Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

The relationship between emotional intelligence and self-directed learning readiness among students in the faculty of medicine Eko Novanto Nurismail; Dyah Gita Rambu Kareri; Derri Riskiyanti Tallo Manafe; I Made Artawan
Jurnal Psikologi Pendidikan dan Konseling: Jurnal Kajian Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Konseling Volume 7 Number 1 June 2021
Publisher : Program Studi bimbingan Konseling PPs UNM Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/jppk.v7i1.19050

Abstract

This study is aimed to investigate the relationship between emotional intelligence and self-directed learning readiness (SDLR) among students in Faculty of Medicine, University of Nusa Cendana. This analytical observational research implemented cross sectional design with stratified random sampling technique on preclinical medical students at the Faculty of Medicine, University of Nusa Cendana, in the academic years of 2017, 2018, and 2019. A total of 156 respondents which fulfilled the inclusion criteria were recruited in this study by filling questionnaires of Schutte emotional intelegence scale (SEIS) and self-directed learning readiness scale (SDLRS) analyzed using Somer’s d test. The results of the study showed that: (1) there is a significant relationship between emotional intelligence and SDLR of the students at the Faculty of Medicine, University of Nusa Dua (p<0.05) with strong correlation coefficient (r: 0.534); (2) there were 127 preclinical medical students (81.41%) with a high level of emotional intelligence and 29 preclinical medical students (18.59%) had a moderate level of emotional intelligence, but none of them had a low level of emotional intelligence; and (3) there were 84 preclinical medical students (53.84) who had high level of SDLR and 72 (46.16%) with a moderate level of SDLR, but none of them had a low SDLR level.
Perbandingan Anestesi Spinal Menggunakan Bupivakain Hiperbarik Dengan Levobupivakain Isobarik Pada Seksio Sesarea I Made Artawan; Budi Yulianto Sarim; Sidarta Sagita; Maria Agnes Etty Dedi
Jurnal Anestesi Obstetri Indonesia Vol 4 No 2 (2021): September
Publisher : Indonesian Society of Obstetric Anesthesia and Critical Care (INA-SOACC)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47507/obstetri.v4i2.74

Abstract

Latar Belakang : Bupivakain hiperbarik merupakan agen anestesi lokal yang saat ini paling sering digunakan untuk anestesi spinal pada pembedahan seksio sesarea.Namun disebutkan memiliki efek samping yang buruk terhadap sistem kardiovaskuler dan susunan saraf pusat.Levobupivakain merupakan salah satu obat anestesi yang merupakan enansiomer murni bupivakain rasemik, benar-benar isobarik terhadap cairan serebrospinal wanita hamil dan memiliki sifat kurang toksik bagi jantung dan susunan saraf pusat. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan onset dan durasi blok sensorik dan blok motorik serta efek samping yang terjadi pada penggunaan Bupivakain hiperbarik dan Levobupivakain isobarik pada seksio sesarea. Subyek dan metode : Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan memakai uji klinis tersamar tunggal. Subyek penelitian ditentukan dengan cara consecutive sampling yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Subyek dibagi ke dalam dua kelompok, 43 subyek pada kelompok Bupivakain Hiperbarik 10 mg (BH) dan 43 subyek pada kelompok Levobupivakain Isobarik 10 mg (LI). Pada kedua kelompok dibandingkan onset dan durasi blok sensorik dan motorik, kejadian hipotensi, menggigil, bradikardia dan mual muntah. Uji statistik perbandingan rerata antar kedua kelompok dilakukan dengan uji Mann Whitney.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN MASYARAKAT KOTA KUPANG TERHADAP VAKSIN COVID-19 Putu Dinda Pramesti; Ika Febrianti Buntoro; I Made Artawan; Christina Olly Lada
Jurnal Kesehatan Masyarakat (Undip) Vol 10, No 3 (2022): MEI
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.951 KB) | DOI: 10.14710/jkm.v10i3.33125

Abstract

"COVID-19" (Coronavirus Disease 2019) was officially announced by WHO on February 11th, 2020 as a new disease. SARS-CoV-2 infection in humans causes symptoms of acute respiratory disorders.‎ In NTT province there has been 6,365 confirmed positive corona, with 2,924 of whom were in Kupang City.‎ One way to prevent the spread of the pandemic is with a vaccine. In Kupang City, 39,896 or 4.54% of the provincial target had received stage 1 and 2 of vaccinations. This was still far from the expected target. To find out the relationship between the knowledge level and the anxiety level of the community of Kupang City on the COVID-19 vaccine. This research was an observational analytic study using a cross-sectional method. The sample in this study was selected using non-probability sampling with a total of 232 respondents. This study was analyzed by univariate and bivariate analysis using the Somers'd correlation test, after that a comparative test using Mann Whitney. The results showed that 220 respondents (94.8%) had a good knowledge level, 9 respondents (3.9%) had a moderate knowledge level and 3 respondents (1.3%) had a low knowledge level. Then 224 respondents (96.6%) did not experience anxiety disorders, 7 respondents (3.0%) had mild anxiety disorders, and 1 respondent (0.4%) had moderate anxiety disorders. The results of the bivariate test using the Somers'd correlation test showed p = 0.022 or p < 0.05 indicating that there was a significant relationship between the knowledge level and the anxiety level of the community of Kupang City on the COVID-19‎ vaccine. The results of the Mann Whitney test showed p = 0.497 or p > 0.05 indicating that there was no significant difference between the anxiety levels of respondents who have not and those who have received the COVID-19 vaccine. There was a significant relationship between the knowledge level and the anxiety level of the community of Kupang City on the COVID-19‎ vaccine. There was no significant difference between the anxiety level of respondents who have not and those who have received the COVID-19 vaccine‎.
PERBEDAAN USIA DAN JENIS KELAMIN TERHADAP KETUNTASAN PENGOBATAN TB PARU DI PUSKESMAS DI KOTA KUPANG Ni Putu Widaria Atik Lestari; Maria Agnes Etty Dedy; I Made Artawan; Ika Febianti Buntoro
Cendana Medical Journal (CMJ) Vol 10 No 1 (2022): April (Number Issue 23, Year 2022)
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/cmj.v10i1.6802

Abstract

Tuberkolosis adalah suatu penyakit yang disebabkan langsung oleh kuman TB (Mycobacterium tuberculosis). Walaupun telah ditemukan obat-obat dalam mengatasi penyakit TB, namun jumlah kasus TB di Indonesia khususnya Kota Kupang masih banyak. Penyebab terjadinya kegagalan pengobatan TB dapat dipengaruhi oleh faktor obat, penyakit dan penderitanya sendiri. Berdasarkan faktor penderita sendiri, yaitu usia dan jenis kelamin. Semakin bertambahnya usia seseorang dapat mempengaruhi sistem imun seseorang untuk melawan infeksi. Berdasarkan jenis kelamin dapat mempengaruhi ketuntasan pengobatan dilihat dari gaya hidup laki-laki tidak sehat dibandingkan perempuan yang dapat mempengaruhi daya tahan tubuh sehingga mempengaruhi ketuntasan pengobatan TB. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan usia dan jenis kelamin terhadap ketuntasan pengobatan Tuberkulosis Paru di Puskesmas Kota Kupang. Metode penelitian ini merupakan analitik observasional dengan pendekatan cross sectional dengan menggunakan uji beda nonparemetik. Sampel dalam penelitian ini diambil menggunakan teknik Cluster Sampling, dimana untuk sampel diambil berdasarkan jumlah kasus TB terbanyak di Puskesmas Kota Kupang yaitu pada Puskesmas Oesapa, Puskesmas Sikumana, Puskesmas Oebobo dan Puskesmas Bakunase dengan jumlah kasus TB paru sebanyak 225 kasus. Dari jumlah kasus yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi yaitu sebanyak 174 orang. Pengumpulan data menggunakan rekam medic dan dianalisis menggunakan uji Mann-whitney. Hasil berdasarkan penelitian ini dari 174 sampel, berdasarkan usia didapatkan 156 responden tuntas dalam pengobatan. Berdasarkan Jenis kelamin di dapatkan 78 responden perempuan tuntas dalam pengobatan, sedangkan untuk jenis kelamin laki-laki sebanyak 96 tuntas dalam pengobatan. Hasil Uji analisis bivariat diperoleh hasilp=0,251 (p>0,05) pada usia dan p=0,594 (p>0,005) pada jenis kelamin. Kesimpulan penelitian berdasarkan ketuntasan pengobatan Tb paru tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara usia dan jenis kelamin terhadap ketuntasan pengobatan.
SENAM MATA MENURUNKAN COMPUTER VISION SYNDROME (CVS) PADA MAHASISWA UNIVERSITAS NUSA CENDANA Stevania Vincenisia Nau; Sidarta Sagita; I Made Buddy Setiawan; I Made Artawan
Cendana Medical Journal (CMJ) Vol 10 No 1 (2022): April (Number Issue 23, Year 2022)
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/cmj.v10i1.6807

Abstract

Seseorang yang menggunakan komputer selama dua jam atau lebih dikatakan dapat menyebabkan terjadinya Computer Vision Syndrome (CVS). Sejak diterapkan pembelajaran jarak jauh, penggunaan laptop atau komputer semakin meningkat khususnya dikalangan mahasiswa dikarenakan pembelajaran dapat berlangsung dari pagi hingga sore hari, sehingga dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan, khususnya kesehatan mata seperti terjadinya CVS. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh senam mata dalam menurunkan Computer Vision Syndrome pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana tahun 2021. Metode penelitian ini menggunakan rancangan non equivalent control group design lalu dilakukan pengelompokan menjadi kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yang dilakukan secara acak pada mahasiswa Universitas Nusa Cendana. Pengambilan besar sampel menggunakan teknik non probability sampling dengan pendekatan purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 40 orang. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan data dianalisa menggunakan uji statistik Wilcoxon. Hasil dari penelitian ini uji wilcoxon masing-masing kelompok mengalami penurunan gejala CVS. Pada kelompok intervensi nilai p = 0,000 (p<0,05) dan kelompok kontrol nilai p = 0,002 (p<0,000). Dan uji Mann Whitney tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol, dengan nilai p = 0,095 (p>0,05). Dari penelitian ini Kesimpulan yang diambil adalah senam mata tidak mempunyai pengaruh terhadap penurunan gejala CVS yang dirasakan responden.
HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN SINDROMA DISPEPSIA PADA MAHASISWA PRE KLINIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA Clarensius Giovani Boni Kefi; I Made Artawan; Maria Agnes Etty Dedy; Christina Olly Lada
Cendana Medical Journal (CMJ) Vol 10 No 1 (2022): April (Number Issue 23, Year 2022)
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/cmj.v10i1.6818

Abstract

Seseorang dengan pola makan yang tidak teratur akan mempengaruhi proses kerja lambung. Kebiasaan mengonsumsi makanan dan minuman misalnya makanan pedas atau asam, minum teh atau kopi dan minuman berkarbonasi lainnya dapat meningkatkan resiko munculnya sindroma dispepsia. Pemberian terapi yang kurang efektif untuk mengontrol gejala dispepsia dapat mengganggu aktifitas sehari-hari dan meningkatan biaya pengobatan. Tujuan penelitian ini bertujuan untuk menganalisis adanya hubungan pola makan dengan sindrom dispepsia pada mahasiswa pre klinik Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana Kupang. Metode penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan rancangan cross sectional dengan menggunakan tiga kuisioner yaitu kuisioner perilaku makan, kuisioner sindroma dispepsia dan kuisioner FFQ yang telah dilakukan uji validitas dan reabilitas kuisioner. Pengambilan sampel menggunakan cara simple random sampling dan didapatkan sampel sebanyak 116 sampel. Variabel pada penelitian ini adalah pola makan (perilaku makan, pola konsumsi makanan dan minuman iritatif) dan sindroma dispepsia. Analisis data secara univariat untuk mengetahui distiribusi dari pola makan dan sindroma dispepsia dan analisis bivariate menggunakan uji regresi linear berganda untuk mengetahui hubungan antara variabel pola makan dengan sindroma dispepsia. Hasil data penelitian dari 116 responden menunjukan bahwa sebanyak 38,8% mengalami sindroma dispepsia ringan, 19,8% mengalami sindroma dispepsia sedang dan 2,6% mengalami sindroma dispepsia berat. Sebanyak 99 responden (85,3%) mahasiswa FK Undana mempunyai perilaku pola makan yang baik. Sebanyak 99 responden (85,3%) jarang mengonsumsi minuman iritatif dan sebanyak 67 responden (57,8%.) jarang mengonsumsi makanan iritatif. Dari hasil uji bivariat pada penelitian ini, menggunakan uji regresi linear berganda didapatkan hasil nilai p=0,01 dan nilai r=0,330. Kesimpulan penelitian ini terdapat hubungan pola makan dengan sindrom dispepsia pada mahasiswa pre klinik Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana Kupang.
HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN KEJADIAN SINDROM DISPEPSIA PADA MAHASISWA PENDIDIKAN PROFESI DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG Deny Leonardo Natu; I Made Artawan; Idawati Trisno
Cendana Medical Journal (CMJ) Vol 10 No 1 (2022): April (Number Issue 23, Year 2022)
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/cmj.v10i1.6819

Abstract

Dispepsia merupakan kumpulan gejala atau sindrom yang terdiri dari nyeri atau rasa tidak nyaman di bagian epigastrium, mual, muntah, kembung, cepat kenyang, rasa perut penuh, sendawa, regurgitasi, serta rasa panas yang menjalar di bagian dada. Salah satu faktor pencetus yang berhubungan dengan prevalensi kejadian dispepsia tersebut adalah faktor psikologis yaitu seperti stres, dimana saat stres terjadi maka tubuh akan merespon dengan disekresinya hormone kortisol. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara tingkat stres dengan kejadian sindrom dispepsia pada mahasiswa Pendidikan Profesi Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana Kupang. Metode penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel adalah stratified random sampling. Data diperoleh dari pengisian kuesioner DASS 42 dan PADYQ oleh 54 reponden mahasiswa Pendidikan Profesi Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana Kupang yang memenuhi kriteria. Hasil analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji statistik spearman’s rank correlation.Hasil penelitian dari data 54 responden menunjukan 34 responden (63,0%) mengalami stres dan 20 responden (37,0%) lainnya tidak mengalami stres (normal) dan untuk sindrom dispepsia data menunjukan 37 responden (68,5%) mengalami sindrom dispepsia dan 17 responden (31,5%) lainnya tidak mengalami sindrom dispepsia (normal). hasil uji statistik bivariat diperoleh hasil bahwa nilai p=0,03 yang menunjukan terdapat hubungan antara stres dan sindrom dispepsia pada mahasiswa Pendidikan Profesi Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana Kupang. Kesimpulan penelitian terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat stres dengan kejadian sindrom dispepsia pada mahasiswa Pendidikan Profesi Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana Kupang yang menunjukan bahwa semakin tinggi mahasiswa mengalami stres maka semakin rentan mahasiswa mengalami sindrom dispepsia.
HUBUNGAN KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI RSUD. PROF. DR. W. Z, JOHANNES KUPANG Albert Lusi; I Made Artawan; Woro Indri Padmosiwi
Cendana Medical Journal (CMJ) Vol 7 No 1 (2019): Maret (Terbitan 16 tahun 2019)
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (120.882 KB) | DOI: 10.35508/cmj.v7i1.1499

Abstract

Kejadian bayi berat lahir rendah (BBLR) merupakan hal yang penting karena merupakan salah satu indikator untuk mengukur status kesehatan anak, dan sampai saat ini masih menjadi salah satu masalah kesehatan yang umumnya dihadapi oleh negara berkembang, termasuk Indonesia. Salah satu faktor resiko BBLR adalah kadar hemoglobin (Hb). Hemoglobin merupakan parameter yang digunakan secara luas untuk menetapkan prevalensi anemia. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan kadar hemoglobin ibu hamil dengan kejadian bayi berat lahir rendah. Metode penelitian ini menggunakan desain case control dengan jumlah sampel 50 orang yang terdiri dari 25 orang kelompok kasus dan 25 orang kelompok kontrol yang diambil dengan metode consecutive sampling setelah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi di RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang. Data diperoleh melalui rekam medik pasien. Analisis data menggunakan uji Chi square. Berdasarkan hasil analisis bivariat dengan menggunakan uji Chi square didapatkan nilai p = 0,005 dan nilai OR = 5,464. Kesimpulan penelitian ini terdapat hubungan yang signifikan antara kadar Hemoglobin (Hb) ibu hamil dengan kejadian BBLR di RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang, dimana ibu dengan kadar Hb <11g/dL mempunyai risiko 5,464 kali lebih tinggi untuk BBLR
PENGARUH PEMBERIAN JUS DAUN KELOR (Moringa Oleifera Lam) TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL ORANG DEWASA HIPERKOLESTEROLEMIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS OEBOBO KOTA KUPANG Chrysthien Venty Marumata; Rahel Rara Woda; I Made Artawan
Cendana Medical Journal (CMJ) Vol 7 No 2 (2019): Agustus (Terbitan 17 Tahun 2019)
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.089 KB) | DOI: 10.35508/cmj.v7i2.1806

Abstract

Hiperkolesterolemia merupakan peningkatan kadar kolesterol total dalam darah yang dapat menyebabkan terjadinya aterosklerosis. Daun kelor mengandung flavonoid dan memiliki efek hipokolesterol dapat menekan aktivitas enzim HMG-KoA reduktase sehingga dapat mengurangi biosintesis kolesterol total. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian jus daun kelor terhadap kadar kolesterol total pada orang hiperkolesterolemia. Metode penelitian ini adalah Quasi experimental dengan rancangan control group pre test-post test. Subjek adalah orang dewasa usia 25-60 tahun yang memiliki kadar kolesterol total ≥200 mg/dl. Kelompok dibagi menjadi kelompok kontrol dan perlakuan dengan 10 subjek tiap kelompok. Kelompok perlakuan diberikan minuman jus daun kelor sebanyak 220ml per hari dan kelompok kontrol tidak diberikan, jus daun kelor dikonsumsi selama 3 hari. Kadar kolesterol total dianalisis dengan metode Cholesterol Oxidase Phenol Aminoantipyrin (CHOD-PAP). Uji normalitas data menggunakan Saphiro-wilk. Analisis statistik menggunakan uji wilcoxon rank test. Hasil dari penelitian ini minuman jus daun kelor sebanyak 220 ml per hari selama 3 hari tidak dapat menurunkan kadar kolesterol total secara signifikan yaitu dari 236,30 mg/dl menjadi 234,30 mg/dl (p=0.721). Sedangkan untuk kelompok kontrol terdapat kenaikan kolesterol total dari 226,20 menjadi 235,50 akan tetapi tidak bermakna secara statistik (p=0.114). Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberian minuman jus daun kelor sebanyak 220 ml per hari selama 3 hari tidak dapat menurunkan kadar kolesterol total secara signifikan
ANALISIS PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI SEKOLAH DASAR KECAMATAN ALAK KOTA KUPANG Sidarta Sagita; Maria Agnes E D; I Made Artawan
Cendana Medical Journal (CMJ) Vol 8 No 1 (2020): Januari (Terbitan 18 tahun 2020)
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (137.37 KB) | DOI: 10.35508/cmj.v8i1.2645

Abstract

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah program pemerintah yang diluncurkan dimana bertujuan untuk mengubah perilaku masyarakat yang tidak sehat agar menjadi sehat. Dasar penelitian PHBS Sekolah berada dalam 8 indikator penelitian yaitu : mencuci tangan dengan air yang mengalir dan sabun, menggunakan jamban yang bersih dan sehat, olahraga yang teratur dan terukur, memberantas jentik nyamuk, tidak merokok di sekolah, menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap 6 bulan, membuang sampah pada tempatnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran perilaku hidup bersih dan sehat di Sekolah Dasar Kecamatan Alak. Penelitian ini bersifat deskriptif yang dilakukan pada bulan Juli – Oktober 2019. Populasi target pada penelitian ini adalah seluruh siswa IV, V dan VI yang berjumlah 77 siswa. Metode pengambilan sampel yang digunakan yaitu total populasi dan jumlah sampelnya 77 siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang memiliki pengetahuan baik (55.6%), Pelajar yang memiliki sikap baik (71.1%) dan siswa yang memiliki perilaku baik (55.6%) di SD Alak. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa semua siswa di Sekolah Dasar Kecamatan Alak memiliki pengetahuan, sikap dan perilaku yang baik tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat sekolah. Diharapkan bahwa sekolah tetap terus mengajarkan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sekolah kepada seluruh siswa