cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
BULETIN OSEANOGRAFI MARINA
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : 20893507     EISSN : 25500015     DOI : -
Core Subject : Science,
Buletin Oseanografi Marina (BULOMA) adalah jurnal yang menginformasikan hasil penelitian dan telaah pustaka tentang aspek Oseanografi, Ilmu Kelautan, Biologi Laut, Geologi Laut, Dinamika Laut dan Samudera, Estuari, Kajian Enerji Alternatif, Mitigasi Bencana, Sumberdaya Alam Pesisir, Laut dan Samudera.
Arjuna Subject : -
Articles 284 Documents
Kajian Konsentrasi Dan Sebaran Parameter Kualitas Air Di Perairan Pantai Genuk, Semarang Sri Yulina Wulandari; Muh Yusuf; Muslim Muslim
Buletin Oseanografi Marina Vol 3, No 1 (2014): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (481.638 KB) | DOI: 10.14710/buloma.v3i1.11213

Abstract

Kecamatan Genuk merupakan wilayah di Semarang yang perkembangan industrinya sangat pesat, sehingga telah banyak menyumbang limbah ke perairan Genuk. Kegiatan manusia yang berpotensi besar meningkatkan konsentrasi limbah ke lingkungan perairan Genuk berasal dari kegiatan industri yang banyak terdapat di sepanjang Jalan Raya Kaligawe, kawasan industri Terboyo, dan kawasan Lingkungan Industri Kecil (LIK). Limbah yang dibawa oleh sungai akan mencapai perairan pantai, yang kemudian akan dapat didistribusikan ke segala arah oleh arus laut. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui konsentrasi dan sebaran parameter kualitas air di perairan pantai Genuk, Semarang dan pengaruh kecepatan arus terhadap sebaran parameter kualitas perairan. Penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan, dimulai bulan Juni sampai Oktober 2013 meliputi penyusunan proposal, persiapan penelitian, pelaksanaan penelitian, analisis laboratorium hingga penyusunan laporan akhir. Pengambilan sampel air dan sedimen di lapangan dilakukan pada tanggal 4 Mei 2013. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode diskriptif. Pengambilan data dilakukan dengan metode survei, dan metode sampling yang dipergunakan adalah purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa parameter fisika dan kimia seperti temperatur, salinitas, pH dan DO secara berturut-turut berkisar 28-32 oC, 31-32,5 %0, 6,7 -7,9 dan 7,1 – 8,3 ppm dengan nilai rata-rata 30,95oC, 14,41 %o, 7,05 dan 5,95 ppm.  Konsentrasi nitrat, fosfat terlarut dan Pb dalam sedimen adalah 0,291 – 0,349 ppm (tingkat kesuburan sedang), 0,175-0,215 ppm (tingkat kesuburan sangat baik), dan 15,89 – 23,02 ppm.  Kecepat arus yang terjadi saat penelitian adalah 0,0222 m/det - 0,1985 m/det yang kurang mampu mempengaruhi sebaran, karena sebaran parameter kimia dan fisika lebih dipengaruhi oleh jauh dekatnya dengan pantai atau daratan. Kata kunci: Perairan Genuk, polutan, tingkat pencemaran, sebaran
Rasio Organik Karbon Terhadap Fosfor Dalam Sedimen Di Muara Sungai Banjir Kanal Barat, Semarang Lilik Maslukah; Sri Yulina Wulandari; Aryani Yasrida
Buletin Oseanografi Marina Vol 6, No 1 (2017): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.535 KB) | DOI: 10.14710/buloma.v6i1.15740

Abstract

Sedimen dasar diambil dari estuari Banjir Kanal Barat Semarang. Metode pengabuan digunakan untuk menentukan  karbon organik dan fosfor organik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi karbon organik berkisar antara 0,07-0,71% dengan nilai rerata 0,34% dan konsentrasi fosfor organik antara 1,0-3,4 µmol.gr-1dengan nilai rerata 1,98 µmol.gr-1. Hasil perhitungan rasio OC/OP menunjukkan kisaran 2,3-358 dengan nilai rerata 169. Sumber utama material organik dalam sedimen berasal dari daratan dan unsur P lebih reaktif daripada karbon. Keberadaan OC tidak langsung menentukan distribusi OP. Selain organik karbon, distribusi OP dipengaruhi oleh jenis sedimen dan parameter lain seperti arus dan kedalaman. The bottom of sediment is taken from the estuary Banjir Kanal Barat, Semarang. Spying method used to determine organic carbon and the organic phosphorus. The results showed that the concentration of organic carbon ranged between 0.07-0.71 %  with an average value 0,34% and concentration of organic phosphorus between 1,0-3,4 µmol.gr-1 with an average value 1,98 µmol.gr-1. OC / OP ratio calculation results show the range of 2,3-358 with mean value 169. The main source of organic material in the sediment comes from the teresstrial and the P element is more reactive than carbon. The existence of OC indirectly determines the distribution of OP. In addition to organic carbon, the OP distribution is influenced by sedyment type and other parameters such as current and depth.
Aplikasi Budidaya Rumput Laut Eucheuma cottonii (Weber van Bosse) Dengan Metode Jaring Lepas Dasar (Net Bag) Model Cidaun Nirwani Soenardjo
Buletin Oseanografi Marina Vol 1, No 1 (2011): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.72 KB) | DOI: 10.14710/buloma.v1i1.2970

Abstract

Abstract                 Eucheuma cottonii (Weber van Bosse) is a marine commodity, wich need several particuliarly treatment in the enviroment due to  their cultivation.  The floating cultivation model cidaun using the net for sea grass cultivation is the preference methods to protec the thallus.             The aim of the research is to find the specific growth rate of the Euheuma cottonii at the Bantarpanjang Nusakambangan Island. The eksperiment were done from April to Mei 2004. The research eksperiment based on the randomize with factorial approach 2 x2. The amount of seed (100 gr , 150 gr) and the seagrass distance ( 1,5 m , 2 m ) were aplied as the treatment with 5 replications. The research result show that the specific growth rate reach 4,4 %  , wich justified that the cidaun floating methode can be applied as the cultivation methode.   Key Words  : Eucheuma cottonii, Cultivation, Cidaun floating metode, specific growth rate
Komposisi Dan Kelimpahan Fitoplankton Di Laguna Segara Anakan, Cilacap Budhy Wiyarsih; Hadi Endrawati; Sri Sedjati
Buletin Oseanografi Marina Vol 8, No 1 (2019): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (505.926 KB) | DOI: 10.14710/buloma.v8i1.21974

Abstract

Segara Anakan merupakan laguna yang terletak di selatan Pulau Jawa tepatnya di perbatasan antara Jawa Barat dengan Jawa Tengah. Kawasan Segara Anakan merupakan tempat bertemunya sungai besar, sehingga mengalami perubahan penurunan kualitas perairan berupa penyempitan dan pedangkalan akibat proses sedimentasi yang tinggi. Hal ini dikhawatirkan dapat mengakibatkan menurunnya kualitas perairan yang dapat mengganggu pertumbuhan fitoplankton di perairan. Fitoplankton merupakan parameter biologi yang dapat dijadikan bioindikator untuk mengevaluasi kualitas dan tingkat kesuburan suatu perairan. Kondisi tentang lingkungan perairan diperkirakan berubah sepanjang waktu, maka perlu penelitian fitoplankton, untuk mengetahui tingkat kesuburan perairannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui komposisi dan kelimpahan fitoplankton di Laguna Segara Anakan, Cilacap. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif eksploratif dengan pengambilan data menggunakan purposive sampling method. Hasil menunjukkan ditemukan 34 genera yaitu Kelas Bacillariophyceae (21 genera), Kelas Cyanophyceae (4 genera), Dinophyceae (6 genera), Chlorophyceae (2 genera), dan Euglenophyceae (1 genus). Kelimpahan fitoplankton berkisar antara 12.945,8-38.194,1 sel/liter. Indeks Keanekaragaman termasuk kategori sedang dengan nilai berkisar 1,60 - 2,32. Indeks keseragaman termasuk kategori sedang hingga tinggi, dengan nilai berkisar 0,59 - 0,81. Indeks dominansi berkisar antara 0,18 - 0,44. menunjukkan bahwa tidak ada genus yang mendominasi. Segara Anakan is a lagoon located in the south of Java Island precisely on the border between West Java and Central Java. Segara Anakan area is the place where the big river meets. Water quality decrease because of narrowing the lagoon due to the high sedimentation process. This may affect the presence of phytoplankton in the water. The quality and the fertility level of aquatic can be evaluated through the phytoplankton existence since phytoplankton is used as a biological indicator for the marine environment. The condition of the aquatic environment is expected to change over time, so it is necessary to study phytoplankton. The purpose of this research is to know about the composition and abundance of phytoplankton in Segara Anakan Lagoon, Cilacap. This research used the descriptive explorative method by data sampling using purposive sampling method. The study showed 34 genera of Bacillariophyceae (21 genera), Cyanophyceae (4 genera), Dinophyceae (6 genera), Chlorophyceae (2 genera), and Euglenophyceae (1 genus). The abundance of phytoplankton ranging from 12.945,8-38.194,1 cells/liter. The Diversity Index is a medium category with values ranging from 1.60 to 2.32. The evenness index is moderate to high, with values ranging from 0.59 to 0.81. The Dominant index ranges from 0.18 to 0.44. The value indicates the category of no dominating genus.
Media Air Laut Yang Diperkaya Terhadap Laju Pertumbuhan Rumput Laut Gracilaria lichenoides (L) Harvey Rini Pramesti
Buletin Oseanografi Marina Vol 2, No 1 (2013): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (172.259 KB) | DOI: 10.14710/buloma.v2i1.6929

Abstract

Agar banyak dimanfaatkan dalam kehidupan dan kebutuhan ini semakin meningkat, sehingga ada usaha untuk memperbaiki produksinya.  Salah satu jenis rumput laut penghasil agar adalah Gracilaria lichenoides. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengkayaan media kultur terhadap laju pertumbuhan rumput laut G. lichenoides. Sampel yang digunakan adalah ujung thallus G.  lichenoides, diperoleh dari Pantai Geger, Nusa Dua, Bali. Metode yang digunakan adalah metode eksperimental dengan  Rancangan Acak Lengkap (RAL) menggunakan 4 perlakuan dan 5 ulangan. Media pemeliharaan yang digunakan adalah air laut yang diperkaya dengan penambahan nutrien dengan komposisi NH4Cl 40µM, Na2HPO4 4µM, thiamin 100 µg, riboflavin 0,5 µg, dan vitamin B12 0,5 µg.  Media yang digunakan memiliki pengenceran 500 mL, 1000 mL, dan 1500 mL sebagai perbedaan konsentrasinya. Data yang diambil berupa berat basah tanaman uji dan kualitas air media. Analisis data menggunakan uji General Linear Model (GLM) dengan perhitungan berulang (repeated measure). Hasil penelitian menunjukkan bahwa laju pertumbuhan harian (%) tidak berbeda nyata antara perlakuan penggunaan media air laut diperkaya terhadap pertumbuhan G. lichenoides. Laju pertumbuhan yang dicapai perlakuan K (air laut steril/kontrol) sebesar 2,44±0,38 hari-1, perlakuan A (pengenceran 500 mL) sebesar 2,49±0,42 hari-1, B (pengenceran 1000 mL) sebesar 2,82±1,22 hari-1, dan C (pengenceran 1500 mL) sebesar 2,35±0,67 hari-1.   Kata kunci: Laju Pertumbuhan, G. lichenoides, Pengkayaan Media
Analisa Persebaran Sarang Penyu Hijau (Chelonia Mydas) Berdasarkan Vegetasi Pantai Di Pantai Sukamade Merubetiri Jawa Timur Argina Dewi S; Hadi Endrawati; Sri Redjeki
Buletin Oseanografi Marina Vol 5, No 2 (2016): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (321.068 KB) | DOI: 10.14710/buloma.v5i2.15730

Abstract

Aktivitas manusia yang merusak habitat pantai peneluran Penyu Hijau mengakibatkan penurunan populasi Penyu Hijau. Penataan tempat bertelur penyu (nesting site) dianggap hal yang penting untuk meningkatkan kembali populasi penyu hijau. Penataan tempat bertelur bagi penyu meliputi kondisi biologi. Kondisi biologi pantai peneluran merupakan hal yang penting untuk diperhatikan. Kondisi biologi pantai peneluran salah satunya adalah kondisi vegetasi pantai. Secara biologi kehadiran penyu pada suatu pantai dipengaruhi kondisi ekosistem dan komposisi vegetasi pantai. Vegetasi dianggap memiliki peranan penting dalam aktivitas peneluran penyu karena memberikan rasa nyaman pada lingkungan sekitar peneluran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persebaran sarang peneluran  Penyu Hijau (Chelonia mydas) berdasarkan vegetasi pantai dan mengetahui jenis vegetasi yang ada disekitar sarang Penyu Hijau. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Data yang diambil meliputi data penyu bertelur, jarak sarang terhadap vegetasi dan profil vegetasi pantai. Penelitian ini dilakukan pada pukul 20.00 WIB dan 04.30 WIB sesuai dengan jadwal monitoring penyu petugas di lapangan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa aktivitas peneluran Penyu Hijau (Chelonia mydas) lebih banyak ditemukan pada sektor dengan keadaan lingkungan bervegetasi dengan jenis vegetasi Pandanus tectorius, Baringtonia asiatica, Hibiscus tilaceus. Sedangkan pada sektor yang hanya ditumbuhi vegetasi rambat seperti Ipoemoea pes – caprae Penyu Hijau tidak ditemukan melakukan aktifitas peneluran. Kata Kunci : Penyu Hijau, Vegetasi, Pantai Sukamade.
Analisis Sebaran Klorofil-A dan Suhu Permukaan Laut sebagai Fishing Ground Potensial (Ikan Pelagis Kecil) di Perairan Kendal, Jawa Tengah Andita Agung; Muhammad Zainuri; Anindya Wirasatriya; Lilik Maslukah; Petrus Subardjo; Agus Anugroho Dwi Suryosaputro; Gentur Handoyo
Buletin Oseanografi Marina Vol 7, No 2 (2018): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1139.643 KB) | DOI: 10.14710/buloma.v7i2.20378

Abstract

Perairan Kendal merupakan salah satu kabupaten di Jawa Tengah dengan luas wilayah ± 1.002,23  dan mengalami perkembangan pesat terutama di bidang perikanan. Perairan Kendal adalah salah satu wilayah penyebaran ikan demersal dan pelagis yang cukup potensial di perairan Utara Jawa Tengah. Tujuan penelitian ini untuk memprediksi zonasi fishing ground ikan pelagis  kecil di Perairan Kendal berdasarkan parameter klorofil-a dan suhu permukaan laut. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, penentuan lokasi pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa perairan Kendal memiliki nilai konsentrasi klorofil-a berkisar antara 0.34 – 4.86 mg/  konsentrasi tertinggi di Timur Laut muara sungai Bodri dan di ikuti dengan hasil tangkapan ikan paling banyak yaitu 53 kg. Konsentrasi suhu permukaan laut berkisar 30,5 - 31ᵒC. Perbedaan nilai konsentrasi klorofil-a dan suhu permukaan laut dipengaruhi oleh angin yang berhembus di perairan sehingga diduga mengakibatkan terjadinya proses mixing.  Analysis of Chlorophyll-A Distribution and Potential Sea Surface As Fishing Ground Temperature in Kendal Coastal, Central JavaThe waters of Kendal is one district in Central Java with an area of ± 1.002.23  and experienced rapid development, especially in the field of fisheries. The waters of Kendal is one of the potential demersal and pelagic fish distribution areas in the waters of North Central Java. The purpose of this study was to predict the potential fishing ground of small pelagic fish in Kendal Waters based on the parameters of chlorophyll-a and sea surface temperature. This research uses quantitative method while determining the location of sampling using purposive sampling method. Based on the research results it can be seen that the waters of Kendal has a value of chlorophyll-a concentration ranging from 0.34 - 4.86 mg/   with the highest concentration that is in the Northeast estuary Bodri river and followed by the catch of most fish that is 53 kg. Concentrations of sea surface temperature range from 30.5 - 31ᵒC. Differences in the value of a-chlorophyll concentration and sea-surface temperatures across the waters are influenced by winds that blow in the waters resulting in a mixing process. 
The Heavy Metal Contamination in Shallow Groundwaterof Semarang Coastal Areas Baskoro Rochaddi; Chrisna Adhi Suryono
Buletin Oseanografi Marina Vol 2, No 1 (2013): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (712.326 KB) | DOI: 10.14710/buloma.v2i1.6919

Abstract

Heavy metals in the aquatic environment have to date come mainly from naturally occurring geochemical materials. However, this has been enhanced by human activities such as boat activity, industrial effluents, domestic sewage etc. An attempt was made to determine the level of trace metals such as Mercury (Hg), Lead (Pb), Iron (Fe), Chromium (Cr) and Copper (Cu). The physico-chemical and trace metal contents of water samples from coastal zone of Semarang were assessed using Atomic Absorption Spectrophotometer technique. Results indicated that low variation existed among some physico-chemical parameter (pH, temperature, salinity). In the water sample colour, taste and odor were investigated. Heavy metal levels (mg L-1) in the water were Cr 5.083 + 1.59, Pb 5.52 + 1.34,  Fe 1.199 + 1.29. However, Hg and Cu were not detected in any of the samples. Comparison of the metal contents in the water sample with World Health Organization (WHO) limits and Indonesian Drinking & Domestic Water Quality Standard for Ground Water showed that the mean levels of Fe, Pb, Cr were exceeded the maximum permissible levels for drinking  water. This work has conclusively proven the presence of dangerous heavy metal contamination of the groundwater supply in the coastal area of Semarang.   Key words: Physico-chemical parameters, heavy metals,  Atomic Absorption Spectrophotometer
Potensi Pantai Joko Tingkir Kabupaten Pemalang untuk Pengembangan Kawasan Wisata Ibnu Pratikto
Buletin Oseanografi Marina Vol 2, No 3 (2013): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.961 KB) | DOI: 10.14710/buloma.v2i3.6955

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji potensi Pantai Joko Tingkir Kabupaten Pemalang sebagai kawasan wisata bahari dan produk wisata apa yang dapat dikembangkan di Pantai Joko Tingkir. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji potensi Pantai Joko Tingkir sebagai kawasan wisata bahari. Data primer diperoleh dengan pengamatan dan observasi langsung. Penelitian dilaksanakan pada Bulan Agustus 2009 sampai Bulan Desember 2009. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dan metode deskriptif, pengambilan sampel dengan menggunakan metode purposive. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pantai Joko Tingkir Kabupaten Pemalang berpotensi untuk dijadikan kawasan wisata bahari dengan produk wisata yang dapat dikembangkan adalah wisata alam, wisata olah raga dan wisata pantai. Kata Kunci : Potensi pantai, Pariwisata, Pantai Joko Tingkir
Sebaran Ortofosfat dan Klorofil-a di Perairan Selat Karimata Gizka Anindya Putri; Muhammad Zainuri; Bayu Priyono
Buletin Oseanografi Marina Vol 5, No 1 (2016): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (849.224 KB) | DOI: 10.14710/buloma.v5i1.11295

Abstract

Perairan Selat Karimata terletak di antara Pulau Bangka Belitung dan Kalimantan. Perairan ini menghubungkan dua perairan, yakni Laut Jawa dan Laut Cina Selatan. Dinamika kedua perairan tersebut menjadikan Selat Karimata memiliki massa air yang dinamis. Nutrien yang berasal dari Pulau Bangka Belitung dan Kalimantan menyebabkan Selat Karimata memiliki kandungan ortofosfat yang mendukung proses fotosintesa yang dilakukan oleh klorofil-a. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui nilai kandungan serta sebaran antara ortofosfat dan klorofil-a, serta keterkaitan antara ortofosfat dan klorofil-a di perairan Selat Karimata. Pengukuran data lapangan pada penelitian ini dilaksanakan pada 11-14 Juni 2015 di perairan Selat Karimata. Analisa sampel dilakukan di laboratorium Balai Penelitian dan Observasi Laut (BPOL) pada 22-26 Juni 2015. Pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan pada kedalaman 5 meter sebanyak 12 stasiun, dengan mempertimbangkan bahwa setiap stasiun akan merepresentasikan luasan tertentu dari daerah penelitian. Konsentrasi ortofosfat dan klorofil-a adalah dua variabel yang menjadi kajian utama dari beberapa variabel oseanografi yang diukur pada penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata ortofosfat sebesar 0,0456 mg/l dan klorofil-a sebesar 0,2225 mg/ m3. Sebaran fosfat dan klorofil-a memiliki pola yang terkonsentrasi disekitar daratan dan kedalaman yang dangkal. Sebaran ortofosfat dan klorofil-a memiliki hubungan yang positif, karena ortofosfat merupakan salah satu nutrien yang dibutuhkan fitoplankton untuk menunjang proses fotosintesa. Kata Kunci: Ortofosfat, Klorofil-a, Selat Karimata

Page 1 of 29 | Total Record : 284