Prihantini, Campina Illa
Agribusiness Study Program Faculty Of Agriculture, Fisheries And Animal Husbandry Sembilanbelas November Kolaka University Jl. Youth No. 339 Kolaka, Southeast Sulawesi 93517

Published : 27 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

PERSEPSI KARYAWAN TERHADAP KUALITAS KELEMBAGAAN KAWASAN WISATA JUMIANG, KABUPATEN PAMEKASAN Campina Illa Prihantini; Lutfiyanto Lutfiyanto
Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 17, No 3 (2020): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial, Ekonomi, Kebijakan dan Perubahan Iklim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jpsek.2020.17.3.177-192

Abstract

The Jumiang tourism area is located in Pademawu Subdistrict, Pamekasan District, which is one of the tourism areas that can be built as educational tourism. This is based on natural conditions and the potential possessed by this tourism area. Since the tourism awareness group (pok-darwis) was formed, the tourist area of Jumiang is now making many improvements, especially in the availability of tourist facilities and attractions. This is aimed at attracting the number of tourists that declined in the past few years. The existence of Pok-Darwis is certainly the spearhead of the sustainability of the management of the Jumiang tourist area. This study uses qualitative analysis with a focus on institutional perception analysis. This analysis is expected to provide an evaluation to the relevant parties so that the management of Jumiang tourism area will be better so that the concept of sustainable tourism and education tourism can be achieved. The results of the analysis show that the institutional quality of Pok-Darwis for the Jumiang Tourism Area still has weaknesses, such as in terms of institutional strengthening. However, the institutional effectiveness of the Jumiang tourism area can be said to be effective.
Baganisasi Petani Garam Desa Karanganyar Sumenep Abd Salim; Campina Illa Prihantini; Hajjatul Mabruroh
ABDIMAS DEWANTARA Vol 2 No 1 (2019)
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2860.115 KB) | DOI: 10.30738/ad.v2i1.2958

Abstract

Bagi masyarakat Desa Karanganyar, Garam adalah satu-satunya yang paling berharga sedangkan Potensi laut yang ada belum dikelola secara baik salah satunya dengan menjadi Nelayan dengan mengelola Bagan. ketergantungan masyarakat Desa Karanganyar terhadap produksi garam sangat tinggi. Padahal produktivitas lahan garam hanya bisa dikerjakan di saat musim kemarau saja, praktis petani hanya bisa menggarap lahan/tambak garam berkisar 4-5 bulan saja di mulai sekitar bulan 6 sampai dengan bulan 10 (sesuai kebiasaan musim di madura) dan jika sudah masuk musim penghujan maka petani mulai menganggur, sesuai kebiasaan mayoritas masyarakat Desa Karanganyar Kecamatan Kalianget ketika masuk musim penghujan petani garam menjadi pekerja serabutan, menjadi tukang becak, kuli angkut, atau pekerja kasar lain yang sekiranya bisa memenuhi kebutuhan. Jika petani garam tidak mendapatkan pekerjaan sampingan setelah musim penghujan tiba bisa di pastikan pendapatan petani garam yang selama 4-5 bulan tersebut adalah satu-satunya harapan untuk bertahan hidup. Bagi masyarakat Desa Karanganyar, Garam adalah satu-satunya yang paling berharga sedangkan Potensi laut yang ada belum dikelola secara baik salah satunya dengan menjadi Nelayan dengan mengelola Bagan.
TINGKAT EFISIENSI SALURAN PEMASARAN KOMODITAS BERAS (Studi Kasus: Desa Polenga Kecamatan Watubangga Kabupaten Kolaka) Campina Illa Prihantini; Budi Samudra; Yuli Purbaningsih; Lian Yunike; Indriani Nurul Suraturohmi; La Sisi
Mimbar Agribisnis : Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis Vol 8, No 2 (2022): Juli 2022
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ma.v8i2.7937

Abstract

The number of rice production produced by Kolaka Regency is included in the five largest in Southeast Sulawesi Province. It is interesting to study whether this fact has a real impact on farmers as the first marketing agency. Polenga Village was chosen as the research location because this village is one of the largest rice-producing villages in Kolaka Regency. Writing this article aims to 1) identify rice marketing patterns in Polenga Village, 2) analyze the amount of marketing margin in Polenga Village, and 3) analyze the functions of marketing institutions carried out by each rice marketing agency in Polenga Village. This type of research is descriptive, qualitative and quantitative. Sources of data in this study, namely primary data obtained from respondents and secondary data obtained from agencies related to the research. The analysis carried out is the analysis of marketing margins and analysis of the functions of marketing institutions. The results showed that there were three main patterns of rice marketing in Polenga Village, namely: (I) from farmers directly to consumers, (II) from farmers to collectors and then to consumers, and (III) from farmers to collectors to retailers and ends up in the consumer. The second finding is that the highest marketing margin value is in Marketing Channel III, which is IDR 1.000 per kilogram. Meanwhile, in the second marketing channel, only IDR 500 per kilogram and the marketing channel I no marketing margin was found. Based on the analysis of the functions of marketing institutions, each institution has performed three main functions of marketing institutions, namely the physical function, the exchange function, and the facility function. The conclusion that can be drawn is that the most efficient marketing channel is Marketing Channel I where no marketing marjin is found and direct sales occur to consumers.
ANALISIS PERSEPSI STAKEHOLDER DISTRIBUSI SARANA PRODUKSI PERTANIAN (SAPROTAN) PUPUK DI KABUPATEN PAMEKASAN Campina Illa Prihantini; Lutfiyanto Lutfiyanto
Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Vol 26, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.99 KB)

Abstract

Sektor pertanian merupakan salah satu sektor utama dalam masyarakat perdesaan.Terlebih di Indonesia, mata pencaharian sebagai petani adalah mata pencaharian utama bagi negara agraris. Kegiatan produksi pertanian tentu sangat membutuhkan ketersediaan sarana dan prasarana produksi. Ketersediaan ini bisa menjadi tantangan sekaligus peluang dalam keberlanjutan kegiatan pertanian di Indonesia. Tak pelak, banyak sekali kegiatan impor komuditas pertanian dari negaranegara agraris, termasuk Indonesia. Salah satu penyebab utamanya adalah masalah ketersediaan sarana dan prasarana produksi pertanian. Tanaman pangan dan holtikultura merupakan salah satu komuditas pertanian yang amat penting dan diyakini akan terus tumbuh dan berkembang di masa mendatang. Salah satu upaya untuk mencapai hal tersebut adalah dengan menjaga ketersediaan sarana produksi pertanian, seperti bibit dan benih, bahan-bahan pestisida, dan pupuk. Melakukan kegiatan pencacahan kios merupakan salah satu langkah untuk menjaga ketersediaan sarana roduksi pertanian. Sehingga stakeholder pengambil kebijakan dapat menentukan langkah strategis apa yang dapat diambil dalam menjaga ketersediaan saprotan. Penelitian ini menggunakan purposive dan snowballing sampling method yang mana terdapat sekitar 100 kios penjual, pengecer yang diwawancarai. Pemilihan kios sebagai responden didasarkan pada ada tidaknya kegiatan atau transaksi aktif dalam satu tahun terakhir. Kios yang dipilih adalah kios penjual atau pengecer baik resmi atau tidak resmi yang menjual atau mengecer sarana produksi pertanian, seperti bibit dan benih, pestisida dan obat-obatan hama, serta pupuk baik bersubsidi maupun tidak bersubsidi.. Kata kunci: Analisis Persepsi, Distribusi, Kios Saprotan, dan Sarana Produksi Pertanian.
Nilai Tambah Cabai dan Peran Wanita Tani di Kecamatan Polinggona Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, Indonesia Helviani Helviani; Campina Illa Prihantini; Masitah Masitah; Yuli Purbaningsih; Aan Wilhan Juliatmaja; H. Syahrir; Muhtar Amin
Agro Bali : Agricultural Journal Vol 5, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (473.803 KB) | DOI: 10.37637/ab.v5i3.997

Abstract

Cabai (Capsicum annum L.) menjadi komoditi strategis yang secara berkelanjutan mempengaruhi inflasi karena merupakan bahan pangan yang dibutuhkan masyarakat Indonesia disamping komoditas pangan utama. Permasalah utama yang ada, yaitu karakteristik buah cabai yang mudah rusak dan petani belum mampu menerapkan sistem pascapanen yang baik sehingga susut hasil masih sangat tinggi diakibatkan pengetahuan yang terbatas. Wanita tani diharapkan memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam penanganan pascapanen cabai, pengolahan cabai menjadi cabai kering diharapkan akan meningkatkan nilai tambah demi meningkatkan harga jual produk agar dapat menjadi sumber penghasilan tambahan dan meningkatkan pendapatan rumah tangga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa besar nilai tambah cabai dan untuk mengetahui peran wanita tani dalam kegiatan usahatani dan pengolahan cabai. Metode penelitian ini yaitu untuk menganalisis nilai tambah cabai digunakan perhitungan nilai tambah metode Hayami sedangkan untuk mengetahui bagaimana peran wanita tani dalam melakukan proses pengolahan cabai di analisis secara deskriptif kualitatif. Penentuan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara stratified random sampling dan snowball random sampling. Metode ini diterapkan dalam pengambilan data sekunder dan wawancara dengan narasumber yang kompeten sesuai dengan informasi yang dibutuhkan oleh peneliti. Jumlah sampel penelitian ini yaitu sebanyak 40 responden wanita tani di Desa Puudongi Kecamatan Polinggona Kabupaten Kolaka. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa nilai tambah cabai yaitu sebesar Rp 4.000/kg, yang artinya pendapatan petani meningkat dengan tambahan sebesar Rp 4.000/kg. Dan wanita tani mempunyai peran penting dalam kegiatan usahatani dan pengolahan cabai. Wanita tani ikut serta dalam kegiatan usahatani dan pengolahan cabai pada kegiatan yang ringan dan membutuhkan ketelatenan.
Is white copra more attractive than black copra? Comparative study of marketing margin and farmer's share in Southeast Sulawesi Campina Illa Prihantini; Yusriani Rizqy; Nursalam Nursalam; Yuli Purbaningsih; Dennis Mark Onuigbo
Agriekonomika Vol 11, No 2: October 2022
Publisher : Department of Agribusiness, Faculty of Agriculture, Universitas Trunojoyo Madura, Indonesi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/agriekonomika.v11i2.16469

Abstract

Coconut (Cocos nucifera L.) is one of the plantation commodities that has an important role in the economy of coastal communities in Indonesia. Based on data released by the Central Statistics Agency, in 2020 Bombana Regency has a number of coconut plantations covering an area of 14,550 ha, and about 23 percent of which are located in Poleang District so the sub-district has the potential to produce copra production. This study aims to analyze the black and white copra marketing pattern. The analysis used is marketing channel analysis, marketing margin analysis and farmer's share, and marketing function analysis. The data used in this study are primary data obtained through interviews with respondents and secondary data obtained from relevant agencies, including the results of other studies in the form of scientific journals. The results showed that there was one copra marketing channel in Poleang District which consisted of three marketing institutions. The farmer's share analysis showed that the value received by farmers on black copra was 82,14% while that received on white copra was 78,66%. The analysis of the marketing function shows that each marketing agency has performed its marketing function well.
PENGUATAN KEMAMPUAN MANAJERIAL KELOMPOK WANITA TANI MELALUI PELATIHAN LAPORAN KEUANGAN USAHATANI DI KABUPATEN KOLAKA Kabul Budiman; Masitah Masitah; Campina Illa Prihantini; Nursalam Nursalam; Hasbiadi Hasbiadi
Jurnal Dinamika Pengabdian (JDP) Vol. 7 No. 2 (2022): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 7 NO. 2 MEI 2022
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v7i2.22269

Abstract

Kelompok wanita tani merupakan salah satu kelompok masyarakat yang memiliki potensi yang besar untuk diberdayakan. Terlebih kelompok wanita tani yang berada di daerah pedesaan dengan kawasan yang memiliki lahan pekarangan yang cukup luas. Lahan pekarangan dapat menjadi sumberdaya produksi yang jika dikelola dengan baik akan menjadi salah satu sumber penerimaan bagi wanita tani. Kelompok wanita tani di Desa Lamondape pada umumnya adalah ibu rumahtangga yang memiliki aktivitas bertani di lahan perkebunan atau sawah milik mereka. Jika tidak sedang berproduksi, mereka memanfaatkan lahan pekarangan dengan menanam tanaman hortikultura seperti sayur mayur. Pelatihan laporan keuangan usahatani sayur mayur diberikan kepada kelompok wanita tani agar mereka mampu mengelola keuangan usahatani sampingan dengan baik sehingga usahatani sayur mayur dari lahan pekarangan dapat menjadi sumber penghasilan alternatif bagi rumahtangga mereka. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa mereka sangat antusias dan adanya perubahan pola pikir dalam memanfaatkan lahan pekarangan sebagai sumber penerimaan alternatif mereka. Kata kunci: Keuangan, Laporan, Manajerial, Wanita, Tani. ABSTRACT Women farmer group is one of the community groups that has great potential to be empowered. Moreover, the group of women farmers who are in rural areas with areas that have a fairly large yard. Yards can be a production resource which, if managed properly, will be a source of income for women farmers. Women farmer in Lamondape village are generally housewives who have farming activities on their plantations or rice fields. If they are not in production, they use their yards by planting horticultural crops such as vegetables. Vegetable farming financial report training is given to women farmer group so that they are able to manage sideline farming finances well so that vegetable farming from their yards can be an alternative source of income for their households. The results of the service program show that they are very enthusiastic and there is a change in their mindset in utilizing their yard as an alternative source of income. Keywords: Report, Finance, Managerial, Woman, Farmer.
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PELATIHAN PENGOLAHAN IKAN LURE DAN IKAN CAKALANG MENJADI PRODUK BERNILAI TINGGI DI KAMPUNG BAJO, KELURAHAN ANAIWOI, KABUPATEN KOLAKA Nurfadila Nurfadila; Ferawati Ferawati; Campina Illa Prihantini; Masitah Masitah; Erik Hardianti; Yuli Purbaningsih; Ramlah Saleh; Dini Solihah
Jurnal Dinamika Pengabdian (JDP) Vol. 8 No. 1 (2022): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 8 NO. 1 OKTOBER 2022
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v8i1.23578

Abstract

Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pelatihan pengolahan bahan ikan cakalang dan ikan lure yang dapat memberdayakan warga perempuan kampung bajo, Kelurahan Anaiwoi, Kecamatan Tanggetada. Selain itu, pengabdian ini bertujuan untuk menambah pengetahuan tentang pengolahan ikan cakalang dan ikan lure agar mendapat nilai tambah lebih tinggi dibandingkan yang tanpa diolah. Objek pengabdian terdiri dari warga perempuan yang terdiri atas nelayan wanita dan istri nelayan Suku Bajo yang berjumlah 45 orang Dusun V Kelurahan Anaiwoi, Kecamatan Tanggetada, Kabupaten Kolaka. Kegiatan pengabdian diawali dengan sosialisasi mengenai pentingnya pengolahan ikan hasil tangkapan nelayan agar lebih memiliki nilai ekonomi, dilanjutkan dengan praktik langsung dan diakhiri dengan diskusi dengan masyarakat mengenai keberlanjutan program. Hasil dari kegiatan pengabdian ini di antaranya adalah bertambahnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat nelayan Kampung Bajo, serta diperolehnya pendapatan hasil usaha penjualan produksi ikan cakalang dan ikan lure. Keberlanjutan program pemberdayaan perempuan ditunjukkan dengan telah adanya pengembangan produk atau variasi produk dan terbentuknya kemandirian tim. Kata kunci: Pemberdayaan perempuan, Pelatihan, Bahan pangan ikan. ABSTRACT This service aims to provide training on the processing of skipjack and lure fish ingredients that can empower the women of Bajo Village, Anaiwoi Village, Tanggetada District. In addition, this service aims to increase knowledge about the processing of skipjack and lure fish so that they get higher added value than those without processing. The object of service consists of female residents consisting of female fishermen and the wives of fishermen from the Bajo Tribe, totaling 45 people from Hamlet V, Anaiwoi Village, Tanggetada District, Kolaka Regency. The service activity begins with socialization about the importance of processing fish caught by fishermen to have more economic value, followed by direct practice and ending with discussions with the community about the sustainability of the program. The results of this service activity include increasing the knowledge and skills of the fishing community of Kampung Bajo, as well as obtaining income from the sale of skipjack and lure fish production. The sustainability of the women's empowerment program is indicated by the development of products or product variations and the formation of team independence. Keywords: Women empowerment, Training, Fish food.
DOES COVID-19 REALLY IMPACT ON EXPORT FISHERIES BUSINESS? (Case Study: Kolaka Regency, Southeast Sulawesi, Indonesia) Campina Illa Prihantini; Muhtar Amin; Nurfadila Nurfadila; Nursalam Nursalam; Yuli Purbaningsih; Ramlah Saleh
Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Vol 17, No 2 (2022): DESEMBER 2022
Publisher : Balai Besar Riset Sosial Eonomi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jsekp.v17i2.11448

Abstract

This study aims to analyze the impact of the COVID-19 pandemic on fisheries sector, including the export fishery business. Tanggetada Subdistrict, located in Kolaka Regency, Southeast Sulawesi Province, is one of the suppliers of export fishery commodities through Makassar City in South Sulawesi Province. The analytical method used is a different test of costs, revenues, and income in the export fishery business before and during the COVID-19 pandemic. The selected sample is four export fishery business actors using purposive sampling. The data used are primary data in the form of export fishery business data from each respondent gathered from interviews through questionnaires. While secondary data is supporting data from the Central Statistics Agency, the Ministry of Marine Affairs and Fisheries as well as several research results on the topic of scientific journals. The data then were analyzed using income analysis, which was carried out with a different test using the SPSS application. The results of the analysis of the different tests (paired sample t-test) show that there are significant differences in the income level of the export fishery of the four entrepreneurs before and during the Covid-19 pandemic.
PENINGKATAN MINAT BACA MASYARAKAT MELALUI PEMBANGUNAN PERPUSDES SEBAGAI OBJEK WISATA EDUKASI BERBASIS KEARIFAN LOKAL DI DESA MAPPER, KABUPATEN PAMEKASAN Darwis; Campina Illa Prihantini; FARIDATUL MUSFIROH
Revenue : Jurnal Ekonomi Pembangunan dan Ekonomi Islam Vol 3 No 01 (2020): Revenue : Jurnal Ekonomi Pembangunan dan Ekonomi Islam
Publisher : STIE Bakti Bangsa Pamekasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.678 KB) | DOI: 10.56998/jr.v2i01.8

Abstract

PERPUSDes Mapper Village is the only village library in Pamekasan Regency. This library is managed by village youths who have enthusiasm in efforts to increase reading interest in the Pamekasan Regency community in general and the Mepper Village community in particular. Over time, PERPUSDes Mapper Village began to be known by the wider community, but library management has not been optimal. Community service activities were initiated by STIE Bakti Bangsa students through the Village Development Holistic Program with the aim of increasing public interest in reading. Several activities and empowerment programs for the Mapper Village PERPUSDes manager were provided so that the library could develop and could help increase public interest in reading. The results of this community service show that with the availability of reading media, such as the increasing number of reading books, a set of computers, the improvement of reading rooms, and the procurement of spot selfies at several points around the library, has been proven to increase the number of visits at the Mapper Village PERPUSDes.