Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat)

PELATIHAN PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK MENJADI KOMPOS DENGAN MEDIA KERANJANG TAKAKURA M. Ali Ghufron; Refi Ranto Rozak; Ayu Fitrianingsih; Moh. Fuadul Matin; Ahmad Kholiqul Amin
J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 1, No 1 (2017): Oktober
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1026.715 KB) | DOI: 10.30734/j-abdipamas.v1i1.112

Abstract

The Partner of this activity was SDN Pilang Kanor District Bojonegoro District. The majority of Pilang villagers work as farmers. From the agricultural production, they produce abundant organic waste. In addition, the organic waste is also produced from household kitchens and schools. Remnants of the processed food from the kitchen and food scraps from schools also contribute to the increasing amount of organic waste. Organic waste that accumulates will certainly have a negative impact on public health. Stacking of the organic waste can be avoided by reprocessing it; for example, organic waste can be reused into compost. The purpose of this activity was to provide training to the partners (SDN Pilang students) to make takakura basket (Takakura Home Method) as a medium to process organic waste into compost. This training was conducted for 1 (one) day with three main steps, i.e. preparation, implementation, and evaluation. However, the results and sustainability of the activities were monitored for approximately 2 (two) weeks. The group of students was given guidance by the university students related to the sustainability of composting through the takakura basket. The result of the activity shows that the partners of this activity are able to make takakura baskets and apply them to process of organic waste around the school environment. In addition, students' awareness of the utilization of organic waste in the surrounding environment is increasing.Keywords: compost, organic waste, Takakura baskets ABSTRAK Mitra dari kegiatan ini adalah SDN Pilang Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro. Mayoritas masyarakat desa Pilang bekerja sebagai petani. Dari hasil pertanian, mereka menghasilkan sampah organik yang melimpah. Selain itu, sampah organik juga dihasilkan dari dapur rumah tangga dan sekolah. Sisa-sisa olahan makanan dari dapur dan makanan dari sekolah juga turut menyumbang meningkatnya jumlah sampah organik. Sampah organik yang menumpuk tentunya akan berdampak yang kurang baik bagi kesehatan masyarakat. Penumpukan dapat dihindari dengan mengolah kembali sampah yang dihasilkan. Misalnya, sampah organik dapat dimanfaatkan kembali menjadi kompos. Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan pelatihan kepada mitra (siswa SDN Pilang) untuk membuat keranjang takakura (Takakura Home Method) sebagai media untuk mengolah sampah organik menjadi kompos. Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan selama 1 (satu) hari dengan tiga tahapan utama, yaitu: persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Akan tetapi hasil dan keberlanjutan kegiatan tersebut dipantau selama kurang lebih 2 (dua) minggu. Kelompok siswa diberikan pembimbingan oleh para mahasiswa berkaitan dengan keberlanjutan pembuatan kompos melalui media keranjang takakura tersebut. Hasil dari kegiatan menunjukkan bahwa mitra kegiatan ini mampu membuat keranjang takakura dan mengaplikasikannya untuk pengolahan sampah organik yang berada di sekitar lingkungan sekolah. Selain itu, kesadaran para siswa akan pemanfaatan sampah organik yang ada di lingkungan sekitar semakin meningkat.Kata Kunci: kompos, keranjang Takakura, sampah organik
PROGRAM PENYEDIAAN AKSES AIR BERSIH DESA SENDANGHARJO DAN DESA WADANG KECAMATAN NGASEM BOJONEGORO Dian Ratna Puspananda; Ari Indriani; Dwi Erna Novianti; Anis Umi Khoirotunnisa'; Ahmad Kholiqul Amin; Puput Suriyah
J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 6, No 1 (2022): April 2022
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1071.175 KB) | DOI: 10.30734/j-abdipamas.v6i1.2487

Abstract

AbstractClean water is one of the basic human needs that is needed in a sustainable manner, as one of the unlimited natural resources. In Sendangharjo and Wadang villages, there is a shortage of clean water during the dry season. This research is a qualitative research. The data collection technique is observation and documentation.  While the exploration is to see the condition of the drinking water supply system in Wadang and Sendangharjo Villages.  The program for providing access to clean water can be used as an alternative to provide convenience for the community to obtain clean water both in the dry season and in the rainy season. In addition, the village can also become a village that is independent of clean water.Keywords: access to clean waterAbstrakAir bersih merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang dibutuhkan secara berkelanjutan, sebagai salah satu sumber daya alam yang tak terbatas jumlahnya. Di desa Sendangharjo dan desa Wadang mengalami kesulitan air bersih diwaktu musim kemarau. Pada kegiatan pengabdian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan dokumentasi. Sedangkan eksplorasinya adalah melihat kondisi sistem penyediaan air minum di Desa Wadang dan Sendangharjo. Program penyediaan akses air bersih dapat digunakan sebagai salah satu alternatif untuk memberikan kemudahan pada masyarakat untuk memperoleh air bersih baik di musim kemarau maupun di musim penghujan. Selain itu, desa juga dapat menjadi desa yang mandiri air bersih. Kata kunci: akses air bersih 
Pemanfaatan Media Pembelajaran Jam Sudut dalam Pembelajaran Matematika di SD Novi Mayasari; Junarti Junarti; Dian Ratna Puspananda; Ahmad Kholiqul Amin
J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 3, No 1 (2019): April 2019
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (822.566 KB) | DOI: 10.30734/j-abdipamas.v3i1.276

Abstract

ABSTRACTBased on the results of observations and interviews with classroom teachers, data were taken into account that students' interest in learning was still low and student learning outcomes were still below the KKM average. Therefore, the PKM lecturer team took the initiative to conduct community service activities by utilizing the angular hour learning media with discussion methods. Corner clock media is a learning medium made from a clock model made of plywood for students, where the clock consists of two circles with one of them larger than the other. The goal to be achieved from this PKM is to help students learn mathematics in a fun way so as to create high interest and better learning achievement. The method of implementation of this PKM program is a method of training directly to fourth grade students of elementary schools in Sukosewu State Elementary School district. Bojonegoro. The results of this PKM activity are the higher learning interest in students which can be seen from the enthusiasm of students and the increasing student achievement results. The conclusion of this PKM activity is that it can increase learning interest and sukosewu elementary school students' learning achievement results in terms of the use of corner hours (jadut) and students are easier to do math problems, especially on mathematics subjects on the subject of angle measurement.Keywords: corner clock learning media, mathematics. ABSTRAKBerdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru kelas diperoh data bahwasanya minat belajar siswa masih rendah dan hasil belajar siswa masih dibawah rata-rata KKM. Oleh karena itu kami tim PKM dosen berinisiatif melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat  dengan memanfaatkan media pembelajaran jam sudut dengan metode diskusi. Media jam sudut adalah media pembelajaran yang terbuat dari model jam yang terbuat dari triplek kepada siswa, dimana jam tersebut terdiri dari dua buah  lingkaran dengan besar salah satunya lebih besar dari lingkaran yang lainnya. Tujuan yang ingin dicapai dari PKM ini adalah membantu siswa belajar matematika dengan cara yang menyenangkan sehingga tercipta minat yang tinggi dan hasil prestasi belajar yang lebih baik. Metode pelaksanaan pada program PKM ini yaitu metode pelatihan secara langsung kepada siswa kelas IV Sekolah Dasar di SD Negeri Sukosewu kab. Bojonegoro. Hasil dari kegiatan PKM ini adalah minat belajar sisiwa semakin tinggi yang dapat dilihat dari antusias siswa dan hasil prestasi belajar siswa yang meningkat. Kesimpulan dari kegiatan PKM ini adalah dapat meningkatkan minat belajar dan hasil prestasi belajar siswa SD negeri sukosewu dalam hal pemanfaatan jam sudut (jadut) dan siswa lebih mudah dalam mengerjakan soal matematika terutama pada mata pelajaran matematika pada pokok bahasan pengukuran sudut.Kata Kunci: Media pembelajaran jam sudut, matematika.