Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : JURNAL PENELITIAN FARMASI

UJI TOKSISITAS EKSTRAK ETANOL DAUN KELAPA (Cocos nucifera L.) SEBAGAI KANDIDAT ANTITUMOR DENGAN METODE BRINE SHRIMP LETHALITY TEST (BSLT) Tuhfatul Ulya; Musparlin Halid
Jurnal Penelitian Farmasi & Herbal Vol 5 No 2 (2023): JURNAL PENELITIAN FARMASI & HERBAL
Publisher : Fakultas Farmasi Institut Kesehatan DELI HUSADA Deli Tua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36656/jpfh.v5i2.1166

Abstract

Tumor merupakan penyakit yang ditandai dengan adanya pembelahan sel yang tidak terkendali. Saat ini, terapi pembedahan dan radioterapi adalah pengobatan tumor yang paling efektif, tetapi tidak efisien ketika sel tumor telah menyebar ke seluruh tubuh (metastasis). Kemoterapi merupakan terapi pilihan untuk sel tumor yang bermetastasis, namun kemoterapi memiliki kelemahan karena tidak hanya mempengaruhi sel tumor, tetapi juga sel sehat yang membelah dengan cepat. Kelapa (Cocos nucifera) merupakan komoditas perkebunan yang potensial karena hampir semua bagian tanamannya dapat dimanfaatkan, tak terkecuali daun kelapa. Namun belum banyak penelitian yang melihat kebermanfaatannya dalam kesehatan. Penelitian ini diawali dengan skrining fitokimia ekstrak etanol daun kelapa. Uji toksisitas dilakukan dengan metode BSLT menggunakan 750 ekor larva Artemia salina yang terbagi dalam 6 kelompok (5 kelompok perlakuan dan 1 kelompok kontrol negatif), dengan konsentrasi ekstrak masing-masing kelompok perlakuan 1000, 500, 250, 125, dan 50 ppm, selanjutnya persen mortalitas larva Artemia salina dihitung setelah 24 jam paparan. Skrining fitokimia ekstrak etanol daun kelapa menunjukkan hasil positif adanya senyawa alkaloid, flavonoid, fenol, dan triterpenoid. Hasil uji toksisitas menunjukkan ekstrak etanol daun kelapa konsentrasi 1000, 500, 250, 125, dan 50 ppm mengakibatkan kematian pada larva Artemia salina. Persen mortalitas tertinggi ditemukan pada konsentrasi ekstrak 1000 ppm (41,33%). Nilai LC50 yang didapatkan sebesar 1621,05 ppm menunjukkan ekstrak etanol daun kelapa tidak cukup toksik untuk berpotensi sebagai kandidat antitumor dan antikanker.