Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

Implementasi Tari Kreatif dalam Mengembangkan Kreativitas Anak Usia 5-6 Tahun Dini Fitriyanti; Hayani Wulandari; Risty Justicia
AWLADY : Jurnal Pendidikan Anak Vol 9, No 1 (2023)
Publisher : Jurusan PIAUD IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/awlady.v9i1.14169

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan kreativitas anak usia 5-6 tahun melalui tari kreatif di TK Cinta Ibu. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya sikap kreatif dalam mempersiapkan generasi penerus bangsa yang mampu bersaing dengan bangsa lain di masa yang akan datang. Hal ini dikarenakan kurangnya tingkat daya saing masyarakat Indonesia dengan bangsa lain di era globalisasi saat ini. Solusi yang diambil untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah melalui kegiatan tari kreatif guna mengembangkan kreativitas Anak Usia Dini (AUD). Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dengan model Kemmis dan Mc Taggart. Penelitian ini menggunakan subjek penelitian sejumlah 5 anak kelompok B dengan objek penelitian berupa tari kreatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, dokumentasi, dan wawancara dengan teknik analisis data menggunakan teknik deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perkembangan kreativitas anak melalui implementasi tari kreatif. Hal ini dilihat dari peningkatan hasil persentase pada siklus I yaitu 3 anak (60%) Mulai Berkembang (MB), dan 2 anak (40%) Berkembang Sesuai Harapan (BSH), dalam siklus II menjadi 2 anak (40%) masuk dalam kriteria Berkembang Sesuai Harapan (BSH) dan 3 anak (60%) Berkembang Sangat Baik (BSB). Berdasarkan data hasil analisis, dapat dikatakan bahwa kreativitas anak berkembang sesuai dengan indikator keberhasilan yang telah ditetapkan, yaitu keaslian (originality) dan kelancaran (fluency) dalam melakukan setiap tahapan kegiatan tari kreatif pada setiap siklusnya. Kondisi pada siklus I dengan siklus II mengalami perkembangan yang signifikan, sehingga penelitian ini diberhentikan sampai siklus II.
Meningkatkan Kemampuan Mengenal Huruf Melalui Flashcard Pada Anak Usia Dini Nita Rosalita; Hayani Wulandari
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 6 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i6.6416

Abstract

Penggunaan flashcard untuk meningkatkan kemampuan mengenal huruf pada anak usia dini. Tujuan dari penelitain ini adalah untuk mengeksplorasi efektivitas penggunaan flashcard dalam pembelajaran pada anak usia dini. Metode penelitian yang digunaknkan dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan Teknik pengumpulan data Wawancara dan Angket. Flashcard membantu anak-anak dalam mengenali huruf-huruf dengan menggunakan gambar yang menarik dan warna cerah, interaksi antara guru dan anak saat menggunakan flashcard juga penting untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran. Selain itu juga penggunaan flashcard dapat meningkatkan perkembangan Bahasa dan kognitif anak usia dini. Penggunaan flashcard merupakan metode yang efektif dalam meningkatkan pengenalan huruf pada anak usia dini dan dapat membantu dalam perkembangan bahsa dan kognitif anak.
Gadget dan Anak Usia Dini Hayani Wulandari; Kurniasih Kurniasih
JECIE (Journal of Early Childhood and Inclusive Education) Vol. 6 No. 2 (2023): Juli
Publisher : Program Studi PG PAUD - FKIP - UNIPAR JEMBER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31537/jecie.v6i2.1132

Abstract

Gagdet merupakan salah satu teknologi yang digunakan oleh semua kalangan, muda sampai tua. Dengan adanya gadget, aktivitas manusia dapat dirasa lebih efektif dan efesien. Gadget memiliki pengaruh yang negatif maupun positif. Pengaruh tersebut tergantung bagaimana seseorang menggunakannya. Anak usia dini adalah seseorang yang rentan terkena pengaruh negative penggunaan gadget. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode studi literatur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh-pengaruh gadget terhadap anak usia dini. Secara keseluruhan, terdapat 33,44% anak usia dini di Indonesia yang menggunakan handphone. Kemudian terdapat kasus-kasus kecanduan gadget yang dialami oleh anak, bahkan menyebabkan kematian. Orang tua sebagai pendidikan pertama bagi anak harus mengawasi, mendampingi, bahkan membatasi penggunaan gadget pada anak. Orang tua menjadi kunci solusi dari permasalahan yang ditimbulkan akibat pengaruh negatif gadget.
Peran Orang Tua dalam Melawan Tindak Kekerasan Seksual terhadap AUD Nurwaci Nurwaci; Hayani Wulandari
JECIE (Journal of Early Childhood and Inclusive Education) Vol. 6 No. 2 (2023): Juli
Publisher : Program Studi PG PAUD - FKIP - UNIPAR JEMBER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31537/jecie.v6i2.1135

Abstract

Kekerasan seksual terhadap anak merupakan tindakan kekerasan yang melibatkan anak sebagai target seseorang dalam memuaskan dirinya ke arah hubungan seksual. Anak usia dini dijadikan sebagai korban karena anak-anak tidak akan melawan dan hanya akan berdiam diri saja. Hal ini menjadi tanggung jawab semua pihak, terutama orang tua dalam memberikan pengetahuan akan seks pada anak. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode studi literasi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran orang tua dalam melawan tindakan kekerasan seksual terhadap anak. Karena menurut data dari KPAI, kasus kekerasan seksual pada anak setiap tahunnya meningkat. Sehingga peran orang tua sangat penting dalam meminimalisir terjadinya tingkat kenaikkan kasus kekerasan seksual terhadap anak usia dini.
Pembelajaran STEAM terhadap Penguatan Media Pembelajaran Calistung bagi Anak Usia Dini Siti Afifatul Arifah; Hayani Wulandari
JECIE (Journal of Early Childhood and Inclusive Education) Vol. 6 No. 2 (2023): Juli
Publisher : Program Studi PG PAUD - FKIP - UNIPAR JEMBER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31537/jecie.v6i2.1136

Abstract

Pembelajaran calistung pada anak usia dini merupakan kemampuan dasar yang perlu dimiliki oleh anak, untuk masuk ke jenjang selanjutnya SD (Sekolah Dasar). Cara penerapan pembelajaran calistung ini kepada anak masih perlu dipertanyakan dalam proses pembelajaran, apa yang guru gunakan dalam media pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang Pembelajaran STEAM Terhadap Penguatan Media Pembelajaran Calistung bagi Anak Usia Dini. Menggunakan metode kualitatif dengan teknik analisis deskriptif dengan kajian studi kepustakaan atau library research. Hasil penelitian ini, pembelajaran STEAM dapat menjadi penguat terhadap proses pembelajaran calistung yang dikemas secara menarik dengan menggunakan media pembelajaran dengan materi yang telah dirancang oleh guru, agar tujuan pembelajaran dapat tercapai kepada anak. Terutama dalam proses pembelajaran anak usia dini, sehingga anak mampu menghadapi perkembangan generasi selanjutnya. Menindaklanjuti penelitian ini, maka penguatan pembelajaran calistung dengan menggunakan penerapan pembelajaran STEAM harus lebih dioptimalkan melalui media pembelajaran yang dapat menarik perhatian anak serta memotivasi anak dalam proses pembelajaran.
Mengenalkan Konsep Calistung yang Menyenangkan untuk Anak Usia Dini Hayani Wulandari; Divia Avivah
JECIE (Journal of Early Childhood and Inclusive Education) Vol. 6 No. 2 (2023): Juli
Publisher : Program Studi PG PAUD - FKIP - UNIPAR JEMBER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31537/jecie.v6i2.1139

Abstract

Penelitian ini dilakukan agar mampu mengetahui cara untuk mengenalkan konsep calistung (membaca, menulis dan berhitung) yang menyenangkan kepada anak dengan penggunaan metode serta media yang cocok untuk pembelajaran calistung. Adapun penggunaan metode penelitiannya merupakan metode penelitian kualitatif menggunakan jenis penelitian kajian literatur. Agar anak tidak mengalami stres akademik ketika belajar calistung yang dikarenakan tuntutan dari orang tua maka guru harus mampu memberikan pembelajaran calistung yang menyenangkan untuk anak dengan penggunaan media serta metode belajar yang cocok dan tepat untuk tahap perkembangan anak. Upaya guru agar mampu memberikan pembelajaran yang tepat untuk anak maka guru harus memiliki kompetensi pedagogik yang cukup. Terdapat beragam upaya atau cara yang mampu dilaksanakan oleh guru dalam meningkatkan kompetensi pedagogiknya. Dengan dilakukannya penelitian ini, diharapkan mampu bermanfaat bagi para guru dan calon guru khususnya untuk guru PAUD serta mampu digunakan sebagai bahan rujukan dalam mengimplementasikan proses belajar kepada anak usia dini khususnya dalam pembelajaran calistung. Dan juga dapat dijadikan untuk menambah pengetahuan tentang metode pembelajaran serta media pembelajaran yang cocok untuk memberikan pembelajaran calistung kepada anak usia dini.
Analisis Standarisasi Sarana dan Prasarana Sekolah PAUD dalam Memfasilitasi Kegiatan Anak Hayani Wulandari; Salma Syukria Salsabila
JECIE (Journal of Early Childhood and Inclusive Education) Vol. 7 No. 1 (2023): Desember
Publisher : Program Studi PG PAUD - FKIP - UNIPAR JEMBER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31537/jecie.v7i1.1147

Abstract

Sarana dan Prasarana di sekolah PAUD tentu yaitu suatu hal yang amat utama. Sebuah sekolah PAUD tidak dapat terorganisir dengan baik, apabila tidak memiliki Sarana dan Prasarana yang sesuai standarisasi. Sarana dan Prasarana inilah yang menjadi perlengkapan atau penunjang suatu sekolah PAUD dalam melaksanakan segala aktivitas yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pentingnya sarana dan prasarana sekolah PAUD, standarisasi sarana dan Prasarana, terutama dalam meningkatkan motivasi belajar anak usia dini. Penelitian ini memakai metoda kualitatif dengan jenis kajian pustaka, metode ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data, teori-teori berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang menyambungkan penelitian dengan kajian pustaka yang telah ada untuk pemecahan suatu masalah. Metoda pengumpulan ini dilakukan dengan cara mengkaji serta mengolahnya. Hasil penelitian yang didapat bahwa Sarana dan Prasarana sekolah PAUD itu sangat penting, memiliki standarisasi, serta erat kaitannya setiap kegiatan belajar anak. Standarisasi Sarana dan Prasarana PAUD telah tercantum dalam Permendikbud 137 tentang Standar Nasional PAUD.
Peran dan Fungsi Kode Etik Guru dalam Proses Pembelajaran Hayani Wulandari; Annisa Silvyani Zakia
JECIE (Journal of Early Childhood and Inclusive Education) Vol. 7 No. 1 (2023): Desember
Publisher : Program Studi PG PAUD - FKIP - UNIPAR JEMBER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31537/jecie.v7i1.1148

Abstract

Penelitian ini beranjak dari hasil pengolahan data oleh Kemenpppa (Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak) yang menunjukkan bahwa terdapat kasus kekerasan yang sedang marak saat ini dengan salah satu sasaran kekerasan tersebut adalah dunia Pendidikan. Dari latar belakang tersebut, tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengkaji tentang peran dan fungsi kode etik guru, hubungan antara kode etik guru dengan kasus dalam dunia pendidikan, mencari tahu sebab akibat dan solusi dari permasalahan yang terjadi pada dunia pendidikan serta mengaitkannya dengan teori yang relevan. . Metode studi literatur adalah metode yang digunakan dalam penelitian ini dan termasuk dalam metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian untuk menjawab rumusan masalah adalah kajian teoritis yang informasinya didapat melalui website, buku, jurnal, koran digital, dan karya ilmiah yang membahas mengenai kode etik guru serta permasalahan dalam dunia pendidikan. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kode etik guru adalah sebuah aturan yang telah disepakati dan/atau di perintahkan oleh pemerintah setempat dalam hal mendidik, membimbing, dan melaksanakan proses belajar mengajar. Kode etik guru memiliki hubungan yang sangat erat dengan kasus permasalahan kekerasan dalam dunia pendidikan, karena guru yang mentaati dan memahami kode etik guru akan selalu menjaga dan menjunjung tinggi nama baik profesi guru. dan karya ilmiah yang membahas mengenai kode etik guru serta permasalahan dalam dunia pendidikan. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kode etik guru adalah sebuah aturan yang telah disepakati dan/atau di perintahkan oleh pemerintah setempat dalam hal mendidik, membimbing, dan melaksanakan proses belajar mengajar. Kode etik guru memiliki hubungan yang sangat erat dengan kasus permasalahan kekerasan dalam dunia pendidikan, karena guru yang mentaati dan memahami kode etik guru akan selalu menjaga dan menjunjung tinggi nama baik profesi guru. dan karya ilmiah yang membahas mengenai kode etik guru serta permasalahan dalam dunia pendidikan. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kode etik guru adalah sebuah aturan yang telah disepakati dan/atau di perintahkan oleh pemerintah setempat dalam hal mendidik, membimbing, dan melaksanakan proses belajar mengajar. Kode etik guru memiliki hubungan yang sangat erat dengan kasus permasalahan kekerasan dalam dunia pendidikan, karena guru yang mentaati dan memahami kode etik guru akan selalu menjaga dan menjunjung tinggi nama baik profesi guru.
Psikologis Terhadap Anak yang Mengalami Kekerasan Seksual Hayani Wulandari; Aries Legita Permana Putri
JECIE (Journal of Early Childhood and Inclusive Education) Vol. 7 No. 1 (2023): Desember
Publisher : Program Studi PG PAUD - FKIP - UNIPAR JEMBER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31537/jecie.v7i1.1156

Abstract

Maraknya berita media massa mengenai kasus kekerasan seksual pada anak membuat masyarakat bertanya karena perbuatan tersebut seperti gunung es. Dengan adanya seksual pada anak dapat menyebabkan terjadinya faktor-faktor baik secara internal dalam diri anak dan eksternal dari lingkungan sekitar. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif deskriptif jenis studi literatur. Kekerasan yang terjadi kepada anak belum berusia delapan belas tahun atau di bawah umur dominan tidak dimengerti oleh anak, karena anak belum mengetahui hingga ke arah kekerasan seksual. Oleh sebab itu, sebagai salah satu bentuk pencegahan maka orang tua sebagai pendidik utama bagi anak sangat berperan penting dalam memberikan pengetahuan dasar mengenai kekerasan yang dapat dilakukan dengan cara menjaga bagian tubuh, batas antara perempuan dan laki-laki. Masyarakat dan negara pun memiliki peran dalam perbuatan tindak kekerasan seksual yang dilakukan kepada anak. Kekerasan seksual ini harus segera ditindak lanjut dengan lebih tegas oleh badan hukum yang berwenang agar pelaku jera dengan hukuman yang diberikan
Penerapan Calistung di PAUD Hayani Wulandari; Hasna Ainnur Azizah
JECIE (Journal of Early Childhood and Inclusive Education) Vol. 7 No. 1 (2023): Desember
Publisher : Program Studi PG PAUD - FKIP - UNIPAR JEMBER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31537/jecie.v7i1.1426

Abstract

Pendidikan Anak Usia Dini merupakan salah satu tahapan yang berperan sebagai sarana tumbuh kembang anak untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Setiap anak memiliki kesempatan untuk menempuh pendidikan, seperti yang dikemukakan dengan tegas dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa pendidikan akan dimulai sejak dini. Jenis metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan penelitian kepustakaan (library research). Penelitian kepustakaan adalah penelitian yang dilakukan dengan menggunakan kajian literatur (kepustakaan) berupa catatan, buku, hasil penelitian terdahulu. Teknik analisis data dimulai dengan analisis hasil studi terbaru dan secara bertahap meluas ke tahun-tahun yang lebih panjang. Pada hakikatnya penerapan calistung pada anak usia dini ‘boleh” diterapkan, dengan syarat guru yang mengajarkan kompeten dan memahami tahapan perkembangan anak. Untuk mempersiapkan anak untuk memulai calistung, pembelajaran calistung harus dikemas dengan cara yang menyenangkan melalui pendekatan bermain. Selain itu, harus disesuaikan dengan perkembangan anak dan menciptakan lingkungan yang kaya akan “keaksaraan”.berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran calistung pada anak usia dini boleh dilakukan akan tetapi harus memperhatikan tahapan perkembangan dan karakteristik anak. Pembelajaran calistung harus dikemas dengan cara yang menyenangkan dan melalui pendekatan bermain