Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH EKSTRAK ASAM HUMAT TANAH GAMBUT SEBAGAI IMMUNOSTIMULAN TERHADAP TINGKAT KESEMBUHAN IKAN NILA (Oreochromis niloticus) YANG DIINFEKSI BAKTERI Aeromonas hydrophila Eko Prasetio; Eka Indah Raharjo; Lindi Agustian
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 10, No 1 (2022): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1048.43 KB) | DOI: 10.29406/jr.v10i1.3561

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak asam humat yang efektif dan diaplikasikan melalui pencampuran pakan sebagai upaya tingkat kesembuhan dan kelangsungan hidup ikan nila yang diuji tantang dengan bakteri aeromonas hydrophila. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas 5 perlakuan dan 3 ulangan dengan kosentrasi ekstrak asam humat yang berbeda yaitu kontrol negatif, kontrol positif, 0,5%, 1%dan 1,5%/kg pakan, hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak asam humat dengan kosentrasi yang berbeda berpengaruh sangat nyata p>0,01 terhadap respon makan, perubahan bobot, gejala klinis penyembuhan luka, pengamatan organ dalam, dan tingkat kelangsungan hidup ikan nila, dengan kosentrasi terbaik yaitu 1%/kg pakan dengan rata-rata peningkatan bobot (4.60±1.53), rata-rata kelangsungan hidup (83%±5.77), proses penyembuhan gejala klinis yang paling cepat, dan memberikan pengaruh positif terhadap peningkatan respon makan dan organ dalam ikan nila, dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak asam humat dengan kosentrasi 1%/kg pakan adalah kosentrasi yang terbaik. Kata kunci: Ikan Nila, Asam humat, Aeromonas hydrophila.
SISTEM AKUAPONIK DENGAN JENIS TUMBUHAN YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN BENIH IKAN TENGADAK (Barbonymus scwanenfeldii Desita Setio Rini; Hastiadi Hasan; eko prasetio
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 6, No 02 (2018): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (636.345 KB) | DOI: 10.29406/rya.v6i02.1007

Abstract

Ikan tengadak (Barbonymus scwanenfeldii) merupakan  ikan asli dari Provinsi Kalimantan Barat yang memliki ekonomi yang tinggi.Tujuan penelitian ini untuk menentukan jenis tumbuhan yang terbaik pada sistem akuaponik dalam meningkatkan pertumbuhan optimal ikan tengadak. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Susunan perlakuan A, resirkulasi tanpa tumbuhan, B, resirkulasi menggunakan tumbuhan kangkung, C, resirkulasi menggunakan tumbuhan selada, D, resirkulasi menggunakan sawi. Variabel pengamatan meliputi pertumbuhan berat mutlak, panjang mutlak, Rasio konversi pakan, dan tingkat kelangsungan hidup. Rata-rata pertumuhan berat dan panjang mutlak B (3,45 ±0,010) dan (3,58 ±0,01). Rasio konversi pakan yang terbaik adalah perlakuan B (1,85 ±0,13). Derajat kelangsungan hidup yang terbaik adalah perlakuan B (95,56 ±3,8)
PENGARUH KEJUTAN SUHU PANAS TERHADAP WAKTU PENETASAN, DAYA TETAS TELUR, ABNORMALITAS DAN KELANGSUNGAN HIDUP LARVA IKAN TENGADAK (Barbonymus schwanenfeldii) . gufron; eka indah raharjo; eko prasetio
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 6, No 02 (2018): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (666.51 KB) | DOI: 10.29406/rya.v6i02.1021

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kejutan suhu panas yang terbaik terhadap waktu penetasan, daya tetas telur, abnormalitas dan kelangsungan hidup larva ikan tengadak.. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) menurut Hanafiah (2012), yang terdiri dari 4 perlakuan dan 3 ulangan. Susunan perlakuan adalah Perlakuan A : Kejutan Suhu 28oC selama 2,5 menit Perlakuan B : Kejutan Suhu 40oC selama 2,5 menit, Perlakuan C : Kejutan Suhu 41oC selama 2,5 menit dan Perlakuan D : Kejutan Suhu 42oC selama 2,5 menit. Hasil penelitian menunjukkan dengan kejutan suhu panas yang berbeda berpengaruh nyata pada  waktu penetasan  10,24 (jam) , daya tetas  4399 %,  sintasan larva  58,34 % dan abnormalitas larva 36,11 %. kualitas air sebagai pendukung yaitu suhu 26-290C,  pH 6,0 – 7,0 dan DO 5,0-6 ,0 mg/l.
PENGARUH SERBUK LIDAH BUAYA (Aloe vera) SEBAGAI IMONOSTIMULAN TERHADAP TINGKAT KESEMBUHAN DAN HISTOPATOLOGI IKAN TENGADAK (Barbonymus schwanenfeldii) YANG DI INFEKSI DENGAN BAKTERI Aeromonas hidropylla eko prasetio; Muammar Kadafi; Eka Indah Raharjo; Hastiadi Hasan
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 6, No 2 (2015): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (804.371 KB) | DOI: 10.29406/jr.v6i2.2241

Abstract

ABSTRAK Infeksi bakteri Aeromonas hydrophila merupakan salah satu penyebab Motile Aeromonad Septicemia (MAS). Pada penelitian ini, serbuk lidah buaya diaplikasikan dengan pakan sebagai imunostimulan untuk mengobati penyakit MAS pada ikan tengadak (Barbonymus schwanenfeldii). Dosis serbuk lidah buaya yang ditambahkan ke dalam pakan adalah 0 gram, 10 gram, 20 gram, dan 40 gram/kg bobot kering. Ikan uji diberikan pakan perlakuan selama 7 hari setelah uji tantang. Gejala klinis diamati setiap hari pasca uji tantang. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pakan yang mengandung serbuk lidah buaya sebanyak 10, 20, dan 40 g/kg dapat mengurangi tingkat mortalitas dan gejala klinis jika dibandingkan dengan kontrol negatif dan kontrol positif. Dosis 40 g/kg menunjukkan hasil terbaik dan berbeda nyata dengan dosis yang lain.
EFEKTIVITAS SERBUK LIDAH BUAYA (Aloe vera) TERHADAP PATOGENITAS DAN HISTOLOGI IKAN BIAWAN (Helostoma teminchii) YANG DIUJI TANTANG BAKTERI Aeromonas hydrophila eko prasetio; rachimi .; yuda suhardi
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 7, No 1 (2019): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.692 KB) | DOI: 10.29406/jr.v7i1.1308

Abstract

Motile Aeromonad Septicemia (MAS) dilaporkan sebagai salah satu penyakit oportunis pada ikan air tawar yang disebabkan oleh bakteri Aeromonas hydrophilla. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas serbuk lidah buaya sebagai immonostimulan pada pada ikan biawanyang diinfeksi penyakit MAS. Metode penelitian ini adalah eksperimen dengan 5 perlakuan 3 ulangan yaitu perlakuan kontrol positif dengan dosis 0 g/kg pakan, Kontrol negatif dengan 0 g/kg pakan, 20 g/kg pakan, 30 g/kg pakan dan 40 g/kg pakan.Ikan uji diberikan pakan perlakuan selama 7 hari sebelum uji tantang dan 14 hari setelah uji tantang. Uji tantang dilakukan dengan menyuntikan suspensi bakteri dengan dosis 108 sel/cfu sebanyak 0,1 ml secara intramuscular.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa lidah buaya memberikan patogenitas bakteri Aeromonas hydrophilla yang berbeda pada ikan biawan. Gejala klinis ikan pasca infeksi diantaranya radang, radang dan hemoragi, tukak, dan sembuh. Uji histologi hati juga menggambarkan tingkat kerusakan hati yang berfariasi berupa degenerasi sel, nekrosis, melanomakroflag, hipatopangkreas dan kongesti.Dengan  pakan yang mengandung serbuk lidah buaya memberikan tingkat kesembuhan yang signifikan serta mengurangi tingkat mortalitas. Dosis serbuk lidah buaya 40 g/kg menunjukkan hasil terbaik dibandingkan dengan dosis yang lain. Kata kunci:Lidah buaya, Ikan Biawan , Aeromonas hydrophila,Patogenitas, Histologi
STATUS PERAIRAN SUNGAI KAPUAS KOTA PONTIANAK UNTUK BUDIDAYA IKAN BERDASARKAN BIOINDIKATOR PERIFITON Hendri Saputra; rachimi .; eko prasetio
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 6, No 02 (2018): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (480.86 KB) | DOI: 10.29406/rya.v6i02.1014

Abstract

Tujuan dari penelitian ini untuk menentukan kondisi perairan sungai kapuas tempat budidaya karamba jaring apung berdasarkan parameter kelimpahan jenis jenis perifitondi sungai kapuas kota pontianak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode survey dengan pengambilan sampel di beberapa titik di perairan sungai kapuas. Jenis–jenis perifiton yang terdapat di perairan Sungai Kapuas selama penelitian adalah terdapat 20 jenis perifiton dari 7 kelas yaitu Bacillariophyceae, Cyanophyceae, Chlorophyceae, Choraphyeeae, Protozoa, Myxophyceae dan Rotifera. Kelas Chlorophceae paling banyak jenisnya di perairan sungai kapuas. Nilai Kelimpahan perifiton selama penelitian berkisar 2800 – 12413 sel/cm2. Kelimpahan perifiton yang paling tinggi terdapatdi stasiun I dengan rerata kelimpahan 12.413 sel/ cm2. Berdasarkan pengamatan nilai rata-rata indeks keanekaragaman untuk perifiton berfluktuatif pada setiap stasiun di sungai kapuas dengan kisaran rata-rata  1,869 - 3,322, hasil perhitungan diperoleh  rata-rata indeks keanekaragaman perifiton berada pada kisaran sedang. Nilai indeks dominansi jenis (C) yang diperoleh selama penelitian di perairan sungai kapuas berkisar antara 0,006 - 0,014. Berdasarkan perhitungan kelimpahan perifiton, indeks keanekaragaman jenis (H’) dan indeks dominasi jenis (C) dapat disimpulkan bahwa kelimpahan tergolong tinggi, keanekaragaman jenis pada kisaran sedang dan tidak ada spesies yang mendominasi perairan sungai kapuas. Hasil dari pengukuran kualitas air secara umum masih mendukung kehidupan organism termasuk perifiton.
PENGGUNAAN SERBUK LIDAH BUAYA (Aloe vera) DALAM PAKAN SEBAGAI IMMUNOSTIMULAN TERHADAP HEMATOLOGI IKAN BIAWAN (Helostoma teminckii)YANG DI UJI TANTANG DENGAN BAKTERI Aeromonas hydrophila eko prasetio; . Rachimi; Muhammad Hermawansyah
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 6, No 1 (2018): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (596.683 KB) | DOI: 10.29406/rya.v6i1.934

Abstract

Aeromonas hydrophila merupakan penyebab Motile Aeromonad Sepricemia (MAS). Pada penelitian ini, pakan mengandung serbuk lidah buaya diaplikasikan sebagai imunostimulan untuk mengobati penyakit MAS pada ikan biawan (Helostoma teminchii). Metode penelitian ini adalah eksperimen dengan 5 perlakuan 3 ulangan yaitu perlakuan A (KN 0 g/kg pakan serbuk), B (KP 0 g/kg pakan serbuk), C (20 g/kg pakan serbuk), D (30 g/kg pakan serbuk) dan E (40 g/kg pakan serbuk). Pakan uji diberikan selama 7 hari sebelum uji tantang dan 14 hari setelah uji tantang. Uji tantang dilakukan dengan menyuntikan suspensi bakteri Aeromonas hydrophila dengan dosis 108 sel/cfu sebanyak 0,1 ml secara intramuscular. Variabel pengamatan meliputi respon makan, pertambahan bobot, eritrosit, leukosit, hematocrit, heamoglobin dan kelangsungan hidup. Hasil yang diperoleh menunjukkan perlakuan KP jumlah eritrosit, leukosit, hematocrit dan heamoglobin memiliki jumlah yang paling rendah dan perlakuan dosis serbuk lidah buaya 40 g hampir mendekati jumlah pada perlakuan KN yang merupakan sebagai pembanding  pada perlakuan lainya. Pemberian pakan yang mengandung serbuk lidah buaya sebanyak 20, 30, dan 40 g/kg dapat mengurangi tingkat mortalitas dibandingkan dengan kontrol negatif dan kontrol positif. Serbuk lidah buaya melalui pakan memeberikan pengaruh nyata terhadap kelangsungan hidup ikan biawan pasca infeksi. Dosis serbuk lidah buaya 40 g/kg menunjukkan hasil terbaik dibandingkan dengan dosis yang lain.Kata kunci:Lidah buaya, Ikan Biawan , Aeromonas hydrophila,Hematologi
IDENTIFIKASI BAKTERI PATOGEN PADA IKAN RINGAU (DATNIOIDES MICROLEPIS) YANG DILALULINTASKAN DI STASIUN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN PONTIANAK Raudiah .; Eko Prasetio; Farida .; Triadana Sudarto
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 9, No 2 (2021): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (407.976 KB) | DOI: 10.29406/jr.v9i2.3066

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bakteri patogen dan mengetahui prevelensi serangan bakteri pada ikan ringau yang dilalulintaskan di Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan. Dalam penelitian ini menggunakan metode survey yaitu pengumpulan data yang dikumpulkan secara observasi, yakni melakukan pengamatan secara langsung terhadap objek yang akan diteliti. Sehingga data-data tentang kejadian atau keadaan yang terjadi berdasarkan atas kenyataan yang ada. Data yang telah dikumpulkan diperkuat dari kutipan pustaka yang berhubungan dengan topik penelitian guna mendapatkan gambaran umum yang diperlukan. Jumlah sampel sebanyak 102 ekor, 55 ekor ikan diantaranya tidak tampak ada tanda-tanda gejala klinis ikan sakit sedangkan 47 ekor ikan lainnya menunjukan gejala klinis eksternal seperti terdapat luka pada punggung dan tubuh ikan, insang berwarna pucat, sirip ekor dan sirip punggung geripis dan bagian internal terdapat hati yang berwarna pucat. Selama masa penelitian ditemukan 5 jenis bakteri diantaranya Aeromonas hydrophila, Plesiomonas shigeliodes, Pseudomonas anguilliseptica, Pasteurella haemolytica dan Chromobacterium violaceum yang menginfeksi ikan ringau yang dilalulintaskan di Stasiun KPIM Pontianak. Tingkat prevelensi bakteri patogen pada ikan ringau infeksi bakteri patogen tertinggi yaitu Aeromonas hydrophila yang terjadi pada musim penghujan dibulan September 2020 dengan tingkat prevalensi 66,67%. Prevalensi infeksi bakteri tertinggi kedua adalah infeksi bakteri Plesiomonas shigelloides dengan tingakt prevalensi sebesar 60% yang terjadi pada dibulan Februari 2021. Bakteri patogen yang mendominasi selama pengamatan yaitu serangan bakteri Plesiomonas shigelliodes dengan tingkat dominasi sebesar 39,21% dan dominasi kedua yaitu bakteri Aeromonas hydrophila dengan tingkat dominasi sebesar 30,39%.
PENGARUH EKSTRAK ASAM HUMAT TANAH GAMBUT TERHADAP HEMATOLOGI IKAN NILA ( Oreochromis niloticus ) YANG DIUJI TANTANG BAKTERI Aeromonas hydrophila Eko Prasetio; Hendry Yanto; Amrijed .
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 9, No 1 (2021): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.282 KB) | DOI: 10.29406/jr.v9i1.2609

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hematologi ikan nila yang diberi ekstrak asam humat tanah gambut dengan uji tantang infeksi bakteri A. Hydrophila. Penelitian dilaksanakan selama 21 hari dengan rancangan acak lengkap, 5 perlakuan dengan 3 kali ulangan. variabel yang di amati meliputi jumlah eritrosit, leukosit, hematokrit, hemoglobin, perubahan bobot, kelangsungan hidup dan kualitas air. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan asam humat sebanyak 0,01 / kg pakan pakan merupakan perlakuan terbaik untuk peningkatan hematologi ikan nila.
UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN KEMBANG SEPATU (Hibiscus rosa sinensis L.) SEBAGAI IMMUNOSTIMULAN IKAN JELAWAT (Leptobarbus hoevenii Blkr.) YANG DIINFEKSI DENGAN BAKTERI Aeromonas hydrophila arini resti fauzi; hastiadi hasan; eko prasetio
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 7, No 1 (2019): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (541.411 KB) | DOI: 10.29406/jr.v7i1.1316

Abstract

 Ikan jelawat (Leptobarbus hoevenii Blkr.) merupakan ikan lokal yang mulai dibudidayakan karena memiliki nilai ekonomi tinggi. Masalah yang sering muncul dalam budidaya ikan jelawat adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Aeromonas hydrophila. Penggunaan antibiotik untuk mengobati ikan sakit dapat menimbulkan resistensi patogen, pencemaran lingkungan, dan berbahaya jika di konsumsi manusia. Salah satu pengobatan alternatif pada ikan yaitu menggunakan daun kembang sepatu. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh dan konsentrasi terbaik daun kembang sepatu pada ikan jelawat. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima perlakuan dan tiga kali ulangan. Ekstrak daun kembang sepatu dihasilkan dari proses maserasi menggunakan etanol pro-analisis. Ikan jelawat diuji tantang dengan bakteri Aeromonas hydrophila dengan kepadatan 108 cfu/ml. Pengobatan ikan jelawat menggunakan ekstrak daun kembang sepatu yang telah dicampur ke dalam pakan. Masing-masing pakan diberi konsentrasi ekstrak daun kembang sepatu yang berbeda, perlakuan A (0%) B (5%), C (10%), D (20%), dan E (40%). Dari hasil penelitian yang dilakukan, ekstrak daun kembang sepatu memberi pengaruh terhadap immunostimulan ikan jelawat. Ekstrak daun kembang sepatu juga mampu menyembuhkan luka pada ikan jelawat pasca uji tantang bakteri Aeromonas hydrophila. Konsentrasi terbaik ekstrak daun kembang sepatu pada ikan jelawat yaitu 40% dengan kelangsungan hidup sebesar 83,33±5,77. Kata kunci: Ikan Jelawat, Daun Kembang Sepatu, Bakteri Aeromonas hydrophila, Etanol