Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search
Journal : Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi (BioEdu)

IMPLEMENTATION OF E-LKPD VIRUS MATERIAL BASED ON KNOW-LEARNED (K-L) STRATEGY TO TRAIN STUDENT METACOGNITIVE SKILLS Rahmadani, Desi Lia Nur; Susantini, Endang
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi (BioEdu) Vol 10 No 3 (2021)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Covid19 pandemic that emerged in 2020 caused learning to be carried out online, including in learning virus material. Virus material has abstract characteristics so it is difficult for students, proven by the average national exam in 2019, the result of virus material concept of 54.2 which is still below the minimum standard. Low learning outcomes can be overcome by metacognitive strategies. One type is Know-Learned. K-L that can be integrated into E-LKPD to help students achieve learning objectives. Based on these problems, research is needed on the application of E-LKPD using K-L metacognitive strategies on virus material during online learning. The research aims to describe the practicality and effectiveness of K-L E-LKPD using One-Group Pretest-Posttest Design. The research was conducted at SMAN 2 Mejayan on 26 students of X MIA 1 online. The results of the study the activities of students were 100% very practical category and the positive response of students was 92.1% belong to a very practical category. Learning outcomes based on the N-Gain score of 0.9 classified into a very high category, the completeness indicator items is 86.5% and the item sensitivity is 0.7. The results of the students' metacognitive skills were 3.375 very good categories based on four indicators namely: ability to determine initial and final knowledge; determine the level of confidence; comparing initial and final knowledge; and determine the score. These results conclude that the application of K-L E-LKPD on virus material is practical and effective in training students' metacognitive skills. Keywords: E-LKPD, virus, metacognitive Know-Learned, online learning
PROFIL MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMA PADA MATERI KINGDOM ANIMALIA MENGGUNAKAN FOUR-TIER MULTIPLE CHOICE DIAGNOSTIC TEST Jayanti, Dyah Novira Dwi; Susantini, Endang
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi (BioEdu) Vol 10 No 3 (2021)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Miskonsepsi merupakan pemerolehan konsep yang bertentangan dengan konsep yang benar menurut para ahli. Miskonsepsi dapat menghambat peserta didik untuk memahami suatu konsep karena sebenernya peserta didik sudah memiliki pengetahuan awal. Identifikasi konsep-konsep yang berpotensi mengalami miskonsepsi serta penyebabnya perlu dilakukan untuk mereduksi miskonsepsi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi miskonsepsi peserta didik pada materi Kingdom Animalia menggunakan four-tier multiple choice diagnostic test dan mendeskripsikan faktor penyebab miskonsepsi peserta didik pada materi Animalia. Penelitian ini termasuk dalam penelitian deskriptif evaluatif dengan menggunakan instrumen tes diagnostik 4 tingkat untuk mendapatkan profil miskonsepsi dan wawancara peserta didik untuk mengetahui sumber miskonsepsi. Pengumpulan data dilakukan secara daring dengan instrumen tes dalam bentuk google form. Sasaran penelitian ini adalah peserta didik SMAN 1 Gresik kelas XI MIPA 4 sebanyak 36 peserta didik. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa terjadi miskonsepsi sebesar 33,82% pada materi Kingdom Animalia. Miskonsepsi paling tinggi terjadi pada konsep Amphibi dan konsep lapisan tubuh hewan dengan persentase 55,56% pada masing-masing konsep, sementara itu miskonsepsi terrendah terdapat pada konsep Pisces yakni sejumlah 13,89%. Faktor yang menyebabkan miskonsepsi adalah kesalahan peserta didik dalam menggeneralisasikan konsep-konsep pada materi Animalia, guru yang memiliki keterbatasan waktu dalam mengajar sehingga terdapat penjelasan yang kurang mendetail, cara mengajar dengan metode ceramah, buku ajar yang belum dilengakapi contoh gambar pada sub-bab tertentu, dan konteks yang dapat disebabkan oleh diskusi materi dengan teman sebaya. Strategi dan media pembelajaran yang menarik perlu diterapkan untuk mereduksi miskonsepsi peserta didik pada materi Animalia. Kata Kunci: Miskonsepsi, Four-Tier Test, Kingdom Animalia.
PROFIL MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI SISTEM GERAK MANUSIA MENGGUNAKAN FOUR-TIER TRUE FALSE ITEM DIAGNOSTIC TEST Novitasari, Intan; Susantini, Endang
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi (BioEdu) Vol 10 No 2 (2021)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembelajaran biologi memerlukan pemahaman konsep yang benar. Konsep yang diajarkan secara benar akan membantu siswa memperoleh pengalaman belajar yang tepat dan terhindar dari miskonsepsi. Miskonsepsi merupakan suatu persepsi yang salah terhadap suatu konsep yang dimiliki oleh siswa yang tidak sesuai dengan konsepsi ilmiah. Miskonsepsi masih sering terjadi pada materi Biologi, salah satunya pada materi Sistem Gerak Manusia. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan profil miskonsepsi siswa pada materi Sistem Gerak Manusia dan mengetahui faktor penyebab miskonsepsi. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif. Metode penelitian ini dengan menggunakan teknik four-tier true false diagnostik test dengan pengambilan data yang dilakukan secara online melalui google form. Sasaran penelitian ini siswa SMA Negeri 1 Tarik kelas XI MIPA 7 sebanyak 35 siswa. Hasil penelitian menunjukkan profil miskonsepsi siswa pada materi Sistem Gerak Manusia sebesar 26%. Miskonsepsi tertinggi pada konsep kontraksi otot yaitu sebesar 38% dan miskonsepsi terendah pada konsep tulang sebesar 10%. Kategori miskonsepsi tergolong kategori rendah. Faktor penyebab miskonsepsi berasal dari siswa yang memperoleh keyakinan konsep sendiri pada beberapa konsep materi Sistem Gerak Manusia yang dianggap sulit, buku teks yang digunakan tidak terperinci serta penjelasan guru yang kurang mendetail dan terlalu cepat. Tindak lanjut dari hasil penelitian ini adalah perlu diadakannya penelitian yang fokus pada pemahaman konsep yang benar dalam materi Sistem Gerak Manusia agar tidak terus-menerus pada konsep yang salah dengan lebih menekankan pada proses penyembuhan miskonsepsi pada siswa. Kata Kunci: Miskonsepsi, Four-Tier Test, Sistem Gerak Manusia
PENERAPAN MODEL INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MAKHLUK HIDUP: SUATU BEST PRACTICE PROGRAM PENGENALAN LAPANGAN PERSEKOLAHAN (PLP) Burhanudin, Fakhri; Susantini, Endang
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi (BioEdu) Vol 10 No 2 (2021)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kurikulum 2013 mewajibkan siswa-siswi untuk menjadi lebih aktif pada kegiatan pembelajaran dalam memeroleh informasi dan pengetahuan. Oleh karena itu, guru dianjurkan menggunakan pendekatan pembelajaran berpusat pada peserta didik atau student centered. Salah satu model pembelajaran yang termasuk dalam kategori berpusat pada peserta didik adalah inkuiri terbimbing. Inkuiri terbimbing menempatkan peserta didik sebagai subjek belajar yang diarahkan untuk mencari dan menemukan jawaban dari suatu masalah melalui bimbingan guru. Tujuan penelitian ini ialah mendeskripsikan hasil belajar dan ketercapaian indikator setelah penerapan model pembelajaran berbasis inkuiri terbimbing. Penelitian dilaksanakan pada kelas XII MIPA dengan materi Pertumbuhan dan Perkembangan di SMAN 4 Probolinggo dengan jumlah sampel 31 peserta didik. Penelitian ini menggunakan rancangan one shot case study, sedangkan metode pengumpulan data yang diterapkan yaitu metode tes dan penugasan. Analisis data yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan perolehan rerata hasil belajar peserta didik 82,90 dengan jumlah siswa yang tuntas sebesar 83,87%. Tingkat ketercapaian indikator pada aspek pengetahuan 60%, di lain pihak pada aspek keterampilan tuntas 100%. Dengan demikian, model inkuiri terbimbing disarankan untuk diterapkan dalam pembelajaran yang melatih keterampilan peserta didik. Kata Kunci: berpusat pada peserta didik, inkuiri terbimbing, hasil belajar, ketuntasan indikator