Claim Missing Document
Check
Articles

Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas Pada Balita Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) Dengan Menggunakan Terapi Rebusan Jahe Madu Di Margorejo Kecamatan Metro Selatan Kota Metro Lidya Ariyanti; Rizka Shelvia Yulita; Rilyani Rilyani; Setiawati Setiawati; Dewi Kusumaningsih; Riska Wandini
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 4 Nomor 1 Februari 2021
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v4i1.2801

Abstract

ABSTRAKKejadian  kasus  ISPA  yang  cukup  tinggi terdapat di Provinsi Nusa Tenggara Timur sebesar 15,4%. Angka kejadian ini lebih tinggi dibandingkan dengan kejadian di provinsi lain seperti Jawa Barat sebesar 11,2%, DKI Jakarta sebesar 8,5% dan Lampung sebesar 7,4%. Pengobatan tradisional terhadap ISPA dapat menggunakan minuman jahe madu karena sangat efektif dan lebih aman untuk digunakan. Tujuan setelah penyuluhan dan demonstrasi, diharapkan pemberian jahe madu dapat untuk meredakan keparahan batuk pada penderita ISPA. Adapun kegiatan yang dilakukan berupa penyuluhan menggunakan leaflet dan demonstrasi pembuatan jahe madu. Terdapat penurunan keparahan batuk pada klien ISPA setelah pemberian jahe madu selama 5 hari di Margorejo, metro selatan. Dengan demikian, pemberian jahe madu pada klien ISPA efektif menurunkan keparahan batuk. Kata Kunci: Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), Jahe Madu ABSTRACTThe incidence problems of Acute Respiratory Infections ( ARI )  is quite high at East Nusa Tenggara Province (15.4%). This incidence rate is higher compared to events at other provinces such as West Java (11.2%), Jakarta (8.5%) and Lampung (7.4%). Traditional treatments for Acute Respiratory Infections (ARI) can use the honey ginger drink because it is very effective and safer to used. The purpose after after counseling and demonstration, is expected to helping alleviate the severity of cough in ARI's Pasients. The activities carried out involve counseling using leaflets and demonstrations of making honey ginger drinks. There was a reduction in the severity of coughing in  Acute Respiratory Infections (ARI)'s clients after giving honey ginger drinks for 5 days at Margorejo, South Metro. Thus, giving honey ginger drinks to ARI's  clients is effective in reducing the severity of coughing. Keywords: Ineffectiveness of Airway Cleansing, Acute Respiratory Infection (ARI), Honey Ginger
PENYULUHAN KESEHATAN PENANGANAN RESIKO ANAK TERSEDAK DI DUSUN 02 ARYO JIPANG KELURAHAN SUKAJAYA LEMPASING LAMPUNG SELATAN TAHUN 2019 Rilyani Rilyani; Setiawati Setiawati; Rahma Elliya; Riska Wandini
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 2 Nomor 2 Oktober 2019
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v2i2.2095

Abstract

ABSTRAK Tersedak merupakan kondisi tersumbatnya saluran pernafasan oleh benda asing yang berupa makanan, mainan, dan lain-lain. Tersedak dapat terjadi bila makanan atau benda asing yang seharusnya menuju kerongkongan tetapi malah berakhir di tenggorokan karena berbagai sebab. Ada sekitar 80 % AFB (aspirated foreign body) pada anak adalah disebabkan oleh bahan makanan. Dan ada sekitar 10% AFB (aspirated foreign body) itu disebabkan oleh benda logam dan mainan. Tujuannya denga memberikan penyuluhan tentang penanganan resiko anak tersedak di dusun 02 aryo jipang kelurahan sukajaya lempasing pesawaran lampung selatan. Metode penyuluhan menggunakan leaflet, lembar balik, dan mendemonstrasikan cara penanganan anak tersedak di rumah. Setelah dilakukan penyuluhan maka terdapat peningkatan ibu tentang cara penanganan anak tersedak di rumah. Kata Kunci : Tersedak, Kesehatan, Penyuluhan  ABSTRACT Choking is a condition of obstruction of the respiratory tract by foreign objects in the form of food, toys, and others. Choking can occur if food or foreign matter that is supposed to go into the esophagus but ends up in the throat for various reasons. There are around 80% of AFB (aspirated foreign body) in children due to food ingredients. And there are around 10% AFB (aspirated foreign body) that is caused by metal objects and toys. The aim is to provide counseling about the handling of the risk of choking children in 02 aryo jipang hamlet, sukajaya. lempasing village, pesawaran, southern Lampung. Extension methods use leaflets, flipcharts, and demonstrate how to handle choking children at home. After counseling, there is an increase in mothers about how to handle choking children at home. Keyword: Choking, Health, Counseling
Pendidikan Kesehatan Tentang Kompres Hangat Untuk Demam Di Margorejo Dusun 6 Kecamatan Jati Agung Lampung Selatan Erlina Wati; Heki Febrianto; Lilis Marlia; Dessy Hermawan; Usastiawaty Cik Ayu Saadiah Isnainy; M. Arifki Zainaro; Riska Wandini
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 3 Nomor 2 Oktober 2020
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v3i2.3339

Abstract

Penanganan terhadap demam dapat dilakukan dengan tindakan farmakologis, tindakan non farmakologis maupun kombinasi keduanya. Tindakan farmakologis yaitu dengan memberikan obat antipiretik. Sedangkan tindakan non farmakologis yaitu tindakan tambahan dalam menurunkan panas seperti memberikan minuman yang banyak, di tempatkan diruangan yang bersuhu normal, menggunakan pakaian tipis dan di berikan kompres. Kompres hangat adalah tindakan dengan menggunakan kain atau handuk yang telah dicelupkan pada air hangat, yang di tempelkan pada bagian tubuh tertentu sehingga dapat memberikan rasa nyaman dan menurunkan suhu tubuh. Tujuan mengetahui pengaruh penyuluhan kesehatan tentang pemberian kompres hangat pada penderita demam. Kegiatan ini dilakukan dengan metode penyuluhan. Sebelum dimulai penyuluhan, terlebih dahulu menyampaikan maksud dan tujuan kedatangan pelaksana penyuluhan, dibuka dengan pretest, dilanjutkan dengan penyampaian materi juga diskusi yang terarah berupa edukasi dan penyuluhan. Hasil yang didapatkan menunjukkan sebagian besar ibu-ibu (80%) belum memahami dan mnegerti tentang cara penggunaan kompres hangat dengan benar serta belum mengetahui manfaat kompres hangat dan sebagian kecil ibu-ibu sudah memahami tentang cara penggunaan kompres hangat tetapi belum mengetahui manfaatnya. Kata Kunci : demam, kompres hangat, pendidikan kesehatan  ABSTRACTTreatment of fever can be done by pharmacological action, non pharmacological action or a combination of both. Pharmacological action, namely by providing antipyretic drugs. Meanwhile, non-pharmacological actions are additional measures to reduce heat such as giving lots of drinks, put in a room with normal temperature, using thin clothes and applying a compress. A warm compress is the action of using a cloth or towel that has been dipped in warm water, which is applied to certain parts of the body so that it can provide a sense of comfort and reduce body temperature. The purpose of knowing the effect of health education on giving warm compresses to fever sufferers. This activity is carried out by extension methods. Before starting counseling, first convey the intent and purpose of the arrival of the extension agent, opened with a pretest, followed by the delivery of material as well as focused discussion in the form of education and counseling. The results obtained show that most mothers (80%) do not understand and understand how to use warm compresses properly and do not know the benefits of warm compresses and a small proportion of mothers already understand how to use warm compresses but do not know their benefits. Keywords: fever, warm compress, health education
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI BALITA DI PUSKESMAS KRUI KABUPATEN PESISIR BARAT Angga Herlambang; Riska Wandini; Setiawati Setiawati
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 7, No 4 (2021): Vol.7 No.4 Oktober 2021
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v7i4.4407

Abstract

Introduction: Toddler nutrition problems are still a global problem. The number of malnourished children in developing countries reaches 181.92 million (32%). Data in Indonesia in 2018 the percentage of malnutrition is 3.9%, while malnutrition is 13.8%. In Lampung Province in 2018, 3.1% of children under five experienced malnutrition, and 12.8% for undernutrition. This figure according to WHO has been considered a health problem because its prevalence is> 15.0%. Data of West Pesisir Regency in 2018, the percentage of malnutrition and malnutrition in children aged 0-59 months is 2.06% for malnutrition, and 9.01 for malnutrition.Purpose: To identify the factors that influence the nutritional status of children under five.Method: This type of research is quantitative with cross sectional approach. The population was all mothers and children under five in the Krui Public Health Center in West Pesisir Regency, with a total sample of 268 people, using proportional random sampling. Data analysis in this study used the chi-square test.Results: The results of univariate analysis showed that most respondents were well-informed (74.6%), had good birth spacing, as many as 171 people (63.8%), had good socio-economic conditions, as many as 155 people (57.8%) . The results of the bivariate analysis that there is a relationship of knowledge (p-value = 0.000, and OR = 7.846), birth spacing (p-value = 0.000, and OR = 7.304), and socioeconomic with the nutritional status of children under five in Krui Public Health Center West Pesisir Regency 2020 (p-value = 0.000, and OR = 2.575).Conclusion: there is a relationship of knowledge, birth spacing, socioeconomic, with the nutritional status of children under five in the Krui Public Health Center, West Pesisir Regency. Suggestions for improving counseling and also risk factors such as birth spacing that is too tight. Keywords: Factors, Malnutrition, Under Five Years Old Pendahuluan: Masalah gizi balita masih menjadi permasalahan global. Jumlah anak kekurangan gizi di negara yang berkembang mencapai 181,92 juta (32%). Data di Indonesia tahun 2018 persentase gizi buruk yaitu 3,9%, sedangkan gizi kurang yatu 13,8%. Di Provinsi Lampung tahun 2018 sebanyak 3,1% balita mengalami gizi buruk, dan  12,8% untuk gizi kurang. Angka ini  menurut WHO sudah dianggap masalah kesehatan karena prevalensinya >15,0%. Data Kabupaten Pesisir Barat tahun 2018, persentase gizi buruk dan gizi kurang pada balita usia 0-59 bulan yaitu sebesar 2,06% untuk gizi buruk, dan  9,01 untuk gizi kurang.Tujuan: Diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi balita.Metode: Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi adalah seluruh ibu berserta balita di Puskesmas Krui Kabupaten Pesisir Barat, dengan jumlah sampel 268 orang, menggunakan  proportional random sampling. Analisis data pada penelitian ini menggunakan uji chi-square.Hasil Penelitian: Hasil analisis univariat bahwa sebagian besar responden berpengetahuan baik (74,6%), memiliki jarak kelahiran baik, yaitu sebanyak 171 orang (63,8%), memiliki sosial ekonomi baik, yaitu sebanyak 155 orang (57,8%). Hasil analisis bivariat bahwa ada hubungan pengetahuan (p-value = 0.000, dan OR= 7.846), jarak kelahiran (p-value = 0.000, dan OR= 7.304), dan sosial ekonomi dengan status gizi balita di Puskesmas Krui Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2020 (p-value = 0.000, dan OR= 2.575).Kesimpulan: ada hubungan pengetahuan, jarak kelahiran, sosial ekonomi, dengan dengan status gizi balita di Puskesmas Krui Kabupaten Pesisir Barat. Saran agar ditingkatkannya penyuluhan dan juga faktor risikonya seperti jarak kelahiran yang terlalu rapat. Kata Kunci          : Faktor, gizi kurang balita
PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI) BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA Eneng Resti; Riska Wandini; Rilyani Rilyani
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 7, No 2 (2021): Vol.7 No.2 April 2021
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v7i2.4138

Abstract

SUPPLYING ASI (MP-ASI) COMPLEMENTARY FOOD ASSOCIATED WITH STUNTING EVENTS IN BABIES Background: The prevalence of children under five with stunting in Indonesia in 2017 (36.4%) according to the 2018 Basic Health Research Lampung, which was ranked 24th out of 32 provinces in Indonesia, namely 27.3% with the highest incidence in Way Kanan (36.07%) being the lowest are in Metro City (14.75%). One of the factors causing stunting is the provision of complementary feeding (MP-ASI) which is not fulfilled in terms of time, frequency and type of food given to toddlers.Purpose: To knowing the relationship between complementary feeding (MP-ASI) and the incidence of stunting in mothers who have the characteristics of children aged 7-24 months at Public Health Services (Puskesmas) Hanura Teluk Pandan Pesawaran Regency 2020.Methods: This type of quantitative research used a cross sectional design and the population of this study were mothers who had children aged 7-24 months in the Hanura Public Health Center with 41 respondents using total sampling technique. The instrument in this study used a questionnaire sheet and the determination of stunting by calculating the Z-Score PB / U <-2SD, bivariate analysis using the Chi-Square test.Results: The statistical test of complementary feeding (MP-ASI) Chi-Square obtained P-Value = 0.000 with an Odd Ratio value of 0.083.Conclusion: There is a relationship between complementary feeding (MP-ASI) with the incidence of stunting in children under five at the working area of Public Health Services (Puskesmas) Hanura Teluk Pandan District, Pesawaran Regency in 2020. Suggestions will further improve the community outreach program, especially for mothers who have a toddler to prevent stunting in the future. Keywords : Stunting, complementary feeding, toddlers ABSTRAK Pendahuluan: Prevalensi balita stunting di Indonesia pada tahun 2018 adalah 30,8% menurut Riset Dasar Kesehatan tahun 2018 Lampung menjadi peringkat ke-24 dari 32 provinsi di Indonesia yaitu 27,3% dengan kejadian tertinggi di Way Kanan 36,07% sedang yang terendah terdapat di Kota Metro 14,75%. Salah satu faktor penyebab stunting adalah pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) yang tidak terpenuhi baik dari waktu, frekuensi serta jenis makanan yang diberikan kepada balita.Tujuan: Untuk mengetahui hubungan pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) dengan kejadian stunting pada ibu yang memiliki karakteristik balita usia 7-24 bulan di wilayah kerja Puskesmas Hanura Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Pesawaran Tahun 2020.Metode: Jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan rancangan cross sectional dan populasi dari penelitian ini yaitu ibu yang memiliki balita usia 7-24 bulan di wilayah kerja Puskesmas Hanura dengan jumlah responden 41 orang dengan teknik total sampling. Instrumen dalam penelitian ini dengan menggunakan lembar kuesioner dan penentuan stunting dengan perhitungan Z-Score PB/U <-2SD analisis bivariat dengan menggunakan uji Chi-Square.Hasil: Uji statistik pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) Chi-Square didapat P-Value = 0.000 sehingga P-Value< α (0,000 <0,05) maka H0 ditolak dengan nilai Odd Ratio0.083.Kesimpulan: Terdapat hubungan pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) dengan kejadian stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Hanura Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Pesawaran Tahun 2020. Saran agar Puskesmas Hanura Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Pesawaran semakin meningkatkan program penyuluhan kepada masyarakat terutama pada ibu yang memiliki balita untuk mencegah terjadinya stunting dikemudian hari. Kata kunci   : Stunting, MP-ASI, Balita
The Effectiveness Of Health Education About Fever Sequels On Parents' Attitude In Treating Emergency Management Of Fever Sequels In Children Ages 0-3 Years In The Working Area Of The Health Center Seputih Agung, Lampung Regency Middle Of 2022 Agung Budi Setiyawan; Linawati Novikasari; Riska Wandini
ANJANI Journal (Medical Science & Healthcare Studies) Vol 2, No 1 (2022)
Publisher : ANJANI Journal (Medical Science & Healthcare Studies)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (414.798 KB)

Abstract

Pendahuluan: Hasil dari prasurvey didapat jumla anak balita di Puskesmas Seputih Agung sebanyak 2440 balita, sedangkan pada periode tahun 2021 diketahui sebanyak 69 anak yang datang ke Puskesmas dengan keluhan demam, dan 9 anak demam hingga mengalami kejang.Tujuan: Menganalisis efektivitas pendidikan kesehatan tentang kejang demam terhadap sikap orang tua dalam penanganan kegawatdaruratan kejang demam pada anak usia 0-3 tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Seputih Agung Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2022. Metode: jenis penelitian kuantitatif, metode Pra  Eksperimental dengan pendekatan One group Pretes-Postes. Jumlah anak usia 0-3 tahun di Puskesmas Seputih Agung sebanyak 2440 balita, pemilihan sampel menggunakan rumus slovin sehingga didapat n = 343,6 sampel dibulatkan menjadi 344. Tehnik sampling pada penelitian ini adalah purposive sampling. Anlisa data univariat dan bivariat Uji t-dependen. Hasil : Rata-rata sikap orang tua dalam menangani anak usia 0-3 tahun yang mengalami kejang demam sebelum diberi pendidikan kesehatan dengan mean 26,94 nilai minimal skor 18 dan maksimal skor 44. Rata-rata sikap orang tua dalam menangani anak usia 0-3 tahun yang mengalami kejang demam sesudah diberi pendidikan kesehatan dengan mean 52,37 nilai minimal skor 29 dan maksimal skor 62.  Hasil analisa data bivariat menggunakan uji wilcoxon  didapat nilai p-value 0,000 0,05 maka dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat efektivitas pendidikan kesehatan tentang kejang demam terhadap sikap orang tua dalam penanganan kegawatdaruratan kejang demam pada anak usia 0-3 tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Seputih Agung Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2022. Saran : Kepada masyarakat dan pemerintah setempat agar dapat  bekerjasama dengan pihak puskesmas setempat untuk mengadakan penyuluhan terkait tanda gejala, penyebab kejang demam yang dapat dicegah sejak dini. ABSTRACTIntroduction: The results of the pre-survey obtained that the number of children under five at the Seputih Agung Health Center was 2440 toddlers, while in the 2021 period it was known that 69 children came to the Puskesmas with complaints of fever, and 9 children had fever and had seizures. Objective: To analyze the effectiveness of health education about febrile seizures on the attitudes of parents in handling emergency febrile seizures in children aged 0-3 years in the Work Area of the Seputih Agung Health Center, Central Lampung Regency in 2022. Methods: quantitative research, Pre-Experimental method with One group Pretest-Postest approach. The number of children aged 0-3 years at the Seputih Agung Health Center was 2440 toddlers, the sample selection used the slovin formula so that n = 343.6 samples were rounded to 344. The sampling technique in this study was purposive sampling. Univariate and bivariate data analysis. T-dependent test. Results: The average attitude of parents in dealing with children aged 0-3 years who had febrile seizures before being given health education with a mean of 26.94 a minimum score of 18 and a maximum score of 44. The average attitude of parents in dealing with children aged 0- 3 years who had febrile seizures after being given health education with a mean of 52.37, a minimum score of 29 and a maximum score of 62. The results of bivariate data analysis using the Wilcoxon test obtained a p-value of 0.000 0.05, so it can be concluded that there is an effectiveness of health education about febrile seizures on parents' attitudes in handling emergency febrile seizures in children aged 0-3 years in the Work Area of the Seputih Agung Health Center, Central Lampung Regency in 2022. Suggestion: To the community and local government in order to cooperate with the local health center to conduct counseling related to the signs and symptoms, causes of febrile seizures that can be prevented from an early age.
Pemberian Aromaterapi Lavender pada Ibu Hamil Trimester I dengan Emesis Gravidarum Didesa Margorejo Lampung Selatan Wahid Tri Wahyudi; Riska Wandini; Eka Novitasari
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 9 (2022): Volume 5 No 9 September 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i9.7262

Abstract

ABSTRAK Kehamilan merupakan suatu hal yang sangat di dambakan oleh setiap pasangan suami istri. Namun kehamilan menyebabkan perubahan fisik dan psikis pada tubuh. Hal tersebut menimbulkan bermacam-macam keluhan salah satunya mual muntah. Mual muntah atau yang di sebut dengan Emesis Gravidarum adalah gejala yang wajar atau sering terdapat pada kehamilan trimester pertama. Hal ini terkadang terjadi pada saat bangun tidur di pagi hari, tetapi juga bisa pada saat siang atau malam hari. Tujuan melakukan penerapan aromaterapi lavender untuk ibu hamil trimester I Di Desa  Margorejo Kecamatan  Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2022. Metode: Desain student oral case analysis (SOCA) menggunakan desain studi kasus dalam bentuk  penerapan dengan cara pendekatan sesuai metode deskriptif, metode ini bersifat mengumpulkan data terlebih dahulu, menganalisis data lalu menarik kesimpulan data. Subjek ini adalah 3 orang ibu hamil trimester I dengan emesis gravidarum di desa Margorejo Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan tahun 2022. Hasil dari hasil pengkajian dan implementasi yang sudah dilakukan selama 7 hari, Ny P, Ny.R dan Ny T mengalami perubahan pada rasa mual muntahnya. Ny P sebelumnya 4 kali sehari menjadi rasa muntahnya menghilang tinggal rasa mualnya. Ny R sebelumnya 4 kali setelah menggunakan terapi menjadi 1 kali mual muntah. Sedangkan Ny T sebelumnya 4-5 kali mual muntah bisa menurun menjadi 1 kali sehari dalam seminggu.Kesimpulan: Berdasarkan hasil  uraian asuhan keperawatan pada Ny P, Ny R dan Ny T di desa margorejo, data ditemukan sesuai tinjauan teori dan perawat mengajarkan pemberian aromaterapi lavender sesuai SOP. Terapi di lakukan selama 7 hari dan pasien mengalami penurunan mual muntah. Kata kunci: Lavender Aromatherapy, Kehamilan, Emesis Gravidarum ABSTRACT  Pregnancy is something that is very coveted by everi married couple. However, pregnancy cause physical and psychological changes in the body. This causes various complaints, one of which is nausea and vomiting. Nausea and vimiting, also known as emesis gravidarum, is a common symptom in the first trimester of pregnancy. This sometimes happens when you wake up in the morning, but it can also happen during the day or at night. Objective To apply lavender aromatherapy for first trimester pregnant women in Margorejo Village, Jati Agung District, South Lampung Regency in 2022.Writing Method: Student oral case analysis (SOCA) design uses a case study design in the form of an application with an approach according to the descriptive method, this method is to collect data first, analyze the data and then draw data conclusuons. These subjects are 3 first trimester pregnant women with emesis gravidarum in Margorejo Village, Jati Agung District, South Lampung Regency in 2022. Results From the results of the assessment and implementation that had been carried out for 7 days. Mrs. P, Mrss. R and Mrs. T experienced changes in their nausea and vomiting. Mrs. P previously 4 times a day the feeling of vomiting disappeared, only the feeling of nausea. Mrs. R previously 4 times after using therapy to 1 time nausea and vomiting. While Mrs. T previously had 4-5 times of nausea and vomiting, it could decrease to once a day in a week. Conclusion:Based on the results of the description of nursing care for Mrs. P, Mrs. R anfd Mrs. T in the village of Mergorejo, the data was faound according to the theory review and the nurse teach the lavender aromatherapy according to the SOP. The administration of lavender aromatherapy was carried out for 7 days and the patient experienced a decrease in the nausea and vomiting. Keywords: Lavender Aromatherapy, Pregnancy, Emesis Gravidarum
Implementasi Fisioterapi Dada Untuk Pasien Dengan Masalah Bersihan Jalan Napas Di Desa Mulyojati Kota Metro Aryanti Wardiyah Wardiyah; Riska Wandini Wandini; Reka Putri Rahmawati
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 8 (2022): Volume 5 No 8 Agustus 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i8.7084

Abstract

ABSTRAK Kejadian pneumonia di Indonesia pada tahun 2018 sebesar 2,0% (Herlina, 2020). Pneumonia termasuk dalam sepuluh besar penyakit di Puskesmas Mulyojati Kota Metro yang menyumbang hasil 53,95% laki-laki dan 46,05% perempuan. Upaya yang dapat dilakukan agar menjaga kelancaran pernapasan pada penderita pneumonia khususnya dengan pasien yang memiliki gangguan ketidakefektifan bersihan jalan nafas yaitu fisioterapi dada (ISLAMIYATI, 2020; NUR KHOERUNNISA, 2020). Untuk menjaga kelancaran sistem pernapasan, dapat dilakukan hal-hal seperti Suction, meninggikan posisi kepala dan memberikan posisi fowler atau semifowler bergantung letak sekret (Riski, 2018; Sari, 2020) Tujuan: Melakukan pembahasan hasil dan penerapan Fisioterapi Dada Pada Pasien Bersihan Jalan Napas Di Puskesmas Mulyojati Kota Metro. Metode: Penelitian ini dilakukan 10-15 x/ menit dalam 2 hari di pagi dan sore hari dengan menggunakan studi kasus analisis jurnal keperawatan penerapan fisioterapi dada menggunakan teknik clapping dan vibrasi. Subjek fisioterapi dada ini yaitu 3 pasien ditatalaksana diagnose keperawatan gangguan ketidakefektifan bersihan jalan napas. Hasil: Nilai perbaikan respirasi sebelum dan sesudah dilakukan intervensi fisoterapi dada dengan bersihan jalan napas didapatkan nilai rata-rata selisih 4x/menit menunjukkan bahwa fisioterapi dada memiliki efek mengeluarkan sputum. Fisioterapi dada dengan teknik clapping dan vibration efektif membantu pasien untuk mengeluarkan sputum dan membersihkan saluran napas sehingga memaksimalkan ventilasi sehingga penderita bisa nafas secara baik dan mudah serta saturasi oksigen penderita bisa megalami kenaikan. Kata kunci: Pneumonia, Fisioterapi Dada, Bersihan Jalan Napas.                                                                   ABSTRACT The incidence of pneumonia in Indonesia in 2018 was 2.0% (Herlina, 2020). Pneumonia is included in the top ten diseases at the Mulyojati Public Health Center, Metro City, which accounts for 53.95% male and 46.05% female results. Efforts that can be made to maintain smooth breathing in patients with pneumonia, especially with patients who have ineffective airway clearance disorders, are chest physiotherapy (ISLAMIYATI, 2020; NUR KHOERUNNISA, 2020). To maintain the smoothness of the respiratory system, things can be done such as suction, elevating the head position and providing a Fowler or semi-Fowler position depending on the location of the secretions (Riski, 2018; Sari, 2020). Mulyojati Public Health Center, Metro City. Methods: This study was conducted 10-15 x/minute in 2 days in the morning and evening using a case study analysis of nursing journals on the application of chest physiotherapy using clapping and vibration techniques. The subjects of this chest physiotherapy were 3 patients who were treated with nursing diagnoses of ineffective airway clearance disorders. Results: The value of respiratory improvement before and after chest physiotherapy intervention with airway clearance obtained an average value difference of 4x/minute indicating that chest physiotherapy had the effect of removing sputum. Conclusion: chest physiotherapy with techniques is and vibration effective in helping patients to expel sputum and clearing the airways so as to maximize ventilation so that patients can breathe well and smoothly and the patient's oxygen saturation can increase. Keywords: Pneumonia, Chest Physiotherapy, Airway Clearance.
Hubungan Pembelajaran Daring terhadap Tingkat Stress Akademik Anak Selama Pandemi Covid 19 di SDN 2 Kedamaian Bandar Lampung Dimas Adi Krisna; Riska Wandini; Linawati Novikasari
Malahayati Nursing Journal Vol 5, No 2 (2023): Volume 5 Nomor 2 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v5i2.7841

Abstract

ABSTRACT The Covid-19 pandemic in Indonesia disrupted all public events and caused the temporary closure of several institutions, including educational institutions. The government has established an online policy. Bulletin of the Minister of Education and Culture, which states that education must be carried out online to prevent the spread of covid 19. It is known the Relationship between Online Learning and children's academic stress levels during the Covid-19 pandemic at Sdn 2 Kedamaian Bandar Lampung. The type of research used is quantitative. The research design used is retrospective. The population of this research is all 3rd grade students of SDN 2 Kedamaian Bandar Lampung as many as 109 people with a total sample of 86 respondents. And for the samplin g technique used is Purposive Sampling. In this study, the questionnaire that will be used in this study is the ESSA questionnaire. This study uses univariate data analysis and bivariate data analysis. Data analysis used logistic regression test. The results of the study, it is known that respondents from 86 respondents obtained the characteristics of respondents. Based on age, the majority of respondents were 9 years old (77.9%). Based on gender, the majority of respondents were female (54.7%). The results of the statistical test obtained p-value = 0.018 which means p <α (0.05). There is a relationship between online learning and academic stress levels. It was found that online learning was more stressful than non-online learning with an OR value of 1.926, 23 of 41 non-online respondents experienced moderate stress (56.1%). A total of 32 out of 45 online respondents experienced moderate stress (71.1%). Keywords: Children's Academic Stress, Online Learning, Covid-19 ABSTRAK Pandemi Covid-19 di Indonesia mengganggu seluruh acara public dan menyebabkan penutupan sementara beberapa institusi, termasuk institusi pendidikan. Pemerintah telah menetapkan kebijakan daring. Buletin Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, yang menyatakan bahwa pendidikan harus dilakukan secara online untuk mencegah penyebaran covid 19. Diketahui Hubungan Pembelajaran Daring Terhadap Tingkat Stress Akademik Anak Selama Pandemi Covid 19 Di Sdn 2 Kedamaian Bandar Lampung. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Dengan desain penelitian yang digunakan adalah Retrospektif. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa/siswikelas 3 SDN 2 Kedamaian Bandar Lampung sebanyak 109 orang dengan jumlah sampel 86 responden. Dan untuk teknik sampling yang digunakan adalah Purposive Sampling. Dalam penelitian ini, kuesioner yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner ESSA. Penelitian ini menggunakan ananalisa data univariat dan analisa data bivariat. Analisis data menggunakan uji chi square. Hasil penelitian diketahui responden dari 86 responden didapatkan karakteristik responden. Berdasarkan usia mayoritas responden berusia 9 tahun (77,9%). Berdasarkan jenis kelamin mayoritas responden perempuan (54,7%). Hasil uji statistik diperoleh p-value = 0,018 yang berarti p<α (0,05). Terdapat hubungan antara pembelajaran daring dengan tingkat stres akademik. Didapatkan pembelajaran daring lebih stres dari pada pembelajaran tidak daring dengan nilai OR 1,926 didapatkan sebanyak 23 dari 41 responden tidak daring mengalami stres sedang (56,1%). Sebanyak 32 dari 45 responden yang daring mengalami stress sedang (71,1%). Kata Kunci: Stress Akademik Anak, Pembelajaran Daring, Covid-19
Asuhan keperawatan komprehensif dengan penerapan teknik kompres bawang merah terhadap penurunan suhu tubuh anak dengan demam Linawati Novikasari; Riska Wandini; Rima Ary Pradisca
JOURNAL OF Public Health Concerns Vol. 1 No. 3 (2021): Terapi Komplementer Dalam Keperawatan
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Kep Akademi Keperawatan Baitul Hikmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (584.326 KB) | DOI: 10.56922/phc.v1i3.89

Abstract

Pendahuluan: Masalah kesehatan anak merupakan salah satu masalah utama dalam bidang kesehatan yang saat ini terjadi di Indonesia.  Demam adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan suhu tubuh diatas normal. Rentang suhu tubuh seseorang dikatakan hipotermi terjadi <36,5,normal 36,5-37,5, dan dikatakan hipertermi >37,5. Efek hangat dari bawang merah bekerja dengan cara penggunaan energy panas melalui metode konduksi dan evaporasi, yaitu perpindahan panas dari suatu objek lain dengan kontak langsung . Tujuan: Dilakukan asuhan keperawatan komplementer dengan penerapan teknik kompres bawang merah terhadap penurunan suhu tubuh anak dengan demam di Kabupaten Lampung Tengah tahun 2021 Metode: metode asuhan keperawatan ini menggunkan pendengakan dengan perlakukan pemberian bawang merah dengan konsep asuhan keperawatan komprehensif pasa setase anak, serta mendeskripsikan dalam bentuk review kasus dengan menganalisi masalah yang terjadi pada demam menggunakan penerapan teknik kompres bawang merah terhadap penurunan suhu tubuh anak dengan demam di Kabupaten Lampung Tengah tahun 2021 Hasil: masalah yang di dapatkan pada kedua pasien dengan keluhan demam memiliki keluhan yang sama yaitu demam, anak menggigil dan pada penegakan diagnosa di temukan masalah hipertermi berhubungan dengan proses infeksi, dan setelah di berikan terapi kompres bawang merah demam mulai turun dan masalah teratasi. simpulan: evaluasi yang di dapatkan pada klien dengan hambatan aktivitas menunjukan bahwa klien An. R mengalami penurunan suhu yang optimal, mukosa bibir lembab peningkatan nafsu makan. Sedangkan pada An. T masih mengalami demam, nafsu makan menurun, akral terab hangat, nampak lemas. Kedepannya apabila pasien mengalami demam berulang maka di anjurkan untuk memeriksakan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.