Alex Saleh
Institut Teknologi Nasional Bandung

Published : 32 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

MODEL PENJADWALAN PADA FLOWSHOP-4-STAGE DENGAN KRITERIA MINIMISASI LATENESS MAKSIMUM DAN JUMLAH TARDY JOBS Saleh, Alex; Zaini, Emsosfi
Jurnal Teknik Industri Vol 11, No 2 (2009): DECEMBER 2009
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (121.467 KB) | DOI: 10.9744/jti.11.2.PP. 148 – 162

Abstract

This research discusses jobs scheduling model on flowshop-4-stage for fabrication and assembly processes. Each job consists of a unique component and a common component. Both the unique and common components are processed on the first three machines and assembled on the fourth machine. The unique components are processed individually, while common components are processed in batches for which respective constant setups are needed. The criteria used for the models are to minimize maximum lateness and number of tardy jobs. The development is executed to accommodate the possibility of tardy jobs. A proposed algorithm is initiated with jobs scheduling using the earliest due date (EDD) rule for the single machine, and batching process using the dynamic programming principle. Number of tardy jobs improved based on Hodgson Algorithm. The proposed algorithm is not an optimal algorithm as we can not guarantee optimal in scheduling process, nevertheless the batching method can bring out an optimal solution. This research also discusses numerical cases to show model behavior. Abstract in Bahasa Indonesia: Penelitian ini membahas model penjadwalan job pada flowshop-4-stage untuk proses fabrikasi dan perakitan. Setiap job terdiri dari 1 unique component dan 1 common component, yang keduanya diproses pada tiga mesin pertama secara serial dan dirakit pada mesin keempat. Unique component diproses satu per satu sedangkan common component diproses dalam batch dengan waktu setup yang konstan untuk setiap batch. Kriteria yang digunakan adalah minimisasi lateness maksimum dan jumlah tardy jobs. Pengembangan model dilakukan untuk mengakomodasi adanya job yang terlambat. Algoritma dimulai dengan proses penjadwalan job dengan menggunakan aturan earliest due date (EDD) untuk mesin tunggal, dan proses batching dengan menggunakan pemrograman dinamis. Jumlah tardy jobs diperbaiki dengan Algoritma Hodgson. Algoritma yang diusulkan bukan merupakan algoritma optimal karena proses penjadwalan yang tidak dijamin optimal, meskipun proses batching dapat menghasilkan solusi optimal. Penelitian ini dilengkapi dengan contoh numerik untuk menunjukkan perilaku model. Kata kunci: flowshop-4-stage, unique component, common component, penjadwalan batch, lateness maksimum , jumlah tardy jobs.
Model Keseimbangan Lintasan Perakitan Mixed Model Menggunakan Algoritma Guided Greedy Randomized Adaptive Search Procedures dengan Kriteria Minimisasi Jumlah Stasiun Kerja Saleh, Alex; Zaini, Emsosfi; Rahayu, Puji Purwaning
JURNAL ITENAS REKAYASA Vol 17, No 1 (2013)
Publisher : Jurnal ITENAS Rekayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.295 KB)

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini membahas model keseimbangan lintasan perakitan mixed model menggunakan algoritma guided greedy randomized adaptive search procedures (Guided GRASP) dengan kriteria minimisasi jumlah stasiun kerja. Keseimbangan lintasan perakitan mixed model adalah model lintasan perakitan tunggal yang merakit lebih dari satu produk sejenis atau memiliki karakteristik yang sama. Guided GRASP merupakan pendekatan metaheuristik yang terdiri dari dua tahap yaitu tahap inisial solusi dan local search. Tahap 1 adalah tahap pembentukan solusi inisial yang dibentuk melalui restricted candidate list (RCL). RCL disusun menggunakan suatu fungsi greedy berbasis penambahan waktu operasi dari setiap elemen kerja yang akan ditempatkan dan suatu threshold parameter α. Tahap 2 bertujuan untuk mengurangi jumlah stasiun kerja sehingga efisiensi lintasan yang dihasilkan besar. Pada Tahap 2, dilakukan pengeksplorasian solusi dengan cara menukar elemen kerja (exchange) dan menambahkan elemen kerja di stasiun kerja lain (insert) dengan tetap tidak melebihi waktu siklus dan tidak melanggar precedence relations. Performansi model usulan diuji dengan menggunakan data-data dari literatur. Hasil pengujian menunjukkan bahwa model usulan dapat memberikan solusi yang sama dengan penelitian-penelitian sebelumnya yang telah dipublikasikan.Kata kunci: lintasan perakitan, heuristik, guided GRASP, mixed model, jumlah stasiun kerja ABSTRACTThis study discusses a model assembly line balancing mixed models using randomized greedy algorithm guided adaptive search procedures (Guided GRASP) with minimization criteria the number of work stations. Mixed assembly line balancing model is a model of a single assembly line to assemble more than one product type or have the same characteristics. Guided GRASP is a metaheuristic approach which consists of two phases: the initial solution and local search. Phase 1 is the initial stage of the formation of a solution formed by the restricted candidate list (RCL). RCL were prepared using a function -based greedy additional operation time of each element of the work that will be placed and a threshold parameter α. Phase 2 aims to reduce the number of work stations so that the efficiency of the resulting trajectory great. In Phase 2, conducted exploring a solution by swapping elements of work (exchange) and add an element of work in another work station (insert) while not exceeding the cycle time and does not violate the precedence relations. The performance of the proposed model was tested using data from the literature. The results show that the proposed model can provide a solution similar to previous studies that have been published.Keywords: assembly line, heuristic, guided GRASP, mixed model, the number of work stations
Model Perencanaan Pemotongan untuk Meminimumkan Jumlah Pemotongan dan Pemakaian Kain Zaini, Emsosfi; Prassetiyo, Hendro; Saleh, Alex; -, Yanti
JURNAL ITENAS REKAYASA Vol 16, No 1 (2012)
Publisher : Jurnal ITENAS Rekayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (569.518 KB)

Abstract

ABSTRAKArtikel ini membahas perencanaan pemotongan pada industri garment. Industri garment yang diamati adalah CV. Foggy, yaitu suatu perusahaan yang memproduksi celana panjang dari bahan denim. Perencanaan pemotongan pada penelitian ini disusun dalam bentuk algoritma perencanaan pemotongan kain, dan algoritma untuk penempatan panel dan trim. Algoritma penempatan panel dan trim menghasilkan jumlah kain yang terpakai minimum sedangkan algoritma perencanaan pemotongan kain dapat meminimumkan jumlah pemotongan dengan memperhatikan kombinasi dari seri pesanan. Algoritma yang dikembangkan, mampu menghasilkan penghematan pemakaian kain sebesar 18,772% dan pengurangan jumlah pemotongan sebesar 33% dibandingkan dengan perencanaan pemotongan yang dilakukan perusahaan.Kata kunci: perencanaan pemotongan, panel, trim, minimum, jumlah pemakaian kain, jumlah pemotongan.ABSTRACTThis article discusses the planning cuts in the garment industry. Garment industry is the observed CV. Foggy, which is a company that manufactures denim pants. Planning cuts in this study are arranged in the form of fabric cutting planning algorithms, and algorithms for the placement of panels and trim. Panels and trim placement algorithm produces the minimum amount of unused fabrics while cutting the fabric planning algorithm to minimize the number of cuts by taking into account a combination of serial order. The algorithm was developed, capable of generating efficient use of cloth by 18.772% and reduction in the number of cuts by 33% compared with the company plans.Keywords: planning cuts, panels, trim, minimum, amount of usage cloth, the number of cutsLoading...>>
USULAN PERANCANGAN PENGUKURAN KINERJA RANTAI PASOK MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD PADA BENGKEL OTOMOTIF X Afif, Ade Mukhlis; Kurniawan, Dwi; Saleh, Alex
REKA INTEGRA Vol 3, No 2 (2015): Edisi Kesepuluh
Publisher : REKA INTEGRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.402 KB)

Abstract

Makalah ini membahas tentang pelaksanaan Balanced Scorecard sebagai model untuk manajemen kinerja di tingkat rantai pasokan. Rantai pasok yang diteliti menghubungkan dua perusahaan, yaitu Bengkel Otomotif X dan Pemasok Oli Y. Penelitian ini mengidentifikasi tujuan strategis dan indikator kinerja serta mengembangkan peta strategi rantai pasok dari kedua perusahaan. Metodologi yang digunakan adalah wawancara semi-terstruktur untuk perwakilan manajemen dari kedua perusahaan. Dari transkrip wawancara, dihasilkan indikator kinerja rantai pasok. Indikator ini kemudian dikelompokkan berdasarkan kategori financial atau nonfinancial, lagging atau leading, dan eksternal atau internal. Hasil akhir dari penelitian ini adalah sebuah alat ukur untuk mengukur kinerja perusahaan.   Kata Kunci: Balanced Scorecard, Indikator Kinerja, Peta Strategi   ABSTRACT This paper discusses about implementation of Balanced Scorecard as a model for performance management at thsupply chain level. Supply chain linking the two companies investigated, namely Automotive Garage X  and Oil Supplier Y. This research identifies the strategic objectives, performance indicators and develops a strategy map of supply chain for two companies. The methodology used is a semi-structured interviews to the management representatives of both companies. From transcript of the interview, resulting supply chain performance indicators. These indicators are classified by category of financial or nonfinancial, lagging or leading, and external or internal. Final result of this research is a measurement tool to measure performance of the company. Keywords: Balanced Scorecard, Performance Indicators, Strategy Map
RANCANGAN SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU PRODUK STEERING GEAR MENGGUNAKAN MODEL PERSEDIAAN STOKASTIK JOINT REPLENISHMENT DI PT PINDAD (PERSERO) Chidqi, Iqbal M.; Zaini, Emsosfi; Saleh, Alex
REKA INTEGRA Vol 3, No 3 (2015): Edisi Kesebelas
Publisher : REKA INTEGRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (448.388 KB)

Abstract

Pengendalian persediaan bahan baku yang dijalankan oleh suatu perusahaan dengan tujuan yaitu untuk memenuhi kebutuhan bahan baku dalam waktu dan jumlah yang sesuai agar ongkos persediaan minimum. PT Pindad (Persero) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur . Individual Order yang digunakan perusahaan pada  pemesanan bahan baku produk steering gear. Solusinya adalah sistem pemesanan beberapa bahan baku yang dipasok dari satu supplier dilakukan secara gabungan (joint replenishment) dimana pemesanan periodic review  dengan melihat jumlah frekuensi pemesanan yang sekaligus dapat meminimumkan ongkos simpan. Sedangkan perusahaan saat ini masih menggunakan model-Q yaitu apabila jumlah persediaan bahan baku digudang telah mendekati safety stock . Akibat pemesanan \bahan baku dilakukan secara terpisah atau pemesanan sendiri-sendiri (individual order) yang akibatnya persediaan bahan baku mengalami pemborosan ongkos. Kata kunci: Inventory, Joint replenishment, Stokastik   ABSTRACT Inventory control of raw materials which are run by a company with the aim of which is to meet the needs of raw materials in the appropriate amount of time and that the minimum inventory costs. PT Pindad (Persero) is a company engaged in manufacturing. Individual orders used by the company on ordering raw materials steering gear. The solution is a system of ordering some raw materials are supplied from one supplier is done jointly (joint replenishment) where ordering periodic review by looking at the number of bookings at the same frequency can minimize the cost savings. While the company is still using a model-Q that is when the amount of raw material inventory in warehouse has approached safety stock. Therefore, it is possible the occurrence of ordering raw materials is done separately or booking their own (individual orders) are consequently experiencing wastage of raw material inventory costs. Keywords: inventory, stochastic, joint replenishment.
RANCANGAN LINTASAN PERAKITAN PRODUK LEMARI ES MODEL TOP FREEZER DAN BOTTOM FREEZER MENGGUNAKAN ALGORITMA VARIABLE NEIGHBORHOOD DESCENT DI PT. X Sari, Winda Nur Andita; Saleh, Alex; Zaini, Emsosfi
REKA INTEGRA Vol 1, No 1 (2013): Edisi Pertama
Publisher : REKA INTEGRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (306.19 KB)

Abstract

Penelitian ini membahas rancangan keseimbangan lintasan perakitan mixed model, produk lemari es dua pintu model top freezer dan bottom freezer pada sebuah lintasan perakitan (Line B) di PT. X. Perancangan menggunakan algoritma Variable Neighborhood Descent (VND) dengan kriteria meminimisasi jumlah stasiun kerja agar meningkatkan efektivitas. VND merupakan salah satu pendekatan meta-heuristik dalam memecahkan masalah keseimbangan lintasan dengan tahap pembentukan inisial solusi melalui pendekatan heuristik dan tahap local search yang meliputi proses exchange dan insert. Exchange merupakan proses penukaran elemen kerja dengan elemen kerja di stasiun kerja lain tanpa melanggar precedence diagram dan kriteria lainnya. Insert merupakan proses penyisipan elemen kerja pada stasiun kerja lain tanpa melanggar precedence diagram dan kriteria lainnya Kata kunci: Perancangan lintasan perakitan, Mix model, Variable Neighborhood Descent, Minimisasi stasiun kerja
RANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU KARET MENGGUNAKAN MODEL STOKASTIK JOINT REPLENISHMENT DI PT AGRONESIA Sijabat, Patar Hasiholan; Saleh, Alex; Zaini, Emsosfi
REKA INTEGRA Vol 3, No 3 (2015): Edisi Kesebelas
Publisher : REKA INTEGRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (466.01 KB)

Abstract

PT. Agronesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur yang memproduksi 3 kelompok produk yaitu kelompok otomotif, kelompok press, dan kelompok selang. Bahan baku yang digunakan pada PT.Agronesia yaitu karet. Pemesanan bahan baku yang dipesan dipasok dari supplier yang berbeda yang menyebabkan tingginya ongkos pesan. Sistem pengendalian bahan baku pada PT. Agronesia dilakukan berdasarkan intuisi. Sehingga pemesanan bahan baku dapat dilakukan secara gabungan yang berasal dari satu supplier maka digunakan model periodic review menggunakan metode joint replenishment. Metode ini memperhatikan interval pemesanan optimal selama 42 hari dalam satu tahun dengan frekuensi pemesanan sebanyak 8 kali. Sehingga didapatkan ongkos total gabungan sebesar Rp. 48.029.662,-/Tahun. Berdasarkan perbandingan frekuensi pemesanan diketahui bahwa hasil perancangan  merupakan hasil yang optimal untuk meminimasi ongkos total. Kata kunci: pengendalian persediaan, stokastik, joint replenishment, interval pemesanan.   ABSTRACT PT. Agronesia is a company engaged in the manufacturing industry that produces three groups of products including automotive group, press groups, and the group pipe. Raw materials used in PT.Agronesia is rubber. At this time the raw material control system at PT. Agronesia reservation raw materials separately. Raw materials ordered from different suppplier which high impact purchase order. Raw material control system at PT. Agronesia based on intuition. Problems can be solved by an order of raw materials combined from one supplier then used the model of periodic review using joint replenishment method. This method interval attention optimal order for 42 days in a year with as much as 8 times, Additionally obtained a combined total cost of Rp. 48,029,662, - / year. Based on the comparison of the frequency of order can be seen that the results of designing an optimal to minimize total costs. Kata kunci: inventory control, stochastic, joint replenishment, interval order.
Algoritma Guided Greedy Randomized Adaptive Search Procedures with Fixed Threshold Untuk Keseimbangan Lintasan Perakitan Mixed Model dengan Kriteria Minimisasi Jumlah Stasiun Kerja Ulma, Fajar; Saleh, Alex; Zaini, Emsosfi
REKA INTEGRA Vol 1, No 2 (2013): Edisi Kedua
Publisher : REKA INTEGRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (565.39 KB)

Abstract

ABSTRAK   Assembly line balancing (ALB) adalah suatu penugasan pekerjaan pada stasiun kerja yang saling berhubungan antar lintasan produksi untuk memperoleh target laju produksi yang terpenuhi. Pembahasan yang dilakukan pada penelitian ini adalah tentang keseimbangan lintasan perakitan menggunakan lintasan mixed model. Penelitian ini bertujuan untuk  mengembangkan algoritma Guided GRASP With Fixed Treshold terhadap lintasan perakitan mixed model dengan kriteria minimisasi jumlah stasiun kerja. Pengujian algoritma usulan dilakukan dengan menggunakan tiga skenario, skenario 1 menggunakan set data Bedworth dan Bailey (1982) yang terdiri dari 2 variasi produk dengan jumlah elemen kerja (n) = 11, skenario 2 menggunakan set data Thomopoulos (1970) yang terdiri dari 3 variasi produk dengan jumlah elemen kerja (n) = 19, dan skenario 3 menggunakan set data penelitian Su dan Lu (2007) yang terdiri dari 3 variasi produk dengan jumlah elemen kerja (n) = 17. Hasil pengujian ketiga skenario menunjukkan bahwa algoritma usulan dapat memberikan solusi yang lebih baik pada efisiensi lintasan dan smoothness index dengan jumlah stasiun kerja yang sama bila dibandingkan dari penelitian-penelitian sebelumnya yang telah dipublikasikan. Kata Kunci: Keseimbangan Lintasan, Mixed Model, Guided GRASP With Fixed Threshold ABSTRACT Assembly line balancing (ALB) is a job placement assignment on workstations that are interconnected across the track to get the target production rate of production is met. The discussion carried out in this study is about the balance of mixed model track assembly. The study aims to develop Guided GRASP With Fixed threshold algorithm to address assembly line mixed model with a minimization criterion number of work stasions. The algorithm is then tested using three three scenarios, scenario 1 using data sets Bedworth and Bailey (1982) which consists of 2 variations of the product by the number of working elements (n) = 11, scenario 2 using data sets Thomopoulos (1970) which consists of 3 variations product by the number of working elements (n) = 19, and scenario 3 using data sets Su and Lu (2007) which consists of 3 variations of the product by the number of working elements (n) = 17. The results obtained show that the proposed algorithm can provide  better solution to efficiency line and smoothness index with the same number of work stasions when compared  to previous studies that have been published. Keywords: Line Balancing, Mixed Model, Guided GRASP With Fixed Threshold
RANCANGAN SISTEM PENJADWALAN BUKU FIKSI DENGAN PENDEKATAN THEORY OF CONSTRAINTS DI PT. MIZAN GRAFIKA SARANA Shabrina, Dina Nur; Zaini, Emsosfi; Saleh, Alex
REKA INTEGRA Vol 2, No 4 (2014): Edisi Kedelapan
Publisher : REKA INTEGRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.539 KB)

Abstract

Makalah ini membahas penjadwalan buku fiksi dengan menggunakan pendekatan Theory of Constraints. Pendekatan ini mencari stasiun kerja yang menjadi konstrain dalam produksi kemudian memaksimalkan utilitas dari stasiun kerja tersebut. Penjadwalan dilakukan pada stasiun kerja konstrain tersebut kemudian melakukan penjadwalan pada stasiun non-konstrain. Penjadwalan pada stasiun kerja non-konstrain sebelum stasiun kerja konstrain dilakukan secara backward, sedangkan stasiun kerja non-konstrain setelah stasiun kerja konstrain dilakukan secara forward. Hasil yang diinginkan dari penjadwalan ini yaitu makespan yang minimum.   Kata kunci:Flow shop, maksimasi utilitas stasiun konstrain, makespan minimum   ABSTRACT This paper discusses the scheduling fiction book by using the Theory of Constraints approach. This approach looking for work stations be constrained in production then maximize the utility of the work station. Scheduling is done on the workstation and then perform the scheduling constraints on the non-constrained station. Scheduling on a non-constraint work station before the constraints work station done backward, whereas the non-constraint work station after constraints work station carried forward. The desired result of this scheduling is the minimum makespan. Keywords:Flow shop, maximum utility of constraints, workstation minimum makespan
Optimisasi Jumlah Produksi Koran Pikiran Rakyat Dengan Menggunakan Model Newsboy NURWULANDINI, WIWI; Mustofa, Fifi Herni; Saleh, Alex
REKA INTEGRA Vol 1, No 4 (2013): Edisi Keempat
Publisher : REKA INTEGRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.595 KB)

Abstract

Dalam menentukan jumlah produksi koran Pikiran Rakyat berdasarkan pada permintaan tetap, permintaan eceran dan pemberian gratis untuk pembuat iklan. Masalah utama yang dihadapi perusahaan adalah menentukan jumlah produksi permintaan eceran, karena sering terjadi fluktuasi jumlah permintaan sehingga perusahaan mengalami kerugian bila jumlah produksi tidak tepat. Untuk dapat menyelesaikan masalah tersebut maka digunakan model Newsboy. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan jumlah produksi koran optimum, yang memberikan ekspektasi keuntungan maksimal dan prediksi besarnya risiko atau penyimpangan dari keuntungan yang akan diperoleh. Kata kunci: Koran, jumlah produksi, Model Newsboy Abstract In determining the amount of paper production pikiran rakyat’s based on demand remains, demand for retail and free delivery for advertisers. The main problem facing the company is determining the amount of retail demand production, because of frequent fluctuations in the number of requests that the company suffered a loss if the amount of production is not appropriate. The purpose of this study is to determine the optimum number of papers produced, which can provide maximum benefit expectations and predictions magnitude of risk or deviation from the gains that. Keywords: Newspaper, amount of production, Newsboy model