cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Jalan Jembatan
ISSN : 19070284     EISSN : 25278681     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal Jalan-Jembatan adalah wadah informasi bidang Jalan dan Jembatan berupa hasil penelitian, studi kepustakaan maupun tulisan ilmiah terkait yang meliputi Bidang Bahan dan Perkerasan Jalan, Geoteknik Jalan, Transportasi dan Teknik Lalu-Lintas serta Lingkungan Jalan, Jembatan dan Bangunan Pelengkap Jalan. Terbit pertama kali tahun 1984, dengan frekuensi terbit tiga kali setahun pada bulan April, Agustus, dan Desember. Mulai tahun 2016 terbit dengan frekuensi dua kali setahun, edisi Januari - Juni dan edisi Juli - Desember, dalam versi cetak dan versi elektronik.
Arjuna Subject : -
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 22 No 4 (2005)" : 9 Documents clear
PROPERTIES OF REFINED NATURAL ASPHALT BUTON (ASBUTON) as PAVEMENT MATERIALS Affandi, Furqon
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 22 No 4 (2005)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4402.644 KB)

Abstract

Ada dua tipe bitumen, yaitu yang terjadi dialam dan yang merupakan hasil refinery dari minyak bumi. Salah satu jenis aspal alam ialah "rock asphalt". Di P.Buton, propinsi Sulawesi tenggara terdapat deposit aspal alam jenis "rock asphalt" yang sangat besar, mengandung kadar aspal antara 5% sampai 30% dengan rata rata sekitar 20% dan sisanya adalah mineral, yang umumnya batu kapur atau pasir. Aspal alam jenis "rock aspal" ini dikenal dengan nama Asbuton merupakan singkatan dari Asphalt Batu dari P.Buton Perkiraan jumlah deposit bervariasi dan diperkirakan mencapai 200 juta ton. Deposit tersebut merupakan sumber alam nasional yang sangat penting, yang berpotensi untuk meningkatkan sifat aspal minyak guna melayani volume serta beban lalu lintas di masa datang, mengurangi impor aspal dan meningkatkan pendapatan dari sisi ekspor. Untuk mendapatkan produk Asbuton yang lebih baik, penelitian dan pengembangan telah dan sedang dilakukan. Proses refinery telah dikembangkan. Proses refinery mengurangi kandungan mineral guna menghasilkan "Refined Asphalt Buton" yang mempunyai kandungan bitumenya sekitar 60% dan proses yang baru saja dikembangkan dimaksudkan untuk menghasilkan "Aspal buton murni hasil refinery" yang mempunyai kandungan aspal > 99%. Penambahan Refiend Asphalt Buton menaikan "Titik Lembek' dan menurunkan "Penetrasi" dari aspal pen 60/70. Penambahan 20% Refined Asphalt Buton dan sekitar 54% "Asphalt Buton Murni hasil Refineryi" menaikkan titik lembek dari 48,5 C menjadi 55C; serta 58C dan 54C. Campuran yang mengandung "Refined Asphalt Buton" tidak begitu terpengaruh oleh perubahan temperature sebagaimana ditunjukkan oleh naiknya nilai Penetrasi Indeks (PI). Hal ini akan memperbaiki ketahanan dari campuran beraspal terhadap deformasi permanen khususnya di daerah beriklim tropis sebagaimana ditunjukkan dari hasil pengujian wheel tracking dan pengujian kuat tekan bebas. Penambahan Refined Asbuton mempunyai pengaruh yang sangat berarti dalam peningkatkan kekakuan campuran yang akan memperbaiki kemampuan penyebaran beban dari campuran beraspal tersebut sebagaimana ditunjukkan oleh kenaikan dari modulus campuran tersebut. Kenaikan modulus mencapai 1,2 dan 2,7 kali untuk campuran yang mengandung 20% dan 54% "Refined Asphalt Buton" dalam campuran bitumennya. Hal ini dikarenakan kenaikan dari Titik Lembek dan penurunan dari nilai Penertasi. Kenaikan kekakuan campuran menjadikan campuran tersebut mempu menyebarkan beban lalu lintas ke lapisan bawah perkerasan yang lebih luas lagi. Ini akan menjadikan tegangan dan regangan pada perkerasan menjadi lebih rendah lagi dan selanjutnya menghasilkan perkerasan dengan umur pelayanan yang lebih lama.
PENGGUNAAN AGREGAT SUB STANDAR DAN AGREGAT LOKAL UNTUK CAMPURAN BERASPAL Leksminingsih, Leksminingsih
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 22 No 4 (2005)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2711.832 KB)

Abstract

Penelitian penggunaan agregat sub standar dan agregat lokal untuk bahan perkerasan jalan, meliputi perencanaan campuran beraspal menggunakan : agregat standar, agregat standar yang tidak memenuhi persyaratan,marmer, slag, dan gamping. Dari ke lima jenis agregat itu yang memenuhi persyaratan untuk campuran beraspal adalah agregat standar, slag dan gamping. Agregat gamping mempunyai stabilitas Marshall tertinggi (1820 kg), stabilitas dinamis tertinggi dicapai oleh campuran beraspal menggunakan agregat slag (2100 lintasan/menit), penurunan deformasi pemanen terendah oleh agregat slag. Modulus antara agregat slag dan standar mempunyai nilai yang sama, campuran dengan agregat gamping mempunyai modulus terendah pada 25oC lebih rendah 41% terhadap standar. Perencanaan campuran menggunakan agregat marmer tidak memperlihatkan hasil yang baik, stabilitas Marshall lebih rendah 16,7%, kenaikan deformasi 18% dan stabilitas dinamis turun 52% terhadap standar, begitu pula dengan agregat sub standar mempunyai nilai stabilitas sisa <75% terhadap semula. Dengan hasil yang telah diperoleh di laboratorium ini, sebaiknya dilakukan uji coba di lapangan supaya mendapatkan hasil yang sesuai dengan kinerja di laboratorium.
PREDIKSI UMUR RENCANA PERKERASAN DENGAN MELAKUKAN PELAPUKAN ASPAL JANGKA PENDEK DAN JANGKA PANJANG SIMULASI DI LABORATORIUM Suroso, Tjitjik W
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 22 No 4 (2005)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (12070.277 KB)

Abstract

Umur aspal di perkerasan jalan sangat tergantung dari ketahanan aspal yang digunakan terhadap pelapukan baik selama pemanasan dan pencampuran diunit pencampur aspal dan selama masa pelayanan yang diakibatkan oleh pengaruh cuaca, sinar matahari dan oksidasi serta tebal lapisan aspal terhadap aggregat.Pelapukan aspal selama pemanasan dan pencampuran dikategorikan pelapukan jangka pendek, sedang pelapukan aspal selama masa pelayanan perkerasan jalan.Tulisan ini merupakan hasil penelitian aspal dengan ketebalan contoh 3, 5, 7.5, 9, 10.5 dan 12 µ yang dilakukan pelapukan jangka pendek yang dilaboratorium menggunakan alat RTFO (Rolling thin Film Oven) yang menggambarkan pelapukan / pengerasan aspal setelah aspal kelaur dari Unit pencampur aspal, dan pelapukan jangka panjang dengan alat Pressure Aging Vessel (PAV) yang merupakan tes simulasi di laboratorium, untuk memprediksi umur aspal sampai mengalami pelapukan di perkerasan jalan. Dengan demikian setiap aspal yang akan digunakan untuk prekerasan jalan dengan menggunakan metode ini dapat diprediksi umur pelayanannya (ketahanan aspal terhadap pemanasan dan oksidasi).Dari penelitian ini untuk menentukan perkiraan umur aspal diperkerasan jalan sampai aspal mengalami pelapukan dapat diusulkan menggunakan model matematis sebagai berikut : Umur perkiraan aspal di perkerasan jalan = ([(Pen Pav-20) + 1] x 5 tahun)/((Pen RTFO-Pen PAV)) Dengan dasar umur aspal setelah pengujian pelapukan melalui alat Pressure Aging Vessel sama dengan 5 th umur aspal pada perkerasan jalan sehingga dapat ditentukan umur perkerasan pada tebal lapisan aspal terhadap aggregat yang telah ditetapkan atau sebaliknya dengan umur pelayanan perkerasan jalan yang ditentukan maka tebal lapisan aspal terhadap aggregat dapat dihitung.
PERBEDAAN UTAMA PENGGUNAAN KAPURDAN SEMEN UNTUK BAHAN STABILISASI TANAH Siegfried, Siegfried; Suaryana, Nyoman; Armela, Haliena
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 22 No 4 (2005)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1829.128 KB)

Abstract

Dengan semakin langkanya ketersediaan sumber daya alam akan berpengaruh juga terhadap pembangunan dan pemeliharaan jaringan jalan yang ada. Persoalan ini hanya mungkin diatasi dengan memperbaiki/meningkatkan mutu material yang tersedia disekitar lokasi jaringan jalan tersebut. Untuk itu harus dicari teknologi aplikatif dengan mempertimbangkan berbagai aspek antara lain tipe dan deposit material yang ada serta tingkat keberhasilan yang pernah dicapai. Salah satu teknologi aplikatif tersebut adalah teknologi stabilisasi dengan menggunakan bahan tambah kapur, semen atau bahan lainnya. Perbedaan utama dari teknologi stabilisasi dengan kapur dan semen adalah pada pemakaiannya untuk suatu jenis tanah. Kapur lebih sesuai depakai untuk jenis tanah berbutir halus dengan PI <= 10 % dan untuk semua tanah berbutir kasar (kurang dari 25% lolos saringan No.200). Stabilisasi tanah dengan kapur dan semen akan meningkatkan kekuatan yang dukung tanah, menurunkan plastisitas, mengurangi permeabilitas dan kembang-surat. Keberhasilan penggunaan teknologi stabilisasi dipengaruhi oleh banyak faktror, antara lain : (i) pemilihan bahan stabilisasi yang tepat sesuia dengan jenis tanah, (ii) ketepatan rancangan campuran, (iii) derajat pencampuran data pemadaan di lapangan , dan (iv) pemeliharaan selama waktu curing
PERHITUNGAN NILAI IRI MENGGUNAKAN MODEL IRRE DENGAN SIMULASI BERBAGAI VARIANSI KONDISI PERMUKAAN Radia, Effendi; Yamin, R. Anwar
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 22 No 4 (2005)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (10683.235 KB)

Abstract

Kekasaran permukaan merupakan salah satu parameter penting dalam manajemen pemeliharaan jalan, oleh karena itu karakteristik kekasaran itu penting untuk dipahami. Selama ini tidak pernah diketahui sejauh mana pengaruh suatu bentuk dan dimensi profil tertentu dari permukaan jalan terhadap nilai kekasaran permukaan. Paper ini mendiskusikan pengaruh berbagai variasi bentuk dan dimensi profil permukaan terhadap nilai kekasaran permukaan jalan yang dinyatakan dama IRI, dengan menggunakan model perhitungan IRI dari IRRE.
MODEL KERUNTUHAN PERKERASAN LENTUR Nono, Nono; AS, Dadang
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 22 No 4 (2005)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2261.148 KB)

Abstract

Pada umumnya metoda perencanaan perkerasan yang digunakan di Indonesia adalah adopsi dari perencanaan AASHTO atau TRL. Sebagaimana diketahui bahwa kondisi lingkungannya jauh berbeda dengan di Indonesia sehingga beberapa model yang digunakan pada mereka perencaan tersebut harus diadaptasikan . Makalah ini membahas hasil penelitian tentang model keruntuhan perkerasan lentur yang sesuai dengan tipe perkerasan dan kondisi lingkungan Indonesia. Penelitian dilakukan pada beberapa ruas jalan di Provinsi Jawa Barat dan Banten. Beberapa kesimpulan hasil penelitian yang diperoleh adalah sebagai berikut : Model keruntuhan retak (lapis beraspal) ; εh = 6153,1 (N)-0,2329 Model keruntuhan deformasi (tanah dasar); εv = 46211 (N)-0,3051 ; untuk kedalaman alur 10 mm εv = 65940 (N)-0,3232 ; untuk kedalaman alur 15 mm εv = 93491 (N)-0,3393 ; untuk kedalaman alur 20 mm Untuk ketiga model keruntuhan deformasi di atas, sebaiknya digunakan sesuai dengan kelas jalan
Kajian Perbandingan Bantalan Elastomer Sebagai Perletakan Jembatan dengan Menggunakan 4 Lapisan dan 3 Lapisan Pelat Baja Setiati, N. Retno; Irawan, Rully Ranastra
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 22 No 4 (2005)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.147 KB)

Abstract

Bantalan jembatan di Indonesia pada umumnya terbuat dari logam, baik mutu bahan maupun cara pemasangannya sering menimbulkan persoalan. Bantalan logam ini relative lebih mahal dan bobotnya cukup berat dalam hal pengangkutan. Usaha penggunaan bantalan elastomer yang lebih ringan dan sederhana telah lama berkembang di Indonesia. Percobaan-percobaan yang dilakukan atas kerjasama Balai Jembatan dan Bangunan Pelengkap Jalan, Balai Penelitian Teknologi Karet Bogor, dan Produsen Karet telah dapat menghasilkan bantalan elastomer berlapis yang berasal dari karet alam dan buatan dengan memenuhi persyaratan-persyaratan yang telah ditentukan oleh Standars – Spesification seperti AASH TO. Spesifikasi ini perlu dijaga agar bantalan elastomer yang diproduksi tidak menimbulkan persoalan di masa mendatang.
THE RELIABILITY OF MARSHALL COMPACTOR FOR PREDICTING VOID AT REFUSAL DENSITY Rumkita, Ida; Siegfried, Siegfried
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 22 No 4 (2005)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1196.59 KB)

Abstract

Di Indonesia penggunaan alat pemadat Marshall untuk memprediksi rongga pada kepadatan mutlak telah banyak digunakan khususnya di PU Daerah karena keterbatasan alat yang ada. Permasalahan utama dalam menggunakan alat pemadat Marshall untuk memprediksi rongga pada kepadatan mutlak ini adalah kemungkinan terjadinya segregasi pada benda uji akibat beban impact dari alat pemadat Marshall. Penelitian yang dilakukan adalah untuk melihat tingkat kepercayaan penggunaan alat pemadat Marshall untuk tujuan ini, khususnya untuk campuran ACWC. Penelitian ini mengambil dua tipe gradasi campuran ACWC yaitu diatas Fuller dan memotong Fuller. Walaupun jumlah benda uji sangat terbatas, didapat kesimpulan bahwa penggunaan alat pemadat Marshall untu memprediksi rongga pada kepadatan mutlak hanya bisa dilakukan untuk ACWC yang mempunyai gradasi diatas Fuller seperti yang ditunjukkan oleh gradasi hasil ekstraksi dari benda uji yang telah mengalami pemadatan masih berada pada rentang spesifikasi untuk ACWC.
FENOMENA KERUSAKAN RIGID PAVEMENT PADA JALAN TOL PADALEUNYI KM 09+300 B (ARAH PADALARANG) Murtosidi, Iman; MSc, Saksono,
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 22 No 4 (2005)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (934.202 KB)

Abstract

Paper ini sekilas memberikan gambaran mengenai fenomena menarik keruntuhan rigid pavement pada jalan tol Padalarang - Cileunyi, yang terjadi pada 11 Oktober 2002 jam 15.00, dan informasi kepada masyarakat, khususnya kepada pengelola jalan tol terhadap bahaya yang kemungkinan bisa terjadi pada rigid pavement jalan yang dibangun diatas tanah lunak. Pada mulanya rigid pavement berperilaku sebagai pelat dasar pondasi elastis dengan frekuensi alamiah. Penurunan local tanah/sub soil yang terjadi merubah rigid pavement menjadi semi kantilever, sehingga frekuensi getaran beban lalu-lintas berubah menjadi frekuensi alamiah yang rendah. Beban dinamis lalu lintas mengakibatkan rigid pavement mengalami flexural vibration. Lendutan makin membesar (amplification) seandainya frekuensi forced vibration nilainya hampir sama dengan frekuensi free vibration. Oleh karena lendutan rigid pavement ke bawah tertahan oleh lean conrete dan sebaliknya bebas melendut ke atas, maka tejadilah keruntuhan pada rigid pavement yang disertai ledakan karena karakteristik beton yang kaku/brittle.

Page 1 of 1 | Total Record : 9


Filter by Year

2005 2005


Filter By Issues
All Issue Vol 39 No 1 (2022) Vol 38 No 2 (2021) Vol 38 No 1 (2021) Vol 37 No 2 (2020) Vol 37 No 1 (2020) Vol 36 No 2 (2019) Vol 36 No 1 (2019) Vol 35 No 2 (2018) Vol 35 No 1 (2018) Vol 34 No 2 (2017) Vol 34 No 1 (2017) Vol 33 No 2 (2016) Vol 33 No 1 (2016) Vol 32 No 3 (2015) Vol 32 No 2 (2015) Vol 32 No 1 (2015) Vol 31 No 3 (2014) Vol 31 No 2 (2014) Vol 31 No 1 (2014) Vol 30 No 3 (2013) Vol 30 No 2 (2013) Vol 30 No 1 (2013) Vol 29 No 3 (2012) Vol 29 No 2 (2012) Vol 29 No 1 (2012) Vol 28 No 3 (2011) Vol 28 No 2 (2011) Vol 28 No 1 (2011) Vol 27 No 3 (2010) Vol 27 No 2 (2010) Vol 27 No 1 (2010) Vol 26 No 3 (2009) Vol 26 No 2 (2009) Vol 26 No 1 (2009) Vol 25 No 3 (2008) Vol 25 No 2 (2008) Vol 25 No 2 (2008) Vol 25 No 1 (2008) Vol 24 No 3 (2007) Vol 24 No 2 (2007) Vol 24 No 1 (2007) Vol 23 No 3 (2006) Vol 23 No 2 (2006) Vol 23 No 1 (2006) Vol 22 No 4 (2005) Vol 22 No 3 (2005) Vol 22 No 2 (2005) Vol 22 No 1 (2005) Vol 21 No 4 (2004) Vol 21 No 3 (2004) Vol 21 No 2 (2004) Vol 21 No 1 (2004) Vol 20 No 4 (2003) Vol 19 No 3 (2002) Vol 19 No 2 (2002) Vol 19 No 1 (2002) Vol 18 No 2 (2001) Vol 18 No 1 (2001) Vol 17 No 2 (2000) Vol 17 No 1 (2000) Vol 16 No 3 (2000) Vol 16 No 2 (1999) Vol 15 No 4 (1999) Vol 15 No 1 (1998) Vol 15 No 3 (1997) Vol 15 No 1 (1997) No 4 (1997) No 2 (1997) Vol 13 No 2 (1996) Vol 13 No 1 (1996) No 4 (1996) No 3 (1996) Vol 12 No 3 (1995) Vol 12 No 2 (1995) Vol 12 No 1 (1995) Vol 11 No 1 (1994) Vol 10 No 3 (1993) Vol 10 No 2 (1993) Vol 10 No 1 (1993) Vol 9 No 4 (1993) Vol 9 No 3 (1992) Vol 9 No 2 (1992) Vol 9 No 1 (1992) Vol 8 No 3 (1992) Vol 7 No 3 (1991) No 2 (1991) No 1 (1991) No 1 (1990) No 2 (1989) No 1 (1989) No 4 (1987) No 2 (1987) No 1 (1987) No 1 (1986) No 3 (1985) No 3 (1984) No 2 (1984) No 1 (1984) More Issue