Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

SISTEM PENJAMINAN SIMPANAN (DEPOSIT INSURANCE SYSTEM) PADA INDUSTRI PERBANKAN INDONESIA Sjafruddin, Sjafruddin
AT-TIJARAH: Jurnal Penelitian Keuangan dan Perbankan Syariah Vol 1 No 2 (2019): AT-TIJARAH Vol. 1 No. 2 July-December 2019
Publisher : Faculty of Islamic Economics and Business, IAIN Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Banking plays a very important role in the economy along with its function to channel funds from parties who have excess funds (surplus of funds) to those who need funds (lack of funds). If the banking industry does not work well, the economy will become inefficient and the expected economic growth will not be achieved. The risks that are always inherent in the financial and banking sectors, can trigger a crisis at any time and result in a collapse of the country's economy. To overcome the impact of the crisis, the government must pay quite large public costs. This article analyzes several important concepts, namely bank risk and the contagion effect, the operation of a deposit guarantee system that has been implemented in various countries after a financial crisis and how the deposit guarantee program is implemented in Indonesia. The results show that the Deposit Insurance System (DIS) can be implemented through law enforcement system, market discipline, political and economic freedom, low levels of corruption, strict regulations inbanking sector, setting an adequate deposit insurance premium based on the level of bank risk , and selective deposit guarantees. Keywords: Deposit Insurance System,Indonesia Deposit Insurance Corporation, Risk Abstrak Perbankan memegang peran yang sangat penting dalan perekonoman seiring dengan fungsinya untuk menyalurkan dana dari pihak yang mempunyai kelebihan dana (surplus of funds) kepada pihak-pihak yang membutuhkan dana (lack of funds). Apabila industri perbankan tidak bekerja dengan baik, maka perekonomian menjadi tidak efisien dan pertumbuhan ekonomi yang diharapkan tidak akan tercapai. Risiko yang selalu melekat dalam sektor keuangan dan perbankan, dapat memicu terjadinya krisis sewaktu-waktu dan berakibat lumpuhnya ekonomi negara. Untuk menanggulangi dampak krisis tersebut, pemerintah harus mengeluarkan biaya publik cukup besar. Artikel ini menganalisis beberapa konsep penting, yaitu risiko bank dan efek penularan (Contagion Effect),penyelenggaraan sistem penjaminan simpanan yang telah di implementasikan berbagai negara setelah terjadi krisis keuangan dan bagaimana implementasi program penjaminan simpanan di Indonesia.Hasilnya menunjukkan bahwaDeposit Insurance System (DIS) dapat diimplementasikan melalui sistem penegakan hukum yang kuat, disiplin pasar, kebebasan politik dan ekonomi, tingkat korupsi yang rendah, regulasi khususnya di bidang perbankan yang kuat, penetapan premi penjaminan simpanan yang memadai dan berdasarkan tingkat risiko bank, serta pemberian jaminan simpanan yang selektif. Kata Kunci:Deposit Insurance System, Lembaga Penjamin Simpanan, Risiko
LEMBAGA WALI NANGGROE DAN MASA DEPAN PERDAMAIAN ACEH Nazaruddin, Muhammad; Nirzalin, Nirzalin; Ilham, Iromi; Nasution, Abdullah Akhyar; Sjafruddin, Sjafruddin
Aceh Anthropological Journal Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : Department of Anthropology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/aaj.v5i2.5625

Abstract

Artikel ini mengkaji tentang keberadaan Lembaga Wali Nanggroe dalam relasinya dengan masa depan perdamaian Aceh. Teknik pengumpulan data dalam studi ini adalah observasi, wawancara mendalam serta kajian dokumen yang relevan dengan topik. Hasil kajian menyatakan bahwa Wali Nanggroe adalah institusi khusus yang memang sudah berakar dalam kultur politik keacehan. Lembaga tersebut menjadi “media” penghubung dalam berbagai sistem tatanan sosial, budaya dan politik di Aceh serta memiliki otoritas dan legitimasi yang terbentuk dari basis formal maupun non-formal. Paska Helsinki, Lembaga Wali Nanggroe berperan penting dalam memproduksi stabilitas dan kohesivitas perdamaian Aceh. Posisi Lembaga Wali Nanggroe bukan saja aktor utama perdamaian, tetapi juga aktor penentu dalam merawat perdamaian Aceh. Oleh karena itu, posisinya dalam tatanan kepemerintahan Aceh harus lebih dipertegas sehingga kuat dan otonom untuk penguatan perdamaian serta penjaga kekhususan dan keistimewaan Aceh. 
BUR TELEGE : ETNOGRAFI GERAKAN KOLEKTIF MASYARAKAT DALAM MEMBANGUN WISATA ISLAMI Kamil, Ade Ikhsan; Ilham, Iromi; Ikramatoun, Siti; Meliza, Richa; Sjaffruddin, Sjaffruddin
Aceh Anthropological Journal Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : Department of Anthropology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/aaj.v5i2.5650

Abstract

Lahirnya Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 membuka peluang bagi desa untuk mandiri dan otonom. Keistimewaan tersebut salah satunya untuk berpartisipasi dalam peningkatan ekonomi masyarakat melalui pengembangan kawasan wisata islami. Berdasarkan hal tersebut, kebangkitan pariwisata Buttelege membuka asa baru dalam penelitian tentang desa. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengkaji 3 hal utama, pertama; bagaimana proses awal munculnya ide untuk membangun daerah Pariwisata Burtelege dengan memanfaatkan dana desa. Kedua; mellihat bagaimana dampak sosial, peruubahan dan perkembangan. Ketiga; mengkaji negosiasi yang dibangun oleh inisiator dalam menjawab tantangan hadirnya wacana wisata islami. Dengan menggunakan pendekatan etnografi, penelitian ini bertujuan mengeksplorasi dinamika sosial-ekonomi terkait dengan pengembangan kawasan wisata Burtelege. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada faktor awal dari pembangunan dan pengembangan Burtelege sebagai kawasan wisata.tiga faktor tersebut adalah keinginan untuk mengubah stereotip kampung, mengembalikan keaktifan pemuda dan keinginan mengorganisasikan parkir di hari Minggu sebagai stimulan. Selain itu, partisipasi masyarakat berupa kegiatan swadaya telah menstimulus perkembangan Burtelege sebagai kawasan wisata islami.
BUR TELEGE : ETNOGRAFI GERAKAN KOLEKTIF MASYARAKAT DALAM MEMBANGUN WISATA ISLAMI Ade Ikhsan Kamil; Iromi Ilham; Siti Ikramatoun; Richa Meliza; Sjaffruddin Sjaffruddin
Aceh Anthropological Journal Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : Department of Anthropology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/aaj.v5i2.5650

Abstract

Lahirnya Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 membuka peluang bagi desa untuk mandiri dan otonom. Keistimewaan tersebut salah satunya untuk berpartisipasi dalam peningkatan ekonomi masyarakat melalui pengembangan kawasan wisata islami. Berdasarkan hal tersebut, kebangkitan pariwisata Buttelege membuka asa baru dalam penelitian tentang desa. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengkaji 3 hal utama, pertama; bagaimana proses awal munculnya ide untuk membangun daerah Pariwisata Burtelege dengan memanfaatkan dana desa. Kedua; mellihat bagaimana dampak sosial, peruubahan dan perkembangan. Ketiga; mengkaji negosiasi yang dibangun oleh inisiator dalam menjawab tantangan hadirnya wacana wisata islami. Dengan menggunakan pendekatan etnografi, penelitian ini bertujuan mengeksplorasi dinamika sosial-ekonomi terkait dengan pengembangan kawasan wisata Burtelege. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada faktor awal dari pembangunan dan pengembangan Burtelege sebagai kawasan wisata.tiga faktor tersebut adalah keinginan untuk mengubah stereotip kampung, mengembalikan keaktifan pemuda dan keinginan mengorganisasikan parkir di hari Minggu sebagai stimulan. Selain itu, partisipasi masyarakat berupa kegiatan swadaya telah menstimulus perkembangan Burtelege sebagai kawasan wisata islami.
STUDI EMPIRIK: PERKEMBANGAN INVESTASI REKSADANA SYARIAH DI INDONESIA Sjafruddin Sjafruddin; Risna Dewi
Negotium: Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis Vol 4, No 1 (2021): Negotium Vol. 4 No. 1 Januari-Juni 2021
Publisher : Program Studi Administrasi Bisnis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

To invest in the stock market, people are often constrained in value of investments and high risk. The existence of mutual funds in the investment world is expected to provide an opportunity for investors who have the money and limited investment information in the financial markets. For investors who have a value judgment ethic, Islamic mutual funds can be an option while considering investment risk and return.Mutual fund industry in Indonesia has improved steadily increasing both in number of mutual funds, investment units, and net asset value. Islamic mutual funds also experienced an increase in the number of issued investment products based on Islamic values by investment manager. However, the total investment or contribution to economic activity is still lower investment in the mutual fund industry as a whole.
ANALISIS PEMANFAATAN PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA DALAM MENINGKATKAN EKONOMI MASYARAKAT IDI RAYEUK KABUPATEN ACEH TIMUR Nanda Ameliany; Nursakinah Ritonga; Sufi Sufi; Lisa Iryani; Sjafruddin Sjafruddin; Failla Failla
Jesya (Jurnal Ekonomi dan Ekonomi Syariah) Vol 7 No 1 (2024): Forthcoming (IN PRESS) | Article Research Volume 7 Number 1, January 2024
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al-Washliyah Sibolga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36778/jesya.v7i1.1374

Abstract

Pelabuhan Perikanan Nusantara Idi Rayeuk Kabupaten Aceh Timur merupakan salah satu Pelabuhan Perikanan terbesar di pantai Aceh Timur yang didukung oleh 385 Kapal Penangkap. Pelabuhan Perikanan Nusantara Idi Rayeuk juga sangat strategis dimana Pelabuhan ini berada di pusat pemerintah Kabupaten Aceh Timur sehingga menjadikannya mudah dijangkau oleh semua lapisan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Pemanfaatan Pelabuhan Perikanan Nusantara dalam meningkatkan ekonomi masyarakat Idi rayeuk kabupaten Aceh Timur. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Kemudian data tersebut di analisis dengan tiga alur, yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan Pelabuhan Perikanan Nusantara berpengaruh dalam Meningkatkan Ekonomi Masyarakat di Kecamatan Idi Rayeuk Kabupaten Aceh Timur. Pelabuhan Perikanan Nusantara merupakan salah satu pintu gerbang kegiatan perekonomian dimana mampu membuka peluang kerja untuk masyarakat selain itu Pelabuhan Perikanan Nusantara Idi juga mempunyai fasilitas yang sudah memadai sehingga masyarakat dapat memanfaatkan fasilitas tersebut untuk berniaga dan terciptanya berbagai peluang usaha bagi masyarakat, terutama sektor ekonomi kerakyatan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
THE IMPACT OF NON-CASH SOCIAL ASSISTANCE THROUGH E-MONEY TO THE EXPANSION OF FINANCIAL INCLUSION IN ACEH Nanda Amelyani; Sjafruddin; Sufi; Lisa Iryani; Indra Alhakim; Ali Muhayatsyah
J-ISCAN: Journal of Islamic Accounting Research Vol. 5 No. 1 (2023): J-ISCAN : Journal of Islamic Accounting Research
Publisher : IAIN Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52490/jiscan.v5i1.767

Abstract

Broad access to formal financing for poor households through the distribution of social assistance with electronic money (e-money) is believed to accelerate poverty alleviation. The distribution of social assistance through the non-cash system is a breakthrough made by the government to increase aid effectiveness and promote financial inclusion. Recent research has shown that some beneficiaries find it challenging to disburse aid with the system. They only use non-cash facilities to disburse aid and do not want to use the system for other financial services. This fact can be an obstacle to achieving financial inclusion. This study aims to investigate what factors influence beneficiaries' perceptions of using the cashless system. We surveyed one hundred and fifty non-cash beneficiaries in districts/cities in Aceh. The distribution of non-cash social assistance is expected to familiarize the community with saving, it turns out that it is only limited to the disbursement of social assistance, and the mechanism for saving is not immediately carried out by the beneficiaries. Financial inclusion in non-social assistance for the poor is a pseudo-financial inclusiveness and has no impact on poverty reduction.
PELATIHAN KETERAMPILAN PEURAKAN PEUNEUWOE (HANTARAN) DALAM ADAT PERKAWINAN MASYARAKAT ACEH DI GAMPONG BLANG PULO KOTA LHOKSEUMAWE Lisa Iryani; Sufi Sufi; Nanda Ameliany; Cut Sukmawati; Sjafruddin Sjafruddin
Jurnal Malikussaleh Mengabdi Vol 2, No 1 (2023): Jurnal Malikussaleh Mengabdi April 2023
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jmm.v2i1.9542

Abstract

Berbagai instrumen dalam pelaksanaan perkawinan adat Aceh yang merupakan bagian dari pada bentuk kearifan lokal yang saat ini sudah mulai dilupakan atau jarang mendapatkan perhatian dari masyarakat Aceh terutama Peurakan Meuasoe (Hantaran). Fenomena semacam ini akan sangat berdampak terhadap kebudayaan dan kelestarian adat istiadat terutama dalam tatanan masyarakat Aceh untuk itu tim pelaksana pengabdian kepada masyarakat tahun ini berencana akan melakukan pelatihan keterampilan merangkai Peurakan Meuasoe dalam prosesi adat perkawinan Aceh. Pelaksanaan pengabdian ini akan menghasilkan luaran tentang bagaimana kemampuan yang harus dimiliki terutama ibu-ibu PKK dan remaja putri di Desa Blang Pulo Kecamatan Muara Satu Kota Lhokseumawe agar mampu membuat atau merangkai Peurakan Meuasoe (Hantaran) atau seserahan yang merupakan rangkaian prosesi adat istiadat perkawinan masyarakat Aceh. Selain itu juga dengan bentuk dan nilai seni tinggi maka harga komersial sebuah produk Peurakan Meuasoe (Hantaran) mempunyai nilai jual yang cukup tinggi dipasaran hal ini disebabkan karena tidak semua orang punya kemampuan untuk membuat dan merangkai Peurakan Meuasoe (Hantaran) tersebut dengan nilai seni yang tinggi. Untuk itu dengan kemampuan yang dimiliki oleh setiap ibu-ibu PKK dan remaja putri di Desa Blang Pulo tentunya akan berdampak secara langsung terhadap pendapatan ekonomi masyarakat setempat. Teknik pelaksanaan pelatihan ini dengan melakukan wawancara, tanya jawab serta praktek secara langsung tentang teknik pembuatan rangkaian Peurakan Meuasoe (Hantaran). Diharapkan juga kepada pemerintah Gampong khusus Gampong Blang Pulo Kecamatan Muara Satu Kota Lhokseumawe agar dapat memberikan perhatian yang serius sehingga kemampuan dan skill yang dimiliki oleh setiap ibu-ibu PKK dan remaja putri seperti program semacam ini dapat dilaksanakan secara berkelanjutan sehingga akan berdampak pada kemampuan dan pendapatan masyarakat setempat secara mandiri.