Rahmi Hayati
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Tabalong

Published : 68 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

PERAN KEPALA DESA DALAM MENIGKATKAN KINERJA PEGAWAI DARI ASPEK KETELADANAN DI DESA LUKBAYUR KECAMATAN TANTA KABUPATEN TABALONG Lindayanti Lindayanti; Rahmi Hayati; Lilis Suryani
JAPB Vol 1 No 1 (2018)
Publisher : lppm.stiatabalong.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebagai pemimpin pemerintahan di tingkat yang paling bawah, Kepala Desa mempunyai peran yang sangat penting dalam memimpin dan mengarahkan perangkat desa serta masyarakat di desa untuk menuju keberhasilan pembangunan baik secara moral maupun material. Teori yang digunakan adalah menurut Covey yaitu keteladanan dengan 5 indikator yaitu: Tutur kata, Sikap, Perilaku, Keputusan dan Perkataan. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Sumber data primer diperoleh dari hasil kuesioner yang dibagikan kepada 30 responden, yang terdiri dari 7 pegawai dan 23 masyarakat desa Lukbayur Kecamatan Tanata Kabupaten Tabalong. Sementara analisis data menggunakan tabulasi persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Peran Kepala Desa Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai Dari Aspek Keteladanan di Desa Lukbayur Kecamatan Tanta Kabupaten Tabalong dinilai kurang baik yaitu dengan presentae 56.27 %. Kata Kunci: Peran ; Kinerja.
PERAN BHABINKAMTIBMAS DALAM MENANGGULANGI PENYALAHGUNAAN NARKOBA DI DESA SALIKUNG KECAMATAN MUARA UYA KABUPATEN TABALONG Muhammad Hasbi Ash Siddieq; Rahmi Hayati; Muhammad Riyandi Firdaus
JAPB Vol 1 No 1 (2018)
Publisher : lppm.stiatabalong.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Kamtibmas merupakan tanggung jawab seluruh masyarakat dan pemerintah, termasuk di dalamnya adalah kepolisian sebagai aparat penegak hukum. Dalam pelaksanaannya, kepolisian melakukan upaya-upaya / tindakan yang diwujudkan dalam kegiatan berupa operasi kepolisian, baik yang sifatnya rutin maupun yang bersifat khusus. Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini, sebagai berikut :1.) Untuk mengetahui dan menganalisis Peran Bhaninkamtibmas dalam menanggulangi Penyalahgunaan Narkoba di Desa Salikung Kecamatan Muara Uya Kabupaten Tabalong. 2. Untuk mengetahui dan menganalisis faktor yang mempengaruhi Peran Bhaninkamtibmas dalam menanggulangi Penyalahgunaan Narkoba di Desa Salikung Kecamatan Muara Uya Kabupaten Tabalong Teknik Pengumpulan Data dalam penelitian ini adalah: 1) Observasi; 2) Wawancara. Hasil penelitian Peran Bhabinkamtibmas dalam Menanggulangi Penyalahgunaan Narkoba di Desa Salikung Kecamatan Muara Uya Kabupaten Tabalong sudah berperan dengan cukup baik. Faktor-faktor menjadi penghambat peran Bhabinkamtibmas dalam Menanggulangi Penyalahgunaan Narkoba di Desa Salikung Kecamatan Muara Uya Kabupaten Tabalong adanya masyarakat yang kurang senang dengan kehadiran bhabinkamtibmas serta adanya masyarakat yang berfikir negative thingking. Kata kunci : Peran Bhabinkamtibmas, Penanggulangan, Penyalahgunaan Narkoba.
PERAN LURAH SEBAGAI PENYELARAS DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN KERJA PEGAWAI KELURAHAN PEMBATAAN KECAMATAN MURUNG PUDAK KABUPATEN TABALONG Maulidah Maulidah; Rahmi Hayati; Syahrani Syahrani
JAPB Vol 1 No 1 (2018)
Publisher : lppm.stiatabalong.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan : (1) Untuk menjelaskan dan menganalisis Peran Lurah Sebagai Penyelaras (Disiplin) dalam meningkatkan disiplin kerja pegawai Kelurahan Pembataan Kecamatan Murung Pudak Kabupaten Tabalong (2) Untuk menjelaskan dan menganalisi Faktor-faktor yang menghambat Peran Lurah Sebagai Penyelaras (Disiplin) dalam meningkatkan disiplin kerja pegawai Kelurahan Pembataan Kecamatan Murung Pudak Kabupaten Tabalong. Metode Penelitian yang digunakan adalah metode deskriftif kualitatif dan teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah berdasarkan teknik observasi, wawancara, kuesioner, dokumentasi.Adapunpopulasi / responden dalam penelitian ini berjumlah 7 (Tujuh) orang responden yang terdiri dari 1 orang sekretaris Lurah, 4 orang Pegawai Kelurahan, 2 Orang Masyarakat Kelurahan Pembataan. Berdasarkan dari hasil penelitian maka dapatlah kesimpulan bahwa Peran Lurah sebagai Penyelaras (Disiplin) dalam meningkatkan disiplin kerja pegawai Kelurahan Pembataan sudah baik. Faktor Penghambat Peran Lurah sebagai Penyelaras (disiplin) dalam meningkatkan disiplin kerja pegawai Kelurahan Pembataan yaitu (a)Faktor Pelaksanaan, (b) Faktor Tanggung Jawab, (c) Faktor tindakan, Kata Kunci : Peran ; Kepemimpinan ; Disiplin
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN ALOKASI DANA DESA (ADD) TERHADAP PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DI LIHAT DARI ASPEK SUMBER DAYA DI DESA BANYU LANDAS KECAMATAN BENUA LIMA KABUPATEN BARITO TIMUR Megawati Megawati; Rahmi Hayati; Murjani Murjani
JAPB Vol 1 No 1 (2018)
Publisher : lppm.stiatabalong.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari Penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis : 1) Implementasi Kebijakan Alokasi Dana Desa (ADD) terhadap Pembangunan Infrastruktur di Lihat dari Aspek Sumber Daya di Desa Banyu Landas Kecamatan Benua Lima Kabupaten Barito Timur; 2) Faktor-faktor yang menghambat Implementasi Kebijakan Alokasi Dana Desa (ADD) terhadap Pembangunan Infrastruktur yang di lihat dari Aspek Sumber Daya di Desa Banyu Landas Kecamatan Benua Lima Kabupaten Barito Timur.Penelitian ini menggunakan metode Deskriptif Kualitatif, dengan metode pengumpulan data menggunakan: wawancara dan dokumentasi. Analisis data menggunakan model interaktif yang dikembangkan oleh Miles, Huberman dan Saldana (2014) yaitu Pengumpulan Data, penyajian data, reduksi data dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi Kebijakan Alokasi Dana Desa (ADD) terhadap Pembangunan Infrastruktur di lihat dari Aspek Sumber Daya di Desa Banyu Landas Kecamatan Benua Lima Kabupaten Barito Timur sudah berjalan dengan baik. Faktor – faktor yang menghambat implementasi Kebijakan Alokasi Dana Desa (ADD) terhadap Pembangunan Infrastruktur di Desa Banyu Landas di lihat dari Aspek Sumber Daya di Desa Banyu Landas Kecamatan Benua Lima Kabupaten Barito Timur adalah faktor Sosial Budaya dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi . Kata Kunci : Implementasi, Kebijakan, Alokasi Dana Desa (ADD)
PERAN KEPALA DESA SEBAGAI PEMIMPIN (LEADERSHIP) DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA KANTOR DESA AMPUKUNG KECAMATAN KELUA KABUPATEN TABALONG Melinda Wati; Rahmi Hayati; Eddy Suriyani
JAPB Vol 1 No 1 (2018)
Publisher : lppm.stiatabalong.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Didalam penelitian ini masih banyaknya pegawai yang kurang disiplin dimana disini permasalahan yang dijumpai berkaitan dengan sering terlambatnya masuk jam kerja baik itu Kepala Desa nya sendiri maupun pegawainya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana peran Kepala Desa sebagai pemimpin (leadership) dalam meningkatkan disiplin kerja pegawai pada Kantor Desa dan faktor-faktor yang menghambat peran Kepala Desa sebagai pemimpin (leadership) dalam meningkatkan disiplin kerja pada Kantor Desa Ampukung Kecamatan Kelua Kabupaten Tabalong. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian deskriftif-kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, Observasi, dan dokumentasi. Sumber data pada penelitian ini adalah mengambil informan dari pegawai Kantor Desa dan masyarakat sebanyak 5 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran Kepala Desa sebagai pemimpin (leadership) dalam meningkatkan disiplin kerja pegawai pada Kantor Desa Ampukung sudah baik serta faktor-faktor penghambat peran Kepala Desa sebagai pemimpin (leadership) dalam meningkatkan disiplin kerja pegawai datang dan pulang tidak tepat pada waktunya sudah cukup baik. Kata Kunci : Peran Kepala Desa, Disiplin Kerja
PENERAPAN SISTEM MERRIT MUTASI PEGAWAI PADA PEMERINTAHAN KABUPATEN BARITO TIMUR PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN BARITO TIMUR Muhammad Iqbal Tantowi; Rahmi Hayati; Wahyu Subadi
JAPB Vol 1 No 2 (2018)
Publisher : lppm.stiatabalong.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Untuk meningkatkan semangat kerja, mutasi dapat pula memberikan kesempatan kepada pegawai untuk lebih meningkatkan pre stasi kerjanya. Dalam membuat keputusan tentang pemberian kebijakan mutasi berbagai pertimbangan, karena keputusan yang salah dalam melak sanakan mutasi akan menimbulkan efek samping yang tidak baik bagi pegawai dan organisasi itu sendiri. Tujuan penelitian ini adalah untuk : mengetahui bagai mana penera pan sistem merit dalam pelaksanaan mutasi Pegawai di lingkup Pemerintah Kabupaten Barito Timur. Metode pelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah penulis menggunakan pendekatan kualitatif, dimana dalam penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif yaitu untuk mengetahui atau menggambar kan kenyata an dari kejadian yang diteliti sehingga memudahkan penulis untuk mendapatkan data yang objektif dalam rangka mengetahui dan memahami bagaimana penerapan Sistem Merrit Dalam Mutasi Jabatan Di Lingkup Pemerintah Kabupaten Barito Timur. Hasil penelitian : 1.1. Manfaat Secara Teoristis mendukung penelitian terdahulu Fahrudin (Vol.2.No.2.2013), Eri Sapto Nugroho dan Sukanto ,Endah Septyowat (Vol.1.No6), Philips Vol.2.No.3 Hasil penelitian menyatakan bahwa pelaksanaan mutasi jabatan oleh pemerintah Kabupaten dan kota sudah berjalan dengan baik dan sesuai dengan prosedur 2. Secara praktis, hasil dari penelitian yang akan dilakukan ini yaitu dapat menjadi suatu bahan ma sukan informasi bagi instansi yang bers angkutan guna mengambil langkah langkah secara konkret sesuaii kete ntuan yang berlaku dalam rangka penin gkatan kualitas. Kata Kunci: Sistem Merrit, Mutasi Pegawai.
PERAN KEPALA DESA DALAM MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI DALAM ASPEK KETELADANAN DI DESA ARGOMULYO KECAMATAN BINTANG ARA KABUPATEN TABALONG Norhalimah Norhalimah; Rahmi Hayati; Syahrani Syahrani
JAPB Vol 1 No 2 (2018)
Publisher : lppm.stiatabalong.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebagai pemimpin pemerintahan di tingkat yang paling bawah, Kepala Desa mempunyai peran yang sangat penting dalam memimpin dan mengarahkan perangkat desa serta masyarakat di desa untuk menuju keberhasilan pembangunan baik secara moral maupun material. Hal ini dikarenakan Kepala Desa dalam memimpin penyelenggaraan pemerintah desa kurang tegas berkaitan dengan kinerja perangkat desa. Sejalan dengan meningkatnya tuntutan akan hak-hak yang harus diterima oleh masyarakat, maka kinerja pegawai pemerintah desa semakin banyak mendapat sorotan baik dari lembaga formal yang menjadi instansi atasnya maupun lembaga sosial kemasyarakatan. Hal tersebut merupakan suatu konsekuensi dari pemerintah, karena pemerintah desa merupakan organisasi terdepan yang berhubungan langsung dengan masyarakat. Sehingga kegiatan apapun yang terjadi di wilayah desa akan dipandang masyarakat sebagai tanggung jawab pemerintah desa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : 1) Peran kepala desa dalam meningkatkan kinerja pegawai dari aspek keteladanan masih kurang baik dengan prestasi 56.27%; 2) Sedangkan Faktor penghambat peran kepala desa dalam meningkatkan kinerja pegawai dari aspek keteladanan yaitu, kemampuan, kemauan, energi, teknologi, konpensasi, dan kejelasan merupakan faktor penghambat. Kata kunci: Peran, Kinerja
KEPEMIMPINAN KEPALA DESA DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN KERJA APARAT DESA PADA KANTOR DESA WAYAU KECAMATAN TANJUNG KABUPATEN TABALONG Ratna Novia Jaya Sari; Rahmi Hayati; Lilis Suryani
JAPB Vol 1 No 2 (2018)
Publisher : lppm.stiatabalong.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Disiplin yang baik mencerminkan besarnya tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya, hal ini akan mendorong gairah kerja, semangat kerja, dan mendorong terwujudnya tujuan organisasi. Penting bagi Kepala Desa untuk dapat membina dan meningkatkan disiplin kerja bagi para bawahannya, karena kurangnya disiplin kerja dapat menimbulkan berbagai hal yang kurang baik dalam hubungan pekerjaannya, seperti semangat kerja yang menurun, hasil kerja yang kurang maksimal, serta acuh tak acuh terhadap pekerjaan atau jabatan yang diembannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis: 1) Kepemimpinan Kepala Desa Dalam Meningkatkan Disiplin Kerja Aparat Desa; 2) Faktor-faktor yang menghambat Kepemimpinan Kepala Desa Dalam Meningkatkan Disiplin Kerja Aparat Desa di Lokasi penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif dengan teknik kualitatif. Analisis data yang digunakan adalah analisis tabulasi dengan menggunakan rumus frekuensi yang di kemukakan oleh Muhammad Ali (1998:184). Sedangkan teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah : 1) Wawancara, 2) Angket dan 3) Dokumentasi. Instrumen pertama yaitu pembagian angket/kuesioner kepada 6 orang responden dan wawancara dengan kepala desa untuk pembuatan hasil dalam pembahasan. Hasil penelitian menunjukan bahwa : kepemimpinan kepala desa dalam meningkatkan disiplin kerja sudah cukup berjalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil rekapitulasi dengan presentasi 46,67%. Kata Kunci: Kepemimpinan, Disiplin Kerja
PERAN PEMIMPIN DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN KERJA PEGAWAI DILIHAT DARI ASPEK KETELADANAN ATAU PANUTAN PADA KANTOR KECAMATAN TANJUNG KABUPATEN TABALONG Siska Hudayati; Safrul Rijali; Rahmi Hayati
JAPB Vol 2 No 1 (2019)
Publisher : lppm.stiatabalong.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keberadaan disiplin kerja sangat diperlukan untuk menunjang kelancaran segala aktivitas organisasi agar tujuanorganisasi dapat dicapai secara maksimal. Kedisiplinan dan ketidakdisiplinan dapat menjadi panutan bagi orang lain. Jika lingkungan kerja nya disiplin, maka seorang pegawai akan ikutdisiplin, tetapi jika lingkungan kerja organisasinya tidak disiplin maka pegawainya juga akan ikut tidak disiplin Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis peran pemimpin dalam meningkatkan disiplin kerja pegawai dilihat dari aspek keteladanan atau panutan pada Kantor Kecamatan Tanjung Kabupaten Tabalong. Metode penelitian yang digunakan adalah metode diskriptif kualitatif. Penelitian ini menggunakan teknik wawancara terstruktur kepada 15 informan yang berbeda yang dianggap mempunyai pengetahuan yang berhubungan dengan penelitian. Adapun teknik yang pengumpulan data yaitu observasi, wawancara terstruktur dan dokumentasi serta menggunakan analisis data menurut Muhammad Ali(1984). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Peran Pemimpin dalam meningkatkan disiplin kerja pegawai dilihat dari aspek keteladanan atau panutan pada Kantor Kecamatan Tanjung Kabupaten Tabalong sudah berperan dengan perolehan hasil jawaban nforman sebanyak 78%. Kata Kunci : Peran pemimpin, disiplin kerja
IMPLEMENTASI E-TILANG DI POLRES TABALONG (Studi Proses Pembayaran Denda Tilang dengan E-Tilang) Agus Suhendriyo; Budi Setiawati; Rahmi Hayati
JAPB Vol 2 No 2 (2019)
Publisher : lppm.stiatabalong.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis Implementasi e-tilang di Polres Tabalong (Studi proses pembayaran denda tilang dengan e-tilang). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif dengan teknik kualitatif, dimana analisis data yang dipergunakan adalah analisis tabulasi yaitu analisa dengan menggunakan data-data tabulasi yang merupakan data olahan dari hasil penelitian yang dimasukkan kedalam tabel sedangkan teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah : 1) Kuesioner atau angket, 2) Wawancara. Metode pengambilan sampel penelitian ini dengan metode sampling random sederhana (simple random sampling), jumlah sampel yang diambil dari semua populasi berjumlah 30 responden. Dan untuk mendukung angket atau kuesioner dilakukan wawancara dengan key informan 1 orang dengan menggunakan rumus frekuensi yang dikemukakan oleh Muhammad Ali (1985:184) Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi e-tilang di Polres Tabalong sudah terimplementasi dengan baik dengan persentasi jawaban responden yaitu 59,2% (lima puluh sembilan koma dua persen), sehingga dapat disimpulkan bahwa implementasi e-tilang di Polres Tabalong cukup terimplementasi. Kata Kunci : Implementasi, e-tilang