Claim Missing Document
Check
Articles

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS IRINGMULYO KOTA METRO TAHUN 2016 Riska Wandini; Triyoso Triyoso
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 10, No 3 (2016)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.926 KB) | DOI: 10.33024/hjk.v10i3.259

Abstract

Hasil prasurvey terhadap 30 pasien tentang ketidakpuasan terhadap pelayanan yang diberikan oleh petugas kesehatan, diperoleh sebanyak 17 pasien (56,67%) merasa tidak puas. Tujuan dari penelitian ini adalah diketahui hubungan mutu pelayanan terhadap tingkat kepuasan pasien BPJS di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Bandar Lampung tahun 2016. Jenis penelitian kuantitatif, rancangan penelitian observasi analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien di Poli Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Bandar Lampung dengan jumlah sebanyak 4.094,sampel penelitian sejumlah 365 orang.Tehnik pengambilan sampel accidental sampling Analisa data yang digunakan uji chi square Hasil penelitian univariat menunjukkan distribusi frekuensi responden menyatakan mutu pelayanan dalam kategori baik, yaitu sebanyak 201 responden (55.1%), responden menyatakan puas, yaitu sebanyak 193 responden (52,9%). Ada hubungan mutu pelayanan terhadap tingkat kepuasan pasien BPJS di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Bandar Lampung tahun 2016(P value 0,000, OR 6,257). Saran dalam penelitian ini diharapkan pada rumah sakit Pertamina Bintang Amin mempertahankan mutu pelayanan yang baik ini agar dapat mempertahankan tingginya tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan.
STATUS GIZI BESI ANAK SEKOLAH DASAR (9 - 12 Th) YANG DIBERI PERMEN SUSU FORTIFIKASI BESI Riska Wandini; Linawati Novikasari; Pambudi Setia
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 11, No 4 (2017)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.025 KB) | DOI: 10.33024/hjk.v11i4.169

Abstract

Pendahuluan: Salah satu masalah anak usia sekolah yang perlu diperhatikan adalah anemia. Anemia adalah istilah yang menunjukan rendahnya hitung sel darah merah dan kadar hemoglobin dan hematokrit dibawah normal.World Health Organization (WHO) 2013 dalam WorldwidePrevalence of Anemia melaporkan bahwa total keseluruhanpenduduk dunia yang menderita anemia adalah1,62miliar orang dengan prevalensi pada anak sekolahdasar25,4% dan 305 juta anak sekolah di seluruh duniamenderitaanemia.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahuihubungan asupan zat besi dengan kejadian anemia pada anak di SDN 3 Asto Mulyo Kecamatan Punggur Lampung Tengah tahun 2017.Metode:Jenis penelitian kuantitatif desain penelitian analitik observasionalpendekatan cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswakelas 4-6 SDN 3 Asto Mulyo Kecamatan Punggur Lampung Tengah Tahun 2017, yaitusebanyak 72 siswa. Analisis menggunakan uji chi-square.Hasil: Pada penelitian menunjukan asupan zat besi siswa lebih tinggi pada kategori asupan zat besi baik 51 (70,8%), asupan zat besi tidak baik 21 (29.2%). berdasarkan anemia siswa lebih tinggi pada kategori tidak anemia 52 (72,2%), anemia 20 (27,8%). Hasil uji statistik diperoleh nilai p-value sebesar 0,000 < 0.05 artinya ada hubungan yang bermakna (signifikan) antara asupan zat besi dengan kejadian anemia pada anak di SDN 3 Astomulyo Kecamatan Punggur Lampung Tengah Tahun 2017, serta diperoleh nilai OR : 15.000. Disarankan kepada orang tua untuk memperhatikan asupan zat gizi dan meningkatkan variasi jenis makanannnya karena pada masa sekolah dasar termasuk masa pertumbuhan yang rentan mengalami masalah anemia , sehingga diperlukan asupan zat gizi yang adekuat untuk mencegahnya.
Pemberian tehnik distraksi menonton kartun animasi untuk menurunkan tingkat nyeri prosedur invasif pada anak Riska Wandini; Riyan Resandi
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 14, No 3 (2020)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v14i3.1708

Abstract

Effectiveness of cartoon distraction on pain perception with children having invasive proceduresBackground: Number of children had hospitalized at Dr. A. Dadi Tjokrodipo hospital of Bandar Lampung every year around of 840-900 children, and most of them are having general invasive procedures such as taking blood samples and intravenous infusionPurpose: Knowing effectiveness of cartoon distraction on pain perception in children during taking blood samples.Method: This type of research is quantitative. The research design of the Quasi-Experimental method post only approaches with group control. The sample of 16 children. Data analysis uses univariate and bivariate with t-test.Results: Characteristics of respondents based on age at most are 4-5 years of age as many as 5 respondents (31.3%) and most genders are male as many as 11 respondents (68.8%). The average pain in taking blood in a child before distraction watching a cartoon video with 16 children, with a mean of 7.81 standard deviations of 1.047, after being given intervention with a mean of 3.38 standard deviations of 1,821. The results of statistical tests using the dependent test obtained 2 mean difference values before and after being given distraction therapy watching cartoon videos was 4.43 with a p-value of 0,000 (α <0.05).Conclusion: There was effectiveness of cartoon distraction on pain perception in children during taking blood samples. Suggestions can provide information for the development of nursing about distraction techniques watching animated videos in children who experience pain, to reduce the incidence of stress due to hospitalization in children.Keywords: Cartoon distraction; Pain perception; Taking blood samples; childrenPendahuluan: Jumlah anak yang dirawat di RSUD Dr. A. Dadi Tjokrodipo Kota Bandar Lampung setiap tahunnya sekitar 840-900 anak, dengan perlakukan pengambilan darah pada anak sebanyak 20 anak per bulan, sedangkan pemasangan infus sebanyak 420 anak pertahun, dengan rata-rata per bulan 35 anak. Tujuan: Diketahui pengaruh terapi distraksi menonton video kartun dengan pengurangan nyeri pada pengambilan darah pada anak.Metode: Jenis penelitian adalah Kuantitatif. Desain penelitian metode Quasi Eksperimental pendekatan one group pretest-posttest design. Sampel sebanyak 16 anak orang. Analisa data mengguanakan univariat dan bivariate dengan t-tes.Hasil: Karakteristik responden berdasarkan Usia paling banyak adalah usia 4-5 tahun sebanyak 5 responden (31,3%) dan jenis kelamin terbanyak adalah laki-laki sebanyak 11 responden (68,8%). Rata-rata nyeri pengambilan darah pada anak sebelum dilakukan distraksi menonton video kartun terhadap 16 orang anak, dengan mean 7,81 standar deviasi 1,047, setelah diberikan intervensi dengan mean 3,38 standar deviasi 1,821. Hasil uji statistik menggunakan test-dependen didapat nilai beda 2 mean sebelum dan sesudah diberikan terapi distraksi menonton video kartun adalah 4,43 dengan p-value 0.000 (α<0.05).Simpulan: Terdapat pengaruh terapi distraksi menonton video kartun dengan pengurangan nyeri pada pengambilan darah pada anak. Saran Dapat memberi informasi bagi perkembangan keperawatan tentang teknik distraksi menonton video animasi pada anak yang mengalami nyeri, hingga dapat mengurangi kejadian stress akibat hospitalisasi pada anak. 
FAKTOR PREDISPOSISI YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI IUD PADA AKSEPTOR KB DI PUSKESMAS BRABASAN KABUPATEN MESUJI Kustyarini Putri; Rahma Eliya; Riska Wandini
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 3, No 1 (2014): Volume 3 Nomor 1
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v3i1.383

Abstract

Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR/ IUD) merupakan alat kontrasepsi yangdipasang dalam rahim yang relatif lebih efektif bila dibandingkan dengan metode pil,suntik dan kondom. Penggunaan alat kontrasepsi IUD di Puskesmas Brabasan mengalamipenurunan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2012 peserta baru KB IUD yaitu 16 akseptor(9,73%) yang turun dari tahun 2011 yaitu 25 akseptor (10,47%) Tujuan penelitian iniadalah diketahuinya pengaruh faktor-faktor predisposisi (tingkat pendidikan,kepercayaan, pengetahuan dan sikap) dengan penggunaan IUD di Puskesmas BrabasanKabupaten Mesuji tahun 2013.Desain yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode pendekatanCross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu akseptor KB aktif berjumlah 170akseptor, sedangkan sampel yang diambil sebanyak 132 akseptor. Analisis bivariatdalam penelitian ini menggunakan Uji Chi Square.Hasil penelitian diperoleh p-value < 0,05 yang artinya ada pengaruh antara tingkatpendidikan dengan penggunaan IUD (p-value = 0,000), ada pengaruh antarakepercayaan dengan penggunaan IUD (p-value = 0,000), ada pengaruh antarapengetahuan dengan penggunaan IUD (p-value = 0,000) dan ada pengaruh antara sikapdengan penggunaan IUD (p-value = 0,000). Disarankan agar dapat mengintensifkan lagipenyuluhan tentang alat kontrasepsi terutama IUD.Kata Kunci : KB, UID, Faktor Predisposisi
HUBUNGAN LINGKUNGAN SOSIAL DENGAN PRILAKU SEKS REMAJA PADA SISWA KELAS X - XI DI SMA N 1 TERUSAN NUNYAI BANDAR AGUNG KEC. TERUSAN NUNYAI LAMPUNG TENGAH Shinta Arini Ayu; Riska Wandini; Eka Trismiyana
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 2, No 4 (2013): Volume 2 Nomor 4
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v2i4.376

Abstract

Remaja merupakan asset yang sangat penting bagi pembangunan. Namun dalamera globalisasi saat ini, remaja dihadapkan pada derasnya arus informasi tentangberbagai hal termasuk diantaranya informasi gaya hidup prilaku seksual dan prilakulainnya, yang tentu saja berdampak negatif bagi remaja. Prilaku seksual yang tidaksehat dan beresiko dapat terjadi karena orang tua yang tidak termotivasi untukmemberikan informasi mengenai seksualitas, kurangnya pendidikan agama sejak dini,penyimpangan prilaku seksual karena pengaruh teman dan derasnya arus media massa.Penyimpangan prilaku seksual tersebut juga merupakan indikasi adanya perubahanpenting dalam tatanan masyarakat.Tujuan: Tujan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan lingkungansosial dengan perilaku seks remaja pada siswa kelas X - XI di SMA Negeri 1 TerusanNunyai Bandar Agung Kec. Terusan Nunyai Kab. Lampung Tengah.Metode: Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan menggunakan desainCross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X - XI di SMA Negeri 1Terusan Nunyai Lampung Tengah yang berjumlah 324 siswa, penggambilan sampeldengan menggunakan tehnik systematic random sampling sehinga diperoleh 65 orangsiswa. Analisa bivariat dalam penelitian ini menggunakan uji Chi Square.Hasil: hasil penelitian diperoleh p value 0,020 yang berarti p < α = 0,05disimpulkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara lingkungan sosial denganperilaku seksual remaja.Kesimpulan: Diharapkan bagi remaja baik laki-laki maupun perempuan untukmenghindari prilaku seksual beresiko karena nantinya akan merugikan diri sendiri,hendaknya lebih banyak melakukan aktivitas atau kegiatan yang lebih bermanfaat,misalnya berolahraga, mengikuti kursus, aktif dalam organisasi, kegiatan kesenian,ataupun melakukan hobi yang dapat menghindarkan diri dari aktivitas- aktivitas negatif.Kata Kunci : Lingkungan Sosial, Prilaku Seks, Remaja
Pengabdian Kepada Masyarakat Terapi Komplementer Minuman Jahe Merah Dan Madu Di Desa Pasuruan Kecamatan Penengahan Lampung Selatan Yola Anjani; Riska Wandini
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 4 Nomor 5 Oktober 2021
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v4i5.2834

Abstract

ABSTRAK Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah radang akut saluran pernapasan atas maupun bawah yang disebabkan oleh infeksi jasad renik atau bakteri, virus, maupun reketsia tanpa atau disertai dengan radang parenkim paru. ISPA adalah masuknya mikroorganisme (bakteri, virus, riketsi) ke dalam saluran pernapasan yang menimbulkan gejala penyakit yang dapat berlangsung sampai 14 hari. Tujuan Deskripsi hasil Asuhan Keperawatan Komprehenshif Pada Balita Dengan Masalah Keperawatan Gangguan Bersih Jalan Nafas (Ispa) Menggunakan Terapi Komplementer Minuman Jahe Merah Dan Madu Di Desa Pasuruan Kecamatan Penengahan Lampung Selatan. Metode yang di lakukan dengan Berikan minuman herbal jahe merah dicampur madu dengan dosis 2 kali sehari sebanyak 150 ml pada pagi hari dan malam hari sebelum tidur. Hasil kajian asuhan keperawatan komprehensif pada anak dengan ISPA yang telah dilakukan didapatkan hasil bahwa terjadi perbedaan waktu proses penyembuhan dengan terapi jahe madu antara pasien pertama dan kedua hal ini dapat terjadi dikarenakan daya tahan tubuh anak, dan keteraturan dalam mengikuti terapi jahe madu. Diharapkan ibu balita mengetahui informasi tentang penyakit ISPA sedang dan informasi tentang perawatan pada anak dirumah sesuaidengan anjuran petugas kesehatan, sehingga jika ditemukan tanda bahaya segera membawa ke petugas kesehatan yang terdekat, dan menjaga kebersihan diri dan lingkungan untuk terhindar dari penyakit yang dapat membahayakan balita. Diharapkan orang tua balita dapat memberikan nimuman jahe+ madu pada balita sebagai penanganan pertama saat gejala ISPA menyerang anak. Kata Kunci: ISPA, Komplementer, Jahe  ABSTRACT Acute Respiratory Infection (ARI) is an acute inflammation of the upper or lower respiratory tract caused by infection of microorganisms or bacteria, viruses, or rickettsia without or using with inflammation of the lung parenchyma. ARI is the entry of microorganisms (bacteria, viruses, rickettsia) into the respiratory tract that cause symptoms of a disease that can last up to 14 days. Objective Description of the results of comprehensive nursing care for toddlers with nursing problems Clean Airway Disorders (Ispa) Using Complementary Therapy of Red Ginger and Honey Drinks in PasuruanVillage, Penengah Subdistrict, South Lampung District in 2020. The method used to provide herbal drinks 2 times a day as much as 150 ml in the morning and evening before going to bed. The results of studies on the care of children on ARI that have been obtained results that occur during the process with honey-ginger therapy between the first and second patients this can occur affect the immune system of children, and regularity in the influence of honey ginger therapy. It is expected that mothers of toddlers ask for information about moderate ARI and information about care for children at home according to health workers, so that danger signs can be found immediately to the nearest health worker, and health and environmental protection to avoid diseases that can be used by toddlers. It is expected that parents of toddlers can give ginger + honey to toddlers as the first treatment when ARI symptoms attack children Keywords: ISPA, Complementary, Ginger
PENYULUHAN PENTINGNYA ASI EKSKLUSIF DI POSYANDU MAWAR PEKON SIDOMULYO WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAGAR DEWA LAMPUNG BARAT TAHUN 2017 Aryanti Wardiyah; Riska Wandini; Suryani Suryani
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 1 Nomor 1 April 2018
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v1i1.19

Abstract

ABSTRACTThe most important nutritional problem  in Indonesia is less calories and protein. It is commonly found in infants and children. Various reasons  on  mothers who misunderstanding about  exclusive breastfeeding  to their babies, including the production , the desire to be modern mother and the influence of substitute advertising milk and the assumption that everyone already has knowledge about breastfeeding. The purpose of the activity is expected to be able to understand about the importance of exclusive breastfeeding in babies. This activity was  carried out on Friday, December 15, 2017. The activities carried out in the form of counseling to mothers about the importance of exclusive Breastfeeding  in Posyandu Mawar Pekon Sidomulyo Lampung Barat using leaflets. There was a significant influence on mother's knowledge before and after exclusive counseling. Thus, the provision of education can provide increased knowledge, particularly those related to exclusive breastfeeding. Keywords: Exclusive Breastfeeding, Level of Knowledge, Counseling
PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT TENTANG CUCI TANGAN DI POSYANDU KELAPA TIGA PERMAI GEDONG AIR, BANDAR LAMPUNG M. Arifki Zainaro; Riska Wandini; Linawati Novikasari
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 2 Nomor 1 April 2019
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v2i1.1203

Abstract

ABSTRAK Cuci tangan sering dianggap sebagai hal yang biasa di masyarakat, padahal cuci tangan bisa memberi kontribusi pada peningkatan status kesehatan masyarakat.   Khususnya masyarakata di gedong air mempunyai kebiasaan kurang memperhatikan perlunya cuci tangan dalam kehidupan sehari-hari, terutama ketika hendak melakukan aktivitas  (makan dan minum) . Perilaku tersebut berpengaruh dan dapat memberikan kontribusi dalam terjadinya penyakit Diare dan ISPA. Cuci tangan merupakan teknik dasar yang paling penting dalam pencegahan dan pengontrolan penularan infeksi. Subyek penelitian masyarakat di gedong air dengan teknik penkes serta mendemonstrasikan 7 langkah cuci tangan yaitu sebanyak 14 responden. Hasil pendidikan kesehatan perilaku cuci tangan pada masyarakat gedong air cukup baik dan masyarakat mampu meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat dengan melakukan 7 langkah cuci tangan. Kata kunci: Cuci Tangan, Perilaku, Masyarakat  ABSTRACT Hand washing is often seen as trivial in society,even though hand washing can contribute to  improving public health stastus .in particular,people in Gedong Air have a habit of not paying attention to the need to wash their hands in their daily lives, especially when they want to eat and drink. This influences and can contribute to the occurrence of Diarrheal and ISPA diseases. Hand washing is the most important basic technique in preventing  and controlling infection transmission. Community research subjects in Gedong Air with education techniques as well as demonstrating  7 steps  of hand washing namely as many as 14 respondent . the results of health education  on hand washing behavior in the Gedong Air community are quite good and the community is able to improve clean and healthy behavior by doing 7 steps of hand washing. Keywords: Hand Washing, Behavior, Society
Pemberian Pisang Ambon Terhadap Klien Dengan Anemia Untuk Meningkatkan Kadar Hemoglobin Di Desa Batu Brak Kabupaten Lampung Barat Riska Wandini; Nizomi Satria Winata; Andoko andoko
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 4 Nomor 2 April 2021
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v4i2.2849

Abstract

ABSTRAK Anemia defisiensi besi adalah anemia yang disebabkan oleh kurangnya zat besi dalam tubuh sehingga kebutuhan besi untuk eritropoesis tidak cukup ditandai dengan gambaran sel darah merah yang hipokrom mikrositik, kadar besi serum dan saturasi (jenuh) transferrin, faktor makanan dan faktor penyakit. Pengobatan tradisional untuk anemia  yaitu dengan mengkomsumsi pisang ambon. Tujuan setelah penyuluhan dan demonstrasi, diharapkan dengan mengkomsumsi pisang ambon kadar hemoglobin klien meningkat. Adapun kegiatan yang dilakukan berupa penyuluhan menggunakan leaflet dan memberikan terapi dengan mengkomsumsi pisang ambon. Terdapat peningkatan kadar hemoglobin klien setelah mengkonsumsi pisang ambon selam 7 hari. Dengan demikian, mengkomsumsi pisang ambon sangat efektif dalam meningkatkan kadar hemoglobin pada pasien anemia. Kata Kunci:Pisang Ambon, Anemia, Kadar Hb (hemoglobin)  ABSTRACT Iron deficiency anemia is anemia caused by a lack of iron in the body so that the need for iron for erythropoesis is not sufficiently characterized by microchytic hypochromic red blood cells, serum iron levels and transferrin saturation (saturated), dietary factors and disease factors. Traditional treatment for anemia is by consuming ambon bananas. The aim after counseling and demonstration, is expected to consume banana ambon increased client hemoglobin levels. The activities carried out in the form of counseling using leaflets and providing therapy by consuming ambon bananas. There is an increase in the client's hemoglobin level after consuming ambon bananas for 7 days. Thus, consuming ambon bananas is very effective in increasing hemoglobin levels in anemic patients. Keywords: Ambon banana, anemia, hemoglobin level (hemoglobin)
PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG PERAWATAN IBU HAMIL DI POSYANDU KASIH IBU KELURAHAN BUMI WARAS KECAMATAN SUKARAJA Riska Wandini; Rilyani Rilyani; Rahma Ellya
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 3 Nomor 1 April 2020
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v3i1.2481

Abstract

Pelayanan antenatal yang dilakukan secara teratur dan komprehensif dapat mendeteksi secara dini kelainan dan risiko yang mungkin timbul selama kehamilan, sehingga kelainan dan risiko tersebut dapat diatasi dengan cepat dan tepat. Penyebab kejadian kematian ibu terbanyak setiap tahunnya yaitu akibat perdarahan. Diikuti oleh hipertensi dan infeksi serta penyebab lainnya seperti kondisi penyakit kanker, jantung, tuberkulosis, atau penyakit lain yang diderita ibu. Angka  kematian  ibu  atau  AKI sering terjadi dinegara-negara berkembang termasuk negara Indonesia.   Diseluruh   dunia   setiap tahunnya  dapat  diperkirakan  terjadi kematian   ibu   sebanyak   358.000 kasus dan 99% terjadi pada negara-negara  berkembang  dengan  status perekonomian   yang   rendah   dan sekitar 67% sumbangan dari sebelas negara termasuk Indonesia. jumlah ibu hamil yang datang berkunjung ke Posyandu dalam bulan terakhir (Desember) sebanyak 10 orang. Komplikasi kehamilan dan persalinan sebagai penyebab tertinggi kematian ibu tersebut dapat dicegah dengan pemeriksaan kehamilan melalui antenatal care (ANC) secara teratur.Maka perlu dilakukan kegiatan penyuluhan kesehatan agar ibu hamil dapat memahami serta menambah pengetahuan  pentingnya Perawatan Ibu Hamil.Kata Kunci: Perawatan Ibu Hamil,Ibu Hamil, Penyuluhan  ABSTRACTAntenatal services that are carried out regularly and comprehensively can detect early abnormalities and risks that may arise during pregnancy, so that these disorders and risks can be overcome quickly and appropriately. The most common cause of maternal death every year is due to bleeding. Followed by hypertension and infections and other causes such as conditions of cancer, heart disease, tuberculosis, or other diseases suffered by the mother. Maternal mortality rates or MMR often occur in developing countries, including Indonesia. Around the world each year can be estimated that there are 358,000 maternal deaths and 99% occur in developing countries with low economic status and about 67% of donations from eleven countries including Indonesia. the number of pregnant women who visited the Posyandu in the last month (December) was 10 people. Complications of pregnancy and childbirth as the highest cause of maternal death can be prevented by regular antenatal care (ANC) antenatal care. So health education activities need to be done so that pregnant women can understand and increase knowledge about the importance of Nursing Mothers.Keywords: Nursing Care for Pregnant Women, Pregnant Women, Counseling