Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

RANCANG BANGUN ALAT PENGERING TIPE RAK DENGAN SYSTEM HYBRID UNTUK USAHA PISANG SALE Muhammad Makky; Vonny Indah Mutiara; Azrifirwan Azrifirwan
Jurnal Teknologi Pertanian Andalas Vol 12, No 2 (2008)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (553.54 KB) | DOI: 10.25077/jtpa.12.2.19-25.2008

Abstract

 The Application of solar drying for food commodity has been widely used in Indonesia. This Cost efficiently drying technique become a commonly use since it is easy to build, cheap and could be applied in any area as long as it has enough sun intensity trough out the year. Since this type of drying very dependent to sun, it has a limitation to be used in places where rainy days are longer than sunny days. This research has been conducted to solve the problem by implementing a rack type solar dryer with another heat resource which is a gas stove.A rack type solar dryer has build with a secondary heat source using gas fireplace. The rack build from light material using fickle timber and aluminums made it become portable. The dryer build with a knock down system, so it can be assemble and disassemble to reposition it in area with better solar recipient. Total weight of this dryer is only 32 kg and consists of four major parts. The first part is solar collector, height 22 cm, width 85 cm and length 187 cm at an angle of 5o to the horizontal axle. The solar collector constructed in wave shape to maximize the acceptance area of solar ray. The collector builds in a glass house frame to optimize the heat dissipation so it can reach Working temperature of 65oC. The fireplace was the second part, and made from rust proof steel. It has dimension of 85 cm width, 65 cm length and 22 cm height. The fireplace filled with 6 liters sand to maximize heat collect from the stove. The stove was the third part; consist of a gas stove and a 5 kg gas tube. The stove can be turn on in rainy day or at night as an alternative heat source for drying process. The tube contain of 3 kg gas that can fuel the stove for 60 hours. The last part was the drying rack with 360 liters volume. It has five cabinets and can fill up to 1500 pieces of dried banana. The rack equipped with a shell type door to simplify the containing process.
Analisa Kebutuhan Teknis Peralatan dan Sarana Pendukung Bagi Sentra Industri Kecil Menengah (IKM) “Simpati” Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat Muhammad Makky; Alfian Zein; Vonny Indah Mutiara
Jurnal Teknologi Pertanian Andalas Vol 13, No 1 (2009)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (548.472 KB) | DOI: 10.25077/jtpa.13.1.119-131.2009

Abstract

IKM ”Simpati” telah beroperasi selama tiga bulan. Selama waktu tersebut seluruh biaya operasi disubsidi dari anggaran bantuan peralatan, dan hasil operasi seluruhnya diserap oleh pabrik makanan Unibis di medan. Namun Saat ini kondisi peralatan pengolahan coklat di IKM tersebut tidak lagi beroperasi. Hal ini disebabkan untuk mengoperasikan peralatan tersebut dibutuhkan infrastruktur dan biaya operasional yang cukup tinggi. Agar seluruh alat tersebut dapat beroperasional, maka setidaknya dibutuhkan daya Listrik sebesar 6500 watt – 7500 watt dengan biaya operasional 2 -3 juta rupiah perbulan. Biaya ini seharusnya dapat ditutupi oleh penjualan hasil produksi, namun rendahnya kapasitas kerja peralatan yang dihibahkan tersebut membuat operasi seluruh peralatan ini tidak ekonomis.Dari seluruh peralatan pengolahan kakao yang ada di IKM Simpati, kapasitas alat yang satu dengan yang lainnya tidak seragam. Pada alat alat seperti Alat Pemasta, Alat Pengempa, Alat Grinding/Kounching dan Alat pengayak kapasitas kerja alat hanya 600 – 1200gr/jam. Sedangkan pada peralatan lainnya, kapasitas kerja alat bervariasi antara 28 – 150 kg/jam. Dengan demikian maka akan terjadi ”Bottle Neck” (penyumbatan) pada alat-alat produksi dengan kapasitas kecil. Penyumbatan ini akan mengakibatkan bertumpuknya bahan baku pada fase tertentu dalam alur produksi sehingga waktu operasional alat bertambah dan mengakibatkan biaya produksi tidak ekonomis lagi. Untuk itu maka seluruh perlatan pengolahan kakao harus mempunyai kapasitas kerja yang seragam. Bagi peralatan dengan kapasitas kecil, maka jumlah alat harus ditambah atau alat diganti dengan kapasitas kerja yang lebih besar. Sebagai acuan kapasitas kerja yang digunakan adalah alat pengering dengan kapasitas kerja 1.5ton/hari atau 62.5kg/jam.
Analisis Preferensi Risiko Petani Pada Usahatani Gambir Di Kabupaten Pesisir Selatan Mizi Sasrido; Faidil Tanjug; Vonny Indah Mutiara
Jurnal Agriuma Vol. 4 No. 2 (2022): Jurnal Agriuma Oktober
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/agri.v4i2.7940

Abstract

Gambir merupakan salah satu komoditi unggulan Kabupaten Pesisir Selatan dengan tingkat produksi yang bervariasi setiap waktu. Fluktuasi yang terjadi pada usahatani gambir mengindikasikan bahwa pengelolaan usahatani gambir sangat dipengaruhi oleh keberadaan risiko produksi. Hal ini akan berdampak pada preferensi petani terhadap risiko tersebut, dalam hal ini dikategorikan sebagai risk averse, risk neutral dan risk taker. Penelitian ini bertujuan menganalisis preferensi risiko petani pada usahatani gambir di Kabupaten Pesisir Selatan. Survey dilakukan pada 63 sampel petani yang melakukan kegiatan panen dan pengolahan getah gambir pada periode Januari-Desember 2021 dan sampel dipilih secara random sampling. Metode analisa yang digunakan adalah model fungsi produktivitas frontier, fungsi risiko produksi dan fungsi inefisiensi teknis yang dikembangkan oleh Kumbhakar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata preferensi risiko petani gambir di Kabupaten Pesisir Selatan adalah risk averse. Pada keseluruhan input produksi diketahui luas lahan, tenaga kerja, umur tanaman, dummy teknologi dan pestisida memiliki kecenderungan risiko yang risk Averse. Hanya input jumlah pohon yang memiliki preferensi risk taker.
Analisis Efisiensi Teknis Usahatani Gambir di Kabupaten Pesisir Selatan Menggunakan Model Kumbhakar Mizi Sasrido; Faidil Tanjung; Vonny Indah Mutiara
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol 22, No 3 (2022): Oktober
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/jiubj.v22i3.2711

Abstract

Gambir is a leading plantation commodity that has high economic value and is widely cultivated by farmers in West Sumatra. Pesisir Selatan Regency is the second producer of gambier in West Sumatra. Gambier farming in Pesisir Selatan Regency is still facing various obstacles, one of which is technical constraints, namely the low productivity of gambir in the period 2016 to 2020. This study aims to analyze technical efficiency and identify sources of technical inefficiency in gambir farming in Pesisir Selatan Regency. The survey was conducted on 60 samples of farmers who carried out harvesting and processing of gambir sap in the period January-December 2021 and the samples were selected by non-probability sampling. The analytical tools used are the frontier productivity function model, production risk function and technical inefficiency function developed by Kumbhakar. The result of this research is the average technical efficiency of gambier farming in Pesisir Selatan Regency is 0.83. This shows that gambier farming is technically efficient. Based on the analysis of sources of inefficiency, it is found that other sources of income and land ownership status can significantly reduce technical inefficiency.
ANALISIS IMPLEMENTASI GOOD GOVERNANCE PADA PENGELOLAAN ALOKASI DANA NAGARI (ADN) DI NAGARI TABEK PANJANG Fithrotulhana Afrilia; Ifdal Ifdal; Vonny Indah Mutiara
Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, & Akuntansi) Vol 6 No 2 (2022): Edisi Mei - Agustus 2022
Publisher : LPPM STIE Muhammadiah Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31955/mea.v6i2.2155

Abstract

Penelitian ini memiliki tujuan yakni menganalisa penerapan good governance pada pengelolaan alokasi dana nagari (ADN) pada Kanaagarian Tabek Panjang, Kecamatan Baso, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat Tahun Anggaran 2018. Dari beberapa penelitianyang telah dilakukan terkait dengan pengelolaan keuangan oleh suatu organisasi apapun, jika implementaratornya tertib menggunakan pendekatan good governavce maka hasilnya berefek positif bagi tata kelola pemerintahan. Peneliti menerapkan deskriptif kualitatif sebagai bentuk jenis penelitian, dimana data primer dan sekunder dijadikan sebagai sumber data penelitian. Hasil wawancara akan diolah menjadi data primer, sementara dokumen tertulis seperti laporan dan peraturan perundang-undangan dijadikan sebagai data sekunder. Model analisis interaktif berbentuk tiga tahapan yakni reduksi, penyajian, serta penarikan kesimpulan dijadikan sebagai teknik analisis data. Hasil dari penelitian ini mengidentifikasi bahwa pelaksanaan good governance pada pengelolaan APBNagari Tabek Panjang, telah dilaksanakan cukup baik oleh Pemerintah Nagari Tabek Panjang. Pemerintah Kanagarian mampu melakukan pengelolaan dan pengalokasian dana nagari, dimulai dari tahapan perencanaan anggaran, pelaksanaan, penata usahaan, serta pelaporan dan pertanggung jawaban dengan menggunakan azas partisipatif, transparansi, akuntabilitas.
Analisis Manfaat yang Diperoleh Masyarakat dalam Perspektif Gender pada Pengelolaan Agroforestry (Studi kasus: kawasan reboisasi Program JIFPro di Kabupaten Solok, Sumatera Barat) Mutiara, Vonny Indah; Febriamansyah, Rudi; Fahmi, Innike Abdillah
Buletin Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Haluoleo Vol 12, No 22 (2010)
Publisher : Department of Agribusiness Halu Oleo University Kendari Southeast Sulawesi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.708 KB) | DOI: 10.33772/bpsosek.v12i22.5835

Abstract

This research was conducted in Jorong Subarang, Kanagarian Paninggahan, Junjung Sirih Suburb, Solok, West Sumatera where JIFRO program has been implemented in that area. The research aims to (1) analyze men and women contribution in terms of productive, reproductive and social activity; (2) analyze gender perception on benefit and cost of managing agroforestry in JIFPro program. A case study method is used in this research. The result shows that men are rarely involved in reproductive activities. Men manage most of their productive activities. On the other hand, women are not only spending more time on reproductive activities but also involved in productive activities. In addition, men and women equally spend their time on social activities.
KAJIAN KERAGAAN PETANI KOPI SOLOK RADJO DI KECAMATAN LEMBAH GUMANTI KABUPATEN SOLOK Cindy Paloma; Rini Hakimi; Vonny Indah Mutiara; Helmi Helmi
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 2 (2023): edisi April
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i2.2732

Abstract

Coffee is a crop with great potential to be developed because it has an international market share. Lembah Gumanti District is one of the coffee-producing areas in Solok Regency, where the Solok Radjo Cooperative fosters it. This study aims to determine the characteristics of coffee farmers and the performance of coffee farming in the Lembah Gumanti sub-district. The research used a survey method and collected samples of 70 farmers by purposive sampling. The results showed that most of the farmers (41 percent) were in the elderly range of 51-60 years, had a low level of education, their main livelihood was in the agricultural sector, and had more than 20 years of farming experience. Demonstrations of coffee farming include planting patterns on the edge of the land, in between horticultural crops such as chilies, potatoes, cabbage ,and onions, as Welland coffee in monoculture. The age of coffee plants ranges from 3-5 years, which at this age h has not experienced maximum production at this ages; the existence of the Solok Radjo cooperation is in the moderate category, in which farmers get seeds, fertilizer, and a place to market coffee production, but have yet reached the benefits of guaranteeing coffee price stability. For the development of coffee in the Lembah Gumanti District, farmers hope that there will be a guarantee for a more stable coffee selling price so that the income contribution from the coffee plant increases.Kopi merupakan tanaman yang sangat potensial untuk dikembangkan, karena memiliki pangsa pasar internasional. Kecamatan Lembah Gumanti merupakan salah satu daerah penghasil kopi di Kabupaten solok, dimana dibina oleh Koperasi Solok Radjo. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik petani kopi dan keragaaan usahatani kopi di kecamatan Lembah Gumanti. Metode penelitian menggunakan metode survei dan pengambilan sampel 70 petani secara purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar petani (41 persen) berada di rentang usia lanjut 51-60 tahun, tingkat pendidikan rendah, mata pencarian utama di sektor pertanian dan sudah memiliki pengalaman usahatani lebih dari 20 tahun. Keragaan usahatani kopi diantaranya melakukan pola penanaman di pinggir lahan, di sela dengan tanaman hortikultura seperti cabe, kentang, kol dan bawang, serta penanaman kopi secara monokultur. Umur tanaman kopi berkisar antara 3-5 tahun, yang mana pada umur ini belum mengalami produksi maksimal. Manfaat keberadaan koperasi Solok Radjo berada pada kategori sedang, yang mana petani mendapatkan bibit, pupuk dan tempat memasarkan hasil produksi kopi, namun belum sampai pada manfaat penjaminan kestabilan harga kopi. Untuk pengembangan kopi di Kecamatan Lembah Gumanti petani berharap terdapat jaminan harga jual kopi yang lebih stabil agar kontribusi pendapatan dari tanaman kopi meningkat.
STRATEGI BERTAHAN INDUSTRI KEDAI KOPI (COFFE SHOP) DI MASA PANDEMI COVID-19 Muhammad Imam Handra; Widya Fitriana; Vonny Indah Mutiara
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 2 (2023): edisi April
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i2.2775

Abstract

The objective of this study to analyze the  survival strategy of coffee shop in Padang during Covid-19 pandemic. The Bacarito Coffee Shop were taken as respondents. This research used 10 key informants from business, government and academics and 30 customer were collected by accidental method. The data analyzed by using IFE and EFE Matrices and SWOT Analysis. The results indicate that to survive during the pandemic, the coffee shop industry needs to design marketing and product innovation by means of digitalization marketing and innovation on menu design based on millenial consumer preferences.INTISARI            Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi lingkungan strategis internal dan eksternal usaha kedai kopi serta menganalisis strategi bertahan kedai kopi di masa pandemi COVID-19. Penelitian ini dilakukan pada salah satu kedai kopi di Kota Padang yang terdampak selama pandemi yakni “Bacarito Kopi”. Penelitian ini menggunakan 10 orang key informant dan 30 responden yang dipilih secara aksidental. Analisis data dilakukan dengan menggunakan matrik IFE dan EFE serta analisis SWOT. Hasil analisis menunjukkan bahwa untuk bertahan di masa pandemi, usaha coffee shop harus berani melakukan inovasi pemasaran dan inovasi produk dengan melakukan digitalisasi marketing dan menawarkan menu yang sesuai dengan preferensi selera konsumen milenial.
Optimalisasi Produksi Usahatani Sayuran Hidroponik Usaha Hydro Garden Padang Gusma Winda; Vonny Indah Mutiara; Rina Sari
Journal of Socio-economics on Tropical Agriculture (Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Tropis) (JOSETA) Vol 2, No 2 (2020): August
Publisher : UNIVERSITAS ANDALAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/joseta.v2i2.239

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ketersediaan faktor produksi dan optimalisaasi produksi pada usaha sayuran hidroponik di Hydro Garden Padang. Penelitian menggunakan metode studi kasus, dengan respondennya adalah pemilik usaha dan tenaga kerja yang dijadikan sebagai informan kunci. Analisis data menggunakan model program linear dengan bantuan program komputer LINDO (Linier  Interactive Descrete Optimizer). Hasil penelitian menunjukkan Hydro Garden Padang membudidayakan lima jenis sayuran yaitu pakcoy, basil, kailan, romain dan arugula. Input-input produksi yang digunakan dalam kegiatan produksi digolongkan menjadi dua. Input produksi tetap yang digunakan memiliki umur ekonomi 5 tahun sampai 10 tahun. Sedangkan input produksi variabel tidak terdapat permasalahan dalam hal ketersediaannya sehingga proses produksi dapat berjalan dengan lancar. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa keuntungan yang diperoleh pada kondisi optimal yaitu sebesar Rp 6.358.493 dengan  memproduksi pakcoy sebanyak 52,5 kg, kailan sebanyak 19 kg, romain sebanyak 178,125 kg dan arugula sebanyak 95 kg. Hasil analisis dual menunjukkan bahwa yang termasuk kendala sumberdaya  terbatas adalah lahan, benih basil, benih romain, dan benih arugula. Jika terjadi kenaikan ketersediaan sumberdaya tersebut sebesar satu satuan maka akan meningkatkan keuntungan sebesar nilai dual pricenya. Analisis sensitivitas terbagi menjadi dua, yaitu analisis sensitivitas koefisien fungsi tujuan dan analisis sensitivitas nilai ruas kanan kendala. Hasil analisis sensitivitas menunjukkan nilai peningkatan maksimum dan nilai penurunan maksimum yang masih diperbolehkan agar hasil kondisi optimal tidak mengalami perubahan.
Analisis Nilai Tambah dan Profitabilitas Usaha Tahu Alami Di Kecamatan Koto Tangah Kota Padang Nurul Azmita; Vonny Indah Mutiara; Rian Hidayat
Journal of Socio-economics on Tropical Agriculture (Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Tropis) (JOSETA) Vol 1, No 3 (2019): December
Publisher : UNIVERSITAS ANDALAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/joseta.v1i3.179

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pengolahan kedelai menjadi tahu dan untuk mengetahui nilai tambah serta distribusi dari nilai tambah tersebut dan profitabilitas dari kegiatan produksi tahu yang diproduksi oleh Usaha Tahu Alami. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus, dan analisis data dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Untuk menjelaskan mengenai nilai tambah usaha, metode analisis yang digunakan adalah metode nilai tambah Hayami. Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa nilai tambah yang dihasilkan dari kegiatan produksi tahu di Usaha Tahu Alami tergolong tinggi. Nilai tambah yang dihasilkan yaitu sebesar Rp 9.104 per kilogram bahan baku kedelai dengan rasio nilai tambah sebesar 50,58 persen. Margin yang dihasilkan yaitu sebesar Rp 10.600 dan kemudian didistribusikan untuk pendapatan tenaga kerja sebanyak 32,7 persen, untuk sumbangan input lain sebesar 14,11 persen dan untuk keuntungan usaha sebesar 53,19 persen. Profitabilitas yang dihasilkan adalah 27 persen yang menunjukkan bahwa dari kegiatan produksi tahu periode Juli 2019, Usaha Tahu Alami mampu menghasilkan keuntungan sebesar 27 persen. Berdasarkan hasil tersebut, dapat direkomendasikan kepada Usaha Tahu Alami agar tetap mempertahankan usahanya, karena nilai tambah yang dihasilkan tergolong tinggi dan mampu memberikan keuntungan dari kegiatan produksi tersebut.Kata kunci : nilai tambah, profitabilitas, tahuThis research aims to know the process of the processing the soybean into a tofu and to find out the value added and to examine the distribution of the value added and the profitability of the tofu production in Usaha Tahu Alami. The research used case study method, and the data were analyzed quantitatively. In order to obtain the value added, data were analyzed using Hayami method. The result shows that the value added generated by Usaha Tahu Alami was high. Based on the analysis, the study found the value added tofu was IDR 9,104,- per kilogram of raw material and the ratio of value added was 50.58 percent. The margin was obtained IDR 10,600 and was distributed for labour income of 32.7 percent, for other current input of 14.11 percent and for company profit of 53.19 percent. The profitability of Usaha Tahu Alami was 27 percent, this shows that tofu production in July 2019, Usaha Tahu Alami able to make profit of 27 percent. Based on the findings the company should maintain its performance. Keywords : value added, profitability, tofu