan 5%. Riwayat penyakit orang tua dari responden antara lain hipertensi sebesar 48,15%; hiperkolesterolmia sebesar 37,04%; dan diabetes melitus sebesar 14,81%. Responden dalam penelitian ini dibagi menjadi 3 kelompok yaitu responden dengan  kedua orang tua memiliki riwayat penyakit, salah satu orang tua memiliki riwayat penyakit dan kedua orang tua tanpa riwayat penyakit. Hasil uji bivariat menunjukkan P Value 0,323 yang bermakna tidak terdapat perbedaan yang signifikan antar ketiga kelompok responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ditemukan pengaruh status riwayat penyakit orangtua dengan tekanan darah remaja
Screening of Eating Disorders Risk with Scoff Tool on Adolescents in Samarinda City Sitti Badrah; Reny Noviasty; Rahmi Susanti
Journal La Medihealtico Vol. 1 No. 2 (2020): Journal La Medihealtico
Publisher : Newinera Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37899/journallamedihealtico.v1i2.118

Abstract

Adolescents’s Eating behavior that generally expects slim body increases the risk of eating disorders which causes poor nutritional needs. The objective was to identify the risk of eating disorder with SCOFF Tools for students in SMAN/S in Samarinda. The design was quantitative descriptive with SCOFF Screening instrument consisting 5 questions namely makin yourself (sick); Worry having lost (Control); Lost more than 6,35kg (One Stone); Believing Yourself (Fat); (Food) dominated your life. The random sampling technique use to selection that located in Samarinda consisting of 10 districts with a total of 39 SMAN/S high schools by measuring changes in eating disorders. The analysis using Pearson correlation test and simple linear regression. The research was obtained by 812 respondents from 19 SMAN/S in Samarinda. The data collection based on age there are 273 students aged 16 years, 25 students aged 14 years and 82 students aged over 17. There are 468 students who have a normal BMI, 35 students are mildly obese and 60 students are mild having overweight status and BMI under 17 as many as 124 students who are underweight. Eating disorder risk screening results with the SCOFF Tool found 57.4% of high school children are at risk of eating disorders. It can be concluded that adolescents in Samarinda tend to be at risk of eating disorders so that early intervention is needed to prevent prolonged malnutrition.
Pemenuhan Gizi Mahasiswa Indekos dan Indekos Pada Masa Pandemi Covid-19 Rahmi Susanti; Alfi Cahya Pratiwi; Ghina Athika
Jurnal Ilmiah Gizi dan Kesehatan (JIGK) Vol 2 No 02 (2021): Februari
Publisher : Universitas Muhadi Setiabudi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46772/jigk.v2i02.455

Abstract

Gizi ganda merupakan masalah kesehatan yang sangat mendasar bagi kehidupan dan akan berdampak kepada kualitas sumber daya generasi penerus. Kekurangan gizi mengakibatkan tidak optimalnya pertumbuhan fisik dan kecerdasan, serta kelebihan gizi mengakibatkan timbulnya penyakit degeneratif, Gizi lebih dan gizi kurang pada remaja Indonesia tahun 2013 mencapai 26,9% dan 11,1%, kondisi tersebut menunjukkan remaja indonesia termasuk mahasiswa indekos belum memenuhi kebutuhan gizi mereka. Sebagian besar prilaku konsumsi mahasiswa indekos cenderung tidak teratur dan jauh dari ukuran sehat terutama saat masa pandemi covid-19, hal itu mempengaruhi status gizi mereka. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan pemenuhan gizi mahasiswa indekos dan non-indekos selama masa pandemi covid-19 di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Mulawarman. Penelitian analitik komparatif dengan desain cross sectional. Sampel berjumlah 22 mahasiwa indekos dan 22 mahasiswa non-indekos Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Mulawarman. Data diperoleh dengan wawancara menggunakan form food recall 1x24 hours serta dianalisis dengan uji Mann Whitney (α = 0.05). Penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan pemenuhan energi (p=0.329), protein (p=0.782), lemak (p=0.077), dan karbohidrat (p=0.303) antara mahasiswa indekos dan non-indekos Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Mulawarman. Tidak ada perbedaan pemenuhan gizi mahasiswa indekos dan non-indekos selama masa pandemi covid-19 di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Mulawarman.
Penerapan Metode Regresi Ridge dalam Mengatasi Multikolinieritas pada Tingkat Fertilitas Wanita Usia Subur Rahmi Susanti; Canda Dwi Giyatri; Ismail AB
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol 5, No 1 (2021): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : STIKes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33006/ji-kes.v5i1.214

Abstract

AbstrakMultikolinieritas merupakan asumsi pada regresi linear berganda yang terjadi karena korelasi antar variabel bebas yang menyebabkan permasalahan analisis. Penanganan yang dilakukan salah satunya dengan regresi ridge, yang dapat memastikan varians yang lebih kecil dalam estimasi parameter. Multikolinieritas pada data fertilitas menyebabkan varian dan galat yang besar. Penelitian ini bertujuan mengetahui determinan yang mempengaruhi fertilitas, deteksi multikolinieritas dan membuat model prediksi terbaik pada fertilitas wanita usia subur di Kalimantan Timur. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dan metode analisis data regresi linier berganda dan metode ridge. Data yang digunakan merupakan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2017 dengan dengan sampel sebanyak 701 WUS. Hasil penelitian diperoleh regresi ridge sebagai pemodelan terbaik dalam memprediksi tingkat fertilitas. Nilai VIF dan standar error yang lebih kecil dari MKT menjadikan regresi ridge sebagai pemodelan terbaik dalam menentukan tingkat fertilitas di Kalimantan Timur. Pemodelan regresi ridge yang digunakan dalam memprediksi tingkat fertilitas YR = 2,995148 - 0,01406898 (umur seks pertama) - 0,0119283 (umur kawin pertama) - 0,04233311 (umur pertama melahirkan) + 0,1001676 (lama kontrasepsi) + 0,1802514 (jumlah anak ideal) + 0,1679205 (kematian anak) – 0,005938239 (Indeks kekayaan). Umur seks pertama, umur kawin pertama, umur pertama melahirkan, lama KB dan jumlah anak ideal berpengaruh signifikan dengan tingkat fertilitas. Perlu dilakukan peningkatan pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi bagi WUS (15-49 tahun) guna menurunkan tingkat fertilitas dan laju pertumbuhan penduduk.Kata kunci: fertilitas, wanita usia subur, regresi ridge AbstractMulticollinearity is an assumption in multiple linear regression that occurs because the correlation between independent variables causes analysis problems. One of the treatments is ridge regression, which can ensure a smaller variance in parameter estimation. Multicollinearity infertility data causes large variants and errors. This study aims to determine the determinants that affect fertility, detect multicollinearity and make the best prediction model for the fertility of women of childbearing age in East Kalimantan. This study used a cross-sectional design and data analysis method of multiple linear regression and ridge method. The data used is 2017 Indonesian Demographic and Health Survey (IDHS) with a sample of 701 WUS. The results obtained ridge regression as the best modeling in predicting fertility rates. The VIF value and standard error which is smaller than MKT make ridge regression the best model in determining the fertility rate in East Kalimantan. Ridge regression modeling used in predicting fertility rates YR=2.995148-0.01406898(age at first sex)-0.0119283(age at first marriage)-0.04233311(age at first birth)+0.1001676(contraceptive time)+0.1802514(ideal number of children)+0.1679205(child mortality)–0.005938239(wealth index). Age at first sex, age at first marriage, age at first delivery, length of family planning, and the ideal number of children had a significant effect on fertility rates. It is necessary to increase knowledge about reproductive health for female women (15-49 years) in order to reduce the fertility rate and population growth rate.Keywords: fertility, women of childbearing age, ridge regression
Pemodelan Faktor yang Mempengaruhi Jarak Kelahiran di Kalimantan Timur dengan Metode Regresi Logistik Biner (Studi Kasus: Data SDKI Tahun 2017) Raeza Noorinda Oktaviani; Ike Anggraeni G; Rahmi Susanti
BIOGRAPH-I: Journal of Biostatistics and Demographic Dynamic Vol 2 No 1 (2022): May
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/biograph-i.v2i1.27037

Abstract

Jarak kelahiran adalah waktu antara dua kelahiran berturut-turut oleh seorang wanita. Jarak kelahiran yang kurang dari 24 bulan memiliki risiko kesehatan atau kematian yang lebih tinggi dibandingkan dengan jarak kelahiran yang lebih lama dari 2 tahun, tetapi jarak kelahiran yang lebih lama meningkatkan mortalitas perinatal dan neonatus serta risiko komplikasi kehamilan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran umum, determinan/faktor, dan pemodelan regresi logistik biner terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi jarak kelahiran di Kalimantan Timur. Penelitian ini menggunakan data Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2017 dengan desain Cross Sectional dengan 657 sampel dan metode analisis data dengan regresi logistik biner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan istri, kepemilikan asuransi kesehatan dan paritas berpengaruh signifikan dengan jarak kelahiran di Kalimantan Timur. Saran penelitian ini yaitu perlu peningkatan KIE jarak kelahiran adekuat bagi wanita yang memiliki tingkat pendidikan rendah, serta pembatasan jumlah dan jarak antar kelahiran yang ditanggung oleh program JKN bagi masyarakat.
MAPPING SCHOOL BULLYING PADA ANAK DI KOTA SAMARINDA DENGAN EPI MAP Rahmi Susanti; Riza Hayati Ifroh; Ika Wulansari
Journal of Public Health Research and Community Health Development Vol. 1 No. 2 (2018): Maret
Publisher : Sekolah Ilmu Kesehatan Dan Ilmu Alam (SIKIA), Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jphrecode.v1i2.16238

Abstract

Siswa sekolah dasar mengalami intimidasi baik secara fisik maupun mental sebanyak 80%. Terdapat 457 kasus pelecehan seksual dan kekerasan pada anak yang terjadi di Provinsi Kalimantan Timur, diantaranya terdapat kasus bullying sepanjang tahun 2015 lalu. Siswa usia remaja di Kota Samarinda sebanyak 23% memiliki tingkat bullying yang tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan mapping school bullying di sekolah dasar negeri Kota Samarinda tahun 2016. Metode penelitian ini adalah deskriptif untuk melihat pola sebaran school bullying di Kota Samarinda. Lokasi penelitian ini di Kota Samarinda, dimana responden berasal dari 30 sekolah dasar negeri di 10 kecamatan. Penentuan sekolah dasar yang menjadi lokasi penyebaran angket ditentukan oleh UPTD setempat. Data diolah menggunakan bantuan Epi Info pada menu Epi Map. Besar sampel yang digunakan sebagai responden berjumlah 1.491 yang terdiri dari siswa laki laki dan perempuan. Sebaran angka school bullying dimuat kedalam peta Samarinda yang terbagi menjadi 10 kecamatan. Peta menggambarkan angka berdasarkan chloropeth dan dot density per wilayah. Pelaku school bullying mencapai 544 anak dan korban school bullying 769. kecamatan dengan pelaku tertinggi adalah Samarinda kota yakni 43.50% dan kecamatan dengan korban tertinggi adalah Sambutan yakni 57,50%. Berdasarkan hal ini maka perlu pembentukan tim satuan anti penindasan di sekolah dapat dilakukan oleh pihak sekolah agar menjadi wadah pengawasan terhadap kejadian school bullying.
PEMBENTUKAN POHON KEPUTUSAN (DECISION TREE) MENGGUNAKAN METODE CHAID DAN CART PADA STUDI KASUS PERNIKAHAN USIA DINI Selvy Agustin; Ismail AB; Rahmi Susanti
Hospital Majapahit (JURNAL ILMIAH KESEHATAN POLITEKNIK KESEHATAN MAJAPAHIT MOJOKERTO) Vol 13 No 2 (2021): HOSPITAL MAJAPAHIT
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Majapahit Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (490.756 KB)

Abstract

Globally and Indonesia have a lot of child marriage. In East Kalimantan as much 440 child has marriage in 2017, and in juni 30th, 2018 has increase to 953 case. The risk involved to baby and mother like mortality, premature, stunting, miscarriage, mola hydatidosa, etc. This research aims to decision tree classification by CHAID and CART on Case Study of Early Marriage. Non-reactive research with cross sectional study, 1,221 population with 518 samples, the variables consist of early marriage, premarital childbearing, age at sexual debut, migration, residence, occupation, economic status, and education, using secondary data of SDKI 2017, data analysis univariate and bivariate (CHAID and CART). The result of CHAID classification accuracy training and testing data is 75.9% and 64.3% with one significant variable. CART classification result is 72.8% and 70.5% with 3 significant variables. CHAID accuracy on the work variable is 40.2% and 42.9%, education is 59.2% and 59.35. CART accuracy on employment variables is 40.5% and 46.9%, Economic Status is 29.4% and 30.8%, Education is 60.3% and 60.8%. CART was chosen as the better method to use, the girls with high impact to early marriage is age first intercourse at child and adolescent. Early marriage has an impact on work, economic status, and education. The suggestions from researchers are to increase prevention and program management efforts, expand information, and change family mindset related to early marriage.
Jumlah Anak Ideal di Provinsi Kalimantan Timur dan Faktor yang mempengaruhinya (Analisis Data SDKI 2017) Sahvia Nandini; Ismail A.B; Rahmi Susanti
Contagion: Scientific Periodical Journal of Public Health and Coastal Health Vol 4, No 1 (2022): CONTAGION
Publisher : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30829/contagion.v4i1.11473

Abstract

East Kalimantan's total birth rate based on the 2017 IDHS is 2.7 less than the national target of 2.1, so the ideal number of children has not been achieved. The ordinal logistic regression analysis method can be used to help determine the factors that influence the ideal number of children. Objective : to determine the modeling of the factors that affect the ideal number of children in East Kalimantan Province used an ordinal logistic regression approach based on the 2017 IDHS data. Method : This was cross sectional. The independent variables include education, occupation, income, frequency of listening to radio, frequency of reading newspapers/magazines, frequency of watching television, internet use, knowledge of ovulation cycles and contraceptive use. The dependent variable was ideal number of children. The population was all women of childbearing age aged 15-49 years in East Kalimantan Province used the 2017 IDHS data totaling 1,221 people, with a sample of 902 people. Data analysis using ordinal logistic regression. Result : 60.2% of women had the ideal number of children. There is an effect of education (p value : 0.000), internet use (p value : 0.000) and contraceptive use (p value : 0.000) with the ideal number of children. There is no effect of occupation (p value : 0.067), type of income (p value : 0.674), frequency of listening to radio (p value), frequency of reading newspapers/magazines (p value : 0.378), frequency of watching television (p value : 0.428) , and knowledge of the ovulation cycle (p value: 0.182) with the ideal number of children. The magnitude of the influence of education (0.877), internet use (0.841) and contraceptive use (0.810) with the ideal number of children is strong. Testing the suitability of the model 0.984 > 0.05 means that the model is appropriate and the classification accuracy is 65% which means it is quite good. Conclusion : affect the ideal number of children in East Kalimantan Province include education, internet use and contraceptive use.
UNMET NEED DI INDONESIA (ANALISIS DATA SDKI, SKAP DAN SUSENAS TAHUN 2017-2020) Annisa Nabila; Rahmi Susanti; Ismail AB
Jumantik Vol 9, No 1 (2022): JUMANTIK: Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jjum.v9i1.3996

Abstract

Tingginya kejadian unmet need KB masih menjadi masalah dalam pelayanan KB yang berdampak pada peningkatan kejadian kehamilan yang tidak diinginkan. Oleh karena itu, perlu dilakukan penerapan data mining dengan metode Kmeans pada pengelompokan provinsi di Indonesia agar dapat diketahui wilayah mana yang menjadi prioritas dalam mengurangi kejadian unmet need. Penelitian ini bertujuan untuk mengelompokkan provinsi di Indonesia berdasarkan kejadian unmet need dan-faktor yang mempengaruhinya. Metode penelitian menggunakan teknik data mining dengan metode K-means dibantu dengan aplikasi Rapidminer. Data sekunder dalam penelitian ini bersumber dari hasil SDKI, SKAP dan SUSENAS tahun 2017 - 2020. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat dua kelompok cluster berdasarkan faktor yang mempengaruhi kejadian unmet need terbagi menjadi dua jenis kategori yaitu kategori kejadian unmet need low berada pada cluster 1 (23 provinsi) dan kategori kejadian unmet need tinggi terdapat pada cluster 2 (11 provinsi) dengan jumlah iterasi sebanyak tiga kali. Provinsi Maluku menjadi anggota tetap dengan label cluster event unmet need tinggi. Perlu adanya peningkatan KIE oleh pemerintah dan melakukan kemitraan dengan PKB/PLKB bersama petugas kesehatan KB melalui memperbanyak media KIE.