Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

PERILAKU GIZI-KESEHATAN IBU BALITA PADA MASYARAKAT ADAT SAMIN DI JAWA TENGAH Risti Kurnia Dewi; Ali Rosidi; Hadi Riyadi; Ani Margawati; Ali Khomsan
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 11, No 3 (2020): Jurnal Kesehatan
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v11i3.642

Abstract

Latar Belakang: Budaya berpengaruh terhadap keputusan dan perilaku terkait gizi-kesehatan suatu masyarakat adat.  Seperti yang diketahui perilaku gizi-kesehatan yang salah dapat berdampak buruk seperti kurang gizi bahkan sampai mengakibatkan kematian ibu dan anak.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat pendidikan dan perilaku gizi-kesehatan ibu balita pada masyarakat adat Samin di Jawa Tengah.Metode: Penelitian deskriptif dengan mixed method ini melibatkan 88 ibu balita masyarakat adat Samin di Kabupaten Kudus, Pati, dan Blora, Jawa Tengah. Tingkat pengetahuan, dan persepsi gizi-kesehatan diperoleh dari hasil persentase jawaban benar pada kuesioner yang kemudian di kategorikan ke dalam tiga tingkatan. Uji korelasi Spearman juga dilakukan untuk mengetahui hubungan antar variabel.Hasil: Hasil menunjukan 98% ibu balita pada kelompok Kudus-Pati tidak bersekolah sedang 68,4% ibu balita di Blora telah mengenyam pendidikan dasar. 50% ibu balita di Kudus-Pati memiliki tingkat pengetahuan yang rendah, namun 55,3% ibu balita di Blora memiliki tingkat pengetahuan sedang. 68% ibu balita di Kudus-Pati memiliki persepsi negatif, namun 73,7% ibu balita di Blora telah memiliki persepsi gizi-kesehatan yang positfi. Uji beda juga menunjukan perbedaan signifikan (p0,05) pada kedua kelompok terkait dua variable tersebut. Uji korelasi juga menunjukan adanya hubungan antara tingkat pendidikan, pengetahuan, dan persepsi ibu balita (p0,05).Simpulan: Simpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ialah terdapat perbedaan antara tingkat pendidikan, pengetahuan, dan persepsi ibu balita antar kedua kelompok di mana ibu balita di Blora lebih baik dibanding ibu balita di Kudus-Pati.
FAKTOR KOMUNIKASI DAN KETERSEDIAAN SUMBER DAYA DALAM IMPLEMENTASI KONSELING AIR SUSU IBU OLEH BIDAN KONSELOR ASI Mina Yumei Santi; Ani Margawati; Atik Mawarni
Kesmas Indonesia Vol 7 No 3 (2015): Jurnal Kesmas Indonesia
Publisher : Jurusan Kesehatan Masyarakat dan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (269.658 KB)

Abstract

The exclusive breastfeeding coverage in Bantul district in 2011 was the third lowest in Yogyakarta Province is 42.34%, otherwise Bantul is a district that has the highest number of midwives counselor of breastfeeding with 40 persons. The aim of this research was to analyze the communication factor and the availability of resources in the implementation of exclusive breastfeeding counseling by midwives counselor of breastfeeding at Public Health Centers in Bantul. This was descriptive qualitative research using a purposive sampling. The main informant are 4 midwives counselor of breastfeeding in health centers and triangulation informants namely 4 head of health centers, 4 coordinator of midwives, 1 head of nutrition section and 12 mothers i.e. pregnant women, postpartum mothers and mothers of infants that are immunized at health center. Data were collected from in-depth interview and observation. Processing and analysis of data by using content analysis. The result of this research shows that breastfeeding counseling by midwives counselor of breastfeeding has not done well, socialization efforts not optimally, lack of human resources and inadequate support facilities. It is suggested to Bantul Regency Health Office to make efforts to socialization; improve resource procurement efforts; formulate specific main tasks and functions of midwife counselor of breastfeeding. The health centers to allocate funds for breasfeeding counseling.
RESPONS ORANG HIDUP DENGAN HIV AIDS (OHIDHA) DALAM UPAYA PENANGGULANGAN HIV AIDS DI KABUPATEN SUKOHARJO DAN GROBOGAN Arrum Firda Ayu Maqfiroch; Zahroh Shaluhiyah; ani Margawati
Kesmas Indonesia Vol 8 No 1 (2016): Jurnal Kesmas Indonesia
Publisher : Jurusan Kesehatan Masyarakat dan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (354.21 KB)

Abstract

Controlling HIV and AIDS requird involved People Living With HIV AIDS (PLWHA). This study aims to determine the factors that determine whether the PLWHA response in control to HIV and AIDS in Sukoharjo Grobogan. This research was a quantitative study with cross sectional approach .This research was supported by qualitative research with FGD. The number of respondents was 92 PLWHA, the proportion of 50% and 95% confidence interval . Analysis of the data using univariate analysis with frequency distribution , bivariate using Chi-Square and multivariate using logistic regression . The results showed that the variables related to the PLWHA response is a relationship with people living with HIV ( p = 0,001 ) , long life with people living with HIV ( p = 0.030 ) , longer know the status of PLWHA ( 0.001 ) and attitude ( p = 0.005 ). Multivariate analysis showed that the attitude (p value = 0,006) was a variable that has the most significant effect compared to other variables . Advice given to the government is to provide socialization on HIV AIDS comprehensively to the whole society by involving health agencies , NGOs , religious leaders and community leaders .
PERBEDAAN SENAM HAMIL DAN AKUPRESUR TERHADAP PENURUNAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA IBU HAMIL TRIMESTER III Nila Analisa Pravikasari; Ani Margawati; Mundarti Mundarti
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal) Vol 5 No 1 (2014)
Publisher : STIKES BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada masa kehamilan seiring dengan membesarnya uterus, maka pusat gravitasi akan berpindah kearah depan sehingga ibu hamil harus menyesuaikan posisi berdirinya. Postur tubuh yang tidak tepat akan memaksa peregangan tambahan dan kelelahan pada tubuh, terutama pada bagian tulang belakang sehingga akan menyebabkan terjadinya nyeri pada bagian punggung. Tujuan penelitian untuk membuktikan perbedaan senam hamil, teknik akupresur serta senam hamil dan akupresur terhadap penurunan nyeri punggung bawah pada ibu hamil trimester III. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen dengan penndekatan pretest posttest design. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling, yang berjumlah 45 ibu hamil trimester III di wilayah Puskesmas Ungaran. Hasil analisis pada kelompok senam hamil, akupresur, serta senam hamil dan akupresur didapatkan p value 0,001 (p < 0,05), berarti terdapat perbedaan yang keluhan nyeri punggung bawah sebelum dan setelah diberikan intervensi. Hasil analisis pada ketiga kelompok setelah diberikan intervensi berdasarkan nilai rerata, didapatkan rerata senam hamil dan akupresur lebih baik dibandingkan kelompok senam hamil dan akupresur. Kesimpulan penelitian :terdapat perbedaan tingkat nyeri sebelum dan setelah intervensi pada kelompok senam hamil, akupresur, serta senam hamil dan akupresur. Kelompok senam hamil dan akupresur memiliki pengaruh yang lebih baik dibandingkan pada kelompok senam hamil dan kelompok akupresur. Kata kunci:
HUBUNGAN KELAHIRAN LOTUS BIRTH DENGAN STATUS PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BAYI USIA 0-12 BULAN DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI KABUPATEN TEGAL TAHUN 2013 Siswati Siswati; Ani Margawati; Mundarti Mundarti
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal) Vol 5 No 1 (2014)
Publisher : STIKES BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak sejak lahir sangat penting untuk menentukan pola normal pertumbuhan dan perkembangan pada anak, juga menentukan permasalahan dan faktor yang mempengaruhi dan mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak sejak dini. Salah satu faktor intranatal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan sejak dini adalah cara/proses kelahiran bayi. Untuk meminimalkan trauma pada bayi akibat proses kelahiran yaitu dengan lotus birth yang merupakan proses persalinan tanpa mengklem tali pusat seperti yang biasa dilakukan, tali pusat ini dibiarkan sendiri hingga terlepas dari bayi secara alami. Dengan kelahiran lotus bayi tidak mengalami trauma dan luka pada tali pusatnya. Tujuan Penelitian : Untuk menganalisis hubungan kelahiran lotus birth dengan status pertumbuhan dan perkembangan bayi usia 0-12 bulan di BPM Kabupaten Tegal. Metode penelitian : Jenis penelitian ini adalah survey analitik dengan pendekatan case control. Sampel berjumlah 30 responden. Analisa data univariat dan bivariat dengan menggunakan uji Spearman Rho Kesimpulan : Status pertumbuhan bayi semuanya berstatus gizi baik. Status perkembangan bayi usia 0-12 bulan dengan lotus birth sejumlah 14 responden (93,3%) dengan perkembangan normal dan 1 responden (6,7%) dengan perkembangan meragukan. Kelahiran tanpa lotus pada bayi usia 0-12 bulan dengan perkembangan normal tidak ada, perkembangan meragukan sejumlah 13 responden (86,7%) dan perkembangan mengalami penyimpangan sejumlah 2 responden (13,3%). Hubungan yang signifikan dengan p= 0,000 (p < 0,05) antara kelahiran lotus birth dengan status pertumbuhan dan perkembangan bayi usia 0-12 bulan. Kata kunci : Kelahiran Lotus Birth, Tumbuh Kembang Bayi Usia 0-12 Bulan
HUBUNGAN KELAHIRAN LOTUS BIRTH DENGAN STATUS PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BAYI USIA 0-12 BULAN DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI KABUPATEN TEGAL TAHUN 2013 Siswati .; Ani Margawati; Mundarti .
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal) Vol 6 No 1 (2015)
Publisher : STIKES BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak sejak lahir sangat penting untuk menentukan pola normal pertumbuhan dan perkembangan pada anak, juga menentukan permasalahan dan faktor yang mempengaruhi dan mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak sejak dini. Salah satu faktor intranatal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan sejak dini adalah cara/proses kelahiran bayi. Untuk meminimalkan trauma pada bayi akibat proses kelahiran yaitu dengan lotus birth yang merupakan proses persalinan tanpa mengklem tali pusat seperti yang biasa dilakukan, tali pusat ini dibiarkan sendiri hingga terlepas dari bayi secara alami. Dengan kelahiran lotus bayi tidak mengalami trauma dan luka pada tali pusatnya. Tujuan Penelitian : Untuk menganalisis hubungan kelahiran lotus birth dengan status pertumbuhan dan perkembangan bayi usia 0-12 bulan di BPM Kabupaten Tegal.Metode penelitian : Jenis penelitian ini adalah survey analitik dengan pendekatan case control. Sampel berjumlah 30 responden. Analisa data univariat dan bivariat dengan menggunakan uji Spearman RhoKesimpulan : Status pertumbuhan bayi semuanya berstatus gizi baik. Status perkembangan bayi usia 0-12 bulan dengan lotus birth sejumlah 14 responden (93,3%) dengan perkembangan normal dan 1 responden (6,7%) dengan perkembangan meragukan. Kelahiran tanpa lotus pada bayi usia 0-12 bulan dengan perkembangan normal tidak ada, perkembangan meragukan sejumlah 13 responden (86,7%) dan perkembangan mengalami penyimpangan sejumlah 2 responden (13,3%). Hubungan yang signifikan dengan p= 0,000 (p < 0,05) antara kelahiran lotus birth dengan status pertumbuhan dan perkembangan bayi usia 0-12 bulan.
Pengaruh Pemberian Asi Eksklusif dan Non Eksklusif terhadap Mental Emosional Anak Usia 3-4 Tahun Any Setyarini; Maria Mexitalia; Ani Margawati
Medica Hospitalia : Journal of Clinical Medicine Vol. 3 No. 1 (2015): Med Hosp
Publisher : RSUP Dr. Kariadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.483 KB) | DOI: 10.36408/mhjcm.v3i1.207

Abstract

Latar belakang : Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan terbaik yang mengandung semua unsur zat gizi yang dibutuhkan bayi usia 0-6 bulan. ASI dapat mempengaruhi tumbuh kembang bayi, termasuk perkembangan mental emosional melalui kelekatan yang terbentuk lewat menyusui. Kelekatan yang kurang antara ibu dan bayi dapat menyebabkan timbulnya gangguan mental emosional yang berpengaruh terhadap perkembangan anak pada tahap selanjutnya. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh pemberian ASI eksklusif dan non eksklusif terhadap mental emosional anak usia 3-4 tahun serta menganalisis variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap mental emosional anak usia 3–4 tahun. Metode : Jenis penelitian ini adalah observasional analitik, dengan pendekatan cross sectional. Subjek sebanyak 84 anak usia 3-4 tahun yang berada di wilayah kerja puskesmas Kecamatan Banyumanik Semarang, diambil dengan metode purposive sampling dan dikelompokkan berdasarkan konsumsi ASI anak, ASI eksklusif dan ASI non eksklusif. Data penelitian diperoleh melalui wawancara dengan ibu responden menggunakan kuesioner pemberian ASI dan kuesioner skrining masalah mental mental emosional anak menggunakan SDQ (Strenght and difficulties quotionnare). Analisis data menggunakan uji Chi–Square dan regresi logistik. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak yang mengkonsumsi ASI eksklusif sebagian besar (76,2%) tidak memiliki masalah mental emosional, sedangkan anak yang tidak mengkonsumsi ASI eksklusif cenderung memiliki masalah mental emosional (64,3%). Ada hubungan riwayat pemberian ASI (p=0,001), pengetahuan ibu (p=0,001), sikap ibu (p=0,001) dan tingkat pendidikan ibu (p=0,029) terhadap mental emosional anak. Riwayat pemberian ASI merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap mental emosional anak setelah dikontrol oleh pengetahuan ibu, sikap ibu, tingkat pendidikan ibu, dan berat badan lahir anak. Simpulan : Riwayat pemberian ASI, pengetahuan ibu, sikap ibu, dan tingkat pendidikan ibu merupakan faktor yang berpengaruh terhadap mental emosional anak
Faktor Resiko Kejadian Tuberkulosis Paru Pada Masyarakat Pedesaan Di Kabupaten Banjarnegara Galuh Chandra Irawan; Ani Margawati; Ali Rosidi
Medica Hospitalia : Journal of Clinical Medicine Vol. 5 No. 2 (2018): Med Hosp
Publisher : RSUP Dr. Kariadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.091 KB) | DOI: 10.36408/mhjcm.v5i2.354

Abstract

Latar Belakang: Prevalensi penderita tuberkulosis paru di Jawa Tengah menduduki peringkat ke-5 yaitu 0.4% menurut Riskesdas tahun 2013. Kabupaten Banjarnegara pada tahun 2013  dengan prevalensi kecenderungan 0,3 % per 100.000 penduduk. Menurut data profil Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara tahun 2014 prevalensi tuberkulosis paru yaitu 180 per 100.000 penduduk. Jumlah penderita  tuberkulosis paru pada tahun 2014-2016.  di Kecamatan Karangkobar mengalami pasang surut yaitu 14 kasus pada tahun 2014, 123 Suspek dan 30  kasus pada tahun 2015 dan pada bulan Mei 2016  terdapat 19 kasus. Selain faktor kesehatan lingkungan rumah, status gizi juga berhubungan dengan kejadian tuberkulosis paru. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan disain case control. Subjek dalam penelitian adalah masyarakat yang terdiri dari 19 kasus (tuberkulosis paru) dan 38  kontrol (bukan Pasien Tuberkulosis paru). Data asupan zat gizi diperoleh dengan metode Food Frequency Questionnaires (FFQ) semikuantitatif,data riwayat pendidikan, pendapatan dan perilaku merokok diperoleh melalui wawancara terstruktur. Data dianalisis dengan uji Chi Square dan Regresi Logistik untuk menghitung Odds Rasio (OR).Hasil: Uji regresi logistik menunjukan bahwa tingkat konsumsi protein yang kurang (OR=6,5 ; 95%CI: 1,6-26,6) dan pendidikan rendah ((OR=9,5 ; 95%CI: 1,5-60,5)   merupakan faktor resiko kejadian tuberkulosis paru.Simpulan: tingkat konsumsi protein yang kurang dan pendidikan rendah  merupakan faktor resiko kejadian tuberkulosis paru di Kecamatan Karangkobar Kabupaten Banjarnegara. Kata Kunci: Faktor Risiko, Tuberkulosis Paru, Masyarakat Pengunungan  
Asupan Zink, Riwayat ISPA dan Pengeluaran Pangan Sebagai Faktor Resiko Stunting Pada Anak Usia 2-5 tahun di Kota Semarang Salsa Bening; Ani Margawati; Ali Rosidi
Jurnal Gizi Vol 7, No 1 (2018): Jurnal Gizi UNIMUS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.671 KB) | DOI: 10.26714/jg.7.1.2018.%p

Abstract

Prevalence of stunting in Central Java 2014 amounted 33,9% and in Semarang 4,03%. Stunting is caused by direct and indirect factors. Direct factors include zinc intake and history of ISPA. Zinc deficiency caused by immunity to infection and decrease resulting in growthretardation. Indirect factors including low food expenditure can result in a lack of fulfillment of nutritional intake in children. The purpose of this study was to analyze the low adequacy levels of zinc, history of ISPA and low food expenditure as risk factors of stunting among children aged 25 years in Semarang.This was a case-control study with a sample of 71 cases (stunting) and 71 controls (not stunting), using purposive sampling technique. Zinc intake data was obtained with the semi-quantitative food frequency questionnaire (SQ-FFQ), while data on history of ISPA andfood expenditure were obtained through a questionnaire and interview. Data analysis was performed using chi-square test and multivariate logistic regression method The result of univariate analysis showed that the average of zinc intake was 3,51±0,07 mg, subjects with a history of ISPA of 59,8%, average food expenditure Rp 316.372±16.878. The result of the bivariate analysis showed that low level of zinc (p=0,001; OR=9,2; CI=2-42,1) and ahistory of ISPA (p=0,01; OR=2.4; CI=1,2-4,8) were risk factors for stunting, while the low level of food expenditure (p=0,31) is not a stunting risk factor. Multivariate analysis showed that the risk factors that most affect of stunting was low level of zinc (p=0,01; OR=7,5; CI=1,6-35,1). Low level of zinc and history of ISPA are risk factors of stunting in children aged 2-5 years old in Semarang.Keywords: Stunting, children, risk factors, zinc, ISPA
PERBEDAAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN BPJS TERHADAP MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI PRAKTEK DOKTER MANDIRI DAN KLINIK SWASTA (STUDI KASUS KECAMATAN TEMBALANG SEMARANG) Nimas Ayu Rina; Firdaus Wahyudi; Ani Margawati
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 6, No 2 (2017): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (408.678 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v6i2.18603

Abstract

Latar Belakang: Kepuasan pasien sangat dipengaruhi oleh mutu pelayanan yang diberikan oleh penyedia fasilitas pelayanan kesehatan. Data kunjungan pasien peserta BPJS di Kota Semarang tahun 2014, pada klinik swasta terdapat 253.662 kunjungan (25%) sedangkan di Praktek dokter umum sebanyak 445.608.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat kepuasan pasien BPJS terhadap mutu pelayanan kesehatan di Klinik Swasta dan Praktik Dokter Mandiri.Metode: Deskriptif analitik dengan desain cross sectional. Sampel penelitian adalah pasien BPJS di Klinik Swasta dan Praktik Dokter Mandiri di Kecamatan Tembalang, pemilihan sampel secara cluster random sampling. Instrumen penelitian berupa kuisioner yang telah diuji validitas dan reabilitasnya. Pengambilan data dilakukan dengan teknik wawancara. Data dianalisa secara univariat dan bivariat dengan uji statistik chi-square dan kolmogorov smirnov. Hasil: Terdapat 76 responden (95%) yang menyatakan puas terhadap pelayanan kesehatan di Klinik Swasta dan 70 responden (87,5%) yang menyatakan puas terhadap pelayanan kesehatan di Praktik Dokter Mandiri. Terdapat perbedaan bermakna terhadap dimensi mutu kehadalan (p=0,008) dan empati (p=0,019). Terdapat perbedaan tidak bermakna terhadap dimensi mutu bukti langsung (p=0,211), daya tanggap (p=0.082) dan jaminan (p=0,094).Simpulan: Tidak terdapat perbedaan tingkat kepuasan pasien BPJS terhadap mutu pelayanan kesehatan di klinik swasta dan praktik dokter mandiri.