Claim Missing Document
Check
Articles

Faktor-faktor yang mempengaruhi kelengkapan vaksinasi dasar pada bayi hingga usia 12 bulan Riska Wandini; Yeni Koto; Mutiara Veny Yulia
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 14, No 2 (2020)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (470.817 KB) | DOI: 10.33024/hjk.v14i2.1826

Abstract

Factors influencing basic vaccination coverage of babies up to 12 months of ageBackground: Based on pre-survey conducted on six center for pre and post natal health cares at working area of Permata Health Center of Sukarame, there were 153 out of 346 babies receiving complete vaccination  up to 12 months of agePurpose: To identify the influence of factors basic vaccination coverage of babies up to 12 months of ageMethod: A quantitative and analytical survey with cross sectional approach. The population was mothers and  their babies with the sample was of 142 respondents and taken by purposive sampling. The statistical analysis was chi square.Results: Shows as 109 (76.8%) of respondents had a poor knowledge, 76 (53,5%) negative attitudes, 83 (58,5%); had low educational background, 50 (35,2%) lived in a supportive environment, and 55 infants (38.7%) received uncomplete basic vaccinations. The relationship varies from knowledge with a p value of 0,000 (α <0.05), attitudes to a value of p 0,000 (α <0.05), level of education with a value of p 0,000 (α <0.05), and environment with a value of p 0,000 ( α <0.05).Conclusion: Indicated that there were correlations among knowledge, attitude, education level and environment influencing basic vaccination coverage of babies up to 12 months of age. The health practitioners are suggested to provide a comprehensible knowledge for the parent on vaccination for immunities from any diseases of their babies.Keywords: Basic vaccination; Babies; ParentPendahuluan: Berdasarkan hasil prasurvey di 6 posyandu Wilayah Puskesmas Permata Sukarame, hanya terdapat 153 dari 346 bayi yang telah mendapatkan vaksinasi lengkap hingga usia 12 bulan.Tujuan: Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kelengkapan vaksinasi dasar pada bayi hingga usia 12 bulanMetode: Penelitian kuantitatif dengan desain Survei Analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasinya semua ibu dan bayi berumur hingga 12 bulan dan sampelnya 142 responden dengan cara purposive sampling. Uji statistik menggunakan uji chi squareHasil: Didapatkan 109 (76.8%) responden memiliki pengetahuan yang buruk, 76 (53,5%) sikap negatif, 83 (58,5%); memiliki latar belakang pendidikan rendah, 50 (35,2%) tinggal di lingkungan yang mendukung, dan 55 bayi (38,7%) tidak lengkap vaksinasi dasar. Hubungan bervariasi dari pengetahuan dengan nilai p 0,000 (α <0,05), sikap dengan nilai p 0,000 (α <0,05), tingkat pendidikan dengan nilai p 0,000 (α <0,05), dan lingkungan dengan nilai p p 0,000 (α <0,05).Simpulan: Adanya korelasi antara pengetahuan, sikap, tingkat pendidikan dan lingkungan yang mempengaruhi cakupan vaksinasi dasar bayi hingga usia 12 bulan. Para praktisi kesehatan disarankan untuk memberikan pengetahuan yang komprehensif bagi orang tua mengenai vaksinasi untuk kekebalan/imunitas dari penyakit apa pun pada bayi mereka.
HUBUNGAN JUMLAH CD4+ DENGAN PENURUNAN HEMOGLOBIN PADA PASIEN TERINFEKSI HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS (HIV)/ACQUIRED IMMUNEDEFICIENCY SYNDROME (AIDS) DI RSUDDr. H. ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG TAHUN 2014 Riska Wandini
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 5, No 1 (2011)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5434.876 KB) | DOI: 10.33024/hjk.v5i1.857

Abstract

Salah satu hal yang masih memprihitinkan di dunia remaja saat ini adalah kebiasaan merokok dikalangan remaja. Semakin bertambahnya tahun, kebiasaan merokok dikalangan remaja cenderung semakin bertambah. Menurut Depkes RI (2006) dalam Tim penyususn Poltekkes Depkes Jakarta 1 (2010), sebesar 35% penduduk umur 15 tahun ke atas merokok. Dibandingkan dari hasil penelitian Survei sosial dan ekonomi nasional (Susenas) dalam Tim penyusun Poltekkes Depkes Jakarta 1 (2010), tahun 2001 dan 2003 terjadi peningkatan sebesar 3%. Persentase prilaku merokok pada laki-laki konstan tinggi, yaitu 63% pada tahun 2001, 2003 dan 2004. Pada perempuan jauh lebih rendah, namun ada peningkatan dari 1,4% pada tahun 2001 menjadi 1,7% pada tahhun 2003, dan 4,5% pada tahun 2004.Tujuan penelitian adalah diketahuinya faktor-faktor yang berhubungan dengan kebiasaan merokok pada siswa SMA Negeri 1 Tumijajar Kabupaten Tulang Bawang Barat. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik Kuantitatif dengan pendekatan cross sectional, Pada penelitian ini populasinya adalah Seluruh Siswa Laki-laki SMA Negeri 1 Tumijajar Kabupaten Tulang Bawang Barat Kelas X, XI dan XII yang berjumlah 246 Siswa, dengan sempel 152 orang. Analisa bivariat yang digunakan adalah Uji Chi Square. Hasil uji statistik didapatkan tidak ada hubungan pengaruh orang tua dengan kebiasaan merokok siswa SMA Negeri 1 Tumijajar Tulang Bawang Barat (p-value = 0,334), tidak ada hubungan Pengaruh teman dengan kebiasaan merokok siswa SMA Negeri 1 Tumijajar Tulang Bawang Barat (p-value = 0,361) dan ada hubungan pengaruh Iklan dengan kebiasaan merokok siswa SMA Negeri 1 Tumijajar Tulang Bawang Barat (p.value = 0,016).Diharapkan bagi siswa untuk mengerti dan menyadari tentang bahaya akibat merokok sehingga dapat meninggalkan kebiasaan merokok yang seharusnya kebiasaan tersebut tidak perlu dilakukan oleh remaja.
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSALINAN SEKSIO SESARIA DI RUMAH SAKIT ABDUL MOELOEK (RSAM) PROVINSI LAMPUNG 2013 Tri Suci Yuni; Rilyani Rilyani; Riska Wandini
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 8, No 4 (2014)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (122.531 KB) | DOI: 10.33024/hjk.v8i4.273

Abstract

 Anemia adalah kondisi dimana sel darah merah menurun atau menurunnya hemoglobin <11%, sehingga kapasitas daya angkut oksigen untuk kebutuhan organ-organ vital pada ibu dan janin menjadi berkurang, Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization ( WHO ) memperkirakan bahwa 35 - 75 %  ibu hamil di negara berkembang dan 18% ibu hamil di negara maju mengalami anemia, diperkirakan jumlah ibu hamil yang menderita anemia di Indonesia mencapai 57,1 %, untuk provinsi Lampung mencapai 32% dan kota lampung tahun 2010 adalah ibu hamil  yang dilakukan pemeriksaan Hb sebanyak 16969 jiwa (81,22 %) dan kadar Hb nya 11-12 gr% sebanyak 4.162 jiwa (20%) dan kadar Hb 10 gr% sebanyak 2409 jiwa (11,53%). Tujuan dari penelitian ini diketahui pengaruh pemberian tablet Fe terhadap peningkatan kadar Hb pada ibu hamil yang mengalami anemia di Puskeamas Raja Basa Indah Kota Bandar Lampung Tahun 2014.Rancangan penelitian adalah quasi eksperimen dengan pendekatan one group pretest posttest design. Populasi adalah 56 ibu hamil yang memeriksakan Hb nya. Sampel penelitian ini berjumlah 20 ibu hamil yang mengalami anemia. Instrument dalam penelitian ini adalah lembar observasi. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji T test dependent dengan tingkat kemaknaan 0.005.Hasil penelitian uji statistik didapatkan nilai p value 0,000, yang menunjukan ada peningkatan yang signifikan pada kadar Hb ibu sebelum dan sesudah diberikan tablet Fe, sehingga dapat disarankan  kepada para tenaga kesehatan agar untuk meningkatakan promosi kesehatan kepada ibu hamil  agar dapat mencegah dan tidak terjadi lagi kejadian anemia pada ibu hamil.
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI IBU MENYUSUI DI BPS MULYATI, Amd.Keb NATAR LAMPUNG SELATAN TAHUN 2014 Riska Wandini
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 11, No 3 (2017)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.25 KB) | DOI: 10.33024/hjk.v11i3.14

Abstract

Persalinan seksio sesaria di RSAY Metro mengalami peningkatan tahun 2012 sejumlah 20%, tahun 2013 sejumlah 47% dan tahun 2014 Januari-September sejumlah 46%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor apa saja yang berhubungan dengan persalinan seksio sesaria di Rumah Sakit Ahmad yani Metro tahun 2014.Metode: Penelitian ini menggunakan desain analitik observasional dengan pendekatan case control. Sampel penelitian ini berjumlah 92 responden yang terdiri dari 46 sampel kasus dan 46 sampel kontrol. Penelitian ini menggunakan data sekunder dan menggunakan Uji Chi Square untuk analisa bivariat.Hasil: Penelitian diperoleh bahwa ada hubungan plasenta previa dengan persalinan SC (p value= 0,026 dan OR= 2,15), ada hubungan CPD dengan persalinan SC (p value= 0,030 dan OR= 9,474), ada hubungan partus lama dengan persalinan SC (p value= 0,003 dan OR= 0,063), ada hubungan pre eklampsia dengan persalinan SC (p value= 0,000 dan OR= 0,035), ada hubungan distocia cerviks dengan persalinan SC (p value= 0,030 dan OR= 9,474), ada hubungan riwayat SC dengan persalinan SC (p value= 0,047 dan OR= 3,226). Disarankan bagi perawat untuk meningkatkan pelayanan kesehatan ANC, pendidikan kesehatan tentang faktor risiko ibu hamil. Rekomendasi penelitian lanjut adalah penelitian tentang faktor janin yang dapat menyebabkan persalinan seksio sesaria.
UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK ETANOL KULIT MANGGIS (GARCINIA MANGOSTANA L) PADA BAKTERI ESCHERICHIA COLI Wahyu Agil TriSakti; Andoko Andoko; Setiawati Setiawati; Riska Wandini
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 8, No 1 (2014)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (109.702 KB) | DOI: 10.33024/hjk.v8i1.85

Abstract

 Penelitian yang yang dilakukan oleh WHO menunjukkan sekitar 8,7% dari 55 rumah sakit dari 14 negara yang berasal dari Eropa, Timur Tengah, Asia Tenggara dan Pasifik tetap menunjukkan adanya infeksi nosokomial dengan Asia Tenggara sebanyak 10,0% dengan proporsi rate tinggi, berakibat pada kematian, memperpanjang waktu rawat inap, menambah beban penderita dengan biaya tambahan untuk perawatan dan pengobatan pasienJenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode survey analitik yang bertujuan mengetahui hubungan antara jumlah angka kuman udara dalam ruang perawatan dengan jumlah kejadian infeksi nosokomial pada pasien rawat inap di ruang perawatan Rumah Sakit Umum Dr. H. Abdul Moeloek. Populasi adalah ruang perawatan di Rumah Sakit Umum Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung yang berjumlah 16 ruangan dengan menggunakan total sampel.Hasil penelitian dengan menggunakan uji regresi sederhana menunjukkan adanya hubungan linier antara jumlah angka kuman udara dengan angka kejadian infeksi nosokomial di ruang perawatan Rumah Sakit Umum Dr. H. Abdul Moeloek(p value = 0,057). Oleh karena itu disarankanuntuk meningkatkan upaya pemeriksaan berkala terhadap jumlah angka kuman sebagai upaya pemberantasan infeksi nosokomial.
Status gizi ibu saat hamil dengan kejadian stunting pada batita Tedi Tiar Mahendra; Setiawati Setiawati; Riska Wandini
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 15, No 4 (2021)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v15i4.1617

Abstract

Background: The highest stunting incidence in Lampung Tengah regency is in Pubian sub-district, Payung Rejo health center work area, Tawang Negeri village with percentage of 38.96%, followed by terbanggi sub-district, Bandar Jaya health center work area, Adi Jaya village with 36.7%, and third place is Seputih Agung criticism, Simpang Agung Health Center Working Area, Mujirahayu village with a percentage of 34.3%.Purpose: Knowing maternal nutritional status during pregnancy and stunted growth among toddler.Method: This type of research is quantitative. The design of this study was an analytical survey with a cross sectional approach. The population and sample used were all children with stunting incidence of 39 children; sampling in the study was a total sampling and statistical test using the chi square testResults: Stunting incidence, out of 39 toddler, 21 toddler (53.8%) experienced stunting /short, out of 39 mothers, 24 mothers (61.5%) experienced SEZ. The results of the analysis using chi-square, obtained p-value = 0.018 (α < 0.05).Conclusion: There was maternal nutritional status during pregnancy and stunted growth among children under three years old. It needs to increase the activeness of health workers to carry out counseling on children's nutritional status, and if they find children with poor nutritional status, health workers can immediately make referrals for further services.Keywords: Maternal Nutrition; Stunting; ToddlerPendahuluan: Kejadian stunting di kabupaten Lampung Tengah tertinggi berada di kecamatan Pubian, Wilayah Kerja Puskesmas Payung Rejo, kampung Tawang Negeri dengan persenmtase 38,96%, selanjutnya disusul oleh kecamatan terbanggi besar, Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Jaya, kampung Adi Jaya sebesar 36,7%, dan urutan ke tiga yaitu kecamanatan Seputih Agung, Wilayah Kerja Puskesmas Simpang Agung, kampung Mujirahayu dengan persentase 34.3%.Tujuan: Diketahui hubungan status gizi ibu saat hamil dengan kejadian stunting pada anak usia batita.Metode: Jenis penelitian Kuantitatif. Desain penelitian ini survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi adalah seluruh anak dengan stunting sebanyak 39 anak, teknik pengambilan sampel dengan total sampling. Uji statistik menggunakan uji chi square.Hasil: Kejadian stunting, dari 39 anak, 21 anak (53,8%) mengalami stunting pendek dan 18 (46,8%) anak sangat pendek, dari 39 ibu, 24 ibu (61,5%) mengalami Kekurangan Energi dan Kalori (KEK) dan 15 (38,5) status gizi normal. Hasil analisa menggunakan chi-square, nilai p-value = 0.018 (<0,05).Simpulan: Terdapat hubungan status gizi ibu saat hamil dengan kejadian stunting pada anak usia batita. Diharapkan dapat meningkatkan keaktifan bagi petugas kesehatan untuk melakukan penyuluhan tentang status gizi anak, dan apabila menemukan anak dengan status gizi buruk, petugas kesehatan dapat langsung melakukan rujukan untuk mendapat pelayanan selanjutnya. 
Penyuluhan kesehatan berbasis kearifan lokal tentang pemberian vaksin Measles Rubella (MR) pada anak di Pugung Raharjo Kecamatan Sekampung Udik Kabupaten Lampung Timur Eka Trismiyana; Riska Wandini; Suwarto Suwarto
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 15, No 2 (2021)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v15i2.1558

Abstract

Health promotion based on local wisdom against  the Measles Rubella (MR) vaccine to children Background: The target of achieving MR vaccine was 95.12%, with the highest achievement in Sumberejo Health Center reached 118.01% and the lowest in Bumi Emas Health Center was 73.86% and Pugung Raharjo Health Center was 95.80% which still lack achievement bythe Minimum Achievement Standard (SPM).Purpose: To know effectiveness health promotion based on local wisdom against the Measles Rubella (MR) vaccine to childrenMethod: This research was quantitative with a quasi-experimental design. The study held in January - March 2019 at the UPTD Pugung Raharjo Health Center, Sekampung Udik District, East Lampung Regency. The population in this study was mothers who had children aged 1-15 years. The study sample was 20 participants. The object in this study was anxiety before and after health education. Data collection was using a questionnaire. Data analysis used the independent t-test.Results: In the group after being given health promotion had a decrease in anxiety levels for mothers who did not provide Measles-Rubella vaccine with a difference 7.600 point with statistical results obtained t-test > t table, 20.013> 1.725, p-value = 0,000 (p-value < α = 0,05).Conclusion: There was health education and anxiety in parents whose children never received measles rubella vaccine. Suggestion to increasing maternal and community awareness of the importance of MR vaccine and reading leaflets that have been given by officers, for institutions providing information should be carried out a routine home visit technique more effective by using flipcharts and leaflets and putting up posters about the benefits of vaccine MR.Keywords: Health promotion; Local wisdom; Measles Rubella (MR); Vaccine; ChildrenPendahuluan: Target pencapaian vacinasi MR sebesar 95,12%, dengan pencapaian tertinggi di Puskesmas Sumberejo dimana mencapai 118,01% danterendah di Puskesmas Bumi Emas sebesar 73,86% dan Puskesmas Pugung Raharjo sebesar 95,80% yang masih kurang capaiannya sesuai Standar Pencapaian Minimal (SPM).Tujuan: Diketahui kecemasan ibu dan vacinasi measles rubella (MR).Metode: Jenis penelitian kuantitatif, rancangan penelitian quasi eksperimen. Penelitian dilakukan pada bulan Januari – Maret 2019. Tempat penelitian dilakukan di UPTD Puskesmas Pugung Raharjo Kecamatan Sekampung Udik Kabupaten Lampung Timur. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki anak usia 1-15 tahun, sampel penelitian sebanyak 20 partisipan. Objek dalam penelitian ini adalah kecemasan sebelum dan sesudah penyuluhan kesehatan. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Analisis data dengan uji t independen.Hasil: Pada kelompok sesudah diberikan penyuluhan kesehatan memiliki penurunan tingkat kecemasan terhadap ibu yang tidak memberikan vacinasi MR dengan selisih 7.600 poin, hasil uji statistik didapatkan t-test > t tabel, 20.013> 1.725, p-value = 0,000 (p-value < α = 0,05)Simpulan: Ada pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap kecemasan ibu yang tidak memberikan vacinasi MR. Saran untuk meningkatkan kesadaran ibu serta masyarakat terhadap pentingnya vacinasi MR, dengan mengikuti penyuluhan yang diberikan oleh petugas dan membaca leaflet yang disediakan oleh petugas. Pemberian informasi sebaiknya dilakukan dengan teknik kunjungan rumah secara rutin karena lebih efektif menggunakan lembar balik untuk penyuluhan serta menyebar leaflet atau menempel poster yang berisikan tentang manfaat vacinasi MR. 
PENGARUH PENGETAHUAN IBU, PAPARAN MEDIA, PERAN PETUGAS KESEHATAN DAN DUKUNGAN KELUARGA TERDEKAT TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KECAMATAN METRO SELATAN KOTA METRO TAHUN 2012 Sumini Setiawati; Rilyani Rilyani; Riska Wandini; Aryanti Wardiyah; Lidya Aryanti
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 8, No 2 (2014)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (111.106 KB) | DOI: 10.33024/hjk.v8i2.167

Abstract

Angka kejadian anemia menurut WHO berkisar antara 20% sampai 89%, dimana 34% terjadi pada ibu hamil. Kejadian ini 75% berada di negara sedang berkembang. Di Indonesia 63,5% ibu hamil dengan anemia. Di Lampung sebesar 69,7%, di Kabupaten Lampung Timur mencapai 72,3%. Umumnya penyebab anemia adalah kehilangan darah secara kronis, asupan zat besi yang tidak cukup dan penyerapan yang tidak adekuat dan meningkatnya kebutuhan zat besi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui faktor- faktor yang mempengaruhi kejadian anemia pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Sekampung Kabupaten Lampung Timur Tahun 2013.Desain penelitian analitik dengan pendekatan cross secsional. Populasi adalah seluruh ibu hamil berjumlah 81 ibu. Sampel berjumlah 81 ibu dengan tehnik total sampling. Instrumen penelitian adalah kuisioner. Uji statistik yang digunakan adalah Uji chi square dengan tingkat kemaknaan 0,05. Hasil penelitian diperoleh distribusi frekuensi kejadian anemia sebesar 51,9%, asupan Fe sebagian besar dengan asupan yang kurang sebesar 60,5%, peningkatan kebutuhan fisiologis yang meningkat sebesar 70,4%, terdapat 7,4% yang pernah mengalami kehilangan banyak darah. Hasil uji statistic ada hubungan asupan Fe dengan anemia dengan p value: 0,001, ada hubungan peningkatan kebutuhan fisiologis dengan anemia dengan p value: 0,000, dan tidak ada hubungan kehilangan banyak darah dengan anemia dengan p value: 0,677. Saran untuk ibu hamil agar lebih memperhatikan asupan nutrisi khususnya Fe dan bagi tenaga kesehatan agar meningkatkan promosi kesehatan tentang pentingnya mengkonsumsi tablet Fe bagi ibu hamil dan bagi Puskesmas untuk dapat menurunkan angka kejadian anemia pada ibu hamil di wilayah kerjanya.
Konsumsi makanan kariogenik dan kebiasaan menggosok gigi dengan kejadian karies gigi pada anak Riska Wandini; Yuniati Yuniati
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 13, No 4 (2019)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (346.875 KB) | DOI: 10.33024/hjk.v13i4.2091

Abstract

Caries prevalence and risk factors among children aged 4 to 6 years old in Bandar Lampung-IndonesiaBackground: Dental caries are still a matter of oral health in large industrialized countries , which affects 60-90% of the school children and most adults.Dental caries can be experienced by everyone and can arise on one or more dental surfaces.For example, from email to dentin or to Pulpa. Caries are due to various reasons, including are carbohydrates, microorganisms and saliva, tooth shape surfaces. Based on data by interviewed at the time were conducted on 20 Students at kindergarten Kuntum Mekar and Setia  Bandar Lampung obtained of 14 (70%) They have a cariogenic food intake during the day and had the poorest teeth brushing habits, characterized by dental caries of 7 (30%).Purpose: Knowing caries prevalence and risk factors among children aged 4 to 6 years old in Bandar Lampung-IndonesiaMethods: A quantitative research type (analytic), with cross sectional approach and population was all children at Kuntum Mekar and Setia kindergarten in Bandar Lampung. By formula Slovin got sample number of 80 students. Data analysis Used the chi-square statistical test.Result: Finding the frequency of consumption of high cariogenic foods As many as of 72 respondents (86%), had a poorest tooth brushing habits,  of 60 respondents (75%), and had a dental caries as many as of 63 respondents (83.8%), with the p-value = 0.022 and 0.002; OR: 5,357 and OR: 7,333.Conclusion: There is a correlation the factors cariogenic food intake during the day and had the poorest tooth brushing habits with dental caries occurance.Suggestions: To be pay attention for parent and teachers to remember that children reduce the consumption of cariogenic food and improving in brushing teeth habitKeywords: Cariogenic food intake; Brushing teeth habit; Dental caries.Pendahuluan: Karies gigi masih menjadi masalah kesehatan mulut di negara-negara industri besar, yang mempengaruhi 60-90% dari anak-anak sekolah dan sebagian besar orang dewasa. Karies gigi dapat dialami oleh semua orang dan dapat timbul di satu permukaan gigi atau lebih. Misalnya dari email ke dentin ataupun ke pulpa. Karies dikarenakan berbagai sebab, diantaranya adalah karbohidrat, mikroorganisme dan air ludah, permukaan bentuk gigi.Berdasarkan hasil prasurvei yang dilakukan pada siswa yang juga diwawancarai pada saat itu dilakukan pada 20 siswa di TK Kuntum Mekar dan TK Setia Bandar Lampung didapatkan data 14 siswa (70%) diantaranya mengkonsumsi makanan kariogenik dan memiliki kebiasaan menggosok gigi yang kurang baik ditandai dengan karies gigi dan 7 siswa (30%) diantaranya mengatakan jarang mengkonsumsi makanan kariogenik dan memiliki kebiasaan menggosok gigi cukup baik atau minimal dua kali sehari saat pagi sesudah makan dan malam sebelum tidur.Tujuan: Diketahui hubungan antara konsumsi makanan kariogenik dan kebiasaan menggosok gigi umur 4-6 tahun dengan kejadian karies gigi pada anak-anak di Bandar Lampung Indonesia.Metode: Penelitian kuantitatif (analitik), dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah anak-anak TK Kuntum Mekar dan TK Setia di Bandar Lampung, dengan jumlah sampel 80 murid.Pengambilan sampel menggunakan rumus Slovin.Analisis data menggunakan uji statistik chi-square.Hasil: Menunjukkan distribusi frekuensi konsumsi makanan kariogenik yang sering sebanyak 72 responden (86%), kebiasaan menggosok gigi yang buruk sebanyak 60 responden (75%). Karies gigi pada anak-anak dengan karies sebanyak 63 responden (83,8%). Ada hubungan antara konsumsi makanan kariogenik dengan kejadian karies gigi pada anak dengan nilai p-value = 0,022 (p-value<0,05), serta diperoleh nilai OR : 5.357. Ada hubungan anatara menggosok gigi dengan kejadian karies gigi pada anak dengan nilai p-value = 0,002 (p-value<0,05), serta diperoleh nilai OR : 7.333.Simpulan: Ada hubungan antara konsumsi makanan kariogenik dan kebiasaan menggosok gigi dengan kejadian karies gigi pada anak TK Kuntum Mekar dan TK Setia di Bandar Lampung Tahun 2019. Saran dalam penelitian ini diharapkan anak-anak mengurangi konsumsi makanan kariogenik dan mengetahui kebiasaan menggosok gigi yang benar.
MOTIVASI KINERJA PERAWAT DALAM PELAKSANAAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN Riska Wandini
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 10, No 2 (2016)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.409 KB) | DOI: 10.33024/hjk.v10i2.244

Abstract

Pendahuluan: Motivasi adalah sesuatu yang mendorong atau pendorong seseorang bertingkah laku untuk mencapai tujuan tertentu. Dokumentasi keperawatan merupakan suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh perawat dimulai dari proses pengkajian, diagnosa, rencana tindakan, tindakan keperawatan, dan evaluasi yang dicatat yang berisi data tentang keadaan pasien. Berdasarkan presurvey diketahui bahwa kinerja perawat di ruang rawat inap dalam pendokumentasian masih rendah.Metode: Jenis penelitian kuantitatif analitik rancangan penelitian dengan pendekatan cross sectional. Populasi yaitu seluruh perawat di ruang rawat inap RSUD Sukadana Lampung Timur yang berjumlah 64 orang. Dengan teknik pengambilan sampel dengan menggunakan total sampling, serta analisis data menggunakan Chi Square.Hasil: Penelitian menunjukkan sebagian besar responden mempunyai motivasi kerja yang kurang baik sebanyak 34 orang (53,1%), sebagian kinerja perawat dalam pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan kurang baik sebanyak 33 orang (51,6%). Hasil uji statistik didapatkan ada hubungan motivasi dengan kinerja perawat dalam pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan di ruang rawat inap RSUD Sukadana Lampung Timur dengan P value 0,003. Saran bagi institusi untuk meningkatkan motivasi perawat dengan cara pemberian penghargaan tambahan insentif sesuai beban kerja yang dilakukan, di berikan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kinerja perawat.