Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

ANALISIS PENGARUH ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP KINERJA DENGAN MEDIASI KEPUASAN KERJA ( STUDI PADA PT. BPR NUSAMBA CEPIRING ) Satrio Wicaksono, Dimas; Yunianto, Askar
Students Journal of Economic and Management Vol 1, No 1 (2012): VOL. 1 NO. 1 EDISI PERTAMA 2012
Publisher : Students Journal of Economic and Management

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini ditujukan untuk menguji “Analisa Pengaruh Organizational Citizenship Behavior (OCB) dan Komitmen Organisasional terhadap Kinerja dengan Mediasi Kepuasan Kerja” (Studi pada PT. BPR Nusamba Cepiring). Permasalahan yang ada di PT. BPR Nusamba Cepiring berkaitan dengan adanya indikasi rendahnya komitmen dan kepuasan kerja serta kinerja karyawan. Populasi penelitian ini adalah karyawan PT. BPR Nusamba Cepiring yang berjumlah 121 orang, karena terbatasnya jumlah maka penelitian ini dilakukan dengan menggunakan  metode  purposive sampling, diperoleh 116 orang pegawai yang memenuhi kriteria  sebagai responden. Uji hipotesis dilakukan guna mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel OCB, Komitmen Organisasional    dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja serta mengetahui ada tidaknya efek    mediasi Kepuasan Kerja pada pengaruh OCB dan Komitmen Organisasional terhadap Kinerja. Berdasarkan hasil analisis disimpulkan bahwa: (1) OCB berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap Kepuasan Kerja, (2) Komitmen Organisasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepuasan Kerja, (3) OCB berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja, (4) Komitmen Organisasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja, (5) Kepuasan Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja, (6) Kepuasan Kerja merupakan variabel mediasi yang lebih mampu untuk menjelaskan pengaruh secara tidak langsung pengaruh Komitmen Organisasional terhadap Kinerja. Kata kunci : Kepuasan Kerja, OCB dan Komitmen Organisasional
ANALISIS PENGARUH ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP KINERJA DENGAN MEDIASI KEPUASAN KERJA (STUDI PADA PT. BPR NUSAMBA CEPIRING) Satrio Wicaksono, Dimas
Students Journal of Accounting and Banking Vol 1, No 1 (2012): Vol. 1 No. 1 Edisi Pertama 2012
Publisher : Students Journal of Accounting and Banking

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini ditujukan untuk menguji “Analisa Pengaruh Organizational Citizenship Behavior (OCB) dan Komitmen Organisasional terhadap Kinerja dengan Mediasi Kepuasan Kerja” (Studi pada PT. BPR Nusamba Cepiring). Permasalahan yang ada di PT. BPR Nusamba Cepiring berkaitan dengan adanya indikasi rendahnya komitmen dan kepuasan kerja serta kinerja karyawan. Populasi penelitian ini adalah karyawan PT. BPR Nusamba Cepiring yang berjumlah 121 orang, karena terbatasnya jumlah maka penelitian ini dilakukan dengan menggunakan  metode  purposive sampling, diperoleh 116 orang pegawai yang memenuhi kriteria  sebagai responden. Uji hipotesis dilakukan guna mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel OCB, Komitmen Organisasional    dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja serta mengetahui ada tidaknya efek    mediasi Kepuasan Kerja pada pengaruh OCB dan Komitmen Organisasional terhadap Kinerja. Berdasarkan hasil analisis disimpulkan bahwa: (1) OCB berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap Kepuasan Kerja, (2) Komitmen Organisasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepuasan Kerja, (3) OCB berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja, (4) Komitmen Organisasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja, (5) Kepuasan Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja, (6) Kepuasan Kerja merupakan variabel mediasi yang lebih mampu untuk menjelaskan pengaruh secara tidak langsung pengaruh Komitmen Organisasional terhadap Kinerja. Kata kunci : Kepuasan Kerja, OCB dan Komitmen Organisasional
PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN BIOPARK PADA TAMAN MADUKORO SEBAGAI ATRIBUT KOTA HIJAU DI SEMARANG Wicaksono, Dimas; Munasari, Tri
Indonesian Journal of Conservation Vol 8, No 2 (2019): December
Publisher : Badan Pengembang Konservasi UNNES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijc.v8i2.22693

Abstract

Taman Kota sebagai ruang terbuka di wilayah perkotaan sudah layaknya difungsikan sebagai ruang interaksi warga kota untuk berbagai kegiatan, fungsi dan kepentingan yang bermanfaat. Keberadaan ruang terbuka merupakan unsur penting yang dapat menjaga keberlanjutan ekologi suatu kota. Taman kota yang ada saat ini sudah mulai dimanfaatkan oleh warga kota secara maksimal, karena mengingat keberadaannya diimbangi dengan eksistensi pusat perdagangan seperti bangunan retail dan komersil yang pembangunannya marak di perkotaan. Pertumbuhan Kota cenderung menghabiskan ruang-ruang terbuka yang ada untuk pemenuhan aspek ekonomi sehingga lansekap dan tata guna lahan di perkotaan menjadi lebih dinamis. Berdasarkan data yang ada, kebutuhan luas Ruang Terbuka Hijau (RTH) publik sebesar 20% dari luas kota. Tujuan penelitian ini adalah merencanakan Konsep BioPark pada Taman Kota Maduko di Semarang sebagai ruang terbuka hijau yang menggunakan delapan atribut kota hijau. Dengan ruang terbuka hijau yang berkualitas dan memberikan kenyamanan bagi masyarakat. Penyediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) ini memberikan banyak manfaat dan juga memberikan kontribusi yang positif dalam mendukung kebutuhan akan fasilitas kota dan perluasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kota Semarang. Metode penelitian yang dilakukan ini dengan studi pustaka primer dan sekunder. Taman Madukoro Semarang menggunakan 8 (delapan) atribut Kota Hijau yaitu green planning dan green design, green community, green open space, green building, green energy, green transportasion, green water, dan green waste. Dari hasil analisis data 8 atribut Kota Hijau tersebut akan digunakan sebagai acuan dalam perencanaan atau pengembangan taman kota yang lebih nyaman dan standar RTH Kota Semarang.
ANALISA PENGARUH BENTUK HEAD TERHADAP TEGANGAN MAKSIMUM YANG DITERIMA PADA BEJANA TEKAN JENIS KNOCK OUT DRUM Wicaksono, Dimas
Jurnal Teknik Mesin Vol 13, No 01 (2019): Jurnal Teknik Mesin
Publisher : UNIVERSITAS ISLAM MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (823.84 KB)

Abstract

Bejana tekan (Pressure Vessel) adalah wadah sebagai penampung fluida, baik cair maupun gas. Bejana tekan merupakan salah satu alat suatu industry yang penting, khususnya untuk industri kimia, perminyakan dan membangkit listrik seperti pada pembangkit tenaga nuklir. Pada industri tersebut, bejana tekan yang digunakan biasanya memiliki tekanan tinggi. Tujuan di adakan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk kepala (head) yang paling efisien terhadap tegangan yang dihasilkan saat kondisi desain. Metode yang di pakai dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode elemen hingga untuk menganalisa pengaruh bentuk head terhadap tegangan maksimum yang diterima pada bejana tekan jenis knock out drum dengan berdasarkan ASME sect. VIII div. 1. Analisis ini dimulai dengan merancang sebuah bejana tekan dengan desain tekanan dalam sebesar 3,5 kg/cm² kemudian hasil perancangan disimulasikan dengan menggunakan software berbasis elemen hingga dan variasi pencangan dianalisa dengan uji F. Hasil analisi adalah bejana tekan yang paling efektif adalah jenis hemispherical head yang diketahui tegangan maksimum yang didapatkan sebesar 81,427 MPa, serta hasil dari penglahan data perancangan dari variasi jenis head  adalah tidak ada pengaruh yang signifikan dari tekanan maksimum yang diijinkan oleh bejana tekan.
Kajian Elemen Aksesbilitas Ramp (Bagi Penyandang Disabilitas) pada Fasilitas Umum Fakultas Teknik UNNES Wicaksono, Dimas
Indonesian Journal of Conservation Vol 9, No 2 (2020): December 2020
Publisher : Badan Pengembang Konservasi UNNES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijc.v9i2.27273

Abstract

merupakan orang yang mempunyai kelainan fisik dan/atau mental, yang dapat mengganggu  atau merupakan rintangan dan hambatan untuk melakukan aktifitas secara selayaknya. Masyarakat difabel memerlukan suatu komunitas atau lingkungan yang mampu mewadahi aktifitas/kegiatan serta sarana aksesibilitas yang memadai sehingga memberi kenyamanan, keamanan dan memperlancar mobilitas kaum difabel. Aksesibilitas dapat dilihat dari kemudahan dan kelancaran dalam bergerak, berkaitan dengan sirkulasi, visual dan komponen setting, yang telah dijelaskan dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.30/PRT/M/2006 tentang Pedoman Teknis Fasilitas dan Aksesibilitas pada Bangunan Umum Kampus UNNES  sebagai merupakan  fasilitas pendidikan dan publik, Dekanat dan gedung-gedung kampus yang berada di kawasan Fakultas Teknik harus mampu melayani semua penggunanya tanpa terkecuali. Layanan yang adil untuk semua orang tersebut tentu saja melibatkan banyak hal, tidak terkecuali aspek fasilitas fisik bangunannya. Tuntutan ini tidak hanya menjadi sebuah kesadaran bersama tetapi juga telah menjadi norma positif yang diatur dalam undang-undang maupun peraturan terkait lainnya. Tidak tertutup kemungkinan kaum difabel merupakan salah satu mahasiswa yang berdatangan ke Fakultas Teknik. Sehingga munculah pertanyaan, Apakah Gedung Fakultas Teknik  saat ini telah memberikan sarana aksesibilitas yang baik bagi para kaum difabel. Metode penelitian yang digunakan yaitu Penelitian terapan (applied research) melalui pendekatan deskriptif kualitatif. Untuk menganalisa data mengunakan metoda expose yaitu pemeriksaan terhadap data standar aksesibilitas dengan data yang ditemui di Fakultas Teknik. Implementasi elemen aksesbilitas berupa ramp pada fasilitas umum yang ada di Fakultas Teknik direncanakan dan dirancang untuk menjamin aktivitas pengunjung dan civitas akademika mulai dari luar bangunan hingga ke setiap fungsi di dalam bangunan. Beberapa aspek aksesbilitas yang diimplementasikan tersebut antara lain terkait dengan system sirkulasi, system informasi, serta detail-detail penunjang lainnya. Implementasi ini juga diharapkan menjadi contoh dan bahan pembelajaran bagi isu aksesbilitas fisik di gedung lainnya di dalam maupun di luar kampus UNNES.
Optimization Analysis of The Strength Capacity and The Economic Value Comparison of Castellated Steel Beam and Its Equivalent IWF Beam Budi, Listiyono; Widodo, Aris; Haryadi, Bambang; Endroyo, Bambang; Wicaksono, Dimas; Subagio, Triono
Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 23, No 2 (2021): Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jtsp.v23i2.31942

Abstract

The research is aimed to figure out the comparison of the strength capacity and economic value comparison of castellated steel beam to its equivalent IWF beam. The profile of the castellated steel beam in this study included all profiles of castellated steel beam on the market based on the products catalog of the castellated steel beam from PT. Gunung Garuda. The finite element method was used in this study with the aid from Abaqus program to get a comparison of the strength capacity of castellated steel beam to its equivalent IWF beam. The next stage next involved the calculation of a comparison of the economic value of the castellated steel beam with hexagonal holes with to its equivalent IWF beam. The results of the study showed that the castellated steel beam experienced an increase in the strength capacity of 1,189 up to 2,330 times compared to its equivalent IWF beam. The comparison of the strength capacity between the castellated steel beam and its equivalent IWF beam is at 1,010 up to 1,539. Based on the combination between the comparison of strength capacity and the economic value, there are 14 (58.33%) profiles of the castellated steel beam which is categorized as efficient in terms of the design of the structure and cost, there are four (16.67%) profiles of the castellated steel beam which is categorized as efficient in terms of the design of the structure but not efficient in terms of cost, and there are 6 (25.00%) profiles of the castellated steel beam which is categorized as inefficient in terms of the design of the structure and cost. The results of this study indicate that the castellated steel beam can replace its equivalent IWF beam. Selection of profile of the castellated steel beam is appropriate to provide efficiency in terms of weight of the structure between 58.5% to 15.1% and can provide efficiency in terms of cost of between 48.4% to 0.9%.
Optimization Analysis of The Strength Capacity and The Economic Value Comparison of Castellated Steel Beam and Its Equivalent IWF Beam Budi, Listiyono; Widodo, Aris; Haryadi, Bambang; Endroyo, Bambang; Wicaksono, Dimas; Subagio, Triono
Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 23, No 2 (2021): Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jtsp.v23i2.31942

Abstract

The research is aimed to figure out the comparison of the strength capacity and economic value comparison of castellated steel beam to its equivalent IWF beam. The profile of the castellated steel beam in this study included all profiles of castellated steel beam on the market based on the products catalog of the castellated steel beam from PT. Gunung Garuda. The finite element method was used in this study with the aid from Abaqus program to get a comparison of the strength capacity of castellated steel beam to its equivalent IWF beam. The next stage next involved the calculation of a comparison of the economic value of the castellated steel beam with hexagonal holes with to its equivalent IWF beam. The results of the study showed that the castellated steel beam experienced an increase in the strength capacity of 1,189 up to 2,330 times compared to its equivalent IWF beam. The comparison of the strength capacity between the castellated steel beam and its equivalent IWF beam is at 1,010 up to 1,539. Based on the combination between the comparison of strength capacity and the economic value, there are 14 (58.33%) profiles of the castellated steel beam which is categorized as efficient in terms of the design of the structure and cost, there are four (16.67%) profiles of the castellated steel beam which is categorized as efficient in terms of the design of the structure but not efficient in terms of cost, and there are 6 (25.00%) profiles of the castellated steel beam which is categorized as inefficient in terms of the design of the structure and cost. The results of this study indicate that the castellated steel beam can replace its equivalent IWF beam. Selection of profile of the castellated steel beam is appropriate to provide efficiency in terms of weight of the structure between 58.5% to 15.1% and can provide efficiency in terms of cost of between 48.4% to 0.9%.
Steam Boiler Technology for Making Soybean Porridge without Smell of Wood Burning Smoke o Tofu Production Saputro, Danang Dwi; Sunyoto, Sunyoto; Wicaksono, Dimas; Fibrianti, Nurul
Rekayasa : Jurnal Penerapan Teknologi dan Pembelajaran Vol 19, No 1 (2021): July 2021
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/rekayasa.v19i1.30330

Abstract

Small industries that make tofu indirectly experience problems in the soybean porridge cooking process. This porridge is the forerunner of tofu. Tofu Serasi Asli product senses an annoying situation to the environment and the development. Furthermore, it is divided into problems of production and management aspects. The boiler design shows that separating the steam production from the pan by flowing saturated steam in each soybean plot. The advantages of using a steam boiler are that the cooking pan does not produce scale and saves time, increases capacity, higher pressure reaches 300 kPa and creates smoke-free kitchen space and a healthier and more hygienic production kitchen. Fuel savings of 48%, an increase in the income of small and medium enterprises and the quality of the tofu produced is better and does not smell of burning smoke.
Landscape Layout in Taman Tugu Suharto Semarang by Implementing Green City Development (P2KH) Isna Pratiwi; Dimas Wicaksono; Retno Mayasari; Azzah Balqis Sabbah
Civilla : Jurnal Teknik Sipil Universitas Islam Lamongan Vol 6, No 1 (2021): March
Publisher : Litbang Pemas - Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/cvl.v6i1.527

Abstract

City Parks as open spaces in urban areas should function as spaces for the interaction of city residents for various useful activities, functions, and interests. The existence of open space is an important element that can maintain the ecological sustainability of a city. Taman Tugu Suharto is located in Kelurahan Bendan Duwur, Semarang, a place marked by an 8- meter high monument, which is the meeting point between Kaligarang and Kali Kreo. At the turn of the Javanese New Year (1 sura), people perform kungkum rituals (is a kind of rituals for local people to bathe in the river) they believe, with the kungkum ritual on the night of 1 Sura, they will always get blessings and safety in the future and their wishes will be granted. Taman Tugu Suharto is one of the parks in Semarang that is unique and has the potential to be developed into a tourist attraction, especially to support the Green City in Semarang. This study aims at designing Taman Tugu Suharto. This park is belonging to the City Government has several obstacles, such as the unorganized park area, the absence of adequate facilities, difficult access from the riverbank to the Tugu Suharto, the limitate of the parking area, and little attention of the government to develop this area. So far, people rarely visit and use the park for purpose of recreation. Taman Tugu Suharto using 8 (eight) attributes the Green City such as green planning, green design, green community, green space, green building, green energy, green transportation, green water, and green waste. These attributes, are used as a reference in planning or developing city parks and developing more comfortable city parks that fulfill the Green Space standards in Semarang. Therefore, it is necessary to develop a landscape layout design appropriately so that it can be utilized optimally and sustainably by Semarang citizens.
PERBANDINGAN FERTILITAS SERTA SUSUT, DAYA DAN BOBOT TETAS AYAM KAMPUNG PADA PENETASAN KOMBINASI Dimas Wicaksono; Tintin Kurtini; Khaira Nova
JURNAL ILMIAH PETERNAKAN TERPADU Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : DEPARTMENT OF ANIMAL HUSBANDRY, FACULTY OF AGRICULTURE, UNIVERSITY OF LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (54.917 KB) | DOI: 10.23960/jipt.v1i2.p%p

Abstract

Hatching chicken eggs can be grouped into three ways namely hatching naturally with the help of wild duck, artificial hatching machine, and a combination of natural and artificial means. Hatching allegedly using a combination of ways to improve hatchability chicken. The purpose of this study was to determine the combination of chicken egg hatching process better by fertility and shrinkage, power, and weight of hatching. This study using student t-test on the real level of 5% with 2 treatments namely P1 (7 days incubation at parent wild duck and then proceed to the hatching machine) and P2 (10 days incubation at parent wild duck and then proceed to the hatching machine). Each treatment consists of 20 units and each experimental trial consisted of 5 eggs. Incubation at parent entok for 7 days and then proceed to the hatching machine indicates fertility and hatchability better (P <0,05) compared with the parent wild duck incubation for 10 days, but the effect was not significant (P> 0,05) against shrinkage and weight hatching. Kata kunci : Penetasan kombinasi, fertilitas, susut tetas, daya tetas, bobot tetas