Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH EKSTRAK MENIRAN MENIRAN (Phyllanthus niruri L) SEBAGAI ANTI JAMUR SAPROLEGNEA SP. TERHADAP DAYA TETAS TELUR IKAN BAUNG (Mystusnemurus). abdul kasim; Eka Indah Raharjo; Eko Prasetio
Jurnal Borneo Akuatika Vol 3, No 1 (2021): Jurnal Borneo Akuatika
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jba.v3i1.2699

Abstract

Penelitian ini brtujuan untuk mentukan konsentrasi terbaik yang diperlukan untuk pencegahan serangan jamur terhadap telur ikan baung pada proses penetasan. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di balai benih ikan anjongan . Pelaksanaan  menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan A (control), B (150 ppm), C (225 ppm), D (300 ppm). Parameter pengamatan adalah Uji Daya Hambat Jmaur, Pravelensi jamur, Daya Tetas Jmaur, dan Kualitas Jamur menunjukan bahwa perlakuan C (225 ppm) menghasilkan pravelensi terendah dan derajat penetasan tertinggi.
PENGARUH PEMBERIAN JENIS CACING YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN BENIH IKAN GABUS (Channa Striata) Hendy .; Eka Indah Raharjo; Eko Prasetio
Jurnal Borneo Akuatika Vol 1, No 1 (2019): Jurnal Borneo Akuatika
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (412.948 KB) | DOI: 10.29406/jba.v1i1.1434

Abstract

Penelitian ini bertujuan menentukan jenis pakan alami yang terbaik untuk pertumbuhan benih ikan gabus. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari empat perlakuan dan setiap perlakuan diulang empat kali. Pakan diberikan  dengan dosis adlibitum frekuensi tiga kali sehari. Perlakuan A, Benih ikan gabus diberikan pakan cacing sutera, Perlakuan B: Benih ikan gabus diberikan pakan cacing tanah, Perlakuan C: Benih ikan gabus diberikan pakan cacing nipah, adapun variabel pengamatan adalah Laju pertumbuhan spesifik (SGR), Kelangsungan Hidup, Kualitas Air, perlakuan A memiliki nilai rata-rata panjang tertinggi sebesar 2,244±0,234, dilanjutkan perlakuan B sebesar 2,100±0,240dan paling rendah perlakuan C sebesar 2,022±0,067.
EFEKTIFITAS EKSTRAK DAUN SIRIH (Piper betle L.) TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP IKAN JELAWAT (Leptobarus hoevenni) YANG DIINFEKSI DENGAN BAKTERI Aeromonas hydrophila Meriyanti .; Rachimi .; Eko Prasetio
Jurnal Borneo Akuatika Vol 2, No 1 (2020): Jurnal Borneo Akuatika
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jba.v2i1.1983

Abstract

Infeksi bakteri Aeromonas hydrophila merupakan penyebab Motile Aeromonad Septicemia (MAS). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas ekstrak daun sirih (Piper betle L.) terhadap kelangsungan hidup ikan jelawar (Leptobarus hoevenni)  yang di infeksi bakteri Aeromonas hydrophila. Metode penelitian ini adalah eksperimen dengan 5 perlakuan 3 ulangan yaitu perlakuan A (KN 0 ml), B (KP 0 ml dan injeksi bakteri), C (20 ml ekstrak daun sirih/100 g pakan ), D (30 ml ekstrak daun sirih/100 g pakan) dan E (40 ml ekstrak daun sirih/100 g pakan ). Ikan di Uji tantang tantang dilakukan dengan menyuntikan suspensi bakteri Aeromonas hydrophila dengan dosis 108 sel/cfu sebanyak 0,1 ml secara intramuscular. Variabel pengamatan meliputi gejala klinis, perubahan bobot,proses recovery dan kelangsungan hidup.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pakan pelet dengan ekstrak daun sirih terbukti efektif untuk mengobati infeksi Aeromonas hydrophila. pengobatan E (40 ml ekstrak daun sirih/ 100 g pakan) adalah pengobatan yang paling efektif untuk meningkatan kelangsungan hidup dan penyembuhan ikan jelawat yang terinfeksi bakteri aeromonas hydrophila  dengan nilai perubahan bobot 1,87 gram dan kelangsungan hidup 93,33 %.Kata kunci: Sirih, Ikan jelawat, Aeromonas hydrophila
IDENTIFIKASI DAN PREVALENSI EKTOPARASIT PADA IKAN NAPOLEON (Cheilinus undulatus) YANG DIBUDIDAYAKAN DI KERAMBA JARING TANCAP (KJT) PERAIRAN SEDANAU KABUPATEN NATUNA M Dian Purwantoro; Eko Dewantoro; EKo Prasetio
Jurnal Borneo Akuatika Vol 3, No 2 (2021): Jurnal Borneo Akuatika
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jba.v3i2.3386

Abstract

ABSTRAKIkan napoleon merupakan salah satu komoditas akuakultur yang bernilai ekonomis tinggi, namun permasalahan dalam membudidayakannya adalah penyakit terutama yang disebabkan oleh ektoparasit. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi jenis-jenis ektoparasit yang menginfeksi ikan napoleon, di perairan Sedanau Kabupaten Natuna. Sampel ikan diambil dari empat satasiun yang mewakili empat lokasi karamba sebanyak  20 ekor setiap stasiun. Hasil pengamatan  menunjukkan adanya ektoparasit yang mengifeksi ikan napoleon yaitu dari jenis Alitropus typus, Attheyella sp., Diplectanum sp., Dactylogyrus sp., Gyrodactylus sp., dan Nerocila. Prevalensi ektoparasit pada ikan napoleon yang paling tinggi dijumpai  pada Stasiun 4 yaitu sebesar 50%, setelah itu disusul Stasiun 1 dan Stasiun 3 dengan nilai prevaelnsi yang sama yaitu adalah 30%, dan prevalensi paling rendah dijumpai pada Stasiun 2 yaitu 25%. Untuk indeks dominansi, terdapat tiga stasiun yang memiliki nilai indeks dominansi mendekati 1, yaitu Stasiun 1, Stasiun 3, dan Stasiun 2, dengan nilai indeks dominansi adalah 0,6213 (Stasiun 1 dan 3), dan 0,5400 untuk Stasiun 2. Intensitas serangan ektoparasit terhadap ikan napoleon yang dibudidayakan di Sedanau adalah 1,70–2,17 individu/ekor ikan dengan intensitas serangan yang paling tinggi dijumpai pada Stasiun 1 dan 3, yaitu 2,17 individu/ekor ikan.Kata Kunci: Ektoparasit, prevalensi, dominasi, intensitas, ikan napoleon
Identifikasi Bakteri Edwardsiella tarda Yang Menginfeksi Ikan Lele (Clarias batrachus) Pada Beberapa Pembudidaya Ikan di Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya Indriasari .; Eko Dewantoro; Eko Prasetio
Jurnal Borneo Akuatika Vol 2, No 1 (2020): Jurnal Borneo Akuatika
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jba.v2i1.1981

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi serangan penyakit bakteri Edwardsiella tarda dan mengetahui prevelensi serangan Bakteri Edwardsiella tarda pada Ikan Lele, di beberapa lokasi pembudidaya ikan di Kecamatan Sungai raya Kabupaten Kubu Raya. Dalam penelitian ini menggunakan metode survey yaitu pengumpulan data yang dikumpulkan secara observasi, yakni melakukan pengamatan secara langsung terhadap objek yang akan diteliti. Sehingga data-data tentang kejadian atau keadaan yang terjadi berdasarkan atas kenyataan yang ada. Data yang telah dikumpulkan diperkuat dari kutipan pustaka yang berhubungan dengan topik penelitian guna mendapatkan gambaran umum yang diperlukan Selama masa penelitian ditemukan jenis bakteri Edwardsiella tarda  menyerang ikan lele di Kecamatan Sungai Raya. Jumlah ikan yang terserang bakteri Edwardsiella tarda berdasarkan uji persumtif sebanyak 7 ekor dari 36 ekor sampel ikan lele yang diuji. Bagian tubuh yang di serang adalah pada bagian hati, ginjal dan insang ikan lele. Namun berdasarkan gejala klinis  bagian tubuh yang  diserang oleh bakteri tersebut adalah pada kulit tubuh bagian kepala, punggung dan dekat sirip dada  ikan lele. Tingkat prevelensi penyakit bakteri Edwardsiella tarda  pada pembudidaya ikan lele di Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya adalah 25 % pada Stasiun I dan 16 % pada Stasiun II dan Stasiun III
EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN MENGKUDU (Morinda citrifolia) SEBAGAI PENGOBATAN IKAN JELAWAT (Leptobarbus hoevenii) YANG DIINFEKSI DENGAN BAKTERI Aeromonas hydrophila . Hambali; Eko Dewantoro; Eko Prasetio
Jurnal Borneo Akuatika Vol 1, No 2 (2019): Jurnal Borneo Akuatika
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (562.983 KB) | DOI: 10.29406/jba.v1i2.1820

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pakan ekstrak daun mengkudu (Morinda citrifolia) dengan konsenterasi yang berbeda sebagai pengobatan ikan jelawat yang diinfeksi dengan bakteri Aeromonas hydrophila, rancangan yang digunakan rancangan acak lengkap enam perlakuan dengan konsentrasi ekstrak daun mengkudu yang berbeda yaitu kontrol positif, kontrol negatip, 2,5 g/kg pakan, 5 g/kg pakan, 7,5 g/kg pakan, dan 10 g/kg pakan, setiap perlakuan memiliki tiga ulangan, hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pakan ekstrak daun mengkudu dengan konsentrasi yang berbeda berpengaruh sangat nyata p > 0,01 terhadap respon makan,perubahan bobot,gejala kelinis, organ dalam dan tingkat kelangsungan hidup ikan jelawat, dengan konsentrasi yang terbaik yaitu 5 g/kg pakan dengan rata-rata peningkatan bobot (1,99 g), rata-rata kelangsungan hidup (79,17%), proses penyembuhan gejala kelinis yang paling cepat, dan memberikan pengaruh positif terhadap peningkatan respon makan dan organ dalam ikan jelawat, dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian pakan ekstrak daun mengkudu dengan konsentrasi 5 g/kg pakan adalah konsentrasi yang terbaik.Kata kunci: Aeromonas hydrophila., ekstrak daun mengkudu, ikan jelawat.
INVENTARISASI DAN EVALUASI SISTEM PENGELOLAAN TAMBAK DI KABUPATEN MEMPAWAH Chairil .; Hastiadi Hasan; Eko Prasetio
Jurnal Borneo Akuatika Vol 2, No 2 (2020): Jurnal Borneo Akuatika
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jba.v2i2.2403

Abstract

Penelitian ini bertujuan intuk menginventarisasi sebaran tambak dengan metode sistem informasi global dan mengevaluasi sistem pengelolaan tambak. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Kabupaten Mempawah. Penelitian ini menggunakan metode pengambilan data kualitatif dengan melakukan observasi lapangan, pengambilan titik koordinat, dan pengecekkan sampel kualitas airyang disesusaikan dengan Kep.28 Men 2004 tentang pedoman umum budidaya udang ditambak. Parameter pengamatan yang dilakukan adalah membuat peta sebaran tambak yang ada di Kabupaten Mempawah dengan menggunak metode global information system, melakukan evaluasi system pengelolaan tambak sesuai Kep.28 Men 2004 tentang pedoman umum budidaya udang ditambak yang disesuaikan dengan hasil produksi. Kata kunci : Sistem pengelolaan tambak, inventarisasi, sistem global informasi, peta.
PENGARUH EKSTRAK DAUN NIPAH (Nypafruticans) SEBAGAI IMMUNOSTIMULAN TERHADAP PATOGENITAS IKAN TENGADAK(Barbonymus schwanenfeldii) YANG DIINFEKSI BAKTERI Aeromonas hydrophila Eko Prasetio; Hastiadi Hasan; Syarif Muhammad Zainudin
Jurnal Borneo Akuatika Vol 1, No 2 (2019): Jurnal Borneo Akuatika
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (475.219 KB) | DOI: 10.29406/jba.v1i2.1831

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh ekstrak daun nipah sebagai immunostimulan terhadap patogenitas ikan tengadak yang diinfeksi bakteri aeromonas. rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan campuran ekstrak daun nipah yang digunakan adalah perlakuan A (KN), perlakuan B (KP), Perlakuan C, (5 gr ekstrak daun nipah), perlakuan D, (10 gr ekstrak daun nipah), Perlakuan E (15 gr ekstrak daun nipah). Penelitian ini memberikan hasil terbaik pada perlakuan E dengan SR 87% dan diameter luka mengecil dari 1,2 cm ke 0,6 cm dan dosis ekstrak terbaiknya adalah 15 gr/kg pakan. Kata Kunci ; daun nipah, aeromonas hydrophilla, patogenitas, diameter luka, survifal rate
PENGGUNAAN MINYAK SEREH SEBAGAI ANESTESI DALAM TRANSPORTASI BENIH IKAN TENGADAK (Barbonymus Schwanenfeldii) DENGAN SISTEM TERTUTUP Fera Mariana Siregar; Hendry Yanto; Eko Prasetio
Jurnal Borneo Akuatika Vol 1, No 1 (2019): Jurnal Borneo Akuatika
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.996 KB) | DOI: 10.29406/jba.v1i1.1427

Abstract

Ikan tengadak merupakan ikan komoditas lokal Kalimantan, dan pada transportasi benih sering terjadi mortalitas yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi minyak sereh yang optimal terhadap kelangsungan hidup benih ikan tengadak selama proses transportasi. Penelitian ini menggunakan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 5 perlakuan dan 3 ulangan yaitu A = 0 (control), B = 1 ml/L, C = 2 ml/L, D = 3 ml/L, dan  E = 4 ml/L. Hasil penelitian menunjukan bahwa respon dan tingkah laku ikan tengadak setelah menggunakan pembiusan minyak sereh menunjukkan gejala ikan mulai bergerak panik, gerakan operculum agak cepat, aktifitas mulai lambat, dan ikan mulai lemah dan pingsan saat minyak sereh bereaksi. Pemberian minyak sereh berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap waktu induksi, masa sedatif dan kelangsungan  hidup ikan tengadak selama transportasi. Konsentrasi minyak sereh yang paling efektif untuk pengangkutan benih ikan tengadak dengan ukuran 3 -5 cm adalah dosis 2 ml/L dengan kelangsungan hidup 86,67%.
EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN SIRIH (Piper betle L.) SEBAGAI ANTI BAKTERI DALAM MENINGKATKAN KELANGSUNGAN HIDUP IKAN GURAME (Osphronemus gouramy) YANG DIINFEKSI Aeromonas hydrophila Salman Farisi; Eko Dewantoro; Eko Prasetio
Jurnal Borneo Akuatika Vol 2, No 2 (2020): Jurnal Borneo Akuatika
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jba.v2i2.1985

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun sirih (Piper battle L.) pada pakan dengan konsenterasi yang berbeda sebagai anti bakteri dalam meningkatkan kelangsungan hidup ikan gurame (Osphronemus gourami) yang diinfeksi dengan bakteri Aeromonas hydrophila. Rancangan yang digunakan rancangan acak lengkap enam perlakuan dengan konsentrasi ekstrak daun sirih yang berbeda yaitu kontrol positif, kontrol negatip, 0,2 g/100 g pakan, 0,4 g/100 g pakan, 0,6 g/ 100 g pakan, dan 0,8 g/100 g pakan, setiap perlakuan memiliki tiga ulangan, hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pakan ekstrak daun sirih dengan konsentrasi yang berbeda berpengaruh sangat nyata p > 0,01 terhadap respon makan, perubahan bobot, gejala kelinis, organ dalam dan tingkat kelangsungan hidup ikan gurame. Konsentrasi yang terbaik yaitu 0,6 g/kg pakan dengan rata-rata peningkatan bobot (2,92 g), rata-rata kelangsungan hidup (75,00%), proses penyembuhan gejala kelinis yang paling cepat, dan memberikan pengaruh positif terhadap peningkatan respon makan dan organ dalam ikan gurame.