Claim Missing Document
Check
Articles

STATUS KUALITAS AIR DI SEKITARAN SUNGAI GUNUNG BATU DI KECAMATAN BATI-BATI KABUPATEN TANAH LAUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Sevira Siane Laraseti; Mijani Rahman; Pathul Arifin
AQUATIC Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan Vol 2 No 1 (2019): Aquatic Edisi Juni 2019
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ungai Gunung Batu di Kecamatan Bati-Bati Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalimantan Selatan merupakan aliran air yang berada di daerah PT. Bridgestone Kalimantan Plantation perusahaan ini merupakan industri yang bergerak dibidang pengolahan karet dan memproduksi barang setengah jadi. Proses pengolahan karet sendiri selain menghasilkan produk juga menghasilkan limbah buangan seperti pencemaran udara, limbah padat dan limbah cair. Pembuangan limbah cair diperairan akan menimbulkan dampak negatif bagi ekosistem dan masyarakat yang tinggal di daerah aliran sungai selain itu juga mempengaruhi kondisi kelayakan air untuk kegiatan perikanan. Untuk mengetahui status mutu air maka dilakukan pengambilan sampel dengan parameter Fisika dan Kimia yaitu : Suhu, Kecerahan, DO (Oksigen Terlarut), pH (Derajat Keasaman), Nitrat (NO3), Fosfat (PO4) dan Amonia (NH3). Analisis data dengan menggunakan metode STORET. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa terdapat parameter yang sudah melewati dan belum mencapai batas baku mutu yaitu parameter pH (7,51-4,51), NO3 (20,7-0,1) dan PO4 ( 2,44-0,09) hasil ini didapat menurut Peraturan Pemerintah No 82 Tahun 2001. Sedangkan hasil analisis dengan menggunakan metode STORET yaitu pada stasiun 1 (-28), stasiun 2 (-16) dan stasiun 3 (-22) hasil ini menunjukan aliran sungai gunung batu kecamatan bati-bati masuk kedalam katagori kelas C yaitu Tercemar Sedang Gunung Batu River Flow in Bati-Bati District, Tanah Laut Regency, South Kalimantan Province, is a water flow in the area of ​​PT. Bridgestone Kalimantan Plantation is a company engaged in rubber processing and producing semi-finished goods. In addition to producing rubber products, the rubber processing process itself also produces waste products such as air pollution, solid waste and liquid waste. Disposal of liquid waste in water will have a negative impact on ecosystems and people living in watersheds while also affecting the condition of water worthiness for fisheries activities. To find out the status of water quality, samples were taken with Physics and Chemical parameters, namely: Temperature, Brightness, DO (Dissolved Oxygen), pH (Acidity), Nitrate (NO3), Phosphate (PO4) and Ammonia (NH3). Data analysis using the STORET method. The results showed that there are parameters that have passed and have not yet reached the quality standard, namely pH (7.51-4.51), NO3 (20.7-0.1) and PO4 (2.44-0.09) results this was obtained according to Government Regulation No. 82 of 2001. While the results of the analysis using the STORET method are at station 1 (-28), station 2 (-16) and station 3 (-22) these results indicate the flow of the mountain river of Batu batu sub-district of bati-bati into the category C class that is Medium Contaminated.
KERAGAAN ORGANISME PLANKTON DI SUNGAI RIAM KANAN KECAMATAN KARANG INTAN KABUPATEN BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Timothy Edward Purwanto; Mijani Rahman; Dini Sofarini
AQUATIC Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan Vol 2 No 1 (2019): Aquatic Edisi Juni 2019
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perairan pada umumnya terdapat berbagai macam organisme yang hidup didalamnya, salah satunya yaitu plankton. Plankton merupakan hewan yang hidup di air bentuknya berukuran mikroskopis dan hidupnya melayang mengikuti arus. Penelitian ini dilakukan di Sungai Riam Kanan dalam kurun waktu 5 bulan, yang bertujuan untuk mengetahui jenis plankton, tingkat kesuburan perairan berdasarkan kelimpahan plankton dan kondisi kualitas air di Sungai Riam Kanan pada lokasi stasiun yang berbeda peruntukannya. Lokasi penelitian terbagi 3 yaitu perkebunan/tambang pasir, pariwisata dan permukiman. Pengambilan sampel plankton dilakukan secara Periodical Sampling sebanyak 3 kali dengan interval waktu 7 hari. Pengukuran parameter insitu meliputi, suhu, DO, pH, kecerahan dan arus. Pengukuran eksitu meliputi nitrat, fosfat dan analisis plankton. Fitoplankton yang ditemukan di Sungai Riam Kanan terdiri dari 7 Filum Bacillariophyta, Euglenophycota, Ochrophyta, Chlorophyta, Cyanobacteria, Charophyta, Ciliophora, dan zooplankton terdiri dari 2 filum yaitu Arthropoda, Rotifera. Dari hasil skor perhitungan Indeks Kesuburan Plankton bahwa Sungai Riam Kanan termasuk kedalam kategori dengan tingkat kesuburan yang sedang. Lokasi stasiun 3 (permukiman) cenderung memiliki kualitas perairan yang cukup baik untuk mendukung pertumbuhan plankton. Water in general there are various organisms that live in it, one of which is plankton. Plankton are animals that live in microscopic-sized water and their lives drift along the current. This research was conducted in the Riam Kanan River within 5 months, which aims to find out the type of plankton, the fertility rate of the waters based on the abundance of plankton and water quality conditions in the Riam Kanan River at different station locations. The research site is divided into 3 namely plantations/ sand mines, tourism and settlements. Plankton sampling is conducted periodically sampling 3 times with a time interval of 7 days. Measurements of insitu parameters include, temperature, DO, pH, brightness and current. Measurements include nitrates, phosphate and plankton analysis. Phytoplankton found in the Riam Kanan River consist of 7 Phylum Bacillariophyta, Euglenophycota, Ochrophyta, Chlorophyta, Cyanobacteria, Charophyta, Ciliophora,and zooplankton consisting of 2 phylums namely Arthropoda, Rotifera. From the results of the calculation score of Plankton Fertility Index that the Riam Kanan River belongs to the category with a moderate fertility rate. Station location 3 (settlement) tends to have good water quality to support plankton growth.
EFEKTIFITAS BEBERAPA JENIS GULMA AIR TERHADAP PENURUNAN KADAR LOGAM BERAT PADA AIR BEKAS GALIAN PASCA TAMBANG BATUBARA(VOID) Novi Karyati; Mijani Rahman; Zairina Yasmi
AQUATIC Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan Vol 2 No 1 (2019): Aquatic Edisi Juni 2019
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan (1) “Mengetahui efektifitas gulma air kangkung (Ipomoea aquatic Forst) Eceng Gondok (Eichornia crassipes) (Mart) solms, dan Kiambang (Salvinia molesta) terhadap penurunan kadar logam berat pada air bekas galian pasca tambang batubara , (2) Mengetahui efektifitas retensi waktu dari gulma air terhadap penurunan kadar logam berat pada bekas galian pasca tambang batubara. Penelitian ini dilaksanakan selama 11 bulan dari bulan November 2020 sampai februari 2021. Lokasi pengambilan sampel air di lakukan di PT. Arutmin Site Asam-Asam Indonesia Kalimantan Selatan, Penentuan lokasi penelitian dilakukan dengan cara purposive sampling yaitu penentuan lokasi yang dianggap penting dan mewakili serta menggambarkan keadaan perairan secara keseluruhan. Metode analisis data yaitu (1) analisis deskriptif, (2) Analisis trend (Trend Analisis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) kualitas air yang diperoleh dari hasil pengolahan Air Asam Tambang dengan metode fitoremediasi pada media wadah dalam waktu 4 periode yaitu terdapat konsentrasi akhir kadar Mn pada tumbuhan kangkung (3,09), eceng gondok (3,11), dan kiambang (4,11), sedangkan konsentrasi Fe pada Tumbuhan air kangkung (1,02), eceng gondok (1,41), dan kiambang sebesar (2,16). (2) nilai IFR (Indeks fitoremediasi) Kadar Mn mampu di serap oleh tumbuhan Kangkung sebesar 66,44%, Eceng gondok sebesar 66,23%, dan Kiambang sebesar 55,37%, dan penyerapan kadar Fe oleh Kangkung 65,03%, eceng gondok 39,22%,dan Kiambang 6,89%.
ANALISIS DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR KEGIATAN KERAMBA JARING APUNG DI DANAU BEKAS GALIAN TAMBANG INTAN PT. GALUH CEMPAKA DI DESA PALAM Rina Arianti; Mijani Rahman; Suhaili Asmawi
AQUATIC Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan Vol 2 No 1 (2019): Aquatic Edisi Juni 2019
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Danau Galuh Cempaka adalah danau buatan yang terbentuk dari kegiatan penambangan intan oleh PT. Galuh Cempaka di Desa Palam. Setelah lama diabaikan, danau ini digunakan oleh masyarakat setempat sebagai lokasi untuk membesarkan ikan nila di keramba jaring apung. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar daya tampung beban pencemar dari kegiatan keramba jaring apung yang bisa ditampung oleh danau, terkhusus pada parameter Total Suspended Solid (TSS), Biological Oxygen Demand (BOD), Dissolved Oxygen (DO), Nitrat (NO3-N) , dan Fosfat (PO4-P), kemudian mengetahui status mutu perairan danau yang digunakan sebagai media dari kegiatan keramba jaring apung terhadap status baku mutu air kelas I dan II PERGUB Nomor 05 Tahun 2007 menggunakan metode STORET. Berdasarkan hasil penelitian DTBPA terhadap parameter Total Suspended Solid (TSS) maksimum sebesar 145.951 Kg/hari dengan tingkat kekritisan 0,18% - 0,50%, Biological Oxygen Demand (BOD) maksimum sebesar 10.179,6788 Kg/hari dengan tingkat keritisan 0,05% - 13,1%, Dissolved Oxygen (DO) minimum sebesar (-) 8.880 Kg/hari dengan tingkat ke kritisan 1,08% - 2,15%, Nitrat (NO3-N) maksimum sebesar 35.236,3 Kg/hari dengan tingkat ke kritisan 0,01% - 0,05%, dan Fosfat (PO4-P) maksimum sebesar 569,5768 Kg/hari dengan tingkat ke kritisan 0,20% - 1,65%. Penentuan status mutu air Danau Galuh Cempaka menggunakan metode STORET baku mutu air kelas I dan II stasiun 1 dengan skor -34 s/d -36 masuk dalam kelas D kondisi perairan buruk kategori cemar berat, stasiun2 dan 3 dengan skor -28 s/d -29 masuk dalam kelas C kondisi perairan sedang kategori cemar sedang. Lake Galuh Cempaka is a void formed by diamond mining activities by PT. Galuh Cempaka in Palam Village. After being neglected for a long time, the lake was used by the local community as a location for rearing tilapia in floating net cages. This study aims to determine how much the capacity of pollutant load from floating net cage activities that can be accommodated by lakes, specifically on the parameters of Total Suspended Solid (TSS), Biological Oxygen Demand (BOD), Dissolved Oxygen (DO), Nitrate (NO3-N ), and Phosphate (PO4-P), then find out the status of the lake water quality which is used as a medium of floating net cage activities against the water quality standard status of classes I and II PERGUB Number 05 of 2007 uses the STORET method. Based on the results of the DTBPA study on the maximum Total Suspended Solid (TSS) parameter of 145,951 kg / day with a critical level of 0.18% - 0.50%, a maximum Biological Oxygen Demand (BOD) of 10,179,6788 kg / day with a level of 0, 05% - 13.1%, Dissolved Oxygen (DO) minimum of (-) 8,880 Kg / day with a critical level of 1.08% - 2.15%, Nitrate (NO3-N) maximum of 35,236.3 Kg / day with a critical level of 0.01% - 0.05%, and Phosphate (PO4-P) with a maximum of 569.5768 kg / day with a criticality level of 0.20% - 1.65%. Determination of the water quality status of Lake Galuh Cempaka using the STORET method of water quality class I and II station 1 with a score of -34 s / d -36 included in class D in bad water conditions heavy polluted categories, stations 2 and 3 with a score of -28 s/d - 29 included in class C medium water conditions medium polluted category.
KONDISI DAN KELAYAKAN KUALITAS AIR SUB DAS NEGARA di KECAMATAN DAHA UTARA KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Eka Rezky Yolanda; Mijani Rahman; Deddy Dharmaji
AQUATIC Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan Vol 2 No 2 (2019): Edisi Desember 2019
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pertemuan Sub DAS Negara dengan Anak Sungai Amandit Di Kecamatan Daha Utara Kabupaten Hulu Sungai Selatan menunjukkan perbedaan sifat dan karakteristik kualitas air sungai. Secara kasat mata terlihat perbedaan tingkat kejernihan air dari aliran Sungai Amandit Desa Balah Paikat dan Sub DAS Negara Desa Baruh Kembang di Kecamatan Daha Utara. Perbedaan sifat dan karakteristik kualitas air di DAS Negara menimbulkan perbedaan jenis ikan yang dibudidayakan di aliran tersebut. Parameter yang diukur yaitu: DO (Oksigen Terlarut), pH (Derajat Keasaman), suhu, kecerahan, nitrat (NO3), fosfat (PO4) dan amonia (NH3). Analisis data menggunakan metode STORET dan Environment Quality Index (EQI) secara deskriptif dengan acuan studi pustaka. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa status mutu air Sub DAS Negara dikategorikan dalam status mutu air kelas C yaitu tercemar sedang. Terdapat 2 parameter kualitas air seperti pH (4,84 – 5,52) dan NH3 (0,3 – 0,4 mg/L) telah melampaui batas baku dari standar baku mutu untuk kegiatan budidaya ikan air tawar (kelas II) menurut Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 05 Tahun 2007 Tentang Peruntukan dan Baku Mutu Air Sungai. Hasil kelayakan perairan kolam di lokasi penelitian dihitung menggunakan metode Environment Quality Index (EQI) menunjukan hasil bahwa stasiun I mempunyai nilai EQI dengan kategori sesuai dan stasiun II dan III dengan kategori cukup sesuai untuk kegiatan budidaya. Confluencing DAS State Sub with Amandit tributaries in Daha North District of South Hulu Sungai District shows differences in nature and quality characteristics of river water. With the naked eye, there is a difference in the clarity of water from the river Amandit of Balah Paikat and SUB DAS Negara village Baruh Kembang in Daha North District. Differences in water quality properties and characteristics DAS State evokes different types of fish cultivated in the flow. The measured parameters are: DO (dissolved oxygen), pH (degree of acidity), temperature, brightness, nitrate (NO3), PHOSPHATE (PO4) and ammonia (NH3). Data analysis uses the STORET and Environment Quality Index (EQI) methods descriptively with the reference of the Library study. The results showed that the quality status of Sub-country water is categorized in a class C water quality status that is contaminated medium. The two Parameters of water quality such as PH (4.84 – 5.52) and NH3 (0.3 – 0.4 mg/L) have exceeded the standard limits of quality standards for freshwater aquaculture (class II) according to Governor regulation South Kalimantan number 05 year 2007. The results of pond water feasibility at the research site calculated using the Environment Quality Index (EQI) method shows the result that station 1 have an EQI value with a category and station II and III with categories are suitable for cultivation activities.
STATUS MUTU AIR SUNGAI KOTA BANJARMASIN BERDASARKAN INDEKS KUALITAS AIR DAN INDEKS STRUKTUR KOMUNITAS PLANKTON Mahdiah Mahdiah; Mijani Rahman; Suhaili Asmawi
AQUATIC Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan Vol 2 No 2 (2019): Edisi Desember 2019
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian “Status Mutu Air Sungai Kota Banjarmasin Berdasarkan Indeks Kualitas Air dan Indeks Struktur Komunitas Plankton” bertujuan untuk mengetahui status mutu air di Sungai Kota Banjarmasin dilihat dari parameter kimia dan parameter biologi dengan menggunakan metode indeks pencemaran dan indeks struktur komunitas plankton, serta untuk mengetahui hubungan antara indeks pencemaran terhadap indeks saprobitas pada status mutu air di sungai Kota Banjarmasin. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli–Desember 2019. Metode yang digunakan berupa purposive sampling dan survey lapangan. Data yang diperoleh selama penelitian kemudian dianalisis dengan melakukan perhitungan menggunakan metode indeks pencemaran (IP), kelimpahan plankton (N), indeks keanekaragaman (H’), indeks keseragaman (E), indeks dominasi (D), dan indeks saprobitas (SI), serta dilakukan uji regresi linier sederhana dan uji korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunitas plankton yang terdapat di Sungai Kota Banjarmasin terdapat 31 spesies plankton, dengan nilai kelimpahan rata-rata berkisar antara 157-4.158 individu/L, indeks keanekaragaman berkisar antara 1,15-2,25, indeks keseragaman berkisar antara 0,53-0,82, dan indeks dominasi berkisar antara 0,14-0,49. Hasil perhitungan nilai indeks pencemaran berkisar antara 5,44-8,20 sehingga status mutu air tergolong kedalam kriteria perairan tercemar sedang, sedangkan hasil perhitungan nilai indeks saprobitas berkisar antara 1,01-1,9 sehingga status mutu air tergolong kedalam kriteria Oligosaprobik (perairan belum tercemar sampai tercemar ringan) hingga β-Mesosaprobik (perairan tercemar ringan sampai tercemar sedang). Hasil dari analisis regresi linier sederhana dan uji korelasi menunjukkan bahwa hubungan antara indeks pencemaran terhadap indeks saprobitas tergolong rendah The study “Banjarmasin City River Water Quality Status Based on Water Quality Index and Plankton Community Structure Index" aims to determine the status of water quality in the Banjarmasin City River viewed from chemical parameters and biological parameters using the pollution index method and plankton community structure index, and to find out the relationship between the pollution index and the saprobity index on the status of water quality in the river of the city of Banjarmasin. This research was conducted in July - December 2019. The method used in this research was purposive sampling and field survey. Data obtained during the study were then analyzed by calculating using the pollution index method (IP), plankton abundance (N), diversity index (H'), uniformity index (E), dominance index (D), and saprobity index (SI), then do a simple linear regression test and correlation test. The results showed that the plankton community in the Banjarmasin City River contained 31 plankton species, with an average abundance of between 157-4.158 individual/L, diversity index ranges between 1,15-2,25, the uniformity index ranges between 0,53-0,82, and the dominance index ranges between 0,14-0,49. Pollution index calculation results range between 5,44-8,20 so that the status of water quality is classified as moderate polluted waters, while the results of the calculation of the saprobity index range between 1,01-1,9 so that the status of water quality is classified as Oligosaprobic criteria (unpolluted waters until lightly polluted) until β-Mesosaprobic (lightly polluted waters until moderate polluted). The results of a simple linear regression analysis and correlation test show that the relationship between the pollution index and the saprobity index is relatively low.
VARIASI BIOMASSA ECENG GONDOK (Eichhornia crassipes (Mart.) Solms) TERHADAP DERAJAT KEASAMAN (pH) PADA AIR LIMBAH SASIRANGAN M. Rizaldy Fahmi; Mijani Rahman; Dini Sofarini
AQUATIC Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan Vol 3 No 1 (2020): Aquatic Edisi Juni 2020
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ”Variasi Biomassa Eceng Gondok (Eichhornia crassipes (Mart.) Solms) Terhadap Derajat Keasaman (pH) Pada Air Limbah Sasirangan” adalah untuk mengetahui pengaruh variasi biomassa gondok (Eichhornia crassipes (Mart.) Solms) sebagai fitoremidiator terhadap pH pada air limbah sasirangan dan untuk mengetahui pengaruh waktu pengamatan khususnya perbandingan antara sesi pagi dan petang terhadap keefektifitasan eceng gondok (Eichhornia crassipes (Mart.) Solms) dalam menstabilkan pH pada air limbah sasirangan. Hasil penelitian menunjukkan seluruh varian biomassa eceng gondok (Eichhornia crassipes (Mart.) Solms) berpotensi dalam proses penurunan nilai derajat keasaman (pH) pada limbah cair industri pembuatan kain sasirangan meski tidak mencapai titik netral namun telah sesuai dengan batas yang ditentukan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan serta berdasarkan waktu penelitian yang dilakukan selama 3 pekan dengan membandingkan hasil pengamatan sesi pagi (6 WITA) dan sesi petang (18 WITA) didapat berupa persentase penurunan pH untuk perlakuan A1 sebesar 4,09 %, A2 sebesar 4,20 % dan A3 sebesar 4,85 % dari rerata kontrol sebesar 9,28. Sedangkan persentase penurunan nilai pH pada pengamatan sesi petang yaitu untuk perlakuan A1 sebesar 4,49 %, A2 sebesar 4,70% dan A3 sebesar 5,24% dari rerata kontrol sebesar 9,36. The research “Variation Of Water Hyacinth (Eichhornia crassipes (Mart.) Solms) Biomass Against The Degree Of Acidity (pH) On Sasirangan Wastewater” aims to determine the effect of variation in the water hyacinth biomass (Eichhornia crassipes (Mart.) Solms) as a phytoremidiator on pH in Sasirangan wastewater and to determine the effect of observation time, specifically the comparison between dawn and dusk sessions on the effectiveness of water hyacinth (Eichhornia crassipes (Mart.) Solms) in stabilizing the pH of Sasirangan wastewater. The results showed that all variants of water hyacinth biomass (Eichhornia crassipes (Mart.) Solms) have the potential to decrease the acidity (pH) value of liquid waste in Sasirangan fabric manufacturing industry. Although it does not reach a neutral point, but later in accordance with the limits determined by Provincial Government of South Kalimantan and based on the time of the research carried out for 3 weeks by comparing the observations of the dawn session (6 A.M) and dusk session (6 P.M) obtained the percentage form of pH decrease for A1 treatment value of 4.09%, A2 by 4.20% and A3 by 4.85% from the average control value of 9.28. While the results obtained in the percentage form of pH decrease within dusk session observation shown A1 treatment value of 4,49%, A2 by 4,70% and A3 by 5,24% from the average control value of 9,36.
KESESUAIAN KUALITAS AIR BAGI KEGIATAN BUDIDAYA KEPITING SOKA (Scylla Sp) DI PERAIRAN SEKITAR MUARA SUNGAI PAGATAN Arya Amy Nanda; Mijani Rahman; Zairina Yasmi
AQUATIC Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan Vol 3 No 1 (2020): Aquatic Edisi Juni 2020
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sumberdaya perikanan di wilayah hutanmangrove sangat kaya sehingga sering dieksploitasi secara berlebihan, misalkan dijadikan lahan tambak. Budidaya kepitting sokka merupakan satu peluang usaha yang sangat menjanjikan,kesempatan tersebut perlu kita manfaatkan sebaik-baiknya untuk mendapatkan keuntungan. Akan tetapi budidaya kepiting sokka tidak bisa dilakukan asal-alasan. Sehingga dalam budidaya kita perlu memperhatikan keadaan kualitas air juga dapat mempengaruhi kelayakan hidup pda kepiting. Dari permasalahan tersebut tentunya ada usaha untuk melestarikan budidaya kepiting agar terus ada dan tidak punah. Tujuan dari keadaan tersebut adalah untuk mengetahui keadaan kualitas air untuk budidaya kepiting sokka di perairan sekitar Muara Sungai Pagatan. Metode jenis penelitian ini adalah metode purposive sampling. Analisis data yag digunakan dalam penelitian ini adalah mengunakan (EQI) Environttmen Qualitty Index. Hasil penelitian yang telah dilaksanaklan dapat bahwa:Budidaya kepiting sokka belum banyak menguntungkan.Mutu air dari 4 stasiun:Stasiun 1: Sangat Buruk dengan nilai 0,04 Stasiun 2: Sangat Buruk dengan nilai 0,02 Stasiun 3: Sangat Buruk dengan nilai 0,02 Stasiun 4: Sangat Buruk dengan nilai 0,01 Marine biologicalresources have an important meaning for the community both now and in the future, fishery resources in mangrove forest areas are so rich that they are often overexploited, for example being used as ponds. Sokka crab cultivation is a very promising business opportunity, we need this opportunity to make the best use of it to get profit. However, soft-shell crab cultivation cannot be done randomly. So that in cultivation we need to pay attention to the conditions of water quality which can also affect the viability of life for crabs. From these problems, of course there are efforts to preserve crab cultivation so that it continues to exist and does not become extinct. The purpose of this condition is to determine the condition of the water quality for sokka crab cultivation in the waters around the Pagatan River Estuary. The method used in this research is purposivesampling method. purposive sampling is selecting certain places that are considered important and representing and describing the state of the waters in a whole.Date analysis used in thisstudy is to use (EQI) Environmetntal Qualitty Index. Fromtheresults of the research that has been carried out, it can be concluded that: Sokka crab cultivation has not been very profitable. Water quality from 4 stations: Station 1: Very bad with a value of 0,04 Station 2: Very bad with a value of 0,02 Station 3: Very bad with a value of 0,02 Station 4: Very Bad with a value of 0,01.
EFEKTIVITAS BAKING SODA DALAM MEMPERBAIKI KADAR pH DI PERAIRAN BEKAS GALIAN TAMBANG INTAN PT. GALUH CEMPAKA UNTUK KEGIATAN BUDIDAYA IKAN Erma Mariana; Mijani Rahman; Dini Sofarini
AQUATIC Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan Vol 3 No 2 (2020): Edisi Desember 2020
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian “Efektivitas Baking Soda Dalam Memperbaiki Kadar pH Di Perairan Bekas Galian Tambang Intan PT. Galuh Cempaka Untuk Kegiatan Budidaya Ikan” adalah untuk mengetahui efektivitas baking soda terhadap perbaikan kadar pH air serta kesesuaian bagi perairan budidaya ikan Nila (Oreochromis niloticus) dan mengetahui respon ikan uji terhadap penambahan baking soda pada dosis berbeda dalam memperbaiki kadar pH pada air bekas galian tambang intan. Hasil penelitian menunjukkan seluruh varian baking soda (Natrium bikarbonat) berpotensi dalam proses peningkatan nilai derajat keasaman (pH) pada limbah industri pertambangan meski tidak mencapai titik netral namun telah sesuai dengan batas yang ditentukan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan serta untuk kegiatan budidaya ikan Nila (Oreochromis niloticus). Analisis hasil dilakukan dengan menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan menggunakan 1 jenis ikan, 4 perlakuan dan 3 ulangan. The research objective was "The Effectiveness of Baking Soda in Improving pH Levels in Waters of the Former Diamond Mining Excavation of PT. Galuh Cempaka for Fish Cultivation Activities "is to determine the effectiveness of baking soda in improving water pH levels and suitability for Tilapia (Oreochromis niloticus) aquaculture waters and to determine the response of test fish to the addition of baking soda at different doses in improving pH levels in ex-mining water. diamond. The results showed that all variants of baking soda (sodium bicarbonate) have the potential in the process of increasing the value of the acidity (pH) in the mining industry waste, even though it does not reach a neutral point, but in accordance with the limits set by the Provincial Government of South Kalimantan and for tilapia (Oreochromis) cultivation. niloticus). Results analysis was performed using a completely randomized design (CRD) method using 1 type of fish, 4 treatments and 3 replications.
ANALISIS DAYA TAMPUNG SETTLING POND 02 TERHADAP BEBAN PENCEMARAN TSS DARI LIMBAH TAMBANG BATUBARA DI PT ANUGERAH LUMBUNG ENERGI SITE KINTAP Sigit Wahyu Utama Putra; Mijani Rahman; Dini Sofarini
AQUATIC Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan Vol 4 No 1 (2021): Edisi Juni 2021
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas daya tampung settling pond terhadap limbah galian batubara, mengetahui efektifitas daya tampung setiap kolam pada settling pond 02 terhadap beban pencemar TSS dari hasil limbah batubara yang ada di PT. Anugerah Lumbung Energi Site Kintap. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode Grab Sampling yang dilakukan sebanyak 3 kali pengulangan dengan 15 titik dengan interval waktu ± 21 hari. Analisis hasil dilakukan dengan menggunakan rumus perhitungan Daya Tampung Beban Pencemar (DTBP). Analisis tersebut digunakan untuk mengetahui daya tampung beban pencemar pada setiap kolam di settling pond 02. Berdasarkan hasil perhitungan DTBP pada pengukuran pertama, kedua, dan ketiga, hanya terdapat beberapa hasil yang positif yaitu pada titik 3, titik 5, titik 14 dan titik 15 pada pengukuran kedua, serta titik 2, titik 6, titik 8, titik 11, titik 13, titik, 14 dan titik 15 pada pengukuran ketiga. This study aims to determine the effectiveness of carrying capacity of settling pond for coal mining wastewater, determine the effectiveness carrying capacity of each pond from settling pond 02 for pollution load of total suspended solids of mine wastewater in PT. Anugerah Lumbung Energi Site Kintap. The data collection method used is the grab sampling method which done 3 times in 15 points with time interval ± 21 days. The analysis was done using the calculation formula of the pollution load carrying capacity (DTBP). The analysis is used to determine pollution load carrying capacity in each pond in settling pond 02. Based on the pollution load carrying capacity calculation results on the first, second, and third measurements, there are only a few positive results on the second measurement that is at point 3, point 5, point 14 and point 15 and on the third measurement that is at point 2, point 6, point 8, point 11, point 13, point, 14 and point 15.