Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISIS PEMASARAN KACANG TANAH DESA BELANGIAN KECAMATAN ARANIO KABUPATEN BANJAR Novita Dewi Utami; Muhammad Husaini; Umi Salawati
Frontier Agribisnis Vol 4, No 4 (2020)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v4i4.2930

Abstract

Kacang tanah yang merupakan usahatani musiman yang memiliki banyak manfaat. Melihat prospek usahatani kacang tanah dengan produktivitas yang semakin meningkat, maka dari itu usaha tani kacang tanah di Desa Belangian perlu penanganan yang tepat agar kedepan dapat semakin berkembang dan mampu bersaing dengan daerah lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fungsi-fungsi dan saluran pemasaran, mengetahui besarnya share harga, biaya, margin  serta keuntungan yang diterima produsen/petani dan lembaga pemasaran, dan mengetahui efisiensi pemasaran kacang tanah. Metode yang digunakan adalah metode survey. Lokasi penelitian ditentukan secara purposive dengan pertimbangan mayoritas masyarakatnya menanam kacang tanah. Pengambilan sampel menggunakan metode proportional random sampling diambil 30 sampel orang petani, selanjutnya pengepul sebanyak 5 orang dan pengecer sebanyak 7 orang ditentukan menggunakan metode snow ball sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fungsi pemasaran terdiri dari fungsi pertukaran, fungsi fisik, dan fungsi penyimpanan. Terdapat dua pola saluran pemasaran yaitu saluran I terdiri dari petani-pengepul, saluran II terdiri dari petani-pengepul-pengecer, share harga pada saluran I di tingkat petani sebesar 80% dan di tingkat pengepul sebesar 20%, sedangkan pada saluran II share harga di tingkat petani sebesar 75%, sedangkan pengepul dan pengecer masing-masing sebesar 12,5% dan 12,5%, Total biaya yang dikeluarkan petani sebesar Rp. 2.000.000 per musim tanam dan pengepul sebesar Rp.46,89/kg sedangkan untuk saluran II biaya yang dikeluarkan oleh petani sebesar Rp. 2.000.000 per musim tanam dan pengepul sebesar Rp.81,32/kg dan pengecer sebesar Rp.35,82/kg. Margin pemasaran pada saluran I sebesar Rp.1.500/kg dan margin pada saluran II sebesar Rp.2.000/kg. Dari nilai margin tersebut terlihat bahwa saluran I lebih kecil dibanding margin pada saluran II, karena saluran I lembaga yang terlibat lebih sedikit dibanding dengan saluran II. Keuntungan yang diterima oleh pengepul saluran I lebih besar dibanding saluran II yaitu sebesar Rp.1.453,11/kg, keuntungan yang diterima pengecer pada saluran II sebesar Rp.964,18/kg. Tingkat efisiensi teknis pada saluran I adalah sebesar Rp.133,56/km sedangkan saluran II sebesar Rp.333,73/km,  untuk efisiensi ekonomis saluran I 0,63% sebesar dan saluran II sebesar 1,47%.Hal ini menunjukkan bahwa saluran I lebih efisien di banding saluran II.
ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP PRODUK KOPI SUSU DI COFFEE SHOP SUNDAY FESTIVAL BANJARBARU Aahmes Rafi Gani; Umi Salawati; Nurmelati Septiana
Frontier Agribisnis Vol 8, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v8i1.12278

Abstract

Bisnis Coffee Shop semakin marak sehingga menyebabkansemakin ketatnya persaingan. Tiap pelaku usaha berupaya untukmenghadirkan pelayanan terbaik dan terobosan baru padaproduknya. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis danmengidentifikasi atribut kopi susu yang menjadi kesukaankonsumen serta preferensi dari konsumen Coffee Shop SundayFestival Banjarbaru dan mengidentifikasi pertimbangan konsumenberdasarkan atribut yang tersedia dalam menentukan pilihanpembelian. Penelitian ini dimulai dari bulan Agustus 2023 sampaiDesember 2023. Penelitian ini merupakan penelitian survey dandalam penarikan contohnya menggunakan metode accidentalsampling. Berdasarkan metode tersebut maka diperoleh respondensebanyak 50 orang. Penelitian ini menggunakan metode analisismultiatribut fishbein dengan skala likert yang digunakan sebagaiskala. Berdasarkan hasil penelitian, atribut yang menjadipreferensi konsumen kopi susu Cremee Brule dan Tiramisu yaiturasa sedang, harga sedang, sajian menarik dan promosi melaluisosial media baik. Kemudian atribut yang paling dipertimbangkankonsumen dari kopi susu Cremee Brule yang diurutkan dari yangtertinggi sampai terendah yaitu promosi melalui sosial mediadengan (Ao) sebesar 14,43, rasa dengan (Ao) sebesar 14,21, sajiandengan (Ao) sebesar 13,17, Harga dengan (Ao) sebesar 10,94.Sedangkan pertimbangan atribut dalam keputusan pembelian kopisusu Tiramisu secara berurutan dari yang tertinggi yaitu promosimelalui sosial media dengan (Ao) sebesar 14,74, rasa dengan (Ao)sebesar 13,90, sajian dengan (Ao) sebesar 13,10, harga dengan(Ao) sebesar 11,60
TINGKAT KESEJAHTERAAN KELUARGA PETANI KARET KECAMATAN AWAYAN KABUPATEN BALANGAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Khairatul Mahmudah; Yudi Ferrianta; Umi Salawati
Frontier Agribisnis Vol 8, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v8i1.12269

Abstract

Tanaman karet merupakan salah satu sumber daya alam yangmudah diperoleh. Tanaman karet merupakan tanaman tahunanatau produk tanaman yang mempunyai peranan penting bagiIndonesia sebagai mata uang nonmigas, sehinggapengembangannya dapat meningkatkan produktivitas usahatanikaret. Kabupaten Balangan terdiri dari delapan kecamatan denganperkebunan karet di seluruh kecamatannya. Salah satu kecamatanyang mempunyai luas wilayah terluas dibandingkan kecamatanlainnya, yaitu Kecamatan Awayan. Tujuan penelitian ini adalahmenganalisis pendapatan petani karet di Kecamatan AwayanKabupaten Balangan dan mengukur kesejahteraan petani karet diKecamatan Awayan. Penelitian ini dilaksanakan di KecamatanAwayan menggunakan Metode Accidental Sampling dansampelnya sebanyak 30 orang. Hasil survei menunjukkan jumlahproduksi sebesar 4.698,26 kg, harga jual rata-rata sebesar Rp6.750, jumlah penjualan sebesar Rp 31.715.280, dan total biayasebesar Rp 22.843.933 sehingga diperoleh pendapatan bersih rata-rata budidaya karet di Kecamatan Awayan sebesar Rp 8.871.347.Kesejahteraan petani karet di Kecamatan Awayan menunjukkanbahwa 36,66% (11 Responden) keluarga petani karet sejahtera dan63,33% (19 Responden) tidak sejahtera. Hal ini menunjukkanbahwa untuk 11 orang responden menerima pendapatan yang lebihbesar daripada 19 orang responden karena menerima pendapatandi bawah kriteria Badan Pusat Statistik (BPS) yakni sebesar Rp5.447.136,-/kapita/tahun.
ANALISIS EFEKTIVITAS SUBSIDI PUPUK USAHATANI PADI SAWAH DI KECAMATAN GAMBUT KABUPATEN BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Ayubbi Syalehuddin; Yusuf Azis; Umi Salawati
Frontier Agribisnis Vol 6, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v6i3.7794

Abstract

Ketersediaan pupuk subsidi meningkat per tahunnya. Hal inikemungkinan akan semakin tidak efisien penggunaan pupuk daripetani. Penelitian ini bertujuan menganalisis efektivitas kebijakansubsidi pupuk dan faktor apa saja yang mempengaruhi permintaanpupuk Urea di Kabupaten Banjar. Metode analisis yang digunakananalisis deskriptif dan analisis regresi linier berganda tipe modeldouble log. Berdasarkan hasil penelitian, keempat indikatorkebijakan subsidi pupuk belum dapat dikategorikan efektif. Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan pupuk Urea di KabupatenBanjar adalah harga pupuk Urea, harga pupuk NPK, harga pupukSP-36, harga gabah dan luas tanam padi.
ANALISIS USAHA JAMU TRADISIONAL DI KELURAHAN ALALAK UTARA KECAMATAN BANJARMASIN UTARA KOTA BANJARMASIN (STUDI KASUS PADA USAHA JAMU TRADISIONAL “MAM GO”) Nur Najwa; Umi Salawati; Nurmelati Septiana
Frontier Agribisnis Vol 7, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v7i1.8269

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis komponen biaya,penerimaan, keuntungan, kelayakan usaha, dan titik impas padausaha Jamu Tradisional “Mam Go” yang berlokasi di Jl. BrigjendH. Hasan Basri, Komplek Simpang Gusti IV No. 18 33/003kelurahan Alalak Utara, Kecamatan Banjarmasin Utara, KotaBanjarmasin. Berdasarkan hasil penelitian jumlah biaya total yangdikeluarkan oleh usaha Jamu Tradisional “Mam Go” pada bulanNovember dan Desember 2021 yaitu sebesar Rp22.225.106,dengan rincian jumlah biaya tetap sebesar Rp1.175.106 dan jumlahbiaya variabel sebesar Rp21.050,000. Total penerimaan usaha inipada bulan November dan Desember 2021 yaitu sebesarRp44.721.000 dengan keuntungan yang diterima Rp22.495.894.Nilai kelayakan usaha Jamu Tradisional “Mam Go” sebesar 2,012.Titik impas produk jamu tradisional dengan varian kunyit asamsirih pinang sebanyak 46,8 botol dengan jumlah penjualanRp939.626. Titik impas produk jamu tradisional dengan variangula jahe sebanyak 55,7 botol dengan jumlah penjualanRp946.116. Titik impas produk jamu tradisional dengan varianberas kencur sebanyak 12,7 botol dengan jumlah penjualanRp215.772. Titik impas produk jamu tradisional dengan variankunyit putih sebanyak 5,8 botol dengan jumlah penjualanRp115.851. Titik impas produk jamu tradisional dengan variantemulawak sebanyak 3,0 botol dengan jumlah penjualan Rp51.048.Titik impas produk jamu tradisional dengan varian sambilotosebanyak 2,3 botol dengan jumlah penjualan Rp46.381.
ANALISIS PENERAPAN PRINSIP GOOD AGRICULTURAL PRACTICE (GAP) UNTUK PERTANIAN BERKELANJUTAN PADA USAHATANILSAWI (Brassica juncea L.) DIiKELURAHAN LANDASAN ULIN UTARA, KECAMATAN LIANGgANGGANG, KOTAlBANJARBARU Fauziah Fauziah; Umi Salawati; Masyhudah Rosni
Frontier Agribisnis Vol 3, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v3i3.1324

Abstract

Abstrak. Eratperdagangan globalipangan tidak lagi mengandalkann hambatanntarif, tetapi lebih menekankani pada persyaratan mutu dan keamanan pangan. Kondisilini menuntut negara-negara produsen untuk meningkatkan dayalsaing produk antara lain buah dan sayur. Menghadapi tuntutan persyaratann tersebuti dan dalamm rangka menghasilkan produki buah dan sayur yang aman konsumsi, bermutu dan diproduksilsecara ramah lingkungann maka perlu diterapkan prinsip Good Agricultural Practices (GAP). GAPPmencakup kegiatan pertanaman  hingga penanganan pascapanen dalam upaya menghasilkan produk buah dan sayur segar yang aman dikonsumsi, bermutuLbaik, ramah lingkungan, berkelanjutanidan berdayalsaing. Penelitian ini bertujuan untuk  mengetahui tingkat penerapan  prinsip GAP pada usahatani sawi dan untuk mengetahui kendala  yang dihadapi petani dalam penerapan prinsip GAP. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan November 2018 sampai bulan Maret 2019. Tempat penelitian di Kelurahan Landasan Ulin Utara Kecamatan Liang Anggang yang merupakan sentra penghasil hortikultura terbesar di Banjarbaru. Metode penelitian menggunakan metode survey, Pemilihan responden petani sawi secara  proportionated  simple random sampling. Data dianalisis deskriptif, dengan menggunakan pedoman Peraturan Menteri Pertanian  Tahun 2009 tentang GAP.  Hasil penelitian menunjukkan tingkat penerapan  prinsip GAP usahatani sawi tergolong tinggi, yaitu sebesar 89,02% pada aspek persiapan  lahan & teknik pengolahan, penggunaan benih dan varietasitanaman, penanaman, pupuk, perlindungan tanaman, pengairan, panen, serta penanganan panen dan pascapanen. Kendala yang dihadapi petani dalam usahatani sawi, adalah sikap petani yang ingin cepat mendapatkan hasil dalam budidaya, teknis produksi, modal, harga dan kemitraan penjualan sayur organik.Kata kunci: Good Agricultural Practice, pertanian berkelanjutan, tingkat penerapan.
ANALISIS USAHA MAKARONI DI KELURAHAN JAWA KECAMATAN MARTAPURA KABUPATEN BANJAR (STUDI KASUS PADA USAHA MAKARONI KERING CAP “ONENG” MILIK BAPAK SYAIFUL) Mochammad Misbakhul Khoiron; Umi Salawati; Nina Budiwati
Frontier Agribisnis Vol 4, No 4 (2020)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v4i4.2935

Abstract

Sektor industri dan perdagangan merupakan sektor penting dalam perekonomian negara dan diyakini sebagai sektor yang dapat memimpin sektor-sektor lainnya dalam sebuah perekonomian menuju kemajuan. Sektor industri perdagangan lebih diminati karena proses dan penanganannya lebih bisa dikendalikan oleh manusia serta produk pada industri juga mempunyai nilai tambah dan lebih menguntungkan dibandingkan produk-produk sektor lain. Salah satunya yang termasuk dalam jenis sektor industri, yang terdapat di Kecamatan Martapura Kabupaten Banjar adalah usaha makaroni kering cap “Oneng”. Cemilan makaroni ini permintaannya cukup tinggi dan juga menjadi produk andalan pada usaha cap “Oneng”, dengan melihat prospek dari usaha makaroni kering cap “Oneng”, perlu adanya penyelesaian yang tepat agar kedepannya usaha berkembang dan mampu bersaing dengan usaha yang lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar biaya, penerimaan, keuntungan, titik impas, kelayakan usaha dan permasalahan yang dihadapi perusahaan dan juga alternatifnya. Analisis ini dilakukan selama satu bulan yaitu pada bulan November 2019. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus yaitu peneliti hanya fokus kepada satu kasus saja. Berdasarkan hasil penelitian didapat biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 39.331.199, penerimaan sebesar         Rp 43.260.000, keuntungan sebesar Rp 3.928.801. Usaha makaroni kering cap “Oneng” mengalami kondisi seimbang atau kondisi tidak mendapatkan laba dan juga tidak mengalami kerugian (Break even point) adalah pada saat jumlah produksi minimal 150 kg atau pada nilai penjualan minimal sebesar sebesar Rp 5.255.539 dan untuk tingkat kelayakan dinyatakan bahwa RCR >1 yaitu 1,09 yang artinya bahwa usaha makaroni kering cap “Oneng” ini menguntungkan dan layak diteruskan. Permasalahan yang dihadapi adalah cabai bubuk hanya didapatkan di luar daerah/Tasikmalaya, harga minyak goreng, kenaikan harga akan dapat mempengaruhi peningkatan biaya produksi, dan masih kurangnya jaringan kemitraan dan promosi yang dimiliki. Pengembangan produk disarankan dengan dilakukan variasi ukuran yang akan dijual.
ANALISIS PEMASARAN JAGUNG MANIS (Zea Mays L.) DI KELURAHAN LANDASAN ULIN UTARA KECAMATAN LIANG ANGGANG KOTA BANJARBARU Gugun Aditama; Muzdalifah Muzdalifah; Umi Salawati
Frontier Agribisnis Vol 3, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v3i3.1306

Abstract

Abstrak. Salah satu kendala yang dihadapi petani jagung di Kelurahan Landasan Ulin Utara adalah melakukan pemasaran, dimana petani masih kurangnya informasi tentang pemasaran. Tetapi kebutuhan jagung terus meningkat sehingga perlu adanya penelitian pemasaran agar pendapatan petani dan keuntungan lebih meningkat. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Landasan Ulin Utara Kecamatan Liang Anggang Kota Banjarbaru dari bulan Agustus 2018 sampai dengan bulan Januari 2019. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode proporsional random sampling, yaitu sebanyak 42 petani. Hasil penelitian menunjukan bahwa saluran pemasaran yang ada di Kelurahan Landasan Ulin Utara memiliki empat pola. Total biaya pemasaran yang tertinggi pada empat saluran adalah pada saluran IV yaitu tujuan Pasar Banjarbaru sebeesar Rp. 791,91 dan biaya terkecil pada saluran I sebesar Rp. 191,27 yaitu petani menjual langsung ke konsumen akhir. Margin total terbesar Rp. 1.100,00 terdapat pada saluran IV yaitu tujuan pemasaran di Pasar  Banjarbaru, sedangkan margin total terkecil pada saluran II tujuan pemasaran di Pasar Ulin Raya yaitu sebesar Rp. 400,00. Farmer’s share tertinggi tertinggi terdapat pada saluran I yaitu pada tingkat petani sebagai pedagang pengecer sebesar 100%, sedangkan farmer’s share rendah terdapat pada saluran IV tujuan pemasaran di Pasar Banjarbaru yaitu sebesar 63,33%. Berdasarkan hasil anaisis penelitian, maka saluran I lebih efisien dari sisi efisiensi ekonomis, sedangkan dari sisi efisiensi teknis adalah saluran II tujuan Pasar  Banjarbaru. Permasalahan yang sering dihadapi oleh petani adalah sering tanaman jagung terkena penyakit kuning pada daunnya dan mahal harga obat-obatan. Permasalahan yang sering dihadapi pedagang adalah kualitas jagung kurang bagus. Kata kunci: pemasaran, jagung manis, Zea Mays L
ANALISIS NILAI TAMBAH DAN KEUNTUNGAN INDUSTRI KERAJINAN PURUN SEBAGAI PRODUK LAHAN BASAH DI KELURAHAN PALAM KECAMATAN CEMPAKA KOTA BANJARBARU (Studi Kasus Pada Kelompok Pengrajin Purun Galuh Cempaka) Hamzan Wadi; Yusuf Azis; Umi Salawati
Frontier Agribisnis Vol 6, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v6i1.5988

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisisnilai tambah dariberbagai jenis produk kerajinan purun, menganalisis biaya tetap danbiaya variabel kerajinan purun, serta untuk menganalisis kelayakanusaha kerajinan purun di Kelurahan Palam Kecamatan CempakaKota Banjarbaru. Penelitian ini merupakan studi kasus dan untukmenganalisis nilai tambah digunakan metode Hayami. Penelitian inidilaksanakandaribulanOktober2020hinggaJanuari2021menggunakan data primer dan sekunder.Berdasarkan hasil analisis,nilai tambah untuk bakulyaitu Rp 72.500/kg , nilai tambah tas yaitu Rp387.592/kg dan nilai tambah topi yaitu Rp 52.500/kg. Nilai tambahterbesar yakni pada pengolahan purun menjadi tas dengan rasio nilaitambah 96,90%.Ini disebabkan karena tas memiliki nilai tambahpaling besar yaitu Rp 387.592/kg bahan baku. Sedangkan nilaitambah terkecil yaitu pada pengolahan purun menjadi topi denganrasio nilai tambah 87,50% dengan nilai tambah Rp 52.500/kg bahanbaku. Keuntungan dari setiap jenis output yaitu meliputi; keuntungandari kerajinan bakul Rp 66.500 dengan tingkat keuntungan 83,13%,kerajinan tas Rp 381.592, dengan tingkat keuntungan 95,40% dankerajinan topi Rp 46.500 dengan tingkat keuntungan 77,74 %, makakeuntungan terbesar adalah pada kerajinan tas. Usaha pengolahankerajinan tangan dari tanaman purun menjadi bakul, tas, dan topimemilikiRCRsebesar5,56,artinyasetiapRp1biayayangdigunakan akan memberikan Rp 5,56 penerimaan, sehingga usaha inilayak dijalankan karena RCR >1.
ANALISIS NILAI TAMBAH PENGOLAHAN KERIPIK PISANG DI DESA BATU BALIAN KEC. SIMPANG EMPAT KAB. BANJAR (Studi Kasus Industri Rumah Tangga Keripik Pisang Krenyess Merek “al_banna”) Novia Rahmadanti; Umi Salawati; Nina Budiwati
Frontier Agribisnis Vol 7, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v7i2.9408

Abstract

Sektor pertanian merupakan sektor yang mempunyai peran dalampertumbuhan ekonomi negara terutama industri yang berbasispertanian seperti di negara Indonesia. Penelitian ini bertujuanmenganalisis keuntungan dan nilai tambah dari usaha pengolahankeripik pisang pada industri rumah tangga kripik pisang krenyessmerek”al_banna” di Desa Batu Balian Kecamatan Simpang EmpatKabupaten Banjar. Penelitian ini menggunakan metode studi kasusyaitu metode yang menjelaskan jenis penelitian mengenai studiobjek tertentu selama kurun waktu atau suatu fenomena yangditentukan pada suatu tempat yang belum tentu sama dengan daerahlain. Periode analisis pada penelitian ini adalah satu bulan yaitubulan Januari 2023. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biaya totalyang dikeluarkan pemilik usaha adalah Rp9.190.151, denganpenerimaan sebesar Rp13.728.000 sehingga memperolehkeuntungan sebesar Rp4.537.849. Berdasarkan hasil analisis nilaitambah dengan metode Hayami, diketahui bahwa nilai tambah padaindustri rumah tangga kripik pisang krenyess merek ”al_banna”adalah Rp11.491/kg. Keuntungan dari industri rumah tangga kripikpisang krenyess merek”al_banna” adalah Rp7.741/kg denganpersentase 63,37%