Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Kemitraan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Dalam Pengelolaan Pendidikan Nonformal di Kota Yogyakarta Entoh Tohani; RB. Suharta
Jurnal Pendidikan Nonformal Vol 18, No 1 (2023): Maret 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan-Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um041v18i1p45-55

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemitraan yang dilakukan oleh PKBM dalam pengelolaan pendidikan nonformal di Kota Yogyakarta, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Kemitraan sangat penting dilakukan sebagai suatu fungsi pengelolaan lembaga untuk mendapatkan sumber daya dari luar lembaga yang mendukung keberhasilan pencapaian tujuan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian survey eksploratori. Data diperoleh dengan menggunakan angket tertutup secara online dengan google form yang disebarkan kepada 28 pengelola PKBM yang melaksanakan kemitraan selama 5 tahun terakhir. Analisis data dilakukan dengan cara mengelompokkan kategori jawaban, mencari presentasi tanggapan dan menginterprestasikan jawaban. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam lima tahun terakhir PKBM melakukan kemitraan dengan baik dengan lembaga-lembaga terkait dalam rangka melaksanakan kegiatan pendidikan nonformal walau masih perlu dioptimalkan baik dalam bentuk, cara, dan hasil kemitraan. Oleh karena itu, kemampuan menjalin kemitraan perlu dioptimalkan oleh pengelola PKBM dengan menyelenggarakan upaya pengembangan berkelanjutan.
Kemitraan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Dalam Pengelolaan Pendidikan Nonformal di Kota Yogyakarta Entoh Tohani; RB. Suharta
Jurnal Pendidikan Nonformal Vol 18, No 1 (2023): Maret 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan-Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um041v18i1p45-55

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemitraan yang dilakukan oleh PKBM dalam pengelolaan pendidikan nonformal di Kota Yogyakarta, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Kemitraan sangat penting dilakukan sebagai suatu fungsi pengelolaan lembaga untuk mendapatkan sumber daya dari luar lembaga yang mendukung keberhasilan pencapaian tujuan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian survey eksploratori. Data diperoleh dengan menggunakan angket tertutup secara online dengan google form yang disebarkan kepada 28 pengelola PKBM yang melaksanakan kemitraan selama 5 tahun terakhir. Analisis data dilakukan dengan cara mengelompokkan kategori jawaban, mencari presentasi tanggapan dan menginterprestasikan jawaban. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam lima tahun terakhir PKBM melakukan kemitraan dengan baik dengan lembaga-lembaga terkait dalam rangka melaksanakan kegiatan pendidikan nonformal walau masih perlu dioptimalkan baik dalam bentuk, cara, dan hasil kemitraan. Oleh karena itu, kemampuan menjalin kemitraan perlu dioptimalkan oleh pengelola PKBM dengan menyelenggarakan upaya pengembangan berkelanjutan.
Pengembangan Metode Pembelajaran Inovatif bagi Tutor Keaksaraan di Kabupaten Wonogiri Tristanti, Tristanti; Suharta, RB; Sujarwo, Sujarwo
JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan Vol. 5 No. 11 (2022): JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan)
Publisher : STKIP Yapis Dompu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.921 KB) | DOI: 10.54371/jiip.v5i11.1092

Abstract

Wonogiri merupakan salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang memiliki tingkat buta aksara cukup tinggi. Kabupaten Wonogiri menyandang peringkat ke delapan se-jawa tengah dengan tingkat buta aksara merata di seluruh kecamatan. Metode pembelajaran merupakan komponen penting dalam pembelajaran karena berfungsi sebagai pengantar interaksi antara pendidik dengan peserta didik. Metode pembelajaran dapat dijelaskan lebih rinci adalah cara atau situasi yang digunakan atau dirancang oleh pendidik untuk peserta didik dalam proses pembelajaran sehingga materi yang disampaikan dapat diterima dengan mudah. Kegiatan pelatihan metode pembelajaran inovatif telah berjalan dengan lancar sesuai waktu yang dijadwalkan. Manfaat yang diterima oleh peserta pelatihan adalah peserta memiliki pengetahuan baru terkait metode pembelajaran inovatif (PAKEM). Peserta pelatihan juga memahami tentang media pembelajaran yang murah. Saran yang dibutuhkan adalah (1) Perlu dukungan antar tutor agar memiliki semangat yang tinggi dalam mengaplikasikan pengetahuan yang telah diterima, (2). Lembaga pendidikan perlu senantiasa melakukan pendampingan, pemantauan dan penguatan kelompok sasaran secara berkala.
Analysis of Women Traders’ Approaches to Resilience During the Outbreaks of Covid 19 Suharta, Robertus Belarminus; Septiarti, Serafin Wisni; Kusumawardani, Erma; Santi, Fitta Ummaya; Syamsi, Ibnu
Journal of Nonformal Education Vol 9, No 1 (2023): February: Community Empowerment and Equivalency Education
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jne.v9i1.42494

Abstract

Gender disparities still exist in the business world, yet things are slowly starting to change. Other than that, women have historically faced greater obstacles than men when it comes to achieving success in the business world. Women are becoming leaders in industries and achieving top positions in companies. This paper describes the result of need analysis of women's capacity development strategy among the actors of the community-based creative economy in tourism business. This qualitative approach used observation, interviews with focused group discussion activities, and document analysis as a method to collect data. It was carried out involving 25 women creative economy actors as informants. Business pattern dynamization emerged as one of the strategies to cope with socio-economic issues due to the pandemic, which was done by developing businesses in an agricultural field, fulfilling household needs, online ready-made garments, and opening a business at the beach. The community serves as a social capital that helps creative economy actors in this study overcome hindrances, such as high-interest loans, price war, and unhealthy competition. Hence, these women embody the qualities of resilience, determination, and grit. They prove that with hard work and dedication, anything is possible.
Geosphere Profile of Tritis Cave in Gunung Kidul Yogyakarta as a Tourism Object RB Suharta; Tristanti Tristanti; Yudan Hermawan
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 9 No 5 (2023): May
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v9i5.3327

Abstract

The purpose of this study is to describe how the geosphere profile of Tritis cave. This study is very interesting to provide scientific input to the government in developing tourism in Gunung Kidul, Yogyakarta. The study method used is descriptive qualitative method and tends to use analysis. The theoretical basis is used as a basic reference in preparing the study report to match the conditions in the field. In addition, the theoretical basis can also provide an overview of the background of the study as material for discussion. The ability to collect data is an important factor in determining the validation of the study conducted. Data collection in this case is obtained secondarily, namely through documents or literature studies.The results of the study of geospheric phenomena that occur in the Maria Tritis cave are in the form of the main land formation is Karst with specific karst caves formed during the Pleiocene to Pleistocene. The dominant vegetation is teak trees. And the type of soil found around the maria tritis cave is a mediterranean soil type.
Geosphere Profile of Tritis Cave in Gunung Kidul Yogyakarta as a Tourism Object RB Suharta; Tristanti Tristanti; Yudan Hermawan
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 9 No 5 (2023): May
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v9i5.3327

Abstract

The purpose of this study is to describe how the geosphere profile of Tritis cave. This study is very interesting to provide scientific input to the government in developing tourism in Gunung Kidul, Yogyakarta. The study method used is descriptive qualitative method and tends to use analysis. The theoretical basis is used as a basic reference in preparing the study report to match the conditions in the field. In addition, the theoretical basis can also provide an overview of the background of the study as material for discussion. The ability to collect data is an important factor in determining the validation of the study conducted. Data collection in this case is obtained secondarily, namely through documents or literature studies.The results of the study of geospheric phenomena that occur in the Maria Tritis cave are in the form of the main land formation is Karst with specific karst caves formed during the Pleiocene to Pleistocene. The dominant vegetation is teak trees. And the type of soil found around the maria tritis cave is a mediterranean soil type.
Pemberdayaan Pemuda Melalui Pelatihan Outbound Sebagai Upaya Pengembangan Desa Wisata Sendangrejo, Minggir Tristanti Tristanti; Lutfi Wibawa; RB Suharta
Journal Of Human And Education (JAHE) Vol. 4 No. 1 (2024): Journal Of Human And Education (JAHE)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jh.v4i1.619

Abstract

Desa Sendangrejo memiliki jumlah pemuda yang cukup potensial untuk dikembangkan. Kegiatan pemuda selama ini yaitu adanya perkumpulan rutin yang biasa disebut karang taruna desa. Akan tetapi dalam hal keterampilan pemuda belum bisa mengembangkan kemampuan yang dimiliki. Motivasi pemuda juga masih rendah dalam memanfaatkan peluang yang ada. Hal ini dikarenakan tidak adanya rangsangan dari pengelola wisata bagi pemuda untuk mengembangkan kemampuannya. Adapun metode kegiatan yang dilakukan mencakup: 1)Metode Ceramah digunakan pada saat sesi penyampaian materi, dimana narasumber memberikan materi kepada peserta pelatihan sebelum dilaksanakannya praktek. 2).Metode Tanya jawab digunakan untuk merefleksi materi yang telah disampaikan oleh narasumber. 3).Metode Praktek. Kegiatan praktek ini bertujuan untuk mempraktekkan materi yang sudah disampaikan oleh narasumber, sehingga ilmu yang diperoleh dapat diaplikasikan dalam kehidupan nyata, karena pada intinya pelatihan ini adalah praktek secara langsung terkait outbound. Kegiatan pelatihan outbound yang sudah dilakukan telah berjalan sesuai rencana kegiatan dan telah mencapai tujuan yang diharapkan dengan indikator peserta pelatihan memiliki motivasi dalam pengembangan desa wisata serta peserta pelatihan memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam kegiatan outound. Kriteria ketercapaian ditunjukkan dengan kemampuan peserta pelatihan dalam melakukan analsisi swot dan membuat action plan.