Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT MATERI PEWARISAN SIFAT PADA MAHLUK HIDUP KELAS IX- 6 SMP NEGERI 4 KOTA TERNATE Amina Puradin; Said Hasan; A.R Tolangara
EDUKASI Vol 17, No 1 (2019): Edisi Januari 2019
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.034 KB) | DOI: 10.33387/j.edu.v17i1.1080

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaran team games tournament kelas IX6 SMP Negeri 4 Kota Ternate tahun pelajaran 2018- 2019 pada materi pewarisan sifat pada mahluk hidup, Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2018. Jenis penelitian yakni desain penilitian tindakan kelas ( PTK) dengan menggunakan dua siklus. Hasil Penelitian menunjukkan Penerapan Model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada mata pelajara IPA  materi Pewarisan sifat pada Mahluk hidup kelas IX6 SMP Negeri 4 Kota Ternate dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini terlihat bahwa prestasi belajar siswa kelas IX6 pada tes awal nilai rata-rata 40, 27% ketuntasan. Sedangkan pada post test 1 nilai rata-rata 60.04 dan peningkatan hasil belajar sebesar 23% dengan gain score 0.46 kategori sedang. Pada post test 2 nilai rata-rata siswa 82.09, ketuntasan 95% dan peningkatan hasil belajar sebesar 45% dengan gain score 1.23 kategori tinggi. Kata kunci: TGT, Hasil Belajar, Pewarisan Sifat Pada Mahluk Hidup
LITERASI DALAM BELAJARAN BIOLOGI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN BERPIKIR MELALUI PERTANYAAN (PBMP) DIPADU THINK PAIRE SHARE (TPS) Nadra Alkatiri; Ade Haerullah; A.R Tolangara
EDUKASI Vol 17, No 1 (2019): Edisi Januari 2019
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.056 KB) | DOI: 10.33387/j.edu.v17i1.1078

Abstract

Penelitian ini bertujuan menguji pengaruh PBMP + TPS terhadap peningkatan literasi dalam pembelajaran biologi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan desain nonrandomized control group pretest-postttest, dengan subyek penelitian menggunakan dua kelas pada kelas XI SMA Alkhairaat di Kota Ternate. Satu kelas sebagai kelas eksperimen yaitu kelas yang menggunakan pembelajaran PBMP dipadu TPS dan satu kelas lainnya sebagai kelas control yaitu kelas dengan pembelajaran TPS. Pengumpulan data dilakukan menggunakan instrumen test literasi. Data dianalisis menggunakan uji prasayarat yaitu uji normalitas dan uji homogenitas, kemudian dilanjutkan dengan uji hipotesis menggunakan anakova pada SPSS 16,0 for Windows .Hasil penelitian menunjukan  bahwa  perpaduan model PBMP + TPS berpengaruh terhadap peningkatan  literasi dalam pembelajaran siswa di sekolah. Penggunaan model Pembelajaran Pemberdayaan Berpikir Melalui Pertanyaan (PBMP) dengan Think Paire Share (TPS) memberikan pengaruh yang berbeda dibanding dengan hanya menggunakan TPS saja. Kegiatan-kegiatan dalam Pembelajaran PBMP+TPS membantu siswa mengeksplorasi kemampuannya.Pola PBMP+TPS menunjukan variasi proses pembelajaran pada mata pelajaran biologi di SMA. Siswa lebih diberdayakan sehingga aktif dalam memperoleh pengetahuannya sendiri.Kata Kunci : Literasi, pembelajaran biologi, PBMP, TPS
KARAKTERISTIK TEMPAT BERTELUR BURUNG MAMOA (Eulipoa wallacei GRAY, 1860) DI KECAMATAN GALELA Zulkifli Ahmad; Abdulrasyid Tolangara; Chumidach Roini; Nur Sjafani
JURNAL BIOEDUKASI Vol 1, No 2 (2013): Jurnal Bioedukasi Edisi Maret
Publisher : UNIVERSITAS KHAIRUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/bioedu.v1i2.4347

Abstract

Maluku Utara merupakan salah satu daerah prioritas bagi konservasi, secara global merupakan daerah prioritas utama bagi biodiversitas. Pulau Halmahera merupakan salah satu pulau terbesar di Maluku Utara dan sebagai pulau utama yang mencakup bagian terbesar hidupan liar, dengan 210 jenis burung. Kecamatan Galela yang berada di bagian utara Pulau Halmahera merupakan daerah populasi terbesar bagi burung mamoa. Masyarakat setempat memanfaatkan jenis burung ini dan telurnya sebagai salah satu sumber protein untuk dimakan, juga sebagai sumber mata pencaharian. Tujuan dalam penelitian ini adalah ingin mengetahui karakteristik tempat bertelur burung mamoa (Eulipoa wallacei) di Kecamatan Galela. Data primer yang dikumpulkan antara lain; karakteristik tempat bertelur meliputi; karakteristik lapangan tempat bertelur (nesting ground), dimensi dan pola tata letak lubang pengeraman telur (nesting pits), sifat fisik dan kimia tanah (temperatur, kelembaban, aerasi, pH, dan kandungan bahan organik). Untuk mengkaji hubungan antara temperatur dengan kedalaman, kelembaban dengan jarak pasang tertinggi, dilakukan analisis regresi sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa burung mamoa membuat sarang pengeraman sedemikian rupa sehingga dapat memberikan fungsi pengeraman yang efektif dan memberikan perlindungan serta kemudahan bagi anak burung mamoa yang baru menetas untuk dapat mencapai permukaan tanah dengan selamat. Temperatur, kelembaban, aerasi, jarak antar sarang, jarak sarang dengan pasang tertinggi dan kandungan bahan organik, bukanlah faktor kunci (key factor) dalam strategi pemilihan tempat bertelur oleh induk burung mamoa, namun menjadi faktor penentu dalam proses pengeraman telur-telurnya.
Hama pada Cabai Merah Didi Budi Cahyono; Hasna Ahmad; A. R. Tolangara
TECHNO: JURNAL PENELITIAN Vol 6, No 02 (2017): Techno Jurnal Penelitian
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/tk.v6i02.565

Abstract

AbstrakHama merupakan hewan yang merusak tanaman dan umumnya merugikan para petani dari segi ekonomi, maka manusia selalu akan memperhatikannya, guna meningkatkan hasil pertanian, jika tidak hasil panennya akan menurun. Adapun tujuan penelitian inim untuk mengetahui keanekaragaman jenis hama yang menyerang tanaman cabai merah. Metode penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif, dengan menggunakan perhitungan indeks keanekaragaman jenis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Jenis hama yang ditemukan pada tanaman cabe merah terdiri dari jenis  Locusta migratoria manilensis, Gryllus mitratus, Grylloptalpa africana, Lycosa sp, Spodoptera litura L., Mycus percicae, Planococus citri, Aulocophora sp,  Epilachna argus. Populasi hama tertinggi adalah ulat grayak (Spodoptera litura L.) dan jenis yang memiliki populasi terendah yaitu orong-orong (Grylloptalpa africana). Keankaregaman jenis hama pada tanaman cabe merah memiliki nilai keragaman sebesar H’ = 1,825, maka dikategorikan keanekaragaman jenis sedang.Kata kunci: Jenis hama, Tanaman Cabe, Keanekaragaman jenis AbstractPest is a destructive animal for plants and is generally harming the farmers in terms of economic aspect. Thus, people always put their attention to it in order to increase the produce otherwise the harvest will be decreased. The research aimed to find out the diversity of pest type attacking chili pepper crop. The research method was qualitative descriptive using the calculation of diversity index. The research result indicates that the types of pest found in chili pepper crop were: Locusta migratoria manilensis, Gryllus mitratus, Grylloptalpa africana, Lycosa sp, Spodoptera litura L., Mycus percicae, Planococus citri, Aulocophora sp, and Epilachna argus. The highest population was taro caterpillar (Spodoptera litura L.) and the lowest was mole cricket (Grylloptalpa Africana). The diversity of pest in chili pepper has diversity value of H’ = 1.825 and it categorized as medium diversity.Keywords: Type of pest, Chili pepper, Type diversity
Dekomposisi Serasah Avecennia lanata pada Berbagai Tingkat Kedalaman Tanah Ningsi Saibi; A.R. Tolangara
TECHNO: JURNAL PENELITIAN Vol 6, No 01 (2017): Techno Jurnal Penelitian
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/tk.v6i01.556

Abstract

AbstrakSerasah mangrove berperan penting dalam kesuburan perairan pesisir. Serasah mangrove yang terdekomposisi akan menghasilkan unsur hara yang diserap oleh tanaman dan digunakan oleh jasad renik di lantai hutan dan sebagian lagi akan terlarut dan terbawa air surut ke perairan sekitarnya. Penelitian dilakukan dengan cara menghitung penyusutan bobot serasah awal yang terdekomposisi kemudian membandingkan bobot serasah yang terdekomposisi tiap bulan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat kedalaman tanah yang dapat mempercepat proses dekomposisi serasah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedalaman tanah berpengaruh terhadap laju dekomposisi serasah jenis Avecennia lanata,  tiap kedalaman tanah memiliki jenis dan jumlah mikroorganisme yang berbeda-beda, kondisi ini akan dapat berpengaruh terhadp laju dekomposisi serasah dan tingkat kedalaman 10 cm yang paling berpengaruh terhadap laju dekomposisi serasah Avecennia lanata yaitu yaitu sebesar 0,29-0,39 gram/hari. Kata kunci: dekomposisi serasah, Avecennia lanata, Tingkat kedalaman tanah AbstractMangrove litters play important role in coastal water fertility. The decomposed mangrove litters will produce nutrient absorbed by plants and some of them will be used by microorganisms in wood floor and the other will be dissolved and carried by the low tide to the surrounding waters. The research was conducted by calculating the depreciation of the initial weight of the decomposed litters and comparing it to the decomposed litter weight every month. The research aimed to find out the influence of soil depth that could accelerate litters decomposition process. The research result indicated that soil depth influenced the decomposition rate of Avecennia lanata litters. Each soil depth had different type and number of microorganisms. The condition would influence the decomposition rate of the litters. Soil depth of 10 cm was the most influential on the decomposition rate of Avecennia lanata litters, which was 0.29-0.39 gram/day. Keywords: litters decomposition, Avecennia lanata, Soil depth
Kerapatan Mangrove dan Konservasinya di Bacan Kabupaten Halmahera Selatan Provinsi Maluku Utara Abdulrasyid Tolangara; Hasna Ahmad
TECHNO: JURNAL PENELITIAN Vol 6, No 02 (2017): Techno Jurnal Penelitian
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/tk.v6i02.566

Abstract

AbstrakHutan mangrove merupakan perpaduan antara dua habitat yaitu terrestrial dan aquatik. Dalam perkembangannya ekosistem ini selalu mengalami kerusakan, ini terjadi kerena belum ada perhatian pemerintah untuk mencegahnya. Metode penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, dengan  menggunakan model Point Centered Quarter dan pengambilan sampel dengan menggunakan garis transek serta plot hitung berukuran 10mx10m untuk pengamatan tingkat pohon. Mangrove yang diukur pada 2 kawasan yaitu kawasan mangrove alami (A) yang teridiri empat stasiun dan kawasan mangrove rehabilitasi (B) juga terdapat empat stasiun. Pohon yang dipilih adalah pohon yang paling dekat di setiap quarter. Data pengamatan kemudian dianalisis secara kuantitatif  berupa kerapatan jenis mangrove di setiap stasiun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerapatan jenis mangrove  kawasan alami berada pada kategori jarang misalnya stasiun I pada jenis A. alba 512 individu/m2, stasiun II terdapat pada jenis S. alba  456 individu/m2 dan stasiun III pada jenis R. apiculata 326 individu/m2. Sedangkan pada kawasan rehabilitasi berada pada kategori padat hingga sedang, misalnya pada stasiun IV kategori padat yaitu jenis B. gymnorrhiza 3.400 individu/m2, stasiun I kategori padat jenis R. apiculata 2.100 individu/m2, dan stasiun II kategori padat  terdapat pada jenis jenis R. stylosa dan stasiun III kategori sedang terdapat pada jenis R. mucronata 1.324 individu/m2. Ini terjadi akibat aktifitas masyarakat yang selalu memanfaatkan potensi hutan tersebut, tanpa upaya konservasi, maka diperlukan upaya konservasi dengan model pengelolaan yang berbasis masyarakat (Community Based Management).Kata Kunci: Mangrove, Kerapatan, Konservasi, Bacan. AbstractMangrove forest is a combination of two habitats, terrestrial and aquatic. In its development, the ecosystem experiences damage due to the less attention from the government to prevent it. Therefore, information is needed to find out about the comparison of density between natural and rehabilitation areas. The research method used was quantitative descriptive using Point Centered Quarter model and sampling used was transect line with calculation plot in size of 10mx10m for observation of tree stage. Mangrove was measured in two areas, natural mangrove (A) and rehabilitation mangrove (B) both consisted of four stations. Trees chosen were the closest trees in each quarter. Observation data was analyzed quantitatively in form of the density of mangrove type in each station. The research result indicates that the density of mangrove type in natural area was in sparse category, such as in Station I for type of A. Alba the density was 512 individual/m2, Station II with type of S. alba was 456 individual/m2 and Station III in type of R. apiculata was 326 individual/m2. In rehabilitation area, on the other hand, was in dense to moderate category, such as the dense category in Station IV was for type of B. gymnorrhiza of 3,400 individual/m2, Station I was for type of R. apiculata of 2,100 individual/m2, and Station II was for R. stylosa. Whereas, for moderate category in Station III was in R. mucronata of 1,324 individual/m2. It was due to the activity of the community that utilized the forest potential without conservation effort. Therefore, a conservation effort is needed through community based management model.Keywords: Mangrove, Density, Conservation, Bacan
Jenis Tumbuhan Bertahan Hidup di Lahan Kering Riri Yulianti Rusdi; A. R. Tolangara; Hasna Ahmad
TECHNO: JURNAL PENELITIAN Vol 6, No 02 (2017): Techno Jurnal Penelitian
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/tk.v6i02.564

Abstract

AbstrakAir merupakan bagian terbesar penyusun jaringan tumbuh-tumbuhan. Air berfungsi  mengatur setiap proses metabolisme tanaman secara langsung atau tidak langsung. Air yang tersedia di dalam tanah berada pada kapasitas lapang. Air pada kapasitas lapang adalah air yang tetap tersimpan dalam tanah. Air dapat hilang dalam bentuk uap air dari jaringan hidup tanaman yang terletak di atas permukaan tanah, air tersebut daapt hilang melewati stomata, kutikula, dan lentisel disebut transpirasi. Air pun dapat hilang akibatnya tanah menjadi kering. Apabila tanaman hidup dalam kondisi ini,  maka tanaman akan mengalami cekaman air (Water stress) dan akhirnya mati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis tumbuhan yang mampu bertahan hidup di lahan kering beserta lamanya waktu tanaman dalam bertahan hidup.  Penelitian ini bersifat eksperimen yang menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) , dengan 4 perlakuan dan 5 kali ulangan. Pemberian air sekali dalam 9 bulan dan pengamatan dilakukan seminggu sekali dengan parameter tinggi tanaman dan jumlah daun. Sedangkan untuk faktor lingkungan berupa pH, suhu dan kelembaban tanah diukur pada awal penelitian dan akhir penelitian. Kemudian data tersebut dianalisis menggunakan uji Koefisien Variasi (KV). Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis tanaman yang mampu bertahan hidup di lahan kering adalah jagung dengan waktu 20 minggu (5 bulan).Kata Kunci : Jenis Tumbuhan, bertahan hidup, lahan kering Abstract Water is the biggest constituent of plant tissues. Water serves to regulate all plant metabolism processes, directly or indirectly. Water available in the soil is in field capacity, which is water that is kept in the soil. The water can be lost in form of vapor from plant living tissues located on the soil surface. The water can be lost through stomata, cuticle and lenticel and it is called transpiration. The loss of water causes soil to dry. If plant lives in this condition, the plant will experience water stress and eventually it will die. The research aimed to find out the type of plant that able to survive on dry land and the duration of the survival. The research was an experimental research using a completely randomized design (RAL) with four treatments and 5 repetitions. Watering was conducted once in 9 months and observation was conducted once in a week with parameters of plant height and number of leaves. Regarding the environmental factors, namely, pH, temperature and, soil humidity, they were measured in the beginning and end of the research. Data was analyzed using variance coefficient (KV) test. The research result indicated that type of plant that survived on dry land was corn with 20 weeks (5 months) of period.  Keywords: Type of plant, survival, dry land
HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM BIDANG STUDI GEOGRAFI KELAS VIII SMP AL – IRSYAD KOTA TERNATE Fitri Annisa Djafar; Hernita Pasongli; Tamrin Robo; A.R Tolangara
Reforma : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/rf.v9i2.303

Abstract

Keluarga menjadi lingkungan pendidikan yang paling mendasar, pertama dan utama, karena di sinilah anak mengenal dunia pertama kalinya, lingkungan di luar dirinya. Kemudian disebut lingkungan pendidikan yang utama bagi anak, karena keberhasilan pendidikan anak dalam keluarga ketika anak berada dalam usia dini  yang dikenal sebagai usia emas (golden age), akan sangat berpengaruh pada keberhasilan pendidikan periode perkembangan anak berikutnya. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan antara perhatian orang tua terhadap prestasi belajar siswa dalam bidang studi geografi  kelas VIII SMP Al – Irsyad Kota Ternate. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif, sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP AL-Irsyad Kota Ternate yang berjumlah 33 orang siswa. Teknik dalam pengumpulan data menggunakan kuisioner. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan yang positif antara perhatian orang tua terhadap prestasi belajar siswa dalam bidang studi geografi kelas VIII SMP Al-Irsyad Kota Ternate, besar hubungan perhatian orang tua dan prestasi belajar adalah 89 %. Semakin tinggi perhatian orang tua maka akan semakin tinggi pula prestasi belajar siswa. Hal   ini   berarti   bentuk-bentuk   perhatian   orang   tua seperti  pemberian bimbingan dan nasehat, pengawasan terhadap anak, pemberian penghargaan dan hukuman, pemenuhan fasilitas belajar, penciptaan suasana rumah yang tenang, nyaman, dan tenteram serta pemberian keteladanan, pengarahan, dan dukungan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
Spatial Distribution and Population Characteristics of Xylocarpus sp. in North Halmahera Regency North Maluku A.R Tolangara; Nurul Amalia R.L; Abdu Mas’ud; Sundari Sundari
Jurnal Biologi Tropis Vol. 22 No. 1 (2022): January - March
Publisher : Biology Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jbt.v22i1.3055

Abstract

North Halmahera Regency is one of the mangrove spots of the Xylocarpus sp species with a fairly abundant amount. This study aims to determine the distribution map of Xylocarpus sp species and population character of Xylocarpus sp in North Halmahera Regency. This research was conducted from April to June 2021. The method used included a mapping survey of Xylocarpus sp by recording the coordinates from GPS for each Xylocarpus sp found. Determination of population character of Xylocarpus sp was done by observing plant morphology related to vitality and periodicity. Data analysis was carried out by processing coordinate data and observational data on the character of the population of Xylocarpus sp into a base map through a GIS application. The results showed that the species Xylocarpus sp. found in North Halmahera district was Xylocarpus granatum. The distribution pattern of Xylocarpus granatum in North Halmaera is spread in groups. Population characteristics show Xylocarpus granatum in very low sociality conditions, vitality in a well-growing state, periodicity in flowering and fruiting conditions.
Pemberdayaan komunitas peduli lingkungan melalui PKM Kubermas tahap 1 di Universitas Khairun Abdul Rasyid Tolangara; Abdu Mas'ud; Sundari Sundari
ABSYARA: Jurnal Pengabdian Pada Masayarakat Vol 2 No 2 (2021): ABSYARA: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/ab.v2i2.4105

Abstract

Kubermas (Community Work Lecture) is one of the intracurricular programs organized by Khairn University. The form of activity is in the form of service activities to implement the Tri Dharma of Higher Education. In phase 1, the main program of this Kubermas PKM activity is community empowerment to carry out the conservation of spices and herbs in home gardens. The activity location is on Campus 1 of FKIP, Akehuda sub-district, North Ternate city, and RT 14, Kayu Merah sub-district, South Ternate city. The objectives of the Kubermas PKM are 1) to form a community of people who have the sensitivity to plant and care for and utilize herbs and spices in the yard of the house as a conservation effort; 2) provide direct experience to students participating in Kubermas in community empowerment programs at Kubermas locations. The method of service is community participation and training. The results of this community service are public knowledge about the conservation of home garden spices and herbs and knowledge of the use of home garden spices and herbs in the manufacture of Hand Sanitizermade from herbs and Rorano during the pandemic. Students have direct experience of community assistance methods and the use of home gardens